SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Baixar para ler offline
BAB I

                               PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

          Dewasa ini hampir disegala bidang ilmu pengetahuan telah berkembang

   pesat, bahkan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang yang lain saling

   terkait, sehingga suatu masalah nampak semakin kpmpleks, yang disebabkan

   oleh ada-nya tinjauan dari berbagai ilmu pengetahuan guna memecahkan

   masalah tersebut. Pemecahan masalah prestasi olah raga harus clitinjau dari

   berbagai ilmu pengetahuan, agar dapat mencapai sasaran tertentu yaitu

   pencapaian prestasi yang maksimal.

          Kegiatan olahraga di Indonesia disamping menjadi tang-gung jawab

   pribadi dan masyarakat masih perlu adanya dukung-an dari pemerintah agar

   tujuan olahraga dapat lebih berhasil. Dengan "Hari Olahraga" yang diperingati

   setiap tanggal 9 September, serta dengan slogan : "Tiada Hari Tanpa Olahraga"

   dan peran pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

   masyarakat, yaitu meningkatkan kualitas dalam hubungannya dengan mengajak

   masyarakat untuk berprestasi dalam olahraga. Jadi tujuan olahraga bukan hanya

   pem-bangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual,

   sehingga antara jasmani dan rohkani akan dapat berkembang dengan seimbang,

   serasi dan selaras dengan hakekat pembangunan nasional.

          Dapat dikatakan bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi harus

   disesuaikan antara ciri-ciri fisik tertentu dengan jenis cabang olahraga yang akan
diikutinya. Walaupun ukuran tubuh yang ideal belum tentu orang akan

berprestasi tinggi, tetapi dengan ukuran tubuh yang ideal diharapkan orang

mempunyai kemungkinan untuk berprestasi lebih baik.

       Prestasi yang dicatat dalam sejarah bola voli di Indonesia, sampai saat ini

belum bisa dibanggakan bila dibandingkan dengan prestasi bulutangkis, yang

dalam beberapa tahun terakhir selalu mencatat prestasi yang tinggi. Oleh karena

itu perlu diupayakan usaha-usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan

prestasi bola voli seoptimal mungkin.

       Olahraga bola voli seperti halnya dengan olahraga permainan yang lain,

di mana seseorang untuk dapat bermain harus menguasai terlebih dahulu teknik-

teknik dasar permainan yang dipergunakan. Teknik-teknik dasar tersebut

mempunyai karakteristik yang sesuai dengan bentuk permainannya. Menurut M.

Yunus (1992 : 13O-132) teknik-teknik dalam permainan bola voli adalah :

"Servis (Servis tangan bawah, servis dari samping dan servis dari atas), Passing

(pass-bawah dan pass atas), Umpan (Set-up), Smash (Smash normal, smash semi

dan smash pull) serta Bendungan (Block)."

       Sejalan dengan perkembangan peraturan bola voli, beberapa teknik dasar

mengalami perkembangan, seperti passing yang dahulu hanya sebatas pinggang

ke atas sekarang seluruh anggota badan dapat melakukannya. Kemudian servis

yang semula hanya sebagai awal dari permainan, sekarang merupakan teknik

serangan yang pertama.

       Sejalan dengan makin pesatnya perkembangan permainan bola voli maka

teknik-teknik dasarnya harus betul-betul di-kuasai dengan baik oleh para
pemain. Salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli adalah teknik smash.

Teknik smash ini digunakan sebagai salah satu teknik menyerang guna

mematikan lawan. Dalam hal ini sesuai dengan pengertian smash yang

dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 1O8) bahwa : "Smash adalah pukulan yang

utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan." Teknik smash

dapat juga dibedakan menjadi beberapa teknik sesuai dengan ketinggian umpan

bola. Macam-macam teknik smash itu menurut M. Yunus (1992 : 131) yang

terdiri dari ; "Smash normal (Open smash), Smash semi, smash pull (quick),

smash pull straight dan smash push." Dan Salah satu jenis smash yang banyak

diguna-kan dalam suatu permainan adalah smash normal. Smash normal itu

sendiri merupakan satu teknik smash dengan ketinggian umpan bola yang cukup

tinggi yaitu 3 meter di atas net.

       Dalam permainan bola voli, kemampuan kondisi fisik yang baik sangat

diperlukan. Untuk memiliki kondisi fisik yang baik, diperlukan kemampuan

khusus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penguasaan teknik

dalam bermain bola voli. Kondisi fisik sangat diperlukan untuk mencapai

prestasi yang optimal disamping kemampuan teknik, taktik dan mental

bertanding. Adapun komponen-komponen kondisi fisik diantaranya ; eksplosif

power (daya ledak), dan koordinasi gerak.

       Daya ledak merupakan kemampuan memadukan kekuatan otot dengan

kecepatan gerak, berarti daya ledak otot lengan itu adalah kemampuan seseorang

untuk mempergunakan kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya, demikian pula halnya dengan daya ledak otot
tungkai, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan otot-otot

   tungkai yang maksimum dalam waktu yang sing-kat. Koordinasi gerak adalah

   kemampuan seseorang dalam meng-integrasikan bermacam-macam gerakan

   yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Dengan demikian

   koordinasi mata tangan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam

   mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu

   gerakan yang efektif.

          Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk diadakan penelitian tentang

   :“Hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan

   koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola

   voli putra UKM Bola Voli UNNES Tahun 2009”.


B. Identifikasi Masalah

          Dari latar belakang di atas, maka dapatlah ditarik suatu identifikasi

   masalah sebagai berikut :

   1. Bola voli merupakan cabang olahraga prestasi yang banyak digemari oleh

      masyarakat.

   2. Perkembangan prestasi bola voli Indonesia masih tertinggal dibandingkan

      prestasi Negara-negara lain.

   3. Dalam permainan bola voli penguasaan teknik dasar yang baik khususnya

      teknik smash normal merupakan faktor yang penting dalam permainan bola

      voli.
4. Kondisi fisik yang baik seperti daya ledak otot lengan dan otot tungkai serta

     koordinasi mata tangan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh

     semua pemain bola voli .


C. Pembatasan Masalah

          Pembatasan masalah ini perlu dibicarakan sebelum penelitian dilakukan

   dengan tujuan untuk menghilangkan tanggapan-tanggapan yang keliru atau

   kurang tepat. Adapun pembatas-an masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Daya ledak otot lengan merupakan kemampuan untuk mempergunakan

     kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam waktu yang sesingkat-

     singkatnya.

  2. Daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan untuk mempergunakan

     kekuatan otot-otot tungkai secara maksimum dalam waktu yang sesingkat-

     singkatnya.

  3. Koordinasi     mata     tangan   merupakan     suatu    kemampuan      dalam

     mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu

     gerakan yang efektif.

  4. Daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai serta koordinasi mata

     tangan hubungannya dengan kemampuan smash normal dalam permainan

     bola voli UKM Bola Voli Unnes.


D. Perumusan Masalah

          Sejalan dengan latar belakang dan pembatasan masalah maka,

   dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli ?

   2. Adakah hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli ?

   3. Adakah hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli ?

   4. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan

      koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola

      voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009 ?


E. Tujuan Penelitian

   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

   1. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli.

   2. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli.

   3. Ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash

      normal pada permainan bola voli.

   4. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot

      tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada

      permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009.


F. Manfaat Penelitian

   Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

   bagi UKM Bola Voli Unnes khususnya dan pembinaan seluruh pemain bola

   voli pada umumnya.

2. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

   latihan bola voli khususnya latihan fisik bagi para pemain.

3. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

   latihan bola voli khususnya teknik smash normal.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi para

   pemain bola voli umumnya.
BAB II

                              LANDASAN TEORI



A. Tinjauan Pustaka

          Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur

   yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan

   disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila ingin

   me-ningkatkan mutu prestasi pemain bola voli maka teknik-teknik dasar harus

   betul-betul sudah dikuasai terlebih dahulu.

          Macam-macam teknik dasar dalam permainan bola voli, seperti yang

   dikemukakan oleh M. Nariyanto, Bunardi dan Agus Margono (1994 : 154)

   adalah : "Sikap dasar siap, gerakan menyongsong bola, gerakan menjangkau

   bola, passing atas dan passing bawah, service, semes (smash/spike) dan block."

          Pada permainan sesungguhnya, tim atau suatu regu yang menginginkan

   kemenangan, dituntut tidak sekedar melakukan teknik passing dengan baik.

   Teknik penyerangan pun perlu dikembangkan untuk memukul dan mematikan

   lawan. Cara penyerangan yang paling tepat adalah dengan melancarkan

   smash. Dalam permainan bola voli, teknik smash inilah letak seninya suatu

   permainan. Seperti halnya penggemar sepakbola mendambakan goal-goal yang

   spektakuler, demikian pula para penggemar bola voli mendambakan smash-

   smash yang gemilang. Apabila pemain hendak memenangkan pertandingan bola

   voli, maka mail tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Smash pemain

   yang pandai melakukan smash atau dikenal dengan smasher harus memiliki
kelincahan, kekuatan dan kecepatan untuk          meloncat dan mempunyai

kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini

dapat digolongkan pemain penyerang yang baik. Pemain bola voli akan dapat

melakukan gerakan variasi dari teknik smash,        apabila   pemain tersebut

menguasai teknik dasar smash secara baik .

       Dalam pelaksanaannya teknik smash dapat dibedakan menjadi beberapa

macam, seperti yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 131) yaitu : "Smash

normal (open smash), smash semi, smash pull (quick), smash pull straight dan

smash push." Smash normal merupakan salah satu teknik smash yang sering

digunakan dalam suatu permainan bola voli. Smash normal yang dimaksudkan

di sini adalah smash dengan ketinggian bola dari atas net lebih dari 3 meter.

Proses dalam melakukan smash harus dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu ;

saat awalan, tolakan, memukul bola di atas jaring, dan saat men-darat di tanah.

Jadi dalam melakukan smash merupakan rang-kaian gerakan mulai dari awalan

sampai mendarat kembali ke tanah.

       Permainan akan berlangsung dengan baik bila semua pe-main telah

menguasai teknik-teknik dasar dan memiliki kondisi fisik yang baik pula.

Kondisi fisik merupakan aspek yang paling penting untuk mendasari latihan

olahraga sebelum menuju ke arah pengembangan aspek lainnya dalam usaha

menuju prestasi yang optimal.

       Sebelum meningkat pada memperdalam latihan teknik, seorang atlit

harus memiliki kondisi fisik yang baik. Tanpa persiapan kondisi fisik yang baik

maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Unsur-unsur kondisi fisik
menurut Suharno HP. (1985 : 24) dibagi menjadi dua, yaitu ; "Unsur-unsur fisik

gerak umum meliputi; kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan

kelentukan. Unsur-unsur gerak fisik khusus mencakup ; stamina, daya ledak,

reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan."

       Dalam permainan bola voli kualitas kemampuan fisik yang baik

diperlukan untuk mendukung kemampuan bergerak dalam bermain. Kualitas

fisik yang kurang baik tidak bisa mendukung pelaksanaan gerak yang sesuai

dengan tuntutan permainan bola voli yang membutuhkan tenaga yang besar.

Sejalan dengan perkembangan tingkat permainan para pemain, kualitas kemam-

puan fisik harus ditingkatkan pula secara berangsur-angsur. Latihan fisik yang

dilakukan meliputi latihan fisik umum dan latihan fisik khusus. Seperti yang

dikemukakan M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono (1994 : 295) adalah :

    Latihan fisik umum adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

    kualitas kemampuan fisik secara ke-seluruhan, yang meliputi :

      a. Kekuatan dan kecepatan gerak (power)

      b. Kelincahan

      c. Fleksibi1itas persendian

      d. Elastisitas otot

      e. Ketahanan otot-otot tubuh

      f. Ketahanan kardiovaskular

    Latihan fisik khusus adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

    kapasitas fisik untuk melakukan pola gerak tertentu yang diperlukan dalam
permainan, misalnya mempertinggi loncatan untuk smash dan block,

    memperkuat pukulan untuk smash.

       Dengan memperhatikan pendapat di atas, Jelaslah bahwa untuk menjadi

pemain bola voli yang baik diperlukan kemampuan fisik yang baik. Untuk

mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan yang diprogram secara

sistematis.

                  1. Tinjauan tentang Daya Ledak Otot Lengan

              Pengertian daya ledak menurut Suharno HP. (1985 : 37) adalah :

   "Kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan

   beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan utuh." Daya ledak otot

   dalam praktek olahraga banyak sekali digunakan seperti untuk melompat,

   meloncat, melempar, menendang, memukul dan lain sebagainya. Dengan

   demikian daya ledak sangat bermanfaat bagi atlit untuk mencapai prestasi

   yang optimal .

              Lengan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah anggota gerak

   bagian atas dalam istilah anatomi disebut "Extremitas Superior" yang terdiri

   dari dua bagian, yaitu ; Antebarchiurn (lengan bawah). Lengan dapat

   melakukan berbagai macam gerakan. Dengan lengan hampir seluruh dataran

   badan pada pihak yang sama dapat dicapai. Lengan sebagai tulang anggota

   gerak atas       mempunyai peran penting, namun demikian        untuk dapat

   melakukan gerakan tersebut secara sistematis merupakan hasil dari gerakan

   yang dilakukan oleh adanya sistem penggerak yang meliputi ; otot, tulang dan

   persendian. Adapun untuk otot-otot lengan dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Brachium (Lenqan Atas)

   Otot-otot brachium dibagi menjadi dua bagian yaitu :

   1) Otot-otot brachium bagian anterior terdiri dari :

      a). M. biceps brachii

      b). M. coracobrachialis

      c). M. brachialis

   2) Otot-otot brachium bagian posterior yaitu ;

      d). M. triceps brachii

b. Antebrachium (Lengan Bawah)

          Otot-otot antebrachium dibagi menjadi dua yaitu : bagi-an ventral

   dan bagian dorsal. Untuk bagian - bagian ventral dibagi menjadi dua

   bagian yang terdiri dari :

   1) Otot-otot di lamina superficialis.

        a). M pronator teres

        b). M flexor carpi longus

        c). M palmaris longus

        d). M flexor carpi ulnaris

        e). M. flexor digitorum superficialis atau M, flexor digitorum

            sublimis.

   2) Otot-otot di lamina profunda.

        a). M flexor digitorum profunda.

        b). M flexor pollicis longus.

        c). M flexor quadratus.
Untuk bagian dorsal juga dibagi menjadi dua bagian yang terdiri

dari ;

1) Otot-otot di lamina superficialis

   a). M brachioradialis

   b). M extensor carpi radialis longus

   c). M extensor carpi radialis brevis

   d). M extensor digitorum

   e). M extensor digiti minimi

   f). M extensor carpiulnaris

   g). M anconeus.

2) Otot-otot di lamina profunda

   a). M supinator

   b). M abductor pollicis longus

   c). M extensor pollicis brevis

   d). M extensor pollicis longus

         Berdasarkan uraian tersebut di atas jelas bahwa otot merupakan

salah satu unsur utama dalam suatu aktivitas jasmani. Seseorang yang

berlatih otot-ototnya akan dapat mela-kukan aktivitas dengan baik dan

lebih berhasil, hal ini disebabkan karena pengaruh fisiologis dan

kemampuan otot untuk melawan beban dimana keduanya merupakan

salah satu komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

         Untuk dapat memiliki daya ledak otot lengan tersebut diperlukan

latihan-latihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot lengan. Untuk
latihan daya ledak otot lengan, beban latihan 20%-30% beban maksimal

dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap set tidak lebih dari 50% repetisi

maksimal. Berikut ini beberapa contoh latihan menggunakan beban yang

dapat meningkatkan daya ledak otot lengan dari Mochamad Sajoto (1988

: 123-125).

1) Power Clean

              Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar

    sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu,

    lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara

    25°-30°.

              Gerakan : Angkat beban lewat depan lutut, terus ke atas di

    depan paha, kemudian bawa beban ke atas di depan sedikit di atas

    dada. Gerakan ini dilaksanakan secara kontinyu bukan terputus-

    putus. Siku diangkat agak ke samping dekat tubuh, jangan

    menghentakkan pinggang.

2) Military Press

           Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar

   sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu,

   lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara

   25°-30°.

           Gerakan : Angkat barbel ke arah dada bagian atas, kaki sejajar,

   lutut lurus, istirahat sebentar. Tarik napas dalam-dalam, kontraksikan

   otot-otot pangkal paha, pinggang, paha dan perut. Dorong barbel ke
depan atas kepala, dengan kon-sentrasi kekuatan pada lengan dan

       bahu. Selama melaksanakan gerakan ini, jaga agar tidak melakukan

       gerak yang menyebab-kan lengkung pada pungung.

            2. Tinjauan tentang Daya Ledak Qtot Tungkai

       Tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tulang anggota

gerak bawah yang terdiri dari seluruh tungkai dari pangkal paha ke bawah.

Sebagai tulang anggota gerak bawah, tungkai juga mempunyai peran yang

penting dalam rangka untuk melakukan berbagai macam gerakan. Seperti

telah dijelaskan diatas bahwa untuk melakukan suatu gerakan diperlukan

perpaduan dari otot, tulang dan persendian, hal ini berlaku pula pada gerakan

anggota gerak bawah yaitu otot-otot tungkai, tungkai dan articulatio coxae,

articulatio genus, articulatio talocruralis dalam permainan bola voli

khususnya pada saat melakukan tek-nik gerakan smash normal.

       Untuk dapat memiliki daya ledak otot tungkai tersebut diperlukan

1atihan-1atihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Intensitas

latihan 40%-60% beban maksi-mal dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap

set tidak lebih dari 507. repetisi maksimal . Berikut beberapa contoh latihan

menggunakan beban yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai dari

Mochamad Bajoto (1988 : 139-140).

1) Squat

           Posisi awal : Barbel diangkat di atas belakang bahu, berdiri tegak,

    kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi.
Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai.

    Angkat kembali pelan-pelan

2) Front Squat

            Posisi awal : Barbel diangkat di atas depan bahu, berdiri tegak,

    kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi.

            Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai

    angkat kembali pelan—pelan.


             3. Tinjauan tentang Koordinasi Mata Tanaan

       Pada umumnya seorang atlet akan mampu melakukan aktifitas gerak

fisik yang baik atau gerakan yang efisien apabila atlet tersebut memiliki

koordinasi gerak yang baik, sebab koordinasi merupakan dasar dalam

melakukan gerakan. Pengertian koordinasi itu sendiri menurut Suharno HP.

(1985 : 32) adalah : "Kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa

unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya.

Koordinasi, pada dasarnya merupakan pengaturan saraf-saraf pusat dan tepi

secara harmonis dalam menggabungkan gerak-gerak otot synergis dan

antagonis harus selaras. Dengan memperhatikan pengertian tersebut, dapat

diketahui bahwa ciri-ciri dari koordinasi yaitu merangkaikan beberapa

gerakan menjadi satu gerakan dan kerjanya secara simultan dan harmonis

antara saraf otot dan indera.

       Seorang atlet bisa dikatakan memiliki koordinasi yang baik apabila

atlet tersebut mampu melakukan gerakan dengan mudah, lancar dalam

rangkaian gerakannya, serta irama gerakannya terkontrol dengan baik.
Gerakan yang terkoordinasi dengan baik tidak akan menimbulkan ketegangan

otot yang tidak perlu sebagaimana yang dikatakan oleh sugianto (1992 : 19-

262) bahwa : “Koordinasi merupakan kerja otot secara bersama dengan

timing dan keseimbangan yang baik dalam suatu gerakan.

        Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak keterampilan

olahraga adalah koordinasi antara mata dengan anggota tubuh lain, seperti :

tangan, kaki dan kepala. Untuk bisa melakukan pukutan yanq tepat sangat

bergantung dari ke-serasian gerak mata dan gerak tangan yang disebut

koordinasi mata-tangan. Sebagaimana dikatakan oleh Sadoso Sumosardjono

(1990 : 123) bahwa : "Koordinasi mata-tangan merupakan suatu integrasi

antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan sebagai pemegang

fungsi yang melakukan gerakan tertentu." Apabila fungsi mata baik dalam

arti tajam untuk melihat gerakan tertentu tetapi tidak terkoordinasi secara

baik dengan tangan sebagai pelaksana gerakan, maka gerakan yang akan

dilakukan tidak akan baik.

4.   Hubungan Daya Ledak Otot Lengan. Otot Tungkai dan Koordinasi data

     Tangan dengan Teknik Smash Normal

            Pencapaian prestasi maksimal dalam bola voli tidak se-mata-mata

     ditinjau dari faktor fisik, teknik dan latihan saja, akan tetapi harus

     memperhatikan mengenai penerapan hukum mekanika khususnya sistem

     gerak manusia. Dalam ilmu mekanika power otot berhubungan erat

     dengan kekuatan otot dan kecepatan. Power otot merupakan hasil kali

     antara kekuatan dengan kecepatan atau dijabarkan dalam rumus.
P=FXV

dimana :

P = Power atau daya ledak

F = force atau kekuatan

V = Velocity atau kecepatan

       Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa kekuatan otot berbanding

lurus dengan power, ini berarti bahwa seorang atlet yang mempunyai

power yang baik, kekuatannya juga baik.

       Hal ini selaras dengan pendapat dari A. Hamidsyah Noer (199O :

31) bahwa : Yang lebih penting dan lebih diperlukan untuk hampir semua

cabang olahraga bukanlah strength saja, melainkan tetapi power juga,

oleh karena itu dalam power kccuali ada kekuatan terdapat pula

kecepatan. Power adalah hasil kali dari Force x velocity, dimana force

sama dengan strength dan velocity sama dengan speed.

       Jadi bertambahnya kekuatan otot dan kecepatan akan ber-arti

bertambahnya power. Dan faktor inilah yang merupakan sumber tenaga

terpenting dalam cabang olahraga bola voli.

a. Hubunqan Daya Ledak Otot Lenqan denqan Smash Normal.

           Gerakan lengan sangat luas sekali, dengan gerakan yang luas

   tersebut, paling tidak otot-otot lengan yang kuat akan sangat

   membantu untuk melakukan gerakan dengan efektif dan efisien.

   Dengan demikian yang dimaksud dengan daya ledak otot lengan

   dalam penelitian ini adalah kemampuan dari otot-otot lengan untuk
mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan

teknik smash bola voli khususnya smash normal .

       Dalam teknik smash normal pada saat gerakan memukul bola

daya ledak otot-otot lengan sangat diperlukan. Hal ini guna

memperoleh pukulan yang keras dan tajam gesuai dengan tujuan dari

melakukan pukulan smash, yaitu memukul di atas net dengan sekeras-

kerasnya dan diharapkan lawan tidak dapat mengantisipasi bahkan

menerima bola smash tersebut. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh

Barbara L. Viera dan Bonnie Jill Fergusson (1996 : 76) mengenai

kunci sukses spike keras pada saat memukul bola di atas net yaitu :

1. Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau sepenuhnya

2. Pukul bola tepat di depan bahu pemukul

3. Pukul bola dengan tumit telapak tangan yang terbuka

4. Pukul bola pada bagian belakang tengahnya

5. tekukkan pergelangan tangan dengan sepenuh tenaga

6. tangan mengarahkan bola pada bagian atas bola.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 10 di bawah ini.


       Berdasarkan pendapat tersebut di atas, pada saat mela-kukan

gerakan memukul bola di atas net dilakukan dengan se-penuh tenaga.

Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghasil-kan pukulan yang keras.

Sekuat tenaga yang dimaksudkan di sini adalah pada saat memukul

bola lengan bergerak dengan kekuatan dan kecepatan penuh, berarti

bola dipukul dengan daya ledak dari otot-otot lengan.
b. Hubungan Daya Ledak Qtot Tungkai dengan Smash Normal .

          Dalam permainan bola voli daya ledak otot tungkai sangat

   diperlukan, terlebih lagi dalam teknik smash normal. Dalam

   melakukan teknik smash diawali dengan gerakan awalan yang

   dilanjutkan dengan gerakan tolakan, agar dapat melompat setinggi-

   tingginya diperlukan daya ledak otot-otot tungkai sebagai kekuatan

   dalam menolak atau mengangkat tubuh setinggi mungkin, sebab

   dengan adanya daya ledak otot tungkai saat menolak ke atas dapat

   menimbulkan suatu lompatan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan

   pendapat Soedarminto (1990 : 81) yang menyatakan bahwa : "Daya

   lompatan ke atas banyak ber-asal dari kecepatan kontraksi dan

   kekuatan otot-otot kaki dan tapak kaki untuk dapat menahan gaya

   tolak yang besar." Dalam melakukan smash setelah melakukan

   awalan dilanjutkan melakukan tolakan yang kuat. M. Mariyanto,

   Sunardi dan Agus Margono (1994 t 181) menjelaskan mengenai saat

   tolakan untuk melakukan smash sebagai berikut.

          Tolakan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu

   dengan kedua kaki dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak

   boleh lebar ataupun dengan suatu loncatan. Setelah menumpu dengan

   kedua kaki kemudian segera diikuti dengan gerakan merendahkan

   badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah serta kedua

   lengan masing-masing telah berada di samping belakang badan.
Kemudian setelah itu diikuti tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan

   dibantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang kedepan atas.

          (M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono, 1994 s 214)

          Memperhatikan uraian pendapat tersebut di atas, jelas bahwa

   daya ledak otot tungkai mempunyai peranan yang sangat penting

   dalam melakukan teknik smash. Terlebih dengan teknik smash

   normal, yang dalam pelaksanaannya umpan atau lambungan bola dari

   pengumpan ketinggian bola di atas net Iwbih dari 3 meter, ini sangat

   memerlukan lompatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan

   pukulan.

c. Hubunqan Koordinasi data Tanqan denqan Smash Normal.

          Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak

   ketrampilan olahraga adalah koordinasi antara mata dan anggota

   tubuh lainnya, seperti ; tangan, kaki dan kepala. Dalam melakukan

   gerakan pukulan smash normal dalam permainan bola voli, untuk

   dapat melakukan pukulan yang tepat sangat bergantung dari

   keserasian gerak mata dan gerak tangan atau koordinasi mata tangan.

   Seperti telah dijelaskan didepan bahwa koordinasi mata tangan adalah

   euatu intagrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan

   tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan gerakan.

          Dalam melakukan teknik gerakan smash dilakukan dengan

   beberapa tahap, yaitu mulai dari awalan, tolakan, memukul bola saat

   di   udara dan saat mendarat        kembali atau gerak lanjutan.
Memperhatikan adanya beberapa tahapan dalam melakukan smash

      tersebut, kemampuan koordinasi mata-tangan sangat diperlukan.

      Karena pada saat akan melakukan gerakan pukulan diharapkan lengan

      dalam posisi yang tepat menjangkau bola yang cukup tinggi dan pada

      saat perkenaan harus benar-benar dengan tumit telapak tangan terbuka

      pada bagian belakang tengah bola.

             Dengan demikian, dalam melakukan gerakan smash normal

      koordinasi mata tangan yang balk diharapkan dapat menghasilkan

      gerakan smash yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan .


                     B. Kerangka Pemikiran

      Kondisi fisik adalah,satu kesatuan yang utuh dari komponen-

komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan, baik peningkatan maupun

pemeliharaanya. Di dalam usaha peningkatan fisik seluruh komponen harus

dikembangkan, walaupun dilaku-kan dengan sistem prioritas sesuai dengan

keadaan tiap komponen untuk keperluan yang dibutuhkan.

1. Penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli me-rupakan hal yang

   sangat penting, terlebih lagi penguasaan teknik smash. Teknik smash

   normal merupakan salah satu jenis pukulan smash yang sering digunakan

   dalam suatu permainan. Smash normal disebut juga open smash artinya

   smash dengan umpan bola lebih dari tiga meter di atas net.

2. Daya ledak otot lengan sangat diperlukan sekali dalam praktek

   melakukan gerakan olahraga diantaranya dalam permainan bola voli,

   terlebih lagi pada saat melakukan gerakan teknik smash. Smash yang
baik adalah smash yang dapat masuk dan menghunjam tajam dan keras.

    Oleh sebab itu daya ledak otot lengan dibutuhkan saat memukul bola.

3. Daya ledak otot tungkai dalam permainan bola voli banyak Juga

    digunakan sebagai penentu dari tingginya loncatan pada saat melakukan

    tolakan untuk melakukan smash, oleh sebab itu dengan otot-otot tungkai

    yang kuat gerakan tolakan/take-off menjadi lebih efektif dan efisien.

4. Dengan adanya koordinasi gerakan dari mata tangan merupakan

    perpaduan dari indera mata dan gerakan tangan dalam permainan bola

    voli khususnya teknik gerakan smash normal, sangat membantu untuk

    mencapai gerakan yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan.


                      C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dirumuskan hipote-sis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan

    dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot tungkai

    dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi mata tangan

    dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan,

    daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi

    smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes

    tahun 2009.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaReview jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaIMAMHARISUTOMO
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineeringsivaalfira
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3RahmatHidayatHaqiqi
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmaniArief Ace
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2RahmatHidayatHaqiqi
 

Mais procurados (8)

Olahraga Rekreasi
Olahraga RekreasiOlahraga Rekreasi
Olahraga Rekreasi
 
Tugas penjass
Tugas penjassTugas penjass
Tugas penjass
 
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaReview jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Review jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 3
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmani
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 2
 

Semelhante a Contoh

karya ilmiah olahraga
karya ilmiah olahragakarya ilmiah olahraga
karya ilmiah olahragaYesri Rizal
 
Kajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheKajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheamir hebat
 
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssi
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssiBuku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssi
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssisilfianandaSari
 
bola tampar 2014
bola tampar 2014bola tampar 2014
bola tampar 2014ivodan
 
Ptk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusPtk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusandi nata
 
Rpp kelas x smstr 1
Rpp kelas x smstr 1Rpp kelas x smstr 1
Rpp kelas x smstr 1adipurwoko85
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxgalangpandu4
 
Rpp revisi 2017 pjok 10 smk
Rpp revisi 2017 pjok 10 smkRpp revisi 2017 pjok 10 smk
Rpp revisi 2017 pjok 10 smkDiva Pendidikan
 
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI bimo kontaning
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxIntanDp5
 
Modul pjok kelas 10
Modul pjok kelas 10Modul pjok kelas 10
Modul pjok kelas 10gunawan riki
 
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...ArieAsnaldi
 

Semelhante a Contoh (20)

karya ilmiah olahraga
karya ilmiah olahragakarya ilmiah olahraga
karya ilmiah olahraga
 
Kajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..heheKajian tindakan..hehe
Kajian tindakan..hehe
 
Analisis Horizontal
Analisis HorizontalAnalisis Horizontal
Analisis Horizontal
 
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssi
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssiBuku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssi
Buku kurikulum pembinaan sepakbola indonesia pssi
 
Persentase skripsi
Persentase skripsiPersentase skripsi
Persentase skripsi
 
RPP PJOK SMP Kelas VII
RPP PJOK SMP Kelas VIIRPP PJOK SMP Kelas VII
RPP PJOK SMP Kelas VII
 
bola tampar 2014
bola tampar 2014bola tampar 2014
bola tampar 2014
 
Revisi 5
Revisi 5Revisi 5
Revisi 5
 
Ptk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plusPtk penjaskes ceramah plus
Ptk penjaskes ceramah plus
 
Rpp kelas x smstr 1
Rpp kelas x smstr 1Rpp kelas x smstr 1
Rpp kelas x smstr 1
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Rpp revisi 2017 pjok 10 smk
Rpp revisi 2017 pjok 10 smkRpp revisi 2017 pjok 10 smk
Rpp revisi 2017 pjok 10 smk
 
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
RPP PJOK KELAS X KURIKULUM 2013 REVISI
 
PEMANASAN DALAMA BERMAIN
PEMANASAN DALAMA BERMAINPEMANASAN DALAMA BERMAIN
PEMANASAN DALAMA BERMAIN
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
 
Modul pjok kelas 10
Modul pjok kelas 10Modul pjok kelas 10
Modul pjok kelas 10
 
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...Pendekatan  latihan massed practice  dan distributed practice terhadap ketepa...
Pendekatan latihan massed practice dan distributed practice terhadap ketepa...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Contoh

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir disegala bidang ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, bahkan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang yang lain saling terkait, sehingga suatu masalah nampak semakin kpmpleks, yang disebabkan oleh ada-nya tinjauan dari berbagai ilmu pengetahuan guna memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah prestasi olah raga harus clitinjau dari berbagai ilmu pengetahuan, agar dapat mencapai sasaran tertentu yaitu pencapaian prestasi yang maksimal. Kegiatan olahraga di Indonesia disamping menjadi tang-gung jawab pribadi dan masyarakat masih perlu adanya dukung-an dari pemerintah agar tujuan olahraga dapat lebih berhasil. Dengan "Hari Olahraga" yang diperingati setiap tanggal 9 September, serta dengan slogan : "Tiada Hari Tanpa Olahraga" dan peran pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, yaitu meningkatkan kualitas dalam hubungannya dengan mengajak masyarakat untuk berprestasi dalam olahraga. Jadi tujuan olahraga bukan hanya pem-bangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual, sehingga antara jasmani dan rohkani akan dapat berkembang dengan seimbang, serasi dan selaras dengan hakekat pembangunan nasional. Dapat dikatakan bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi harus disesuaikan antara ciri-ciri fisik tertentu dengan jenis cabang olahraga yang akan
  • 2. diikutinya. Walaupun ukuran tubuh yang ideal belum tentu orang akan berprestasi tinggi, tetapi dengan ukuran tubuh yang ideal diharapkan orang mempunyai kemungkinan untuk berprestasi lebih baik. Prestasi yang dicatat dalam sejarah bola voli di Indonesia, sampai saat ini belum bisa dibanggakan bila dibandingkan dengan prestasi bulutangkis, yang dalam beberapa tahun terakhir selalu mencatat prestasi yang tinggi. Oleh karena itu perlu diupayakan usaha-usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan prestasi bola voli seoptimal mungkin. Olahraga bola voli seperti halnya dengan olahraga permainan yang lain, di mana seseorang untuk dapat bermain harus menguasai terlebih dahulu teknik- teknik dasar permainan yang dipergunakan. Teknik-teknik dasar tersebut mempunyai karakteristik yang sesuai dengan bentuk permainannya. Menurut M. Yunus (1992 : 13O-132) teknik-teknik dalam permainan bola voli adalah : "Servis (Servis tangan bawah, servis dari samping dan servis dari atas), Passing (pass-bawah dan pass atas), Umpan (Set-up), Smash (Smash normal, smash semi dan smash pull) serta Bendungan (Block)." Sejalan dengan perkembangan peraturan bola voli, beberapa teknik dasar mengalami perkembangan, seperti passing yang dahulu hanya sebatas pinggang ke atas sekarang seluruh anggota badan dapat melakukannya. Kemudian servis yang semula hanya sebagai awal dari permainan, sekarang merupakan teknik serangan yang pertama. Sejalan dengan makin pesatnya perkembangan permainan bola voli maka teknik-teknik dasarnya harus betul-betul di-kuasai dengan baik oleh para
  • 3. pemain. Salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli adalah teknik smash. Teknik smash ini digunakan sebagai salah satu teknik menyerang guna mematikan lawan. Dalam hal ini sesuai dengan pengertian smash yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 1O8) bahwa : "Smash adalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan." Teknik smash dapat juga dibedakan menjadi beberapa teknik sesuai dengan ketinggian umpan bola. Macam-macam teknik smash itu menurut M. Yunus (1992 : 131) yang terdiri dari ; "Smash normal (Open smash), Smash semi, smash pull (quick), smash pull straight dan smash push." Dan Salah satu jenis smash yang banyak diguna-kan dalam suatu permainan adalah smash normal. Smash normal itu sendiri merupakan satu teknik smash dengan ketinggian umpan bola yang cukup tinggi yaitu 3 meter di atas net. Dalam permainan bola voli, kemampuan kondisi fisik yang baik sangat diperlukan. Untuk memiliki kondisi fisik yang baik, diperlukan kemampuan khusus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penguasaan teknik dalam bermain bola voli. Kondisi fisik sangat diperlukan untuk mencapai prestasi yang optimal disamping kemampuan teknik, taktik dan mental bertanding. Adapun komponen-komponen kondisi fisik diantaranya ; eksplosif power (daya ledak), dan koordinasi gerak. Daya ledak merupakan kemampuan memadukan kekuatan otot dengan kecepatan gerak, berarti daya ledak otot lengan itu adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, demikian pula halnya dengan daya ledak otot
  • 4. tungkai, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan otot-otot tungkai yang maksimum dalam waktu yang sing-kat. Koordinasi gerak adalah kemampuan seseorang dalam meng-integrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Dengan demikian koordinasi mata tangan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu gerakan yang efektif. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk diadakan penelitian tentang :“Hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli UNNES Tahun 2009”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapatlah ditarik suatu identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Bola voli merupakan cabang olahraga prestasi yang banyak digemari oleh masyarakat. 2. Perkembangan prestasi bola voli Indonesia masih tertinggal dibandingkan prestasi Negara-negara lain. 3. Dalam permainan bola voli penguasaan teknik dasar yang baik khususnya teknik smash normal merupakan faktor yang penting dalam permainan bola voli.
  • 5. 4. Kondisi fisik yang baik seperti daya ledak otot lengan dan otot tungkai serta koordinasi mata tangan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua pemain bola voli . C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini perlu dibicarakan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan tanggapan-tanggapan yang keliru atau kurang tepat. Adapun pembatas-an masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Daya ledak otot lengan merupakan kemampuan untuk mempergunakan kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. 2. Daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan untuk mempergunakan kekuatan otot-otot tungkai secara maksimum dalam waktu yang sesingkat- singkatnya. 3. Koordinasi mata tangan merupakan suatu kemampuan dalam mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu gerakan yang efektif. 4. Daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai serta koordinasi mata tangan hubungannya dengan kemampuan smash normal dalam permainan bola voli UKM Bola Voli Unnes. D. Perumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang dan pembatasan masalah maka, dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  • 6. 1. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli ? 2. Adakah hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli ? 3. Adakah hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli ? 4. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009 ? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 2. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 3. Ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 4. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
  • 7. 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi UKM Bola Voli Unnes khususnya dan pembinaan seluruh pemain bola voli pada umumnya. 2. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan latihan bola voli khususnya latihan fisik bagi para pemain. 3. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan latihan bola voli khususnya teknik smash normal. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi para pemain bola voli umumnya.
  • 8. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila ingin me-ningkatkan mutu prestasi pemain bola voli maka teknik-teknik dasar harus betul-betul sudah dikuasai terlebih dahulu. Macam-macam teknik dasar dalam permainan bola voli, seperti yang dikemukakan oleh M. Nariyanto, Bunardi dan Agus Margono (1994 : 154) adalah : "Sikap dasar siap, gerakan menyongsong bola, gerakan menjangkau bola, passing atas dan passing bawah, service, semes (smash/spike) dan block." Pada permainan sesungguhnya, tim atau suatu regu yang menginginkan kemenangan, dituntut tidak sekedar melakukan teknik passing dengan baik. Teknik penyerangan pun perlu dikembangkan untuk memukul dan mematikan lawan. Cara penyerangan yang paling tepat adalah dengan melancarkan smash. Dalam permainan bola voli, teknik smash inilah letak seninya suatu permainan. Seperti halnya penggemar sepakbola mendambakan goal-goal yang spektakuler, demikian pula para penggemar bola voli mendambakan smash- smash yang gemilang. Apabila pemain hendak memenangkan pertandingan bola voli, maka mail tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Smash pemain yang pandai melakukan smash atau dikenal dengan smasher harus memiliki
  • 9. kelincahan, kekuatan dan kecepatan untuk meloncat dan mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang yang baik. Pemain bola voli akan dapat melakukan gerakan variasi dari teknik smash, apabila pemain tersebut menguasai teknik dasar smash secara baik . Dalam pelaksanaannya teknik smash dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 131) yaitu : "Smash normal (open smash), smash semi, smash pull (quick), smash pull straight dan smash push." Smash normal merupakan salah satu teknik smash yang sering digunakan dalam suatu permainan bola voli. Smash normal yang dimaksudkan di sini adalah smash dengan ketinggian bola dari atas net lebih dari 3 meter. Proses dalam melakukan smash harus dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu ; saat awalan, tolakan, memukul bola di atas jaring, dan saat men-darat di tanah. Jadi dalam melakukan smash merupakan rang-kaian gerakan mulai dari awalan sampai mendarat kembali ke tanah. Permainan akan berlangsung dengan baik bila semua pe-main telah menguasai teknik-teknik dasar dan memiliki kondisi fisik yang baik pula. Kondisi fisik merupakan aspek yang paling penting untuk mendasari latihan olahraga sebelum menuju ke arah pengembangan aspek lainnya dalam usaha menuju prestasi yang optimal. Sebelum meningkat pada memperdalam latihan teknik, seorang atlit harus memiliki kondisi fisik yang baik. Tanpa persiapan kondisi fisik yang baik maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Unsur-unsur kondisi fisik
  • 10. menurut Suharno HP. (1985 : 24) dibagi menjadi dua, yaitu ; "Unsur-unsur fisik gerak umum meliputi; kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Unsur-unsur gerak fisik khusus mencakup ; stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan." Dalam permainan bola voli kualitas kemampuan fisik yang baik diperlukan untuk mendukung kemampuan bergerak dalam bermain. Kualitas fisik yang kurang baik tidak bisa mendukung pelaksanaan gerak yang sesuai dengan tuntutan permainan bola voli yang membutuhkan tenaga yang besar. Sejalan dengan perkembangan tingkat permainan para pemain, kualitas kemam- puan fisik harus ditingkatkan pula secara berangsur-angsur. Latihan fisik yang dilakukan meliputi latihan fisik umum dan latihan fisik khusus. Seperti yang dikemukakan M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono (1994 : 295) adalah : Latihan fisik umum adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan fisik secara ke-seluruhan, yang meliputi : a. Kekuatan dan kecepatan gerak (power) b. Kelincahan c. Fleksibi1itas persendian d. Elastisitas otot e. Ketahanan otot-otot tubuh f. Ketahanan kardiovaskular Latihan fisik khusus adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fisik untuk melakukan pola gerak tertentu yang diperlukan dalam
  • 11. permainan, misalnya mempertinggi loncatan untuk smash dan block, memperkuat pukulan untuk smash. Dengan memperhatikan pendapat di atas, Jelaslah bahwa untuk menjadi pemain bola voli yang baik diperlukan kemampuan fisik yang baik. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan yang diprogram secara sistematis. 1. Tinjauan tentang Daya Ledak Otot Lengan Pengertian daya ledak menurut Suharno HP. (1985 : 37) adalah : "Kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan utuh." Daya ledak otot dalam praktek olahraga banyak sekali digunakan seperti untuk melompat, meloncat, melempar, menendang, memukul dan lain sebagainya. Dengan demikian daya ledak sangat bermanfaat bagi atlit untuk mencapai prestasi yang optimal . Lengan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah anggota gerak bagian atas dalam istilah anatomi disebut "Extremitas Superior" yang terdiri dari dua bagian, yaitu ; Antebarchiurn (lengan bawah). Lengan dapat melakukan berbagai macam gerakan. Dengan lengan hampir seluruh dataran badan pada pihak yang sama dapat dicapai. Lengan sebagai tulang anggota gerak atas mempunyai peran penting, namun demikian untuk dapat melakukan gerakan tersebut secara sistematis merupakan hasil dari gerakan yang dilakukan oleh adanya sistem penggerak yang meliputi ; otot, tulang dan persendian. Adapun untuk otot-otot lengan dapat dijelaskan sebagai berikut.
  • 12. a. Brachium (Lenqan Atas) Otot-otot brachium dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1) Otot-otot brachium bagian anterior terdiri dari : a). M. biceps brachii b). M. coracobrachialis c). M. brachialis 2) Otot-otot brachium bagian posterior yaitu ; d). M. triceps brachii b. Antebrachium (Lengan Bawah) Otot-otot antebrachium dibagi menjadi dua yaitu : bagi-an ventral dan bagian dorsal. Untuk bagian - bagian ventral dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari : 1) Otot-otot di lamina superficialis. a). M pronator teres b). M flexor carpi longus c). M palmaris longus d). M flexor carpi ulnaris e). M. flexor digitorum superficialis atau M, flexor digitorum sublimis. 2) Otot-otot di lamina profunda. a). M flexor digitorum profunda. b). M flexor pollicis longus. c). M flexor quadratus.
  • 13. Untuk bagian dorsal juga dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari ; 1) Otot-otot di lamina superficialis a). M brachioradialis b). M extensor carpi radialis longus c). M extensor carpi radialis brevis d). M extensor digitorum e). M extensor digiti minimi f). M extensor carpiulnaris g). M anconeus. 2) Otot-otot di lamina profunda a). M supinator b). M abductor pollicis longus c). M extensor pollicis brevis d). M extensor pollicis longus Berdasarkan uraian tersebut di atas jelas bahwa otot merupakan salah satu unsur utama dalam suatu aktivitas jasmani. Seseorang yang berlatih otot-ototnya akan dapat mela-kukan aktivitas dengan baik dan lebih berhasil, hal ini disebabkan karena pengaruh fisiologis dan kemampuan otot untuk melawan beban dimana keduanya merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Untuk dapat memiliki daya ledak otot lengan tersebut diperlukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot lengan. Untuk
  • 14. latihan daya ledak otot lengan, beban latihan 20%-30% beban maksimal dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap set tidak lebih dari 50% repetisi maksimal. Berikut ini beberapa contoh latihan menggunakan beban yang dapat meningkatkan daya ledak otot lengan dari Mochamad Sajoto (1988 : 123-125). 1) Power Clean Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu, lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara 25°-30°. Gerakan : Angkat beban lewat depan lutut, terus ke atas di depan paha, kemudian bawa beban ke atas di depan sedikit di atas dada. Gerakan ini dilaksanakan secara kontinyu bukan terputus- putus. Siku diangkat agak ke samping dekat tubuh, jangan menghentakkan pinggang. 2) Military Press Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu, lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara 25°-30°. Gerakan : Angkat barbel ke arah dada bagian atas, kaki sejajar, lutut lurus, istirahat sebentar. Tarik napas dalam-dalam, kontraksikan otot-otot pangkal paha, pinggang, paha dan perut. Dorong barbel ke
  • 15. depan atas kepala, dengan kon-sentrasi kekuatan pada lengan dan bahu. Selama melaksanakan gerakan ini, jaga agar tidak melakukan gerak yang menyebab-kan lengkung pada pungung. 2. Tinjauan tentang Daya Ledak Qtot Tungkai Tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tulang anggota gerak bawah yang terdiri dari seluruh tungkai dari pangkal paha ke bawah. Sebagai tulang anggota gerak bawah, tungkai juga mempunyai peran yang penting dalam rangka untuk melakukan berbagai macam gerakan. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa untuk melakukan suatu gerakan diperlukan perpaduan dari otot, tulang dan persendian, hal ini berlaku pula pada gerakan anggota gerak bawah yaitu otot-otot tungkai, tungkai dan articulatio coxae, articulatio genus, articulatio talocruralis dalam permainan bola voli khususnya pada saat melakukan tek-nik gerakan smash normal. Untuk dapat memiliki daya ledak otot tungkai tersebut diperlukan 1atihan-1atihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Intensitas latihan 40%-60% beban maksi-mal dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap set tidak lebih dari 507. repetisi maksimal . Berikut beberapa contoh latihan menggunakan beban yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai dari Mochamad Bajoto (1988 : 139-140). 1) Squat Posisi awal : Barbel diangkat di atas belakang bahu, berdiri tegak, kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi.
  • 16. Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai. Angkat kembali pelan-pelan 2) Front Squat Posisi awal : Barbel diangkat di atas depan bahu, berdiri tegak, kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi. Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai angkat kembali pelan—pelan. 3. Tinjauan tentang Koordinasi Mata Tanaan Pada umumnya seorang atlet akan mampu melakukan aktifitas gerak fisik yang baik atau gerakan yang efisien apabila atlet tersebut memiliki koordinasi gerak yang baik, sebab koordinasi merupakan dasar dalam melakukan gerakan. Pengertian koordinasi itu sendiri menurut Suharno HP. (1985 : 32) adalah : "Kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya. Koordinasi, pada dasarnya merupakan pengaturan saraf-saraf pusat dan tepi secara harmonis dalam menggabungkan gerak-gerak otot synergis dan antagonis harus selaras. Dengan memperhatikan pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa ciri-ciri dari koordinasi yaitu merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu gerakan dan kerjanya secara simultan dan harmonis antara saraf otot dan indera. Seorang atlet bisa dikatakan memiliki koordinasi yang baik apabila atlet tersebut mampu melakukan gerakan dengan mudah, lancar dalam rangkaian gerakannya, serta irama gerakannya terkontrol dengan baik.
  • 17. Gerakan yang terkoordinasi dengan baik tidak akan menimbulkan ketegangan otot yang tidak perlu sebagaimana yang dikatakan oleh sugianto (1992 : 19- 262) bahwa : “Koordinasi merupakan kerja otot secara bersama dengan timing dan keseimbangan yang baik dalam suatu gerakan. Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak keterampilan olahraga adalah koordinasi antara mata dengan anggota tubuh lain, seperti : tangan, kaki dan kepala. Untuk bisa melakukan pukutan yanq tepat sangat bergantung dari ke-serasian gerak mata dan gerak tangan yang disebut koordinasi mata-tangan. Sebagaimana dikatakan oleh Sadoso Sumosardjono (1990 : 123) bahwa : "Koordinasi mata-tangan merupakan suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan gerakan tertentu." Apabila fungsi mata baik dalam arti tajam untuk melihat gerakan tertentu tetapi tidak terkoordinasi secara baik dengan tangan sebagai pelaksana gerakan, maka gerakan yang akan dilakukan tidak akan baik. 4. Hubungan Daya Ledak Otot Lengan. Otot Tungkai dan Koordinasi data Tangan dengan Teknik Smash Normal Pencapaian prestasi maksimal dalam bola voli tidak se-mata-mata ditinjau dari faktor fisik, teknik dan latihan saja, akan tetapi harus memperhatikan mengenai penerapan hukum mekanika khususnya sistem gerak manusia. Dalam ilmu mekanika power otot berhubungan erat dengan kekuatan otot dan kecepatan. Power otot merupakan hasil kali antara kekuatan dengan kecepatan atau dijabarkan dalam rumus.
  • 18. P=FXV dimana : P = Power atau daya ledak F = force atau kekuatan V = Velocity atau kecepatan Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa kekuatan otot berbanding lurus dengan power, ini berarti bahwa seorang atlet yang mempunyai power yang baik, kekuatannya juga baik. Hal ini selaras dengan pendapat dari A. Hamidsyah Noer (199O : 31) bahwa : Yang lebih penting dan lebih diperlukan untuk hampir semua cabang olahraga bukanlah strength saja, melainkan tetapi power juga, oleh karena itu dalam power kccuali ada kekuatan terdapat pula kecepatan. Power adalah hasil kali dari Force x velocity, dimana force sama dengan strength dan velocity sama dengan speed. Jadi bertambahnya kekuatan otot dan kecepatan akan ber-arti bertambahnya power. Dan faktor inilah yang merupakan sumber tenaga terpenting dalam cabang olahraga bola voli. a. Hubunqan Daya Ledak Otot Lenqan denqan Smash Normal. Gerakan lengan sangat luas sekali, dengan gerakan yang luas tersebut, paling tidak otot-otot lengan yang kuat akan sangat membantu untuk melakukan gerakan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian yang dimaksud dengan daya ledak otot lengan dalam penelitian ini adalah kemampuan dari otot-otot lengan untuk
  • 19. mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan teknik smash bola voli khususnya smash normal . Dalam teknik smash normal pada saat gerakan memukul bola daya ledak otot-otot lengan sangat diperlukan. Hal ini guna memperoleh pukulan yang keras dan tajam gesuai dengan tujuan dari melakukan pukulan smash, yaitu memukul di atas net dengan sekeras- kerasnya dan diharapkan lawan tidak dapat mengantisipasi bahkan menerima bola smash tersebut. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Barbara L. Viera dan Bonnie Jill Fergusson (1996 : 76) mengenai kunci sukses spike keras pada saat memukul bola di atas net yaitu : 1. Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau sepenuhnya 2. Pukul bola tepat di depan bahu pemukul 3. Pukul bola dengan tumit telapak tangan yang terbuka 4. Pukul bola pada bagian belakang tengahnya 5. tekukkan pergelangan tangan dengan sepenuh tenaga 6. tangan mengarahkan bola pada bagian atas bola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 10 di bawah ini. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, pada saat mela-kukan gerakan memukul bola di atas net dilakukan dengan se-penuh tenaga. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghasil-kan pukulan yang keras. Sekuat tenaga yang dimaksudkan di sini adalah pada saat memukul bola lengan bergerak dengan kekuatan dan kecepatan penuh, berarti bola dipukul dengan daya ledak dari otot-otot lengan.
  • 20. b. Hubungan Daya Ledak Qtot Tungkai dengan Smash Normal . Dalam permainan bola voli daya ledak otot tungkai sangat diperlukan, terlebih lagi dalam teknik smash normal. Dalam melakukan teknik smash diawali dengan gerakan awalan yang dilanjutkan dengan gerakan tolakan, agar dapat melompat setinggi- tingginya diperlukan daya ledak otot-otot tungkai sebagai kekuatan dalam menolak atau mengangkat tubuh setinggi mungkin, sebab dengan adanya daya ledak otot tungkai saat menolak ke atas dapat menimbulkan suatu lompatan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedarminto (1990 : 81) yang menyatakan bahwa : "Daya lompatan ke atas banyak ber-asal dari kecepatan kontraksi dan kekuatan otot-otot kaki dan tapak kaki untuk dapat menahan gaya tolak yang besar." Dalam melakukan smash setelah melakukan awalan dilanjutkan melakukan tolakan yang kuat. M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono (1994 t 181) menjelaskan mengenai saat tolakan untuk melakukan smash sebagai berikut. Tolakan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu dengan kedua kaki dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak boleh lebar ataupun dengan suatu loncatan. Setelah menumpu dengan kedua kaki kemudian segera diikuti dengan gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah serta kedua lengan masing-masing telah berada di samping belakang badan.
  • 21. Kemudian setelah itu diikuti tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan dibantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang kedepan atas. (M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono, 1994 s 214) Memperhatikan uraian pendapat tersebut di atas, jelas bahwa daya ledak otot tungkai mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan teknik smash. Terlebih dengan teknik smash normal, yang dalam pelaksanaannya umpan atau lambungan bola dari pengumpan ketinggian bola di atas net Iwbih dari 3 meter, ini sangat memerlukan lompatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan pukulan. c. Hubunqan Koordinasi data Tanqan denqan Smash Normal. Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak ketrampilan olahraga adalah koordinasi antara mata dan anggota tubuh lainnya, seperti ; tangan, kaki dan kepala. Dalam melakukan gerakan pukulan smash normal dalam permainan bola voli, untuk dapat melakukan pukulan yang tepat sangat bergantung dari keserasian gerak mata dan gerak tangan atau koordinasi mata tangan. Seperti telah dijelaskan didepan bahwa koordinasi mata tangan adalah euatu intagrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan gerakan. Dalam melakukan teknik gerakan smash dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu mulai dari awalan, tolakan, memukul bola saat di udara dan saat mendarat kembali atau gerak lanjutan.
  • 22. Memperhatikan adanya beberapa tahapan dalam melakukan smash tersebut, kemampuan koordinasi mata-tangan sangat diperlukan. Karena pada saat akan melakukan gerakan pukulan diharapkan lengan dalam posisi yang tepat menjangkau bola yang cukup tinggi dan pada saat perkenaan harus benar-benar dengan tumit telapak tangan terbuka pada bagian belakang tengah bola. Dengan demikian, dalam melakukan gerakan smash normal koordinasi mata tangan yang balk diharapkan dapat menghasilkan gerakan smash yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan . B. Kerangka Pemikiran Kondisi fisik adalah,satu kesatuan yang utuh dari komponen- komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Di dalam usaha peningkatan fisik seluruh komponen harus dikembangkan, walaupun dilaku-kan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen untuk keperluan yang dibutuhkan. 1. Penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli me-rupakan hal yang sangat penting, terlebih lagi penguasaan teknik smash. Teknik smash normal merupakan salah satu jenis pukulan smash yang sering digunakan dalam suatu permainan. Smash normal disebut juga open smash artinya smash dengan umpan bola lebih dari tiga meter di atas net. 2. Daya ledak otot lengan sangat diperlukan sekali dalam praktek melakukan gerakan olahraga diantaranya dalam permainan bola voli, terlebih lagi pada saat melakukan gerakan teknik smash. Smash yang
  • 23. baik adalah smash yang dapat masuk dan menghunjam tajam dan keras. Oleh sebab itu daya ledak otot lengan dibutuhkan saat memukul bola. 3. Daya ledak otot tungkai dalam permainan bola voli banyak Juga digunakan sebagai penentu dari tingginya loncatan pada saat melakukan tolakan untuk melakukan smash, oleh sebab itu dengan otot-otot tungkai yang kuat gerakan tolakan/take-off menjadi lebih efektif dan efisien. 4. Dengan adanya koordinasi gerakan dari mata tangan merupakan perpaduan dari indera mata dan gerakan tangan dalam permainan bola voli khususnya teknik gerakan smash normal, sangat membantu untuk mencapai gerakan yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan. C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dirumuskan hipote-sis sebagai berikut : 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli. 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009.