SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
PERAN KEPUSTAKAWANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA
I. Pendahuluan
Dewasa ini pentingnya peran perpustakaan dan pustakawan di lingkungan
sekolah sudah tidak dapat dibantah lagi. Keberadaan perpustakaan dan
pustakawan tidak lagi hanya sekedar pemanis bibir “lip service” oleh para
pemegang keputusan di lingkungan sekolah. Bahkan keberadaan perpustakaan
sekolah dan pustakawan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman apakah
sekolah sudah benar-benar memainkan peranannya dalam memberi
kesempatan kepada peserta didik yang tidak mampu. Tetapi sudah menjadi
kewajiban untuk mengadakannya. Hal ini tidak lepas dari keberadaan :
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),
2. UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan,
3. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
4. Peraturan Mendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana, dan
5. Peraturan Mendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah.
Dengan berdasarkan dan berpegangan kepada payung-payung hukum
yang telah disediakan maka semakin jelas betapa pentingnya keberadaan
perpustakaan dan pustakawan di lingkungan sekolah. Setelah kita mengetahui
apa landasan kita dalam mengatakan bahwa penting diselenggarakannya
perpustakaan dan pustakawan di sekolah, maka selanjutnya kita juga harus
memahami apa sebenarnya perpustakaan dan pustakawan itu. Dalam tulisan ini
akan coba dipaparkan pemahaman tentang apa itu pustakawan, dan
peranannya dalam meningkatkan minat baca siswa. Salah satu cara untuk
memahami apa itu pustakawan adalah dengan memahami tentang
kepustakawanan.
M. Harfano A, S. Sos 1
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
Pemahaman apa yang dimaksud dengan kepustakawanan dapat kita lihat
mulai dari segi kata “kepustakawanan”, yang berawal dari kata “pustakawan”
dan ditambah dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Kepustakawanan dalam
Bahasa Indonesia merupakan adaptasi dari Bahasa Inggeris “Librarianship”.
Dalam Bahasa Inggeris “Librarianship” berawal dari kata “Librarian” dan
ditambah dengan akhiran “ship”. Berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan pustakawan
adalah “seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk melaksakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Sedangkan
menurut SNI 7329:2009, kepustakawanan adalah “teori, praktik, dan teknologi
ilmu perpustakaan dan informasi guna melaksanakan fungsi perpustakaan”.
Berdasarkan pengertian apa yang dimaksud dengan pustakawan maka dapat
dibuat satu pemahaman bahwa yang dimaksud dengan kepustakawanan adalah
segala sesuatu yang menggambarkan tingkat kemampuan dari seorang
pustakawan dalam melakukan kegiatannya di lingkungan perpustakaan.
II.Peranan Kepustakawanan untuk Meningkatkan Minat Baca
Kepustakawanan di lingkungan sekolah dapat kita lihat dan kita contohkan
dari berbagai hal seperti tingkat pendidikan pustakawan, pemahaman
pustakawan tentang pekerjaannya, kemampuan pustakawan dalam menghadapi
pengguna, kemampuan pustakawan untuk membuat satu pembagian tugas,
keikutsertaan pustakawan dalam satu organisasi profesi, kemampuan
pustakawan dalam membuat satu program kerja, kemampuan pustakawan
dalam memahami dan menerapkan teknologi perpustakaan, dan lain
sebagainya. Dalam tulisan ini kepustakawanan akan dicontohkan dan dibahas
berdasarkan dari segi pembuatan program kerja, dari segi layanan kepada
pengguna perpustakaan sekolah, dan dari segi penerapan teknologi
perpustakaan.
Salah satu program kerja yang dapat dicontohkan adalah program kerja
wajib baca di lingkungan sekolah tingkat menengah atas (SMA). Sedangkan
layanan di satu perpustakaan merupakan ujung tombak terdepan untuk
M. Harfano A, S. Sos 2
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
menghadapi pengguna. Sikap pustakawan yang berada dibagian layanan akan
menjadi pemicu apakah seorang pengguna akan bersedia untuk kembali
menggunakan perpustakaan atau si pengguna tidak akan kembali untuk
menggunakan jasa perpustakaan. Sehingga kita dapat membuat contoh
bagaimana layanan yang dapat diberikan seorang pustakawan dalam
menjalankan program kerjanya yaitu wajib baca.
Layanan yang diberikan dalam melaksanakan program wajib baca dari
satu sekolah dimulai dengan membuat alokasi waktu dalam setiap bulannya,
yaitu melakukan kerja sama dengan guru dari bidang studi tertentu seperti dari
bidang studi Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris. Jika alokasi waktu telah
dapat disepakati, kemudian kita tentukan jenis koleksi yang akan digunakan
siswa, subjek koleksinya, bagaimana cara mengetahui apakah siswa telah
menjalani wajib baca, dan menyepakati sistem penghargaan kepada siswa yang
telah menjalani wajib baca dengan bagus.
Kegiatan wajib baca dapat kita laksanakan sebanyak 2 kali dalam 1 bulan,
dan ini dapat lagi kita sesuaikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di
sekolah, jumlah tenaga perpustakaan/pustakawan, dan jumlah ketersediaan
koleksi yang dimiliki perpustakaan. Kita tidak dapat memaksakan program wajib
baca sebanyak 2 kali seminggu untuk tiap kelas jika ternyata kita tidak memiliki
pustakawan yang memadai, ataupun tidak memiliki jumlah koleksi yang cukup.
Dalam penerapannya dilapangan, program wajib baca dapat dilaksanakan oleh 1
orang pustakawan dan guru yang jam pelajarannya digunakan untuk
melaksanakan kegiatan waib baca. Dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
wajib baca seorang pustakawan yang sedang bertugas juga tidak boleh
mengabaikan pengguna lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah koleksi
dapat kita atasi yaitu dengan cara menghubungi perpustakaan
daerah/pemko/pemkab setempat, sehingga dapat diarahkan perpustakaan
keliling untuk mengunjungi sekolah atau siswa diajak berkunjung ke
perpustakaan daerah.
Dalam pelaksanaannya siswa tidak hanya sekedar diwajibkan membaca
tetapi juga diajarkan satu kemampuan literasi informasi, yaitu kemampuan
untuk menemukan informasi dengan benar dan dapat memanfaatkannya
M. Harfano A, S. Sos 3
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
dengan tepat. Diajarkan juga bagaimana cara membaca dengan cepat,
membuat resume, dan melakukan review. Setelah siswa melakukan kegiatan
wajib baca maka selanjutnya kita wajibkan siswa untuk membuat resume atau
abstrak dari bahan bacaannya.
Dari hasil membuat resume/abstrak dapat kita ketahui apakah siswa
memang benar telah melakukan kegiatan baca atau tidak. Selaku pustakawan
kita berkewajiban untuk menilai resume/abstrak yang telah dibuat oleh siswa.
Kita dapat memberikan penilaian dengan melihat kesalahan redaksi yang
dilakukan, kemudahan membaca tulisan, dan kecocokan antara resume/abstrak
dengan bahan bacaan. Hasil dari penilaian akan menentukan peringkat, mana
resume/abstrak yang bagus dan mana yang tidak bagus.
Sebagai tidak lanjut dari kegiatan wajib baca dan pembuatan
resume/abstrak yaitu kita dapat memberi apresiasi kepada siswa yang telah
tampil sebagai pembuat resume/abstrak paling bagus. Pemberian apresiasi ini
dapat berupa pemberian hadiah berupa buku ataupun perangkat alat tulis. Hasil
karya siswa berupa resume/abstrak yang paling baik tiap bulannya dipajang di
majalah dinding sekolah ataupun di halaman situs sekolah ataupun situs
perpustakaan sekolah. Dengan dipublikasikannya resume/abstrak terbaik karya
siswa di majalah dinding sekolah atau di situs sekolah/perpustakaan akan
membuat siswa semakin terpacu memberikan hasil yang lebih baik
dikesempatan berikutnya, karena siswa akan merasa bahwa apa yang telah
mereka kerjakan mendapat perlakuan spesial dari sekolah khususnya
perpustakaan, dan akan menimbulkan efek keinginan dari siswa untuk
membaca. Publikasi karya siswa berupa resume/abstrak di situs sekolah
khususnya situs perpustakaan sekolah menuntut kemampuan pustakawan di
bidang teknologi perpustakaan.
Publikasi di situs perpustakaan sekolah juga merupakan bagian dari
layanan. Dengan adanya publikasi ini maka karya siswa dapat dibaca oleh
pengguna secara global, dimana saja dan kapan saja. Untuk dapat memberikan
layanan ini, seorang pustakawan harus mampu membuat satu situs
perpustakaan yang juga menyediakan satu program perpustakaan secara on-
M. Harfano A, S. Sos 4
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
line. Untuk program perpustakaan yang berbasis web seorang pustakawan
dapat menggunakan program perpustakaan yang gratis tapi teruji.
Setelah memiliki, memahami, dan menggunakan program perpustakaan
berbasis web maka selanjutnya adalah
Bahkan apabila dalam pelaksanaannya telah melakukan peminjaman
koleksi perpustakaan keliling ataupun melakukan kunjungan ke perpustakaan
umum milik pemerintah berarti pustakawan sekolah tidak hanya sekedar
berhasil meningkatkan minat baca siswa juga tetapi telah mengenalkan sumber
belajar seumur hidup lainnya diluar lingkungan sekolah yaitu perpustakaan
daerah/pemko/pemkab setempat.
Setelah kegiatan wajib baca yang menghasilkan resume/abstrak selesai
dilaksanakan dalam satu tahun ajaran maka resume/abstrak yang telah dibuat
siswa dalam satu tahun ajaran alangkah baiknya dijilid menjadi satu
berdasarkan kelas. Dengan dijilidnya buah karya siswa ini dapat menjadi
penambah koleksi perpustakaan sekolah, yang merupakan koleksi spesial yang
tidak akan dimiliki oleh sekolah lain khususnya perpustakaan sekolah yang
lainnya.
III. Kesimpulan
Dari uraian dan contoh di atas, ada beberapa hal yang dapat kita ambil
sebagai kesimpulan, yaitu :
1. Penting untuk mengetahui apa landasan kita dalam memerankan peran
sebagai pustakawan sekolah, yaitu berdasarkan landasan hukum yang
berlaku di Indonesia.
2. Perlunya kemampuan pustakawan dalam membuat program kerja dan
memberikan layanan kepada penggunanya sehingga pengguna
menjadi betah dan bersedia kembali ke perpustakaan yang berdampak
pada akan naiknya tingkat minat baca.
3. Dapat dilihatnya apa yang dimaksud dengan kepustakawanan yaitu
pada saat seorang pustakawan mampu merancang program kerja,
melakukan kerja sama dengan guru-guru bidang studi, dan
memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan.
M. Harfano A, S. Sos 5
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
Demikianlah tulisan singkat Saya yang berisikan tentang peranan
kepustakawanan di lingkungan sekolah dalam meningkatkan minat baca yang
Saya contohkan dalam aplikasi berupa program kerja layanan wajib baca.
DAFTAR PUSTAKA
- Indonesia, Badan Standardisasi Nasional 7329:2009. Jakarta.2009.
- Indonesia, Peraturan Mendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan Sekolah.
- Indonesia, Peraturan Mendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana.
- Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
- Indonesia, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
- Indonesia, UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.
- Sumber lainnya.
M. Harfano A, S. Sos 6
Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah
Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012

More Related Content

What's hot

Rencana kerja perpustakaan
Rencana kerja perpustakaanRencana kerja perpustakaan
Rencana kerja perpustakaan
Marta Aroma
 
Standar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolahStandar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolah
IbuFoundation EDi
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
EsaRiolyta
 
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
Fadhil Jabbar
 
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_peContoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
ZonaIntergritas
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Marobo United
 
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
Effendi Suwanto
 
Pust sek
Pust sekPust sek
Pust sek
LiaCuby
 

What's hot (18)

Makalah program pemberantasan buta aksara
Makalah program pemberantasan buta aksaraMakalah program pemberantasan buta aksara
Makalah program pemberantasan buta aksara
 
Tutyyyyyy
TutyyyyyyTutyyyyyy
Tutyyyyyy
 
Rencana kerja perpustakaan
Rencana kerja perpustakaanRencana kerja perpustakaan
Rencana kerja perpustakaan
 
Standar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolahStandar nasional perpustakaan sekolah
Standar nasional perpustakaan sekolah
 
Program kerja perpustakaan sekolah
Program kerja perpustakaan sekolahProgram kerja perpustakaan sekolah
Program kerja perpustakaan sekolah
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
Makalah pustakawan
Makalah pustakawanMakalah pustakawan
Makalah pustakawan
 
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
Pedoman upt-perpustakaan-unpas-2015
 
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN MTS/SMP AL-AZHAR GROBOGAN MOJOWARNO JOMBANG, BY PA...
 
Kelas iv tema 9 bs
Kelas iv tema 9 bsKelas iv tema 9 bs
Kelas iv tema 9 bs
 
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_peContoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
Contoh proposal pengajuan_kegiatan_di_pe
 
Laporan pembelajaran
Laporan pembelajaranLaporan pembelajaran
Laporan pembelajaran
 
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpazMakalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
Makalah laporan audit kinerja perpustakaan pada unpaz
 
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
Dampak Pelatihan Dasar Automasi Perpustakaan Terhadap Peningkatan Keterampila...
 
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
Bahasa inggris, when english rings a bell (buku guru) 7
 
Buku BSE Kelas 07 smp bahasa inggris guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp bahasa inggris guru 2017Buku BSE Kelas 07 smp bahasa inggris guru 2017
Buku BSE Kelas 07 smp bahasa inggris guru 2017
 
Pust sek
Pust sekPust sek
Pust sek
 
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 BAHASA INGGRIS
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 BAHASA INGGRISKURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 BAHASA INGGRIS
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 BAHASA INGGRIS
 

Viewers also liked

Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
Winarto Winartoap
 
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanUndang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
M. ALI AMIRUDDIN
 
Cara memembuat gas dari sampah
Cara memembuat gas dari sampahCara memembuat gas dari sampah
Cara memembuat gas dari sampah
Aqish Aqish
 

Viewers also liked (20)

Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
Pp no 24 th 2014 pelaksanaan undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpus...
 
pedoman pk kepala perpustakaan
pedoman pk kepala perpustakaanpedoman pk kepala perpustakaan
pedoman pk kepala perpustakaan
 
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang PerpustakaanUndang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan
 
Mendirikan dan-mengelola-perpustakaan-sekolah
Mendirikan dan-mengelola-perpustakaan-sekolahMendirikan dan-mengelola-perpustakaan-sekolah
Mendirikan dan-mengelola-perpustakaan-sekolah
 
trabajo ronald
trabajo ronaldtrabajo ronald
trabajo ronald
 
Eiropas Savienības fondu finansējums uzņēmējdarbībai 2014. – 2020.
Eiropas Savienības fondu finansējums uzņēmējdarbībai  2014. – 2020.Eiropas Savienības fondu finansējums uzņēmējdarbībai  2014. – 2020.
Eiropas Savienības fondu finansējums uzņēmējdarbībai 2014. – 2020.
 
Forestdome2014 2016
Forestdome2014 2016Forestdome2014 2016
Forestdome2014 2016
 
Cara memembuat gas dari sampah
Cara memembuat gas dari sampahCara memembuat gas dari sampah
Cara memembuat gas dari sampah
 
Program kerja perpustakaan
Program kerja perpustakaanProgram kerja perpustakaan
Program kerja perpustakaan
 
Story board reading
Story board readingStory board reading
Story board reading
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Undang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang PerpustakaanUndang-Undang Perpustakaan
Undang-Undang Perpustakaan
 
Manajemen tbm
Manajemen tbmManajemen tbm
Manajemen tbm
 
Implementasi Program Pengembangan Budaya Baca
Implementasi Program Pengembangan Budaya BacaImplementasi Program Pengembangan Budaya Baca
Implementasi Program Pengembangan Budaya Baca
 
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anakMemupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
 
PENGEMBANGAN BUDAYA BACA MELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
PENGEMBANGAN BUDAYA BACAMELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)PENGEMBANGAN BUDAYA BACAMELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
PENGEMBANGAN BUDAYA BACA MELALUI Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
 
Amalan membaca dalam kalangan rakyat
Amalan membaca dalam kalangan rakyatAmalan membaca dalam kalangan rakyat
Amalan membaca dalam kalangan rakyat
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Keterampilan Membaca
Keterampilan MembacaKeterampilan Membaca
Keterampilan Membaca
 
Standariasai perpustakaan
Standariasai perpustakaanStandariasai perpustakaan
Standariasai perpustakaan
 

Similar to Kepustakawanan Dalam Usaha Meningkatkan Minat Baca

Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Indriati Dewi
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
EsaRiolyta
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
EsaRiolyta
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
EsaRiolyta
 
Apakah dia nilam
Apakah dia nilamApakah dia nilam
Apakah dia nilam
HUSNA85
 
Apakah dia nilam
Apakah dia nilamApakah dia nilam
Apakah dia nilam
HUSNA85
 

Similar to Kepustakawanan Dalam Usaha Meningkatkan Minat Baca (20)

Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikanContoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
Contoh makalah pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Tugas pbk
Tugas pbkTugas pbk
Tugas pbk
 
Menjadi Pustakawan Sekolah Yang Profesional
Menjadi Pustakawan Sekolah Yang ProfesionalMenjadi Pustakawan Sekolah Yang Profesional
Menjadi Pustakawan Sekolah Yang Profesional
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
DISKUSI RUANG KOLABORASI 1.2 PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK.pdf
DISKUSI RUANG KOLABORASI 1.2 PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK.pdfDISKUSI RUANG KOLABORASI 1.2 PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK.pdf
DISKUSI RUANG KOLABORASI 1.2 PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK.pdf
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
Bg bahasa inggris_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg bahasa inggris_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg bahasa inggris_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg bahasa inggris_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bg bahasa inggris 11
Bg bahasa inggris 11Bg bahasa inggris 11
Bg bahasa inggris 11
 
Buku bahasa Inggris kelas 11"When English Rings a Bell" (untuk guru) kur.2013
Buku bahasa Inggris kelas 11"When English Rings a Bell" (untuk guru) kur.2013Buku bahasa Inggris kelas 11"When English Rings a Bell" (untuk guru) kur.2013
Buku bahasa Inggris kelas 11"When English Rings a Bell" (untuk guru) kur.2013
 
niadinet_III_tunagrahita_siswa_tema_1_Lingkungan-Sekolahku.pdf
niadinet_III_tunagrahita_siswa_tema_1_Lingkungan-Sekolahku.pdfniadinet_III_tunagrahita_siswa_tema_1_Lingkungan-Sekolahku.pdf
niadinet_III_tunagrahita_siswa_tema_1_Lingkungan-Sekolahku.pdf
 
Percob pertama
Percob pertamaPercob pertama
Percob pertama
 
06 - Layanan Jasa dan Sumber Informasi (1).pdf
06 - Layanan Jasa dan Sumber Informasi (1).pdf06 - Layanan Jasa dan Sumber Informasi (1).pdf
06 - Layanan Jasa dan Sumber Informasi (1).pdf
 
Konssep dasar layanan referensi
Konssep dasar layanan referensiKonssep dasar layanan referensi
Konssep dasar layanan referensi
 
Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)Dian lia mas (f0271141007)
Dian lia mas (f0271141007)
 
Pkp smp n 2 bonang
Pkp smp n 2 bonangPkp smp n 2 bonang
Pkp smp n 2 bonang
 
Apakah dia nilam
Apakah dia nilamApakah dia nilam
Apakah dia nilam
 
Apakah dia nilam
Apakah dia nilamApakah dia nilam
Apakah dia nilam
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Kepustakawanan Dalam Usaha Meningkatkan Minat Baca

  • 1. PERAN KEPUSTAKAWANAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA I. Pendahuluan Dewasa ini pentingnya peran perpustakaan dan pustakawan di lingkungan sekolah sudah tidak dapat dibantah lagi. Keberadaan perpustakaan dan pustakawan tidak lagi hanya sekedar pemanis bibir “lip service” oleh para pemegang keputusan di lingkungan sekolah. Bahkan keberadaan perpustakaan sekolah dan pustakawan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman apakah sekolah sudah benar-benar memainkan peranannya dalam memberi kesempatan kepada peserta didik yang tidak mampu. Tetapi sudah menjadi kewajiban untuk mengadakannya. Hal ini tidak lepas dari keberadaan : 1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), 2. UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, 3. Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) 4. Peraturan Mendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, dan 5. Peraturan Mendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah. Dengan berdasarkan dan berpegangan kepada payung-payung hukum yang telah disediakan maka semakin jelas betapa pentingnya keberadaan perpustakaan dan pustakawan di lingkungan sekolah. Setelah kita mengetahui apa landasan kita dalam mengatakan bahwa penting diselenggarakannya perpustakaan dan pustakawan di sekolah, maka selanjutnya kita juga harus memahami apa sebenarnya perpustakaan dan pustakawan itu. Dalam tulisan ini akan coba dipaparkan pemahaman tentang apa itu pustakawan, dan peranannya dalam meningkatkan minat baca siswa. Salah satu cara untuk memahami apa itu pustakawan adalah dengan memahami tentang kepustakawanan. M. Harfano A, S. Sos 1 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
  • 2. Pemahaman apa yang dimaksud dengan kepustakawanan dapat kita lihat mulai dari segi kata “kepustakawanan”, yang berawal dari kata “pustakawan” dan ditambah dengan awalan “ke” dan akhiran “an”. Kepustakawanan dalam Bahasa Indonesia merupakan adaptasi dari Bahasa Inggeris “Librarianship”. Dalam Bahasa Inggeris “Librarianship” berawal dari kata “Librarian” dan ditambah dengan akhiran “ship”. Berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan pustakawan adalah “seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Sedangkan menurut SNI 7329:2009, kepustakawanan adalah “teori, praktik, dan teknologi ilmu perpustakaan dan informasi guna melaksanakan fungsi perpustakaan”. Berdasarkan pengertian apa yang dimaksud dengan pustakawan maka dapat dibuat satu pemahaman bahwa yang dimaksud dengan kepustakawanan adalah segala sesuatu yang menggambarkan tingkat kemampuan dari seorang pustakawan dalam melakukan kegiatannya di lingkungan perpustakaan. II.Peranan Kepustakawanan untuk Meningkatkan Minat Baca Kepustakawanan di lingkungan sekolah dapat kita lihat dan kita contohkan dari berbagai hal seperti tingkat pendidikan pustakawan, pemahaman pustakawan tentang pekerjaannya, kemampuan pustakawan dalam menghadapi pengguna, kemampuan pustakawan untuk membuat satu pembagian tugas, keikutsertaan pustakawan dalam satu organisasi profesi, kemampuan pustakawan dalam membuat satu program kerja, kemampuan pustakawan dalam memahami dan menerapkan teknologi perpustakaan, dan lain sebagainya. Dalam tulisan ini kepustakawanan akan dicontohkan dan dibahas berdasarkan dari segi pembuatan program kerja, dari segi layanan kepada pengguna perpustakaan sekolah, dan dari segi penerapan teknologi perpustakaan. Salah satu program kerja yang dapat dicontohkan adalah program kerja wajib baca di lingkungan sekolah tingkat menengah atas (SMA). Sedangkan layanan di satu perpustakaan merupakan ujung tombak terdepan untuk M. Harfano A, S. Sos 2 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
  • 3. menghadapi pengguna. Sikap pustakawan yang berada dibagian layanan akan menjadi pemicu apakah seorang pengguna akan bersedia untuk kembali menggunakan perpustakaan atau si pengguna tidak akan kembali untuk menggunakan jasa perpustakaan. Sehingga kita dapat membuat contoh bagaimana layanan yang dapat diberikan seorang pustakawan dalam menjalankan program kerjanya yaitu wajib baca. Layanan yang diberikan dalam melaksanakan program wajib baca dari satu sekolah dimulai dengan membuat alokasi waktu dalam setiap bulannya, yaitu melakukan kerja sama dengan guru dari bidang studi tertentu seperti dari bidang studi Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggeris. Jika alokasi waktu telah dapat disepakati, kemudian kita tentukan jenis koleksi yang akan digunakan siswa, subjek koleksinya, bagaimana cara mengetahui apakah siswa telah menjalani wajib baca, dan menyepakati sistem penghargaan kepada siswa yang telah menjalani wajib baca dengan bagus. Kegiatan wajib baca dapat kita laksanakan sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, dan ini dapat lagi kita sesuaikan dengan jumlah rombongan belajar yang ada di sekolah, jumlah tenaga perpustakaan/pustakawan, dan jumlah ketersediaan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Kita tidak dapat memaksakan program wajib baca sebanyak 2 kali seminggu untuk tiap kelas jika ternyata kita tidak memiliki pustakawan yang memadai, ataupun tidak memiliki jumlah koleksi yang cukup. Dalam penerapannya dilapangan, program wajib baca dapat dilaksanakan oleh 1 orang pustakawan dan guru yang jam pelajarannya digunakan untuk melaksanakan kegiatan waib baca. Dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan wajib baca seorang pustakawan yang sedang bertugas juga tidak boleh mengabaikan pengguna lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan jumlah koleksi dapat kita atasi yaitu dengan cara menghubungi perpustakaan daerah/pemko/pemkab setempat, sehingga dapat diarahkan perpustakaan keliling untuk mengunjungi sekolah atau siswa diajak berkunjung ke perpustakaan daerah. Dalam pelaksanaannya siswa tidak hanya sekedar diwajibkan membaca tetapi juga diajarkan satu kemampuan literasi informasi, yaitu kemampuan untuk menemukan informasi dengan benar dan dapat memanfaatkannya M. Harfano A, S. Sos 3 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
  • 4. dengan tepat. Diajarkan juga bagaimana cara membaca dengan cepat, membuat resume, dan melakukan review. Setelah siswa melakukan kegiatan wajib baca maka selanjutnya kita wajibkan siswa untuk membuat resume atau abstrak dari bahan bacaannya. Dari hasil membuat resume/abstrak dapat kita ketahui apakah siswa memang benar telah melakukan kegiatan baca atau tidak. Selaku pustakawan kita berkewajiban untuk menilai resume/abstrak yang telah dibuat oleh siswa. Kita dapat memberikan penilaian dengan melihat kesalahan redaksi yang dilakukan, kemudahan membaca tulisan, dan kecocokan antara resume/abstrak dengan bahan bacaan. Hasil dari penilaian akan menentukan peringkat, mana resume/abstrak yang bagus dan mana yang tidak bagus. Sebagai tidak lanjut dari kegiatan wajib baca dan pembuatan resume/abstrak yaitu kita dapat memberi apresiasi kepada siswa yang telah tampil sebagai pembuat resume/abstrak paling bagus. Pemberian apresiasi ini dapat berupa pemberian hadiah berupa buku ataupun perangkat alat tulis. Hasil karya siswa berupa resume/abstrak yang paling baik tiap bulannya dipajang di majalah dinding sekolah ataupun di halaman situs sekolah ataupun situs perpustakaan sekolah. Dengan dipublikasikannya resume/abstrak terbaik karya siswa di majalah dinding sekolah atau di situs sekolah/perpustakaan akan membuat siswa semakin terpacu memberikan hasil yang lebih baik dikesempatan berikutnya, karena siswa akan merasa bahwa apa yang telah mereka kerjakan mendapat perlakuan spesial dari sekolah khususnya perpustakaan, dan akan menimbulkan efek keinginan dari siswa untuk membaca. Publikasi karya siswa berupa resume/abstrak di situs sekolah khususnya situs perpustakaan sekolah menuntut kemampuan pustakawan di bidang teknologi perpustakaan. Publikasi di situs perpustakaan sekolah juga merupakan bagian dari layanan. Dengan adanya publikasi ini maka karya siswa dapat dibaca oleh pengguna secara global, dimana saja dan kapan saja. Untuk dapat memberikan layanan ini, seorang pustakawan harus mampu membuat satu situs perpustakaan yang juga menyediakan satu program perpustakaan secara on- M. Harfano A, S. Sos 4 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
  • 5. line. Untuk program perpustakaan yang berbasis web seorang pustakawan dapat menggunakan program perpustakaan yang gratis tapi teruji. Setelah memiliki, memahami, dan menggunakan program perpustakaan berbasis web maka selanjutnya adalah Bahkan apabila dalam pelaksanaannya telah melakukan peminjaman koleksi perpustakaan keliling ataupun melakukan kunjungan ke perpustakaan umum milik pemerintah berarti pustakawan sekolah tidak hanya sekedar berhasil meningkatkan minat baca siswa juga tetapi telah mengenalkan sumber belajar seumur hidup lainnya diluar lingkungan sekolah yaitu perpustakaan daerah/pemko/pemkab setempat. Setelah kegiatan wajib baca yang menghasilkan resume/abstrak selesai dilaksanakan dalam satu tahun ajaran maka resume/abstrak yang telah dibuat siswa dalam satu tahun ajaran alangkah baiknya dijilid menjadi satu berdasarkan kelas. Dengan dijilidnya buah karya siswa ini dapat menjadi penambah koleksi perpustakaan sekolah, yang merupakan koleksi spesial yang tidak akan dimiliki oleh sekolah lain khususnya perpustakaan sekolah yang lainnya. III. Kesimpulan Dari uraian dan contoh di atas, ada beberapa hal yang dapat kita ambil sebagai kesimpulan, yaitu : 1. Penting untuk mengetahui apa landasan kita dalam memerankan peran sebagai pustakawan sekolah, yaitu berdasarkan landasan hukum yang berlaku di Indonesia. 2. Perlunya kemampuan pustakawan dalam membuat program kerja dan memberikan layanan kepada penggunanya sehingga pengguna menjadi betah dan bersedia kembali ke perpustakaan yang berdampak pada akan naiknya tingkat minat baca. 3. Dapat dilihatnya apa yang dimaksud dengan kepustakawanan yaitu pada saat seorang pustakawan mampu merancang program kerja, melakukan kerja sama dengan guru-guru bidang studi, dan memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan. M. Harfano A, S. Sos 5 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012
  • 6. Demikianlah tulisan singkat Saya yang berisikan tentang peranan kepustakawanan di lingkungan sekolah dalam meningkatkan minat baca yang Saya contohkan dalam aplikasi berupa program kerja layanan wajib baca. DAFTAR PUSTAKA - Indonesia, Badan Standardisasi Nasional 7329:2009. Jakarta.2009. - Indonesia, Peraturan Mendiknas No. 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah. - Indonesia, Peraturan Mendiknas RI No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. - Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). - Indonesia, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). - Indonesia, UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. - Sumber lainnya. M. Harfano A, S. Sos 6 Pemilihan Pustakawan Teladan Sekolah Tingkat Sumatera Utara Tahun 2012