Dokumen tersebut membahas tentang organisasi sebagai sistem kerja yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama, serta menjelaskan ciri-ciri, teori, jenis, dan struktur organisasi."
2. Hello,saya MISS.P
Jika ingin tahu materi
ini klik tulisannya yaa.
PAPAN AJAIB MISS.P
Arti pentingnya Konflik
organisasi
organisasi dan
Proses
metode
organisasi
Ciriciri, unsur dan Perubahan &
teori organisasi perkembangan
Organisasi
Macam-macam
organisasi dari Komunikasi
dalam
segi tujuan
organisasi
organisasi Kepemimpinan
QUIZ
4. Menurut para ahli
• organisasi
sebagai
sistem
kegiatan yang
terkoordinir
secara sadar
atau kekuatan
dari dua
manusia atau
lebih.
Chester.B .
(2002:99)
• organisasi adalah
tempat proses
kegiatan
kumpulan orangorang yang
bekerja sama
mempunyai fungsi
dan wewenang
untuk
mengerjakan
usaha mencapai
tujuan.
Hermaya
(1996:26)
• organisasi adalah
salah satu unit sosial
yang dikoordinasikan
secara sengaja
terdiri daridua orang
atau lebih yan
berfungsi dan
berwenang untuk
mengerjakan usaha
mancapai tujuan
yang yang telah
ditentukan
steven p.robbin
(2001:2)
Jadi kesimpulannya adalah
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan dari
sebuah Hubungan manajemen dan organisasi
manajemen.
NEXT
7. TATA KERJA
•
•
•
Tata kerja atau metode adalah suatu cara
bagaimana agar sumber – sumber yang tersedia
dapat digunakan dengan waktu yang tersedia dan
dapat digunakan dengan cara teratur dan terarah
dalam melakukan kegiatan manajemen.
Manfaat Tata kerja yang teratur serta terarah
membuat proses berlangsungnya kegiatan
manajemen semakin baik, tata kerja merupakan
proses kegiatan kerja yang dilakukan secara
ilmiah dan praktis, selain itu pemakaian tata
kerja juga dapat ditujukan untuk:
a. Menghindari terjadinya pemborosan dalam
pendayagunaan sumber – sumber waktu yang
tersedia.
b. Menjamin pembagian kerja serta waktu secara
terkoordinasi.
c. Menghindari masalah – masalah yang ada serta
kesimpangsiuran dalam proses tujuan yang ingin
tercapai.
8. Analisis Hubungan Manajemen, Organisasi dan
Tata Kerja
•
•
•
•
Back to
home
Organisasi
merupakan
unsur
yang
dibutuhkan
dalam
kehidupan
bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk
mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendiri.
Manajemen juga diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan
menjadi lebih mudah. Karna manajemen menjelaskan perlunya proses
kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor
yang diperlukan
Felain Manajemen, agar tujuan dalam suatu organisasi dapat tercapai
diperlukan juga sebuah tata kerja atau
dapat disebut juga dengan
metode. Metode atau tatakerja merupakan suatu cara atau pola agar
sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik
mungkin untuk mencapai tujuan dari sutu organisasi. Dengan tat kerja
suatu organisasi dapat menghindari terjadinya pemborosan dalam
penyalahgunaan sumber daya, serta menjamin adanya pembagian
kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Sehingga dapat disimpulkan bahawa hubungan antara organisasi, manajemen
dan tata kerja adalah sebagai berikut. Organisasi merupakan sekumpulan
dari orang- orang yang memiliki pandangan yang sama sehingga bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses
pencapaian tujuan tersebut tentunya diperlukan suatu manajemen yang
mengelola kegiatan, sumberdaya dan unsur-unsur lainnya dalam organisasi
tersebut. Dalam proses pengelolaan manajemen diperlukan cara-cara atau
pola untuk memanfaatkan sumber daya, tenaga dan waktu seefisien
mungkin untuk mencapai tujuan dari organisasi. Jadi peranan manajemen
dan tata kerja tidak dapat terpisah dari organisasi.
9. Ciri-ciri Organisasi
•
Unsur-unsur
organisasi :
–Manusia(Man)
–Kerjasama
–Tujuan Bersama
–Peralatan (Equipment)
–Lingkungan
–Kekayaan alam
•Teori Organisasi Klasik (Teori –Kerangka/Konstruksi
Mental Organisasi
Tradisional)
a. Teori Birokrasi
b. Teori Administrasi
c. Manajemen Ilmiah
•Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau
Manusiawi)
Menekenakan pentingnya aspek psikologis
& sosial karyawan
•Teori Organisasi Modern
Ciri-ciri Organisasi Modern
•Organisasi bertambah besar
•Pengolahan data semakin cepat
•Penggunaan staf lebih intensif
•Kecendrungan spesialisasi
•Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
•Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
10. -
Pembagian kerja (division of work)
Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
Disiplin (discipline)
Kesatuan perintah (unity of command)
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
Balas jasa (remuneration of personnel)
Sentralisasi (centralization)
Rantai scalar (scalar chain)
Aturan (oreder)
Keadilan (equity)
Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
Inisiatif (initiative)
Semangat korps (spirit de corps)
BACK TO
HOME
11. Macam-macam organisasi niaga :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan.
Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah
suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan
uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin.
3. Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2
pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya
untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur
resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan
kerugian.
4. FIRMA (FA)
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma (disebut
firmant) tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan
dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung
(Basu Swastha, 1988:55).
12. Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan
kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal
33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan
baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa
koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
6. Trust
Trust atau kepercayaan yaitu suatu kepercayaan dari atasan untuk bawahan atau sebaliknya.
Hubungan tersebut merupakan hal yang sangat penting agar kerjasama dapat tercipta dengan
efektif. Bentuk trust yang muncul sangat jelas terjadi ketika atasan dan bawahan saling
mengenal Knowledge Based Trust atau pengetahuan berdasarkan kepercayaan, namun baik di
awal hubungan mereka ketika mereka masih menjadi stranger atau orang asing.
Contoh : Atasan yang memberikan suatu pekerjaan kepada bawahannya dengan penuh kepercayaan.
7. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan
kompetisi.
14. •
•
Tipe memiliki bentuk organisasi yang
merupakan suatu bagian dari
organisasi, antara lain:
1. Piramida mendatar (flat)
Mempunyai ciri-ciri, antara lain :
Adanya jumlah organisasi yang tidak
banyak banyak menyebabkan tingkattingkat hirarki kewenangan sedikit.
Adanya peningkatan pekerja bertambahdan
harus bias dikendalikan.
Pada jumlah jabatan sedikit sebab tingkat
tingkat relatifnya kecil.
2. Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik salah satu unit
dari tipe piramida terbalik ialah jumlah
jabatan pimpinan lebih besar daripada
jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok
untuk organisasi -organisasi yang
pengangkatan pegawainya berdasarkan atas
jabatan fungsional seperti organisasiorganisasi/lembaga-lembaga
penelitian, lembaga - lembaga pendidikan
3. Kerucut
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
Sempit dalam mencari wawasan.
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
dapat dilakukan sampai kepada
pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan
pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
15. •
Bentuk-bentuk organisasi :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional &
Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff
Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang
susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan
hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek
utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen
pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan
struktur organisasi menurut Henry G.
Hodges dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
16. Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling
sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk
organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah
karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi
kerja belum tinggi.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit
dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang
ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan
saran.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus
dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang
pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu
saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi
tersebut.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
B
E
N
T
U
K
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
17. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para
manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam
organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan
tersendiri.
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk
mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk,geografi
dan pelanggan.
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah
dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan
oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada
sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah
lawan dari sentralisasi.
Formalisasi.Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan dalam
organisasi dilakukan.
S
T
R
U
K
T
U
R
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
18. s
k
e
m
a
o
r
g
a
n
i
s
a
s
i
Macam-macam Skema Organisasi:
Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
1. Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
2. Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
3. Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
4. Skema Organisasi Lingkaran
5. Skema Organisasi Gambar
BACK TO
HOME
1. Skema Organisasi Fungsional:
Dalam skema organisasi fungsional, menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas
dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
2. Skema Organisasi Jabatan
Dalam skema organisasi jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut
sesuai dengan jabatan masing-masing.
3. Skema Organisasi Nama
Dalam skema organisasi nama, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai
dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Dalam skema organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing jabatan
dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5. Skema Organisasi Struktur
Dalam skema organisasi truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam
organisasi tersebut.
19. PENGERTIAN KONFLIK ORGANISASI
Kata „Konflik‟ itu berasal dari bahasa Latin
„Confligo‟
yang terdiri dari dua kata, yakni
„con‟
yang berarti bersama-sama dan
fligo‟
yang berarti pemogokan, penghancuran atau peremukan.Selain pengertian konflik menurut bahasa, para
ahli juga memiliki pengertian dari sudut pandangmasing – masing mengenai konflik. Berikut beberapa
pengertian konflik menurut para ahli :
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977)
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibatdaripada
berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih
pihak secara berterusan.
Menurut Gibson, et al (1997: 437)
Konflik merupakan hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantungdapat pula
melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasimemiliki kepentingan atau
tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
Menurut Robbin (1996)
Keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu ataukelompok.
Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umumkonflik tersebut
dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalamorganisasi telah ada
konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan
bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatanindividual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan
organisasi (Muchlas, 1999). Konflik initerutama pada tingkatan individual yang sangat dekat
hubungannya dengan stres.
Menurut Minnery (1985)
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan
dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
NEXT
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
20. Menurut Folger & Poole (1984)
Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku
komunikasi.
Menurut Myers (1982:234-237), Kreps (1986:185), Stewart (1993:341)
Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin
dicapai,alokasi
sumber
–
sumber
yang
dibagikan,
keputusan
yang
diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat
Menurut Devito (1995:381)
Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang
lainnya, tak dapatdisangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda
– beda
JENIS KONFLIK
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel
terdapat 5 (lima) jenis konflik yaitu:
a
•Konflik intrapersonal
Konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama
seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. tiga
macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1. Konflik pendekatan-pendekatan (Contoh: orang yang dihadapkan pada dua pilihan
yangsama-sama menarik).
2. Konflik pendekatan – penghindaran (Contoh: orang yang dihadapkan pada dua
pilihanyang sama menyulitkan).
3. Konflik penghindaran-penghindaran (Contoh : orang yang dihadapkan pada satu
hal yangmempunyai nilai positif dan nilai negatif sekaligus).
•Konflik Interpersonal adalah pertentangan
Konflik antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau
keinginan. Halini sering terjadi antara dua orang yang berbeda
status, jabatan, bidang pekerjaan, dan lain – lainkonflik interpersonal ini
N
E
X
T
21. N
E
X
T
Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini sering kali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok
kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu
dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena
ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
•Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi –
organisasi. Konflik antar lini dan staff, pekerja dan pekerja manajemen
merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
•Konflik antara organisasi
Sebagai contoh seperti di bidang ekonomi dimana negara AS dan negara – negara
lain dianggapsebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan
persaingan.
SUMBER KONFLIK
ada tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yanghendak dicapai (goal
conflict), yaitu:
1. Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk melakukan
pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan
yang dicapai saling terpisah satusama lain.
2. Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk melakukan
pendekatanterhadap persoalan-persoalan yang mengacu pada satu tujuandan
pada waktu yang samadidorong untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan
tersebut dan tujuannya dapatmengandung nilai positif dan negatif bagi orang
yang mengalami konflik tersebut.
3. Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua
ataulebih hal yang negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah
satu sama lain.
Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis konflik yang mempunyai
resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta akibatnya tidak begitu fatal.
22. STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Menurut Stevenin
(2000, pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik.Apa pun
sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam
mengatasikesulitan:
1. Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang
seharusnya.Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi
(tidak mempedulikanmasalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak
ada).
2. Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai
siapa, apa,mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan
perhatian pada masalahutama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang
yangterlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau
tidak praktis.Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik.
Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan
pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
23. 5. Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika
penyelesaiannyatampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah
sebelumnya dan cobalah lagi.
Menurut Stevenin
(1993 : 139-141) juga memaparkan bahwa ketika mengalami konflik, adahal-hal
yang tidak boleh dilakukan di tengah-tengah konflik, yaitu:
1. Jangan hanyut dalam perebutan kekuasaan dengan orang lain. Ada pepatah
dalammasyarakat yang tidak dapat dipungkiri, bunyinya: bila wewenang
bertambah maka kekuasaan pun berkurang, demikian pula sebaiknya.
2. Jangan terlalu terpisah dari konflik. Dinamika dan hasil konflik dapat
ditangani secara paling baik dari dalam, tanpa melibatkan pihak ketiga.
3. Jangan biarkan visi dibangun oleh konflik yang ada. Jagalah cara pandang
dengan berkonsentrasi pada masalah-masalah penting. Masalah yang paling
mendesak belum tentumerupakan kesempatan yang terbesar.
Menurut Wijono
(1993 : 42-125) strategi mengatasi konflik, yaitu:
Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict)
1. Menciptakan kontak dan membina hubungan
2. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3. Menumbuhkan kemampuan /kekuatan diri sendiri
4. Menentukan tujuan
5. Mencari beberapa alternative
6. Memilih alternative
7. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
24. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakangerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving
force yangmenggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu
mempunyai tujuantertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan
motivasi (niat).
Menurut Wexley & Yukl (dalam As‟ad, 1987)
Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaanmenjadi
motif.
Menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002)
Motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkanya, danterjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke tujuan tertentu.
Menurut Gray (dalam Winardi, 2002)
Motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi
seorangindividu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam
halmelaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan (dalam Soemanto, 1987)
Motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi.
Ketigahal tersebut adalah keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah
lakuyang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah
lakutersebut ( goals or ends of such behavior ).
McDonald (dalam Soemanto, 1987)
Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh doronganefektif
dan reaksi- reaksi mencapai tujuan.
25. Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan
mempengaruhi cara bertindak seseorang.
Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
1. Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akanmenghasilkan ekspresi
motif yang berbeda pula.
2. Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama.
3. Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.
4. Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan.
5. Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.Berikut ini
dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai faktor pendorong dari perilaku
manusia.
Motif Kekuasaan
Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifatnegatif atau positif. Motif kekuasaan
yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaanseseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang
bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social(power yang dipergunakan untuk berpartisipasi
dalam mencapai tujuan kelompok).
•Motif Berprestasi
Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atausukses
didalam situasi persaingan (Chelland)
Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Achyang tinggi (high achiever) adalah :
1. Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat.
2. Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segeradapat
memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam
mewujudkantujuan, cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang
spesifik.
3. Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikankepuasaan
26. BACK
TO
HOME
T
E
O
R
I
M
O
T
I
V
A
S
I
4. Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas
denganusaha maiksimum sesuai dengan kemampuannya.
•
•Motif Untuk Bergabung
•
Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang
mempelajarihubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.
•
•Motif Keamanan (Security Motive)
•
Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang
akanmengancam keberadaannya.
````Motif Status (Status Motive)
•
Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di
dalamsebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi
menyimpulkanadanya beberapa sumber status seseorang yaitu :
•
1. Keanggotaan di dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga
yangmemperoleh status yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang
tinggi dilingkungannya.
•
2. Kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan antara
lainkarakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.
•
3. Prestasi yang dicapai oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya.
Misalnya, pekerjayang berpendidikan, berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.
•
4. Aspek materi dapat mempengaruhi status seseorang di dalam lingkungannya.
Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh seseorang.
•
5. Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi, individu
yangmemiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh status yang lebih
tinggidibandingkan dengan individu-individu yang ada di bawahnya.Selain dari teori-teori
di atas, Teori Motivasi itu juga dapat dirumuskan kembalimenjadi beberapa
kelompok, yaitu :
•
a. Teori Kepuasan ( Content Theory )
•
Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor – factor kebutuhan dan kepuasan
individuyang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Hal yang
memotivasisemangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
material maupunnonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya.
•
27. Definisi pengambilan keputusan menurut para
ahli
Menurut Herbert A. Simon, Proses
pengambilan keputusan pada hakekatnya
terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
• Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi
lingkungan yang diperlukan bagi
keputusan.
• Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan
pengembangan dan penganalisaan
rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan.
• Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu
dari alternative yang tersedia
Sedangkan menurut Scott dan
Mitchell, Proses pengambilan
keputusan meliputi:
• Proses pencarian/penemuan tujuan
• Formulasi tujuan
• Pemilihan Alternatif
• Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan konperhensif lainnya
adalah dengan menggunakan analisis
sistem, Menurut ELBING ada lima
langkah dalam proses pengambilan
keputusan:
• Identifikasi dan Diagnosa masalah
• Pengumpulan dan Analisis data yang
relevan
• Pengembangan dan Evaluasi
alternative alternative
• Pemilihan Alternatif terbaik
BACK
TO
HOME
28.
29. •
•
•
Unsur-unsur komunikasi menurut Harold Lasswell :
1. Komunikator (Source, Sender)
2. Pesan (Message)
3. Media (Channel)
4. Komunikan (Receiver)
5. Efek (Effect, Influence)
Pada saat ini masih banyak didapati di berbagai institusi pendidikan, pelatihan, termasuk di
Perguruan tinggi, yang dalam mengajar masih konvensional. Dalam arti, pengajar (baik guru atau
dosen) mengajar secara alami sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki. Kenyataan diatas
akan menimbulkan beberapa persoalan, baik bagi pengajar maupun peserta didik. Tipe pertama
misalnya, akan menimbulkan masalah bagi dosen/guru yang tidak mempunyai bakat mengajar
atau mempunyai keterbatasan dalam menyampaikan pesan secara lisan, adapun untuk tipe
kedua, jika tidak hati-hati, guru cenderung akan meniru gaya orang yang diidolakannya, tanpa
melihat sisi kelemahannya.
Proses belajar (learning) adalah suatu perubahan yang relatif tetap dalam persediaan tingkah
laku, yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Ini berarti, hanya dapat dikatakan terjadi proses
belajar bila seseorang menunjukkan tingkah laku yang tidak sama. Jadi, proses belajar
menempatkan seseorang dari status kemampuan atau kecakapan (ability) yang satu kepada
kemampuan/kecakapan yang lain.
Belajar mengajar sebagai proses (process), pada hakikatnya mengandung tiga unsur yaitu adanya
input (bahan mentah yang akan diolah), process (kegiatan mengolah input) dan output (hasil yang
telah diolah). Suatu proses dipandang baik apabila kualitas output lebih baik dari pada input.
Input proses belajar mengajar adalah mahasiswa sebelum perkuliahanOutput dari proses belajar
mengajar yaitu peserta didik (mahasiswa) setelah menerima perkuliahan.
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan orang-orang, begitu pula
dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi tentunya ada tujuan yang ingin dicapai. Hal sesuai
dengan pendapat Maman Ukas mengemukakan tujuan komunikasi sebagai berikut :
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan
efisien
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang
mau memberikan kontribusi.
30. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan
seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari..
Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
I. IDE (gagasan) => Si Sender
2. PERUMUSAN
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
3. PENYALURAN (transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
4. TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5. PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si
receiver.
6. PENERIMAAN
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka
membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan
organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya
komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama
benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana
terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan
adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya,
31. •
•
Hambatan-hambatan komunikasi
1. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang
ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi
yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si
pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa
menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang
sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap
dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi
porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun
berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang
jauh, dan lain sebagainya.
32. •
5. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan
Komunikasi jenis ini tergolong kepada komunikasi aktif, dimana komunika dapat
memberikan timbal balik secara langsung apabila terjadi ketidakpahaman.
b. Komunukasi Tertulis
Komunikasi secara tertulis memang memberikan suatu dampak dimana komunikan akan
merasa kesulitan dalam memahami maksud dan tujan dari informasi itu, namun
komunikasi ini mempunyai dampak yang lama. Dan apabila komunikan lupa dengan apa
yang telah dipelajarai sebelumnya, maka ia dapat mengulangi membaca informasi
tersebut. Komunikasi ini tergolong komunikasi tidak lagsung, artinya apabila komunikan
tidak paham terhadap materi tertulis tersebut, maka komunikan tidak dapat
memberikan suatu umpan balik secara langsung. namun dengan berkembangnya teknologi
saat ini, maka meskipun komunikasi berjalan secara tidak langsung, namun unpan balik
dapat diberikan secara cepat baik melalui telepon, e-mail, dll.
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
2. . Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal
b. Komunikasi Informal
Komunikasi Informal
•Komunikasi Informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan
dalam suatu organisasi.
•Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau
kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu
organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan
dengan perusahaan.
•Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa
memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan
(komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang
meresahkan karyawan)
33.
34.
35.
36. . Pengertian Kepeminpinan
•
N
E
X
T
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins
(2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26)
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara
lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau
organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi
bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
37. •
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk
mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk
mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses
komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka
mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa
tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
38. 5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk
mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka
meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
( Ngalim Purwanto ,1991:26)
11. Tipe-tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang
negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan
otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan
“keakuannya”.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu
ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi
yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe
seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3. Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu
memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
39. •
•
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa
yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya
ditakuti.
Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus
disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.
12. Teori-Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang
dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki
pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang
kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri
relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi
pendengar yang baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan
yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
40. T
E
O
R
I
K
E
P
E
M
I
M
P
I
N
A
N
•
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan
perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan
pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan
bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau
berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, mene
rima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu
terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih
mementingkan tugas organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan
ditandai oleh penekanan pada hubungan atasanbawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan
kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan
kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis
pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian
tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership
continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi
kepada pemimpin dan bawahan.
41. •
N
E
X
T
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional
ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang
disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor
waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap
gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian
(1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan
“membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya
kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi
tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan
dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan
perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.
42.
43. •
S
E
K
I
A
N
•
4. Kesepakatan (consensus)
Kesepakatan atau konsensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu
organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan
ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota
organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik
seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.
Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan
dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui
kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling
menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih
lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan
mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan
Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang
menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode
pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat
digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:
• Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
• Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
• Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam
mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
46. Soal pertama
1. apakah yang dimaksud dengan
organisasi..
A. Organisasi adalah alat
untuk mencapai tujuan dari
sebuah Hubungan
manajemen dan organisasi
manajemen.
B. suatu cara bagaimana agar
sumber – sumber yang tersedia
dapat digunakan dengan waktu
yang tersedia dan dapat
digunakan dengan cara teratur
C. Suatu bentuk kelompokkelompok yang di susun
berdasarkan kelas sosial.
D. Merupakan fungsi untuk
mempermudah pekerjaan
yang kompleks.
47. 2. apa sajakah tipe kepemimpinan itu….
A. Tipe struktur
organisasi
B. Tipe eksternal
C. Tipe Otokratik
D. Tipe lingkungan