SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 2
Baixar para ler offline
1




                   UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                   UNDANG-
                         NOMOR 8 TAHUN 1950

                                    TENTANG

PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA PADA BANK IMPORT BANK OF WASHINGTON

                        PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



Menimbang : a. bahwa untuk melancarkan pembelanjaan pembelian barang-
               barang di Amerika Serikat untuk kepentingan perekonomian
               rakyat di Indonesia dan ekspor barang-barang itu ke Indonesia,
               pemberian kredit dari Export-Import Bank of Washington
               dianggap perlu;

             b. bahwa untuk maksud-maksud tersebut di atas Export-Import Bank
                of Washington itu bersedia memberikan kredit ini dengan syarat-
                syarat yang tertentu;

Mengingat : Pasal 118 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia;

        Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA
             PADA EXPORT-IMPORT BANK OF WASHINGTON.

                                      Pasal 1.

Menteri Keuangan diberi kuasa mengadakan pinjaman kepada Export-Import Bank
of Washington atas tanggungan Republik Indonesia guna membelanjai pembelian
barang-barang di Amerika Serikat dan untuk ekspor barang-barang itu ke
Indonesia, sampai jumlah setinggi-tingginya $ 100 juta (seratus juta dollar Amerika
Serikat).

                                      Pasal 2.

   (1) Untuk menyelenggarakan yang ditentukan dalam Pasal 1 Menteri Keuangan
       diberi kuasa untuk mengambil segala tindakan dalam hal menyiapkan dan
       mengadakan pinjaman-pinjaman yang jumlahnya semua tidak boleh
       melebihi jumlah yang disebut dalam Pasal 1, membuat perjanjian-perjanjian
       berhubungan dengan hal itu atas tanggungan Republik Indonesia dan dapat
       memberikan kuasa kepada seorang penjabat Pemerintah untuk membuat
       perjanjian-perjanjian ini, *175 mengatur syarat-syarat mengenai bunga dan
2




       pelunasan, dan mengambil segala tindakan yang perlu untuk
       penglaksanaan perjanjian pinjaman itu.
   (2) Sebelum perjanjian-perjanjian pinjaman yang dibuat oleh atau atas kuasa
       Menteri Keuangan, seperti yang dimaksud dalam ayat (1) dapat berlaku,
       perjanjian-perjanjian pinjaman itu harus disahkan lebih dahulu oleh Dewan
       Perwakilan Rakyat.

                                    Pasal 3.

Menteri Keuangan diwajibkan memberi perhitungan dan pertanggungan jawab
kepada Dewan Pengawas Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat dari perjanjian
atau perjanjian-perjanjian yang telah dibuat untuk melaksanakan kuasa yang
diberikan dalam Pasal 1. Hutang ini berbunga setinggi-tingginya 31/2 perseratus
dan akan dibayar dalam selama-lamanya lima belas tahun mulai pada tanggal 1
Maret 1956.

                                    Pasal 4.

Undang-undang ini mulai berlaku pada hari pengundangannya dan berlaku surut
sampai tanggal 10 Pebruari 1950. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya
memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam
Lembaran-Negara Republik Indonesia.

                              Disahkan di Jakarta
                        pada tanggal 4 Nopember 1950.



                       Wakil Presiden Republik Indonesia,

                             MOHAMMAD HATTA.


                                Perdana Menteri,

                             MOHAMMAD NATSIR.


                               Menteri Keuangan,

                        SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA..


                  Diundangkan pada tanggal 4 Nopember 1950.


                              Menteri Kehakiman,

                              WONGSONEGORO

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958kpwbi
 
Traktat
TraktatTraktat
TraktatAr Ti
 
Contoh Surat Perjanjian
Contoh Surat PerjanjianContoh Surat Perjanjian
Contoh Surat PerjanjianRomual Ricardo
 
Ppt uang hyperlink
Ppt uang hyperlinkPpt uang hyperlink
Ppt uang hyperlinkDwi Dn
 
Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia
Meninjau Ulang Kemerdekaan IndonesiaMeninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia
Meninjau Ulang Kemerdekaan IndonesiaRidwan Kurniawan
 
force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiaishkhuw fillah
 

Mais procurados (7)

Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958
 
Traktat
TraktatTraktat
Traktat
 
Uu 05 1968
Uu 05 1968Uu 05 1968
Uu 05 1968
 
Contoh Surat Perjanjian
Contoh Surat PerjanjianContoh Surat Perjanjian
Contoh Surat Perjanjian
 
Ppt uang hyperlink
Ppt uang hyperlinkPpt uang hyperlink
Ppt uang hyperlink
 
Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia
Meninjau Ulang Kemerdekaan IndonesiaMeninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia
Meninjau Ulang Kemerdekaan Indonesia
 
force majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janjiforce majeur dan cidera janji
force majeur dan cidera janji
 

Destaque

Destaque (9)

Day Power Point
Day Power PointDay Power Point
Day Power Point
 
Patrick ten Brink Presentation on Environmental Harmful Subsidies EHS 7 Septe...
Patrick ten Brink Presentation on Environmental Harmful Subsidies EHS 7 Septe...Patrick ten Brink Presentation on Environmental Harmful Subsidies EHS 7 Septe...
Patrick ten Brink Presentation on Environmental Harmful Subsidies EHS 7 Septe...
 
Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950Uudarurat 08 1950
Uudarurat 08 1950
 
Uu 08 1952
Uu 08 1952Uu 08 1952
Uu 08 1952
 
Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950Uudarurat 36 1950
Uudarurat 36 1950
 
8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final8 Facts Fix Final
8 Facts Fix Final
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
PtB of IEEP at green growth and competitiveness 29 november 2016 final
PtB of IEEP at green growth and competitiveness 29 november 2016 finalPtB of IEEP at green growth and competitiveness 29 november 2016 final
PtB of IEEP at green growth and competitiveness 29 november 2016 final
 

Semelhante a Undang-Undang Pinjaman EIB

Semelhante a Undang-Undang Pinjaman EIB (20)

Uu 10 1958
Uu 10 1958Uu 10 1958
Uu 10 1958
 
Uu 03 1952
Uu 03 1952Uu 03 1952
Uu 03 1952
 
Uu 05 1951
Uu 05 1951Uu 05 1951
Uu 05 1951
 
Pokokpokok perbankan (uu_14_thn_1967)_14
Pokokpokok perbankan (uu_14_thn_1967)_14Pokokpokok perbankan (uu_14_thn_1967)_14
Pokokpokok perbankan (uu_14_thn_1967)_14
 
Uu 24 2002
Uu 24 2002Uu 24 2002
Uu 24 2002
 
Uu 02 1950
Uu 02 1950Uu 02 1950
Uu 02 1950
 
Uu 32 1964
Uu 32 1964Uu 32 1964
Uu 32 1964
 
Uu 23 1952
Uu 23 1952Uu 23 1952
Uu 23 1952
 
Uu no.1 thn 2004
Uu no.1 thn 2004Uu no.1 thn 2004
Uu no.1 thn 2004
 
UU Nomor 1 Tahun 2004
UU Nomor 1 Tahun 2004UU Nomor 1 Tahun 2004
UU Nomor 1 Tahun 2004
 
Latter of intent 15 jan 1998
Latter of intent 15 jan 1998Latter of intent 15 jan 1998
Latter of intent 15 jan 1998
 
UU_1961_9.pdf
UU_1961_9.pdfUU_1961_9.pdf
UU_1961_9.pdf
 
Uu 07 1992
Uu 07 1992Uu 07 1992
Uu 07 1992
 
Uu no.25 2007
Uu no.25 2007Uu no.25 2007
Uu no.25 2007
 
Perpu 17 1962
Perpu 17 1962Perpu 17 1962
Perpu 17 1962
 
Uu 24 1952
Uu 24 1952Uu 24 1952
Uu 24 1952
 
Uu 10 1952
Uu 10 1952Uu 10 1952
Uu 10 1952
 
Nomor13 tahun1968
Nomor13 tahun1968Nomor13 tahun1968
Nomor13 tahun1968
 
Uu 11 1953
Uu 11 1953Uu 11 1953
Uu 11 1953
 
Uu 06 1968
Uu 06 1968Uu 06 1968
Uu 06 1968
 

Mais de guest150909

Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kamparguest150909
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaranguest150909
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4guest150909
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950guest150909
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950guest150909
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950guest150909
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950guest150909
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950guest150909
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950guest150909
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasiguest150909
 

Mais de guest150909 (20)

Usul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S KamparUsul Peningkatanstatus S Kampar
Usul Peningkatanstatus S Kampar
 
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang KebakaranMateri Kebijakan Tentang Kebakaran
Materi Kebijakan Tentang Kebakaran
 
Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Keppres 32 1990
Keppres 32 1990Keppres 32 1990
Keppres 32 1990
 
Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950Uudarurat 42 1950
Uudarurat 42 1950
 
Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950Uudarurat 41 1950
Uudarurat 41 1950
 
Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950Uudarurat 39 1950
Uudarurat 39 1950
 
Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950Uudarurat 31 1950
Uudarurat 31 1950
 
Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950Uudarurat 33 1950
Uudarurat 33 1950
 
Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950Uudarurat 06 1950
Uudarurat 06 1950
 
Uu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 UudsUu 07 1950 Uuds
Uu 07 1950 Uuds
 
Uu 06 1950
Uu 06 1950Uu 06 1950
Uu 06 1950
 
Uu 01 1950
Uu 01 1950Uu 01 1950
Uu 01 1950
 
Uu 04 1950
Uu 04 1950Uu 04 1950
Uu 04 1950
 
Uu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 GrasiUu 03 1950 Grasi
Uu 03 1950 Grasi
 
Perpu 01 1950
Perpu 01 1950Perpu 01 1950
Perpu 01 1950
 
Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951Uudrt 21 1951
Uudrt 21 1951
 
Uu 16 1951
Uu 16 1951Uu 16 1951
Uu 16 1951
 
Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951Uudrt 01 1951
Uudrt 01 1951
 
Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951Uudrt 14 1951
Uudrt 14 1951
 

Undang-Undang Pinjaman EIB

  • 1. 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG- NOMOR 8 TAHUN 1950 TENTANG PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA PADA BANK IMPORT BANK OF WASHINGTON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa untuk melancarkan pembelanjaan pembelian barang- barang di Amerika Serikat untuk kepentingan perekonomian rakyat di Indonesia dan ekspor barang-barang itu ke Indonesia, pemberian kredit dari Export-Import Bank of Washington dianggap perlu; b. bahwa untuk maksud-maksud tersebut di atas Export-Import Bank of Washington itu bersedia memberikan kredit ini dengan syarat- syarat yang tertentu; Mengingat : Pasal 118 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PINJAMAN REPUBLIK INDONESIA PADA EXPORT-IMPORT BANK OF WASHINGTON. Pasal 1. Menteri Keuangan diberi kuasa mengadakan pinjaman kepada Export-Import Bank of Washington atas tanggungan Republik Indonesia guna membelanjai pembelian barang-barang di Amerika Serikat dan untuk ekspor barang-barang itu ke Indonesia, sampai jumlah setinggi-tingginya $ 100 juta (seratus juta dollar Amerika Serikat). Pasal 2. (1) Untuk menyelenggarakan yang ditentukan dalam Pasal 1 Menteri Keuangan diberi kuasa untuk mengambil segala tindakan dalam hal menyiapkan dan mengadakan pinjaman-pinjaman yang jumlahnya semua tidak boleh melebihi jumlah yang disebut dalam Pasal 1, membuat perjanjian-perjanjian berhubungan dengan hal itu atas tanggungan Republik Indonesia dan dapat memberikan kuasa kepada seorang penjabat Pemerintah untuk membuat perjanjian-perjanjian ini, *175 mengatur syarat-syarat mengenai bunga dan
  • 2. 2 pelunasan, dan mengambil segala tindakan yang perlu untuk penglaksanaan perjanjian pinjaman itu. (2) Sebelum perjanjian-perjanjian pinjaman yang dibuat oleh atau atas kuasa Menteri Keuangan, seperti yang dimaksud dalam ayat (1) dapat berlaku, perjanjian-perjanjian pinjaman itu harus disahkan lebih dahulu oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pasal 3. Menteri Keuangan diwajibkan memberi perhitungan dan pertanggungan jawab kepada Dewan Pengawas Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat dari perjanjian atau perjanjian-perjanjian yang telah dibuat untuk melaksanakan kuasa yang diberikan dalam Pasal 1. Hutang ini berbunga setinggi-tingginya 31/2 perseratus dan akan dibayar dalam selama-lamanya lima belas tahun mulai pada tanggal 1 Maret 1956. Pasal 4. Undang-undang ini mulai berlaku pada hari pengundangannya dan berlaku surut sampai tanggal 10 Pebruari 1950. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 4 Nopember 1950. Wakil Presiden Republik Indonesia, MOHAMMAD HATTA. Perdana Menteri, MOHAMMAD NATSIR. Menteri Keuangan, SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA.. Diundangkan pada tanggal 4 Nopember 1950. Menteri Kehakiman, WONGSONEGORO