Panduan Pertemuan BKSN 2012

pakdhe johan
pakdhe johanRetired em Ad Maiorem Dei Gloriam
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                          Panduan Pertemuan

Apa yang penting ? Pertemuan umat di lingkungan adalah sebuah usaha
mencari pesan yang terkandung di setiap sub tema Bulan Kitab Suci
Nasional 2012 dengan tema besar “Menyaksikan Mukjizat Tuhan.” Maka
yang penting adalah bersama-sama membaca dan merenungkan teks-teks
Kitab Suci, menemukan pesan Mukjizat Tuhan untuk dilaksanakan dalam
hidup praktis sehari-sehari sebagai ungakapan iman.
Jumlah peserta yang ideal adalah yang memungkinkan semua peserta ikut
terlibat (membaca, merenung, bertanya, atau berpendapat), yakni antara
5-10 orang. Maka, lingkungan yang “gemuk” sebaiknya dibagi dalam
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 orang.
Pelaksanaannya pertemuan bisa pada hari yang sama dan dalam satu
rumah yang sama tetapi tetap per kelompok. Bisa juga masing-masing
kelompok menentukan sendiri waktu dan tempat pelaksanaannya.
Langkah-langkah pertemuan :
 1. Usahakan agar peserta duduk melingkar.
 2. Masing-masing peserta mengambil sikap doa yang nyaman.
 3. Doa Pembuka untuk memohon rahmat Tuhan dan karunia Roh Kudus
     agar kita dapat membaca dan memahami Sabda Tuhan dengan
     pengertian yang benar.
 4. Bacalah perikop Kitab Suci secara perlahan dan dengan seksama,
     sebaiknya diulangi sampai beberapa kali (minimal 3x). Cara
     membacanya bisa: oleh pemandu atau petugas yang ditunjuk atau
     bersama-sama atau bergantian ayat per ayat.
 5. Penjelasan singkat mengenai teks yang baru saja dibaca untuk
     membantu pemahaman dan pengertian.
 6. Renungkan Sabda Tuhan. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang
     dikisahkan dalam teks. Teks dibacakan kembali oleh pemandu atau
     petugas secara pelan-pelan; tiap ayat atau kalimat berhenti sejenak.
     Temukan peristiwa, kata atau kalimat yang mengesan. Mengapa
     mengesan? Apa pesannya untuk saya: mengingatkan, menegur,
     menguatkan, menghibur?
 7. Sharing: tulislah hasil renungan itu, kemudian bagikan/ ceritakan
     kepada peserta yang lain.
 8. Buatlah doa berdasarkan inspirasi/pesan dari Sabda Tuhan.
 9. Ungkapkan doa yang sudah dibuat secara bergantian.
10. Tutuplah pertemuan dengan doa “Bapa Kami”. Boleh ditambah doa
     malam dan lagu penutup.




                                 ~1~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                  Panduan Pertemuan



                      PERTEMUAN I
           YESUS MENYEMBUHKAN ORANG LUMPUH
                                  (Matius 9:1-8)


Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P   :   Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U   :   Amin
P   :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
        persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U   :   Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P   :   Marilah kita berdoa bersama-sama
U   :   Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
        kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
        sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
        telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
        hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
        pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
        yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
        meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
        perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Matius 9:1-8 | Teks Kitab Suci dibaca : bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di kota tempat tinggal Yesus, yakni Kapernaum,
bukan Nazareth (ay. 1). Sebab, setelah berkarya, “Ia meninggalkan
Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan
Naftali” (Mat 4:13). Waktu itu, Dia baru saja tiba dari Gadara (Mat 8:28).
Beberapa orang datang membawa seorang lumpuh di atas tempat tidurnya
ke hadapan Yesus (ay. 2). Mereka adalah orang-orang yang dengan tulus
mau membantunya. Baik orang lumpuh itu maupun yang mengusungnya
yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan dia. Meski, mereka tidak meminta
secara ekspilit agar Yesus menyembuh-kan, namun kedatangan mereka ke
hadapan-Nya dengan menggotong seorang lumpuh di atas tempat tidur
merupakan permohonan tak terucap agar Yesus menyembuhkannya. Tanpa
bantuan orang-orang yang menggotongnya, si lumpuh tidak akan bisa

                                      ~2~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                           Panduan Pertemuan

sampai kepada Yesus dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa iman
seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain.
Yesus melihat mereka dan tahu keinginan serta iman mereka, baik iman si
lumpuh maupun yang menggotongnya (ay. 2). Yesus tahu apa yang mereka
inginkan, yakni kesembuhan. Namun, Yesus justru mengatakan sabda
pengampunan, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (ay.
2). Sabda pengampunan Yesus ini harus dimengerti berdasarkan pola pikir
dan keyakinan masa itu yakni bahwa penderitaan, termasuk penyakit dan
kelumpuhan, adalah akibat dosa. Maka, kalau Yesus mengampuni dosa si
lumpuh, itu berarti Yesus langsung menyembuhkan pada akar persoalan
yang menyebabkan penderitaan, yaitu dosa itu sendiri.
Di situ ada beberapa ahli Taurat yang menyaksikan peristiwa itu. Bagi
mereka, tindakan pengampunan yang dilakukan Yesus merupakan
penghujatan terhadap Allah karena menurut mereka hanya Allah yang bisa
dan berhak mengampuni dosa (ay. 3). Namun, mereka tidak berani
mengutarakannya. Mereka hanya mbatin.
Yesus tahu pikiran mereka dan langsung menegur para Ahli Taurat,
“Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4).
Yesus juga menantang mereka: “Mana yang lebih mudah, mengatakan
„Dosa-dosamu sudah diampuni‟ atau mengatakan „Bangunlah dan
berjalanlah‟” (ay. 5). Di satu sisi mengucapkan pengampunan itu tidak
mudah karena hanya Allah yang bisa dan boleh; namun juga sangat mudah
karena hasilnya tidak harus kelihatan. Di sisi lain, mengucapkan kata-kata
penyembuhan jauh lebih sulit, karena buktinya harus segera kelihatan.
Yesus memilih untuk mengatakan yang pertama, “Dosa-dosamu sudah
diampuni.” Ia berkata demikian untuk menunjukkan bahwa Dia
mempunyai kuasa dari Allah untuk mengampuni dosa manusia (ay. 6).
Kalaupun harus mengatakan hal yang kedua (Bangunlah dan berjalanlah),
itu bukan masalah bagi Yesus. Karena itu, Ia pun kemudian berkata
kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke
rumahmu!” (ay. 6). “Orang itu pun bangun lalu pulang” (ay. 7). Hasilnya
jelas: mukjizat penyembuhan terjadi. Orang yang tadinya lumpuh dan
“terbaring di tempat tidurnya” sekarang “bangun lalu pulang.”
Selain para ahli Taurat, di situ ada banyak orang lain pula. Mereka juga
menyaksikan peristiwa itu (ay. 8). Mereka “takut lalu memuliakan Allah
yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia” (ay. 8).
Rasa „takut‟ di sini sebaiknya dipahami dalam arti positif, yakni perasaan
takut yang juga didasari atau diwarnai rasa kasih terhadap Allah (wedi
asih). Maka, mereka lalu memuliakan Allah.
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari Yesus turun
   dari perahu, didatangi orang yang menggotong orang lumpuh, dan


                                  ~3~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                    Panduan Pertemuan

    seterusnya …. Sampai si lumpuh menjadi sembuh dan orang banyak
    memuliakan Allah.
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara
pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga
diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
    1) Orang-orang yang dengan penuh iman datang kepada Yesus sambil
       menggotong si lumpuh. Mereka percaya penuh bahwa Yesus bisa
       menyembuhkan.
    2) Yesus yang melihat iman mereka dan berkata, “Percayalah, hai
       anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
    3) Yesus yang mengetahui pikiran negatif ahli-ahli Taurat, kemudian
       menegur dan menantang mereka.
    4) Yesus yang bersabda kepada si lumpuh “Bangunlah, angkatlah
       tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan, seketika itu si
       lumpuh sembuh: ia bangun lalu pulang.
    5) Orang banyak yang memuliakan Allah.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang                     mengesan      itu
   diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
    1) Saya diingatkan bahwa imanlah yang menyelamatkan dan
       menjadikan segala sesuatu yang baik dapat terjadi. Maka, saya
       akan semakin beriman dan percaya kepada Tuhan.
    2) Saya diingatkan untuk seperti orang-orang yang dengan sukarela
       menggotong si lumpuh datang kepada Tuhan. Maka, saya akan
       mengajak saudara-saudariku yang sedang lumpuh imannya untuk
       datang kepada Tuhan (dalam doa bersama, pendalaman iman,
       Misa, dll), supaya mereka pun mendapat pengampunan dan
       kesembuhan rohani.
    3) Saya ditegur karena saya seringkali mengalami kelumpuhan iman.
       Malas datang kepada Tuhan: malas berdoa, malas membaca Kitab
       Suci, malas kegiatan lingkungan, malas ke Gereja/Misa. Maka,
       saya akan lebih tekun dan mohon kepada Tuhan supaya saya
       disembuhkan dari kelumpuhan ini.
    4) Saya ditegur karena saya juga sering berpikiran negatif seperti
       para ahli Taurat. Maka, saya akan lebih berpikiran positif terhadap
       siapa saja.
    5) Saya dikuatkan, diteguhkan dan dihibur karena Tuhan itu Maha
       Pengampun. Maka, saya akan semakin tekun meneliti batin,
       menyesali dosa-dosa saya dan mohon pengampunan-Nya. Saya
       juga akan mengampuni siapa pun yang bersalah kepada saya.
    6) Saya diajak untuk selalu takut dan memuliakan Tuhan. Ajrih asih
       pada Tuhan, memuji dan memuliakan nama-Nya. Maka, saya akan
       semakin tekun berdoa, tidak hanya untuk memohon tetapi lebih-
       lebih untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan.

                                       ~4~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                 Panduan Pertemuan

    Keenam pesan di atas hanya contoh. Pilih saja salah satu yang paling
    mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri
    untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih dahulu kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung
(spontan).
Isi doa, misanya : 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P   :   Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
        Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
        yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U   :   Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)




                                     ~5~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                  Panduan Pertemuan




                      PERTEMUAN II
           YESUS MENGUSIR ROH JAHAT DI GERASA
                                 (Markus 5:1-20)


Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P   :   Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U   :   Amin
P   :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
        persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U   :   Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P   :   Marilah kita berdoa bersama-sama
U   :   Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
        kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
        sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
        telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
        hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
        pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
        yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
        meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
        perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Markus 5:1-20 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Gerasa (ay. 1), yakni wilayah di luar Israel,
daerahnya orang non Yahudi. Sebab, di situ ada orang memelihara babi.
Babi adalah binatang yang najis (Bil. 11:7-8; Ul. 14:8) sehingga tidak
mungkin berada di wilayah orang Yahudi.
Kedatangan Yesus dan para murid-Nya di tempat ini disambut oleh seorang
yang kerasukan roh jahat (ay. 2). Roh jahat itu mempunyai kekuatan luar
biasa, sehingga orang itu membahayakan (ay. 3). Banyak orang takut
padanya (ay. 4). Tidak ada yang sanggup mengendali-kannya sehingga ia
dibiarkan tinggal di pekuburan (ay. 5).
Ketika melihat Yesus, roh jahat yang merasuki orang itu membawanya lari
mendekati Yesus, lalu menyembah-Nya (ay. 6) dan berkata “Apa urusanmu

                                      ~6~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                           Panduan Pertemuan

dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi?” (ay. 7). Tetapi, Yesus
menghardiknya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (ay. 8).
Ternyata roh yang merasuki orang itu banyak sehingga dia menyebut
namanya Legion (ay. 9). Satu legion setara dengan 6.000 serdadu. Roh
jahat itu tahu siapa Yesus. Mereka mengakui bahwa Ia mengatasi kekuatan
mereka yang luar biasa dan sanggup mengalahkan mereka. Maka, roh
jahat itu meminta agar Yesus tidak menyiksa dan tidak mengusirnya dari
tempat itu (ay. 10).
Di dekat tempat itu ada banyak babi sedang mencari makan (ay. 11). Roh-
roh itu meminta kepada Yesus agar diperbolehkan pindah dari dalam
tubuh orang itu ke dalam kawanan babi yang ada di situ (ay. 12). Yesus
mengabulkan permintaan itu, maka mereka merasuki babi-babi itu (ay.
13). Akibatnya, kawanan babi yang berjumlah sekitar 2.000 ekor itu terjun
dari tebing curam ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya (ay. 14).
Setelah roh jahat itu pergi dari orang yang dirasukinya, maka orang itu
menjadi waras (ay. 15).
Para penjaga babi melaporkan peristiwa itu kepada penduduk Gerasa.
Kemudian mereka mendesak supaya Yesus meninggalkan tempat itu (ay.
17). Mengapa? Sebelumnya, Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa
Beelzebul, penghulu setan (Mrk 3:22). Maka, orang Gerasa berpikir bahwa
Yesus mengusir roh-roh jahat itu dengan kekuatan Beelzebul pula. Mereka
menganggap bahwa Yesus memiliki kuasa roh jahat yang lebih kuat dan
lebih berbahaya daripada legion. Mereka menganggap Yesus itu lebih
berbahaya dan menakutkan (ay. 15).
Ketika Yesus bersiap-siap untuk pergi meninggalkan tempat itu, orang
yang tadinya kerasukan setan meminta agar diperbolehkan menyertai-Nya
(ay. 18). Namun, tidak diizinkan. Orang itu justru diutus untuk
mewartakan pada orang-orang kampungnya “segala sesuatu yang telah
diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani
engkau!” (ay. 19). Pewartaannya jelas: bukan setan atau penghulu setan
yang telah membebaskannya dari roh jahat melainkan Tuhan. Allah hadir
di tempat itu dan mengalahkan kekuasaan setan. Melalui tugas itu Yesus
mengajak dia untuk mengambil bagian dalam tugas-Nya sendiri, yakni
mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Orang itu pun memberitakan
segala yang dilakukan Yesus di daerah Dekapolis dan orang-orang yang
mendengarkannya heran akan perkataannya (ay. 20).
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus
   bersama para murid sampai di seberang danau. Mereka turun dari
   perahu, kemudian didatangi seorang yang kerasukan roh jahat dari
   arah pekuburan, dst., ….. sampai ketika Yesus mengutus orang yang
   tadinya kerasukan untuk merwartakan kasih Tuhan yang dialaminya
   sehingga ia waras.


                                  ~7~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                          Panduan Pertemuan

   Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
   teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
   berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
   1) Betapa dahyatnya kekuatan roh jahat yang merasuki orang
      tersebut. Roh jahat itu membahayakan dan merusak baik orang
      yang dirasuki maupun orang-orang lain
   2) Roh jahat ternyata mengenal Yesus dan mau datang kepada-Nya,
      bahkan juga menyembah-Nya. Namun, ia (mereka) tidak percaya,
      tidak mau mengimani dan mengikuti Yesus.
   3) Betapa pun besarnya kekuatan roh jahat, Tuhan lebih kuat dan
      lebih berkuasa mengatasi segala-galanya. Yesus berkuasa mengusir
      dan membinasakan roh jahat. Maka, Roh jahat itu takut pada
      Tuhan Yesus.
   4) Yesus tidak membinasakan roh jahat itu tetapi memindahkan
      mereka pada kawanan babi yang ada di situ sehingga babi-babi itu
      terjun ke jurang dan mati lemas di dalamnya. Bagi Yesus,
      keselamatan 1 (satu) orang lebih penting dan lebih berharga
      daripada 2.000 ekor babi (harga seekor babi ± 3.000.000, maka
      2.000 babi berarti Rp. 6.000.000.000,-).
   5) Orang yang tadinya kerasukan dan disembuhkan oleh Yesus ingin
      mengikuti-Nya tetapi diperkenankan oleh Yesus. Yesus
      memberikan tugas perutusan tersendiri baginya, yakni untuk
      bersaksi tentang kasih Tuhan yang dialaminya. Orang itu pun
      melaksanakan tugas perutusan itu dengan baik.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang           mengesan    itu
   diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
   1) Saya disadarkan akan betapa besarnya kekuatan roh jahat. Sekali
      saya membiarkan diri dirasukinya, maka roh jahat itu akan terus
      menguasai saya. Kalau saya sampai kerasukan roh jahat, saya akan
      membahayakan diri saya sendiri dan orang lain. Maka, saya akan
      lebih berhati-hati.
   2) Saya diteguhkan, meskipun kekuatan roh jahat itu luar biasa serta
      membahayakan, namun Tuhan lebih berkuasa dan lebih kuat
      mengatasi segala-galanya. Maka, saya akan selalu bersama Tuhan,
      supaya senantiasa diberi kemenangan dalam melawan roh jahat,
      supaya dapat mengusir roh jahat yang menggoda saya.
   3) Saya sungguh diteguhkan karena sangat berharga di mata Tuhan
      lebih dari segala sesuatu. Bahkan, demi keselamatanku, Tuhan
      tidak hanya merelakan 2.000 babi (Rp. 6.000.000.000), tetapi
      tubuh-Nya sendiri dikurbankan.
   4) Saya disadarkan kalau Tuhan menghendaki dan mengutus saya
      untuk memberitahukan (bersaksi dan mewartakan) bahwa Tuhan
      mengasihi saya dan semua orang. Maka, saya akan selalu

                                 ~8~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                 Panduan Pertemuan

        menyadari bahwa Tuhan mengasihiku dan akan mewartakannya,
        baik melalui perkataan maupun tindakan. Saya akan menghadirkan
        kasih Tuhan bagi sesama.
    Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu
    yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
    tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
   mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P   :   Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
        Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
        yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U   :   Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)




                                     ~9~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                  Panduan Pertemuan




                    PERTEMUAN III
        YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI NAIN
                                 (Lukas 7:11-17)


Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P   :   Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U   :   Amin
P   :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
        persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U   :   Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
P   :   Marilah kita berdoa bersama-sama
U   :   Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
        kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
        sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
        telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
        hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
        pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
        yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
        meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
        perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Lukas 7:11-17 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Nain, sebuah kota kecil yang jaraknya kira-kira 25
mil (40,25 km) dari Kapernaum atau 12 km dari Nazareth.
Yesus pergi ke kota itu diikuti murid-murid-Nya dan orang banyak (ay. 11).
Ketika sampai di dekat pintu gerbang kota, mereka berjumpa dengan
rombongan lain yang keluar dari pintu gerbang kota. Rombongan ini
mengusung mayat seorang pemuda, anak tunggal seorang janda. Mereka
hendak ke makam dan memakamkan pemuda tersebut. Bagi orang Yahudi,
mayat itu najis (Bil 5:2; 6:6-7) sehingga di wilayah Yahudi, tidak boleh ada
makam dan penguburan. Maka, mayat anak muda tersebut diusung keluar
untuk dikuburkan di luar tembok kota, hanya beberapa jam setelah
meninggal.



                                      ~ 10 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                           Panduan Pertemuan

Banyak orang menyertai janda itu (ay. 12). Janda itu mengalami suasana
yang sangat menyedihkan, bukan hanya karena ditinggal anak tunggalnya
untuk selama-lamanya tetapi lebih-lebih karena kematian anaknya itu
membuat dia berada pada posisi lemah. Kalau anaknya masih hidup, ia
bisa menggantungkan diri sepenuhnya kepada anaknya. Anaknya akan
bertanggungjawab atas hidup ibunya. Namun, ketika anak tunggalnya
meninggal, segala-galanya habislah sudah! Sebagai janda, ia berada dalam
posisi lemah dalam masyarakat; dia termasuk kelompok keci1, lemah,
miskin, dan tersingkir.
Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan
(ay. 13). Yesus adalah Tuhan yang amat tersentuh oleh persoalan
manusiawi dan terlibat di dalamnya. Maka, ketika melihat seorang janda
sedang kesusahan, Yesus menyampaikan penghiburan, „„Jangan
menangis!” (ay. 13). Kata-kata yang disampaikan Yesus ini bukanlah
omong kosong belaka karena yang mengucapkan adalah Tuhan yang
berkuasa atas kehidupan dan kematian.
Yesus mendekati usungan itu. Ketika para pengusung berhenti, Ia
menyentuh dan membangkitkan orang muda itu, “Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!” (ay. 14). “Maka bangunlah orang itu dan
duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada
ibunya” (ay. 15). Yesus mengambil risiko untuk dianggap najis karena
menyentuh mayat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: bukan mayat
itu yang menajiskan diri-Nya, tetapi kuasa Yesus membangkitkan pemuda
itu. Pemuda yang telah menjadi mayat yang najis dan menajiskan, setelah
disentuh oleh Yesus menjadi hidup kembali. Hal ini berarti ia tidak lagi
najis karena bukan lagi mayat.
Selain itu, tindakan Yesus ini menjadikan persoalan yang sedang dihadapi
si Janda praktis sudah teratasi. Situasi gelap dan putus asa yang
melingkupi janda dari Nain ini sirna karena putra satu-satunya yang sudah
mati, hidup kembali.
Melihat peristiwa menakjubkan ini, “Semua orang itu ketakutan dan
mereka memuliakan Allah, sambil berkata, „Seorang nabi besar telah
muncul di tengah-tengah kita,‟ dan „Allah telah datang untuk
menyelamatkan umat-Nya.‟” (ay. 16). Rasa „takut‟ ini merupakan
perasaan antara takut-segan dan terpesona. Ini tentu suatu sikap yang
wajar disampaikan kepada Allah sendiri, karena Dia datang untuk
menyelamatkan umat-Nya. Dalam peristiwa ini, Allah bertindak melalui
seorang utusan-Nya, yang disebut sebagai seorang „nabi besar.‟ Yesus
adalah nabi besar yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi terdahulu. Ia
hadir untuk menggenapi apa yang sudah diramalkan para nabi terdahulu.
Tindakan Yesus yang membangkitkan orang mati ini merupakan
penggenapan atas nubuat Yesaya (Yes 61:1)
Peristiwa tentang Yesus yang membangkitkan orang mati ini akhirnya
tersebar, tidak hanya di Yudea tetapi ke seluruh daerah sekitarnya. Sekali
lagi ini menggemakan nubuat nabi Yesaya, “seluruh umat manusia akan


                                 ~ 11 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                           Panduan Pertemuan

melihatnya bersama-sama” (Yes. 40:5), yang dikutip oleh Yohanes
Pembaptis pada awal karya pewartaannya (Luk 3:6).
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus
   bersama para murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya, berjumpa
   dengan rombangan pelayat dan pengusung jenazah, …. sampai
   akhirnya Yesus membangkitkan pemuda yang sudah mati dan
   tanggapan orang banyak yang kemudian memuliakan Allah.
   Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
   teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
   berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
   1) Betapa sedih dan hancurnya perasaan si janda yang ditinggal mati
   anak lelaki satu-satunya yang sudah menjadi seorang pemuda.
   Suaminya telah meninggal sebelumnya.
   2) Orang banyak yang melayat dan membantu si janda. Betapa
   mereka sangat solider dan tergerak hatinya untuk membantu si janda
   yang sedang mengalami kesusahan.
   3) Tindakan Yesus yang tergerak oleh belaskasihan. Ia mendekati
   janda itu dan memberikan kata-kata penghiburan, “Jangan
   menangis!” Selanjutnya, Ia menyentuh janazah anak muda dan
   membangkitkannya.
   4) Yesus tidak takut najis karena menyentuh mayat. Sebab, justru
   kuasa dan kekudusan-Nya dapat menjadikan seseorang yang najis
   menjadi tidak najis. Buktinya, Ia menjadikan mayat yang najis
   menjadi hidup kembali sehingga tidak lagi najis.
   5) Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Kasih-Nya itu
   menghadirkan penghiburan, penyelamatan, dan solusi atas
   permasalahan yang dihadapi si janda.
   6) Orang banyak yang takjub menyaksikan mukjizat yang dibuat
   Yesus kemudian memuliakan Allah. Mereka mampu melihat bahwa
   dalam diri Yesus, Allah hadir dan menyelamatkan.
3. Selanjutnya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu
   diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
   1) Saya terkesan dengan orang banyak yang membantu si janda itu.
      Maka, saya juga akan belajar solider, misalnya dengan hadir untuk
      membantu saudara dan tetangga yang sedang berkesusahan,
      melayat, mendoakan arwah, dll.
   2) Saya kagum dengan Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas
      kasih. Maka, saya juga diteguhkan bahwa Yesus pun senantiasa
      berbelas kasih kepada saya. Saya juga akan belajar dari Yesus

                                 ~ 12 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                               Panduan Pertemuan

        untuk berbelas kasih terhadap sesama: menolong yang
        membutuhkan, menghibur yang sedang sedih, menemani yang
        sedang mempunyai masalah, dll.
    3) Saya salut dengan orang banyak yang memuliakan Allah. saya pun
       akan seperti mereka, memuliakan Allah baik dalam kata maupun
       karya.
    Ketiga pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang
    paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
    tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
   mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
    semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P   :   Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
        Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
        yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U   :   Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)




                                    ~ 13 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                                  Panduan Pertemuan



                     PERTEMUAN IV
           YESUS MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR
                                (Yohanes 2:1-11)


Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P   :   Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U   :   Amin
P   :   Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
        persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U   :   Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P   :   Marilah kita berdoa bersama-sama
U   :   Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
        kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
        sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
        telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
        hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
        pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
        yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
        meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
        perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Yohanes 2:1-11 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Kana yang di Gelilea. Pada waktu itu, Yesus sudah
meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum. “Ia meninggalkan
Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan
Naftali” (Mat 4:13). Mengingat bahwa Ibu Yesus ada di sana (ay. 1),
sementara Yesus juga diundang ke pesta itu (ay. 2), tampaknya yang
empunya pesta mempunyai hubungan erat dengan keluarga Yesus. Begitu
eratnya sehingga Yesus, yang waktu itu tidak berada di rumah, merasa
perlu untuk datang ke perkawinan tersebut.
Dalam Injil Yohanes, Bunda Yesus memang tidak pernah disebut dengan
namanya. Ia selalu disebut dengan „Ibu Yesus‟ (Yoh 2:1.3.5.12; 19:25).
Cara penyebutan ini merupakan sebuah kebiasaan di kalangan orang Timur


                                      ~ 14 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                          Panduan Pertemuan

Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yang
memiliki anak.
Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih
banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur.
Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang
dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus
memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus
tidak anti orang yang besar dan kaya.
Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur
yang baik. Kalau anggur yang baik sudah habis, baru disajikan anggur yang
kurang baik. Masalah terjadi ketika anggur habis. Jangankan anggur yang
baik, yang kurang baik pun tidak ada lagi. Terjadilah kepanikan besar di
tengah pesta itu karena tidak ada lagi anggur yang dapat disajikan
sementara masih banyak tamu yang hadir. Apalagi, waktu sudah malam
sehingga orang tidak dapat lagi membeli anggur. Tuan rumah dan
penyelenggara pesta bisa dilanda rasa malu karena dapat dituduh
mengundang orang untuk datang ke pesta, tetapi tidak menjamunya.
Menurut tradisi Yahudi, hari perkawinan dan lamanya pesta berbeda-beda,
sesuai dengan siapa yang menikah. Jika mempelai wanita adalah seorang
gadis, perkawinan diadakan pada hari Rabu dan pesta perkawinan
berlangsung selama tujuh hari (Kej. 29:27; Hak 14:12). Jika mempelai
wanita adalah seorang janda, perkawinan diadakan pada hari Kamis dan
pesta berlangsung selama 3 hari. Jika penikahan itu antara janda dan
duda, pesta hanya berlangsung sehari. Kita tidak tahu persis kapan
keluarga yang punya hajat ini kekurangan anggur dan berapa lama pesta
diadakan. Yang jelas, anggur sebagai hidangan utama habis, padahal pesta
belum selesai.
Melihat situasi ini, Maria mendatangi Yesus dan memberitahu, “Mereka
kehabisan anggur” (ay. 3). Yesus memang belum pernah melakukan
mukjizat sebelumnya, namun Maria sungguh mengenal Yesus. Ia
mengetahui bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk menolong
mereka. Maka, ketika Yesus menjawab, “Mau apa engkau daripada-Ku lbu?
Saatku belum tiba!” (ay. 4), Maria tetap tenang. Ia tidak menghiraukan
keberatan Yesus. Ia langsung menemui para pelayan dan meminta mereka
untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus (ay. 5).
Walaupun tampaknya keberatan, Yesus memenuhi permintaan ibu-Nya. Ia
menyuruh para pelayan mengisi tempayan yang biasa dipakai untuk
membasuh kaki para tamu dengan air. “Isilah tempayan-tempayan itu
penuh dengan air” (ay. 6-7). Setiap tempayan itu dapat diisi dengan 80-
120 liter air. Kemudian Yesus meminta pelayan mencedok air itu dan
memberikannya kepada pemimpin pesta. Air yang biasa digunakan untuk
membasuh kaki itu telah berubah menjadi anggur yang terbaik (ay. 8-9).
Tempayan yang tadinya merupakan tempat air sebagai sarana penyucian
menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat untuk anggur.
Ketika pemimpin pesta itu mencicipi air yang te1ah menjadi anggur, ia
bingung bagaimana mungkin tiba-tiba ada anggur terbaik. Ia pun

                                 ~ 15 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                           Panduan Pertemuan

memanggil mempe1ai laki-laki lalu berkata kepadanya, “Setiap orang
menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum,
barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang
baik sampai sekarang” (ay. 9-10).
Untung, mereka mengundang Bunda Maria dan lebih-lebih Yesus sehingga
masalah teratasi dengan baik. Sekarang, tuan rumah dapat menjamu para
tamu yang masih berdatangan dan mereka pun, terutama mempelai itu,
terhindar dari rasa malu.
Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan Yesus di
Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan
dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya
percaya kepada-Nya.” Para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai
pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat Yesus.
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, suasana dalam
   perkawinan, para tamu berdatangan termasuk Yesus dan para murid.
   Betapa bahagianya kedua mempelai dan keluarga mereka. Para
   pelayan menghidangkan jamuan dan para tamu menikmati dengan
   sukacita. Tiba-tiba, anggur habis. Tuan rumah bingung bukan
   kepalang. Bunda Maria menangkap apa yang terjadi kemudian
   mendekati Yesus, dan seterusnya …. Sampai akhirnya mereka kembali
   bersukacita karena tiba-tiba ada persediaan anggur terbaik yang
   melimpah.
   Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
   teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
   berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
   1) Keluarga yang mengadakan pesta dan mengundang Yesus serta
      Bunda Maria. Untung mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria
      sehingga ketika muncul masalah, dapat teratasi dengan baik.
   2) Bunda Maria sangat peka terhadap persoalan yang terjadi. Tanpa
      ragu, ia juga memohon agar Yesus, puteranya, berbuat sesuatu
      untuk menolong mereka.
   3) Para pelayan manut, tanpa banyak tanya melakukan apa yang
      diperintahkan Bunda Maria dan Yesus.
   4) Yesus berkenan hadir dalam pesta perwakinan memenuhi dan
      menghormati undangan tuan rumah. Meskipun mengatakan
      „saatnya belum tiba‟, akhirnya Yesus berbuat sesuatu. Kehadiran
      Yesus menjadikan masalah dapat teratasi dengan baik.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang            mengesan    itu
   diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:


                                 ~ 16 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                               Panduan Pertemuan

    1) Saya terkesan dengan keluarga yang punya hajat. Mereka
       mengundang Yesus dan Bunda Maria. Saya juga akan selalu
       mengundang Yesus dan Bunda Maria dalam keluarga saya dan
       dalam kehidupan sehari-hari melalui doa-doa yang tekun.
    2) Saya diingatkan untuk seperti Bunda Maria, yaitu menjadi orang
       yang peka terhadap orang lain, khususnya mereka yang sedang
       mengalami kesulitan. Kemudian seturut kemampuan, saya akan
       berusaha membantu mencari solusi.
    3) Seringkali, saya merasa tidak tahu apa kehendak Tuhan. Namun,
       saya diingatkan untuk seperti para pelayan, yang kendati tidak
       tahu apa maksud Tuhan, tetap melaksanakan dengan taat, tanpa
       banyak tanya. Hasilnya pasti baik.
    4) Saya terkesan dengan Yesus yang berkenan hadir memenuhi
       undangan keluarga yang punya hajat. Maka, iman saya sungguh
       diteguhkan: Yesus pun pasti juga berkenan untuk selalu hadir
       dalam hidup dan keluarga saya serta membantu saya menghadapi
       berbagai macam persoalan yang saya hadapi.
    Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu
    yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
    tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
   mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing : bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
    semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan)
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U   :   Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)

                                    ~ 17 ~
Menyaksikan Mukjizat Tuhan                          Panduan Pertemuan

Kesimpulan & Catatan : Sebaiknya setiap kali pertemuan dibuatkan catatan
sebagai dokumentasi. Misalnya dengan form sbb:


1. Bagian kisah/peristiwa dan kata-kata/kalimat yang mengesan:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pesan/inspirasi yang saya dapatkan:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Doa saya
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Niat saya:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..




                                     ~ 18 ~

Recomendados

BKS KAJ 2012 por
BKS KAJ 2012BKS KAJ 2012
BKS KAJ 2012akira6384
2.3K visualizações46 slides
Materi Pembinaan Homiletika por
Materi Pembinaan HomiletikaMateri Pembinaan Homiletika
Materi Pembinaan HomiletikaGerry Atje
7.9K visualizações6 slides
Doa Lengkap 3 por
Doa Lengkap 3Doa Lengkap 3
Doa Lengkap 3Ade Erawan
5.2K visualizações14 slides
Sharing Buku Online (KBBS) por
Sharing Buku Online (KBBS)Sharing Buku Online (KBBS)
Sharing Buku Online (KBBS)SABDA
229 visualizações35 slides
Membiasakan anak bersaat teduh por
Membiasakan anak bersaat teduhMembiasakan anak bersaat teduh
Membiasakan anak bersaat teduhPurnawan Kristanto
3.6K visualizações30 slides
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book view por
Materi pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book viewMateri pembinaan khotbah   gkp klasis bogor, book view
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book viewGerry Atje
7.4K visualizações21 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Doa & saat teduh por
Doa & saat teduhDoa & saat teduh
Doa & saat teduhRenNie santallum
14.9K visualizações43 slides
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus) por
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)MiksenTenis
598 visualizações7 slides
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By Ybm por
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By YbmMat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By Ybm
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By YbmRiko Tuelah
4.7K visualizações7 slides
Makalah Agama Islam por
Makalah Agama IslamMakalah Agama Islam
Makalah Agama IslamSekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4.1K visualizações14 slides
20 amalan murah por
20 amalan murah20 amalan murah
20 amalan murahSMK Kemabong
477 visualizações4 slides
Makalah shalat khusyuk por
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukAjeng Putri
3.9K visualizações10 slides

Mais procurados(20)

Doa & saat teduh por RenNie santallum
Doa & saat teduhDoa & saat teduh
Doa & saat teduh
RenNie santallum14.9K visualizações
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus) por MiksenTenis
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)
Makalah Teologi PB (Siapakah Yesus Kristus)
MiksenTenis598 visualizações
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By Ybm por Riko Tuelah
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By YbmMat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By Ybm
Mat Ibadah Minggu Penj Ibadah Mg By Ybm
Riko Tuelah4.7K visualizações
20 amalan murah por SMK Kemabong
20 amalan murah20 amalan murah
20 amalan murah
SMK Kemabong477 visualizações
Makalah shalat khusyuk por Ajeng Putri
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyuk
Ajeng Putri3.9K visualizações
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan por SABDA
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA504 visualizações
Doa agar cepat hamil lengkap por Muhsin Hariyanto
Doa agar cepat hamil lengkapDoa agar cepat hamil lengkap
Doa agar cepat hamil lengkap
Muhsin Hariyanto596 visualizações
Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2020 por David Syahputra
Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-7 Triwulan III 2020
David Syahputra1.1K visualizações
Yess!Edisi 1 [tpa-alfurqonMagazine] por Tpa Al-furqon
Yess!Edisi 1 [tpa-alfurqonMagazine]Yess!Edisi 1 [tpa-alfurqonMagazine]
Yess!Edisi 1 [tpa-alfurqonMagazine]
Tpa Al-furqon252 visualizações
Metode penyebaran islam por yulita trianingsih
Metode penyebaran islamMetode penyebaran islam
Metode penyebaran islam
yulita trianingsih1.8K visualizações
Doa sehari hari por Octo Ayomy
Doa sehari hariDoa sehari hari
Doa sehari hari
Octo Ayomy762 visualizações
Doa membelah langit por Erman Hidayat
Doa membelah langitDoa membelah langit
Doa membelah langit
Erman Hidayat725 visualizações
Seminar Doa Kristiani por Lusius Sinurat
Seminar Doa KristianiSeminar Doa Kristiani
Seminar Doa Kristiani
Lusius Sinurat3.6K visualizações
Doa dan puasa por SIB Central City
Doa dan puasaDoa dan puasa
Doa dan puasa
SIB Central City3.2K visualizações
Bible Knowledge: Panorama Alkitab por SABDA
Bible Knowledge: Panorama AlkitabBible Knowledge: Panorama Alkitab
Bible Knowledge: Panorama Alkitab
SABDA995 visualizações

Similar a Panduan Pertemuan BKSN 2012

HOMELITIK.pptx por
HOMELITIK.pptxHOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptxChrisRevy
28 visualizações84 slides
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdf por
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdfPrinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdf
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdfFreeChildrenStories
692 visualizações33 slides
Prinsip dasar Kristen untuk anak anak por
Prinsip dasar Kristen untuk anak anakPrinsip dasar Kristen untuk anak anak
Prinsip dasar Kristen untuk anak anakFreeChildrenStories
386 visualizações33 slides
BKSN 2012 : OMK por
BKSN 2012 : OMKBKSN 2012 : OMK
BKSN 2012 : OMKkarangpanas
1.7K visualizações39 slides
BKSN 2012: Remaja por
BKSN 2012: RemajaBKSN 2012: Remaja
BKSN 2012: Remajakarangpanas
1.1K visualizações32 slides
Metode metuka' por
Metode metuka'Metode metuka'
Metode metuka'djonny1969
34 visualizações36 slides

Similar a Panduan Pertemuan BKSN 2012(20)

HOMELITIK.pptx por ChrisRevy
HOMELITIK.pptxHOMELITIK.pptx
HOMELITIK.pptx
ChrisRevy28 visualizações
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdf por FreeChildrenStories
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdfPrinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdf
Prinsip dasar Kristen untuk anak-anak - Buku mewarnai.pdf
FreeChildrenStories692 visualizações
Prinsip dasar Kristen untuk anak anak por FreeChildrenStories
Prinsip dasar Kristen untuk anak anakPrinsip dasar Kristen untuk anak anak
Prinsip dasar Kristen untuk anak anak
FreeChildrenStories386 visualizações
BKSN 2012 : OMK por karangpanas
BKSN 2012 : OMKBKSN 2012 : OMK
BKSN 2012 : OMK
karangpanas1.7K visualizações
BKSN 2012: Remaja por karangpanas
BKSN 2012: RemajaBKSN 2012: Remaja
BKSN 2012: Remaja
karangpanas1.1K visualizações
Metode metuka' por djonny1969
Metode metuka'Metode metuka'
Metode metuka'
djonny196934 visualizações
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf por ClastarianaFyria
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdfLITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf
LITURGI HARI PENDIDIKAN.pdf
ClastarianaFyria80 visualizações
PAPER por arilmuris
PAPERPAPER
PAPER
arilmuris68 visualizações
5 perkara obat hati por Illiyin Studio
5 perkara obat hati5 perkara obat hati
5 perkara obat hati
Illiyin Studio34 visualizações
KERAHIMAN ILAHI print.docx por OmeshNio
KERAHIMAN ILAHI print.docxKERAHIMAN ILAHI print.docx
KERAHIMAN ILAHI print.docx
OmeshNio68 visualizações
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii) por Kornelis Ruben
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Pel 14 Yesus Sang Pendoa (kelas vii)
Kornelis Ruben13.1K visualizações
Doa berkarakter katolik por Alfonsus Widhi
Doa berkarakter katolikDoa berkarakter katolik
Doa berkarakter katolik
Alfonsus Widhi4.7K visualizações
Angry tanaem (makalah teologi pb) por angritanaem1
Angry tanaem (makalah teologi pb)Angry tanaem (makalah teologi pb)
Angry tanaem (makalah teologi pb)
angritanaem18 visualizações
Liturgi Ibadah KSP Arimatea 2 Rabu, 21 September 22.docx por WilliamKbarek1
Liturgi Ibadah KSP Arimatea 2 Rabu, 21 September 22.docxLiturgi Ibadah KSP Arimatea 2 Rabu, 21 September 22.docx
Liturgi Ibadah KSP Arimatea 2 Rabu, 21 September 22.docx
WilliamKbarek11.5K visualizações
Makalah dogmatika IV por abaskalolik
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
abaskalolik199 visualizações
Wawancara xiii por Abner D Nero
Wawancara xiiiWawancara xiii
Wawancara xiii
Abner D Nero530 visualizações
Firman Allah - 12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 1A (untuk anak yang lebih kecil) por FreeChildrenStories
Firman Allah - 12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 1A (untuk anak yang lebih kecil)Firman Allah - 12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 1A (untuk anak yang lebih kecil)
Firman Allah - 12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 1A (untuk anak yang lebih kecil)
FreeChildrenStories84 visualizações
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan por Alfred Tupu
Pentingnya Roh Kudus  Dalam PenginjilanPentingnya Roh Kudus  Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
Alfred Tupu145 visualizações
Liturgi Natal Anak por Jonathan Sianturi
Liturgi Natal AnakLiturgi Natal Anak
Liturgi Natal Anak
Jonathan Sianturi5.9K visualizações

Panduan Pertemuan BKSN 2012

  • 1. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Apa yang penting ? Pertemuan umat di lingkungan adalah sebuah usaha mencari pesan yang terkandung di setiap sub tema Bulan Kitab Suci Nasional 2012 dengan tema besar “Menyaksikan Mukjizat Tuhan.” Maka yang penting adalah bersama-sama membaca dan merenungkan teks-teks Kitab Suci, menemukan pesan Mukjizat Tuhan untuk dilaksanakan dalam hidup praktis sehari-sehari sebagai ungakapan iman. Jumlah peserta yang ideal adalah yang memungkinkan semua peserta ikut terlibat (membaca, merenung, bertanya, atau berpendapat), yakni antara 5-10 orang. Maka, lingkungan yang “gemuk” sebaiknya dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 orang. Pelaksanaannya pertemuan bisa pada hari yang sama dan dalam satu rumah yang sama tetapi tetap per kelompok. Bisa juga masing-masing kelompok menentukan sendiri waktu dan tempat pelaksanaannya. Langkah-langkah pertemuan : 1. Usahakan agar peserta duduk melingkar. 2. Masing-masing peserta mengambil sikap doa yang nyaman. 3. Doa Pembuka untuk memohon rahmat Tuhan dan karunia Roh Kudus agar kita dapat membaca dan memahami Sabda Tuhan dengan pengertian yang benar. 4. Bacalah perikop Kitab Suci secara perlahan dan dengan seksama, sebaiknya diulangi sampai beberapa kali (minimal 3x). Cara membacanya bisa: oleh pemandu atau petugas yang ditunjuk atau bersama-sama atau bergantian ayat per ayat. 5. Penjelasan singkat mengenai teks yang baru saja dibaca untuk membantu pemahaman dan pengertian. 6. Renungkan Sabda Tuhan. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam teks. Teks dibacakan kembali oleh pemandu atau petugas secara pelan-pelan; tiap ayat atau kalimat berhenti sejenak. Temukan peristiwa, kata atau kalimat yang mengesan. Mengapa mengesan? Apa pesannya untuk saya: mengingatkan, menegur, menguatkan, menghibur? 7. Sharing: tulislah hasil renungan itu, kemudian bagikan/ ceritakan kepada peserta yang lain. 8. Buatlah doa berdasarkan inspirasi/pesan dari Sabda Tuhan. 9. Ungkapkan doa yang sudah dibuat secara bergantian. 10. Tutuplah pertemuan dengan doa “Bapa Kami”. Boleh ditambah doa malam dan lagu penutup. ~1~
  • 2. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan PERTEMUAN I YESUS MENYEMBUHKAN ORANG LUMPUH (Matius 9:1-8) Nyanyian Pembuka (fakultatif) Pembuka P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus. Doa Pembuka P : Marilah kita berdoa bersama-sama U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran- pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. Lectio (Membaca) - Matius 9:1-8 | Teks Kitab Suci dibaca : bisa oleh pemandu atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan. Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat: Peristiwa ini terjadi di kota tempat tinggal Yesus, yakni Kapernaum, bukan Nazareth (ay. 1). Sebab, setelah berkarya, “Ia meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali” (Mat 4:13). Waktu itu, Dia baru saja tiba dari Gadara (Mat 8:28). Beberapa orang datang membawa seorang lumpuh di atas tempat tidurnya ke hadapan Yesus (ay. 2). Mereka adalah orang-orang yang dengan tulus mau membantunya. Baik orang lumpuh itu maupun yang mengusungnya yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan dia. Meski, mereka tidak meminta secara ekspilit agar Yesus menyembuh-kan, namun kedatangan mereka ke hadapan-Nya dengan menggotong seorang lumpuh di atas tempat tidur merupakan permohonan tak terucap agar Yesus menyembuhkannya. Tanpa bantuan orang-orang yang menggotongnya, si lumpuh tidak akan bisa ~2~
  • 3. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan sampai kepada Yesus dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa iman seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain. Yesus melihat mereka dan tahu keinginan serta iman mereka, baik iman si lumpuh maupun yang menggotongnya (ay. 2). Yesus tahu apa yang mereka inginkan, yakni kesembuhan. Namun, Yesus justru mengatakan sabda pengampunan, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (ay. 2). Sabda pengampunan Yesus ini harus dimengerti berdasarkan pola pikir dan keyakinan masa itu yakni bahwa penderitaan, termasuk penyakit dan kelumpuhan, adalah akibat dosa. Maka, kalau Yesus mengampuni dosa si lumpuh, itu berarti Yesus langsung menyembuhkan pada akar persoalan yang menyebabkan penderitaan, yaitu dosa itu sendiri. Di situ ada beberapa ahli Taurat yang menyaksikan peristiwa itu. Bagi mereka, tindakan pengampunan yang dilakukan Yesus merupakan penghujatan terhadap Allah karena menurut mereka hanya Allah yang bisa dan berhak mengampuni dosa (ay. 3). Namun, mereka tidak berani mengutarakannya. Mereka hanya mbatin. Yesus tahu pikiran mereka dan langsung menegur para Ahli Taurat, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4). Yesus juga menantang mereka: “Mana yang lebih mudah, mengatakan „Dosa-dosamu sudah diampuni‟ atau mengatakan „Bangunlah dan berjalanlah‟” (ay. 5). Di satu sisi mengucapkan pengampunan itu tidak mudah karena hanya Allah yang bisa dan boleh; namun juga sangat mudah karena hasilnya tidak harus kelihatan. Di sisi lain, mengucapkan kata-kata penyembuhan jauh lebih sulit, karena buktinya harus segera kelihatan. Yesus memilih untuk mengatakan yang pertama, “Dosa-dosamu sudah diampuni.” Ia berkata demikian untuk menunjukkan bahwa Dia mempunyai kuasa dari Allah untuk mengampuni dosa manusia (ay. 6). Kalaupun harus mengatakan hal yang kedua (Bangunlah dan berjalanlah), itu bukan masalah bagi Yesus. Karena itu, Ia pun kemudian berkata kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (ay. 6). “Orang itu pun bangun lalu pulang” (ay. 7). Hasilnya jelas: mukjizat penyembuhan terjadi. Orang yang tadinya lumpuh dan “terbaring di tempat tidurnya” sekarang “bangun lalu pulang.” Selain para ahli Taurat, di situ ada banyak orang lain pula. Mereka juga menyaksikan peristiwa itu (ay. 8). Mereka “takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia” (ay. 8). Rasa „takut‟ di sini sebaiknya dipahami dalam arti positif, yakni perasaan takut yang juga didasari atau diwarnai rasa kasih terhadap Allah (wedi asih). Maka, mereka lalu memuliakan Allah. Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini: 1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari Yesus turun dari perahu, didatangi orang yang menggotong orang lumpuh, dan ~3~
  • 4. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan seterusnya …. Sampai si lumpuh menjadi sembuh dan orang banyak memuliakan Allah. Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani. 2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya: 1) Orang-orang yang dengan penuh iman datang kepada Yesus sambil menggotong si lumpuh. Mereka percaya penuh bahwa Yesus bisa menyembuhkan. 2) Yesus yang melihat iman mereka dan berkata, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” 3) Yesus yang mengetahui pikiran negatif ahli-ahli Taurat, kemudian menegur dan menantang mereka. 4) Yesus yang bersabda kepada si lumpuh “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan, seketika itu si lumpuh sembuh: ia bangun lalu pulang. 5) Orang banyak yang memuliakan Allah. 3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya: 1) Saya diingatkan bahwa imanlah yang menyelamatkan dan menjadikan segala sesuatu yang baik dapat terjadi. Maka, saya akan semakin beriman dan percaya kepada Tuhan. 2) Saya diingatkan untuk seperti orang-orang yang dengan sukarela menggotong si lumpuh datang kepada Tuhan. Maka, saya akan mengajak saudara-saudariku yang sedang lumpuh imannya untuk datang kepada Tuhan (dalam doa bersama, pendalaman iman, Misa, dll), supaya mereka pun mendapat pengampunan dan kesembuhan rohani. 3) Saya ditegur karena saya seringkali mengalami kelumpuhan iman. Malas datang kepada Tuhan: malas berdoa, malas membaca Kitab Suci, malas kegiatan lingkungan, malas ke Gereja/Misa. Maka, saya akan lebih tekun dan mohon kepada Tuhan supaya saya disembuhkan dari kelumpuhan ini. 4) Saya ditegur karena saya juga sering berpikiran negatif seperti para ahli Taurat. Maka, saya akan lebih berpikiran positif terhadap siapa saja. 5) Saya dikuatkan, diteguhkan dan dihibur karena Tuhan itu Maha Pengampun. Maka, saya akan semakin tekun meneliti batin, menyesali dosa-dosa saya dan mohon pengampunan-Nya. Saya juga akan mengampuni siapa pun yang bersalah kepada saya. 6) Saya diajak untuk selalu takut dan memuliakan Tuhan. Ajrih asih pada Tuhan, memuji dan memuliakan nama-Nya. Maka, saya akan semakin tekun berdoa, tidak hanya untuk memohon tetapi lebih- lebih untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan. ~4~
  • 5. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Keenam pesan di atas hanya contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri. 4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang 5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan) Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih dahulu kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan). Isi doa, misanya : 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” bersama-sama. Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari- hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat ) Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat. P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin Nyanyian Penutup (fakultatif) ~5~
  • 6. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan PERTEMUAN II YESUS MENGUSIR ROH JAHAT DI GERASA (Markus 5:1-20) Nyanyian Pembuka (fakultatif) Pembuka P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus. Doa Pembuka P : Marilah kita berdoa bersama-sama U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran- pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. Lectio (Membaca) - Markus 5:1-20 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan. Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat: Peristiwa ini terjadi di Gerasa (ay. 1), yakni wilayah di luar Israel, daerahnya orang non Yahudi. Sebab, di situ ada orang memelihara babi. Babi adalah binatang yang najis (Bil. 11:7-8; Ul. 14:8) sehingga tidak mungkin berada di wilayah orang Yahudi. Kedatangan Yesus dan para murid-Nya di tempat ini disambut oleh seorang yang kerasukan roh jahat (ay. 2). Roh jahat itu mempunyai kekuatan luar biasa, sehingga orang itu membahayakan (ay. 3). Banyak orang takut padanya (ay. 4). Tidak ada yang sanggup mengendali-kannya sehingga ia dibiarkan tinggal di pekuburan (ay. 5). Ketika melihat Yesus, roh jahat yang merasuki orang itu membawanya lari mendekati Yesus, lalu menyembah-Nya (ay. 6) dan berkata “Apa urusanmu ~6~
  • 7. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi?” (ay. 7). Tetapi, Yesus menghardiknya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (ay. 8). Ternyata roh yang merasuki orang itu banyak sehingga dia menyebut namanya Legion (ay. 9). Satu legion setara dengan 6.000 serdadu. Roh jahat itu tahu siapa Yesus. Mereka mengakui bahwa Ia mengatasi kekuatan mereka yang luar biasa dan sanggup mengalahkan mereka. Maka, roh jahat itu meminta agar Yesus tidak menyiksa dan tidak mengusirnya dari tempat itu (ay. 10). Di dekat tempat itu ada banyak babi sedang mencari makan (ay. 11). Roh- roh itu meminta kepada Yesus agar diperbolehkan pindah dari dalam tubuh orang itu ke dalam kawanan babi yang ada di situ (ay. 12). Yesus mengabulkan permintaan itu, maka mereka merasuki babi-babi itu (ay. 13). Akibatnya, kawanan babi yang berjumlah sekitar 2.000 ekor itu terjun dari tebing curam ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya (ay. 14). Setelah roh jahat itu pergi dari orang yang dirasukinya, maka orang itu menjadi waras (ay. 15). Para penjaga babi melaporkan peristiwa itu kepada penduduk Gerasa. Kemudian mereka mendesak supaya Yesus meninggalkan tempat itu (ay. 17). Mengapa? Sebelumnya, Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan (Mrk 3:22). Maka, orang Gerasa berpikir bahwa Yesus mengusir roh-roh jahat itu dengan kekuatan Beelzebul pula. Mereka menganggap bahwa Yesus memiliki kuasa roh jahat yang lebih kuat dan lebih berbahaya daripada legion. Mereka menganggap Yesus itu lebih berbahaya dan menakutkan (ay. 15). Ketika Yesus bersiap-siap untuk pergi meninggalkan tempat itu, orang yang tadinya kerasukan setan meminta agar diperbolehkan menyertai-Nya (ay. 18). Namun, tidak diizinkan. Orang itu justru diutus untuk mewartakan pada orang-orang kampungnya “segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (ay. 19). Pewartaannya jelas: bukan setan atau penghulu setan yang telah membebaskannya dari roh jahat melainkan Tuhan. Allah hadir di tempat itu dan mengalahkan kekuasaan setan. Melalui tugas itu Yesus mengajak dia untuk mengambil bagian dalam tugas-Nya sendiri, yakni mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Orang itu pun memberitakan segala yang dilakukan Yesus di daerah Dekapolis dan orang-orang yang mendengarkannya heran akan perkataannya (ay. 20). Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini: 1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus bersama para murid sampai di seberang danau. Mereka turun dari perahu, kemudian didatangi seorang yang kerasukan roh jahat dari arah pekuburan, dst., ….. sampai ketika Yesus mengutus orang yang tadinya kerasukan untuk merwartakan kasih Tuhan yang dialaminya sehingga ia waras. ~7~
  • 8. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani. 2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya: 1) Betapa dahyatnya kekuatan roh jahat yang merasuki orang tersebut. Roh jahat itu membahayakan dan merusak baik orang yang dirasuki maupun orang-orang lain 2) Roh jahat ternyata mengenal Yesus dan mau datang kepada-Nya, bahkan juga menyembah-Nya. Namun, ia (mereka) tidak percaya, tidak mau mengimani dan mengikuti Yesus. 3) Betapa pun besarnya kekuatan roh jahat, Tuhan lebih kuat dan lebih berkuasa mengatasi segala-galanya. Yesus berkuasa mengusir dan membinasakan roh jahat. Maka, Roh jahat itu takut pada Tuhan Yesus. 4) Yesus tidak membinasakan roh jahat itu tetapi memindahkan mereka pada kawanan babi yang ada di situ sehingga babi-babi itu terjun ke jurang dan mati lemas di dalamnya. Bagi Yesus, keselamatan 1 (satu) orang lebih penting dan lebih berharga daripada 2.000 ekor babi (harga seekor babi ± 3.000.000, maka 2.000 babi berarti Rp. 6.000.000.000,-). 5) Orang yang tadinya kerasukan dan disembuhkan oleh Yesus ingin mengikuti-Nya tetapi diperkenankan oleh Yesus. Yesus memberikan tugas perutusan tersendiri baginya, yakni untuk bersaksi tentang kasih Tuhan yang dialaminya. Orang itu pun melaksanakan tugas perutusan itu dengan baik. 3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya: 1) Saya disadarkan akan betapa besarnya kekuatan roh jahat. Sekali saya membiarkan diri dirasukinya, maka roh jahat itu akan terus menguasai saya. Kalau saya sampai kerasukan roh jahat, saya akan membahayakan diri saya sendiri dan orang lain. Maka, saya akan lebih berhati-hati. 2) Saya diteguhkan, meskipun kekuatan roh jahat itu luar biasa serta membahayakan, namun Tuhan lebih berkuasa dan lebih kuat mengatasi segala-galanya. Maka, saya akan selalu bersama Tuhan, supaya senantiasa diberi kemenangan dalam melawan roh jahat, supaya dapat mengusir roh jahat yang menggoda saya. 3) Saya sungguh diteguhkan karena sangat berharga di mata Tuhan lebih dari segala sesuatu. Bahkan, demi keselamatanku, Tuhan tidak hanya merelakan 2.000 babi (Rp. 6.000.000.000), tetapi tubuh-Nya sendiri dikurbankan. 4) Saya disadarkan kalau Tuhan menghendaki dan mengutus saya untuk memberitahukan (bersaksi dan mewartakan) bahwa Tuhan mengasihi saya dan semua orang. Maka, saya akan selalu ~8~
  • 9. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan menyadari bahwa Tuhan mengasihiku dan akan mewartakannya, baik melalui perkataan maupun tindakan. Saya akan menghadirkan kasih Tuhan bagi sesama. Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri. 4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan! 5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan) Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan). Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama. Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari- hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat ) Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat. P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin Nyanyian Penutup (fakultatif) ~9~
  • 10. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan PERTEMUAN III YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI NAIN (Lukas 7:11-17) Nyanyian Pembuka (fakultatif) Pembuka P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus. P : Marilah kita berdoa bersama-sama U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran- pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. Lectio (Membaca) - Lukas 7:11-17 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan. Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat: Peristiwa ini terjadi di Nain, sebuah kota kecil yang jaraknya kira-kira 25 mil (40,25 km) dari Kapernaum atau 12 km dari Nazareth. Yesus pergi ke kota itu diikuti murid-murid-Nya dan orang banyak (ay. 11). Ketika sampai di dekat pintu gerbang kota, mereka berjumpa dengan rombongan lain yang keluar dari pintu gerbang kota. Rombongan ini mengusung mayat seorang pemuda, anak tunggal seorang janda. Mereka hendak ke makam dan memakamkan pemuda tersebut. Bagi orang Yahudi, mayat itu najis (Bil 5:2; 6:6-7) sehingga di wilayah Yahudi, tidak boleh ada makam dan penguburan. Maka, mayat anak muda tersebut diusung keluar untuk dikuburkan di luar tembok kota, hanya beberapa jam setelah meninggal. ~ 10 ~
  • 11. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Banyak orang menyertai janda itu (ay. 12). Janda itu mengalami suasana yang sangat menyedihkan, bukan hanya karena ditinggal anak tunggalnya untuk selama-lamanya tetapi lebih-lebih karena kematian anaknya itu membuat dia berada pada posisi lemah. Kalau anaknya masih hidup, ia bisa menggantungkan diri sepenuhnya kepada anaknya. Anaknya akan bertanggungjawab atas hidup ibunya. Namun, ketika anak tunggalnya meninggal, segala-galanya habislah sudah! Sebagai janda, ia berada dalam posisi lemah dalam masyarakat; dia termasuk kelompok keci1, lemah, miskin, dan tersingkir. Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan (ay. 13). Yesus adalah Tuhan yang amat tersentuh oleh persoalan manusiawi dan terlibat di dalamnya. Maka, ketika melihat seorang janda sedang kesusahan, Yesus menyampaikan penghiburan, „„Jangan menangis!” (ay. 13). Kata-kata yang disampaikan Yesus ini bukanlah omong kosong belaka karena yang mengucapkan adalah Tuhan yang berkuasa atas kehidupan dan kematian. Yesus mendekati usungan itu. Ketika para pengusung berhenti, Ia menyentuh dan membangkitkan orang muda itu, “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” (ay. 14). “Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya” (ay. 15). Yesus mengambil risiko untuk dianggap najis karena menyentuh mayat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: bukan mayat itu yang menajiskan diri-Nya, tetapi kuasa Yesus membangkitkan pemuda itu. Pemuda yang telah menjadi mayat yang najis dan menajiskan, setelah disentuh oleh Yesus menjadi hidup kembali. Hal ini berarti ia tidak lagi najis karena bukan lagi mayat. Selain itu, tindakan Yesus ini menjadikan persoalan yang sedang dihadapi si Janda praktis sudah teratasi. Situasi gelap dan putus asa yang melingkupi janda dari Nain ini sirna karena putra satu-satunya yang sudah mati, hidup kembali. Melihat peristiwa menakjubkan ini, “Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata, „Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,‟ dan „Allah telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya.‟” (ay. 16). Rasa „takut‟ ini merupakan perasaan antara takut-segan dan terpesona. Ini tentu suatu sikap yang wajar disampaikan kepada Allah sendiri, karena Dia datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Dalam peristiwa ini, Allah bertindak melalui seorang utusan-Nya, yang disebut sebagai seorang „nabi besar.‟ Yesus adalah nabi besar yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi terdahulu. Ia hadir untuk menggenapi apa yang sudah diramalkan para nabi terdahulu. Tindakan Yesus yang membangkitkan orang mati ini merupakan penggenapan atas nubuat Yesaya (Yes 61:1) Peristiwa tentang Yesus yang membangkitkan orang mati ini akhirnya tersebar, tidak hanya di Yudea tetapi ke seluruh daerah sekitarnya. Sekali lagi ini menggemakan nubuat nabi Yesaya, “seluruh umat manusia akan ~ 11 ~
  • 12. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan melihatnya bersama-sama” (Yes. 40:5), yang dikutip oleh Yohanes Pembaptis pada awal karya pewartaannya (Luk 3:6). Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini: 1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus bersama para murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya, berjumpa dengan rombangan pelayat dan pengusung jenazah, …. sampai akhirnya Yesus membangkitkan pemuda yang sudah mati dan tanggapan orang banyak yang kemudian memuliakan Allah. Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani. 2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya: 1) Betapa sedih dan hancurnya perasaan si janda yang ditinggal mati anak lelaki satu-satunya yang sudah menjadi seorang pemuda. Suaminya telah meninggal sebelumnya. 2) Orang banyak yang melayat dan membantu si janda. Betapa mereka sangat solider dan tergerak hatinya untuk membantu si janda yang sedang mengalami kesusahan. 3) Tindakan Yesus yang tergerak oleh belaskasihan. Ia mendekati janda itu dan memberikan kata-kata penghiburan, “Jangan menangis!” Selanjutnya, Ia menyentuh janazah anak muda dan membangkitkannya. 4) Yesus tidak takut najis karena menyentuh mayat. Sebab, justru kuasa dan kekudusan-Nya dapat menjadikan seseorang yang najis menjadi tidak najis. Buktinya, Ia menjadikan mayat yang najis menjadi hidup kembali sehingga tidak lagi najis. 5) Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Kasih-Nya itu menghadirkan penghiburan, penyelamatan, dan solusi atas permasalahan yang dihadapi si janda. 6) Orang banyak yang takjub menyaksikan mukjizat yang dibuat Yesus kemudian memuliakan Allah. Mereka mampu melihat bahwa dalam diri Yesus, Allah hadir dan menyelamatkan. 3. Selanjutnya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya: 1) Saya terkesan dengan orang banyak yang membantu si janda itu. Maka, saya juga akan belajar solider, misalnya dengan hadir untuk membantu saudara dan tetangga yang sedang berkesusahan, melayat, mendoakan arwah, dll. 2) Saya kagum dengan Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasih. Maka, saya juga diteguhkan bahwa Yesus pun senantiasa berbelas kasih kepada saya. Saya juga akan belajar dari Yesus ~ 12 ~
  • 13. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan untuk berbelas kasih terhadap sesama: menolong yang membutuhkan, menghibur yang sedang sedih, menemani yang sedang mempunyai masalah, dll. 3) Saya salut dengan orang banyak yang memuliakan Allah. saya pun akan seperti mereka, memuliakan Allah baik dalam kata maupun karya. Ketiga pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri. 4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan! 5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan) Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan). Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama. Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari- hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat ) Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat. P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin Nyanyian Penutup (fakultatif) ~ 13 ~
  • 14. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan PERTEMUAN IV YESUS MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR (Yohanes 2:1-11) Nyanyian Pembuka (fakultatif) Pembuka P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi tidak harus. Doa Pembuka P : Marilah kita berdoa bersama-sama U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran- pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti, meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin. Lectio (Membaca) - Yohanes 2:1-11 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat meresapkan dan memahami sabda Tuhan. Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat: Peristiwa ini terjadi di Kana yang di Gelilea. Pada waktu itu, Yesus sudah meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum. “Ia meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali” (Mat 4:13). Mengingat bahwa Ibu Yesus ada di sana (ay. 1), sementara Yesus juga diundang ke pesta itu (ay. 2), tampaknya yang empunya pesta mempunyai hubungan erat dengan keluarga Yesus. Begitu eratnya sehingga Yesus, yang waktu itu tidak berada di rumah, merasa perlu untuk datang ke perkawinan tersebut. Dalam Injil Yohanes, Bunda Yesus memang tidak pernah disebut dengan namanya. Ia selalu disebut dengan „Ibu Yesus‟ (Yoh 2:1.3.5.12; 19:25). Cara penyebutan ini merupakan sebuah kebiasaan di kalangan orang Timur ~ 14 ~
  • 15. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yang memiliki anak. Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur. Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus tidak anti orang yang besar dan kaya. Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur yang baik. Kalau anggur yang baik sudah habis, baru disajikan anggur yang kurang baik. Masalah terjadi ketika anggur habis. Jangankan anggur yang baik, yang kurang baik pun tidak ada lagi. Terjadilah kepanikan besar di tengah pesta itu karena tidak ada lagi anggur yang dapat disajikan sementara masih banyak tamu yang hadir. Apalagi, waktu sudah malam sehingga orang tidak dapat lagi membeli anggur. Tuan rumah dan penyelenggara pesta bisa dilanda rasa malu karena dapat dituduh mengundang orang untuk datang ke pesta, tetapi tidak menjamunya. Menurut tradisi Yahudi, hari perkawinan dan lamanya pesta berbeda-beda, sesuai dengan siapa yang menikah. Jika mempelai wanita adalah seorang gadis, perkawinan diadakan pada hari Rabu dan pesta perkawinan berlangsung selama tujuh hari (Kej. 29:27; Hak 14:12). Jika mempelai wanita adalah seorang janda, perkawinan diadakan pada hari Kamis dan pesta berlangsung selama 3 hari. Jika penikahan itu antara janda dan duda, pesta hanya berlangsung sehari. Kita tidak tahu persis kapan keluarga yang punya hajat ini kekurangan anggur dan berapa lama pesta diadakan. Yang jelas, anggur sebagai hidangan utama habis, padahal pesta belum selesai. Melihat situasi ini, Maria mendatangi Yesus dan memberitahu, “Mereka kehabisan anggur” (ay. 3). Yesus memang belum pernah melakukan mukjizat sebelumnya, namun Maria sungguh mengenal Yesus. Ia mengetahui bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk menolong mereka. Maka, ketika Yesus menjawab, “Mau apa engkau daripada-Ku lbu? Saatku belum tiba!” (ay. 4), Maria tetap tenang. Ia tidak menghiraukan keberatan Yesus. Ia langsung menemui para pelayan dan meminta mereka untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus (ay. 5). Walaupun tampaknya keberatan, Yesus memenuhi permintaan ibu-Nya. Ia menyuruh para pelayan mengisi tempayan yang biasa dipakai untuk membasuh kaki para tamu dengan air. “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air” (ay. 6-7). Setiap tempayan itu dapat diisi dengan 80- 120 liter air. Kemudian Yesus meminta pelayan mencedok air itu dan memberikannya kepada pemimpin pesta. Air yang biasa digunakan untuk membasuh kaki itu telah berubah menjadi anggur yang terbaik (ay. 8-9). Tempayan yang tadinya merupakan tempat air sebagai sarana penyucian menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat untuk anggur. Ketika pemimpin pesta itu mencicipi air yang te1ah menjadi anggur, ia bingung bagaimana mungkin tiba-tiba ada anggur terbaik. Ia pun ~ 15 ~
  • 16. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan memanggil mempe1ai laki-laki lalu berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang” (ay. 9-10). Untung, mereka mengundang Bunda Maria dan lebih-lebih Yesus sehingga masalah teratasi dengan baik. Sekarang, tuan rumah dapat menjamu para tamu yang masih berdatangan dan mereka pun, terutama mempelai itu, terhindar dari rasa malu. Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat Yesus. Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan tuntunan berikut ini: 1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, suasana dalam perkawinan, para tamu berdatangan termasuk Yesus dan para murid. Betapa bahagianya kedua mempelai dan keluarga mereka. Para pelayan menghidangkan jamuan dan para tamu menikmati dengan sukacita. Tiba-tiba, anggur habis. Tuan rumah bingung bukan kepalang. Bunda Maria menangkap apa yang terjadi kemudian mendekati Yesus, dan seterusnya …. Sampai akhirnya mereka kembali bersukacita karena tiba-tiba ada persediaan anggur terbaik yang melimpah. Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani. 2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya: 1) Keluarga yang mengadakan pesta dan mengundang Yesus serta Bunda Maria. Untung mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria sehingga ketika muncul masalah, dapat teratasi dengan baik. 2) Bunda Maria sangat peka terhadap persoalan yang terjadi. Tanpa ragu, ia juga memohon agar Yesus, puteranya, berbuat sesuatu untuk menolong mereka. 3) Para pelayan manut, tanpa banyak tanya melakukan apa yang diperintahkan Bunda Maria dan Yesus. 4) Yesus berkenan hadir dalam pesta perwakinan memenuhi dan menghormati undangan tuan rumah. Meskipun mengatakan „saatnya belum tiba‟, akhirnya Yesus berbuat sesuatu. Kehadiran Yesus menjadikan masalah dapat teratasi dengan baik. 3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya: ~ 16 ~
  • 17. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan 1) Saya terkesan dengan keluarga yang punya hajat. Mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria. Saya juga akan selalu mengundang Yesus dan Bunda Maria dalam keluarga saya dan dalam kehidupan sehari-hari melalui doa-doa yang tekun. 2) Saya diingatkan untuk seperti Bunda Maria, yaitu menjadi orang yang peka terhadap orang lain, khususnya mereka yang sedang mengalami kesulitan. Kemudian seturut kemampuan, saya akan berusaha membantu mencari solusi. 3) Seringkali, saya merasa tidak tahu apa kehendak Tuhan. Namun, saya diingatkan untuk seperti para pelayan, yang kendati tidak tahu apa maksud Tuhan, tetap melaksanakan dengan taat, tanpa banyak tanya. Hasilnya pasti baik. 4) Saya terkesan dengan Yesus yang berkenan hadir memenuhi undangan keluarga yang punya hajat. Maka, iman saya sungguh diteguhkan: Yesus pun pasti juga berkenan untuk selalu hadir dalam hidup dan keluarga saya serta membantu saya menghadapi berbagai macam persoalan yang saya hadapi. Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri untuk dirinya sendiri. 4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan! 5. Sharing : bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan) Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan) Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa Kami” secara bersama-sama. Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari- hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat ) Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa malam, baru kemudian berkat. P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin Nyanyian Penutup (fakultatif) ~ 17 ~
  • 18. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan Kesimpulan & Catatan : Sebaiknya setiap kali pertemuan dibuatkan catatan sebagai dokumentasi. Misalnya dengan form sbb: 1. Bagian kisah/peristiwa dan kata-kata/kalimat yang mengesan: ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… 2. Pesan/inspirasi yang saya dapatkan: ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… 3. Doa saya ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… 4. Niat saya: ……………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………….. ~ 18 ~