1. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Apa yang penting ? Pertemuan umat di lingkungan adalah sebuah usaha
mencari pesan yang terkandung di setiap sub tema Bulan Kitab Suci
Nasional 2012 dengan tema besar “Menyaksikan Mukjizat Tuhan.” Maka
yang penting adalah bersama-sama membaca dan merenungkan teks-teks
Kitab Suci, menemukan pesan Mukjizat Tuhan untuk dilaksanakan dalam
hidup praktis sehari-sehari sebagai ungakapan iman.
Jumlah peserta yang ideal adalah yang memungkinkan semua peserta ikut
terlibat (membaca, merenung, bertanya, atau berpendapat), yakni antara
5-10 orang. Maka, lingkungan yang “gemuk” sebaiknya dibagi dalam
beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-10 orang.
Pelaksanaannya pertemuan bisa pada hari yang sama dan dalam satu
rumah yang sama tetapi tetap per kelompok. Bisa juga masing-masing
kelompok menentukan sendiri waktu dan tempat pelaksanaannya.
Langkah-langkah pertemuan :
1. Usahakan agar peserta duduk melingkar.
2. Masing-masing peserta mengambil sikap doa yang nyaman.
3. Doa Pembuka untuk memohon rahmat Tuhan dan karunia Roh Kudus
agar kita dapat membaca dan memahami Sabda Tuhan dengan
pengertian yang benar.
4. Bacalah perikop Kitab Suci secara perlahan dan dengan seksama,
sebaiknya diulangi sampai beberapa kali (minimal 3x). Cara
membacanya bisa: oleh pemandu atau petugas yang ditunjuk atau
bersama-sama atau bergantian ayat per ayat.
5. Penjelasan singkat mengenai teks yang baru saja dibaca untuk
membantu pemahaman dan pengertian.
6. Renungkan Sabda Tuhan. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang
dikisahkan dalam teks. Teks dibacakan kembali oleh pemandu atau
petugas secara pelan-pelan; tiap ayat atau kalimat berhenti sejenak.
Temukan peristiwa, kata atau kalimat yang mengesan. Mengapa
mengesan? Apa pesannya untuk saya: mengingatkan, menegur,
menguatkan, menghibur?
7. Sharing: tulislah hasil renungan itu, kemudian bagikan/ ceritakan
kepada peserta yang lain.
8. Buatlah doa berdasarkan inspirasi/pesan dari Sabda Tuhan.
9. Ungkapkan doa yang sudah dibuat secara bergantian.
10. Tutuplah pertemuan dengan doa “Bapa Kami”. Boleh ditambah doa
malam dan lagu penutup.
~1~
2. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
PERTEMUAN I
YESUS MENYEMBUHKAN ORANG LUMPUH
(Matius 9:1-8)
Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa bersama-sama
U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Matius 9:1-8 | Teks Kitab Suci dibaca : bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di kota tempat tinggal Yesus, yakni Kapernaum,
bukan Nazareth (ay. 1). Sebab, setelah berkarya, “Ia meninggalkan
Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan
Naftali” (Mat 4:13). Waktu itu, Dia baru saja tiba dari Gadara (Mat 8:28).
Beberapa orang datang membawa seorang lumpuh di atas tempat tidurnya
ke hadapan Yesus (ay. 2). Mereka adalah orang-orang yang dengan tulus
mau membantunya. Baik orang lumpuh itu maupun yang mengusungnya
yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan dia. Meski, mereka tidak meminta
secara ekspilit agar Yesus menyembuh-kan, namun kedatangan mereka ke
hadapan-Nya dengan menggotong seorang lumpuh di atas tempat tidur
merupakan permohonan tak terucap agar Yesus menyembuhkannya. Tanpa
bantuan orang-orang yang menggotongnya, si lumpuh tidak akan bisa
~2~
3. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
sampai kepada Yesus dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa iman
seseorang ternyata bisa membantu menyelamatkan orang lain.
Yesus melihat mereka dan tahu keinginan serta iman mereka, baik iman si
lumpuh maupun yang menggotongnya (ay. 2). Yesus tahu apa yang mereka
inginkan, yakni kesembuhan. Namun, Yesus justru mengatakan sabda
pengampunan, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni” (ay.
2). Sabda pengampunan Yesus ini harus dimengerti berdasarkan pola pikir
dan keyakinan masa itu yakni bahwa penderitaan, termasuk penyakit dan
kelumpuhan, adalah akibat dosa. Maka, kalau Yesus mengampuni dosa si
lumpuh, itu berarti Yesus langsung menyembuhkan pada akar persoalan
yang menyebabkan penderitaan, yaitu dosa itu sendiri.
Di situ ada beberapa ahli Taurat yang menyaksikan peristiwa itu. Bagi
mereka, tindakan pengampunan yang dilakukan Yesus merupakan
penghujatan terhadap Allah karena menurut mereka hanya Allah yang bisa
dan berhak mengampuni dosa (ay. 3). Namun, mereka tidak berani
mengutarakannya. Mereka hanya mbatin.
Yesus tahu pikiran mereka dan langsung menegur para Ahli Taurat,
“Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?” (ay. 4).
Yesus juga menantang mereka: “Mana yang lebih mudah, mengatakan
„Dosa-dosamu sudah diampuni‟ atau mengatakan „Bangunlah dan
berjalanlah‟” (ay. 5). Di satu sisi mengucapkan pengampunan itu tidak
mudah karena hanya Allah yang bisa dan boleh; namun juga sangat mudah
karena hasilnya tidak harus kelihatan. Di sisi lain, mengucapkan kata-kata
penyembuhan jauh lebih sulit, karena buktinya harus segera kelihatan.
Yesus memilih untuk mengatakan yang pertama, “Dosa-dosamu sudah
diampuni.” Ia berkata demikian untuk menunjukkan bahwa Dia
mempunyai kuasa dari Allah untuk mengampuni dosa manusia (ay. 6).
Kalaupun harus mengatakan hal yang kedua (Bangunlah dan berjalanlah),
itu bukan masalah bagi Yesus. Karena itu, Ia pun kemudian berkata
kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkat tempat tidurmu dan pulanglah ke
rumahmu!” (ay. 6). “Orang itu pun bangun lalu pulang” (ay. 7). Hasilnya
jelas: mukjizat penyembuhan terjadi. Orang yang tadinya lumpuh dan
“terbaring di tempat tidurnya” sekarang “bangun lalu pulang.”
Selain para ahli Taurat, di situ ada banyak orang lain pula. Mereka juga
menyaksikan peristiwa itu (ay. 8). Mereka “takut lalu memuliakan Allah
yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia” (ay. 8).
Rasa „takut‟ di sini sebaiknya dipahami dalam arti positif, yakni perasaan
takut yang juga didasari atau diwarnai rasa kasih terhadap Allah (wedi
asih). Maka, mereka lalu memuliakan Allah.
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari Yesus turun
dari perahu, didatangi orang yang menggotong orang lumpuh, dan
~3~
4. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
seterusnya …. Sampai si lumpuh menjadi sembuh dan orang banyak
memuliakan Allah.
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali teks secara
pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat berhenti sejenak. Bisa juga
diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
1) Orang-orang yang dengan penuh iman datang kepada Yesus sambil
menggotong si lumpuh. Mereka percaya penuh bahwa Yesus bisa
menyembuhkan.
2) Yesus yang melihat iman mereka dan berkata, “Percayalah, hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni.”
3) Yesus yang mengetahui pikiran negatif ahli-ahli Taurat, kemudian
menegur dan menantang mereka.
4) Yesus yang bersabda kepada si lumpuh “Bangunlah, angkatlah
tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan, seketika itu si
lumpuh sembuh: ia bangun lalu pulang.
5) Orang banyak yang memuliakan Allah.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu
diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
1) Saya diingatkan bahwa imanlah yang menyelamatkan dan
menjadikan segala sesuatu yang baik dapat terjadi. Maka, saya
akan semakin beriman dan percaya kepada Tuhan.
2) Saya diingatkan untuk seperti orang-orang yang dengan sukarela
menggotong si lumpuh datang kepada Tuhan. Maka, saya akan
mengajak saudara-saudariku yang sedang lumpuh imannya untuk
datang kepada Tuhan (dalam doa bersama, pendalaman iman,
Misa, dll), supaya mereka pun mendapat pengampunan dan
kesembuhan rohani.
3) Saya ditegur karena saya seringkali mengalami kelumpuhan iman.
Malas datang kepada Tuhan: malas berdoa, malas membaca Kitab
Suci, malas kegiatan lingkungan, malas ke Gereja/Misa. Maka,
saya akan lebih tekun dan mohon kepada Tuhan supaya saya
disembuhkan dari kelumpuhan ini.
4) Saya ditegur karena saya juga sering berpikiran negatif seperti
para ahli Taurat. Maka, saya akan lebih berpikiran positif terhadap
siapa saja.
5) Saya dikuatkan, diteguhkan dan dihibur karena Tuhan itu Maha
Pengampun. Maka, saya akan semakin tekun meneliti batin,
menyesali dosa-dosa saya dan mohon pengampunan-Nya. Saya
juga akan mengampuni siapa pun yang bersalah kepada saya.
6) Saya diajak untuk selalu takut dan memuliakan Tuhan. Ajrih asih
pada Tuhan, memuji dan memuliakan nama-Nya. Maka, saya akan
semakin tekun berdoa, tidak hanya untuk memohon tetapi lebih-
lebih untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan.
~4~
5. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Keenam pesan di atas hanya contoh. Pilih saja salah satu yang paling
mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan tersendiri
untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih dahulu kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung
(spontan).
Isi doa, misanya : 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)
~5~
6. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
PERTEMUAN II
YESUS MENGUSIR ROH JAHAT DI GERASA
(Markus 5:1-20)
Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa bersama-sama
U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Markus 5:1-20 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Gerasa (ay. 1), yakni wilayah di luar Israel,
daerahnya orang non Yahudi. Sebab, di situ ada orang memelihara babi.
Babi adalah binatang yang najis (Bil. 11:7-8; Ul. 14:8) sehingga tidak
mungkin berada di wilayah orang Yahudi.
Kedatangan Yesus dan para murid-Nya di tempat ini disambut oleh seorang
yang kerasukan roh jahat (ay. 2). Roh jahat itu mempunyai kekuatan luar
biasa, sehingga orang itu membahayakan (ay. 3). Banyak orang takut
padanya (ay. 4). Tidak ada yang sanggup mengendali-kannya sehingga ia
dibiarkan tinggal di pekuburan (ay. 5).
Ketika melihat Yesus, roh jahat yang merasuki orang itu membawanya lari
mendekati Yesus, lalu menyembah-Nya (ay. 6) dan berkata “Apa urusanmu
~6~
7. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi?” (ay. 7). Tetapi, Yesus
menghardiknya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (ay. 8).
Ternyata roh yang merasuki orang itu banyak sehingga dia menyebut
namanya Legion (ay. 9). Satu legion setara dengan 6.000 serdadu. Roh
jahat itu tahu siapa Yesus. Mereka mengakui bahwa Ia mengatasi kekuatan
mereka yang luar biasa dan sanggup mengalahkan mereka. Maka, roh
jahat itu meminta agar Yesus tidak menyiksa dan tidak mengusirnya dari
tempat itu (ay. 10).
Di dekat tempat itu ada banyak babi sedang mencari makan (ay. 11). Roh-
roh itu meminta kepada Yesus agar diperbolehkan pindah dari dalam
tubuh orang itu ke dalam kawanan babi yang ada di situ (ay. 12). Yesus
mengabulkan permintaan itu, maka mereka merasuki babi-babi itu (ay.
13). Akibatnya, kawanan babi yang berjumlah sekitar 2.000 ekor itu terjun
dari tebing curam ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya (ay. 14).
Setelah roh jahat itu pergi dari orang yang dirasukinya, maka orang itu
menjadi waras (ay. 15).
Para penjaga babi melaporkan peristiwa itu kepada penduduk Gerasa.
Kemudian mereka mendesak supaya Yesus meninggalkan tempat itu (ay.
17). Mengapa? Sebelumnya, Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa
Beelzebul, penghulu setan (Mrk 3:22). Maka, orang Gerasa berpikir bahwa
Yesus mengusir roh-roh jahat itu dengan kekuatan Beelzebul pula. Mereka
menganggap bahwa Yesus memiliki kuasa roh jahat yang lebih kuat dan
lebih berbahaya daripada legion. Mereka menganggap Yesus itu lebih
berbahaya dan menakutkan (ay. 15).
Ketika Yesus bersiap-siap untuk pergi meninggalkan tempat itu, orang
yang tadinya kerasukan setan meminta agar diperbolehkan menyertai-Nya
(ay. 18). Namun, tidak diizinkan. Orang itu justru diutus untuk
mewartakan pada orang-orang kampungnya “segala sesuatu yang telah
diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani
engkau!” (ay. 19). Pewartaannya jelas: bukan setan atau penghulu setan
yang telah membebaskannya dari roh jahat melainkan Tuhan. Allah hadir
di tempat itu dan mengalahkan kekuasaan setan. Melalui tugas itu Yesus
mengajak dia untuk mengambil bagian dalam tugas-Nya sendiri, yakni
mewartakan datangnya Kerajaan Allah. Orang itu pun memberitakan
segala yang dilakukan Yesus di daerah Dekapolis dan orang-orang yang
mendengarkannya heran akan perkataannya (ay. 20).
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus
bersama para murid sampai di seberang danau. Mereka turun dari
perahu, kemudian didatangi seorang yang kerasukan roh jahat dari
arah pekuburan, dst., ….. sampai ketika Yesus mengutus orang yang
tadinya kerasukan untuk merwartakan kasih Tuhan yang dialaminya
sehingga ia waras.
~7~
8. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
1) Betapa dahyatnya kekuatan roh jahat yang merasuki orang
tersebut. Roh jahat itu membahayakan dan merusak baik orang
yang dirasuki maupun orang-orang lain
2) Roh jahat ternyata mengenal Yesus dan mau datang kepada-Nya,
bahkan juga menyembah-Nya. Namun, ia (mereka) tidak percaya,
tidak mau mengimani dan mengikuti Yesus.
3) Betapa pun besarnya kekuatan roh jahat, Tuhan lebih kuat dan
lebih berkuasa mengatasi segala-galanya. Yesus berkuasa mengusir
dan membinasakan roh jahat. Maka, Roh jahat itu takut pada
Tuhan Yesus.
4) Yesus tidak membinasakan roh jahat itu tetapi memindahkan
mereka pada kawanan babi yang ada di situ sehingga babi-babi itu
terjun ke jurang dan mati lemas di dalamnya. Bagi Yesus,
keselamatan 1 (satu) orang lebih penting dan lebih berharga
daripada 2.000 ekor babi (harga seekor babi ± 3.000.000, maka
2.000 babi berarti Rp. 6.000.000.000,-).
5) Orang yang tadinya kerasukan dan disembuhkan oleh Yesus ingin
mengikuti-Nya tetapi diperkenankan oleh Yesus. Yesus
memberikan tugas perutusan tersendiri baginya, yakni untuk
bersaksi tentang kasih Tuhan yang dialaminya. Orang itu pun
melaksanakan tugas perutusan itu dengan baik.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu
diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
1) Saya disadarkan akan betapa besarnya kekuatan roh jahat. Sekali
saya membiarkan diri dirasukinya, maka roh jahat itu akan terus
menguasai saya. Kalau saya sampai kerasukan roh jahat, saya akan
membahayakan diri saya sendiri dan orang lain. Maka, saya akan
lebih berhati-hati.
2) Saya diteguhkan, meskipun kekuatan roh jahat itu luar biasa serta
membahayakan, namun Tuhan lebih berkuasa dan lebih kuat
mengatasi segala-galanya. Maka, saya akan selalu bersama Tuhan,
supaya senantiasa diberi kemenangan dalam melawan roh jahat,
supaya dapat mengusir roh jahat yang menggoda saya.
3) Saya sungguh diteguhkan karena sangat berharga di mata Tuhan
lebih dari segala sesuatu. Bahkan, demi keselamatanku, Tuhan
tidak hanya merelakan 2.000 babi (Rp. 6.000.000.000), tetapi
tubuh-Nya sendiri dikurbankan.
4) Saya disadarkan kalau Tuhan menghendaki dan mengutus saya
untuk memberitahukan (bersaksi dan mewartakan) bahwa Tuhan
mengasihi saya dan semua orang. Maka, saya akan selalu
~8~
9. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
menyadari bahwa Tuhan mengasihiku dan akan mewartakannya,
baik melalui perkataan maupun tindakan. Saya akan menghadirkan
kasih Tuhan bagi sesama.
Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu
yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)
~9~
10. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
PERTEMUAN III
YESUS MEMBANGKITKAN ANAK MUDA DI NAIN
(Lukas 7:11-17)
Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
P : Marilah kita berdoa bersama-sama
U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Lukas 7:11-17 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Nain, sebuah kota kecil yang jaraknya kira-kira 25
mil (40,25 km) dari Kapernaum atau 12 km dari Nazareth.
Yesus pergi ke kota itu diikuti murid-murid-Nya dan orang banyak (ay. 11).
Ketika sampai di dekat pintu gerbang kota, mereka berjumpa dengan
rombongan lain yang keluar dari pintu gerbang kota. Rombongan ini
mengusung mayat seorang pemuda, anak tunggal seorang janda. Mereka
hendak ke makam dan memakamkan pemuda tersebut. Bagi orang Yahudi,
mayat itu najis (Bil 5:2; 6:6-7) sehingga di wilayah Yahudi, tidak boleh ada
makam dan penguburan. Maka, mayat anak muda tersebut diusung keluar
untuk dikuburkan di luar tembok kota, hanya beberapa jam setelah
meninggal.
~ 10 ~
11. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Banyak orang menyertai janda itu (ay. 12). Janda itu mengalami suasana
yang sangat menyedihkan, bukan hanya karena ditinggal anak tunggalnya
untuk selama-lamanya tetapi lebih-lebih karena kematian anaknya itu
membuat dia berada pada posisi lemah. Kalau anaknya masih hidup, ia
bisa menggantungkan diri sepenuhnya kepada anaknya. Anaknya akan
bertanggungjawab atas hidup ibunya. Namun, ketika anak tunggalnya
meninggal, segala-galanya habislah sudah! Sebagai janda, ia berada dalam
posisi lemah dalam masyarakat; dia termasuk kelompok keci1, lemah,
miskin, dan tersingkir.
Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan
(ay. 13). Yesus adalah Tuhan yang amat tersentuh oleh persoalan
manusiawi dan terlibat di dalamnya. Maka, ketika melihat seorang janda
sedang kesusahan, Yesus menyampaikan penghiburan, „„Jangan
menangis!” (ay. 13). Kata-kata yang disampaikan Yesus ini bukanlah
omong kosong belaka karena yang mengucapkan adalah Tuhan yang
berkuasa atas kehidupan dan kematian.
Yesus mendekati usungan itu. Ketika para pengusung berhenti, Ia
menyentuh dan membangkitkan orang muda itu, “Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!” (ay. 14). “Maka bangunlah orang itu dan
duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada
ibunya” (ay. 15). Yesus mengambil risiko untuk dianggap najis karena
menyentuh mayat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya: bukan mayat
itu yang menajiskan diri-Nya, tetapi kuasa Yesus membangkitkan pemuda
itu. Pemuda yang telah menjadi mayat yang najis dan menajiskan, setelah
disentuh oleh Yesus menjadi hidup kembali. Hal ini berarti ia tidak lagi
najis karena bukan lagi mayat.
Selain itu, tindakan Yesus ini menjadikan persoalan yang sedang dihadapi
si Janda praktis sudah teratasi. Situasi gelap dan putus asa yang
melingkupi janda dari Nain ini sirna karena putra satu-satunya yang sudah
mati, hidup kembali.
Melihat peristiwa menakjubkan ini, “Semua orang itu ketakutan dan
mereka memuliakan Allah, sambil berkata, „Seorang nabi besar telah
muncul di tengah-tengah kita,‟ dan „Allah telah datang untuk
menyelamatkan umat-Nya.‟” (ay. 16). Rasa „takut‟ ini merupakan
perasaan antara takut-segan dan terpesona. Ini tentu suatu sikap yang
wajar disampaikan kepada Allah sendiri, karena Dia datang untuk
menyelamatkan umat-Nya. Dalam peristiwa ini, Allah bertindak melalui
seorang utusan-Nya, yang disebut sebagai seorang „nabi besar.‟ Yesus
adalah nabi besar yang telah dinubuatkan oleh nabi-nabi terdahulu. Ia
hadir untuk menggenapi apa yang sudah diramalkan para nabi terdahulu.
Tindakan Yesus yang membangkitkan orang mati ini merupakan
penggenapan atas nubuat Yesaya (Yes 61:1)
Peristiwa tentang Yesus yang membangkitkan orang mati ini akhirnya
tersebar, tidak hanya di Yudea tetapi ke seluruh daerah sekitarnya. Sekali
lagi ini menggemakan nubuat nabi Yesaya, “seluruh umat manusia akan
~ 11 ~
12. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
melihatnya bersama-sama” (Yes. 40:5), yang dikutip oleh Yohanes
Pembaptis pada awal karya pewartaannya (Luk 3:6).
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, mulai dari ketika Yesus
bersama para murid dan orang banyak yang mengikuti-Nya, berjumpa
dengan rombangan pelayat dan pengusung jenazah, …. sampai
akhirnya Yesus membangkitkan pemuda yang sudah mati dan
tanggapan orang banyak yang kemudian memuliakan Allah.
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
1) Betapa sedih dan hancurnya perasaan si janda yang ditinggal mati
anak lelaki satu-satunya yang sudah menjadi seorang pemuda.
Suaminya telah meninggal sebelumnya.
2) Orang banyak yang melayat dan membantu si janda. Betapa
mereka sangat solider dan tergerak hatinya untuk membantu si janda
yang sedang mengalami kesusahan.
3) Tindakan Yesus yang tergerak oleh belaskasihan. Ia mendekati
janda itu dan memberikan kata-kata penghiburan, “Jangan
menangis!” Selanjutnya, Ia menyentuh janazah anak muda dan
membangkitkannya.
4) Yesus tidak takut najis karena menyentuh mayat. Sebab, justru
kuasa dan kekudusan-Nya dapat menjadikan seseorang yang najis
menjadi tidak najis. Buktinya, Ia menjadikan mayat yang najis
menjadi hidup kembali sehingga tidak lagi najis.
5) Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasih. Kasih-Nya itu
menghadirkan penghiburan, penyelamatan, dan solusi atas
permasalahan yang dihadapi si janda.
6) Orang banyak yang takjub menyaksikan mukjizat yang dibuat
Yesus kemudian memuliakan Allah. Mereka mampu melihat bahwa
dalam diri Yesus, Allah hadir dan menyelamatkan.
3. Selanjutnya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu
diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
1) Saya terkesan dengan orang banyak yang membantu si janda itu.
Maka, saya juga akan belajar solider, misalnya dengan hadir untuk
membantu saudara dan tetangga yang sedang berkesusahan,
melayat, mendoakan arwah, dll.
2) Saya kagum dengan Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas
kasih. Maka, saya juga diteguhkan bahwa Yesus pun senantiasa
berbelas kasih kepada saya. Saya juga akan belajar dari Yesus
~ 12 ~
13. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
untuk berbelas kasih terhadap sesama: menolong yang
membutuhkan, menghibur yang sedang sedih, menemani yang
sedang mempunyai masalah, dll.
3) Saya salut dengan orang banyak yang memuliakan Allah. saya pun
akan seperti mereka, memuliakan Allah baik dalam kata maupun
karya.
Ketiga pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu yang
paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing: bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan).
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah
yang Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)
~ 13 ~
14. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
PERTEMUAN IV
YESUS MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR
(Yohanes 2:1-11)
Nyanyian Pembuka (fakultatif)
Pembuka
P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan
persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar Singkat | Pemandu menyampaikan pengantar singkat mengenai Teks
yang akan dibaca dan direnungkan. Bisa juga ditambahkan Pernyataan Tobat, tetapi
tidak harus.
Doa Pembuka
P : Marilah kita berdoa bersama-sama
U : Allah, Bapa kami, sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan
kehidupan kami. Saat ini kami akan membaca dan merenungkan
sabda-Mu. Bersabdalah, ya Tuhan, kami mendengarkan. Bukalah
telinga kami supaya dapat mendengarkan sabda-Mu, penuhilah
hati kami dengan firman-Mu. Bersihkanlah budi kami dari pikiran-
pikiran yang mengacaukan dan sucikanlah hati kami dari keinginan
yang menyesatkan. Semoga, kami dapat mendengarkan, mengerti,
meresapkan, dan melaksanakan sabda-Mu sehingga hidup kami Kau
perbarui. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lectio (Membaca) - Yohanes 2:1-11 | Teks Kitab Suci dibaca: bisa oleh pemandu
atau petugas yang dituntuk, bisa bersama-sama, bisa bergantian ayat per ayat. Sangat
diharapkan agar teks dibaca berulang-ulang, minimal 3x supaya umat dapat
meresapkan dan memahami sabda Tuhan.
Pemandu dapat menyampaikan penjelasan singkat:
Peristiwa ini terjadi di Kana yang di Gelilea. Pada waktu itu, Yesus sudah
meninggalkan Nazaret dan menetap di Kapernaum. “Ia meninggalkan
Nazaret dan menetap di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan
Naftali” (Mat 4:13). Mengingat bahwa Ibu Yesus ada di sana (ay. 1),
sementara Yesus juga diundang ke pesta itu (ay. 2), tampaknya yang
empunya pesta mempunyai hubungan erat dengan keluarga Yesus. Begitu
eratnya sehingga Yesus, yang waktu itu tidak berada di rumah, merasa
perlu untuk datang ke perkawinan tersebut.
Dalam Injil Yohanes, Bunda Yesus memang tidak pernah disebut dengan
namanya. Ia selalu disebut dengan „Ibu Yesus‟ (Yoh 2:1.3.5.12; 19:25).
Cara penyebutan ini merupakan sebuah kebiasaan di kalangan orang Timur
~ 14 ~
15. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Tengah yang menjadi gelar penghormatan untuk memuji seorang ibu yang
memiliki anak.
Pesta itu berlangsung sangat meriah dan para tamu yang hadir lebih
banyak daripada yang diharapkan sehingga tuan rumah kehabisan anggur.
Artinya, keluarga yang punya hajat ini kemungkinan keluarga terpandang
dan mempunyai banyak relasi sehingga tamunya banyak. Meski Yesus
memprioritaskan misinya untuk orang-orang miskin dan kecil, namun Yesus
tidak anti orang yang besar dan kaya.
Dalam pesta seperti itu tuan rumah pertama-tama menyajikan anggur
yang baik. Kalau anggur yang baik sudah habis, baru disajikan anggur yang
kurang baik. Masalah terjadi ketika anggur habis. Jangankan anggur yang
baik, yang kurang baik pun tidak ada lagi. Terjadilah kepanikan besar di
tengah pesta itu karena tidak ada lagi anggur yang dapat disajikan
sementara masih banyak tamu yang hadir. Apalagi, waktu sudah malam
sehingga orang tidak dapat lagi membeli anggur. Tuan rumah dan
penyelenggara pesta bisa dilanda rasa malu karena dapat dituduh
mengundang orang untuk datang ke pesta, tetapi tidak menjamunya.
Menurut tradisi Yahudi, hari perkawinan dan lamanya pesta berbeda-beda,
sesuai dengan siapa yang menikah. Jika mempelai wanita adalah seorang
gadis, perkawinan diadakan pada hari Rabu dan pesta perkawinan
berlangsung selama tujuh hari (Kej. 29:27; Hak 14:12). Jika mempelai
wanita adalah seorang janda, perkawinan diadakan pada hari Kamis dan
pesta berlangsung selama 3 hari. Jika penikahan itu antara janda dan
duda, pesta hanya berlangsung sehari. Kita tidak tahu persis kapan
keluarga yang punya hajat ini kekurangan anggur dan berapa lama pesta
diadakan. Yang jelas, anggur sebagai hidangan utama habis, padahal pesta
belum selesai.
Melihat situasi ini, Maria mendatangi Yesus dan memberitahu, “Mereka
kehabisan anggur” (ay. 3). Yesus memang belum pernah melakukan
mukjizat sebelumnya, namun Maria sungguh mengenal Yesus. Ia
mengetahui bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk menolong
mereka. Maka, ketika Yesus menjawab, “Mau apa engkau daripada-Ku lbu?
Saatku belum tiba!” (ay. 4), Maria tetap tenang. Ia tidak menghiraukan
keberatan Yesus. Ia langsung menemui para pelayan dan meminta mereka
untuk melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Yesus (ay. 5).
Walaupun tampaknya keberatan, Yesus memenuhi permintaan ibu-Nya. Ia
menyuruh para pelayan mengisi tempayan yang biasa dipakai untuk
membasuh kaki para tamu dengan air. “Isilah tempayan-tempayan itu
penuh dengan air” (ay. 6-7). Setiap tempayan itu dapat diisi dengan 80-
120 liter air. Kemudian Yesus meminta pelayan mencedok air itu dan
memberikannya kepada pemimpin pesta. Air yang biasa digunakan untuk
membasuh kaki itu telah berubah menjadi anggur yang terbaik (ay. 8-9).
Tempayan yang tadinya merupakan tempat air sebagai sarana penyucian
menurut adat Yahudi, kini diubah menjadi tempat untuk anggur.
Ketika pemimpin pesta itu mencicipi air yang te1ah menjadi anggur, ia
bingung bagaimana mungkin tiba-tiba ada anggur terbaik. Ia pun
~ 15 ~
16. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
memanggil mempe1ai laki-laki lalu berkata kepadanya, “Setiap orang
menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum,
barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang
baik sampai sekarang” (ay. 9-10).
Untung, mereka mengundang Bunda Maria dan lebih-lebih Yesus sehingga
masalah teratasi dengan baik. Sekarang, tuan rumah dapat menjamu para
tamu yang masih berdatangan dan mereka pun, terutama mempelai itu,
terhindar dari rasa malu.
Kisah ditutup dengan ay. 11 yang berbunyi “Hal itu dilakukan Yesus di
Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan
dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya
percaya kepada-Nya.” Para pelayan, para murid Yesus dan kita sebagai
pembaca menjadi saksi mukjizat yang dibuat Yesus.
Meditatio (Merenungkan) | Pemandu mengajak peserta untuk hening dengan
mata terpejam. Kemudian pemandu meminta peserta untuk mengingat atau
membayangkan peristiwa yang dikisahkan dalam perikop ini. Bisa disampaikan
tuntunan berikut ini:
1. Ingatlah dan bayangkan peristiwa yang terjadi, suasana dalam
perkawinan, para tamu berdatangan termasuk Yesus dan para murid.
Betapa bahagianya kedua mempelai dan keluarga mereka. Para
pelayan menghidangkan jamuan dan para tamu menikmati dengan
sukacita. Tiba-tiba, anggur habis. Tuan rumah bingung bukan
kepalang. Bunda Maria menangkap apa yang terjadi kemudian
mendekati Yesus, dan seterusnya …. Sampai akhirnya mereka kembali
bersukacita karena tiba-tiba ada persediaan anggur terbaik yang
melimpah.
Pemandu atau petugas dapat membantu dengan membacakan kembali
teks secara pelan-pelan dan setiap selesai satu ayat atau satu kalimat
berhenti sejenak. Bisa juga diiringi dengan musik instrumen rohani.
2. Bagian kisah mana atau kata-kata mana yang mengesan? Misalnya:
1) Keluarga yang mengadakan pesta dan mengundang Yesus serta
Bunda Maria. Untung mereka mengundang Yesus dan Bunda Maria
sehingga ketika muncul masalah, dapat teratasi dengan baik.
2) Bunda Maria sangat peka terhadap persoalan yang terjadi. Tanpa
ragu, ia juga memohon agar Yesus, puteranya, berbuat sesuatu
untuk menolong mereka.
3) Para pelayan manut, tanpa banyak tanya melakukan apa yang
diperintahkan Bunda Maria dan Yesus.
4) Yesus berkenan hadir dalam pesta perwakinan memenuhi dan
menghormati undangan tuan rumah. Meskipun mengatakan
„saatnya belum tiba‟, akhirnya Yesus berbuat sesuatu. Kehadiran
Yesus menjadikan masalah dapat teratasi dengan baik.
3. Selanjutya, bagian kisah atau kata-kata yang mengesan itu
diperdalam. Apa pesannya untuk saya? Misalnya:
~ 16 ~
17. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
1) Saya terkesan dengan keluarga yang punya hajat. Mereka
mengundang Yesus dan Bunda Maria. Saya juga akan selalu
mengundang Yesus dan Bunda Maria dalam keluarga saya dan
dalam kehidupan sehari-hari melalui doa-doa yang tekun.
2) Saya diingatkan untuk seperti Bunda Maria, yaitu menjadi orang
yang peka terhadap orang lain, khususnya mereka yang sedang
mengalami kesulitan. Kemudian seturut kemampuan, saya akan
berusaha membantu mencari solusi.
3) Seringkali, saya merasa tidak tahu apa kehendak Tuhan. Namun,
saya diingatkan untuk seperti para pelayan, yang kendati tidak
tahu apa maksud Tuhan, tetap melaksanakan dengan taat, tanpa
banyak tanya. Hasilnya pasti baik.
4) Saya terkesan dengan Yesus yang berkenan hadir memenuhi
undangan keluarga yang punya hajat. Maka, iman saya sungguh
diteguhkan: Yesus pun pasti juga berkenan untuk selalu hadir
dalam hidup dan keluarga saya serta membantu saya menghadapi
berbagai macam persoalan yang saya hadapi.
Keempat pesan di atas hanya sekedar contoh. Pilih saja salah satu
yang paling mengena atau sangat mungkin peserta menemukan pesan
tersendiri untuk dirinya sendiri.
4. Tulislah (bagi yang bisa nulis!) bagian kisah atau kata-kata mana yang
mengesan itu, juga pesan atau inspirasi yang didapatkan!
5. Sharing : bagikan atau ceritakan hasil renungan Anda! (Usahakan agar
semua sharing sehingga saling menguatkan dan meneguhkan)
Oratio (Berdoa) | Pemandu mengajak peserta untuk berdoa berdasarkan renungan
atas Sabda Tuhan. Kiranya baik, kalau peserta diminta membuat dan menulis doanya
terlebih kemudian membacakannya. Namun, bisa juga doanya langsung (spontan)
Isi doa, misanya 1) Bersyukur karena diteguhkan; 2) Mohon ampun dan
bersyukur karena ditegur dan diingatkan; 3) Mohon berkat untuk niat yang
akan dilaksanakan. Setelah semua menyampaikan doanya, didoakan “Bapa
Kami” secara bersama-sama.
Contemplatio in Actione | Pesan dan inspirasi yang didapatkan dari
merenungkan Sabda Tuhan dingat dan dibawa dalam kehidupan sehari-
hari. Maka, peserta diminta untuk merumuskan niat konkret yang akan
dibuat berdasarkan pesan dan inspirasi dari sabda Tuhan. ( Membangun Niat )
Berkat | Supaya kita diberi kekuatan dalam mengingat dan melaksanakan
Sabda Tuhan, khususnya dalam melaksanakan niat kita, maka kita mohon
berkat Tuhan. Boleh juga, sebelumnya didoakan doa penutup atau doa
malam, baru kemudian berkat.
P : Semoga, kita semua dan niat-niat kita untuk melaksanakan Sabda
Tuhan, senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Allah yang
Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin
Nyanyian Penutup (fakultatif)
~ 17 ~
18. Menyaksikan Mukjizat Tuhan Panduan Pertemuan
Kesimpulan & Catatan : Sebaiknya setiap kali pertemuan dibuatkan catatan
sebagai dokumentasi. Misalnya dengan form sbb:
1. Bagian kisah/peristiwa dan kata-kata/kalimat yang mengesan:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pesan/inspirasi yang saya dapatkan:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. Doa saya
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Niat saya:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………..
~ 18 ~