Dokumen tersebut membahas masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia dari tahun 2004-2009. Isu kunci yang dibahas meliputi terpilihnya SBY-JK, visi dan misi pemerintahan, kinerja pemerintahan di bidang politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan olahraga, serta sistem politik era SBY-JK.
3. PEMBAHASAN:
1. Terpilihnya SBY – JK
2. Visi dan Misi
3. Kinerja Pemerintahan SBY – JK
4. Sistem Politik Era SBY – JK
5. Kelebihan dan Kekurangan
Pemerintahan SBY - JK
4. Terpilihnya SBY - JK
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama
yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia.
Bersama Drs. M Jusuf Kalla sebagai wakil
presidennya. Pada 20 Oktober 2004 MPR
melantik beliau menjadi Presiden.
Presiden dan Wakil Presiden RI dengan
mengeluarkan buku putih yang didalamnya
terdapat program pembaruan Agraria. SBY-JK
berjanji untuk melaksanakan pembaruan Agraria
tersebut yang dikenal dengan PPAN dengan prinsip
tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.
5. VISI DAN MISI
VISI
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa dan negara yang
aman, bersatu, rukun dan damai.
2. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang
menjungjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak-hak asasi
manusia.
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta
memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang
berkelanjutan.
MISI
1. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai
2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
3. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
6. Kinerja Pemerintahan SBY – JK
A. Kinerja Pemerintahan SBY – JK di mata
masyarakat
Masyarakat menilai adanya peningkatan
kinerja dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam beberapa
indikator yaitu :
peningkatan kinerja adalah mengurangi
kemiskinan
mengurangi pengangguran kinerja
menanggulangi konflik di daerah
penanggulangan korupsi
7. Kinerja Pemerintahan SBY – JK
B. Kinerja Pemerintahan SBY – JK di mata politisi
Soetrisno Bachir mengatakan kinerja pemerintah
terutama di bidang ekonomi sektor riil, sepanjang
2006 masih jauh dari yang pernah dijanjikan oleh
duet pasangan SBY-JK tersebut. Menurutnya, kinerja
pemerintah bidang ekonomi makro adalah baik. Hal
ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi
sebesar 5,6%, penurunan tingkat suku bunga Bank
Indonesia (BI), rendahnya inflasi, dan nilai tukar
mata uang rupiah yang stabil. Namun tentunya
kondisi makro tersebut tidak mencerminkan
perbaikan ekonomi rakyat.
8. Sistem Politik Era SBY - JK
Menurut Budi Winarno dalam bukunya Sistem Politik
Indonesia era Reformasi, Sistem politik pada masa pemerintahan
SBY-JK bentuk pemerintahannya seringkali dianggap sedikit
membingungkan. Pada satu sisi, sistem pemerintahan yang dianut
adalah presidensial tetapi dalam penyusunan kabinet mirip dengan
sistem parlementer. Ini dilakukan tidak lain dalam rangka politik
akomodatif terhadap partai dan dalam rangka membangun
pemerintahan yang kuat. Tetapi di sisi lain membuat fungsi check
and balance menjadi lemah karena hampir semua partai
mempunyai wakil di kabinet. Era pemerintahan ini reformasi tidak
banyak mengalami perubahan, sebaliknya reformasi menjadi
semakin buruk.
9. Secara teori, ada 5 kapabilitas yang menjadi
ciri khas pada setiap sistem politik, yaitu:
1. Kapabilitas ekstraktif
2. Kapabilitas regulatif
3. Kapabilitas distributif
4. Kapabilitas simbolik
5. Kapabilitas responsif
Namun, sangat disayangkan kelima
kapabilitas ini kurang dimiliki pada masa
pemerintahan SBY-JK.
Sistem Politik Era SBY - JK
10. Penilaian masyarakat terhadap
Pemerintahan SBY - JK
POLITIK
Cukup stabil dalam menjaga stabilitas
demokrasi, namun terkadang ada tekanan
dalam mengahadapi kekuatan oposisi dan
lawan-lawan politiknya.
EKONOMI
Sangat kondusif dalam menjaga stabilitas
ketahanan ekonomi negara, terutama setelah
pergantian pimpinan di tubuh kementerian
keuangan dan pasca kasus bailout century
yang melibatkan mantan menteri keuangan Sri
Mulyani.
11. KESEHATAN
Belum ada perubahan signifikan. Masih minim
dalam menjalankan program-program yang
ada meski sudah ada perbaikan dalam
berbagai aspek infrastruktur dan pelayanan
kesehatan.
PENDIDIKAN
Belum ada perubahan signifikan, banyak para
Warga Negara Indonesia yang memilih
melanjutkan studi nya ke luar negeri. Fasilitas
sarana dan prasarana masih terabaikan.
12. SOSIAL-BUDAYA
Cukup kondusif dalam menjaga kemanan dan
kehidupan sosial, namun masih ada kekurangan di
beberapa aspek. Beberapa organisasi masyarakat
yang dinilai bersifat radikal dan mengarah kepada
tindak kekerasan menjadi nilai minus pemerintahan
SBY.
OLAHRAGA
Tidak ada perubahan. Masih sangat minim dalam
pembinaan atlet ataupun pembibitan atlet-atlet usia
dini, sangat lemah dalam menjaga konsistensi
prestasi dalam event-event Internasional, bahkan di
beberapa cabang olahraga terjadi penurunan
prestasi.
13. HUBUNGAN LUAR NEGERI
Cukup aktif dalam membina hubungan
diplomatik dengan negara-negara luar dan di
beberapa kawasan Eropa, Timur Tengah,
Amerika, dan Australia. “Hubungan spesial”
Barrack Obama dengan Indonesia menjadi
langkah strategis pemerintah dalam mengelola
berbagai kebijakan luar negeri, seperti
kerjasama perekonomian, militer, dan juga
pendidikan.