Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Tugas kurikulim dan pembelajaran
1. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kurikulum dan pembelajaran
Disusun oleh:
Nama : Gia Dwi Ratnasari
NIM : 2011031055
Kelas : 2-B
Prodi : Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2. • Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
• Pengarang : - Syamsu Yusuf L.N
- Nani M. Sugandhi
• Tahun Terbit : Februari 2011
3. BAB 1
Sistematis
PENGERTIAN
Progresif
PERKEMBANGAN
Berkesinambungan
Terjadinya
perubahan ukuran
Terjadi perubahan
HAKIKAT CIRI-CIRI
profesi
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN Lenyapnya tanda-
tanda tanya
Munculnya tanda-
tanda baru dalam
perkembangan
Saling
memengaruhi
Mengikuti pola
PRINSIP-PRINSIP Tempo yang
PERKEMBANGAN berlebihan
Ciri khas
Tahapan atau Fase
perkembangan
4. A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan
dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani) maupun psikis
(rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
berlangsung secara sistimatis, progresif, dan berkesinambungan”.
Yang dimaksud dengan sistimatis, progresif, dan
berkesinambungan adalah sebagai berikut.
1. Sistimatis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian
organisme.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat,
mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun
kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi
organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan atau
loncat.
5. B. Ciri-ciri Perkembangan
1. Terjadi perubahan ukuran, (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan
berat badan; dan (b) aspek psikis: semakin bertambahannya
perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir,
meningkat, serta menggunakan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya perubahan proforsi, (a) aspek fisik: proporsi anak
berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dsb; dan(b) aspek
psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas.
3. Lenyapnya tanda-tanda lama, (a) aspek fisik: lenyapnya kelenjar
kanak-kanak yang terletak pada dada, rambutnya halus, gigi susu;
(b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik, dan
perilaku impulsif.
4. Munculnya tanda-tanda baru, (a) aspek fisik: tumbuh dan
penggantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia
remaja, baik primer maupun sekunder; dan (b) aspek psikis:
perkembangan rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama.
6. C. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan, individu secara terus-menerus berkembangn atau berubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya.
2. Saling memengaruhi, setiap aspek perkembangan individu, baik fisik,
intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling
mempengaruhi.
3. Mengikuti pola, perkembanhan terjadi secara teratur mengikuti pola arah
tertentu.
4. Tempo yang berlebihan, perkembangan fisik dan psikis mencapai
kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang
cepat dan ada yang lambat).
5. Ciri khas, prinsip ini dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun,
anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan
belajar berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan
untuk menjadi manusia sosial.
6. Tahapan atau Fase perkembangan, prinsip ini berarti bahwa dalam
menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang, individu akan
mengalami masa dan fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-
kanak, anak, remaja, dan dewasa.
7. BAB 2
PRIODE DAN TUGAS PERKEMBANGAN
TUGAS-TUGAS
PERIODE PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN
1. Priode sebelum kelahiran
2. Priode bayi 1. Pengertian tugas
3. Priode awal anak perkembangan
4. Priode pertengahan dan akhir 2. Tugas perkembangan pada
anak setiap priode perkembangan
5. Priode remaja 3. Upaya memfasilitasi tugas-
6. Priode dewasa tugas perkembangan
8. A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan manusia berlangsung secara berurutan atau
berkesinambungan melalui priode atau masa. Priode perkembangan itu
terbagi atas tiga priode, yaitu anak (childhood), remaja (adolescence),
dan dewasa (adulthood) .
1. Priode Sebelum Kelahiran, priode ini merupakan masa kehidupan
individu dimulai dari masa konsepsi (pembuahan) hingga kelahiran,
sekitar 9 bulan dalam kandungan.
2. Priode Bayi, priode bayi merupakan masa perkembangan yang
merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.
3. Priode Awal Anak, priode awal anak adalah priode perkembangan
yang merentang dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun.
4. Priode Pertengahan dan Akhir Anak, priode ini adalah masa
perkembangan yang terentang dari usia sekitar 6 hingga 10 atau 11
tahun.
5. Priode Remaja, priode remaja adalah masa transisi antara masa
anak dengan masa dewasa.
6. Priode Dewasa, priode ini terdiri dari atas tiga masa, yaitu awal,
pertengahan, dan akhir dewasa.
9. B. Tugas-tugas Perkembangan
1. Pengertian Tugas Perkembangan, proses kehidupan individu
terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai dengan fase usia
tua.
2. Tugas perkembangan pada setiap priode perkembangan, (a)
Tugas perkembangan Masa Bayi dan Anak Prasekolah (b) Tugas
perkembangan Anak Usia Sekolah (c) Tugas Perkembangan Remaja
(d) Tugas Perkembangan Dewasa Awal (e) Tugas Perkembangan
Dewasa Pertengahan (f) Tugas Perkembangan Dewasa Akhir.
3. Upaya Memfasilitasi Tugas-tugas Perkembangan, tugas-tugas
perkembangan yang dipaparkan di atas, merupakan gambaran dari
perwujudan kematangan biologis dan psikologis individu, ekspektasi
masyarakat, dan tuntutan budaya dan agama. Upayanya adalah (a).
Meciptakan iklim religius (b). Membangun suasana sosio-emosional
(c). Membangun iklim intelektual (d). Menoptimalkan program
bimbingan dan konseling.
10. BAB 3
FAKTOR-FAKTOR YANG
FAKTOR GENETIKA
MEMENGARUHI
(HEREDIAS)
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN a. Keberfungsian
KELUARGA keluarga
b. Pola hubungan
FAKTOR LINGKUNGAN Orangtua-anak
LINGKUNGAN a. Pengertian karakter
SEKOLAH b. Karakter yang
dikembangkan
c. Strategi
pengembangan
karakter di sekolah
KELOMPOK TEMAN
SEBAYA
MEDIA MASA
11. A. Faktor Gentika (Hereditas)
Masa dalam kandungan dipandang sebagai priode yang kritis
dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai
saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa
pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahirian. Agar janin
dalam kandungan pertumbuhannya sehat, maka ibu yang mengandung
perlu memperhatikan kesehatan dirinya, baik fisik maupun psikis. Fungsi
hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah (a)
sebagai sumber bahan mentah (b) membatasi perkembangan kepribadian
(c) memengaruhi keunikan kepribadian.
12. B. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena alam atau sosial yang memengaruhi
atau dipwngaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan dibagi lagi
sebagai faktor lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa.
1. Lingkungan Keluarga, lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor
penetuan utama terhadap perkembangan anak (a) Keberfungsian
keluarga, seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal dan
faktor eksternal, maka setiap keluarga mengalami perubahan yang
beragam. (b) Pola hubungan Orangtua-anak, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gaya perlakuan orang tua dan kontribusinya terhadap
kompetensi sosial, emosianal, dan intelektual siswa.
2. Lingkungan Sekolah, sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, atau
penelitian dalam rangka mambantu para siswa agar mampu
mengembangkan potensinya. Untuk memahami apa itu karakter yang perlu
dikembangkan dan bagaimana pengembangannya, sebagai berikut (a).
Pengertian karakter, karakter adalah waktak, tabiat, akhlak, atau
kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi bebbagai
kebijakan yang di yakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. (b). Karakteristik yang
Dikembangkan, nilai-nilai yang dikambilakan dalam pendidikan budaya
dan karakter bangsa didefinisikan dari sumber-sumber berikut: agama,
pancasila, budaya, tujuan pendidikan nasional.
13. (c). Strategi Pengembangan Karakter di Sekolah, pada dasarnya fungsi sekolah dari
awal pendiriannya mempunyai misi untuk membangun karakter atau akhlak para
siswa,disamping mengembangkan wawasan dan penguwasaan ilmu dan teknologi.
Setiap strategi itu dijalankan sebagai berikut menciptakan iklim religius yang konduktif,
menata iklim sosio-emosional, membangun budaya akdemik,terpadu dengan proses
pembelajran, terpadu dalam program bimbingan dan konseling, terpadu dalam kegiatan
ekstrakulikuler, kerja sama dengan pihak lain.
3. Kelompok teman sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lngkungan sosial bagi anak mempunyai peranan
yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Pengaruh kelompok teman sebaya
terhadap anak bisa positif atau negatif. Positif, apabila anggota kelompok itu
memiliki sikap dan perilaku positif, atau berakhlak mulia. Negatif, apabila anggota
kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tatakrama.
4. Media masa
Salah satu media masa yang dewasa sangat menarik perhatian warga masyarakat,
khususnya anak-anak adalah televisi. Televisi sebagai media elektronik mempunyai
misi untuk memberikan informasi, pendidikan, dan hiburan kepada para
pemirsanya. Tetepi tayang televisi mempunyai dampak negatifnya yaitu tayangan
televisi yang brupa hiburan, baik film maupun musik banyak yang tidak cocok di
tonton oleh anak-anak.
14. BAB 4
KARAKTERISTIK UMUM ANAK USIA DINI
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN ANAK USIA PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
DINI
BEBERAPA UPAYA MEMFASILITASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
15. A. Karakteristik Umum anak Usia Dini
Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan
yang sangat menentukan perkembangannya masa selanjutnya.
Beberapa studi menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat
memeprebaiki prestasi dan meningkatkan produktivitas kerja masa
dewasa.
Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Unik. Artinya sifat anak itu berbeda atau sama lainnya.
2. Egosentris. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu
dari sudut pandang dan kepentingan sendiri.
3. Aktif dan Energik. Anak lazinya seneng melakukan berbagai
aktivitas.
4. Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak
cenderung mempertanyakan berbagai hal yang sangat dilihat dan
didengarnya, terutama terhadap hal-hal yang baru.
5. Eksploratif dan berjiwa petualang. Terdorong oleh rasa ingin tahu
yang kuat, anak lazimnya senang menjelajah, mencoba, dan
mempelajari hal-hal yang baru.
16. 6. Spontan. Perilaku yang di tampilkan anak umumnya relatif asli dan
tidak ditutup-tutupin sehingga merefleksikan apa yang ada dalam
perasaan dan pikirannya.
7. Seneng dan kaya dalam dengan fantasi. Anak senang dengan hal-hal
yang imajinatif.
8. Masih mudah frustasi. Umumnya anak masih mudah frustasi, atau
kecewa bila menghadapi sesuatu yang tidak memuaskan.
9. Masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu. Ia kadang-
kadang melakukan sesuatu hal yang sangat membahayakan.
10. Daya perhatian yang pendek. Anak lazimnya memiliki daya perhatian
yang pendek, kecuali dalam hal yang secara intrinsik menarik dan
menyenangkah. Ia masih sangat sulit untuk duduk dan
memperhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama.
11. Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman. Anak
senang melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku pada dirinya.
12. Semakin menunjukan minat terhadap teman. Ia memiliki penguasaan
pembendaharaan kata yang cukup untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
17. B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Terikat dengan perkembangan kognitif anak usia dini, Piaget
berpendapat bahwa anak berada pada tahap atau priode “Praoperasional”.
C. Beberapa Upaya Memfasilitasi Perkembangan Anak Usia Dini
Upaya yang seyogianya diperhatikan atau dilakukan oleh orang
tua atau guru dalam rangka membimbing atau memfasilitasi
perkembangan potensi anak secara optimal.
18. BAB 5 PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
PERKEMBANGAN BAHASA
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN EMOSI
ANAK USIA SEKOLAH
PERKEMBANGAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KESADARAN
BERAGAMA
HUBUNGAN ANTAR ASFEK
PERKEMBANGAN SISWA DENGAN
PEMBELAJARAN
1. Hubungan perkembangan itelektual dengan pembelajaran
2. Hubungan perkembangan bahasa dengan pembelajaran
3. Hubungan perkembangan sosial dengan pembelajaran
4. Hubungan perkembangan emosi dengan pembelajaran
5. Hubungan perkembangan keagamaan dengan pembelajaran
6. Hubungan perkembangan fisik (motorik) dengan pembelajaran
19. A. Perkembangan Fisik-motorik
Perkembangan fisi yang normal merupakan salah satu faktor penentu
kelancaran proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan maupun
keterampilan. Sesuai dengan perkembanga fisik atau motorik anak yang sudah
siap untuk menerima pelajaran keterampilan, maka sekolah perlu memfasilitasi
perkembangan motorik anak itu secara fungsional.
B. Perkembangan Intelektual
Kemampuan itelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau
daya nalar. Kepada anak sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan, seperti
membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG).disamping it, kepada anak
juga sudah dapat diberikan dasar-dasar pengetahuan yang terikat dengan
kehidupan manusia, hewan, lingkungan alam, lingkungan sosial budaya, dan
agama.
C. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
pengertian ini mencakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, atau gerak dalam
menggunakan kata-kata, simbol, lambang, gambar, dan lukisan. Melalui bahasa,
setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitanya, ilmu
pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
20. D. Perkembangan Emosi
Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku
individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar (learning). Emosi positif
seperti perasaan senang, bergairah, bersemangan atau rasa ingin tahu (curiosity)
yang tinggi akan memengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya
terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, mambaca
buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan displin
dalam belajar.
E. Perkembangan Sosial
Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral
agama.
F. Perkembangan Kesadaran Beragama
Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia ini, bukanlah keyakinan
hasil pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat
sengan kebutuhan jiwa akan kasih sayang dan perlindungan. Oleh karena itu,
dalam mengenalkan Tuhan kepada anak, sebaiknya ditonjolkan sofat-sifat
pengasih dan penyayangnya, jangan menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang
menghukum, mengazab, atau memberikan siksaan sengan neraka.
21. G. Hubungan antara Aspek Perkembangan Siswa denagn Pembelajaran
1. Hubungan Perkembangan Itelektual dengan pembelajaran
Kemampuan intelektual sudah cukup dapat pengembangan pola pikir atau daya
nalarnya. Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan seperti membaca,
menulis, dan berhitung.
2. Hubungan Perkembangan Bahasa dengan Pembelajaran
Disekolah diberikan pelajaran bahasa yang dengan sengaja menambah perbedan kata-
katanya, mengajar dan menyusun strukstur kalimat, peribahasa, kesusastraan, dan
keterampilan mengarang.
3. Hubungan Perkembangan Sosial dengan Pembelajaran
Berkat diperolehnya perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya ataupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
4. Hubungan Perkembangan Emosi dengan Pembelajaran
Emosi merupakan faktr dominan yang memengaruhi tingkah laku individu, dalam hal
ini termasuk pula perilaku belajar.
5. Hubungan Perkembangan Keagamaan dengan Pembelajaran
Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada anak, disamping
mengembangkan pemahaman, juga memberikan latihan atau pembiasaan keagaman
yang menyangkut keibadahat dan akhlak.
6. Hubungan Perkembangan Fisik(motorik) dengan Pembelajaran
Pekembangan fisik yang normal (tidak cacat) merupakan salah satu faktor penentu
kelancarab proses belajar, baik dalam bidang pengetahuan, maupun keterampilan.
22. BAB 6
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA
MAKNA MASA REMAJA KARAKTERISTIK SETIAP ASPEK
1. PERKEMBANGAN FISIK
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
3. PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
4. PERKEMBANGAN EMOSI
5. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
6. PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA
23. A. Makna Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi
perkembangan antara masa anak dan masa dewasa,
dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan
yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan baik
fisik, maupun psikis. Secara istilah, kata pubertas berarti
proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan
untuk berreproduksi.
Masa remaja disebut juga adolescence. Adolesen
merupakan priode transisi dari masa anak ke dewasa,
dalam mana terjadi perubahan dalam aspek biologis,
psikologis, dan sosial. Menurut Laurence Steinberg (2002)
ada tiga perubahan fundementalpada masa remaja yaitu
perubahan biologis, kognisi, sosial.
24. B. Karakteristik Setiap aspek Perkembangan
1. Perkembangan Fisik, masa remaja yang diawali
dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang
sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
perubahan fisik
2. Perkembangan Kognitif, perkembangan kognitif
adalah perkembangan kemampuan (kapasitas) individu
untuk memanipulasi dan mengingat informasi.
3. Perkembangan Identitas Diri, krisis identitas terjadi,
apabila remaja tidak mampu memilih diantara berbagai
alternatif yang bermakna. Remaja dikatakan telah
berhasil menemukan identitas dirinya ketika berhasil
memecahkan tiga masalah utama, yaitu pilihan
pekerjaan, adopsi nilai yang diyakini dan dijalani, dan
perkembangan identitas seksual yang memuaskan.
25. 4. Perkembangan Emosi, meskipun pada usia remaja kemampuan
kognitifnya telah berkembang dengan baik, yang
memungkinkannya utuk dapat mengatasi stres atau fluktuasi emosi
secara efektif, tetapi ternyata masih banyak remaja yang belum
mampu mengelola emosinya, sehingga mereka banyak mengalami
depresi, marah-marah, dan kurang mampu mengontrol emosinya.
5. Perkembangan Kepribadian, terikat dengan perubahan
kepribadian pada individu, para ahli psikologi mengemukakan
bahwa lebih baik memandang kepribadian tidak hanya dari
pendekatan “traits” tetapi juga dari pendekatan “context” atau
situasi. Mereka menyimpilkan bahwa pendekatan “traits”
mengabaikan faktor lingkungan, dan sangat menentukan aspek
stabilitas kepribadian, dan kurang memerhatikan faktor
perubahannya.
6. Perkembangan Kesadaran Beragama, masa remaja sebagai
segmen dari siklus kehidupan manusia, menurut agama merupakan
masa starting point pemberlakuan hukum syar’I (wajib, sunnah,
makruh, dan mubah) bagi seorang insan yang sudah baligh
(mukallaf). Oleh karena itu, remaja sudah seharusnya
melaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya.
26. BAB 7
DEFINISI MASA DEWASA
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN MASA PRIODE PERKEMBANGAN MASA DEWASA
DEWAS
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MAHASISWA
1. Usia mahasiswa sebagai fase dewasa
awal
2. Aspek-aspek perkembangan dewasa
awal
3. Tugas-tugas perkembangan dewasa
awal
PRIODE DEWASA AWAL SEBAGAI MASA
PESIAPAN PERNIKAHAN
27. A. Definisi Masa Dewasa
Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentangan kehidupan
individu setelah remaja. Pengertian masa dewasa dapat dihampiri dari sisi
biologis, psikologis, dan pedagogis (moral-spiritual)
B. Priode Perkembangan Masa Dewasa
Menurut hurlock (1968) masa ini terbagi menjadi tiga priode sebagai berikut
1. Masa Dewasa Awal (Early adulthood= 18-40 tahun), secara biologis, masa
ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang
sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan
(healthiest people in population).
2. Masa Dewasa Madya atau Setengan Baya (Midle Age= 40-60 tahun), pada
usia ini, aspek fisik sudah mulai aga melemah, termasuk fungsi-fungsi alat
indra, seperti sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk membaca,
atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak
mengalaminya.
3. Masa Dewasa Lanjut atau Masa Tua (Old Age= 60-mati), masa ini ditandai
dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan psikis.
28. C. Karakteristik Perkembangan Mahasiswa
1. Usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal, usia mahasiswa sebagai
fase usia awal merupakan masa penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru sebagai orang
dewasa. Konsekuensinya mahasiswa perlu mempersiapkan diri dalam
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam melakukan
penyesuaian diri secara mandiri.
2. Aspek-aspek perkembangan dewasa awal, a. perkembanagn fisik, adalah
kecenderungan penurunan priode ini sehingga fase usia dewasa awal
dikatakan sebagai puncak dan penurunan perkembangan individu secara
fisik. b. perkembangan seksualitas, adalah sikap dan perikalu seksual pada
individu sebagai kodrat dan dampak-damoak dari perubahan-perubahan
hormon. c. perkembangan kognitif, peningkatan efesiensi dalam perolehan
informasi yang baru. d. perkembangan karier,transisi ketika individu
mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peranan yang baru. e.
perkembangan sosio-emosional, kondisi perkembangan sosio-emosional
pada fase usia sebelumnya cenderung sangat terkait dan memengaruhinya.
3. Tugas-tugas perkembangan dewasa awal, Havighurst (1961:259-265)
menguraikan tugas-tugas perkembangan dewasa awal sebagai berikut,
memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan pasangan nikah, memulai
hidup berkeluarga, memelihara anak, mengelola rumah tangga, mulai
bekerja, bertanggung jawab sebagai warga negara, menemukan kelompok
sosial yang serasi.
29. D. Priode Dewasa Awal sebagai Masa Persiapan Pernikahan
1. Konsep dasar pernikahan. Adalah suatu ikatan yang terjalin di
antara laki-laki dan perempian yang telah memiliki komitmen
untuk saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi berdasarkan
syariat agama. Hubungan yang terjadi di antara pasangan dalam
sebuah pernikahan, merupakan hal yang paling mendasar.
2. Syarat pernikahan. Disamping hikmah pernikahan dan ciri-ciri
sikap positif yang diperlukan individu yang sedang berada fase
usia awal, maka perlu pula memahami persyaratan yang perlu
diperhatikan sebagai kesiapan diri untuk menikah dan hidup
berkeluarga, sebagai berikut: Kematangan fisik, kesiapan materi,
kematangn psikis, dan kematangan moral-spiritual.
3. Beberapa kondisi yng memengaruhi kesulitan penyesuaian
pernikahan. Terdapat beberapa kondisi yang memengaruhi
munculnya kesulitan dalam melakukan penyesuian dalam
pernikahan, dikemukankan sebagai berikut: persiapan pernikahan
yang terbatas, perbedaan konsep tentang peran atau tugas dalam
pernikahan, cepat menikah, memiliki konsep-konsep yang tidak
realistik tentang pernikahan, pernikahan campur, masa perkenalan
yang singkat, konsep romantik tentang pernikahan, tidak memiliki
identitas.
30. BAB 8
PERANAN GURU DALAM
PERANAN GURU
MEMFASILITASI PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
KOMPONEN KINERJA PROESIONAL
GURU
1. Gaya mengajar
2. Kemampuan berinteraksi dengan
siswa
3. Karakteristik pribadi
PENYUSUNAN ALAT EVALUASI KINERJA
GURU
31. A. Peranan Guru
Guru sebagai pelaku utama dalam impelementasi atau
penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peranan yang
sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Mengingat perannanya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk
memiliki pemahaman dan kemampuan secara konferensif tentang
kompetensinya sebagai pendidik. Untuk mengetahui apakan seorang
guru telah menunjukan kinerja profesianalnya pada waktu mengajar
dan bagaimana mutu kinerjanya tersebut, maka guru perlu memiliki
kemampuan untuk mengevaluasinya.
B. Komponen Kinerja Profesianal Guru
1. Gaya Mengajar, menurut Donald Medley gaya mengajar guru ini
merujuk kepada kemampuan guru untuk menciptakan iklim kelas
(clasroom climate). Sementara ahli lain menggambarkan gaya
mengajar itu sebagai (1) aspek ekspresif mengajar, yang menyangkut
karakteristik hubungan emosional antara guru-siswa, seperti hangat
dan dingin; dan (2) aspek instrumental mengajar, yang menyangkut
bagaimana guru memberi tugas-tugas, mengelola belajar, dan
merancang aturan-aturan kelas.
32. 2. Kemampuan Berinteraksi dengan siswa
Kemampuan gur berinteraksi dengan siswa dimanifestasikan melalui:
a. Komunikasi Verbal, dalam study klasik, interaksi antara guru dan siswa
sianalisis melalui perilaku bahasa (linguistic behavior) guru dan siswa di
kelas. Kegiatan didalam kelas umumnya didominasi oleh interaksi
(komunikasi) verbal antara guru dengan siswa.
b. Komunikasi Non-Verbal, galloway mengemukakan bahwa komunikasi
nonverbal guru dapat dipandang sebagai perilaku yang mendorong atau
membatasi siswa. Ekspresi muka guru, gesture, dan gerakan badan guru
memberikan pengaruh kepada partisipasi dan penampilan siswa di kelas.
3. Karakteristik Pribadi
Ryans meneliti lebih dari 6000 orang guru di 1700 sekolah, dalam jangka waktu
sekitar enam tahun, dengan menggunakan teknik observasi “self rating”,
memgklasifikasikan karakteristik guru itu kedalam emapat kluster dimensi
guru, yaitu kreatif, dinamis, terorganisasi, kehangatan.
C. Penyusun Alat Evaluasi Kinerja Guru
Sebagai yang telah dikemukakan di atas, bahwa untuk mengevaluasi
kinerja guru, dapat dilakukan beberapa cara, diantaranya penilaian oleh pribadi
guru itu sendiri (self-rating), penilaian oleh siswa, penilaian oleh kolega (temen
sejawat), dan penilaian oleh pemimpin (kepala sekolah).
33. KOMENTAR
Perkembangan dimaknai oleh suatu
proses perubahan dalam diri individu dan
organisme, secara fisik maupun psikis, menuju
tingkat kedewasaan atau kematangan.
Perkembanagn itu berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Secara psikis perkembanagn mengarah kepada
pembentukan kepribadian, yang sangat
menentukan seseorang dalam bersosialisasi.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas
yang muncul pada priode tertentu dalam suatu
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas
ini dapat berhasil dituntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menentukan
tugas berikutnya.