Anúncio
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
Anúncio
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
Próximos SlideShares
Analisis faktorAnalisis faktor
Carregando em ... 3
1 de 8
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio
Anúncio

ANALISIS FAKTOR

  1. Nama : Farida Nur Dadari NIM : 15/383355/PA/17015 ANALISIS FAKTOR Analisis faktor adalah prosedur untuk mengidentifikasi a item atau variabel berdasarkan kemiripannya. Kemiripan tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi yang tinggi. Aitem-aitem yang memiliki korelasi yang tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Analisis faktor adalah analisis statistika yang bertujuan untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal sebagai kombinasi linear sejumlah faktor, sedemikian hingga sejumlah faktor tersebut mampu menjelaskan sebesar mungkin keragaman data yang dijelaskan oleh variabel asal. Model analisis faktor adalah : X1 = c11 F1 + c12 F2 + c13 F3 + ... + c1m Fm +  X2 = c21 F1 + c22 F2 + c23 F3 + ... + c2m Fm +  X3 = c31 F1 + c32 F2 + c33 F3 + ... + c3m Fm +  ... Xp = cp1 F1 + cp2 F2 + cp3 F3 + ... + cpm Fm + p atau                                                                  pmpmppp m m m p cccc cccc cccc cccc     ...... ... ............... ... ... ... ... 3 2 1 3 2 1 321 3333231 2232221 1131211 3 2 1 F F F F X X X X (p x 1) (p x m) (m x1) Keterangan: X1, X2,..., Xp adalah variabel asal F1, F2,..., Fm adalah faktor bersama (common factor) cij adalah bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j p adalah error Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut : pxlmxlpxmpxlpxl εFLμX  )()()( dengan i rata-rata variabel i i faktor spesifik ke – i jF common faktor ke- j
  2. ji loading dari variabel ke – i pada faktor ke-j Hubungan antara varians variabel asal dengan, varians faktor dan varians error adalah sebagai berikut: var(Xi)= varians yang dijelaskan oleh faktor untuk variabel asal ke-i + var(error) = communality + specific variance = iih 2 = iimiii cccc  )...( 22 3 2 2 2 1 Besarnya bobot cij dapat diduga dengan menggunakan metode komponen utama ataupun kemungkinan maksimum (maximum likelihood). Metode komponen utama terbagi menjadi dua metode yaitu non- iteratif dan iteratif. Nilai dugaan cij yang diperoleh dengan metode non-iteratif adalah : ix jji ij s a c   atau jjiij ac  untuk variabel asal yang dibakukan dan ujc adalah bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j jia adalah koefisien variabel asal ke-i untuk komponen utama ke-j j adalah eigen value untuk komponen utama ke-j ixs adalah simpangan baku (standard of deviation) variabel asal ke-j Tujuan Analisis Faktor Tujuan analisis faktor adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk: 1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator. 2. Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal. 3. Estimasi bentuk dan struktur loading, komunality dan varian unik dari indikator. 4. Intrepretasi dari faktor umum. 5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor. (Subash Sharma, 1996). Uji Asumsi pada Analisis Faktor Analisis faktor mempunyai asumsi yang harus dipenuhi sebelumnya diantaranya yaitu data atau sampel diasumsikan cukup dan antar variabel mempunyai korelasi. Kaiser Meyer Oikin (KMO) Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil telah cukup untuk difaktorkan. Hipotesis dari KMO adalah sebagai berikut : Hipotesis Ho : Jumlah data cukup untuk difaktorkan H1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan Statistik uji : KMO =          p 1i p 1i p 1j 2 ij p 1j 2 ij p 1i p 1j 2 ij ar r i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p
  3. rij = Koefisien korelasi antara variabel i dan j aij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan. Uji Bartlett (Kebebasan Antar Variabel) Uji Bartlett bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel dalam kasus multivariat. Jika variabel X1, X2,…,Xp independent (bersifat saling bebas), maka matriks korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas. Sehingga untuk menguji kebebasan antar variabel ini, uji Bartlett menyatakan hipotesis sebagai berikut: H0 : ρ = I H1 : ρ ≠ I Statistik Uji :   p i ikk r p r 11 1 , k = 1, 2,...,p   ki ikr pp r )1( 2   2 22 )1)(2( )1(1)1( ˆ rpp rp    Dengan : kr = rata-rata elemen diagonal pada kolom atau baris ke k dari matrik R (matrik korelasi) r = rata-rata keseluruhan dari elemen diagonal Daerah penolakan : tolak H0 jika  ;2/)2()1( 2 1 22 2 )(ˆ)( )1( )1(              pp p k k ki ik rrrr r n T Maka variabel-variabel saling berkorelasi hal ini berarti terdapat hubungan antar variabel. Jika H0 ditolak maka analisis multivariat layak untuk digunakan terutama metode analisis komponen utama dan analisis faktor. Langkah-langkah dalam SPSS Memilih variabel 1. Klik menu Analyze, lalu submenu Dimention reduction, kemudian pilih Factor. 2. Variabel X1 sampai dengan Xn dimasukkan ke dalam kotak Variables. 3. Buka icon Descriptive, untuk Correlation Matrix pilih KMO and Barlett’s test of sphericity dan Anti Image. 4. Untuk Statistics biarkan pilihan pada default Initial solution. Analisis Faktor 1. Seperti langkah-langkah diatas 2. Klik Extraction, untuk Method pilih Principal Component, untuk Display aktifkan Unrotated Factor Solution dan Scree Plot. Analisis Faktor dengan Rotasi 1. Langkahnya sama dengan analisis diatas
  4. 2. Ditambah pilih Rotasi, untuk Method pilih Varimax dan untuk Display aktifkan Rotated Solution dan Loadings Plot. Contoh Studi Kasus Analisis Faktor Diduga ada 5 variabel bebas yang mempengaruhi variabel bebas nilai UAS matematika siswa kelas VI sebuah SD. Sample siswa yang diambil adalah 10 orang dari 75 orang siswa. Variabel tak bebasnya adalah: Y: Nilai UAS matematika siswa kelas VI SD X Kelima variabel bebasnya adalah: X1: Rata-rata lama belajar dalam sehari (jam) X2: Jumlah konsumsi susu dalam seminggu (liter) X3: Rata-rata lama tidur dalam sehari (jam) X4: Rata-rata jumlah buku yang dibaca dalam sehari (buah) X5:Jarak rumah ke sekolah (kilometer) Berikut data dari 10 siswa: No Lama Belajar (jam) Konsumsi Susu (liter) Lama Tidur (jam) Rata-Rata Buku Dibaca (buah) Jarak Dari Rumah Ke Sekolah (km) 1 7 3 6 4 2 2 1 3 2 4 5 3 6 2 3 4 1 4 4 5 4 6 2 5 1 2 2 3 6 6 6 3 6 4 2 7 5 3 6 3 4 8 6 6 7 4 1 9 3 4 2 3 6 10 2 6 2 6 7 11 6 4 7 3 2 12 2 3 1 4 5 13 7 2 6 4 1 14 4 6 4 5 3 15 1 3 2 2 6 16 6 4 6 3 3 17 5 3 6 3 3 18 7 3 7 4 1
  5. 19 2 4 3 3 6 20 3 5 3 6 4 21 1 3 2 3 5 22 5 4 5 4 2 23 2 2 1 5 4 24 4 6 4 6 4 25 6 5 4 2 1 26 3 5 4 6 4 27 4 4 7 2 2 28 3 7 2 6 4 29 4 6 3 7 2 30 2 3 2 4 7 OUTPUT SPSS  Memilih variabel Interpretasi: KMO merupakan suatu nilai yang merupakan ukuran untuk kelayakan data. Nilai KMOyang kecil mengindikasikan bahwa penggunaan analisis factor harus dipertimbangkan kembali, karena korelasi antar peubah asal tidak dapat diterangkan oleh peubah lain. Jika besar KMO lebih dari 0,5 maka penggunaan analisis factor sudah cocok untuk data tersebut. Dari table KMO and Barlett’s Test didapat nilai KMO sebesar 0,620. Ini berarti bahwa analisis faktor cukup tepat untuk menganalisis matrix yang bersangkutan. Interpetasi: Nilai MSA pada Anti-Image Correlation yang < 0,05 dan yang yang paling kecil adalah variable buku_dibaca maka variabel buku_dibaca dikeluarkan dari pemillihan variabel lalu diuji kembali.
  6. Interpetasi: Nilai MSA pada Anti-Image Correlation yang < 0,05 dan yang yang paling kecil adalah variable konsumsi_susu maka variabel konsumsi_susu dikeluarkan dari pemillihan variabel lalu diuji kembali. Interpretasi: Pada hasil table diatas nilai MSA pada Anti-Image Correlation semua variabel sudah >0,05. Maka ketiga variabel tersebut dapat dilaukan proses lebih lanjut.  Analisis Faktor Communalities Interpretasi: Pada variabel lama_belajar nilai 0,929 berarti 92,9% varians dari variabel lama_belajar dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk. Dan memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk. Pada variabel lama_tidur nilai 0,826 berarti 82,6% varians dari variabel lama_tidur dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk. Dan memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk. Pada variabel jarak_rumah nilai 0,847 berarti 84,7% varians dari variabel jarak_rumah dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk. Dan memiliki hubungan kuat dengan faktor yang terbentuk. Total Variance Explanation
  7. Interpretasi: Masing-masing variabel mempunyai varians 1, maka total varians adalah 3x1=3. Jika ketiga variabel tersebut diringkas menjadi satu faktor, maka varians yyang dapat dijelaskan oleh satu faktor adalah 2,602/3 x 100% = 86,723%. Eigenvalue menunjukkan kepentingan relative masing-masing faktor dalam menghitung varians ketiga variable yang dianalisis. Jumlah dari eigen value adalah 2,602+0,289+0,110=3. Angka eigenvalue di bawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Scree Plot Interpretasi: Terlihat pada plot tersebut bahwa garis menurun cukup tajam. Hal ini menunjukkan bahwa 1 faktor paling bagus untuk meringkas ketiga variabel tersebut. Component Matrix a Interpretasi: Pada variabel lama_belajar, korelasi antara variabel lama_belajar dan faktor 1 adalah 0,964 (kuat). Maka variabel lama_belajar dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 1. Pada variabel lama_tidur, korelasi antara variabel lama_tidur dan faktor 1 adalah 0,904 (kuat). Maka variabel lama_tidur dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 1.
  8. Pada variabel jarak_rumah, korelasi antara variabel jarak_rumah dan faktor 1 adalah -0,920 (lemah). Maka variabel jarak_rumah dapat dimasukkan sebagai komponen faktor 1. Karena hanya terdapat 1 faktor, maka tidak perlu dilakukan rotasi.
Anúncio