MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN REMAJA
Disusun Oleh:
Firlita Nurul Kharisma
(A420120008)
PROGRAM STUDI PENDIDIKANBIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat segala limpahan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga
selesai.
Pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik berupa materi maupun jasa.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam
kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................
A.Latar Belakang.......................................................................................
B.Rumusan Masalah..................................................................................
PEMBAHASAN ...................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
A.Simpulan................................................................................................
B.Saran......................................................................................................
DAFTARPUSTAKA.............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana pada masa ini remaja
memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan
tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam
tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai
tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas
perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja
dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi
dalam menangani permasalahan tersebut. Pada masa ini juga kondisi psikis remaja
sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri. Biasanya mereka
selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari
lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman sepermainan
dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru diketahuinya baik yang bersifat
positif maupun negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan
kepribadian
masing-masing.
Remaja
dituntut
untuk
menentukan
untuk
membedakan yang terbaik dan yang buruk dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, kami mencoba membahas mengenai perkembangan
remaja baik secara umum maupun klasifikasinya secara khusus yang berkenaan
dengan kehidupan pribadi sebagai individu, kehidupan pendidikan dan karier,
serta kehidupan keluarga.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan perkembangan psikologi remaja?
2.
Apa saja ciri ciri remaja?
3.
Apa saja tugas perkembangan remaja ?
4.
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja awal ?
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Psikologi Remaja
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa
anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia
berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk
menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian
masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu
perkembangan remaja menuju kedewasaan.
Setiap tahap perkembangan manusia biasanya dibarengi dengan berbagai
tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja.
Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika berbagai tuntutan psikologis
yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka
akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan
psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. Berikut ini merupakan berbagai
tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja, berdasarkan pengalaman penulis
selama menjadi pendidik.
Ada dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis
pertama – yang dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall – : adolescence is a time
of “storm and stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai
dan tekanan jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik,
intelektual dan emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan
kebimbangan (konflik) pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik
dengan lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1987). Dalam hal ini, Sigmund Freud
dan Erik Erikson meyakini bahwa perkembangan di masa remaja penuh dengan
konflik.
Menurut pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang
penuh dengan konflik seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama.
Banyak remaja yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang
terjadi pada dirinya, serta mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan
kebutuhan dan harapan dari orang tua dan masyarakatnya. Bila dikaji, kedua
pandangan tersebut ada benarnya, namun sangat sedikit remaja yang mengalami
kondisi yang benar-benar ekstrim seperti kedua pandangan tersebut (selalu penuh
konflik atau selalu dapat beradaptasi dengan baik). Kebanyakan remaja
mengalami kedua situasi tersebut (penuh konflik atau dapat beradaptasi dengan
mulus) secara bergantian (fluktuatif).
B. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi
perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa
remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress.
Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik
terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada
dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya.
b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan
seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin
akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi
secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan
dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik
bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal
menarik yang baru dan lebih matang. Perubahan juga terjadi dalam
hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya
dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan
jenis, dan dengan orang dewasa.
d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi
perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan,
tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai
kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk
memikul tanggung jawab tersebut.
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkannya secara
efektif
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal
tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang
lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Dewi merasa kulitnya tidak putih seperti
bintang film, maka Dewi akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan
kulitnya. Perilaku Dewi yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Mungkin Dewi akan selalu menolak bila diajak ke pesta
oleh temannya sehingga lama-kelamaan Dewi tidak memiliki teman, dan
sebagainya.
Remaja memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai
perilaku “pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas
perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak
dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan
ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki
kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada
teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari akan
pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar.
Hal yang sama juga dilakukan remaja terhadap orang-orang ‘yang dianggap
sebagai pengganti orang tua’, guru misalnya.
Remaja mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin
Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya
pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus
dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk
remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada sebagaian besar
remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia
remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam perkembangan
remaja tersebut.
Remaja mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja
ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat
menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan
yang dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum
mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada
masa remaja ini tentu saja akan menjadi masalah untuk perkembangan selanjutnya
(masa dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun). Hal ini juga dikarenakan adanya
tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan
untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting.
Remaja mampu memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan
norma
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses
identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat
maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang
diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti
siapakah “aku” ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan
gejolak dorongan dalam dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang
‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’ untuk mampu menjadikan diri
mereka sendiri sebagai idola bagi para remaja tersebut.
Selain berbagai tuntutan psikologis perkembangan diri, kita juga harus
mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
•
Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
•
Emosinya tidak stabil
•
Perkembangan Seksual sangat menonjol
•
Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
•
Terikat erat dengan kelompoknya
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-
batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak
dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini
adalah masa peralihan.
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a) Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal
pubertas. Cirinya:
•
Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
•
Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
•
Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
•
Memperhatikan penampilan
•
Sikapnya tidak menentu/plin-plan
•
Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke
masa adolesen. Cirinya:
•
Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya
belum tercapai sepenuhnya
•
Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja
pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
•
perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
•
mulai menyadari akan realitas
•
sikapnya mulai jelas tentang hidup
•
mulai nampak bakat dan minatnya
Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja,
misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak,
mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung
jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada
remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja
dan ciri-ciri usia remaja, diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu
sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila
remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa
selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya. Permasalahan
yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan
pendidik tentang baerbagai tuntutan psikologis ini, sehingga perilaku mereka
seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju kepenuhan perkembangan
mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang kontra
produktif dari yang seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan
perkembangan diri para remaja tersebut. Sebuah PR yang panjang bagi orang tua
dan pendidik, yang menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang
diambil dalam pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka.
C.
Tugas Perkembangan Remaja
1.
Mampu menerima keadaan fisiknya;
2.
Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
3.
Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
4.
Mencapai kemandirian emosional;
5.
Mencapai kemandirian ekonomi;
6.
Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
Hal senada diungkapkan oleh Zulkifli (2005: 76) tentang tugas
perkembangan remaja adalah :
1.
Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
2.
Mencapai peranan social sebagai pria atau wanita
3.
Menerima keadaan fisik sendiri
4.
Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
5.
Memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga
Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah
tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan
masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu ke dalam
masa dewasa. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa
tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri
dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik
maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam
lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.
D. Pertumbuhan Dan Perkembangan fisik ( Jasmani ) Remaja Awal.
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat
pesat dalam masa remaja awal ( 12/13 – 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah
Daradjat, bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah
adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga
mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan
cemasnya rremaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang
dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi
(Jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan
sebagainya.
a. Pertumbuhan Kelenjar-kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual
Remaja Awal.
Pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (Gonads) remaja, sesungguhnya
merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani
secara menyeluruh lebih jauh lagi, bahwa kematangan seksual dalam usia
remaja awal dan parohan pertama remaja akhir mempunyai korelasi positif
dengan perkembangan sosial mereka. Hal semacam ini ditunjukkan oleh
hasil penelitian James dan Moore terhadap remaja yang berusia antara 12 –
21 tahun dengan jumlah sampel 535 orang. Perkembangan perilaku
seksual yang lebih bersangkutan dengan diri remaja, diantaranya yang
sangat menonjol dan penting adalah onani atau masturbasi. Hal-hal seperti
tentang seks ini tentu saja berpengaruh terhadap minat mereka pada
sekolah atau pelajaran.
b. Pertumbuhan Otak dan Perkembangan Kemampuan Remaja Awal
Pertumbuhan otak anak wanita mengikat lebih cepat dalam usia 11 tahun
dibandingkan pertumbuhan otak pria, tetapi pertumbuhan otak anak pria di
usia 13 tahun meningkat 2 kali lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan
pertumbuhan anak wanita seusia. Selain itu terdapat pula bukti-bukti hasil
penelitian yang menyimpulkan hal yang menyangkut pola dan cara
berpikir remaja cenderung mengikuti orang-orang dewasa yang telah
menunjukkan kemampuan berpikirnya. Ini mengisyaratkan adanya sisi
positif dari perkembangan kemampuan psikis remaja awal. Sisi positif
pertumbuhan
otak
dan perkembangan
kemampuan
pikir
remaja,
memanglah berimplikasi terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah.
Perkembangan ( dua pertumbuhan ) sikap, perasaan emosi, remaja awal,
sikap perasaan/emosi seseorang telah ada 2 berkembang semenjak ia
bergaul dengan lingkungan. Timbul sikap, perasaan / emosi itu (positif
atau negatif) merupakan produk pengamatan dan pengalaman induvidu
secara unik dengan benda fisik lingkungannya. Dengan orang tua dan
saudara, serta pergaulan sosial yang labih luas perasaan yang sangat takuti
oleh remaja adalah takut dikucilkan atau tersindir dari kelompoknya. Rasa
sedih merupakan sebagaian emosi yang sangat menonjol dalam massa
remaja awal. Sebaliknya perasaan gembira biasanya akan nampak
manakala si remaja mendapat pujian, terutama pujian terhadap diri atau
hasil usahanya. Bentuk – bentuk emosi yang sering muncul dalam masa
remaja awal adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sedih,
gembira, kasih sayang ingin tahu.
c. Pertumbuhan Mental Remaja.
Perkembangan mental remaja kearah berfikir logis (falsafi), juga
mempengaruhi pandangan dan kepercayaannya kepada Tuhan. Karena
mereka tidak dapat melupakan Tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di
alam ini. Kepercayaan remaja akan hari akhirat, hari pembalasan dimana
setiap orang akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan
perbuatannya di dunia, akan menyebabkan ragu pula akan keadilan Tuhan,
apabila ia melihat adanya (banyak) orang yang terpaksa dalam
perbuatannya. Agama remaja adalah hasil interaksi antara dia dan
lingkungannya. Sedang gambarannya tentang Tuhan dan sifat-sifatnya, di
pengaruhi oleh kondisi perasaan dan sifat remaja itu sendiri.
d. Perkembangan minat/ cita-cita remaja awal
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kencenderungan
lain yang mengarahkan induvidu kepada suatu pilihan tertentu, sedangkan
cita-cita merupakan perwujudan dari minat.Bentuk – bentuk minat / citacita yang dipunyai remaja awal, sangat beragam bentuknya seperti minat
pribadi dan sosial. Minat terhadap rekreasi, minat terhadap agama dan
terhadap sekolah.
e. Perkembangan pribadi, sosial dan Moral remaja awal
Pribadi diartikan sebagai organisme yang dinamis dalam sistem pisik dan
pisikis yang menentukan keunikan sesorang menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Remaja dengan citra dirinya, menilai diri sendiri dan
menilai lingkungannya terutama lingkungan sosial misalnya remaja
menyadari adanya sifat-sifat sikap sendiri yang baik dan buruk. Moral
adalah sebagai standar yang muncul dari agama dan lingkungan sosial
remaja, memberikan konsep yang baik dan buruk, patut dan tidak, layak
dan tidak layak secara mutlak.
- Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini
merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa
remaja.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang
lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa
dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih
matang.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanakkanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang
terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka
takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta
meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.
- Ada beberapa faktor penting dalam perkembangan identitas diri
remaja adalah sebagai berikut :
1) rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipupuk dan
dikembangkan
2) sikap berdiri sendiri
3) keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang terwujudnya
identifikasi diri
4) kemampuan remaja itu sendiri, taraf kemampuan intelektual para remaja.
Selain faktor tersebut diatas, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya
dalam perkembangan identitas diri remaja yaitu faktor eksperimentasi (coba-coba,
berpetualang).
Peranan orang tua dan sekolah sangat penting sebab remaja ini belum siap
untuk bermasyarakat. Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar
remaja tidak salah arah, karena dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang
dapat menyengsarakan masa depan remaja. Setelah itu ajaklah mereka berdiskusi
dimana pendidik dapat mendengarkan dengan sabar segala isi hati dan keluhan
mereka. Biarkan mereka bebas berkarya dan berekspresi tapi dengan catatan
mereka harus tetap dibimbing dan diawasi. Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku
Agresif Anak. Agresi jika dipandang dari definisi emosional adalah hasil dari
proses kemarahan. Banyak hal yang menyebabkan perbutan agresif ini yaitu:
1) Tindakan agresif disebabkan oleh naluri agresif.
2) Agresif disebabkan oleh situasi yang amat sumpek atau tertekan.
3) Perbuatan agresif karena frustasi.
4) Perbuatan agresif karena adanya unsure atau rasa balas dendam.
- Perubahan Psikis Remaja
a. Remaja Awal
• Ketidakstabilan keadaan perasaan dan emosi
Pada masa ini, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan
perasaan dan emosinya. Keadaan semacam ini sering disebut strom and
stress. Remaja sesekali sangat bergairah dalam bekerja tiba-tiba berganti
lesu, kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa
percaya diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, termasuk
ketidaktentuan dalam menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang
lain.
• Status remaja awal yang membingungkan
Status mereka tidak hanya sulit ditentukan, tetapi juga membingungkan.
Perlakuan orang tua terhadap mereka sering berganti-ganti. Orang tua ragu
memberikan tanggungjawab dengan alasn mereka masih “kanak-kanak”.
Tetapi saat mereka bertingkah kekanak-kanakan, mereka mendapat
teguran sebagai “orang dewasa”. Karena itu, mereka bingung akan status
mereka.
• Banyak masalah yang dihadapi remaja
Remaja awal sebagai individu yang banyak mengalami masalah dalam
kehidupannya. Hal ini dikarenakan mereka lebih mengutamakan
emosionalitas sehingga kurang mampu menerima pendapat orang lain
yang bertentangan dengan pendapatnya. Faktor ini disebabkan karena
mereka menganggap bahwa dirinya lebih mampu daripada orang tua.
b. Remaja Akhir
Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan
perkembagngan psikis.
• Stabilitas mulai timbul dan meningkat
Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula
stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian,
pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis.
Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah
pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua
berperan dengan lebih demokratis.
• Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis
Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya),
menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan
sesungguhnya.
• Menghadapi masalahnya secara lebih matang
Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah
lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis.
• Perasaan menjadi lebih tenang
Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga
muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka.
-
Perubahan Fisik Remaja
Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai periode pubertas
(ambang pintu masa remaja). pubertas jelas berbeda dengan masa remaja,
walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal.
a. Perubahan Fisik
• Ciri-Ciri Remaja Awal(Teenagers)
1. Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
2. Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir
menyamai tinggi ortu.
3. Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada,
lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh
yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
4. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam
usia 12-14 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat
meninggalkan pertumbuhan remaja pria.
5. Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja
wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
6. Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th.Biasanya
pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja
putra.
• Ciri-Ciri Remaja Akhir
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak
sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan
remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan
yang lambat. Masa usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18,0
sampai 25,0 tahun. Mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal atau dewasa madya. Dilihat dari segi
perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah
pemantapan pendirian hidup.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan
dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti
badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris,
bahu yang berimbang dengan pinggul.
Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan)
lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut
trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa
Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun.
Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24
tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi
maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun.
Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan
dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh, meningkatnya
tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka
kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
-
Pubertas
Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan
perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya (Seifert & Hoffnung,
1987). Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer
dan sekunder.
Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada
wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari.
Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri
ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal
vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga
mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma
untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).
Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan
bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini
erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah
menuju berbagai organ tubuh. Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes)
mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan
seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan
ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh
hypothalamus yang berada di atas batang otak.Pada masa ini mulai tumbuh dalam
diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat
memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan
dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang
menilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga masa ini disebut masa
merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja.
Masa disequilibrium yaitu anak yang susah diatu dan sering menentang,
mudah tersinggung dan gelisah. Tetapi menurut teori ini anak sering tidak mencari
keseimbangan. Anak akan mencoba seluruh potensi yang di miliki pada berbagai
eksperimen. Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita
hidup itu dapat di pandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses
penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut adalah pertama, karena tiadanya
pedoman, si remaja pedoman, si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap
bernilai, pantas dipuja walau pun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai
bentuk tertentu.
-
Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata
berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung,
malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir
semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya.
Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body
image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani,
yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit
otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit
lemak banyak otot (muscular).
PENUTUP
A. Simpulan
1.
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai
masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 12 tahun sampai 21 tahun.
2.
Masa remaja adalah suatu masa perubahan.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun
psikologis.
3.
Dampak pertumbuhan fisik terhadap kondisi
psikologis remaja berupa canggung, malu, kecewa, dll.
B. Saran
1. Orang tua dan pendidik sebagai bagian
masyarakat yang lebih
berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan
remaja menuju kedewasaan.
2. Bimbingan orang tua dan guru sangat diperlukan agar remaja tidak salah
arah, karena dimasyarakat amat banyak pengaruh negatif yang dapat
menyengsarakan masa depan remaja.
3. Sebaiknya orang tua memberikan pengetahuan mengenai dampak seks.
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah. 2003. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta:Bulan Bintang.
Hartinah, Siti. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.
Hurlock, Elizabeth, B. 1993.Perkembangan Anak. Jakarta:Erlangga.
Wirawan. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Press.
Zulkifli. L, Drs. 2001. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.