Dokumen tersebut merangkum berbagai metode penilaian saham seperti present value of common stocks, constant growth model, dan price earnings ratio. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep dasar valuasi saham, perhitungan parameter seperti tingkat pertumbuhan dividen, dan contoh soal terkait metode-metode valuasi saham.
1. SUMMARY OF STOCK VALUATION
Disusun oleh:
Felicia Celins (2016011007), Akuntansi
Ghafara Nabila Dhianya Shafa’a (2016011009), Akuntansi
Sahara Qania Ananda (2016011020), Akuntansi
Olivian Dwi Putranto (2016011025), Akuntansi
MANAJEMEN KEUANGAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
TANGERANG SELATAN
2018
2. DEFINITION OF STOCKVALUATION
Saham (Stock/Shares) adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen
finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan
menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek
ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan
modal bisnis selain menerbitkan obligasi.
Saham memiliki dua jenis yaitu:
1. Saham Biasa (Shares Ordinary)
2. Saham Prefern (Shares Preference)
Dividend Sebagian laba perusahaan yang di bagikan kepada pemegang saham.
Capital Gain Keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham
Penilaian (valuation) adalah proses penentuan nilai aset atau perusahaan saat ini. Ada
banyak teknik yang digunakan untuk menentukan nilai.
Valuasi saham adalah proses penilaian terhadap saham, untuk membantu investor
memilih saham yang baik
A. PRESENT VALUE OF COMMON STOCKS
Formula Present Value of Common Stocks
P0 = Value of Common Stock
Divt = per-share Dividend pada tahun .....
R = Required Return on common stock
Contoh Soal
Pt. Cola diharapkan membayar dividen Rp2.000,tahun kedua Rp2.100, dan pada tahun ketiga
Rp2.205. Saham diharapkan laku terjual sebesar 15.435.Jika anda menghendaki hasil
(return/rate) sebesar 20%. Berapa harga yang akan di bayar untuk saham tersebut?
Harga saham = Rp2.000 / (1 + 20%) + 2.100 / (1+20%)^2 + (2.205 + 15.435)/ (1 + 20%)^3
=1.6 + 1.458 + 10.208= 13.266
3. Valuation of Different Types of Stocks
1. Zero Growth: Mengasumsikan bahwa dividen akan tetap. Po: D/R
2. Constant Growth: Mengasumsikan bahwa dividen akan tetap tumbuh meningkat
Po: D1/ (R-g)
3. Differential Growth: Mengasumsikan bahwa dividen akan tumbuh pada tingkat yang
berbeda untuk waktu yang tertentu
Contoh Soal Zero Growth
Pt. Coba Melulu diharapkan membayar dividen Rp500 setiap kuartal ( 1kuartal=
3bulan) dan return (hasil) yang diharapkan 10%. Berapa harga saham tersebut?
Jawab:
Hasil return perkuartal : 10% / 4 = 2.5%
Harga saham : 500 / 2.5 = Rp20.000
Dengan demikian bila harga jual saham emiten di atas Rp20.000 maka akan ditolak.
Contoh Soal Constant Growth
Pt. Bagus baru saja membayar dividen sebesar Rp500/saham. Diharapkan besarnya
dividen tersebut akan meningkat 2% setiap tahun. Jika pasar menghendaki return
(hasil) sebesar 15% , berapa harga saham tersebut akan ditawarkan?
Jawab:
D1: 500 (1+2%) = 500 x 1.2 = Rp510
Po: 510 / (15%-2%) = 510 / 13% = Rp3.923
B. ESTIMATES OF PARAMETERS IN THE DIVIDEND DISCOUNT MODEL
Dividend discount model(DDM) adalah metode klasik yang digunakan untuk
menentukan harga wajar saham. Harga wajar dari suatu saham merupakan present
value dari seluruh deviden yang akan didapatkan dimasa datang.
FORMULA =
4. v = Harga wajar suatu saham
D0 = deviden tahun sebelumnya
g = long term growth
k = cost of equity
Metode DDM sendiri sebenernya sudah sangat jarang digunakan karena sangat sulit untuk
mencari perusahaan yang memenuhi persyaratan agar metode tersebut dapat digunakan.
Selain itu, DDM ini memiliki kelemahan mendasar yaitu saat cost of equity lebih kecil dari
pada growth, valuasi akan memberikan hasil yang negatif. Apabila cost of equity sama
dengan growth, maka harga wajar sahamnya menjadi tak terhingga.
Bagaimana menentukan tingkat pertumbuhan
FORMULA :
g = retention ratio x return on retained earnings
Contoh soal
Pagemaster Enterprises just reported earnings of $2 million. The firm plans to retain
40 percent of its earnings in all years going forward. In other words, the retention ratio
is 40 percent. We could also say that 60 percent of earnings will be paid out as
dividends. The ratio of dividends to earnings is often called the payout ratio, so the
payout ratio for Pagemaster is 60 percent. The historical return on equity (ROE) has
been .16, a figure expected to continue into the future. How much will earnings grow
over the coming year?
jawab : The firm will retain $800,000 (40% × $2 million). Assuming that historical
ROE is an appropriate estimate for future returns, the anticipated increase in earnings
is: $800,000 × .16 = $128,000
The percentage growth in earnings is:
This implies that earnings in one year will be $2,128,000 (=$2,000,000 × 1.064).
We use g = Retention ratio × ROE.
g = .4 × .16 = .064
5. C. GROWTH OPPORTUNITIES
Investasi atau proyek yang berpotensi tumbuh secara signifikan, menghasilkan
keuntungan bagi investor. Investasi baru sering dipresentasikan kepada calon investor
sebagai peluang pertumbuhan (Growth Opportunities).
(EPS/R) + NPVGO
EPS= Earnings Per Share
Div= Dividend
R= Discount rate
NPVGO= Net present value Growth Opportunites
6. Dividends or earnings: which to discount??
Bukan pendapatan, karena harga saham yang dihitung akan terlalu tinggi adalah
pendapatan yang harus didiskontokan dan bukan dividen.
The No-Dividend Firm’s
Pihak perusahaan tidak bisa tidak memberikan dividen karena keadaan
stakeholdfers. Namun ada juga perusahaan yang tidak memberikan dividen pada
tahun itu untuk hasil yang optimal, sesuai dengan keadaan stakeholders.
D. PRICE-EARNINGS RATIO
Price To Earning Ratio, atau disingkat PER adalah alat utama penghitungan harga
saham suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan atau disebut
Earning Per Share (EPS)
Contoh Soal
Perusahaan ADRO mengumumkan earning per share (EPS) saham perusahaan tersebut
adalah Rp. 1000. Jika pada saat itu misalnya harga saham perusahaan ADRO adalah Rp.
10.000, maka PER dapat dihitung seperti berikut ini :
PER dapat dihitung juga berdasar data perusahaan secara umum, Dengan cara membagi
kapitalisasi pasar perusahaan (sebagai pengganti harga saham) dengan total pendapatan
perusahaan (sebagai pengganti earning per share).
7. Contoh dua perusahaan
E. STOCK MARKETS
Pasar saham terdiri atas pasar primer dan pasar sekunder
Pasar Primer: Lembar-lembar saham untuk pertama kalinya diperkenalkan ke
pasar dan dijual kepada para investor
Pasar Sekunder: Saham-saham yang sudah ada diperdagangkan di antara para
investor
Dealers (pedagang perantara) vs. Brokers (pialang)
Dealer : memiliki persediaan dan siap untuk melakukan jual-beli kapan saja
Broker : mempertemukan pembeli dan penjual, namun tidak memiliki persediaan
saham
IDX ( Indonesia Stock Exhance )
Setiap negara tentunya memiliki bursa efeknya masing-masing. Di Indonesia
sendiri memiliki Bursa Efek Indonesia (BEI) atau juga dikenal dengan sebutan
IDX (Indonesia Stock Exchange).
Bursa Efek Indonesia merupakan bursa resmi di Indonesia, sehingga bagi para
perusahaan yang ingin go public di Indonesia harus melalui BEI. Bursa Efek
Indonesia pun harus mengontrol agar proses transaksi efek yang terjadi berjalan
dengan adil dan efisien.
Anggota Bursa :
o Anggota yang mengeksekusi pesanan nasabah untuk membeli dan
menjual saham yang dikirimkan ke lantai bursa (commission brokers)
o Anggota pasar saham yang bertindak sebagai dealer atas sejumlah kecil
saham di lantai bursa (specialists). Sering disebut sebagai pencetak pasar
(market maker)
8. o Anggota pasar saham yang mengeksekusi pesanan bagi pialang komisi
atas basis biaya.
o Anggota pasar saham yang berdagang untuk rekening mereka sendiri
dengan mencoba untuk mengantisipasi fluktuasi harga sementara (floor
traders)
STOCK MARKET REPORTING
Indeks saham atau indeks pasar saham adalah metode untuk mengukur nilai
dari bagian pasar saham. Ini dihitung dari harga saham terpilih (terkadang rata-
rata tertimbang). Ini adalah alat yang digunakan oleh investor dan manajer
keuangan untuk menggambarkan pasar dan membandingkan pengembalian
investasi spesifik.
9. CASE STUDY
Terdapat 2 saham yaitu ADRO dengan ITMG. ADRO dan ITMG memiliki jumlah
saham 31,6 jt dan 1,1 jt, lalu earning per share (EPS) ke 2 perusahaan tersebut adalah
Rp. 190 dan Rp 3.180. Jika pada saat itu ke dua harga saham perusahaan tersebut
adalah Rp 2.400 dan 30.600, maka hitunglah ke 2 P/E Ratio dan manakah yang lebih
menguntungkan ?