SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yaang dibina oleh Rose Fitria Lutfiana, M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok 6:
Lily Maulidya N. W. (202110140311200)
Yonanda Winasis Aljabar (202110140311203)
Reynaldo Kundrat Junior (202110140311213)
Alfina Damayanti (202110140311216)
Mustika Aurelia (202110140311228)
Diva Faizah (202110140311230)
Salsabil Setya Rahmatul Jannah (202110140311234)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Malang, 09 Oktober 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara ..................................................................4
2.2 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara................................2
2.3 Asas Wawasan Nusantara ...........................................................................3
2.4 Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara .......................4
2.5 Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan
adat istiadat. Oleh karena itu, perlu ada cara pandang dan sikap yang sama
mengenai diri dan lingkungannya. Indonesia merupakan negara yang beraneka
ragam dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan. Berdasarkan teori-teori
tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran
aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu
wawasan nasional Indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan
pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang
wawasan nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian wawasan nusantara
yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat
di Lemhanas tahun 1999.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman
memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna
memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan
kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas
hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, ideologi,
aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya
dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya
pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu
konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin
kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.
Dengan demikian, wawasan nusantara mencakup semua aspek
kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan
kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan
membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu,
pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas
dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian di atas maka pengertian yang
digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar wawasan nusantara sebagai
geopolitik Indonesia, adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai
serta menghormati kebinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, kami akan membatasi masalah yang
akan dibahas dan disusun pada rumusan masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Pengertian Wawasan Nusantara
2. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
3. Asas Wawasan Nusantara
4. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
5. Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya
1.3 Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjawab rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Dapat Memahami Pengertian Wawasan Nusantara
2. Dapat Memahami Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
3. Dapat Memahami Asas Wawasan Nusantara
4. Dapat Memahami Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan
Nusantara
5. Dapat Memahami Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai
Tantangannya
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
yang lebih spesifik kepada pembaca khususnya mahasiswa mengenai
pengertian wawasan nusantara serta kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan
nusantara. Selain itu, penulisan makalah ini juga diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada pembaca khususnya mahasiswa mengenai asas wawasan
nusantara, serta aspek Trigatra dan Pancagatra dan juga pengimplementasian
wawasan nusantara dan berbagai tantangannya di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu
pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai
berikut. “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional”.
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan,
tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan
cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau
atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.
Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan
Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai
pengganti nama Indonesia. Sedangkan secara terminologis, Wawasan menurut
beberapa pendapat dari para ahli yaitu sebagai berikut.
1. Prof. Wan Usman
Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
2. Munadjat Danusaputro
Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi
yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan
berdasarkan asas nusantara.
3. Samsul Wahidin
Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah
laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis,
sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra.
4. Sumarsono
Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di
seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku,
paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan
merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia. Wawasan nusantara
sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial
yang dinamis dengan tiga unsur:
 Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI
berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
 Isi wawasan nusantara adalah inspirasi bangsa Indonesia berupa cita-
cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
 Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan bangsa Indonesia
untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara.
2.2 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan.
Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah
menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan
wawasan nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaraan Republik
Indonesia.
A. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat
Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan
nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.
B. Fungsi Wawasan Nusantara
Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya
fungsi utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman,
acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara
sendiri terbagi lagi ke dalam 4 kategori, yaitu:
 Wawasan Pertahanan dan Keamanan Nasional : Mengarah pada
pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup
tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Wawasan Kewilayahan Indonesia : Termasuk pemahaman mengenai
batas wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan
negara lain.
 Wawasan Pembangunan : Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti
sosial politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara,
ekonomi, dan sosial ekonomi.
 Konsep Ketahanan Nasional : Konsep ketahanan sosial yang memegang
peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta
pertahanan keamanan nasional.
C. Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,
kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan
tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme
yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut
merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat
kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
penghayatan wawasan nusantara.
2.3 Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang
wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar
tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada
6 asas wawasan nusantara yang wajib kita pahami, diantaranya:
1. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk
pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling
percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian
terhadap orang lain.
Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa.
Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta
kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi
kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional.
2. Asas Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas
wawasan nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak
hanya yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi
tercapainya kemajuan.
3. Asas Kesamaan Tujuan
Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di
masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang
bersama-sama mengusir para penjajah.
4. Asas Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam
mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak
boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan
kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek
kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta
sosial.
5. Asas Kerja Sama
Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama
akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta
koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar
terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama. Sebab
kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan
suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap
implementasi wawasan nusantara.
6. Asas Kesetiaan
Dengan adanya kesetiaan antar masyarakat dan juga kesadaran
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara dapat dipastikan bahwa akan
mencapai tujuan dan persatuan dalam kebhinekaan. Salah satu contoh asas
kesetiaan adalah Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945.
2.4 Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara
pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial
(Pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan
kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra
merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra
yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik
dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara
trigatra dan pancagatra.
1. Aspek Aspek Trigatra
a) Letak dan Bentuk Geografis
Jika kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam
peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut
merupakan suatu kepulauan. Kepulauan itu terletak antara Benua Asia
di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra
Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak
geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka
dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di
tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia.
Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga
segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,
Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak
asing (akulturasi). Indonesia terletak pada 6º LU–11º LS, 95º BT–141º
BT, dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang
garis ekuator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim
hujan dan kemarau.
b) Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu
tempat atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang
mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut.
1) Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran,
pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi
positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan
kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force).
Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan
usaha peningkatan kualitas penduduk.
2) Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur,
kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan
migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan
jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan
penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan
sebagainya.
3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk
Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat
memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu
penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan
kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan
cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth
centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan
penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk
dapat menimbulkan ancaman di bidang pertahanan keamanan.
c) Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di
atmosfer, di permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi.
Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas
di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-
sumber alam yang berlimpah ruah. Sebagai gambaran umum, sumber-
sumber alam termasuk sumber-sumber pelican atau mineral, sumber-
sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat
diutarakan, bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber
mineral yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-
bahan galian industri di samping sumber-sumber tenaga lain.
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan
penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan
dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada 2
(dua), yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat
diperbarui. Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan
berprinsip atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
1) Asas Maksimal
Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan
harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
2) Asas Lestari
Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh
menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
3) Asas Berdaya Saing
Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa
bersaing dengan sumber daya alam negara lain.
2. Aspek–aspek Pancagatra
Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang
menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat
dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma
tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut.
a) Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of
principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi
adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep
yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan
ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun
secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam
strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus
diperhatikan.
1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh
WNI.
2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh
WNI.
3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
4) Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan
kedinamisan.
5) Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup
berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan
mempersatukan masyarakat.
6) Kalangan elite eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus
mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan
mengedepankan kepentingan bangsa.
7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, religius,
demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap
positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk
mewujudkan cita-cita bangsa.
b) Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan
yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan
politik dapat dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang
memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi
sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan.
Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara
keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan
pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c) Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan
masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi industri
dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara.
Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem
ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism,
etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi
dimantapkan secara seimbang dan selaras antar sektor. Pembangunan
ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara selaras dan
seimbang antarwilayah dan antar sektor. Kemampuan bersaing harus
ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan
di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional
yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis
dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.
d) Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik
budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan,
halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam
maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan
penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya
merupakan pengembangan sosial budaya di mana setiap warga
masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan
segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
e) Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi
dinamika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa
dalam upaya bela negara, di mana seluruh Ipoleksosbudhankam
disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk
menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasional. Prinsip-
prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila,
landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan
nusantara.
3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang
melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem
pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
2.5 Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya
Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara
berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara
sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup
bernegara serta bermasyarakat. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan
Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era:
1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan
dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air,
serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang
berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu
daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana
serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.
2. Implementasi di Bidang Politik
Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga
dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan
dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan
nusantara di bidang politik yaitu menjalankan komitmen politik pada
lembaga pemerintahan serta partai politik dalam rangka meningkatkan
persatuan serta kesatuan bangsa. Keikutsertaan Indonesia di dalam politik
luar negeri, dan memperkuat korps diplomatik untuk menjaga seluruh
wilayah Indonesia.
3. Implementasi di Bidang Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada
pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian
lingkungan hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang
strategis dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian
negara.
Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta
pertanian. Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap
daerah Indonesia sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.
4. Implementasi di Bidang Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada
saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman
yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga
budaya. Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan
budaya Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang
memberikan sumber penghasilan daerah atau nasional.
Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi
Wawasan Nusantara di Era Modern, diantaranya:
1) Perkembangan Pesat Teknologi
Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global
dikaitkan dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan
tersendiri untuk Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini
dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat
dalam berbangsa dan bernegara.
2) Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan
kepada hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu
untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung
dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk dirinya sendiri.
3) Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya Global Paradox menyatakan negara harus
dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam
bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan
nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan
Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top
Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya
manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah
tertinggal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu
pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan
MPR Tahun 1999 yaitu sebagai berikut, “Cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional”.
Kedudukan wawasan nusantara yaitu menjadi landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Fungsi wawasan nusantara
adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam
bernegara. Sedangkan wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,
kelompok golongan, suku bangsa atau daerah.
Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar
yang wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat
agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan
ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kita pahami, diantaranya yaitu asas
solidaritas, asas kejujuran asas kesamaan tujuan, asas keadilan, asas kerjasama,
dan asas kesetiaan.
Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara
pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang
dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial
(Pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan
kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra
merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra
yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik
dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara
trigatra dan pancagatra.
Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara
berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara
sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup
bernegara serta bermasyarakat. Terdapat penerapan wawasan nusantara dan
tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya atau pengimplimentasian di
bidang pertahanan dan keamanan, bidang politik, bidang ekonomi, dan bidang
sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Sumardiman, dkk. (1982). Wawasan Nusantara, Jakarta : Yayasan Harapan
Nusantara.
Chaidlr Basrie. (2002). Pemantapan Wawasan Nusantara Menuju Ketahanan
Nasional. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas.
Purwoko Adi Arief. (2020). Jurnal Pendidikan Pemikiran Islam. The Material of
Wawasan Nusantara as Indonesian Geopolitic Note and the Implementation in
Islamic State University. Islamic State Institute of Pontianak. Pontianak.
Sobana, An. (2002). Wawasan Nusantara. Jakarta: Dikti Depdiknas.
Warassih Asih. (1985). Pelestarian Sumber Kekayaan Daya Perikanan Sebagai
Implementasi Wawasan Nusantara beserta Ketentuan Hukum yang Berkaitan
Dengannya. Yogyakarta.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan perjalanan tour by ani
Laporan perjalanan tour by aniLaporan perjalanan tour by ani
Laporan perjalanan tour by aniSyaifuddin AEfud
 
moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptIbnuRoshan1
 
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
KARVY Internship report
KARVY Internship reportKARVY Internship report
KARVY Internship reportyash pal
 
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxRizqiRomadoni1
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
LAZISMU profile | Lembaga Zakat Nasional
LAZISMU profile  | Lembaga Zakat NasionalLAZISMU profile  | Lembaga Zakat Nasional
LAZISMU profile | Lembaga Zakat NasionalLAZISMU
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraSuci Agustina
 
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research Project
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research ProjectFixed Deposits and Mutual funds- Final Research Project
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research ProjectDivyansh Kaushik
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkriabd_
 
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxB. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxguruppkn11
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraRatri nia
 
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptxPPKN Kelas 7 BAB 3.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptxSarnidasari
 

Mais procurados (20)

Laporan perjalanan tour by ani
Laporan perjalanan tour by aniLaporan perjalanan tour by ani
Laporan perjalanan tour by ani
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
PPT MODERASI BERAGAMA.pdf
PPT MODERASI BERAGAMA.pdfPPT MODERASI BERAGAMA.pdf
PPT MODERASI BERAGAMA.pdf
 
ATP PKN Fase E.pdf
ATP PKN Fase E.pdfATP PKN Fase E.pdf
ATP PKN Fase E.pdf
 
moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.ppt
 
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VII Edisi Revisi 2017
 
KARVY Internship report
KARVY Internship reportKARVY Internship report
KARVY Internship report
 
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PPKn SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
 
Insurance
InsuranceInsurance
Insurance
 
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana...
 
LAZISMU profile | Lembaga Zakat Nasional
LAZISMU profile  | Lembaga Zakat NasionalLAZISMU profile  | Lembaga Zakat Nasional
LAZISMU profile | Lembaga Zakat Nasional
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research Project
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research ProjectFixed Deposits and Mutual funds- Final Research Project
Fixed Deposits and Mutual funds- Final Research Project
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
wilayah nkri
wilayah nkriwilayah nkri
wilayah nkri
 
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptxB. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
B. DINAMIKA NILAI-NILAI PANCASILA SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN.pptx
 
Pkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 pptPkn bab 2 ppt
Pkn bab 2 ppt
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela NegaraKetahanan Nasional dan Bela Negara
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
 
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptxPPKN Kelas 7 BAB 3.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 3.pptx
 

Semelhante a WAWASAN NUSANTARA

wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantaramochrizaldy
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Risky Saputra
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2 Risky Saputra
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxZukét Printing
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfZukét Printing
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraDedy Setiady
 
KEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfKEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfaidajulia
 
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxirmahirawaty
 
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptxWAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptxDirman19
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxharyo7
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantarayadimps
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAMawarda Nurodanika
 
Paper KWN
Paper KWNPaper KWN
Paper KWNeche089
 
Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Santos Tos
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraSantos Tos
 

Semelhante a WAWASAN NUSANTARA (20)

Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
wawasan nusantara
wawasan nusantarawawasan nusantara
wawasan nusantara
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2   Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
Tugas pendidikan kewarganegaraan 2
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docxPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.docx
 
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdfPeran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
Peran dan Implementasi Wawasan Nusantara Pada Mahasiswa di Era Globalisasi.pdf
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
 
KEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdfKEL 7_PKN.pdf
KEL 7_PKN.pdf
 
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docxMAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
MAKALAH PPKN.klmpok 2.docx
 
Makalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantaraMakalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantara
 
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptxWAWASAN KEBANGSAAN.pptx
WAWASAN KEBANGSAAN.pptx
 
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptxTugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
Tugas KWN Kelompok 7 SI-302.pptx
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
 
Paper KWN
Paper KWNPaper KWN
Paper KWN
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1Makalah wawasan nusantara 1
Makalah wawasan nusantara 1
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 

WAWASAN NUSANTARA

  • 1. MAKALAH KEWARGANEGARAAN WAWASAN NUSANTARA Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yaang dibina oleh Rose Fitria Lutfiana, M.Pd. Disusun Oleh Kelompok 6: Lily Maulidya N. W. (202110140311200) Yonanda Winasis Aljabar (202110140311203) Reynaldo Kundrat Junior (202110140311213) Alfina Damayanti (202110140311216) Mustika Aurelia (202110140311228) Diva Faizah (202110140311230) Salsabil Setya Rahmatul Jannah (202110140311234) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI 2022/2023
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Malang, 09 Oktober 2022 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................. i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2 1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Wawasan Nusantara ..................................................................4 2.2 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara................................2 2.3 Asas Wawasan Nusantara ...........................................................................3 2.4 Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara .......................4 2.5 Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya................4 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan adat istiadat. Oleh karena itu, perlu ada cara pandang dan sikap yang sama mengenai diri dan lingkungannya. Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan. Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang wawasan nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian wawasan nusantara yang diusulkan menjadi ketetapan majelis permusyawaratan rakyat dan dibuat di Lemhanas tahun 1999. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri. Dengan demikian, wawasan nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu, pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian di atas maka pengertian yang
  • 5. digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. 1.2 Rumusan Masalah Dalam menyusun makalah ini, kami akan membatasi masalah yang akan dibahas dan disusun pada rumusan masalah, yaitu sebagai berikut. 1. Pengertian Wawasan Nusantara 2. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara 3. Asas Wawasan Nusantara 4. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara 5. Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya 1.3 Tujuan Penulisan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu sebagai berikut. 1. Dapat Memahami Pengertian Wawasan Nusantara 2. Dapat Memahami Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara 3. Dapat Memahami Asas Wawasan Nusantara 4. Dapat Memahami Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara 5. Dapat Memahami Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya 1.4 Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih spesifik kepada pembaca khususnya mahasiswa mengenai pengertian wawasan nusantara serta kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara. Selain itu, penulisan makalah ini juga diharapkan dapat memberikan
  • 6. pemahaman kepada pembaca khususnya mahasiswa mengenai asas wawasan nusantara, serta aspek Trigatra dan Pancagatra dan juga pengimplementasian wawasan nusantara dan berbagai tantangannya di Indonesia.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Wawasan Nusantara Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut. “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. Sedangkan secara terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat dari para ahli yaitu sebagai berikut. 1. Prof. Wan Usman Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam. 2. Munadjat Danusaputro Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi
  • 8. yang saling berhubungan serta penerapannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara. 3. Samsul Wahidin Menurut Samsul Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra. 4. Sumarsono Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia. Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial yang dinamis dengan tiga unsur:  Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI berupa nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.  Isi wawasan nusantara adalah inspirasi bangsa Indonesia berupa cita- cita nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945.  Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dapat menghasilkan wawasan nusantara. 2.2 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan wawasan nusantara sebagai salah satu konsepsi ketatanegaraan Republik Indonesia.
  • 9. A. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. B. Fungsi Wawasan Nusantara Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi utama dari wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi lagi ke dalam 4 kategori, yaitu:  Wawasan Pertahanan dan Keamanan Nasional : Mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Wawasan Kewilayahan Indonesia : Termasuk pemahaman mengenai batas wilayah Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.  Wawasan Pembangunan : Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial ekonomi.  Konsep Ketahanan Nasional : Konsep ketahanan sosial yang memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan keamanan nasional. C. Tujuan Wawasan Nusantara Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut
  • 10. merupakan pancaran dari makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara. 2.3 Asas Wawasan Nusantara Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kita pahami, diantaranya: 1. Asas Solidaritas Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa. Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. 2. Asas Kejujuran Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan. 3. Asas Kesamaan Tujuan Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang bersama-sama mengusir para penjajah. 4. Asas Keadilan Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak
  • 11. boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial. 5. Asas Kerja Sama Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara. 6. Asas Kesetiaan Dengan adanya kesetiaan antar masyarakat dan juga kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara dapat dipastikan bahwa akan mencapai tujuan dan persatuan dalam kebhinekaan. Salah satu contoh asas kesetiaan adalah Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. 2.4 Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra.
  • 12. 1. Aspek Aspek Trigatra a) Letak dan Bentuk Geografis Jika kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah negara tersebut merupakan suatu kepulauan. Kepulauan itu terletak antara Benua Asia di sebelah utara dan Benua Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timur. Letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahteraan di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi). Indonesia terletak pada 6º LU–11º LS, 95º BT–141º BT, dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis ekuator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau. b) Keadaan dan Kemampuan Penduduk Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut. 1) Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja (man power) dan pertambahan tenaga kerja (labour force). Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk. 2) Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
  • 13. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya. 3) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman di bidang pertahanan keamanan. c) Keadaan dan Kekayaan Alam Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfer, di permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber- sumber alam yang berlimpah ruah. Sebagai gambaran umum, sumber- sumber alam termasuk sumber-sumber pelican atau mineral, sumber- sumber nabati atau flora, dan sumber-sumber hewani atau fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa negara Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan- bahan galian industri di samping sumber-sumber tenaga lain. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber daya alam ada 2 (dua), yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.
  • 14. 1) Asas Maksimal Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 2) Asas Lestari Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam. 3) Asas Berdaya Saing Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain. 2. Aspek–aspek Pancagatra Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut. a) Ideologi Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan. 1) Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI. 2) Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI. 3) Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya.
  • 15. 4) Aktualisasi ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan. 5) Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat. 6) Kalangan elite eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa. 7) Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa. b) Politik Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila. c) Ekonomi Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi industri dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
  • 16. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antar sektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara selaras dan seimbang antarwilayah dan antar sektor. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan. d) Sosial Budaya Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila. e) Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di mana seluruh Ipoleksosbudhankam
  • 17. disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasional. Prinsip- prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut. 1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan. 2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara. 3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. 4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). 2.5 Implementasi Wawasan Nusantara dan Berbagai Tantangannya Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era: 1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia. 2. Implementasi di Bidang Politik Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yaitu menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik dalam rangka meningkatkan
  • 18. persatuan serta kesatuan bangsa. Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia. 3. Implementasi di Bidang Ekonomi Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada pemanfaatan kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara. Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian. Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu. 4. Implementasi di Bidang Sosial Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya. Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau nasional. Sementara tantangan yang akan dihadapi dalam Implementasi Wawasan Nusantara di Era Modern, diantaranya: 1) Perkembangan Pesat Teknologi Perkembangan teknologi serta perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas yang tentu saja menjadi tantangan tersendiri untuk Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan ini dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. 2) Kapitalisme Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik swasta atas beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan berkecimpung
  • 19. dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk dirinya sendiri. 3) Pemberdayaan Masyarakat John Naisbit dalam bukunya Global Paradox menyatakan negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
  • 20. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan MPR Tahun 1999 yaitu sebagai berikut, “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Kedudukan wawasan nusantara yaitu menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Fungsi wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam bernegara. Sedangkan wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi, dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta perdamaian serta keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kita pahami, diantaranya yaitu asas solidaritas, asas kejujuran asas kesamaan tujuan, asas keadilan, asas kerjasama, dan asas kesetiaan. Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra). Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam). Antara gatra yang satu dengan yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik
  • 21. dengan hubungan yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan pancagatra. Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat. Terdapat penerapan wawasan nusantara dan tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya atau pengimplimentasian di bidang pertahanan dan keamanan, bidang politik, bidang ekonomi, dan bidang sosial.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Adi Sumardiman, dkk. (1982). Wawasan Nusantara, Jakarta : Yayasan Harapan Nusantara. Chaidlr Basrie. (2002). Pemantapan Wawasan Nusantara Menuju Ketahanan Nasional. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas. Purwoko Adi Arief. (2020). Jurnal Pendidikan Pemikiran Islam. The Material of Wawasan Nusantara as Indonesian Geopolitic Note and the Implementation in Islamic State University. Islamic State Institute of Pontianak. Pontianak. Sobana, An. (2002). Wawasan Nusantara. Jakarta: Dikti Depdiknas. Warassih Asih. (1985). Pelestarian Sumber Kekayaan Daya Perikanan Sebagai Implementasi Wawasan Nusantara beserta Ketentuan Hukum yang Berkaitan Dengannya. Yogyakarta.