SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  127
Copyright 2018, Universitas AMIKOM Yogyakarta, ISSN 2460-4259
Dikirim: 23 November 2018; Direvisi: 29 November 2018; Diterima: 10 Desember 2018
Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola
Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 4.1
dan Balanced Scorecard
Measuring the Maturity Level of Academic Information System
Governance Using COBIT 4.1 and the Balanced Scorecard
Elvis Pawan*1
, Ema Utami2
, Asro Nasiri3
1
STIMIK Sepuluh Nopember, 2,3
Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta
E-mail: *1
elvispawan09@gmail.com, 2
emma@nrar.net, 3
asro@amikom.ac.id
Abstrak
Dalam perkembangan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh teknologi informasi
(TI). Pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura terdapat masalah dalam hal belum menyadari
pentingnya untuk meningkatkan efisiensi biaya. Sehingga perlu dilakukan pengukuran untuk
mengetahui tingkat kematangan lembaga dalam hal pengelolaan efisiensi biaya. Tata kelola TI
sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan TI demi tercapaianya visi dan
misi lembaga. Salah satu proses penting dalam penerapan tata kelola TI adalah melakukan
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana institusi menerapkan tata kelola yang baik. Penelitian
ini menjelaskan bagaimana lembaga pendidikan dapat meningkatkan efisiensi biaya dan
kontribusinya terhadap profitabilitas bisnis. Balanced Scorecard merupakan sebuah kerangka
kerja yang baik untuk melakukan penilaian terhadap kinerja Organisasi. Dalam hal ini COBIT
dan Balanced scorecard memberikan sebuah patokan pada financial perspektif yang dapat
dijadikan acuan manajemen sebuah institusi yang ingin melakukan pembenahan khususnya
dalam efisiensi biaya. Penelitian ini menghasilkan cara meningkatkan maturity level yang dapat
dijadikan acuan oleh lembaga dalam menyusun tata kelola TI yang sesuai dengan best practice
COBIT 4.1. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kematangan tata kelola
lembaga saat ini khususnya PO5 = 2,37 dan DS6=2,69, berada pada level 2.
Kata Kunci — Tata Kelola TI, COBIT, Balanced Scorecard
Abstract
In the development of educational institutions is largely determined information
technology (IT). STIMIK Sepuluh November Jayapura there were problems in terms of not
realizing the importance of increasing cost efficiency. Necessary to measure the maturity level of
the institution in terms of managing cost efficiency. IT governance of an institution is needed to
find out how far IT is used for achieving vision and mission. The most important processes in
implementing IT governance is conducting an evaluation that aims to determine the extent of
institutions in implementing good governance. This study explains how an educational institution
can improve cost efficiency and its contribution to business profitability. The Balanced Scorecard
is a good framework for assessing Organizational performance. COBIT and the Balanced
Scorecard provide a benchmark for financial perspective that can be used as a reference for
management in an institution that wants to make improvements, especially cost efficiency. This
study has a way to improve the maturity level that can be used as a reference by the institution in
compiling IT governance that is in accordance with COBIT best practices. In this study concluded
that the current maturity level of institutional governance, especially PO5=2.37 and DS6=2.69,
is at level 2
Keywords — 3-5 IT Governance, COBIT, Balanced Scorecard
128  ISSN: 2460-4259
1. PENDAHULUAN
Penerapan teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapan sesuai dengan tujuan visi
dan misi organisasi atau institusi dengan menerapkan strategi bisnis dan strategi sistim teknologi
informasi. [1] Diperlukan analisa yang cukup berbagai faktor yang mempengaruhi terbentuknya
suatu perencanaan strategi sistem atau teknologi informasi yang adaptable dan selaras atau satu
tujuan dengan strategi bisnis [1].
STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura merupakan sebuah Lembaga Pendidikan yang
berkedudukan di kota Jayapura dimana dikeluarkan izin operasional melalui keputusan menteri
Pendidikan nasional Republik Indonesia dengan nomor: 31/D/O/2006. Sesuai dengan visi dan
misi institusi yang tertuang didalam rencana strategis STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura
bahwa “Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang berdaya saing dan unggul di Provinsi Papua pada
tahun 2025 dalam bidang ilmu Komputer” [2]. Akan tetapi setelah terbentuknya lembaga tersebut
manajemen belum mengetahui sejauh mana progress untuk mencapai sasaran yang dimaksud, itu
bukan tanpa alasan karena sampai saat ini belum pernah dilakukan sebuah evaluasi dalam bentuk
pengukuran tata kelola pada sistem yang digunakan. Penelitian ini difokuskan pada proses COBIT
dengan pemetaan yang telah ditentukan sesuai perspektif Balanced Scorecard:
1. Financial perspective Balanced Scorecard dengan tujuan bisnis Provide a good return on
investment of IT-enabled business investments dan tujuan teknologi informasi Improve cost-
efficiency and its contribution to business profitability, dengan proses COBIT PO5 dan DS6.
2. Merepresentasikan tingkat kematangan kedalam nilai mauturity level.
3. Penelitian ini dilakukan pada BAAK STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura
Audit Teknologi Informasi pada hakekatnya merupakan salah satu dari bentuk audit,
operasioanal, tetapi kini audit teknologi informasi sudah dikenal sebagai satu satuan jenis audit
tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan tata kelola IT, sebagai suatu audit
operasional terhadap manajemen sumber daya informasi yaitu efektivitas, efisiensi dan ekonomis
tidaknya unit fungsional sistem informasi pada suatu organisasi [3].
Audit tersebut dapat dilakukan dengan beberapa framework yang ada diantaranya,
COBIT, IT-IL, ISO 17799.[3]. Pada penelitian ini penulis menggunakan framework Control
Objectives For Information Technology (COBIT) sebagai panduan dalam mengevaluasi TI.
Pemilihan framework karena COBIT memiliki cakupan yang luas dibandingkan dengan yang
lainnya. Framework COBIT lebih detail dan terperinci terdiri dari 318 activity, 34 level proses
yang ada dan dibagi ke dalam empat domain.
1. Plan and Organise yang terdiri dari sepuluh proses terkait perencanaan dan penyelarasan
strategi teknologi informasi dan strategi perusahaan atau organisasi
2. Acquire and Implement yang terdiri dari tujuh proses terkait pemilihan pengadaan dan
penerapan teknologi informasi yang digunakan
3. Delivery and Support yang terdiri dari tiga belas proses terkait pelayanan teknologi informasi
dan dukungan teknisnya
4. Monitoring dan Evaluate yang terdiri dari empat proses terkait pengawasan dan pengelolaan
teknologi informasi pada perusahaan atau organisasi [3][4].
Faktor lain pemilihan kerangka kerja dengan framework COBIT karena mempunyai
beberapa keunggulan pertama, Memiliki konsep yang searah dengan pengelolaan perusahaan.
Kedua mempunyai definisi yang cukup, rinci dan terarah untuk pengelolaan sebuah perusahaan,
ketiga mempunyai konsep keterkaitan kausal yang erat, sehingga lebih mudah untuk
mengarahkan perusahaan, dari sasaran teknis ke strategis dan sebaliknya serta mampu menelusuri
masalah dari lingkup yang besar ke lingkup yang lebih detil [5].
Balanced Scorecard dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan ke
fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga timbul konsep Information Technology Balanced
Scorecard[6]. Balanced Scorecard adalah kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang
diturunkan dari misi dan visi perusahaan untuk mendukung strategi perusahaan secara
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  129
keseluruhan[7]. Balanced Scorecard mempunyai identifikasi struktur ataupun kerangka yang ada
Lembaga untuk mencapai dan merealisasikan visi dan misi lembaga, dan hal ini dijelaskan
kedalam empat perspektif Balanced Scorecard[7].
Tata kelola (Governance) merupakan turunan dari kata “government” yang artinya
membuat kebijakan (Policies) yang sejalan dan selaras dengan keinginan/aspirasi masyarakat atau
kontituan [8]. Agar layanan TI berjalan sesuai dengan yang diharapkan, perlu ditunjang dengan
tata kelola TI. [9] Pada penerapannnya agar tata kelola TI berlangsung dengan efektif, organisasi
perlu menilai sejauh mana tata kelola yang sekarang berlangsung dan mengidentifikasi
peningkatan yang dapat dilakukan, hal tersebut berlaku pada semua proses yang perlu dikelola
yang terkandung dalam TI dan proses tata kelola itu sendiri. [9]
Informasi system audit and control association (ISACA) memperkenalkan sebuah
kerangka untuk mengelola IT Governance di sebuah perusahaan yang dikenal dengan nama
COBIT. [10] COBIT menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya
karena dapat membantu meningkatkan nilai teknologi informasi dan menurunkan resiko. COBIT
merupakan sekumpulan dokumentasi best practice untuk tata kelola TI dapat membantu seorang
auditor, manajemen dan pengguna untuk menghubungkan kesenjangan atau (gap) antara resiko
bisnis, kebutuhan control dan permasalahan teknis. [11]
COBIT 4.1 memiliki model kematangan (Maturity Model) yang digunakan mengontrol
semua proses TI dengan menggunakan cara penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi dapat
menilai proses-proses TI yang dimilikinya dimulai dari skala 0 sampai 5. Berikut pada Tabel 1
adalah penjelasan tingkatan Matury Model. [3] [10].
Tabel 1. Maturity Model
Level Kriteria Kematangan
0 Non Existent Lembaga/instansi tidak mengetahui bahwa terdapat Kekurangan dan
permasalaahn yang menyeluruh terhadap proses apapun yang dapat harus diatasi
1 Initial /Ad Hoc Terdapat bukti bahwa Instansi/lembaga mengetahui adanya permasalahan yang
harus diatasi. Belum terdapat proses standar, namun menggunakan pendekatan
awal yang cenderung diperlakukan secara individu atau per kasus. Secara umum
pendekatan kepada pengelolaan proses tidak terorganisasi
2 Repeatable but
Intuitive
Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai
pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan
tanggung jawab diserahkan kepada masing-masing PIC. Terdapat tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan ndividu/perorangan sehingga
kemungkinan untuk terjadi error sangat besar
3 Defined Prosedur distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan
melalui pelatihan. Kemudian diamanatkan bahwa proses-proses tersebut harus
diikuti. Namun kesahan sulit terdeteksi. Aturan sendiri tidak lengkap namun
sudah memformalkan praktek yang sedang dijalankan
4 Managed
and Measurable
Lembaga memantau dan mengawasi serta mengukur kepatutan terhadap aturan
atau prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara
efektif. Proses berada dibawah peningkatan yang tetap dan penyediaan praktek
yang baik. Otomatisasi dan perangkat digunakan dalam batasan tertentu
5 Optimeze Proses telah dipilih ke dalam tingkat praktek yang baik, berdasarkan hasil dari
perbaikan berkelanjutan dan permodelan kedewasaan dengan perusahaan lain
130  ISSN: 2460-4259
Teknik pengukuran maturity level menggunakan beberapa statement (pernyataan) dimana
setiap pernyataan dapat dinilai tingkat kepatutannya dengan menggunakan standar nilai, seperti
pada Tabel 2.
Tabel 2. Standar Penilaian maturity level (Pederiva, 2007)
Complience Level Numeric Values
Agreement With Statement Complience Value
Tidak Setuju 0
Kurang Setuju 0,33
Setuju 0,66
Sangat Setuju 1
Balanced Scorecard dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan ke
fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga timbul konsep Information Technology Balanced
Scorecard[6]. Pengertian Balanced scorecard merupakan perencanaan strategis dan sistem
manajemen yang digunakan secara luas baik dalam organisasi, meningkatkan komunikasi internal
dan eksternal dan mengawasi kinerja organisasi sesuai dengan tujuan strategi perusahaan.
Balanced Scorecard juga merupakan Alat bantu dalam melakukan penilaian kinerja dan
konsepnya berupa keseimbangan antara perspektif keuangan dan perspektif non keuangan,
sebagai bagian dari strategi organisasi dimasa mendatang [12].
Balanced scorecard tebagi kedalam empat perspektif yaitu: [7]
1. Perspektif Finansial, Tujuan finansial mungkin sangat berbeda untuk setiap tahap siklus hidup
bisnis. Teori strategi bisnis menawarkan beberapa strategi yang berbeda yang dapat diikuti
oleh unit bisnis, dari pertumbuhan pangsa pasar yang agresif sampai kepada konsolidasian
bisnis, keluar, dan likuidasi
2. Perspektif Pelanggan, menyatakan kumpulan ukuran pelanggan utama pada umumnya untuk
semua jenis perusahaan atau lembaga. Kelompok pengukuran ini diantaranya ukuran Pangsa
pasar, retensi terhadap pelanggan, akuisisi terhadap pelanggan, kepuasan terhadap pelanggan
dan profitabilitas pelanggan
3. Perspektif Bisnis Internal, dijelaskan bahwa pada perspektif bisnis internal para manajer
melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan
dan pemegang saham. Untuk Balanced Scorecard para manajer disarankan untuk menentukan
rantai nilai internal lengkap yang diawali dengan proses inovasi, dilanjutkan dengan proses
operasi dan diakhiri dengan layanan purna jual.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, Tujuan didalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan ambisius tiga
perspektif lainnya yang dapat dicapai. Tujuan dalam perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan merupakan factor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam tiga
perspektif scorecard
Penggunaan Balanced Scorecard (BSC) telah menyebar luas sebagai pengukuran kinerja
dan sistem manajemen. Premis dasar bahwa evaluasi dari suatu instansi seharusnya tidak terbatas
pada evaluasi keuangan tradisional tetapi harus dilengkapi dengan langkah-langkah mengenai
kepuasan pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan[6].
Dalam perkembangan selanjutnya, Balanced Scorecard tidak hanya dipakai untuk
mengukur kinerja organisasi saja, namun berkembang menjadi inti sistem manajemen strategi.
Lebih dari sekadar pengukuran, Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang
memotivasi breakthrough improvement dalam semua bidang kritis, seperti produk, proses,
customer, dan pengembangan pasar. Ada empat proses managing strategy yang
mengkombinasikan tujuan jangka panjang dan jangka pendek secara optimal yaitu proses
menterjemahkan visi (translating the vision), communication and linking, proses business
planning, dan proses feedback and learning [13].
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  131
Kelebihan Balanced Scorecard adalah diantaranya dapat mengembangkan analisis kinerja
TI secara luas dan spesifik, meningkatkan efektivitas proyek teknologi informasi,
meningkatkatkan hubungan dan dialog teknologi informasi, posisi teknologi informasi dapat
meningkatkan keunggulan bersaing[14].
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode survey research, merupakan metode penelitian
bersifat kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan temuan-
temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistik atau alat-alat kuantifikasi
lainnya[15].
2.1.Metode Pengumpulan data
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu
studi Pustaka, kuesioner, wawancara, observasi.
Observasi merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan mencari data
kepustakaan berupa buku, jurnal ilmiah, e-book, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan
penelitian [16].
Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan menganalisis hasil kuesioner dengan
pihak yang mampu memberikan informasi terhadap permasalahan yang sedang diteliti [16].
Dalam pemilihan responden menggunakan RACI Chart COBIT 4.1 dengan kriteria pada
Responsible, Accountable, Consulted, Informed (RACI). Menjelaskan bahwa RACI chart
mempunyai fungsi untuk mejelaskan peran dan tanggung jawab suatu fungsi dalam lembaga
terhadap suatu aktivitas tertentu didalam IT control objective [17].
Wawancara dalam tahapan ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
berdiskusi atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya Ketua STIMIK Sepuluh
Nopember Jayapura, Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Pembantu Ketua II Bidang Sumber
daya Manusia dan Keuangan, Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan, Kepala Laboratorium
dan Staf, Kepala Unit Penjaminan Mutu, Kepala BAAK, Kepala LPPM. Hasil wawancara akan
menjadi pertimbangan dalam pengolahan kuesioner serta penentuan nilai kematangan yang ada
pada tiap-tiap domain atau proses yang diteliti.
Obeservasi metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan melakukan
pengamatan langsung Pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura terkait sistem atau kondisi yang
sedang diterapkan.
2.2.Alur Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan terdapat beberapa langkah pokok yang di representasikan
dalam gambar alur penelitian pada Gambar 1.
a. Studi Literatur
Tahap studi literatur adalah langkah penelitian yang dilakukan dengan mempelajari data dan
informasi yang bersumber dari buku, jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan
topik yang dibahas pada penelitian ini.
b. Pengumpulan data dan Informasi
Pada tahapan pengumpulan data dan informasi adalah dengan melakukan studi pustaka,
observasi, wawancara, dan kuesioner. Pada tahap wawancara dilakukan dengan
mewawancarai pemangku kepentingan kepala BAAK, kepala Laboratorium, Ketua dan
Pembantu Ketua STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. Pada tahap kuesioner dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner pada responden yang telah ditentukan dengan menjawab
pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan COBIT
132  ISSN: 2460-4259
c. Analisis tingkat kematangan kondisi saat ini (as-is)
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis yang ada pada STIMIK Sepuluh Nopember
Jayapura yang tujuannya adalah mendapatkan nilai maturity level pada sistem yang sedang
berjalan
d. Analisis tingkat kematangan yang diharapkan (to-be)
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap tingkat kematangan yang diharapkan
STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura yang tujuannya adalah mendapatkan nilai maturity
level pada sistem yang akan dituju.
e. Menentukan Nilai kesenjangan (gap)
Pada tahap ini peneliti menentukan nilai kesenjangan antara tingkat kematangan diharapkan
dengan tingkat kematangan yang sedang dijalankan
f. Pemberian rekomendasi Perbaikan
Pada tahap ini peneliti memberikan rekomendasi perbaikan terkait hal-hal yang dapat
dilakukan oleh STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura dalam mengefisienkan biaya.
g. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian serta memberikan saran baik
kepada colon peneliti ataupun bagi pembaca yang.
Mulai
Buku Jurnal Hasil Penelitian Studi Literatur
Observasi Wawancara Kuesioner Pengumpulan Data
Pemahaman,
analisis Maturity
Level (as-is) kondisi
Awal
Pemahaman,
analisis Maturity
Level (to-be)
Harapan
Mendapat Nilai
Kesenjangan (gap)
Rekomendasi Perbaikan Pada
Sistem Untuk Di Jadikan Acuan
perbaikan
Selesai
Studi Pustaka
Penarikan kesimpulan dan
Saran
Gambar 1. Alur Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penentuan tujuan bisnis dan tujuan teknologi informasi yang diteliti pada STIMIK
Sepuluh Nopember Jayapura penulis menyesuaikan dengan kebutuhan Lembaga tersebut. Sebuah
Lembaga yang sedang dalam perkembangan dituntut untuk meningkatkan efisiensi biaya dan
memaksimalkan pemasukan demi terselenggaranya operasional yang baik.
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  133
3.1.Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari 30 Juli - 15 Oktober 2018 yang bertempat di STIMIK
Sepuluh Nopember Jayapura.
3.2.Analisis dan Pengolahan Data
Pada Tahapan ini peneliti memilih atau menentukan perspektif Balanced Scorecard serta
proses COBIT yang disesuaikan dengan kebutuhan Lembaga saat ini. Adapun Balanced
Scorecard dan proses COBIT yang dipilih dapat dilihat pada tabel 3. Hubungan antara BSC dan
COBIT
Tabel 3. Hubungan BSC dan COBIT
Perspektif Balanced
Scorecard
Business Goals IT Goals Proses COBIT
Financial perspective Provide a good return on
investment of IT-enabled
business investments
informasi Improve IT’s cost-
efficiency and its contribution
to business profitability
PO5 DS6
3.3.Hasil Pengukuran Maturity Level
Berdasarkan kuesioner menggunakan COBIT 4.1 diperoleh hasil seperti yang terdapat
pada tabel 4. Hasil pengukuran proses COBIT
Tabel 4. Hasil Pengukuran proses COBIT
No Proses Nilai Kematangan
1 PO5 Mengatur Investasi TI 2.37
2 DS6  Identifikasi dan Biaya tambahan 2.69
Pada masing-masing proses didalam domain yang telah dipilih, Plan and Organize
diwakili oleh PO5 dan DS6 berdasarkan Balanced Scorecard. Proses PO5 memiliki nilai
kematangan sebesar 2.37 yakni pada level Repeatable but Intuitive demikian DS6 memiliki nilai
kematangan sebesar 2.69 dengan kategori Repeatable but Intuitive pada level ini dibuatkan
prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum terdapat terdapat
Belum terdapat proses standar, namun menggunakan pendekatan awal yang cenderung
diperlakukan secara individu atau per kasus. Tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap
kemampuan individu/perorangan sehingga sangat mungkin terjadi kesalahan sangat besar.
Dalam penelitian dibedakan istilah antara tingkat kematangan dan nilai kematangan
dimana nilai kematangan merupakan bilangan pecahan yang merepresentasikan proses
pencapaian menuju suatu tingkat kematangan tertentu sesuai dengan teori COBIT. Sedangkan
tingkat kematangan menunjukkan tingkat kematangan yang dicapai Lembaga dalam menjalankan
sistem dan bentuknya berupa bilangan bulat.
3.4.Tingkat Kematangan yang diharapkan (to-be)
To-be diperoleh dari hasil wawanca dengan pemangku kepentingan pada STIMIK
Sepuluh Nopember Jayapura diantanya Ketua STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura, Pembantu
Ketua I, Pembantu Ketua II, Pembantu Ketua III, Kepala BAAK dan Kepala Laboratorium. Para
pemangku kepentingan ini memahami bahwa dalam hal melakukan efisiensi biaya adalah hal
yang sangat utama demi terselenggaranya operasional lembaga. Analisis yang diperoleh dari hasil
kuesioner yang disebarkan dengamn mempertimbangankan keadaan STIMIK Sepuluh Nopember
Jayapura, maka tingkat kematangan yang diharapkan adalah level 4 (Managed and Measurable).
Pada kondisi ini lembaga mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil
tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif, proses berada di bawah peningkatan
134  ISSN: 2460-4259
yang tetap, dan penyediaan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat digunakan dalam
batasan tertentu. Hal ini dijelaskan pada Tabel 5.
Tabel 5. Tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan diharapkan
No Proses
Nilai
Kema-
tangan
Tingkat Kematangan Saat Ini
(as-is)
Tingkat Kematangan
Diharapkan (to-be)
1 PO5
Mengatur
Investasi
TI
2,37 2 Repeatable but Intuitive
Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan
yang sama untuk dipakai oleh berbagai
pihak. Belum ditemukan pelatihan
formal atau sosialisasi aturan standar
dan tanggung jawab diserahkan kepada
masing -masing PIC. Terdapat tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap
pengetahuan individu/perorangan
sehingga kemungkinan terjadi kesalahan
sangat besar
4 Managed and Measurable
Manajemen mengawasi dan
mengukur kepatutan terhadap
prosedur dan mengambil tindakan
jika proses tidak dapat dikerjakan
secara efektif. Proses peningkatan
yang konstan dan dapat
memberikan praktek yang baik.
Otomatisasi dan perangkat yang
digunakan dalam batasan tertentu
2 DS6 
Identifikas
i dan
Biaya
tambahan
2,69 2 Repeatable but Intuitive
Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan
yang sama untuk dipakai oleh berbagai
pihak. Belum ditemukan pelatihan
formal atau sosialisasi aturan standar
dan tanggung jawab diserahkan kepada
masing -masing PIC. Terdapat tingkat
kepercayaan yang tinggi terhadap
pengetahuan individu/perorangan
sehingga kemungkinan terjadi error
sangat besar
4 Managed and Measurable
Manajemen mengawasi dan
mengukur kepatutan terhadap
prosedur dan mengambil tindakan
jika proses tidak dapat dikerjakan
secara efektif. Proses peningkatan
yang konstan dan dapat
memberikan praktek yang baik.
Otomatisasi dan perangkat yang
digunakan dalam batasan tertentu
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap tingkat kematangan saat ini dan
tingkat kematangan yang diharapkan maka peneliti menggambarkan dalam bentuk diagram rising
star seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram rising star (representasi nilai as-is dan to-be)
3.5.Selisi Nilai Kematangan saat ini dan kematanga diharapkan (Gap)
Dari hasil analisis nilai kematangan saat ini dan kematangan diharapkan dapat ditentukan
nilai kesenjagan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pemberian rekomendasi perbaikan
pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. adapun nilai kesenjangan dapat dilihat pada tabel 6.
Nilai kesenjangan (gap)
Tabel 6. Nilai Kesenjangan (gap)
No Proses
Nilai
Kematangan
saat ini (as-is)
Pembulatan
(tingkat
Kematangan)
Tingkat
Kematangan
diharapkan
Selisih
(Gap)
1 PO5 Mengatur Investasi TI 2.37 2 4 2
2
DS6  Identifikasi dan Biaya
Tambahan
2.69 2 4 2
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  135
3.6.Rekomendasi
Memberikan usulan yang akan dijadikan acuan dalam perbaikan dalam mencapai tujuan
yang sesuai dengan visi dan misi Lembaga. Pemberian rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Rekomendasi yang diberikan berupa
tindakan yang perlu dilakukan pada masing-masing proses khususnya yang menjadi objek
penelitian ini.
Perlu diketahui bahwa rancangan solusi adalah bahwa proses menuju penyempurnaan
adalah hal yang alamiah, secara terus menerus diupayakan sampai mencapai tujuan yang
ditargetkan dalam kurun waktu tertentu, dan itu dilakukan secara bertahap.
Pada hasil penelitian ini menyatakan bahwa posisi STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura
saat ini sedang berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive) dimana hal tersebut jika disesuaikan
dengan model kematangan pada COBIT 4.1 maka pada level ini proses yang bejalan dibuatkan
prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan
pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing -
masing PIC. Kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga
kemungkinan terjadi kesalahan sangat besar. Untuk dapat mencapai Peneliti memberikan
rekomendasi kepada pihak-pihak pemangku kepentingan yang secara langsung berada pada
sistem dimaksud, adapun rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut.
a. Rekomendasi proses PO5
1. Perlu dilakukan pengukuran secara berkala dan konsisten terhadap Penggunaan sistem,
kinerja, kapasitas
2. Sebaiknya Informasi selalu diperbaharui, dilakukan standarisasi terhadap kinerja,
memprediksi kejadian yang akan merugikan.
3. Lembaga menyediakan Alat pemantau otomatis disediakan untuk memantau ruang
sumber tertentu daya seperti, Ruang server, gateway jaringan, disk dan lain-lain.
4. Lembaga memberikan kepuasan kepada pengguna layanan yang selalu mengharapkan
layanan diperbaharui secara cepat.
5. Lembaga menyediakan metrik untuk mengukur kapasitas TI walaupun penerapannya
belum secara konsisten.
b. Rekomendasi proses DS6
1. Lembaga bertanggung jawab terhadap biaya layanan informasi serta dijelaskan dan
dipahami kepada berbagai pihak dan Lembaga menyediakan pelatihan formal
2. Biaya langsung maupun biaya tidak langsung dilaporkan dengan tepat waktu secara
otomatis kepada pemangku kepentingan.
3. Lembaga melakukan pemantauan dan evaluasi, mengambil tindakan jika terdeteksi biaya
deviasi.
4. Pelaporan biaya layanan informasi selalu dipantau oleh pemangku kepentingan.
5. Lembaga selalu meninjau agar alokasi anggaran atau biaya tetap pada batas wajar.
6. Lembaga menyediakan sistim akuntansi otomatis yang difokuskan pada layanan
informasi bukan pada proses bisnis.
7. Tujuan dan metrik disetujui oleh Lembaga walaupun belum dilakukan secara konsisten
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan pada STIMIK Sepuluh
Nopember Jayapura maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.
1. Tingkat kematangan pada proses PO5 dan DS6 berada pada level 2 Repeatable but Intuitive
dimana level ini proses yang bejalan dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk
dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar
dan tanggung jawab diserahkan kepada masing -masing PIC. Kepercayaan yang tinggi
136  ISSN: 2460-4259
terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat
besar.
2. Belum dilakukan alokasi anggaran TI secara konsisten, Serta pencatatan dan pengawasan
dilakukan secara informal.
3. Komunikasi antar departemen yang lemah, prosedur cenderung tanggung jawab diserahkan
pada masing-masing individu sehingga kemungkinan kesalahan terjadi sangat besar.
4. Semua proses akuntansi belum didokumentasikan secara formal.
5. Untuk mencapai tingkat kematangan pada level (4 Managed and Measurable) yakni pada
prosesnya Manajemen mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan
mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses sedang dalam
peningkatan yang konstan dan dapat memberikan praktek yang baik. Otomatisasi dan
perangkat yang digunakan dalam batasan tertentu. Maka setidaknya Lembaga wajib
menjalankan isyarat yang tertuang dalam COBIT yang di terjemahkan kedalam bentuk lain
yakni rekomendasi.
6. Terdapat Gap yang cukup jauh antara tingkat kematangan pada proses yang sedang dijalankan
dan proses yang diharapkan yakni sebesar 2 untuk menuju pada tingkat 4.
5. SARAN
Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran kepada calon peneliti
selanjutnya yang ingin mengembangkan ruang lingkup dari penelitian ini dan kepada STIMIK
Sepuluh Nopember Jayapura:
1. Diharapkan bagi calon peneliti selanjutnya dapat memperluas ruang lingkup penelitian pada
tujuan bisnis dan tujuan teknologi informasi yang lain sehingga didapatkan tata kelola yang
baik disetiap proses yang dianjurkan oleh framework COBIT 4.1
2. Setiap proses pada Lembaga perlu diformalkan baik dalam bentuk administrasi maupun
sistem akuntasi, dan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan,
3. Perlu dibuat pengawasan dan pelatiahan formal pada setiap tingkatan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Darmanto, Y., Suyanto . M., Sudarmawan, 2014, Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi
Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan, Citec Journal, Vol 1. No. 2, Hal 102 – 115.
[2] Tim Penyusun, 2016, Rencana Strategis STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura 2016-2021,
Jayapura
[3] Marzuki, K., 2018, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 4.1 Domain
Monitoring Evaluasi Pada Perguruan Tinggi Swasta, SENSITEK, Pontianak, 12 Juli.
[4] Information Technology Governance Institute, 2005, Cobit 4.1, Framework Control
Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute, Rolling
Meadows, United States.
[5] Lesmono, I .D., Erica, D., 2018, Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Metode COBIT 4.1
(Studi Kasus : PT IMI), Jurnal Kaijian Ilmiah, Vol. 18 No. 1, Hal 75 – 84.
[6] Haerani, R., 2017, Mengukur Tingkat Kinerja Tata Kelola Teknologi Informasi di Perguruan
Tinggi Menggunakan IT Balanced Scorecard, Jurnal Sistem Informasi, Vol 4, Hal 25 – 28.
[7] Hery, 2017, Balanced Scorecard for Business, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
[8] Fauzan R., Latifah, R., 2015, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Mengontrol
Manajemen Kualitas Menggunakan Cobit 4.1 Studi Kasus: PT Nikkatsu Electric Works,
JuTISI, Vol. 1 No. 3, Hal 235 – 244.
Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018
ISSN: 2460-4259  137
[9] Faizal., M., 2013, Analisa Tingkat Kematangan Tata Kelola pada Sistem Informasi Akademik
Perguruan Tinggi XYZ Berdasarkan Domain ME COBIT Versi 5.0., Laporan Penelitian
Hibah Bersaing, Project Multitahun, Dikti, Jakarta.
[10] Information Technology Governance Institute, 2007, Cobit 4.1, Framework Control
Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute, Rolling
Meadows, United States.
[11] Daryanto., Trihargo, G., Pratignyo, C. I., 2002, Audit Sistem Informasi II, Yayasan
Pendidikan Internal Audit, Jakarta.
[12] Sumarsan, T., 2010, Sistem pengendalian Manajemen. PT Index, Jakarta
[13] Gunawan, B., 2000, Balanced Scorecard: Perspektif Baru dalam Menilai Kinerja Organisasi,
Jurnal akuntansi & Investasi, Vol. 1 No. 1, Hal. 41 – 51.
[14] Syarifudin, G, 2013, Perencanaan Strategis Sistem Infomasi Pengukuran Kinerja Dosen
dengan Menggunakan IT-Balanced Scorecard, Jurnal Sisfotenika, Vol. 3, No. 1, Hal 61 –
70.
[15] Ahmadi, R., 2016, Metodologi Penelitian Kualitatif, AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
[16] Sarno, R., 2009, Audit Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Penerbitan ITS(ITS PRESS),
Surabaya
[17] Murhada., Giap, C. Y., 2011, Pengantar Teknologi Informasi, Mitra Wacana Media,
Tangerang.

More Related Content

What's hot

Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiFaith Posumah
 
Jurnal implementasi enterprise architecture perguruan tinggi
Jurnal   implementasi enterprise architecture perguruan tinggiJurnal   implementasi enterprise architecture perguruan tinggi
Jurnal implementasi enterprise architecture perguruan tinggiRatzman III
 
Jurnal arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di
Jurnal   arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi diJurnal   arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di
Jurnal arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi diRatzman III
 
Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Joshua Mamahit
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasiputra sutimin
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Lauhul Machfuzh
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...AlfinaRltsr
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiFaith Posumah
 
Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)Julio Mamesah
 
Analisis dan perencanaan_struktur_organi
Analisis dan perencanaan_struktur_organiAnalisis dan perencanaan_struktur_organi
Analisis dan perencanaan_struktur_organiabdulrahman1451
 
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5Furqan Buncit
 
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmas
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmasEnterprise Architekture Planning (EAP) puskesmas
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmasErwin Setiawan
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...Adi Permana
 

What's hot (20)

Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
 
Cobit 4.1
Cobit 4.1 Cobit 4.1
Cobit 4.1
 
Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1
 
Jurnal implementasi enterprise architecture perguruan tinggi
Jurnal   implementasi enterprise architecture perguruan tinggiJurnal   implementasi enterprise architecture perguruan tinggi
Jurnal implementasi enterprise architecture perguruan tinggi
 
Jurnal arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di
Jurnal   arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi diJurnal   arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di
Jurnal arsitektur sistem informasi untuk institusi perguruan tinggi di
 
Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
 
Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)Tata Kelola TI (IT Governance)
Tata Kelola TI (IT Governance)
 
2009 aang si_2
2009 aang si_22009 aang si_2
2009 aang si_2
 
68 256-1-pb
68 256-1-pb68 256-1-pb
68 256-1-pb
 
COBIT 5
COBIT 5COBIT 5
COBIT 5
 
Analisis dan perencanaan_struktur_organi
Analisis dan perencanaan_struktur_organiAnalisis dan perencanaan_struktur_organi
Analisis dan perencanaan_struktur_organi
 
Tata Kelola TI
Tata Kelola TITata Kelola TI
Tata Kelola TI
 
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
 
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmas
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmasEnterprise Architekture Planning (EAP) puskesmas
Enterprise Architekture Planning (EAP) puskesmas
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
IT Governance
IT GovernanceIT Governance
IT Governance
 

Similar to Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 4.1 dan Balanced Scorecard

Master plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinciMaster plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinciShafiyya Darisfa
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Cilin christianto
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Yusuf Saputra
 
SI351-021019-522-5.ppt
SI351-021019-522-5.pptSI351-021019-522-5.ppt
SI351-021019-522-5.pptsaeful33
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...Siti Maesaroh
 
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...Siti Maesaroh
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...Siti Maesaroh
 
Contoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT GovernanceContoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT GovernanceRicky Akbar
 
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobitAplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobitPrincess Syr
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...WidyaAyundaPutri
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...Sari Kartika
 
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5MochammadIhzaRizkyKa
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...Pasha Madogucci
 
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...khristina damayanti
 
[2018] week04 tkti - fokus area tata kelola
[2018] week04   tkti - fokus area tata kelola[2018] week04   tkti - fokus area tata kelola
[2018] week04 tkti - fokus area tata kelolaAnisah Herdiyanti
 
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...radityawijaksono
 
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...dickyyyou
 

Similar to Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 4.1 dan Balanced Scorecard (20)

Master plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinciMaster plane e government kabupaten kerinci
Master plane e government kabupaten kerinci
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
 
n 2009 aang si_2
 n 2009 aang si_2 n 2009 aang si_2
n 2009 aang si_2
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
 
SI351-021019-522-5.ppt
SI351-021019-522-5.pptSI351-021019-522-5.ppt
SI351-021019-522-5.ppt
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
 
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
 
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
 
Contoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT GovernanceContoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT Governance
 
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobitAplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, informasi dalam praktik,...
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal,...
 
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5
Perancangan TataKelola TI Berbasis Kerangka Cobit 5
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
 
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
 
Cobit
CobitCobit
Cobit
 
[2018] week04 tkti - fokus area tata kelola
[2018] week04   tkti - fokus area tata kelola[2018] week04   tkti - fokus area tata kelola
[2018] week04 tkti - fokus area tata kelola
 
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
 
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...
Sim 1, nurdien ashshidiqy, hapzi ali, penyelarasan teknologi informasi dengan...
 
Termik Stream
Termik StreamTermik Stream
Termik Stream
 

More from faisalpiliang1

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...faisalpiliang1
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDfaisalpiliang1
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...faisalpiliang1
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...faisalpiliang1
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearningfaisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHfaisalpiliang1
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...faisalpiliang1
 
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...faisalpiliang1
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALANfaisalpiliang1
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanfaisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...faisalpiliang1
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...faisalpiliang1
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...faisalpiliang1
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...faisalpiliang1
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanfaisalpiliang1
 
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...faisalpiliang1
 

More from faisalpiliang1 (20)

Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
Comparison of Dynamic Programming Algorithm and Greedy Algorithm on Integer K...
 
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROIDAPLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
APLIKASI POINT OF SALE MULTI OUTLET DAN MULTI PAYMENT BERBASIS WEB DAN ANDROID
 
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Bercerita Menggunakan Komik Elektro...
 
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
COVID-19 and Disruption in Management and Education Academics: Bibliometric M...
 
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi ElearningRancang Bangun Aplikasi Elearning
Rancang Bangun Aplikasi Elearning
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH PENGANGKUTAN DENGAN MENGGUNAKAN...
 
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
TEKNIK MENENTUKAN PERJALANAN PADA MASALAH PERSIMPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MET...
 
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAHPENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
PENERAPAN METODE GREEDY DALAM OPTIMASI PENUKARAN UANG SEBESAR 125 RIBU RUPIAH
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
Efektifitas Penerapan Metode AHP dalam Pemilihan Perangkat Lunak Pengolah Cit...
 
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
PENERAPAN METODE GREEDY KNAPSACK DALAM MENENTUKAN KOMPOSISI BUAH PADA MASALAH...
 
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALANPENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN  MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
PENERAPAN METODE GREEDY COLORING DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSIMPANGAN JALAN
 
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahanPenerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
Penerapan Metode Greedy Knapsack dalam Menentukan Komposisi Buah-buahan
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN ME...
 
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT PEMROSESAN DATA MENGGUNAKAN ME...
 
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI  HEADGEAR BOX   DALAM  UNDIVIDED RAGNAROK  , UNDI...
TEKNIK MENENTUKAN KOMPOSISI HEADGEAR BOX DALAM UNDIVIDED RAGNAROK , UNDI...
 
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Kompute...
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)
 
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikanPeningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan
 
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
STRATEGI OPTIMASI DALAM MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK UNDIVIDED RAGNAROK ASSA...
 

Recently uploaded

power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfAdindaRizkiThalia
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxFidelaNiam
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptxSuarniSuarni5
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas Xyova9dspensa
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 

Recently uploaded (20)

power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdfMakna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
Makna, hukum, hikmah dan keutamaan puasa.pdf
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptxSasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
Sasaran dan Pengembangan Sikap Profesional Guru.pptx
 
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptxMateri pesantren kilat Ramadhan  tema puasa.pptx
Materi pesantren kilat Ramadhan tema puasa.pptx
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas XPowerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
Powerpoint tentang Kebutuhan Manusia kelas X
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 

Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 4.1 dan Balanced Scorecard

  • 1. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  127 Copyright 2018, Universitas AMIKOM Yogyakarta, ISSN 2460-4259 Dikirim: 23 November 2018; Direvisi: 29 November 2018; Diterima: 10 Desember 2018 Mengukur Tingkat Kematangan Tata Kelola Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 4.1 dan Balanced Scorecard Measuring the Maturity Level of Academic Information System Governance Using COBIT 4.1 and the Balanced Scorecard Elvis Pawan*1 , Ema Utami2 , Asro Nasiri3 1 STIMIK Sepuluh Nopember, 2,3 Program Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta E-mail: *1 elvispawan09@gmail.com, 2 emma@nrar.net, 3 asro@amikom.ac.id Abstrak Dalam perkembangan lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh teknologi informasi (TI). Pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura terdapat masalah dalam hal belum menyadari pentingnya untuk meningkatkan efisiensi biaya. Sehingga perlu dilakukan pengukuran untuk mengetahui tingkat kematangan lembaga dalam hal pengelolaan efisiensi biaya. Tata kelola TI sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan TI demi tercapaianya visi dan misi lembaga. Salah satu proses penting dalam penerapan tata kelola TI adalah melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana institusi menerapkan tata kelola yang baik. Penelitian ini menjelaskan bagaimana lembaga pendidikan dapat meningkatkan efisiensi biaya dan kontribusinya terhadap profitabilitas bisnis. Balanced Scorecard merupakan sebuah kerangka kerja yang baik untuk melakukan penilaian terhadap kinerja Organisasi. Dalam hal ini COBIT dan Balanced scorecard memberikan sebuah patokan pada financial perspektif yang dapat dijadikan acuan manajemen sebuah institusi yang ingin melakukan pembenahan khususnya dalam efisiensi biaya. Penelitian ini menghasilkan cara meningkatkan maturity level yang dapat dijadikan acuan oleh lembaga dalam menyusun tata kelola TI yang sesuai dengan best practice COBIT 4.1. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kematangan tata kelola lembaga saat ini khususnya PO5 = 2,37 dan DS6=2,69, berada pada level 2. Kata Kunci — Tata Kelola TI, COBIT, Balanced Scorecard Abstract In the development of educational institutions is largely determined information technology (IT). STIMIK Sepuluh November Jayapura there were problems in terms of not realizing the importance of increasing cost efficiency. Necessary to measure the maturity level of the institution in terms of managing cost efficiency. IT governance of an institution is needed to find out how far IT is used for achieving vision and mission. The most important processes in implementing IT governance is conducting an evaluation that aims to determine the extent of institutions in implementing good governance. This study explains how an educational institution can improve cost efficiency and its contribution to business profitability. The Balanced Scorecard is a good framework for assessing Organizational performance. COBIT and the Balanced Scorecard provide a benchmark for financial perspective that can be used as a reference for management in an institution that wants to make improvements, especially cost efficiency. This study has a way to improve the maturity level that can be used as a reference by the institution in compiling IT governance that is in accordance with COBIT best practices. In this study concluded that the current maturity level of institutional governance, especially PO5=2.37 and DS6=2.69, is at level 2 Keywords — 3-5 IT Governance, COBIT, Balanced Scorecard
  • 2. 128  ISSN: 2460-4259 1. PENDAHULUAN Penerapan teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapan sesuai dengan tujuan visi dan misi organisasi atau institusi dengan menerapkan strategi bisnis dan strategi sistim teknologi informasi. [1] Diperlukan analisa yang cukup berbagai faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu perencanaan strategi sistem atau teknologi informasi yang adaptable dan selaras atau satu tujuan dengan strategi bisnis [1]. STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura merupakan sebuah Lembaga Pendidikan yang berkedudukan di kota Jayapura dimana dikeluarkan izin operasional melalui keputusan menteri Pendidikan nasional Republik Indonesia dengan nomor: 31/D/O/2006. Sesuai dengan visi dan misi institusi yang tertuang didalam rencana strategis STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura bahwa “Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang berdaya saing dan unggul di Provinsi Papua pada tahun 2025 dalam bidang ilmu Komputer” [2]. Akan tetapi setelah terbentuknya lembaga tersebut manajemen belum mengetahui sejauh mana progress untuk mencapai sasaran yang dimaksud, itu bukan tanpa alasan karena sampai saat ini belum pernah dilakukan sebuah evaluasi dalam bentuk pengukuran tata kelola pada sistem yang digunakan. Penelitian ini difokuskan pada proses COBIT dengan pemetaan yang telah ditentukan sesuai perspektif Balanced Scorecard: 1. Financial perspective Balanced Scorecard dengan tujuan bisnis Provide a good return on investment of IT-enabled business investments dan tujuan teknologi informasi Improve cost- efficiency and its contribution to business profitability, dengan proses COBIT PO5 dan DS6. 2. Merepresentasikan tingkat kematangan kedalam nilai mauturity level. 3. Penelitian ini dilakukan pada BAAK STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura Audit Teknologi Informasi pada hakekatnya merupakan salah satu dari bentuk audit, operasioanal, tetapi kini audit teknologi informasi sudah dikenal sebagai satu satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih untuk meningkatkan tata kelola IT, sebagai suatu audit operasional terhadap manajemen sumber daya informasi yaitu efektivitas, efisiensi dan ekonomis tidaknya unit fungsional sistem informasi pada suatu organisasi [3]. Audit tersebut dapat dilakukan dengan beberapa framework yang ada diantaranya, COBIT, IT-IL, ISO 17799.[3]. Pada penelitian ini penulis menggunakan framework Control Objectives For Information Technology (COBIT) sebagai panduan dalam mengevaluasi TI. Pemilihan framework karena COBIT memiliki cakupan yang luas dibandingkan dengan yang lainnya. Framework COBIT lebih detail dan terperinci terdiri dari 318 activity, 34 level proses yang ada dan dibagi ke dalam empat domain. 1. Plan and Organise yang terdiri dari sepuluh proses terkait perencanaan dan penyelarasan strategi teknologi informasi dan strategi perusahaan atau organisasi 2. Acquire and Implement yang terdiri dari tujuh proses terkait pemilihan pengadaan dan penerapan teknologi informasi yang digunakan 3. Delivery and Support yang terdiri dari tiga belas proses terkait pelayanan teknologi informasi dan dukungan teknisnya 4. Monitoring dan Evaluate yang terdiri dari empat proses terkait pengawasan dan pengelolaan teknologi informasi pada perusahaan atau organisasi [3][4]. Faktor lain pemilihan kerangka kerja dengan framework COBIT karena mempunyai beberapa keunggulan pertama, Memiliki konsep yang searah dengan pengelolaan perusahaan. Kedua mempunyai definisi yang cukup, rinci dan terarah untuk pengelolaan sebuah perusahaan, ketiga mempunyai konsep keterkaitan kausal yang erat, sehingga lebih mudah untuk mengarahkan perusahaan, dari sasaran teknis ke strategis dan sebaliknya serta mampu menelusuri masalah dari lingkup yang besar ke lingkup yang lebih detil [5]. Balanced Scorecard dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan ke fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga timbul konsep Information Technology Balanced Scorecard[6]. Balanced Scorecard adalah kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari misi dan visi perusahaan untuk mendukung strategi perusahaan secara
  • 3. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  129 keseluruhan[7]. Balanced Scorecard mempunyai identifikasi struktur ataupun kerangka yang ada Lembaga untuk mencapai dan merealisasikan visi dan misi lembaga, dan hal ini dijelaskan kedalam empat perspektif Balanced Scorecard[7]. Tata kelola (Governance) merupakan turunan dari kata “government” yang artinya membuat kebijakan (Policies) yang sejalan dan selaras dengan keinginan/aspirasi masyarakat atau kontituan [8]. Agar layanan TI berjalan sesuai dengan yang diharapkan, perlu ditunjang dengan tata kelola TI. [9] Pada penerapannnya agar tata kelola TI berlangsung dengan efektif, organisasi perlu menilai sejauh mana tata kelola yang sekarang berlangsung dan mengidentifikasi peningkatan yang dapat dilakukan, hal tersebut berlaku pada semua proses yang perlu dikelola yang terkandung dalam TI dan proses tata kelola itu sendiri. [9] Informasi system audit and control association (ISACA) memperkenalkan sebuah kerangka untuk mengelola IT Governance di sebuah perusahaan yang dikenal dengan nama COBIT. [10] COBIT menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat membantu meningkatkan nilai teknologi informasi dan menurunkan resiko. COBIT merupakan sekumpulan dokumentasi best practice untuk tata kelola TI dapat membantu seorang auditor, manajemen dan pengguna untuk menghubungkan kesenjangan atau (gap) antara resiko bisnis, kebutuhan control dan permasalahan teknis. [11] COBIT 4.1 memiliki model kematangan (Maturity Model) yang digunakan mengontrol semua proses TI dengan menggunakan cara penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi dapat menilai proses-proses TI yang dimilikinya dimulai dari skala 0 sampai 5. Berikut pada Tabel 1 adalah penjelasan tingkatan Matury Model. [3] [10]. Tabel 1. Maturity Model Level Kriteria Kematangan 0 Non Existent Lembaga/instansi tidak mengetahui bahwa terdapat Kekurangan dan permasalaahn yang menyeluruh terhadap proses apapun yang dapat harus diatasi 1 Initial /Ad Hoc Terdapat bukti bahwa Instansi/lembaga mengetahui adanya permasalahan yang harus diatasi. Belum terdapat proses standar, namun menggunakan pendekatan awal yang cenderung diperlakukan secara individu atau per kasus. Secara umum pendekatan kepada pengelolaan proses tidak terorganisasi 2 Repeatable but Intuitive Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing-masing PIC. Terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan ndividu/perorangan sehingga kemungkinan untuk terjadi error sangat besar 3 Defined Prosedur distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan. Kemudian diamanatkan bahwa proses-proses tersebut harus diikuti. Namun kesahan sulit terdeteksi. Aturan sendiri tidak lengkap namun sudah memformalkan praktek yang sedang dijalankan 4 Managed and Measurable Lembaga memantau dan mengawasi serta mengukur kepatutan terhadap aturan atau prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses berada dibawah peningkatan yang tetap dan penyediaan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat digunakan dalam batasan tertentu 5 Optimeze Proses telah dipilih ke dalam tingkat praktek yang baik, berdasarkan hasil dari perbaikan berkelanjutan dan permodelan kedewasaan dengan perusahaan lain
  • 4. 130  ISSN: 2460-4259 Teknik pengukuran maturity level menggunakan beberapa statement (pernyataan) dimana setiap pernyataan dapat dinilai tingkat kepatutannya dengan menggunakan standar nilai, seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Standar Penilaian maturity level (Pederiva, 2007) Complience Level Numeric Values Agreement With Statement Complience Value Tidak Setuju 0 Kurang Setuju 0,33 Setuju 0,66 Sangat Setuju 1 Balanced Scorecard dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan ke fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga timbul konsep Information Technology Balanced Scorecard[6]. Pengertian Balanced scorecard merupakan perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara luas baik dalam organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal dan mengawasi kinerja organisasi sesuai dengan tujuan strategi perusahaan. Balanced Scorecard juga merupakan Alat bantu dalam melakukan penilaian kinerja dan konsepnya berupa keseimbangan antara perspektif keuangan dan perspektif non keuangan, sebagai bagian dari strategi organisasi dimasa mendatang [12]. Balanced scorecard tebagi kedalam empat perspektif yaitu: [7] 1. Perspektif Finansial, Tujuan finansial mungkin sangat berbeda untuk setiap tahap siklus hidup bisnis. Teori strategi bisnis menawarkan beberapa strategi yang berbeda yang dapat diikuti oleh unit bisnis, dari pertumbuhan pangsa pasar yang agresif sampai kepada konsolidasian bisnis, keluar, dan likuidasi 2. Perspektif Pelanggan, menyatakan kumpulan ukuran pelanggan utama pada umumnya untuk semua jenis perusahaan atau lembaga. Kelompok pengukuran ini diantaranya ukuran Pangsa pasar, retensi terhadap pelanggan, akuisisi terhadap pelanggan, kepuasan terhadap pelanggan dan profitabilitas pelanggan 3. Perspektif Bisnis Internal, dijelaskan bahwa pada perspektif bisnis internal para manajer melakukan identifikasi berbagai proses yang sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham. Untuk Balanced Scorecard para manajer disarankan untuk menentukan rantai nilai internal lengkap yang diawali dengan proses inovasi, dilanjutkan dengan proses operasi dan diakhiri dengan layanan purna jual. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, Tujuan didalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan ambisius tiga perspektif lainnya yang dapat dicapai. Tujuan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan factor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam tiga perspektif scorecard Penggunaan Balanced Scorecard (BSC) telah menyebar luas sebagai pengukuran kinerja dan sistem manajemen. Premis dasar bahwa evaluasi dari suatu instansi seharusnya tidak terbatas pada evaluasi keuangan tradisional tetapi harus dilengkapi dengan langkah-langkah mengenai kepuasan pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan[6]. Dalam perkembangan selanjutnya, Balanced Scorecard tidak hanya dipakai untuk mengukur kinerja organisasi saja, namun berkembang menjadi inti sistem manajemen strategi. Lebih dari sekadar pengukuran, Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang memotivasi breakthrough improvement dalam semua bidang kritis, seperti produk, proses, customer, dan pengembangan pasar. Ada empat proses managing strategy yang mengkombinasikan tujuan jangka panjang dan jangka pendek secara optimal yaitu proses menterjemahkan visi (translating the vision), communication and linking, proses business planning, dan proses feedback and learning [13].
  • 5. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  131 Kelebihan Balanced Scorecard adalah diantaranya dapat mengembangkan analisis kinerja TI secara luas dan spesifik, meningkatkan efektivitas proyek teknologi informasi, meningkatkatkan hubungan dan dialog teknologi informasi, posisi teknologi informasi dapat meningkatkan keunggulan bersaing[14]. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey research, merupakan metode penelitian bersifat kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan temuan- temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur statistik atau alat-alat kuantifikasi lainnya[15]. 2.1.Metode Pengumpulan data Pada penelitian ini, metode pengumpulan data terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu studi Pustaka, kuesioner, wawancara, observasi. Observasi merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan mencari data kepustakaan berupa buku, jurnal ilmiah, e-book, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penelitian [16]. Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan menganalisis hasil kuesioner dengan pihak yang mampu memberikan informasi terhadap permasalahan yang sedang diteliti [16]. Dalam pemilihan responden menggunakan RACI Chart COBIT 4.1 dengan kriteria pada Responsible, Accountable, Consulted, Informed (RACI). Menjelaskan bahwa RACI chart mempunyai fungsi untuk mejelaskan peran dan tanggung jawab suatu fungsi dalam lembaga terhadap suatu aktivitas tertentu didalam IT control objective [17]. Wawancara dalam tahapan ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara berdiskusi atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya Ketua STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura, Pembantu Ketua I Bidang Akademik, Pembantu Ketua II Bidang Sumber daya Manusia dan Keuangan, Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan, Kepala Laboratorium dan Staf, Kepala Unit Penjaminan Mutu, Kepala BAAK, Kepala LPPM. Hasil wawancara akan menjadi pertimbangan dalam pengolahan kuesioner serta penentuan nilai kematangan yang ada pada tiap-tiap domain atau proses yang diteliti. Obeservasi metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung Pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura terkait sistem atau kondisi yang sedang diterapkan. 2.2.Alur Penelitian Pada penelitian yang dilakukan terdapat beberapa langkah pokok yang di representasikan dalam gambar alur penelitian pada Gambar 1. a. Studi Literatur Tahap studi literatur adalah langkah penelitian yang dilakukan dengan mempelajari data dan informasi yang bersumber dari buku, jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik yang dibahas pada penelitian ini. b. Pengumpulan data dan Informasi Pada tahapan pengumpulan data dan informasi adalah dengan melakukan studi pustaka, observasi, wawancara, dan kuesioner. Pada tahap wawancara dilakukan dengan mewawancarai pemangku kepentingan kepala BAAK, kepala Laboratorium, Ketua dan Pembantu Ketua STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. Pada tahap kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada responden yang telah ditentukan dengan menjawab pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan COBIT
  • 6. 132  ISSN: 2460-4259 c. Analisis tingkat kematangan kondisi saat ini (as-is) Pada tahap ini peneliti melakukan analisis yang ada pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura yang tujuannya adalah mendapatkan nilai maturity level pada sistem yang sedang berjalan d. Analisis tingkat kematangan yang diharapkan (to-be) Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap tingkat kematangan yang diharapkan STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura yang tujuannya adalah mendapatkan nilai maturity level pada sistem yang akan dituju. e. Menentukan Nilai kesenjangan (gap) Pada tahap ini peneliti menentukan nilai kesenjangan antara tingkat kematangan diharapkan dengan tingkat kematangan yang sedang dijalankan f. Pemberian rekomendasi Perbaikan Pada tahap ini peneliti memberikan rekomendasi perbaikan terkait hal-hal yang dapat dilakukan oleh STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura dalam mengefisienkan biaya. g. Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian serta memberikan saran baik kepada colon peneliti ataupun bagi pembaca yang. Mulai Buku Jurnal Hasil Penelitian Studi Literatur Observasi Wawancara Kuesioner Pengumpulan Data Pemahaman, analisis Maturity Level (as-is) kondisi Awal Pemahaman, analisis Maturity Level (to-be) Harapan Mendapat Nilai Kesenjangan (gap) Rekomendasi Perbaikan Pada Sistem Untuk Di Jadikan Acuan perbaikan Selesai Studi Pustaka Penarikan kesimpulan dan Saran Gambar 1. Alur Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penentuan tujuan bisnis dan tujuan teknologi informasi yang diteliti pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura penulis menyesuaikan dengan kebutuhan Lembaga tersebut. Sebuah Lembaga yang sedang dalam perkembangan dituntut untuk meningkatkan efisiensi biaya dan memaksimalkan pemasukan demi terselenggaranya operasional yang baik.
  • 7. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  133 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari 30 Juli - 15 Oktober 2018 yang bertempat di STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. 3.2.Analisis dan Pengolahan Data Pada Tahapan ini peneliti memilih atau menentukan perspektif Balanced Scorecard serta proses COBIT yang disesuaikan dengan kebutuhan Lembaga saat ini. Adapun Balanced Scorecard dan proses COBIT yang dipilih dapat dilihat pada tabel 3. Hubungan antara BSC dan COBIT Tabel 3. Hubungan BSC dan COBIT Perspektif Balanced Scorecard Business Goals IT Goals Proses COBIT Financial perspective Provide a good return on investment of IT-enabled business investments informasi Improve IT’s cost- efficiency and its contribution to business profitability PO5 DS6 3.3.Hasil Pengukuran Maturity Level Berdasarkan kuesioner menggunakan COBIT 4.1 diperoleh hasil seperti yang terdapat pada tabel 4. Hasil pengukuran proses COBIT Tabel 4. Hasil Pengukuran proses COBIT No Proses Nilai Kematangan 1 PO5 Mengatur Investasi TI 2.37 2 DS6  Identifikasi dan Biaya tambahan 2.69 Pada masing-masing proses didalam domain yang telah dipilih, Plan and Organize diwakili oleh PO5 dan DS6 berdasarkan Balanced Scorecard. Proses PO5 memiliki nilai kematangan sebesar 2.37 yakni pada level Repeatable but Intuitive demikian DS6 memiliki nilai kematangan sebesar 2.69 dengan kategori Repeatable but Intuitive pada level ini dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum terdapat terdapat Belum terdapat proses standar, namun menggunakan pendekatan awal yang cenderung diperlakukan secara individu atau per kasus. Tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kemampuan individu/perorangan sehingga sangat mungkin terjadi kesalahan sangat besar. Dalam penelitian dibedakan istilah antara tingkat kematangan dan nilai kematangan dimana nilai kematangan merupakan bilangan pecahan yang merepresentasikan proses pencapaian menuju suatu tingkat kematangan tertentu sesuai dengan teori COBIT. Sedangkan tingkat kematangan menunjukkan tingkat kematangan yang dicapai Lembaga dalam menjalankan sistem dan bentuknya berupa bilangan bulat. 3.4.Tingkat Kematangan yang diharapkan (to-be) To-be diperoleh dari hasil wawanca dengan pemangku kepentingan pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura diantanya Ketua STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura, Pembantu Ketua I, Pembantu Ketua II, Pembantu Ketua III, Kepala BAAK dan Kepala Laboratorium. Para pemangku kepentingan ini memahami bahwa dalam hal melakukan efisiensi biaya adalah hal yang sangat utama demi terselenggaranya operasional lembaga. Analisis yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan dengamn mempertimbangankan keadaan STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura, maka tingkat kematangan yang diharapkan adalah level 4 (Managed and Measurable). Pada kondisi ini lembaga mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif, proses berada di bawah peningkatan
  • 8. 134  ISSN: 2460-4259 yang tetap, dan penyediaan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat digunakan dalam batasan tertentu. Hal ini dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5. Tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan diharapkan No Proses Nilai Kema- tangan Tingkat Kematangan Saat Ini (as-is) Tingkat Kematangan Diharapkan (to-be) 1 PO5 Mengatur Investasi TI 2,37 2 Repeatable but Intuitive Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing -masing PIC. Terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat besar 4 Managed and Measurable Manajemen mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses peningkatan yang konstan dan dapat memberikan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat yang digunakan dalam batasan tertentu 2 DS6  Identifikas i dan Biaya tambahan 2,69 2 Repeatable but Intuitive Dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing -masing PIC. Terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga kemungkinan terjadi error sangat besar 4 Managed and Measurable Manajemen mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses peningkatan yang konstan dan dapat memberikan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat yang digunakan dalam batasan tertentu Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan yang diharapkan maka peneliti menggambarkan dalam bentuk diagram rising star seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram rising star (representasi nilai as-is dan to-be) 3.5.Selisi Nilai Kematangan saat ini dan kematanga diharapkan (Gap) Dari hasil analisis nilai kematangan saat ini dan kematangan diharapkan dapat ditentukan nilai kesenjagan yang akan digunakan sebagai acuan dalam pemberian rekomendasi perbaikan pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. adapun nilai kesenjangan dapat dilihat pada tabel 6. Nilai kesenjangan (gap) Tabel 6. Nilai Kesenjangan (gap) No Proses Nilai Kematangan saat ini (as-is) Pembulatan (tingkat Kematangan) Tingkat Kematangan diharapkan Selisih (Gap) 1 PO5 Mengatur Investasi TI 2.37 2 4 2 2 DS6  Identifikasi dan Biaya Tambahan 2.69 2 4 2
  • 9. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  135 3.6.Rekomendasi Memberikan usulan yang akan dijadikan acuan dalam perbaikan dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi Lembaga. Pemberian rekomendasi dilakukan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Rekomendasi yang diberikan berupa tindakan yang perlu dilakukan pada masing-masing proses khususnya yang menjadi objek penelitian ini. Perlu diketahui bahwa rancangan solusi adalah bahwa proses menuju penyempurnaan adalah hal yang alamiah, secara terus menerus diupayakan sampai mencapai tujuan yang ditargetkan dalam kurun waktu tertentu, dan itu dilakukan secara bertahap. Pada hasil penelitian ini menyatakan bahwa posisi STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura saat ini sedang berada pada level 2 (Repeatable but Intuitive) dimana hal tersebut jika disesuaikan dengan model kematangan pada COBIT 4.1 maka pada level ini proses yang bejalan dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing - masing PIC. Kepercayaan yang tinggi terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat besar. Untuk dapat mencapai Peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak pemangku kepentingan yang secara langsung berada pada sistem dimaksud, adapun rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut. a. Rekomendasi proses PO5 1. Perlu dilakukan pengukuran secara berkala dan konsisten terhadap Penggunaan sistem, kinerja, kapasitas 2. Sebaiknya Informasi selalu diperbaharui, dilakukan standarisasi terhadap kinerja, memprediksi kejadian yang akan merugikan. 3. Lembaga menyediakan Alat pemantau otomatis disediakan untuk memantau ruang sumber tertentu daya seperti, Ruang server, gateway jaringan, disk dan lain-lain. 4. Lembaga memberikan kepuasan kepada pengguna layanan yang selalu mengharapkan layanan diperbaharui secara cepat. 5. Lembaga menyediakan metrik untuk mengukur kapasitas TI walaupun penerapannya belum secara konsisten. b. Rekomendasi proses DS6 1. Lembaga bertanggung jawab terhadap biaya layanan informasi serta dijelaskan dan dipahami kepada berbagai pihak dan Lembaga menyediakan pelatihan formal 2. Biaya langsung maupun biaya tidak langsung dilaporkan dengan tepat waktu secara otomatis kepada pemangku kepentingan. 3. Lembaga melakukan pemantauan dan evaluasi, mengambil tindakan jika terdeteksi biaya deviasi. 4. Pelaporan biaya layanan informasi selalu dipantau oleh pemangku kepentingan. 5. Lembaga selalu meninjau agar alokasi anggaran atau biaya tetap pada batas wajar. 6. Lembaga menyediakan sistim akuntansi otomatis yang difokuskan pada layanan informasi bukan pada proses bisnis. 7. Tujuan dan metrik disetujui oleh Lembaga walaupun belum dilakukan secara konsisten 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang dilakukan pada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. 1. Tingkat kematangan pada proses PO5 dan DS6 berada pada level 2 Repeatable but Intuitive dimana level ini proses yang bejalan dibuatkan prosedur untuk pekerjaan yang sama untuk dipakai oleh berbagai pihak. Belum ditemukan pelatihan formal atau sosialisasi aturan standar dan tanggung jawab diserahkan kepada masing -masing PIC. Kepercayaan yang tinggi
  • 10. 136  ISSN: 2460-4259 terhadap pengetahuan individu/perorangan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat besar. 2. Belum dilakukan alokasi anggaran TI secara konsisten, Serta pencatatan dan pengawasan dilakukan secara informal. 3. Komunikasi antar departemen yang lemah, prosedur cenderung tanggung jawab diserahkan pada masing-masing individu sehingga kemungkinan kesalahan terjadi sangat besar. 4. Semua proses akuntansi belum didokumentasikan secara formal. 5. Untuk mencapai tingkat kematangan pada level (4 Managed and Measurable) yakni pada prosesnya Manajemen mengawasi dan mengukur kepatutan terhadap prosedur dan mengambil tindakan jika proses tidak dapat dikerjakan secara efektif. Proses sedang dalam peningkatan yang konstan dan dapat memberikan praktek yang baik. Otomatisasi dan perangkat yang digunakan dalam batasan tertentu. Maka setidaknya Lembaga wajib menjalankan isyarat yang tertuang dalam COBIT yang di terjemahkan kedalam bentuk lain yakni rekomendasi. 6. Terdapat Gap yang cukup jauh antara tingkat kematangan pada proses yang sedang dijalankan dan proses yang diharapkan yakni sebesar 2 untuk menuju pada tingkat 4. 5. SARAN Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran kepada calon peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan ruang lingkup dari penelitian ini dan kepada STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura: 1. Diharapkan bagi calon peneliti selanjutnya dapat memperluas ruang lingkup penelitian pada tujuan bisnis dan tujuan teknologi informasi yang lain sehingga didapatkan tata kelola yang baik disetiap proses yang dianjurkan oleh framework COBIT 4.1 2. Setiap proses pada Lembaga perlu diformalkan baik dalam bentuk administrasi maupun sistem akuntasi, dan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, 3. Perlu dibuat pengawasan dan pelatiahan formal pada setiap tingkatan manajemen. DAFTAR PUSTAKA [1] Darmanto, Y., Suyanto . M., Sudarmawan, 2014, Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Lembaga Kursus dan Pelatihan, Citec Journal, Vol 1. No. 2, Hal 102 – 115. [2] Tim Penyusun, 2016, Rencana Strategis STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura 2016-2021, Jayapura [3] Marzuki, K., 2018, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 4.1 Domain Monitoring Evaluasi Pada Perguruan Tinggi Swasta, SENSITEK, Pontianak, 12 Juli. [4] Information Technology Governance Institute, 2005, Cobit 4.1, Framework Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute, Rolling Meadows, United States. [5] Lesmono, I .D., Erica, D., 2018, Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Metode COBIT 4.1 (Studi Kasus : PT IMI), Jurnal Kaijian Ilmiah, Vol. 18 No. 1, Hal 75 – 84. [6] Haerani, R., 2017, Mengukur Tingkat Kinerja Tata Kelola Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi Menggunakan IT Balanced Scorecard, Jurnal Sistem Informasi, Vol 4, Hal 25 – 28. [7] Hery, 2017, Balanced Scorecard for Business, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. [8] Fauzan R., Latifah, R., 2015, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Mengontrol Manajemen Kualitas Menggunakan Cobit 4.1 Studi Kasus: PT Nikkatsu Electric Works, JuTISI, Vol. 1 No. 3, Hal 235 – 244.
  • 11. Citec Journal, Vol. 5, No. 2, Februari 2018 – April 2018 ISSN: 2460-4259  137 [9] Faizal., M., 2013, Analisa Tingkat Kematangan Tata Kelola pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi XYZ Berdasarkan Domain ME COBIT Versi 5.0., Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Project Multitahun, Dikti, Jakarta. [10] Information Technology Governance Institute, 2007, Cobit 4.1, Framework Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance Institute, Rolling Meadows, United States. [11] Daryanto., Trihargo, G., Pratignyo, C. I., 2002, Audit Sistem Informasi II, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta. [12] Sumarsan, T., 2010, Sistem pengendalian Manajemen. PT Index, Jakarta [13] Gunawan, B., 2000, Balanced Scorecard: Perspektif Baru dalam Menilai Kinerja Organisasi, Jurnal akuntansi & Investasi, Vol. 1 No. 1, Hal. 41 – 51. [14] Syarifudin, G, 2013, Perencanaan Strategis Sistem Infomasi Pengukuran Kinerja Dosen dengan Menggunakan IT-Balanced Scorecard, Jurnal Sisfotenika, Vol. 3, No. 1, Hal 61 – 70. [15] Ahmadi, R., 2016, Metodologi Penelitian Kualitatif, AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta [16] Sarno, R., 2009, Audit Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Penerbitan ITS(ITS PRESS), Surabaya [17] Murhada., Giap, C. Y., 2011, Pengantar Teknologi Informasi, Mitra Wacana Media, Tangerang.