SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1 | P a g e
ALUR KITAB MAFAHIM HIZBUT TAHRIR
KEMUNDURAN KAUM MUSLIMIN (page 1)
Fakta:
Sejak pertengahan abad XII H/ 18 M, dunia Islam
mengalami kemunduran.
Penyebab: Bahasa Arab diremehkan sejak awal VII H
Akibatnya:
 Hilangnya ijtihad terhadap syariat
 Lemahnya pemahaman umat terhadap Islam
Telah dilakukan berbagai upaya untuk
membangkitkan kaum muslimin, tetapi gagal
karena: (page 6)
1) Fikrah Islam tidak dipahami secara mendalam
- Mengkompromikan Islam dengan filsafat.
- Manipulasi ajaran Islam oleh orang-orang
munafik.
- Kelalaian umat terhadap penguasaan bahasa
Arab.
- Invasi budaya Barat (sejak akhir abad 17 M)
- Kristenisasi.
- Serangan politik dari Barat.
2) Tidak ada gambaran yang jelas mengenai
thariqah untuk menerapkan fikrah (page 8)
- Negara mengabaikan pelaksanaan hukum
Islam.
- Umat menganggap bahwa kebangkitan Islam
bisa diraih hanya dengan membangun masjid,
membuat buku, mendidik akhlak, dll
- Umat berdiam diri terhadap kepemimpinan
kufur
3) Tidak ada usaha untuk menghubungkan fikrah
dengan thariqah (page 9)
 Studi hukum syariat (fikrah) saja,
meninggalkan metode operasional
(thariqah)-nya
Penyebab lain:
- Islam diinterpretasikan agar sesuai keadaan
masyarakat, dan membuat kaidah-kaidah kulliyat
(umum) sebagai legitimasi.
- Mengeluarkan fatwa yang tidak berlandaskan
hukum syara.
Contoh: menghalalkan riba yang nilai bunganya
kecil, membolehkan penghentian pelaksanaan
hudud, membolehkan UU pidana dari luar Islam.
 Menurut mereka, Islam harus up to date.
Akibatnya: Islam ditakwilkan agar sesuai
peristiwa, aliran, dan tolak ukur masing-
masing.
 Kegagalan gerakan islahiyah selalu sejalan
dengan pemahaman yang salah kaprah
tersebut.
TEMBOK PENGHALANG ANTARA ISLAM DAN
KEHIDUPAN (page 13)
Pada awal abad XX M, muncul banyak penghalang
yang memisahkan Islam dengan kehidupan.
Penyebab:
Kekeliruan ulama dan kaum terpelajar sehingga
menyebabkan kegagalan gerakan-gerakan Islam.
1) Mempelajari Islam dengan metode yang keliru.
- Syariat dipelajari hanya sebagai ilmu dalam
masalah ritual dan akhlak, bukan sebagai
hukum yang mampu mengatasi problem
kehidupan.
- Dakwah dilakukan hanya dengan memberi
nasehat dan petunjuk  Hasilnya: umat jenuh,
menganggap bahwa Islam tidak mampu
memberikan solusi atas problem mereka.
- Keliru memahami QS. At-Taubah: 122 (page 18)
Mempelajari Islam dianggap fardu kifayah.
2) Kebencian Barat terhadap Islam  menjelek-
jelekkan sebagian hukum Islam (page 20)
Kaum muslim menjadi pihak tertuduh, lalu
menginterpretasikan Islam secara keliru.
Contoh: jihad hanya dimaknai sebagai perang
defensif, bukan ofensif.
Menjauhkan umat dari pemahaman Islam
yang benar.
3) Daulah Islam dianggap mustahil terwujud
- Menerapkan aturan selain Islam tidak dianggap
sebagai dosa dan bencana.
Harus ada gerakan yang memahami Islam baik
dalam aspek fikrah maupun thariqahnya.
2 | P a g e
DAKWAH HIZBUT TAHRIR (page 21)
HT: bertujuan melanjutkan kehidupan Islam
Memilih dan menentukan hukum syara.
Menentukan kaidah kulliyat & definisi syara.
Dakwah Islam harus dibangun atas dasar
pembentukkan pemikiran dan wajib dikembangkan
sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan umat yang
didasarkan pada pemikiran).
Fikru mustanir: pandangan yang teliti, mendalam
dan cemerlang terhadap segala sesuatu.
Membentuk aqidah Islam: pemecah uqdatul
qubra.
Menentukan tujuan hidup.
RUH, ASPEK ROHANI, DAN KEROHANIAN (Page 25)
Alam semesta, manusia, kehidupan (AMK) = materi
Materi: sesuatu yang dapat dijangkau dan diindera
(sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa).
Ruh = kesadaran manusia akan hubungannya
dengan Allah  sesuatu yang baru, bukan bagian
dari bentukan manusia (sifat yang datang dari unsur
luar).
Kekeliruan:
Menganggap manusia terbentuk dari materi dan
ruh. Manusia harus memenangkan ruh atas materi
agar menjadi orang baik
AMK memiliki aspek rohani (keberadaannya sebagai
ciptaan al-khaliq)
Adanya ruh mampu dirasakan oleh manusia, namun
mereka tidak mampu mendefinisikannya.
Kesalahan: ruh dalam pengertian kerohanian
dianggap sama dengan ruh yang berarti rahasia
hidup. (page 30)
Fakta di masyarakat:
Ketidakjelasan definisi ruh, aspek rohani, dan
kerohanian.
Ketidakjelasan makna akal. Akibatnya, muncul
perbedaan pandangan dan kekacauan gambaran
tentang tempat dan keberadaan akal.
AKAL: pemindahan gambaran objek ke dalam otak
melalui panca indera disertai pengetahuan
sebelumnya tentang fakta tersebut, sehingga dapat
ditafsirkan. (page 32)
Ruh, kerohanian, dan aspek rohani merupakan
realita yang dapat diindera/ dirasakan. (page 33)
 Tidak dimiliki oleh orang atheis.
 Terkait dengan keimanan terhadap Allah.
ASPEK ROHANI: pengakuan bahwa segala sesuatu
merupakan makhluk yang diciptakan al-khaliq
 Akan melahirkan pengagungan terhadap al-
khaliq.
Ruh dan aspek rohani adalah istilah yang memiliki
makna khas, meskipun diungkapkan dengan
berbagai lafadz.
 Makna ruh dalam al-Quran: (page 36)
- Rahasia hidup [QS.al-Isra (17):85]
- Jibril [QS.asy-Syura (26): 193-194]
- Syariah [QS.asy-Syura 42,52]
 Bukan topik pembahasan
QADA QADAR
Manusia hidup di dua lingkaran:
1) Daerah yang menguasai manusia (berlaku
nidzamul wujud)  manusia dikendalikan
(musayyar)  tidak dihisab
2) Daerah yang dikuasai manusia  bebas memilih
(mukhayyar)  dihisab
Aspek ruhiyah
Ruh: kesadaran akan hubungan dengan Allah
Ruhaniyah: perbuatan yang senantiasa
dikaitkan dengan hukum syara
Jawil (suasana) iman yang kuat
Amal yang istimror (terus berlangsung)
3 | P a g e
HAKIKAT AMAL PERBUATAN
(KHAIR-SYARR) (page 38)
Fakta: manusia cenderung menggolongkan apa
yang disenanginya sebagai baik, dan apa yang
dibencinya dengan buruk.
Koreksi:
 Kriteria baik (khair) dan buruk (syarr) harus
didasarkan pada unsur di luar perbuatan tsb,
yaitu dorongan dan tujuan dilakukannya
perbuatan, bukan karena disukai/ tidak,
mendatangkan manfaat/ tidak.
Contoh:
Membunuh=perbuatan
Membunuh kafir harbi khair
Membunuh muslim/ kafir mu’ahid syarr
 Dorongan dan tujuan: bergantung aqidah yang
diyakini manusia.
 Pada daerah yang dikuasai manusia, berlaku:
Khair: sesuatu yang diridlai Allah (sesuai syariat)
Syarr: sesuatu yang dimurkai Allah (menyalahi
syariat)
 Pada daerah yang menguasai manusia, predikat
baik dan buruk ini bukan merupakan sifat
sesungguhnya dari suatu perbuatan/ kejadian.
Adakalanya manusia melihat sesuatu itu baik
padahal buruk, dan sebaliknya [QS. Al-Baqarah
(2): 216].
HASAN QABIH (page 43)
 Fakta:
Perbuatan = materi belaka, tidak memiliki
predikat terpuji (hasan) atau tercela (qabih).
 Predikat hasan atau qabih bisa didapat dari
faktor luar, yaitu:
1. Akal saja  bathil, karena dipengaruhi
kepentingan & bersifat temporal
2. Syariat saja  shahih
3. Akal yang dibenarkan syara’ (syara’ sebagai
dalil/ legalitas atas apa yang ditunjuk akal)
bathil, karena menjadikan akal sebagai
standar. Contoh: JIL, riba, monogami, 4
bulanan
4. Syara yang diperkuat akal (akal sebagai dalil
terhadap sesuatu yang ditunjuk syara’)
bathil, karena dalil hukum syara’ adalah nash,
bukan akal. Fungsi akal: untuk memahami
syara’.
Contoh: Menakwilkan syara’ sesuai
pemahaman. Iman  hijrah  Islam (NII)
 Kriteria hasan (terpuji) dan qabih (tercela) harus
berasal dari syara saja.
 Perbedaan khair-syarr dan hasan-qabih:
1. Khair-syarr  ditentukan oleh akibat
perbuatan tersebut (menurut pandangan
manusia) dan pengaruhnya terhadap
mereka.
Koreksi:
Suatu perbuatan tidak dapat disebut baik dan
buruk menurut cinta atau benci, manfaat
atau mudarat. Yang menjadi tolak ukurnya
adalah ridha Allah SWT.
2. Terpuji-tercela  dipandang berdasarkan
ketentuan manusia dan sanksi/ imbalan atas
suatu perbuatan.
Koreksi:
- Perbuatan tidak dapat dianalogikan
dengan benda, karena tidak memiliki
sesuatu yang dapat diindera untuk
ditentukan hukumnya, apakah terpuji
atau tercela.
- Penentuan hasan-qabih harus berasal
dari zat lain, yaitu Allah SWT.
QIMAH (page 47)
 Nilai perbuatan (qimatul ‘amal) = Tujuan
dilakukannya perbuatan  Harus ditentukan
syara.
1. Qimah materi
2. Qimah kemanusiaan
3. Qimah akhlak
4. Qimah ruhiyah
 Manusia harus berupaya meraih nilai-nilai
tersebut sesuai perintah dan larangan Allah.
FALSAFAH ISLAM DALAM KEHIDUPAN (page 52)
Perbuatan manusia = materi
Ruh = kesadaran manusia akan hubungannya
dengan Allah.
Penyatuan materi & ruh: berbuat sesuai perintah
dan larangan Allah.
DARUL ISLAM – DARUL KUFUR (page 54)
Darul Islam: negeri yang menerapkan sistem Islam
dan memberlakukan hukum sesuai apa yang
4 | P a g e
diturunkan Allah, walaupun mayoritas
penduduknya bukan muslim.
PERATURAN HIDUP DALAM ISLAM (page 54)
Hukum syara: untuk mengatasi problematika
manusia.
- Ibadah
- Akhlak
- Makanan
- Pakaian
- Muamalah
- Uqubat
ILLAT (page 56)
Syariat terkait ibadah, akhlak, dan makanan tidak
boleh dicari illatnya  harus diambil secara tauqifi
apa adanya.
Hikmah: hanya terbatas pada nash. (page 57)
AKHLAK (page 59)
- Bagian dari syariat Islam
- Bagian dari perintah & larangan Allah, bukan
karena dorongan manfaat (agar tidak munafik).
- Tidak mempunyai illat
- Tujuan: qimah akhlak (page 62).
MUAMALAH (page 63)
Hukum muamalah & uqubat:
1. Memiliki illat. Contoh: pemberian harta fa’i
2. Tidak memiliki illat. Contoh: haramnya riba.
 illatnya tidak boleh dicari-cari.
Illat syar’iyyah: berdasarkan nash, bukan manfaat &
pertimbangan waktu/ tempat.
URF
Tradisi bukan illat (hukum tidak berubah karena urf)
KESESUAIAN ISLAM DENGAN WAKTU DAN TEMPAT
- Gharizah dan hajatul udlowiyah tidak pernah
berubah. Yang berubah: bentuk kehidupan
manusia.
- Tidak berarti syariah bersifat fleksibel (dapat
berubah sesuai perkembangan zaman) (page 68)
- Hukum digali dengan memperhatikan illat, bukan
terbatas pada bentuk harfiah dalam nash (page
70). Contoh: QS. Al-Anfal (8): 60
DALIL SYARA (page 72)
Dalil syara: sumber pengambilan hukum.
1. Al-Quran
2. Sunah
3. Ijma sahabat
4. Qiyas
 Mazhab sahabat bukan dalil syara
Sahabat= mujtahid: mungkin salah & bisa
memiliki pendapat yang berbeda-beda.
 Syariat umat terdahulu bukan dalil syara.
Iman terhadap nabi dan rasul terdahulu bukan
berarti mengikuti mereka. (page 73)
QS. Ali-Imran (3): 19
QS. Ali-Imran (3): 85
 Kaidah ushul:
“Syariat Nabi Muhammad menghapus
syariat terdahulu.”
QS. Al-Maidah (5): 48
IJTIHAD (page 78)
 Untuk mengetahui hukum syara.
 Istinbat dilakukan mujtahid (fardu kifayah)
 Pintu ijtihad selalu terbuka untuk para ulama.
 Macam-macam mujtahid (page 79):
1. Mujtahid mutlak
2. Mujtahid mazhab
3. Mujtahid al-mas’alatu al-wahidah
Konsep ijtihad mulai lemah karena:
- Penulisan/ kodifikasi mazhab-mazhab mujtahid.
- Pembentukkan kaidah-kaidah (ushul) & hukum-
hukum (furu).
Akibatnya, mayoritas kaum muslim menjadi
muqallid.
Macam-macam muqallid: (page 80)
1. Muqallid muttabi: mengambil hukum yang
diistinbat mujtahid dengan mengetahui
dalilnya.
2. Muqallid ‘ami: mengikuti pendapat mujtahid
tanpa meneliti dalilnya.
Kitab fikih berbentuk syarah (penjelasan) & harfiyah
& kodifikasi tidak dapat dijadikan rujukan/ sumber
hukum (page 82).
Kodifikasi (ringkasan fikih) tidak dapat menjadi
rujukan & sandaran pengambilan hukum  karena
taqlid yang dapat melemahkan pengetahuan kaum
muslim terhadap fikih.
5 | P a g e
Cara menyusun UUD dan UU: (page 84)
1. Problem dipelajari  dibuat UU umum dalam
bentuk kaidah / hukum syara yang menyeluruh
(disertakan dalil pada setiap pasal).
2. Hukum syara dijadikan acuan UU.
3. Nash syara, fiqh Islam dan ushul fiqh menjadi
rujukan untuk penafsiran UU.
4. Faqih terhadap fakta saat menggali hukum.
PENERAPAN SYARIAT (page 86) pada:
Muslim: ibadah, akhlak, muamalah, uqubat,
makanan, pakaian.
Non-muslim: muamalah, uqubat  dakwah praktis.
MABDA ISLAM
1. Fikrah:
- Aqidah
- Pemecahan masalah (*)
2. Thariqah:
- Cara pelaksanaan (*)
- Cara memelihara aqidah
- Cara mengemban mabda
 Hukum-hukum thariqah digali melalui ijtihad
dari al-Quran, Sunah, Ijma, dan Qiyas.
 Thariqah tidak boleh berubah & harus
dilakukan sesuai nash (page 90).
 Thariqah: perbuatan-perbuatan bersifat
fisik yang dapat menghasilkan sesuatu
yang nyatandalam kehidupan. Contoh:
jihad, hukum potong tangan, hukuman
untuk orang yang tidak shalat, dll.
 Thariqah dilakukan sesuai perintah dan
larangan Allah  taqarrub  untuk
meraih ridla Allah
KAIDAH AMAL (page 93)
Pemikiran + perbuatan  tujuan
+ perasaan
Penginderaan fakta di otak
+ informasi
Perasaan (penginderaan)  berbuat  bahaya
(karena tidak akan mengubah realita & menjadikan
fakta sebagai sumber pemikiran).
Metode revolusioner: tidak bertahap & tambal
sulam  butuh persiapan individu & masyarakat.
- Studi tentang Islam
- Studi tentang kondisi masyarakat
Metode pengajaran Islam:
 Ilmu dipelajari untuk dipraktekkan
 Pemikiran terkait dengan perasaan, sehingga
mampu memecahkan problem kehidupan
 Bukan sekedar ilmu, nasehat & petunjuk karena
akan mengabaikan pengamalannya.
Upaya meraih tujuan: perlu keseriusan &
keterikatan terhadap ketentuan partai serta
pengorbanan.
NUQTAH (page 98)
DAKWAH JAMAAH (page 114)
Paragraph 111
Tujuan kutlah:
- Melanjutkan kehidupan islam
- Mengembangkan dakwah ke seluruh dunia.
Metode untuk mencapai kekuasaan:
- Mempelajari dan memahami islam
- Membina masyarakat dengan islam 
terbentuk kepribadian islam
- Berinteraksi dengan umat menjelaskan
hukum syara yang akan memecahkan
problem kehidupan (dilakukan beriringan
dengan aktivitas pengkaderan).
- Menentang & membongkar makar penjajah
dan kaki tangannya.
Kutlah hizbiyah melakukan aktivitas politik untuk
mencapai kekuasaan dan tidak boleh bersifat:
- Ruhiyah (ritual)
- Akhlakiyah
- Ilmiyah (pengkajian)
- Ta’limiyah (pendidikan)
Politik = pengaturan & pemeliharaan urusan umat
secara keseluruhan, baik di dalam maupun di luar
negeri.

More Related Content

What's hot (20)

Peta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikahPeta perjalanan dakwah syarikah
Peta perjalanan dakwah syarikah
 
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
4. ISLAM aqidah siyasiyyah Dan Aqidah Ruhiyah
 
Perbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi duniaPerbandingan 3 ideologi dunia
Perbandingan 3 ideologi dunia
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'
 
Mafahim hizbut tahrir
Mafahim hizbut tahrirMafahim hizbut tahrir
Mafahim hizbut tahrir
 
Tatacara mengemban
Tatacara mengembanTatacara mengemban
Tatacara mengemban
 
Jalan menuju iman
Jalan menuju iman Jalan menuju iman
Jalan menuju iman
 
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Remaja islam ideologis
Remaja islam ideologisRemaja islam ideologis
Remaja islam ideologis
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Remaja Smart with Islam
Remaja Smart with IslamRemaja Smart with Islam
Remaja Smart with Islam
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 
Uqdatul kubro
Uqdatul kubroUqdatul kubro
Uqdatul kubro
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
 
Mengenal mabda sosialisme komunisme
Mengenal mabda sosialisme komunismeMengenal mabda sosialisme komunisme
Mengenal mabda sosialisme komunisme
 
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
Mengenal islam sebagai mabda (ideologi)
 
Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 

Similar to Ringkasan Kitab Mafahim HT

MAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULAMAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULAAmiruddin Ahmad
 
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPAN
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPANUITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPAN
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPANsakura rena
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...MuhibbatFasyeh
 
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptKERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptDedeEka2
 
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamBab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamwahyudinia112
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhfriskacaca
 
Andai+kartini+selesai+mengkaji
Andai+kartini+selesai+mengkajiAndai+kartini+selesai+mengkaji
Andai+kartini+selesai+mengkajihamba bertaqwa
 
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3Amiruddin Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptpremanilmu1
 
Chapter 1 islam sebagai ad-din
Chapter 1   islam sebagai ad-dinChapter 1   islam sebagai ad-din
Chapter 1 islam sebagai ad-dinFazd Alias
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Ltfltf
 
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptx
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptxMATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptx
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptxAsepRiandi2
 
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )Yanese Ayne
 
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3   syariah dalam kehidupan muslimChapter 3   syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslimFazd Alias
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama IslamMata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama Islamdewi novita
 

Similar to Ringkasan Kitab Mafahim HT (20)

MAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULAMAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
 
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPAN
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPANUITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPAN
UITM-(CTU) SYARIAH DALAM KEHIDUPAN
 
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
Maqashid Syariyah (4 Imam Madzhab, Era Pertengahan, dan Era Ilmuwan Ushul Fiq...
 
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.pptKERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
KERANGKA KITAB NIDZHOM ISLAM.ppt
 
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islamBab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
Bab 1 konsep fikih dan ibadah dalam islam
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
 
Andai+kartini+selesai+mengkaji
Andai+kartini+selesai+mengkajiAndai+kartini+selesai+mengkaji
Andai+kartini+selesai+mengkaji
 
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3Keluasan dan keperluan dakwah   amal jamai pt 3
Keluasan dan keperluan dakwah amal jamai pt 3
 
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.pptFilsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
Filsafat Pendidikan Islam, Terminologi dan Ruang Lingkupnya.ppt
 
kuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.pptkuliah-fpi-071010.ppt
kuliah-fpi-071010.ppt
 
Chapter 1 islam sebagai ad-din
Chapter 1   islam sebagai ad-dinChapter 1   islam sebagai ad-din
Chapter 1 islam sebagai ad-din
 
Fiqh kel 2
Fiqh kel 2Fiqh kel 2
Fiqh kel 2
 
Fikrul Islam (handy book)
Fikrul Islam (handy book)Fikrul Islam (handy book)
Fikrul Islam (handy book)
 
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptx
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptxMATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptx
MATA KULIAH AL ISLAM pertemuan 4.pptx
 
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )
Konsep Tamadun Islam ( CTU151 )
 
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3   syariah dalam kehidupan muslimChapter 3   syariah dalam kehidupan muslim
Chapter 3 syariah dalam kehidupan muslim
 
Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama IslamMata Kuliah Pend. Agama Islam
Mata Kuliah Pend. Agama Islam
 
Manusia copy
Manusia   copyManusia   copy
Manusia copy
 

More from tsaqafahpemuda.wordpress.com

More from tsaqafahpemuda.wordpress.com (20)

Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptxHarga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
 
03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power
 
01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga
 
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat IlahiChildfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
 
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'anMensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan UmatMerindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan BebasMembentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
 
Mudah Menulis Opini
Mudah Menulis OpiniMudah Menulis Opini
Mudah Menulis Opini
 
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci SurgakuAyah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
 
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran IbuMengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
 
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat GenerasiIbu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
 
Ahsanul Amal
Ahsanul AmalAhsanul Amal
Ahsanul Amal
 
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta BiasaCintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
 
Penghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalihPenghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalih
 
Homoseksualitas dalam pandangan islam
Homoseksualitas dalam  pandangan islamHomoseksualitas dalam  pandangan islam
Homoseksualitas dalam pandangan islam
 
Gadget dan Generasi BLAST
Gadget dan Generasi BLASTGadget dan Generasi BLAST
Gadget dan Generasi BLAST
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Ringkasan Kitab Mafahim HT

  • 1. 1 | P a g e ALUR KITAB MAFAHIM HIZBUT TAHRIR KEMUNDURAN KAUM MUSLIMIN (page 1) Fakta: Sejak pertengahan abad XII H/ 18 M, dunia Islam mengalami kemunduran. Penyebab: Bahasa Arab diremehkan sejak awal VII H Akibatnya:  Hilangnya ijtihad terhadap syariat  Lemahnya pemahaman umat terhadap Islam Telah dilakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kaum muslimin, tetapi gagal karena: (page 6) 1) Fikrah Islam tidak dipahami secara mendalam - Mengkompromikan Islam dengan filsafat. - Manipulasi ajaran Islam oleh orang-orang munafik. - Kelalaian umat terhadap penguasaan bahasa Arab. - Invasi budaya Barat (sejak akhir abad 17 M) - Kristenisasi. - Serangan politik dari Barat. 2) Tidak ada gambaran yang jelas mengenai thariqah untuk menerapkan fikrah (page 8) - Negara mengabaikan pelaksanaan hukum Islam. - Umat menganggap bahwa kebangkitan Islam bisa diraih hanya dengan membangun masjid, membuat buku, mendidik akhlak, dll - Umat berdiam diri terhadap kepemimpinan kufur 3) Tidak ada usaha untuk menghubungkan fikrah dengan thariqah (page 9)  Studi hukum syariat (fikrah) saja, meninggalkan metode operasional (thariqah)-nya Penyebab lain: - Islam diinterpretasikan agar sesuai keadaan masyarakat, dan membuat kaidah-kaidah kulliyat (umum) sebagai legitimasi. - Mengeluarkan fatwa yang tidak berlandaskan hukum syara. Contoh: menghalalkan riba yang nilai bunganya kecil, membolehkan penghentian pelaksanaan hudud, membolehkan UU pidana dari luar Islam.  Menurut mereka, Islam harus up to date. Akibatnya: Islam ditakwilkan agar sesuai peristiwa, aliran, dan tolak ukur masing- masing.  Kegagalan gerakan islahiyah selalu sejalan dengan pemahaman yang salah kaprah tersebut. TEMBOK PENGHALANG ANTARA ISLAM DAN KEHIDUPAN (page 13) Pada awal abad XX M, muncul banyak penghalang yang memisahkan Islam dengan kehidupan. Penyebab: Kekeliruan ulama dan kaum terpelajar sehingga menyebabkan kegagalan gerakan-gerakan Islam. 1) Mempelajari Islam dengan metode yang keliru. - Syariat dipelajari hanya sebagai ilmu dalam masalah ritual dan akhlak, bukan sebagai hukum yang mampu mengatasi problem kehidupan. - Dakwah dilakukan hanya dengan memberi nasehat dan petunjuk  Hasilnya: umat jenuh, menganggap bahwa Islam tidak mampu memberikan solusi atas problem mereka. - Keliru memahami QS. At-Taubah: 122 (page 18) Mempelajari Islam dianggap fardu kifayah. 2) Kebencian Barat terhadap Islam  menjelek- jelekkan sebagian hukum Islam (page 20) Kaum muslim menjadi pihak tertuduh, lalu menginterpretasikan Islam secara keliru. Contoh: jihad hanya dimaknai sebagai perang defensif, bukan ofensif. Menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang benar. 3) Daulah Islam dianggap mustahil terwujud - Menerapkan aturan selain Islam tidak dianggap sebagai dosa dan bencana. Harus ada gerakan yang memahami Islam baik dalam aspek fikrah maupun thariqahnya.
  • 2. 2 | P a g e DAKWAH HIZBUT TAHRIR (page 21) HT: bertujuan melanjutkan kehidupan Islam Memilih dan menentukan hukum syara. Menentukan kaidah kulliyat & definisi syara. Dakwah Islam harus dibangun atas dasar pembentukkan pemikiran dan wajib dikembangkan sebagai qiyadah fikriyah (kepemimpinan umat yang didasarkan pada pemikiran). Fikru mustanir: pandangan yang teliti, mendalam dan cemerlang terhadap segala sesuatu. Membentuk aqidah Islam: pemecah uqdatul qubra. Menentukan tujuan hidup. RUH, ASPEK ROHANI, DAN KEROHANIAN (Page 25) Alam semesta, manusia, kehidupan (AMK) = materi Materi: sesuatu yang dapat dijangkau dan diindera (sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa). Ruh = kesadaran manusia akan hubungannya dengan Allah  sesuatu yang baru, bukan bagian dari bentukan manusia (sifat yang datang dari unsur luar). Kekeliruan: Menganggap manusia terbentuk dari materi dan ruh. Manusia harus memenangkan ruh atas materi agar menjadi orang baik AMK memiliki aspek rohani (keberadaannya sebagai ciptaan al-khaliq) Adanya ruh mampu dirasakan oleh manusia, namun mereka tidak mampu mendefinisikannya. Kesalahan: ruh dalam pengertian kerohanian dianggap sama dengan ruh yang berarti rahasia hidup. (page 30) Fakta di masyarakat: Ketidakjelasan definisi ruh, aspek rohani, dan kerohanian. Ketidakjelasan makna akal. Akibatnya, muncul perbedaan pandangan dan kekacauan gambaran tentang tempat dan keberadaan akal. AKAL: pemindahan gambaran objek ke dalam otak melalui panca indera disertai pengetahuan sebelumnya tentang fakta tersebut, sehingga dapat ditafsirkan. (page 32) Ruh, kerohanian, dan aspek rohani merupakan realita yang dapat diindera/ dirasakan. (page 33)  Tidak dimiliki oleh orang atheis.  Terkait dengan keimanan terhadap Allah. ASPEK ROHANI: pengakuan bahwa segala sesuatu merupakan makhluk yang diciptakan al-khaliq  Akan melahirkan pengagungan terhadap al- khaliq. Ruh dan aspek rohani adalah istilah yang memiliki makna khas, meskipun diungkapkan dengan berbagai lafadz.  Makna ruh dalam al-Quran: (page 36) - Rahasia hidup [QS.al-Isra (17):85] - Jibril [QS.asy-Syura (26): 193-194] - Syariah [QS.asy-Syura 42,52]  Bukan topik pembahasan QADA QADAR Manusia hidup di dua lingkaran: 1) Daerah yang menguasai manusia (berlaku nidzamul wujud)  manusia dikendalikan (musayyar)  tidak dihisab 2) Daerah yang dikuasai manusia  bebas memilih (mukhayyar)  dihisab Aspek ruhiyah Ruh: kesadaran akan hubungan dengan Allah Ruhaniyah: perbuatan yang senantiasa dikaitkan dengan hukum syara Jawil (suasana) iman yang kuat Amal yang istimror (terus berlangsung)
  • 3. 3 | P a g e HAKIKAT AMAL PERBUATAN (KHAIR-SYARR) (page 38) Fakta: manusia cenderung menggolongkan apa yang disenanginya sebagai baik, dan apa yang dibencinya dengan buruk. Koreksi:  Kriteria baik (khair) dan buruk (syarr) harus didasarkan pada unsur di luar perbuatan tsb, yaitu dorongan dan tujuan dilakukannya perbuatan, bukan karena disukai/ tidak, mendatangkan manfaat/ tidak. Contoh: Membunuh=perbuatan Membunuh kafir harbi khair Membunuh muslim/ kafir mu’ahid syarr  Dorongan dan tujuan: bergantung aqidah yang diyakini manusia.  Pada daerah yang dikuasai manusia, berlaku: Khair: sesuatu yang diridlai Allah (sesuai syariat) Syarr: sesuatu yang dimurkai Allah (menyalahi syariat)  Pada daerah yang menguasai manusia, predikat baik dan buruk ini bukan merupakan sifat sesungguhnya dari suatu perbuatan/ kejadian. Adakalanya manusia melihat sesuatu itu baik padahal buruk, dan sebaliknya [QS. Al-Baqarah (2): 216]. HASAN QABIH (page 43)  Fakta: Perbuatan = materi belaka, tidak memiliki predikat terpuji (hasan) atau tercela (qabih).  Predikat hasan atau qabih bisa didapat dari faktor luar, yaitu: 1. Akal saja  bathil, karena dipengaruhi kepentingan & bersifat temporal 2. Syariat saja  shahih 3. Akal yang dibenarkan syara’ (syara’ sebagai dalil/ legalitas atas apa yang ditunjuk akal) bathil, karena menjadikan akal sebagai standar. Contoh: JIL, riba, monogami, 4 bulanan 4. Syara yang diperkuat akal (akal sebagai dalil terhadap sesuatu yang ditunjuk syara’) bathil, karena dalil hukum syara’ adalah nash, bukan akal. Fungsi akal: untuk memahami syara’. Contoh: Menakwilkan syara’ sesuai pemahaman. Iman  hijrah  Islam (NII)  Kriteria hasan (terpuji) dan qabih (tercela) harus berasal dari syara saja.  Perbedaan khair-syarr dan hasan-qabih: 1. Khair-syarr  ditentukan oleh akibat perbuatan tersebut (menurut pandangan manusia) dan pengaruhnya terhadap mereka. Koreksi: Suatu perbuatan tidak dapat disebut baik dan buruk menurut cinta atau benci, manfaat atau mudarat. Yang menjadi tolak ukurnya adalah ridha Allah SWT. 2. Terpuji-tercela  dipandang berdasarkan ketentuan manusia dan sanksi/ imbalan atas suatu perbuatan. Koreksi: - Perbuatan tidak dapat dianalogikan dengan benda, karena tidak memiliki sesuatu yang dapat diindera untuk ditentukan hukumnya, apakah terpuji atau tercela. - Penentuan hasan-qabih harus berasal dari zat lain, yaitu Allah SWT. QIMAH (page 47)  Nilai perbuatan (qimatul ‘amal) = Tujuan dilakukannya perbuatan  Harus ditentukan syara. 1. Qimah materi 2. Qimah kemanusiaan 3. Qimah akhlak 4. Qimah ruhiyah  Manusia harus berupaya meraih nilai-nilai tersebut sesuai perintah dan larangan Allah. FALSAFAH ISLAM DALAM KEHIDUPAN (page 52) Perbuatan manusia = materi Ruh = kesadaran manusia akan hubungannya dengan Allah. Penyatuan materi & ruh: berbuat sesuai perintah dan larangan Allah. DARUL ISLAM – DARUL KUFUR (page 54) Darul Islam: negeri yang menerapkan sistem Islam dan memberlakukan hukum sesuai apa yang
  • 4. 4 | P a g e diturunkan Allah, walaupun mayoritas penduduknya bukan muslim. PERATURAN HIDUP DALAM ISLAM (page 54) Hukum syara: untuk mengatasi problematika manusia. - Ibadah - Akhlak - Makanan - Pakaian - Muamalah - Uqubat ILLAT (page 56) Syariat terkait ibadah, akhlak, dan makanan tidak boleh dicari illatnya  harus diambil secara tauqifi apa adanya. Hikmah: hanya terbatas pada nash. (page 57) AKHLAK (page 59) - Bagian dari syariat Islam - Bagian dari perintah & larangan Allah, bukan karena dorongan manfaat (agar tidak munafik). - Tidak mempunyai illat - Tujuan: qimah akhlak (page 62). MUAMALAH (page 63) Hukum muamalah & uqubat: 1. Memiliki illat. Contoh: pemberian harta fa’i 2. Tidak memiliki illat. Contoh: haramnya riba.  illatnya tidak boleh dicari-cari. Illat syar’iyyah: berdasarkan nash, bukan manfaat & pertimbangan waktu/ tempat. URF Tradisi bukan illat (hukum tidak berubah karena urf) KESESUAIAN ISLAM DENGAN WAKTU DAN TEMPAT - Gharizah dan hajatul udlowiyah tidak pernah berubah. Yang berubah: bentuk kehidupan manusia. - Tidak berarti syariah bersifat fleksibel (dapat berubah sesuai perkembangan zaman) (page 68) - Hukum digali dengan memperhatikan illat, bukan terbatas pada bentuk harfiah dalam nash (page 70). Contoh: QS. Al-Anfal (8): 60 DALIL SYARA (page 72) Dalil syara: sumber pengambilan hukum. 1. Al-Quran 2. Sunah 3. Ijma sahabat 4. Qiyas  Mazhab sahabat bukan dalil syara Sahabat= mujtahid: mungkin salah & bisa memiliki pendapat yang berbeda-beda.  Syariat umat terdahulu bukan dalil syara. Iman terhadap nabi dan rasul terdahulu bukan berarti mengikuti mereka. (page 73) QS. Ali-Imran (3): 19 QS. Ali-Imran (3): 85  Kaidah ushul: “Syariat Nabi Muhammad menghapus syariat terdahulu.” QS. Al-Maidah (5): 48 IJTIHAD (page 78)  Untuk mengetahui hukum syara.  Istinbat dilakukan mujtahid (fardu kifayah)  Pintu ijtihad selalu terbuka untuk para ulama.  Macam-macam mujtahid (page 79): 1. Mujtahid mutlak 2. Mujtahid mazhab 3. Mujtahid al-mas’alatu al-wahidah Konsep ijtihad mulai lemah karena: - Penulisan/ kodifikasi mazhab-mazhab mujtahid. - Pembentukkan kaidah-kaidah (ushul) & hukum- hukum (furu). Akibatnya, mayoritas kaum muslim menjadi muqallid. Macam-macam muqallid: (page 80) 1. Muqallid muttabi: mengambil hukum yang diistinbat mujtahid dengan mengetahui dalilnya. 2. Muqallid ‘ami: mengikuti pendapat mujtahid tanpa meneliti dalilnya. Kitab fikih berbentuk syarah (penjelasan) & harfiyah & kodifikasi tidak dapat dijadikan rujukan/ sumber hukum (page 82). Kodifikasi (ringkasan fikih) tidak dapat menjadi rujukan & sandaran pengambilan hukum  karena taqlid yang dapat melemahkan pengetahuan kaum muslim terhadap fikih.
  • 5. 5 | P a g e Cara menyusun UUD dan UU: (page 84) 1. Problem dipelajari  dibuat UU umum dalam bentuk kaidah / hukum syara yang menyeluruh (disertakan dalil pada setiap pasal). 2. Hukum syara dijadikan acuan UU. 3. Nash syara, fiqh Islam dan ushul fiqh menjadi rujukan untuk penafsiran UU. 4. Faqih terhadap fakta saat menggali hukum. PENERAPAN SYARIAT (page 86) pada: Muslim: ibadah, akhlak, muamalah, uqubat, makanan, pakaian. Non-muslim: muamalah, uqubat  dakwah praktis. MABDA ISLAM 1. Fikrah: - Aqidah - Pemecahan masalah (*) 2. Thariqah: - Cara pelaksanaan (*) - Cara memelihara aqidah - Cara mengemban mabda  Hukum-hukum thariqah digali melalui ijtihad dari al-Quran, Sunah, Ijma, dan Qiyas.  Thariqah tidak boleh berubah & harus dilakukan sesuai nash (page 90).  Thariqah: perbuatan-perbuatan bersifat fisik yang dapat menghasilkan sesuatu yang nyatandalam kehidupan. Contoh: jihad, hukum potong tangan, hukuman untuk orang yang tidak shalat, dll.  Thariqah dilakukan sesuai perintah dan larangan Allah  taqarrub  untuk meraih ridla Allah KAIDAH AMAL (page 93) Pemikiran + perbuatan  tujuan + perasaan Penginderaan fakta di otak + informasi Perasaan (penginderaan)  berbuat  bahaya (karena tidak akan mengubah realita & menjadikan fakta sebagai sumber pemikiran). Metode revolusioner: tidak bertahap & tambal sulam  butuh persiapan individu & masyarakat. - Studi tentang Islam - Studi tentang kondisi masyarakat Metode pengajaran Islam:  Ilmu dipelajari untuk dipraktekkan  Pemikiran terkait dengan perasaan, sehingga mampu memecahkan problem kehidupan  Bukan sekedar ilmu, nasehat & petunjuk karena akan mengabaikan pengamalannya. Upaya meraih tujuan: perlu keseriusan & keterikatan terhadap ketentuan partai serta pengorbanan. NUQTAH (page 98) DAKWAH JAMAAH (page 114) Paragraph 111 Tujuan kutlah: - Melanjutkan kehidupan islam - Mengembangkan dakwah ke seluruh dunia. Metode untuk mencapai kekuasaan: - Mempelajari dan memahami islam - Membina masyarakat dengan islam  terbentuk kepribadian islam - Berinteraksi dengan umat menjelaskan hukum syara yang akan memecahkan problem kehidupan (dilakukan beriringan dengan aktivitas pengkaderan). - Menentang & membongkar makar penjajah dan kaki tangannya. Kutlah hizbiyah melakukan aktivitas politik untuk mencapai kekuasaan dan tidak boleh bersifat: - Ruhiyah (ritual) - Akhlakiyah - Ilmiyah (pengkajian) - Ta’limiyah (pendidikan) Politik = pengaturan & pemeliharaan urusan umat secara keseluruhan, baik di dalam maupun di luar negeri.