SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
Baixar para ler offline
ANALISIS PENGARUH PENETAPAN LOKASI DAN TATA LETAK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN)
PROPOSAL PENELITAN
OLEH :
NAMA : Erni Puspitasari
NIM : 51413015
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN
2016
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan................................................................................... 6
BAB II : TELAAH PUSTAKA .............................................................................. 7
A. Landasan Teori......................................................................................... 7
1. Pemasaran ............................................................................................. 7
2. Retail mix .............................................................................................. 8
3. Lokasi.................................................................................................... 9
4. Tata Letak (Layout)............................................................................. 11
5. Keputusan Pembelian.......................................................................... 12
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .............................. 14
C. Model Penelitian..................................................................................... 17
BAB III : METODE PENELITIAN...................................................................... 18
A. Desain penelitian.................................................................................... 18
iii
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 18
1. Populasi............................................................................................... 18
2. Sampel................................................................................................. 19
3. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 19
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.......................... 20
1. Variabel Independen........................................................................... 20
2. Variabel Dependen.............................................................................. 20
3. Definisi Operasional Variabel............................................................. 21
D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 23
1. Sumber Data........................................................................................ 23
2. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 23
E. Teknik Analisis Data.................................................................................. 24
1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 24
2. Uji Kualitas Data................................................................................. 24
3. Uji Asumsi Klasik............................................................................... 25
4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression) ..................... 27
5. Uji Goodness of Fit............................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perusahaan di tuntut untuk mengenal pasar atau
konsumennya, sebaiknya mungkin agar mendapatkan kesuksesan dalam
persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang
terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen. Persaingan yang
semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan
kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus
berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan
pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk
merancang strategi pemasaran agar dapat menciptakan kepuasan bagi
pelanggannya (Kotler dan Armstrong, 2001) dalam Ardhana (2010).
Lokasi dan tata letak merupakan poin penting dalam keputusan
manajemen operasi yang mendukung misi untuk tercapainya visi sebuah
perusahaan. Apabila penerimaan pelanggan terhadap strategi perusahaan baik
maka akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan pada akhirnya akan
mempengaruhi keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan
oleh pelanggan ini akan sangat berpengaruh terhadap tindakan pasca
pembelian. Apakah pelanggan akan kembali untuk melakukan pembelian
ulang atau malah beralih ke toko lain sebagai respon atas ketidakpuasan yang
mereka rasakan. Konsumen dalam berbelanja, juga mempertimbangkan dan
2
memilih lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang strategis dan tepat akan
lebih menguntungkan, karena sebagian konsumen akan lebih menyukai yang
dapat dijangkau dengan mudah. Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan
tempat tinggal konsumen dan tata letak yang baik secara tidak langsung akan
mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung.
SunCity Festival merupakan kawasan perbelanjaan modern yang
terintegrasi dengan hotel, pertokoan serta waterpark. Pembangunannya
ditujukan untuk memanfaatkan potensi pasar serta meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di kota Madiun, yang merupakan salah satu sentra
perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Dalam proses pembangunannya
tentunya tidak terlepas dari perencanaan mengenai penentuan lokasi serta
desain tata letak bangunan yang strategis dan ekonomis. Penetapan lokasi dan
desain tata letak yang tepat akan sangat berpengaruh pada penilaian dan
kenyamanan calon konsumen sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan yang
mereka rasakan. Peranan lokasi dalam menyalurkan suatu barang atau jasa
kepasar adalah sangat penting bagi suatu perusahaan karena bagaimanapun
baik mutu maupun rendahnya harga barang yang di hasilkan bila lokasi yang
ditetapkan kurang tepat sasaran maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan
yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu SunCity Festival dituntut untuk dapat menentukan
lokasi yang strategis dan tepat sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu
pendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kelangsungan
usaha eceran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam memberikan
3
pelayanan secara memuaskan terhadap kebutuhan konsumen. Selain itu,
SunCity Fesival Madiun juga harus menetapkan desain layout atau tata letak
yang menarik, agar konsumen tertarik untuk berkeliling di lokasi agar
membeli lebih banyak produk dari yang sebelumnya mereka rencanakan dan
menyeimbangkan antara memberikan ruang yang cukup bagi konsumen
untuk berbelanja dan secara produktif menggunakan sumber daya tata letak
itu sendiri. Dengan demikian tata letak yang baik dan tepat akan membantu
konsumen mencari dan memutuskan untuk membeli barang. Store layout
dimaksudkan agar toko tersebut tetap memiliki daya saing dengan
menciptakan perbedaan dengan toko retail lainnya yang menjual produk
dengan jenis yang sama. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan menambahkan
ide-ide menarik dengan desain yang unik, menarik dan berbeda, namun tetap
fungsional dan menciptakan suasana belanja yang nyaman bagi konsumen.
Karena dengan store layout yang dibentuk sesuai dengan suasana toko yang
hangat dan nyaman, dapat menciptakan emosi untuk meningkatkan
ketertarikan konsumen atas barang yang dijual (Levy & Weitz, 2001) dalam
Stiefi (2012).
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah penetapan lokasi dan
tata letak yang ada di SunCity Festival Madiun. Untuk itu pada penelitian ini
penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH PENETAPAN
LOKASI DAN TATA LETAK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN (STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN)”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul seperti yang dikemukakan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity
Festival Madiun?
2. Bagaimana pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di
SunCity Festival Madiun?
3. Bagaimana pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan
pembelian di SunCity Festival Madiun?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity
Festival Madiun.
2. Mengetahui pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di
SunCity Festival Madiun.
3. Mengetahui pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan
pembelian di SunCity Festival Madiun.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu membawa kontribusi positif
untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
manajemen pemasaran.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada
perusahaan untuk membantu memecahkan masalah dan
mengentisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti di
SunCity Festival Madiun.
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan
perusahaan kedepan agar dapat lebih bersaing dan terus
berkembang.
c. Penulis dapat memperoleh pengalaman meneliti dan
mengaplikasikan teori-teori yang di dapat dari bangku kuliah ke
dalam kenyataan sesungguhnya di lapangan.
d. Sebagai salah satu media pengujian dan perbandingan bagi peneliti
mengenai materi perkuliahan yang di dapat dengan dunia kerja
sesungguhnya.
6
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat
penelitian; dan sistematika penulisan.
BAB II : TELAAH PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori; penelitian terdahulu dan pengembangan
hipotesis; dan model penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi desain penelitian; populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel; variabel penelitian dan definisi operasional variabel; data dan
prosedur pengumpulan data; dan teknik analisis data.
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan
pihak lain (Kotler, 2010). Manajemen Pemasaran terjadi bilamana
setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial
mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan
yang diinginkan dari pihak lain.
Pemasaran bukan hanya sekedar berakhir dengan kegiatan
penjualan. Kegiatan-kegiatan dalam pemasaran saling berhubungan satu
sama lain. Kegiatan pemasaran dimulai jauh sebelum kegiatan produksi
dan tidak hanya berakhir dengan penjualan. Apabila pemasar
menginginkan produknya laku di pasaran dan bertahan bahkan
berkembang, maka pemasar harus memikirkan produk apa yang ingin
mereka buat agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah produk
tersebut dibuat kemudian pemasar memikirkan bagaimana cara
mengkomunikasikan produk tersebut atau mengiklankan produknya
tersebut. Produk yang telah dibeli konsumen tidak lantas membuat
pemasar berhenti memikirkan kegiatan selanjutnya, pemasar harus bisa
memastikan konsumen merasa puas akan produk yang kita jual dan
8
melakukan pembelian ulang. Pemasaran sebagai suatu sistem dari
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen
mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan.
2. Retail mix
Menurut Bob Foster (2008:34) dalam Tiyas (2013), “Ritel
merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan
penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir”.
Menurut Kotler (2000:592) dalam Dewiasih, dkk. (2014) retailing
adalah kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi bukan untuk
bisnis. Munculnya berbagai jenis usaha ritel mengakibatkan adanya
persaingan yang semakin ketat oleh karena itu perusahaan perlu
merancang suatu strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan.
Salah satu unsur strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh usaha
ritel yaitu bauran pemasaran eceran (retailing mix).
Retailing mix adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang
dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan
mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli (Ma’ruf, 2006:113)
dalam Dewiasih, dkk. (2014). Suatu aktifitas pemasaran dari suatu
produk dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang berbelanja. Jika
ingin mempertahankan dan bersaing serta ingin mengembangkan
bisnisnya perusahaan eceran harus mampu menerapkan strategi yang
9
tepat untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung sehingga dapat
meningkatkan pembelian.
3. Lokasi
Menurut Swastha (2002:24) dalam (www.landasanteori.com)
lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan.
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel
(retailing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses
dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun
keduanya menjual produk yang sama. (Ma’ruf, 2005:114) dalam fadly
(2014). Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategik, seperti
fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan focus
strategic (Fitzsimmons, 1994) dalam Ardhana (2010). Fleksibilitas
sebuah lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu
bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan
pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap
aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif, karena itu penyedia jasa
harus mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang
responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis,
budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang. Competitive
Positioning adalah metode-metode yang digunakan agar perusahaan
dapat mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan dengan para
pesaing.
10
Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) dalam Ardhana (2010),
pemilihan lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap
faktor-faktor berikut :
a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkai sarana
transportasi umum.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas
dari jarak pandang normal.
c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu (1) Banyak
orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying dan (2) Kepadatan dan kemacetan lalu
lintas bisa juga menjadi hambatan.
d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.
e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan
usaha di kemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi sebuah
usaha, perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut
telah terdapat banyak usaha yang sejenis atau tidak.
h. Peraturan Pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur lokasi
dari sebuah usaha-usaha tertentu.
11
4. Tata Letak (Layout)
Menurut Triyono (2006) dalam Supariyani dan Sahala (2016)
Layout atau tata letak didefinisikan sebagai “pengaturan bagian selling
dan non-selling, lorong, rak pajangan, serta pemajangan barang dan
alat-alat yang saling berhubungan dan menjadi elemen yang menyatu
dalam struktur bangunan”. Menurut Bermans & Evans (2010) dalam
Stiefi (2012) strore layout direncanakan sesuai dengan program ruang
yang biasanya disusun berdasarkan observasi mengenai kebutuhan
ruang. Tiap bangunan memiliki luas lantai yang berbeda. Namun yang
terpenting adalah bagaimana melakukan pembagian antara alokasi
ruang lantai, klasifikasi yang diberikan bangunan, penentuan arus lalu
lintas, penentuan kebutuhan ruang, pemetaan lokasi di dalam bangunan,
dan penataan produk secara individu.
Ada beberapa macam layout yang sering digunakan diantaranya sebagai
berikut:
a. Gridiron Layout : Pola lurus (pola gridiron atau pola grid) Pola
lurus menguntungkan/efisien, lebih banyak menampung barang
yang dipamerkan, mempermudah konsumen untuk berhemat waktu
berbelanja, dan kontrol lebih mudah.
b. Modified Grid Layout Pola yang diterapkan di toko adalah tata
letak panggangan, yang mana jauh lebih baik untuk diterapkan
dalam suatu kenyamanan toko.
12
c. Free Flow Layout Untuk gerai besar seperti department store tata
letak ini disebut juga sebagai tata letak lengkung dengan potongan
berupa gang (aisle) yang memungkinkan pengunjung gerai bebas
berbelok-belok sama bebasnya dengan gerai kecil yang memakai
free flow layout.
d. Boutique lay out Tata letak butik merupakan versi yang sama
dengan tata letak arus bebas, kecuali bahwa bagian-bagian atau
masing-masing departement diatur seolah-olah toko specialty yang
berdiri sendiri.
e. Guided shopper flows Tata letak ini membuat pelanggan dapat
digiring melalui jalan yang diciptakan sehingga salah satu
kerugiannya adalah kelelahan sebagian pelanggan. Tetapi,
keuntungan bagi pelanggan mereka mendapatkan suguhan pilihan
produk dalam ragam dan jumlah item yang besar.
5. Keputusan Pembelian
Menurut Kanuk (2004, 547) dalam Stiefi (2012) Keputusan
pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan
keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat
keputusan, apabila tersedia beberapa alternatif pilihan. Menurut Kotler
dan Amstrong (2001:196) dalam Fadly (2014) merupakan salah satu
tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya
membeli suatu produk. Secara umum konsumen mengikuti suatu proses
atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Kotler (2009:184) dalam
13
Munir (2011) mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan
pembelian dapat dibagi menjadi lima tahapan sebagai berikut :
 Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognation)
Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya
rangsangan eksternal atau internal yang mendorong dirinya untuk
mengenali kebutuhan. Rangsangan internal timbul dari dalam diri
manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar
diri manusia atau lingkungan.
 Pencarian Informasi (Information Search)
Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya
kemudian akan terdorong untuk mencari dan mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya.
 Evaluasi Alternatif (Evaluation Of Alternatif)
Setelah menerima banyak informasi, konsumen akan
mempelajari dan mengolah informasi tersebut untuk sampai pada
pilihan terakhir.
 Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Jika keputusannya adalah membeli, maka konsumen harus
mengambil keputusan menyangkut merek, harga, penjual,
kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.
 Perilaku Pasca Pembelian (Postpurchase Behavior)
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami
kepuasan atau ketidakpuasan, hal ini akan mempengaruhi tindakan
14
setelah pembelian. Apabila konsumen memperoleh kepuasan maka
sikap konsumen terhadap produk tersebut menjadi lebih kuat,
demikian pula sebaliknya.
B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
1. Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Surono (2010) menyatakan
bahwa variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim
Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga
menyatakan bahwa secara parsial Lokasi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Safaruddin (2013) menyatakan bahwa variabel lokasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary
Meitrian dan Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa secara parsial
lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mini
Market Indomaret Dewi Sartika Utara. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Roki Pariyanto (2016) menyatakan bahwa Variabel
Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
Indomaret di Kota Semarang.
15
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian di SunCity Festival Madiun.
2. Hubungan tata letak terhadap keputusan pembelian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti dan Asra (2016)
menyatakan bahwa Tata Letak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Cindy Juwita Dessyana (2013) menunjukkan bahwa
Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Sedangkan Berman dan Evan (2007:604) dalam
Dessyana (2013) membagi elemen-elemen Store atmosphere kedalam
empat elemen, yaitu : Exterior, General Interior, Store Layout, dan
Interior Display. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desri
Noviyanti, Yunelly Asra dan Rosmida (2016) menyatakan bahwa
Layout toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Artinya layout toko merupakan salah satu hal
yang sangat dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian pada Centermart. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Ibrahim Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga
menyatakan bahwa secara parsial tata letak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
16
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H2 : Tata letak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun.
3. Hubungan lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Imaduddin Islam,
Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) menunjukkan bahwa lokasi, tata
letak Astra Biz-Center dan citra PT. Astra International Tbk. secara
bersama-sama mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan
sebesar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tiyas Wahyuningrum
(2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh lokasi dan store design
secara bersama-sama terhadap keputusan berbelanja. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary Meitrian dan
Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa Bauran pemasaran eceran
(retailing mix) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
keputusan pembelian pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara.
Hal ini berarti bauran pemasaran eceran (retailing mix) yang berisi
produk, harga, pelayanan, lokasi dan suasana toko secara serempak
berperan dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli
pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
17
H3 : Lokasi dan Tata Letak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun.
C. Model Penelitian
Model penelitian yang diadaptasi dari beberapa penelitian terdahulu
digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan model penelitian tersebut diketahui bahwa Lokasi dan Tata
Letak merupakan variabel bebas yang diprediksikan berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian konsumen SunCity Festival Madiun. H1
menguji signifikansi pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
Konsumen. H2 menguji signifikansi pengaruh tata letak terhadap keputusan
pembelian Konsumen. H3 menguji signifikansi pengaruh lokasi dan tata letak
terhadap keputusan pembelian konsumen.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi
atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang
berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang
tengah berlangsung Budiman (2011) dalam Dessy (2014). Tujuan utama
penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam
fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan
objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang
sebenarnya (Wikipedia). Sifat data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah cross-sectional, yaitu yang diambil dengan melakukan survey pada
waktu tertentu.
Desain penelitian ini adalah penelitian kausal dimana penelitian ini
berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya (Umar, 2000) dalam Dessy (2014).
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk
19
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003) dikutip
oleh dessy (2014). Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang
karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000:107) dalam Wendi
Ardiawan (2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pengunjung SunCity Festival Madiun.
2. Sampel
Menurut Djarwanto (2000:108) dalam Wendi Ardiawan (2009),
sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Sampel dari
penelitian ini adalah 88 orang pengunjung SunCity Festival Madiun
yang datang untuk melakukan pembelian.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan penarikan sampel dengan metode
nonprobabilitas sampling dengan teknik pengambilan sampel
purposive. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk
tujuan tertentu saja dan dilakukan berdasarkan criteria tertentu yang ada
pada responden (Sugiyono, 2005) dalam Stiefi (2012). Kriteria yang
ditetapkan pada penelitian ini adalah responden harus berusia 18 – 45
tahun, pernah atau sedang mengunjungi SunCity Festival Madiun dan
akan melakukan pembelian suatu produk. Penentuan ukuran sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus Slovin. Berdasarkan
rumus Slovin maka dihasilkan jumlah sampel penelitian yang
20
digunakan adalah 88 orang yang merupakan konsumen atau
pengunjung yang datang ke SunCity Festival Madiun.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek,
orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2004 )
dalam Naryawan (2011). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni
variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai
hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen
nantinya (Kuncoro, 2003) dalam Dessy (2014). Penelitian ini
menggunakan Lokasi dan Tata Letak sebagai variabel independennya.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabe bebas
(Sugiyono, 2004 ) dalam Naryawan (2011). Pada penelitian ini variabel
dependennya adalah Keputusan Pembelian konsumen di SunCity
Festival Madiun.
21
3. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahan dalam mengertikan variabel-
variabel yang akan diteliti maupun menimbulkan pengertian
ganda/biasa bagi responden saat pengumpulan data seperti yang telah di
identifikasikan dengan berbagai indikator yang menyertai haruslah
didefinisikan dengan jelas. Definisi operasional masing-masing variabel
tersebut sebagai berikut :
a. Lokasi
Lokasi merupakan tempat dilaksanakannya suatu usaha dan
merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha. Menurut
Foster (2008:52) dalam Tiyas (2013), Lokasi akan mempengaruhi
jumlah dan jenis konsumen yang akan tertarik untuk datang ke
lokasi yang strategis, mudah di jangkau oleh sarana transportasi
yang ada, serta kapasitas parkir yang cukup memadai bagi
konsumen. Lokasi adalah tempat atau letak gerai dimana produk
yang ditawarkan tersebut berada. Lamb et al (2001) dalam
M.Misbakhul Munir (2011). Indikator dari lokasi adalah :
• Keamanan lokasi terjamin
• Sarana tempat parkir yang memadai
• Lokasi yang mudah dijangkau
b. Tata Letak
Tata letak merupakan pengaturan penempatan seluruh
barang atau bangunan dalam suatu lokasi yang ditujukan agar
22
konsumen tertarik untuk berkunjung dan mengarahkan mereka ke
berbagai ruang atau bangunan yang terdapat di lokasi tersebut.
Serta memudahkan konsumen dalam menemukan barang atau
ruangan yang mereka cari. Indikator dari tata letak adalah :
 Alokasi ruang lantai
 Klasifikasi yang diberikan bangunan
 Penentuan arus lalu lintas
 Penentuan kebutuhan ruangan
 Pemetaan didalam lokasi bangunan
 Penataan produk secara individu
c. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan proses atau tahapan
pembelian pelanggan yang dimulai ketika pelanggan mengenali
kebutuhan yang tidak terpuaskan. Kemudian pelanggan mencari
informasi tentang bagaimana cara mencukupi kebutuhan itu,
mengevaluasi berbagai sumber alternatif barang dagangan.
Setelah itu pelanggan dapat membuat suatu keputusan pembelian
atau memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk
mengumpulkan lebih banyak informasi terlebih dahulu.
Keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli
barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
Indikator dari keputusan pembelian adalah:
23
• Pilihan mengenai toko.
• Kecocokan terhadap produk.
• Pembelian produk.
D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
2. Sumber Data
Sumber data penelitian yaitu :
a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian
lapangan dengan cara angket. Data primer pada penelitian ini
diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh
responden yaitu para pengunjung atau konsumen yang pernah
berkunjung di SunCity Festival Madiun (Indriantoro dan Supomo,
1999) dalam Naryawan (2011).
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,
dalam arti bahwa data ini diperoleh dari buku-buku dan literatur.
Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumentasi, buku,
jurnal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan
penetapan Lokasi, Tata Letak dan keputusan pembelian
(Indriantoro dan Supomo, 1999 ) dalam Naryawan (2011).
3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan 3 metode, yaitu :
24
a. Wawancara, Yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab
langsung dengan pihak terkait dalam hal ini pengunjung SunCity
Festival Madiun yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Angket, Yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyusun
serangkaian pertanyaan yang diberikan langsung kepada
responden untuk diisi.
c. Observasi, Yaitu Menggunakan pengamatan langsung terhadap
obyek yang diteliti, dalam penelitian ini pada SunCity Festival
Madiun.
E. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar
deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis dan, skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2005). Statistik deskriptif
mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan
mudah dipahami. Pengujian dibantu dengan menggunakan program
Statistical Product and Service Solution for Windows version 17.0
(SPSS versi 17.0)
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
25
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan
membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation)
dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka
butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika
diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach
Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memiliki statistik Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Nunnally dalam
Ghozali, 2005).
3. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan
menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian
ini. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bahwa di dalam model
regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara
normal, bebas dari autokorelasi, multikolinieritas, dan
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
26
a. Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi
normal dan tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data secara normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005).
b. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance
Inflation Factor (VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10
maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2005).
c. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi akan dilakukan pengujian
Durbin-Watson (DW test).
d. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk
mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan telah
mempunyai varians yang sama (homogen) atau sebaliknya
(heterogen). Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas
27
digunakan uji Glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresikan
variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual. Model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi variabel
bebasnya terhadap nilai absolut residual statistik di atas α = 0,05
(Ghozali, 2005).
4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression)
Model analisis yang digunakan adalah dengan analisis regresi
linear sederhana dan analisis regresi linier berganda.
5. Uji Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat dinilai dengan godness of fit-nya. Goodness of fit terdiri dari
koefisien determinasi, uji nilai statistik F, uji nilai statistik t, dan
analisis jalur/path analysis.
a. Uji koefisien determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa baik
kemampuan model dalam menjelaskan variance terhadap variabel
dependen. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, jadi jika nilai R2 lebih
mendekati 0, berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Namun sebaliknya
jika nilai R2 lebih mendekati 1, maka diartikan bahwa variabel
independen hampir memberikan semua informasi terkait dengan
variance variabel dependen.
b. Uji statistik F (F-Test)
28
Uji statistik F merupakan uji model yang menunjukkan apakah
model regresi fit untuk diolah lebih lanjut. Uji statistik F pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian
dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
c. Uji statstik t (t-Test)
Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa besar
pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian
dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
29
DAFTAR PUSTAKA
Arvinci Stiefi, Deswitha. 2012. Pengaruh Store Layout Terhadap Minat Beli
(Studi Pada Toko Sepatu Payless di Margocity). Skripsi. http://
Ibrahim I, F Rieka, dan S.m.b. 2012. Pengaruh Penetapan Strategi Lokasi dan
Konsep Tata Letak Terhadap Citra Perusahaan dan Keputusan Pembelian
(Studi Kasus : Astra Biz-center Bandung). http://
Ifrina Nuritha, Bukhori Saiful, dan Eka Windi. 2013. Identifikasi Pengaruh Lokasi
Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket Waralaba di
Kabupaten Jember dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Sainstek
UNEJ. Vol I, No. 1.
Indriyatni, Lies . 2013. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil. Jurnal STIE Semarang. Vol 5, No. 1.
Kotler, philip. Manajemen pemasaran, Edisi 1 penerbit Linda Karya, Bandung.
2010.
Noviyanti, Desri, Yunelly Asra, dan Rosmida. 2016. Pengaruh Layout Toko
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen
Centermart Bengkalis) http://
Safaruddin, 2013. Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Pelayanan, dan
Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Distro Fashion Anak
Muda “X” Kota Medan). Jurnal EKSIS. Vol 1, No. 3.
Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapan Dalam Pemasaran .
PT.Ghalia Indonesia. Jakarta. 2008
30
Surono. 2010. analisos Pengaruh Penetapan Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada Alfa Mart Rempoa Sandratex). Skripsi.
http://
Wahyuningrum ,Tiyas dan Lestari, Anik. 2013. Pengaruh Lokasi Dan Store
Design Terhadap Keputusan Berpembelian. Jurnal Ilmu Manajemen .Vol 1,
No. 2.
www.landasanteori.com
www.skyscrapercity.com

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a PROPOSAL SEMINAR FIX

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
pemasaran strategik
pemasaran strategikpemasaran strategik
pemasaran strategikTri Agustuti
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awareness
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awarenessPengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awareness
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awarenessAgus Murdadi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskilldevia8
 
Tugas orientasi publik
Tugas   orientasi publikTugas   orientasi publik
Tugas orientasi publikHarry Azhari
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyDedy Setiady
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...Siti Rohmawati
 
Strategi Pemasaran
Strategi PemasaranStrategi Pemasaran
Strategi PemasaranYusufRauf2
 
Marketing consumer behavior- Kezia Florance Klarisa
Marketing consumer behavior- Kezia Florance KlarisaMarketing consumer behavior- Kezia Florance Klarisa
Marketing consumer behavior- Kezia Florance KlarisaKeziaflorance
 
rencana penyusunan bisnis
rencana penyusunan bisnisrencana penyusunan bisnis
rencana penyusunan bisnisBambangKusnadi3
 
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)Fkip Sda7
 

Semelhante a PROPOSAL SEMINAR FIX (20)

Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
pemasaran strategik
pemasaran strategikpemasaran strategik
pemasaran strategik
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awareness
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awarenessPengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awareness
Pengaruh endorser non celebrity pada produk oriflame terhadap brand awareness
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
Pmw2014
Pmw2014Pmw2014
Pmw2014
 
Rencana usaha
Rencana usahaRencana usaha
Rencana usaha
 
Strategi pada industri makanan
Strategi pada industri makananStrategi pada industri makanan
Strategi pada industri makanan
 
Tugas orientasi publik
Tugas   orientasi publikTugas   orientasi publik
Tugas orientasi publik
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedyTugas sap perilaku konsumen softskill dedy
Tugas sap perilaku konsumen softskill dedy
 
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...9, sm, siti rohmawati, strategic management  canvas business model, diversifi...
9, sm, siti rohmawati, strategic management canvas business model, diversifi...
 
MANAJEMEN PEMASARAN - Silabus
MANAJEMEN PEMASARAN - SilabusMANAJEMEN PEMASARAN - Silabus
MANAJEMEN PEMASARAN - Silabus
 
Strategi Pemasaran
Strategi PemasaranStrategi Pemasaran
Strategi Pemasaran
 
Marketing consumer behavior- Kezia Florance Klarisa
Marketing consumer behavior- Kezia Florance KlarisaMarketing consumer behavior- Kezia Florance Klarisa
Marketing consumer behavior- Kezia Florance Klarisa
 
rencana penyusunan bisnis
rencana penyusunan bisnisrencana penyusunan bisnis
rencana penyusunan bisnis
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
Cara dan Strategi memulai Usaha/Bisnis (Business Plan)
 

PROPOSAL SEMINAR FIX

  • 1. ANALISIS PENGARUH PENETAPAN LOKASI DAN TATA LETAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN) PROPOSAL PENELITAN OLEH : NAMA : Erni Puspitasari NIM : 51413015 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN 2016
  • 2. ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5 E. Sistematika Penulisan................................................................................... 6 BAB II : TELAAH PUSTAKA .............................................................................. 7 A. Landasan Teori......................................................................................... 7 1. Pemasaran ............................................................................................. 7 2. Retail mix .............................................................................................. 8 3. Lokasi.................................................................................................... 9 4. Tata Letak (Layout)............................................................................. 11 5. Keputusan Pembelian.......................................................................... 12 B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .............................. 14 C. Model Penelitian..................................................................................... 17 BAB III : METODE PENELITIAN...................................................................... 18 A. Desain penelitian.................................................................................... 18
  • 3. iii B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 18 1. Populasi............................................................................................... 18 2. Sampel................................................................................................. 19 3. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 19 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.......................... 20 1. Variabel Independen........................................................................... 20 2. Variabel Dependen.............................................................................. 20 3. Definisi Operasional Variabel............................................................. 21 D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 23 1. Sumber Data........................................................................................ 23 2. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 23 E. Teknik Analisis Data.................................................................................. 24 1. Statistik Deskriptif .............................................................................. 24 2. Uji Kualitas Data................................................................................. 24 3. Uji Asumsi Klasik............................................................................... 25 4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression) ..................... 27 5. Uji Goodness of Fit............................................................................. 27 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan di tuntut untuk mengenal pasar atau konsumennya, sebaiknya mungkin agar mendapatkan kesuksesan dalam persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan, maka akan memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran agar dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya (Kotler dan Armstrong, 2001) dalam Ardhana (2010). Lokasi dan tata letak merupakan poin penting dalam keputusan manajemen operasi yang mendukung misi untuk tercapainya visi sebuah perusahaan. Apabila penerimaan pelanggan terhadap strategi perusahaan baik maka akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh pelanggan ini akan sangat berpengaruh terhadap tindakan pasca pembelian. Apakah pelanggan akan kembali untuk melakukan pembelian ulang atau malah beralih ke toko lain sebagai respon atas ketidakpuasan yang mereka rasakan. Konsumen dalam berbelanja, juga mempertimbangkan dan
  • 5. 2 memilih lokasi yang akan dikunjungi. Lokasi yang strategis dan tepat akan lebih menguntungkan, karena sebagian konsumen akan lebih menyukai yang dapat dijangkau dengan mudah. Lokasi usaha yang strategis dan dekat dengan tempat tinggal konsumen dan tata letak yang baik secara tidak langsung akan mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung. SunCity Festival merupakan kawasan perbelanjaan modern yang terintegrasi dengan hotel, pertokoan serta waterpark. Pembangunannya ditujukan untuk memanfaatkan potensi pasar serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Madiun, yang merupakan salah satu sentra perekonomian di Provinsi Jawa Timur. Dalam proses pembangunannya tentunya tidak terlepas dari perencanaan mengenai penentuan lokasi serta desain tata letak bangunan yang strategis dan ekonomis. Penetapan lokasi dan desain tata letak yang tepat akan sangat berpengaruh pada penilaian dan kenyamanan calon konsumen sehingga mempengaruhi tingkat kepuasan yang mereka rasakan. Peranan lokasi dalam menyalurkan suatu barang atau jasa kepasar adalah sangat penting bagi suatu perusahaan karena bagaimanapun baik mutu maupun rendahnya harga barang yang di hasilkan bila lokasi yang ditetapkan kurang tepat sasaran maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu SunCity Festival dituntut untuk dapat menentukan lokasi yang strategis dan tepat sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kelangsungan usaha eceran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam memberikan
  • 6. 3 pelayanan secara memuaskan terhadap kebutuhan konsumen. Selain itu, SunCity Fesival Madiun juga harus menetapkan desain layout atau tata letak yang menarik, agar konsumen tertarik untuk berkeliling di lokasi agar membeli lebih banyak produk dari yang sebelumnya mereka rencanakan dan menyeimbangkan antara memberikan ruang yang cukup bagi konsumen untuk berbelanja dan secara produktif menggunakan sumber daya tata letak itu sendiri. Dengan demikian tata letak yang baik dan tepat akan membantu konsumen mencari dan memutuskan untuk membeli barang. Store layout dimaksudkan agar toko tersebut tetap memiliki daya saing dengan menciptakan perbedaan dengan toko retail lainnya yang menjual produk dengan jenis yang sama. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan menambahkan ide-ide menarik dengan desain yang unik, menarik dan berbeda, namun tetap fungsional dan menciptakan suasana belanja yang nyaman bagi konsumen. Karena dengan store layout yang dibentuk sesuai dengan suasana toko yang hangat dan nyaman, dapat menciptakan emosi untuk meningkatkan ketertarikan konsumen atas barang yang dijual (Levy & Weitz, 2001) dalam Stiefi (2012). Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai masalah penetapan lokasi dan tata letak yang ada di SunCity Festival Madiun. Untuk itu pada penelitian ini penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH PENETAPAN LOKASI DAN TATA LETAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS : SUNCITY FESTIVAL MADIUN)”.
  • 7. 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang muncul seperti yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun? 2. Bagaimana pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun? 3. Bagaimana pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun. 2. Mengetahui pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun. 3. Mengetahui pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun.
  • 8. 5 D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan mampu membawa kontribusi positif untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen pemasaran. 2. Kegunaan praktis a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk membantu memecahkan masalah dan mengentisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti di SunCity Festival Madiun. b. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan perusahaan kedepan agar dapat lebih bersaing dan terus berkembang. c. Penulis dapat memperoleh pengalaman meneliti dan mengaplikasikan teori-teori yang di dapat dari bangku kuliah ke dalam kenyataan sesungguhnya di lapangan. d. Sebagai salah satu media pengujian dan perbandingan bagi peneliti mengenai materi perkuliahan yang di dapat dengan dunia kerja sesungguhnya.
  • 9. 6 E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori; penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis; dan model penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi desain penelitian; populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel; variabel penelitian dan definisi operasional variabel; data dan prosedur pengumpulan data; dan teknik analisis data.
  • 10. 7 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler, 2010). Manajemen Pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Pemasaran bukan hanya sekedar berakhir dengan kegiatan penjualan. Kegiatan-kegiatan dalam pemasaran saling berhubungan satu sama lain. Kegiatan pemasaran dimulai jauh sebelum kegiatan produksi dan tidak hanya berakhir dengan penjualan. Apabila pemasar menginginkan produknya laku di pasaran dan bertahan bahkan berkembang, maka pemasar harus memikirkan produk apa yang ingin mereka buat agar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah produk tersebut dibuat kemudian pemasar memikirkan bagaimana cara mengkomunikasikan produk tersebut atau mengiklankan produknya tersebut. Produk yang telah dibeli konsumen tidak lantas membuat pemasar berhenti memikirkan kegiatan selanjutnya, pemasar harus bisa memastikan konsumen merasa puas akan produk yang kita jual dan
  • 11. 8 melakukan pembelian ulang. Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, sehingga konsumen mendapatkan kebutuhan dan keinginan serta kepuasan. 2. Retail mix Menurut Bob Foster (2008:34) dalam Tiyas (2013), “Ritel merupakan salah satu rantai saluran distribusi yang memegang peranan penting dalam penyampaian barang dan jasa kepada konsumen akhir”. Menurut Kotler (2000:592) dalam Dewiasih, dkk. (2014) retailing adalah kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi bukan untuk bisnis. Munculnya berbagai jenis usaha ritel mengakibatkan adanya persaingan yang semakin ketat oleh karena itu perusahaan perlu merancang suatu strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan. Salah satu unsur strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh usaha ritel yaitu bauran pemasaran eceran (retailing mix). Retailing mix adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli (Ma’ruf, 2006:113) dalam Dewiasih, dkk. (2014). Suatu aktifitas pemasaran dari suatu produk dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang berbelanja. Jika ingin mempertahankan dan bersaing serta ingin mengembangkan bisnisnya perusahaan eceran harus mampu menerapkan strategi yang
  • 12. 9 tepat untuk dapat menarik lebih banyak pengunjung sehingga dapat meningkatkan pembelian. 3. Lokasi Menurut Swastha (2002:24) dalam (www.landasanteori.com) lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retailing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. (Ma’ruf, 2005:114) dalam fadly (2014). Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategik, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan focus strategic (Fitzsimmons, 1994) dalam Ardhana (2010). Fleksibilitas sebuah lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif, karena itu penyedia jasa harus mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang. Competitive Positioning adalah metode-metode yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan dengan para pesaing.
  • 13. 10 Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) dalam Ardhana (2010), pemilihan lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut : a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkai sarana transportasi umum. b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu (1) Banyak orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying dan (2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga menjadi hambatan. d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman. e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari. f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi sebuah usaha, perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut telah terdapat banyak usaha yang sejenis atau tidak. h. Peraturan Pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur lokasi dari sebuah usaha-usaha tertentu.
  • 14. 11 4. Tata Letak (Layout) Menurut Triyono (2006) dalam Supariyani dan Sahala (2016) Layout atau tata letak didefinisikan sebagai “pengaturan bagian selling dan non-selling, lorong, rak pajangan, serta pemajangan barang dan alat-alat yang saling berhubungan dan menjadi elemen yang menyatu dalam struktur bangunan”. Menurut Bermans & Evans (2010) dalam Stiefi (2012) strore layout direncanakan sesuai dengan program ruang yang biasanya disusun berdasarkan observasi mengenai kebutuhan ruang. Tiap bangunan memiliki luas lantai yang berbeda. Namun yang terpenting adalah bagaimana melakukan pembagian antara alokasi ruang lantai, klasifikasi yang diberikan bangunan, penentuan arus lalu lintas, penentuan kebutuhan ruang, pemetaan lokasi di dalam bangunan, dan penataan produk secara individu. Ada beberapa macam layout yang sering digunakan diantaranya sebagai berikut: a. Gridiron Layout : Pola lurus (pola gridiron atau pola grid) Pola lurus menguntungkan/efisien, lebih banyak menampung barang yang dipamerkan, mempermudah konsumen untuk berhemat waktu berbelanja, dan kontrol lebih mudah. b. Modified Grid Layout Pola yang diterapkan di toko adalah tata letak panggangan, yang mana jauh lebih baik untuk diterapkan dalam suatu kenyamanan toko.
  • 15. 12 c. Free Flow Layout Untuk gerai besar seperti department store tata letak ini disebut juga sebagai tata letak lengkung dengan potongan berupa gang (aisle) yang memungkinkan pengunjung gerai bebas berbelok-belok sama bebasnya dengan gerai kecil yang memakai free flow layout. d. Boutique lay out Tata letak butik merupakan versi yang sama dengan tata letak arus bebas, kecuali bahwa bagian-bagian atau masing-masing departement diatur seolah-olah toko specialty yang berdiri sendiri. e. Guided shopper flows Tata letak ini membuat pelanggan dapat digiring melalui jalan yang diciptakan sehingga salah satu kerugiannya adalah kelelahan sebagian pelanggan. Tetapi, keuntungan bagi pelanggan mereka mendapatkan suguhan pilihan produk dalam ragam dan jumlah item yang besar. 5. Keputusan Pembelian Menurut Kanuk (2004, 547) dalam Stiefi (2012) Keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, apabila tersedia beberapa alternatif pilihan. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:196) dalam Fadly (2014) merupakan salah satu tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya membeli suatu produk. Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Kotler (2009:184) dalam
  • 16. 13 Munir (2011) mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan pembelian dapat dibagi menjadi lima tahapan sebagai berikut :  Pengenalan Kebutuhan (Problem Recognation) Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya rangsangan eksternal atau internal yang mendorong dirinya untuk mengenali kebutuhan. Rangsangan internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal berasal dari luar diri manusia atau lingkungan.  Pencarian Informasi (Information Search) Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya kemudian akan terdorong untuk mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.  Evaluasi Alternatif (Evaluation Of Alternatif) Setelah menerima banyak informasi, konsumen akan mempelajari dan mengolah informasi tersebut untuk sampai pada pilihan terakhir.  Keputusan Pembelian (Purchase Decision) Jika keputusannya adalah membeli, maka konsumen harus mengambil keputusan menyangkut merek, harga, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.  Perilaku Pasca Pembelian (Postpurchase Behavior) Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan, hal ini akan mempengaruhi tindakan
  • 17. 14 setelah pembelian. Apabila konsumen memperoleh kepuasan maka sikap konsumen terhadap produk tersebut menjadi lebih kuat, demikian pula sebaliknya. B. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis 1. Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian Dalam penelitian yang dilakukan oleh Surono (2010) menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga menyatakan bahwa secara parsial Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Safaruddin (2013) menyatakan bahwa variabel lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary Meitrian dan Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa secara parsial lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Roki Pariyanto (2016) menyatakan bahwa Variabel Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Indomaret di Kota Semarang.
  • 18. 15 Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun. 2. Hubungan tata letak terhadap keputusan pembelian Dalam penelitian yang dilakukan oleh Noviyanti dan Asra (2016) menyatakan bahwa Tata Letak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cindy Juwita Dessyana (2013) menunjukkan bahwa Store Atmosphere berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Sedangkan Berman dan Evan (2007:604) dalam Dessyana (2013) membagi elemen-elemen Store atmosphere kedalam empat elemen, yaitu : Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Desri Noviyanti, Yunelly Asra dan Rosmida (2016) menyatakan bahwa Layout toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya layout toko merupakan salah satu hal yang sangat dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian pada Centermart. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) juga menyatakan bahwa secara parsial tata letak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
  • 19. 16 Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Tata letak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun. 3. Hubungan lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim Imaduddin Islam, Rr. Rieka F. Hutami dan S.m.b. (2012) menunjukkan bahwa lokasi, tata letak Astra Biz-Center dan citra PT. Astra International Tbk. secara bersama-sama mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan sebesar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tiyas Wahyuningrum (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh lokasi dan store design secara bersama-sama terhadap keputusan berbelanja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewa Ayu Dewiasih, Made Ary Meitrian dan Anjuman Zukhri (2014) menunjukan bahwa Bauran pemasaran eceran (retailing mix) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara. Hal ini berarti bauran pemasaran eceran (retailing mix) yang berisi produk, harga, pelayanan, lokasi dan suasana toko secara serempak berperan dalam mempengaruhi konsumen dalam memutuskan membeli pada Mini Market Indomaret Dewi Sartika Utara. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
  • 20. 17 H3 : Lokasi dan Tata Letak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di SunCity Festival Madiun. C. Model Penelitian Model penelitian yang diadaptasi dari beberapa penelitian terdahulu digambarkan sebagai berikut : Berdasarkan model penelitian tersebut diketahui bahwa Lokasi dan Tata Letak merupakan variabel bebas yang diprediksikan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian konsumen SunCity Festival Madiun. H1 menguji signifikansi pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian Konsumen. H2 menguji signifikansi pengaruh tata letak terhadap keputusan pembelian Konsumen. H3 menguji signifikansi pengaruh lokasi dan tata letak terhadap keputusan pembelian konsumen.
  • 21. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung Budiman (2011) dalam Dessy (2014). Tujuan utama penelitian deskriptif ialah untuk menggambarkan situasi atau objek dalam fakta yang sebenarnya, secara sistematis dan karakteristik dari subjek dan objek tersebut diteliti secara akurat, tepat dan sesuai kejadian yang sebenarnya (Wikipedia). Sifat data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah cross-sectional, yaitu yang diambil dengan melakukan survey pada waktu tertentu. Desain penelitian ini adalah penelitian kausal dimana penelitian ini berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2000) dalam Dessy (2014). B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk
  • 22. 19 mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003) dikutip oleh dessy (2014). Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2000:107) dalam Wendi Ardiawan (2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung SunCity Festival Madiun. 2. Sampel Menurut Djarwanto (2000:108) dalam Wendi Ardiawan (2009), sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Sampel dari penelitian ini adalah 88 orang pengunjung SunCity Festival Madiun yang datang untuk melakukan pembelian. 3. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menggunakan penarikan sampel dengan metode nonprobabilitas sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja dan dilakukan berdasarkan criteria tertentu yang ada pada responden (Sugiyono, 2005) dalam Stiefi (2012). Kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini adalah responden harus berusia 18 – 45 tahun, pernah atau sedang mengunjungi SunCity Festival Madiun dan akan melakukan pembelian suatu produk. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus Slovin. Berdasarkan rumus Slovin maka dihasilkan jumlah sampel penelitian yang
  • 23. 20 digunakan adalah 88 orang yang merupakan konsumen atau pengunjung yang datang ke SunCity Festival Madiun. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek, orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2004 ) dalam Naryawan (2011). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel Independen Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun yang negatif bagi variabel dependen nantinya (Kuncoro, 2003) dalam Dessy (2014). Penelitian ini menggunakan Lokasi dan Tata Letak sebagai variabel independennya. 2. Variabel Dependen Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabe bebas (Sugiyono, 2004 ) dalam Naryawan (2011). Pada penelitian ini variabel dependennya adalah Keputusan Pembelian konsumen di SunCity Festival Madiun.
  • 24. 21 3. Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari kesalahan dalam mengertikan variabel- variabel yang akan diteliti maupun menimbulkan pengertian ganda/biasa bagi responden saat pengumpulan data seperti yang telah di identifikasikan dengan berbagai indikator yang menyertai haruslah didefinisikan dengan jelas. Definisi operasional masing-masing variabel tersebut sebagai berikut : a. Lokasi Lokasi merupakan tempat dilaksanakannya suatu usaha dan merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha. Menurut Foster (2008:52) dalam Tiyas (2013), Lokasi akan mempengaruhi jumlah dan jenis konsumen yang akan tertarik untuk datang ke lokasi yang strategis, mudah di jangkau oleh sarana transportasi yang ada, serta kapasitas parkir yang cukup memadai bagi konsumen. Lokasi adalah tempat atau letak gerai dimana produk yang ditawarkan tersebut berada. Lamb et al (2001) dalam M.Misbakhul Munir (2011). Indikator dari lokasi adalah : • Keamanan lokasi terjamin • Sarana tempat parkir yang memadai • Lokasi yang mudah dijangkau b. Tata Letak Tata letak merupakan pengaturan penempatan seluruh barang atau bangunan dalam suatu lokasi yang ditujukan agar
  • 25. 22 konsumen tertarik untuk berkunjung dan mengarahkan mereka ke berbagai ruang atau bangunan yang terdapat di lokasi tersebut. Serta memudahkan konsumen dalam menemukan barang atau ruangan yang mereka cari. Indikator dari tata letak adalah :  Alokasi ruang lantai  Klasifikasi yang diberikan bangunan  Penentuan arus lalu lintas  Penentuan kebutuhan ruangan  Pemetaan didalam lokasi bangunan  Penataan produk secara individu c. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan proses atau tahapan pembelian pelanggan yang dimulai ketika pelanggan mengenali kebutuhan yang tidak terpuaskan. Kemudian pelanggan mencari informasi tentang bagaimana cara mencukupi kebutuhan itu, mengevaluasi berbagai sumber alternatif barang dagangan. Setelah itu pelanggan dapat membuat suatu keputusan pembelian atau memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk mengumpulkan lebih banyak informasi terlebih dahulu. Keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Indikator dari keputusan pembelian adalah:
  • 26. 23 • Pilihan mengenai toko. • Kecocokan terhadap produk. • Pembelian produk. D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 2. Sumber Data Sumber data penelitian yaitu : a. Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian lapangan dengan cara angket. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden yaitu para pengunjung atau konsumen yang pernah berkunjung di SunCity Festival Madiun (Indriantoro dan Supomo, 1999) dalam Naryawan (2011). b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, dalam arti bahwa data ini diperoleh dari buku-buku dan literatur. Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumentasi, buku, jurnal, skripsi, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan penetapan Lokasi, Tata Letak dan keputusan pembelian (Indriantoro dan Supomo, 1999 ) dalam Naryawan (2011). 3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan 3 metode, yaitu :
  • 27. 24 a. Wawancara, Yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan pihak terkait dalam hal ini pengunjung SunCity Festival Madiun yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Angket, Yaitu metode pengumpulan data dengan cara menyusun serangkaian pertanyaan yang diberikan langsung kepada responden untuk diisi. c. Observasi, Yaitu Menggunakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, dalam penelitian ini pada SunCity Festival Madiun. E. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis dan, skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2005). Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Pengujian dibantu dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution for Windows version 17.0 (SPSS versi 17.0) 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
  • 28. 25 pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki statistik Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005). 3. Uji Asumsi Klasik Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara normal, bebas dari autokorelasi, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
  • 29. 26 a. Uji normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat memiliki distribusi normal dan tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data secara normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005). b. Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance Inflation Factor (VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Ghozali, 2005). c. Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi akan dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW test). d. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang dioperasikan telah mempunyai varians yang sama (homogen) atau sebaliknya (heterogen). Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas
  • 30. 27 digunakan uji Glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresikan variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual. Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual statistik di atas α = 0,05 (Ghozali, 2005). 4. Analisis Regresi Bertingkat (Hierarchical Regression) Model analisis yang digunakan adalah dengan analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linier berganda. 5. Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan godness of fit-nya. Goodness of fit terdiri dari koefisien determinasi, uji nilai statistik F, uji nilai statistik t, dan analisis jalur/path analysis. a. Uji koefisien determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa baik kemampuan model dalam menjelaskan variance terhadap variabel dependen. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, jadi jika nilai R2 lebih mendekati 0, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Namun sebaliknya jika nilai R2 lebih mendekati 1, maka diartikan bahwa variabel independen hampir memberikan semua informasi terkait dengan variance variabel dependen. b. Uji statistik F (F-Test)
  • 31. 28 Uji statistik F merupakan uji model yang menunjukkan apakah model regresi fit untuk diolah lebih lanjut. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). c. Uji statstik t (t-Test) Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
  • 32. 29 DAFTAR PUSTAKA Arvinci Stiefi, Deswitha. 2012. Pengaruh Store Layout Terhadap Minat Beli (Studi Pada Toko Sepatu Payless di Margocity). Skripsi. http:// Ibrahim I, F Rieka, dan S.m.b. 2012. Pengaruh Penetapan Strategi Lokasi dan Konsep Tata Letak Terhadap Citra Perusahaan dan Keputusan Pembelian (Studi Kasus : Astra Biz-center Bandung). http:// Ifrina Nuritha, Bukhori Saiful, dan Eka Windi. 2013. Identifikasi Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket Waralaba di Kabupaten Jember dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Sainstek UNEJ. Vol I, No. 1. Indriyatni, Lies . 2013. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil. Jurnal STIE Semarang. Vol 5, No. 1. Kotler, philip. Manajemen pemasaran, Edisi 1 penerbit Linda Karya, Bandung. 2010. Noviyanti, Desri, Yunelly Asra, dan Rosmida. 2016. Pengaruh Layout Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Centermart Bengkalis) http:// Safaruddin, 2013. Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Distro Fashion Anak Muda “X” Kota Medan). Jurnal EKSIS. Vol 1, No. 3. Sumarwan, Ujang. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapan Dalam Pemasaran . PT.Ghalia Indonesia. Jakarta. 2008
  • 33. 30 Surono. 2010. analisos Pengaruh Penetapan Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Alfa Mart Rempoa Sandratex). Skripsi. http:// Wahyuningrum ,Tiyas dan Lestari, Anik. 2013. Pengaruh Lokasi Dan Store Design Terhadap Keputusan Berpembelian. Jurnal Ilmu Manajemen .Vol 1, No. 2. www.landasanteori.com www.skyscrapercity.com