2. mungkar adalah kata benda dari segala yang dibenci dan
tidak disukai Allah baik perkataan maupun perbuatan.
nahi mungkar adalah larangan untuk melaksanakan dan
mewujudkan kemungkaran tersebut disertai upaya
menghalangi dan menjauhkannya serta memutuskan jalan
darinya sehingga terputus dari akar kehidupan yang
dilaluinya.
Ma’ruf adalah kata yang mencakup segala sesuatu yang dicintai
dan disukai Allah baik perkataan maupun perbuatan lahir dan
batin (mencakup aspek keyakinan, ibadah, sistem ajaran maupun
akhlak)
amar ma’ruf adalah da’wah untuk mengerjakan dan
mewujudkannya beserta memberikan daya tarik dan menyiapkan
jalan ke arah pelaksanannya dengan mengokohkan tiang-
tiangnya sehingga menjadikan ma’ruf tersebut ciri khas yang
melekat dalam kehidupannya.
3. عِبَّنال ِنَع ِانَمَيْلا ِنْب َةَفْيَذُح ْنََِهْيَلَع همَّلال ىَّلَص ِِّي
َل ِهِدَيِب يِسْفَن ِيذَّلاَو َلاَق َمَّلَسَوَو ِوفُرْعَمْلاِب َّنُرُمْأَتَّنُوَهْنَتَل
ْنَأ ُ َّاَّلل َّنَكِشوُيَل ْوَأ َِركْنُمْلا ِنَعابَقِع ْمُكْيَلَع َثَعْبَيَّمُث ُهْنِم ا
ُابَجَتْسُي ََلَف ُهَنوُعْدَتْمُكَل
Artinya: Dari Huzhaifah bin Al-Yaman dari Nabi SAW
bersabda:” Demi dzat yang jiwaku ditangan-Nya
hendaknya engkau melakukan amar ma’ruf dan nahi
munkar, atau jika tidak Allah hampir mengirim azabnya,
kemudian engkau berdo’a tetapi tidak dikabulkan”(HR At-
Tirmidzi dan Ahmad).
4. ُهْنَع ُهللا َي ِض َر َة َْري َرُه يِبَأ ْنَع َو:َر َّنَأْيَلَع ُهللا ىَلَص ِهللا َل ْوُسَلاَق َمَّلَس َو ِه
:ُأ ُلثِم ِرْجَألا َنِم ُهَل َانَك ًيدُه ىَلِا اَعَد ْنَمْنَي ََل ُهَعَبَت ْنَم ِر ْوُجَكِلَذ ُصُق
َةَل ََلَض ىَلِا اَعَد ْنَم َو ْئايَش ْمِه ِر ْوُجُا ْنِمثِم ِمْثِ ْاْل َنِم ِهْيَلَع َانَكْنَم ِامَثآ ُل
ْيَش ْمِهِامَثآ ْنِم َكِلَذ ُصُقْنَي ََل ُهَعَبَتئا(مسلم روه)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: sesungguhnya
Rasulullah saw bersabda: “siapa saja yang mengajak
kepada kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala
seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa
dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak
kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa
orang yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun” (HR
Muslim)
5. Hukum amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah wajib sesuai alasan-alasan
berikut:
Satu: Perintah yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits baik perintah
tersebut disebutkan secara tegas dan jelas maupun disebutkan secara
substansi dan urgensinya:
ِوفُرْعَمْلاِب َونُرُمْأَيَو ِرْيَخْلا ىَلِإ َونُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكْنِم ُْنكَتْلَوُمُُ َََِِلوُأَو َِركْنُمْلا َِنع َن ْوَهْنَيَوِلْفُمْلاَونُح
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung” (QS Ali Imraan 104).
قال عنه ِّاَّلل رضي الخدري سعيد أبي عن:وس عليه ِّاَّلل صلى ِّاَّلل َلرسو ُسمعتلم
يقول:“َل ْفإن ،ِهِدَيِب ُهْرِِّيَغُيْلَف َراكْنُم ْمُكْنِم رأى ْنَمَتْسَي ْمَل ْفإن ،ِهِنساِلِبَف ْعِطَتْسَي مْعِط
ِانَميِاإل ُفَعْضأ ََذلَو ،ِهِبْلَقِبَف
Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Saya mendengar Rasulullah saw
bersabda:” Siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah
merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu dengan lisannya dan jika
tidak mampu dengan hatinya. Dan yang demikian itu selemah-lemahnya iman”
(HR Muslim)
6. Dua: Karena Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir dan begitu
juga risalahnya maka umat Islam diperintahkan untuk menyampaikan
risalah tersebut kepada generasi berikutnya.
Tiga: Berangkat dari konsep saling tolong menolong dan menjaga satu
sama lain maka dalam konteks ini amar ma’ruf dan nahi mungkar wajib
dilaksanakan sebagai upaya saling tolong menolong. Rasulullah saw
bersabda:
“ مظلوما أو ظالما َأخا أنصر.فقيل:فقال ظالما؟ ننصره كيف:من إياه َمنع
له نصرة الظلم“
عليه متفق
Artinya:” Tolonglah saudaramu baik dalam keadaan menzhalimi atau
terzhalimi”. Dikatakan:”Bagaimana menolongnya saat ini menzhalimi”.
Rasulullah saw menjawab:”Dengan cara melarangnya dari berbuat zhalim,
itu termasuk menolongnya”(Muttafaqun ‘alaihi).
7. Satu: Selamat dari adzab Allah dan memperoleh ridha dan surga-Nya
Allah berfirman:
َنْذَخَأَو ِوءُّسال َِنع َن ْوَهْنَي َينِذَّلا اَنْيَجْنَأ ِهِب واُرِِّكُذ اَم واُسَن اَّمَلَفيَِِب ابَذَعِب واُمَلَظ َينِذَّلا اُقُسْفَي واُنَاك اَمِب سَون
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka,
Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami
timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan
mereka selalu berbuat fasik”(QS Ali Imraan).
Dua: Penjagaan bumi agar tidak berubah menjadi sarang kejahatan. Allah swt
berfirman:
اَسَفْلا َِنع َن ْوَهْنَي ةَّيِقَب وُلوُأ ْمُكِلْبَق ْنِم ِونُرُقْلا َنِم ََانك ََل ْوَلَفْنَّمِم يَلِلَق ََّلِإ ِضْرَ ْاْل يِف ِدَّتاَو ْمُهْنِم اَنْيَجْنَأَينِذَّلا َعَب
َينِم ِرْجُم واُنَاكَو ِهيِف واُف ِرْتُأ اَم واُمَلَظ(116)ْصُم اَهُلَُْأَو مْلُظِب ىَرُقْلا ََِلْهُيِل ََُّبَر ََانك اَمَوَونُحِل(
“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang
yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada (mengerjakan)
kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang
telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya
mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka
adalah orang-orang yang berdosa. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan
membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang
yang berbuat kebaikan”(QS Hud 116-117). Rasulullah saw bersabda:
8. Tiga: Sebagai alasan bagi orang-orang yang menentang bahwa keterangan
telah sampai kepada mereka. Allah berfirman:
ُّالر َنِم ةَرْتَف ىَلَع ْمُكَل ُنِِّيَبُي اَنُلوُسَر ْمُكَءاَج ْدَق ِباَتِكْلا َلَُْأاَيَب ْنِم اَنَءاَج اَم واُلوُقَت ْنَأ ِلُسَقَف ِيرذَن ََلَو يرِشْمُكَءاَج ْد
ٌرِيدَق ءْيَش ِِّلُك ىَلَع ُ َّاَّلل َو ٌرِيذَنَو ٌريِشَب
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami,
menjelaskan (syari`at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-
rasul, agar kamu tidak mengatakan: “Tidak datang kepada kami baik seorang
pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”.
Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS Al Maa-idah 19).
Empat: Untuk menyadarkan orang-orang yang lalai dan cambuk bagi orang
yang terlena. Allah swt berfirman:
ْمُهُبِِّذَعُم ْوَأ ْمُهُكِلْهُم ُ َّاَّلل ام ْوَق َونُظِعَت َمِل ْمُهْنِم ٌةَّمُأ ْتَلاَق ْذِإ َوَِرذْعَم واُلاَق اِيددَش اابَذَعْمُهَّلَعَلَو ْمُكِِّبَر ىَلِإ ةَونُقَّتَي
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab
mereka dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami
mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya
mereka bertakwa”(QS Al-A’raaf 164).
9. Lima: Bukti Ukhuwah Islamiyah dan ta’awun sesama muslim. Firman
Allah:
ِل ْوَأ ْمُهُضْعَب ُاتَنِمْؤُمْلاَو َونُنِمْؤُمْلاَوْعَمْلاِب َونُرُمْأَي ضْعَب ُءاَيِوفُر
ََلَّصال َونُميِقُيَو َِركْنُمْلا ِنَع َن ْوَهْنَيَويِطُيَو َةَاكَّزال َونُتْؤُيَو َةَونُع
ُ َّاَّلل ُمُهُمَحْرَيَس َََِِلوُأ ُهَلوُسَرَو َ َّاَّللٌميِكَح ٌزي ِزَع َ َّاَّلل َّنِإ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang
mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka
ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh
Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “(QS
At-Taubah 71).
10. 1. Azab yang menyeluruh
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dengan sanadnya
dari Zainab binti Jahsy bahwa ia bertanya : Wahai Rasulullah, apakah
kita akan binasa padahal di tengah-tengah kita ada orang-orang yang
shalih?
Rasulullah saw. menjawab : " Ya, apabila kemaksitan telah
merajalela".
Abu Bakar r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda :
Sesungguhnya jika orang-orang melihat orang yang berbuat zalim
lalu tidak mencegahnya , maka hampir saja menimpakan siksa
secara menyeluruh kepada mereka.(HR. Tirmidzi).
2. Tidak dikabulkannya do'a orang-orang
yang shalih
11. 3. Berhak mendapatkan laknat
Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari
Abdullah bin Mas'ud ia berkata :Rasulullah saw. bersabda : " Pertama
kerusakan yang terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika bertemu
kawannya sedang berbuat kejahatan ditegur : wahai fulan, berertqwalah pada
Allah dan tinggalkan perbuatan yang kamu lakukan, karena perbuatan itu tidak
halal bagimu, kemudian pada esok harinya bertemu lagi sedang berbuat itu
juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan ia telah menjadi teman makan
minum dan duduk-duduknya. Maka ketika demikian keadaan mereka, Allah
menutup hati masing-masing, sebagaimana firman Allah :
"Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa
putra Maryam. sampai firman Allah ( tapi kebanyakan mereka adlah orang-
orang yang fasik) . Kemudian Nabi bersabda : " Tidak, sekali-kali jangan
seperti mereka. Demi Allah, kamu harus menyuruh kepada yang ma'ruf,
mencegah dari yang munkar dan mencegah orang yang berbuat zalim, kamu
harus mengembalikannya ke jalan hak, dan kamu batasi di dalam hak itu. Atau
kalau tidak, Allah akan menutup hatimu, kemudian melaknat kamu
sebagaimana melaknat mereka ".
4. Timbulnya perpecahan
5. Pemusnahan mental
12. Satu: mengajak kepada kebaikan dengan cara hikmah, memberi
pelajaran yang baik dan melarang dengan cara yang baik sesuai dengan
apa yang disebutkan dalam QS An-Nahl: 125
Dua: melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar sesuai dengan
kemampuan masing-masing, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Muslim:
قال عنه ِّاَّلل رضي الخدري سعيد أبي عن:ِّاَّلل َلرسو ُسمعت
يقول وسلم عليه ِّاَّلل صلى:“َف َراكْنُم ْمُكْنِم رأى ْنَم،ِهِدَيِب ُهْرِِّيَغُيْل
َتْسَي ْمَل ْفإن ،ِهِنساِلِبَف ْعِطَتْسَي مَل ْفإنُفَعْضأ ََذلَو ،ِهِبْلَقِبَف ْعِط
ِانَميِاإل
Artinya: Dari Abu Said Al-Khudri ra berkata: Saya mendengar Rasulullah
saw bersabda:” Siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka
hendaklah merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu dengan
lisannya dan jika tidak mampu dengan hatinya. Dan yang demikian itu
selemah-lemahnya iman” (HR Muslim)
13. menurut Al Faqih Abu Laits Samarqandhi, syarat tersebut
sebagai berikut:
1. Berilmu
2. Ikhlas lillahi ta’ala
3. Menggunakan metode yang baik
4. Sabar dan tenang
5. Melakukan hal-hal yang diperintahkkan (perbuatan
harus sesuai dengan ucapan).
14.
15. Bu rita: apakah laknak dan azab itu pengertiannya sama? Dan
apa saja yang mendatangkan laknat dan azab..
Jujun: metode yang baik untuk melakukan amar ma’ruf nahi
munkar. Bagaimana cara menanggapi orang yang susah
diajak pada kebaikan.
Bu heni: bagaimana hukumnya orang yang terang-terangan
telah menuduh seseorang mengambil uang.. dan dia juga
bertanya pada dukun...Dan Bagaimana cara menyadarkannya
bahwa memang perbuatannya itu salah,