Dokumen tersebut membahas proses pengembangan sistem e-commerce mulai dari perencanaan arsitektur, pemilihan model pengembangan, implementasi, integrasi, hingga operasi. Juga dibahas aplikasi pendukung seperti pembayaran elektronik, katalog elektronik, dan chatting online.
2. UMUM
Ketika perusahaan telah memutuskan untuk mengembangkan sistem e-
commerce dalam perusahaannya untuk mensupport seluruh aktifitasnya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik seperti sasaran konsumen
yang hendak di bidik; jenis produk atau service apa saja yang dapat
dikembangkan; sales service,seperti fasilitas untuk melakukan order secara
online, pembayaran secara online, mengechek sistem kerjanya dan hal-hal
yang berhubungan dengan garansi dan purna jual; bagaiman produk dan
service tersebut dipromosikan; proses transaksi secara real-time, tentang fee,
pengiriman dan pembayaran; analisa dan data marketing, seperti informasi
trend produk atau service, keluhan dan keinginan konsumen dan
pengembangan ke depan; dan terakhir branding. Untuk mempersiapkan hal
tersebut diatas, diperlukan langkah awal dalam pengembangan sebuah
sistem e-commerce yang diawali dari pengenalan akan infrastruktur hingga
merencanakan dan mengembangkannya. Artikel ini mencoba memberikan
gambaran bagaimana membangun aplikasi dan infrastruktur e-commerce
tersebut.
3. PROSES PENGEMBANGAN E-COMMERCE
Dalam proses pengembangan e-commerce ada lima hal
yang perlu diperhatikan yaitu pembangunan arsitektur e-
commerce, pemilihan opsi pengembangan, instalasi,
penyebaran/integrasi dan operasi/pemeliharaan. Di bawah
ini akan dijelaskan masing-masing langkah dari proses
tersebut:
4. 1. Pembangunan arsitektur e-commerce
• Arsitektur e-commerce merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi e-
commerce yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai
sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari
enam langkah yaitu:
• Pendefenisian visi dan tujuan, pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan
langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
• Pendefenisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan
langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-
commerce.
• Pendefenisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang
dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
• Pendefenisian arsitektur aplikasi, pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis
aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan
realibility-nya.
• Pendefenisian arsitektur teknikal, pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk
menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
• Pendefenisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang
berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, waktu yang dipergunakan.
5. 2. Pemilihan opsi pengembangan
Pengembangan aplikasi dari e-commerce pada dasarnya
mengikuti beberapa pendekatan. Masing-masing
pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan
yang pada intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut
akan memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan
opsi-opsi lainnya
6. 3. Instalasi
Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi
yang telah dibangun atau instalasi. Aktifitas instalasi ini
dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli yang
ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga
outsourcing, pilihan ini sangat berhubungan erat dengan
pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan
sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
aktifitas instalasi ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut
berhubungan dengan aplikasi yang telah exist.
7. 4. Penyebaran/Integrasi
Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan
diimplementasikan diharapkan dapat terintegrasi dengan
baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya.
Berbagai langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti
pemberian training dan informasi terhadap para pengguna,
baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan
aplikasi tersebut, pembuatan kebijakan atau peraturan-
peraturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistem
dengan para supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
8. 5. Operasi / Pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah
diimplementasikan merupakan langkah selanjutnya yang
harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik
sangat diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang
telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna.
Selanjutnya, aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke
tahap pengembangan selanjutnya untuk penyempurnaan
aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan
maksud dan tujuan aplikasi tersebut dibangun.
9. MODEL-MODEL PENGEMBANGAN E-
COMMERCE
Ketika perusahaan memutuskan untuk merencanakan
pengembangan e-commerce, hendaknya perusahaan
tersebut mengetahui gambaran dari sistem e-commerce
yang ada. Secara umum sistem tersebut terdiri dari empat
model yaitu storefront, e-procurement dan reserve
acution, enterprise portal dan exchange. Adapun
penjelasan dari masing-masing sistem tersebut dapat
dilihat di bawah ini:
10. 1. Storefronts (sell-side)
Sebuah storefronts merupakan sebuah sistem yang
dibangun oleh pemasar yang ditujukan langsung kepada
para konsumennya. Dalam aktifitasnya dapat berbentuk
aplikasi B2C atau B2B tergantung dari jenis sasaran yang
hendak dicapai. Dalam pengembangannnya terbagi
menjadi tiga bagian yaitu B2C storefronts, suppliers’ sell-
side in B2B dan sell-side auctions
11. 2. E-procurement dan reverse auction (buy-side)
Dalam pengembangannya e-procurement dan reverse auction terdiri dari dua
bagian yaitu reverse auctions (tendering system) dan internalized aggregation
of catalogs. Pada reverse auction (tendering system) merupakan
pengembangan sistem untuk pelelangan, dalam pengembangannya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan seperti sistem catalog untuk proses
tender dan content management pendukungnya, search engine untuk mencari
informasi yang diperlukan khususnya item-item yang hendak ditenderkan,
personalized pages untuk para large bidders (peserta lelang), mekanisme
reverse auction yang real-time, fasilitas informasi tentang berbagai informasi
dan persiapan pelelangan, kemampuan untuk melakukan penawaran secara
dinamis, mekanisme untuk penyeleksian supplier yang berpartisipasi, automatic
business process workflow, kemampuan para bidder dengan menggunakan
proses m-commerce dan alih bahasa yang mendukung bagi globalisasi
perdangangan. Sedangkan dalam internalized aggregation of catallog lebih
diutamakan dalam proses pengembangan catalogisasi secara umum, adapun
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti search engine yang baik,
mekanisme order dan mekanisme pembayaran.
12. 3. Enterprise portal
Enterprise portal merupakan salah satu jenis e-commerce yang
sedang trends saat ini. Jenis ini dapat digunakan dalam perdagangan
B2C dan B2B yang dibedakan dengan maksud dan tujuan dari
pengembangannya. Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari
enterprise portal ini yaitu personalized page, dimana user dapat
memilih topik-topik yang mereka inginkan
sendiri; searching dan indexing untuk mencari informasi yang
diinginkan dengan cepat dan tepat; security dan privacy protection,
dimana pengunjung dijamin keamaannya dalam memanfaatkan segala
fasilitas yang ada; integration capabilities dan modularity, kemampuan
integrasi sistem dengan sistem-sistem lainnya; performance
chaching, penggunaan chache data dari para pengunjung untuk
meningkatkan customized pelayanan; easy to open;
polling dan evaluation; e-mail service; payment getway dan sebagainya
13. 4. Exchanges
Exchange merupakan salah satu contoh gabungan antara
sistem buy-side, e-procurement, portal dan auction. Karena
dalam sistem ini terjadi kerjasama pelayanan multichanel,
pelayanan komunitas, web-automated workflow, integrasi
dari business process solution, kordinasi terpusat dari
global logistic untuk para anggota termasuk gudang dan
pelayanan pengiriman, integrasi sistem antar partner,
pengolahan data bersama, customised analysis dan
reporting, transaksi real-time, mekanisme negoisasi,
pengalihan bahasa dan sebagainya.
14. APLIKASI-APLIKASI PENDUKUNG E-
COMMERCE
Dalam artikel sebelumya yang berjudul Pemanfaatan
Pelayanan Elektronik Untuk mengelola Informasi Bisnis,
April 2005, dijabarkan beberapa aplikasi yang sering
digunakan dalam web service atau portal yang dapat
mendukung aktifitas e-commerce. Di bawah ini dijelaskan
beberapa aplikasi yang merupakan komponen utama
dalam pengembangan sebuah sistem e-commerce diatas
yaitu:
15. • Electronic payment, electronic payment merupakan fasilitas utama
yang harus ada dalam sistem e-commerce. Berbagai jenis aplikasi
dapat digunakan dan para produsen dapat melakukan kerjasama
dengan pihak ketiga seperti pihak perbankan dan kartu kredit dalam
pelaksanaannya.
• Electronic catalog, shopping cart dan merchant
server, electronic catalog merupakan catalog dari produk atau
service secara online yang berisikan berbagai informasi tentang
produk atau service tersebut, seperti deskripsi, foto, harga, diskon,
klasifikasi. Metode pembayaran dan pengiriman dan sebagainya.
Sedangkan electronic shopping chart merupakan sebuah aplikasi
yang dapat mengakumulasikan seluruh produk atau service yang
hendak dibeli pada saat yang sama
16. Web chatting, online forum dan group chat banyak
digunakan dewasa ini untuk mendukung aplikasi e-
commerce. Secara umum penggunaan web chatting dalam
sistem e-commerce terdiri dari empat bagian yaitu sebagai
pusat komunikasi, customer service, community
discussion dan video chat. Sebaga pusat komunikasi, web
chatting digunakan oleh para penggunanya yang tediri dari
pemilik web service/produsen, konsumen dan pengguna
lainnya untuk berdiskusi, mencari informasi dan solusi atas
apa saja yang berhubungan dengan produk atau service
yang dipasarkan
17. Webcasting, webcasting adalah sebuah sistem yang
menggunakan internet untuk penggunaan audio dan video
secara real-time tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat.
Secara umum webcasting menghasilkan tiga produk besar
yaitu text streams, ambient webcasts dan streaming
audio. Text streamsbanyak digunakan untuk
menginformasikan berita, nilai kurs, perkembangan saham,
harga-harga produk atau service secara real-time dalam
sebuah portal atau website, aplikasi ini banyak digunakan
di portal-portal B2B, perdagangan valuta asing, saham,
stock exchange dan sebagainya
18. • Guest book, melalui fasiltas ini seluruh pengunjung dapat
memberikan komentar, saran ataupun pertanyaan baik tentang
produk/service yang diberikan juga tentang perusahaan itu sendiri.
Melalui fasilitas ini perusahaan akan mendapatkan informasi-
informasi penting tentang produk/service dan sistem kerja dari
perusahaan tersebut yang akhirnya dapat menjadi bahan untuk
meningkatkan pelayanan disegala lini aktifitas dari perusahaan
tersebut.
• Online polling, fasilitas ini merupakan sarana dari perusahaan
untuk mendapat informasi yang cepat dan tepat untuk hal-hal yang
diperlukan dan diinginkan oleh pihak perusahaan dalam renggang
waktu yang pendek dengan membangun berbagai polling yang
dibutuhkan.
19. Hit counter dan access log, hit counter fungsi awalnya
hanya sekadar mengetahui berapa banyak pengunjung
yang telah mengunjungi pelayanan elektronik tersebut.
Dewasa ini dengan meningkatnya teknologi informasi, hit
counter sekarang dapat bekerja lebih integral, selain
mencatat jumlah pengunjung, juga memberikan informasi
asal dan kapan si pengunjung datang, berapa lama dan
halaman mana saja yang dikunjungi dengan informasi
durasi waktu dalam setiap halaman tersebut. Access logs
digunakan juga untuk memantau aktifitas akses dari web
server atau portal yang ada dalam bentuk text files
20. Frequently Asked Questions (FAQ), FAQs merupakan
sebuah simpel tool yang banyak digunakan untuk
memantau dan menangani berbagai pertanyaan yang
sering ditanyakan oleh para pengunjung dan calon
konsumen atau supplier ketika mengunjungi sebuah sistem
e-commerce seperti storefronts atau enterprise portal.
21. PENUTUP
Mudah-mudahan artikel ini dapat memberikan gambaran
tentang sistem pengembangan e-commerce yang dimulai
dari proses pengembangannya, pemilihan jenis model-
model pengembangan dan aplikasi yang
diimplementasikan. Mudah-mudahan artikel ini dapat
memberikan gambaran bahwa pengimplementasian sistem
e-commerce sebenarnya tidaklah terlalu rumit asalkan
direncanakan dan diimplementasikan dengan baik dan
benar.
22. DAFTAR PUSTAKA
• Efraim Turban (2002) Electronic Commerce 2002, A Managerial Perspective,
Prentice Hall, New Jersey.
• Budi Rahardjo (1999) mengimplementasikan Electronic Commerce di Indonesia,
PPAU Mikroelektronika-ITB,Bandung
• Budi Rahardjo (2003) E-Commerce di Indonesia, Peluang dan Tantangan, Seminar
Akuntansi Utama 2003, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, Bandung.
• Budi Rahardjo (2003) Sekuriti Belanja Online, PPAU Mikroelektronika-ITB, Bandung
• Muhammad Safri Lubis (2005) Mengenal Lebih Dekat E-commerce, Analisa Daily
Newspaper, opinion rubric, pp-16, 03 December 2005.
• Muhammad Safri Lubis (2005) Pemanfaatan Pelayanan Elektronik Untuk mengelola
Informasi Bisnis, Analisa Daily Newspaper, opinion rubric, 30 April 2005.
• Muhammad Safri Lubis. 2006. Membangun Aplikasi Dan infrastruktur E-
Commerce .http://www.safri-lubis.info/lecturer/index.php?
mod=home&opt=content&jenis=2&id_content=2990&detail=Y (Diakses Pada: 24
April 2014)