Makalah ini membahas konsep dan teknik manajemen peserta didik. Manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala hal yang berkaitan dengan peserta didik mulai dari penerimaan, pembinaan, hingga kelulusan siswa. Tujuannya adalah membantu pertumbuhan peserta didik secara fisik, intelektual, sosial, dan emosional melalui proses pembelajaran.
1. MANAJEMEN PESERTA DIDIK
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas kelompok
Mata kuliah : Dasar- dasar Manajemen Pendidikan
Pengampu : Dr. Matin, M.Pd
Disusun Oleh:
ADIB ZAENAL FANANI (7616140955)
LUTFI AHMAD FAHMI (7616140955)
SANUSI (7616140955)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan
rahmat dan hidayat-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Sholawat
dan salam semoga tetap terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, dan
para sahabatnya.
Makalah yang berjudul MANAJEMEN PESERTA DIDIK ini di sajikan dengan bahasa
yang sistematis dan sederhana agar mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca
sehingga diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi Penyusun khususnya,
dan umumnya bagi para pembaca.
2. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung
pada kegiatan manajemen. Dalam penyelenggaraannya terdiri dari berbagai komponen-
komponen pendukung seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan
sarana prasarana. Pengelolaan setiap komponen satu sama lainnya yang saling melengkapi
menjadi suatu indikator pencapaian keberhasilan dalam proses pelaksanaan kegiatannya.
Salah satu komponen yang dianggap paling penting (urgent) adalah komponen peserta
didik, bahwa komponen ini merupakan subyek sekaligus objek dalam proses penyelenggaraan
pendidikan dan transformasi ilmu pengetahuan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan
pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk
sampai dengan keluar dari suatu sekolah.
Ibarat pepatah yang mengatakan Tiada Gading yang tak Retak. Penyusun sadar bahwa
dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu Penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat menjadi motivasi
untuk menjadi lebih baik.
Jakarta, Maret 2015
Penyusun
Kelompok I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi ..................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Ruang Lingkup Pembahasan .................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A.Konsep Manajemen Peserta Didik .............................................................................. 6
B.Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik .......................................................... 9
Manajemen Peserta Didik | 2
3. C.Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik ................................................................... 10
D.Teknik-teknik Manajemen Peserta Didik ..................................................................... 11
E. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik ................................................................. 12
F. Layanan yang Menunjang Manajemen Peserta Didik ............................................... 14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................... 17
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga
pendidikan karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi
ilmu dan ketrampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat
bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional dan kejiwaan peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan penataan
Manajemen Peserta Didik | 3
4. dan pengaturan terhadap kegiatan yangberkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa
itu masuk sampai dengan keluar dari suatu sekolah.
Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data peserta didik akan tetapi
meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui
proses pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1986:12) bahwa peserta didik
adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan.
Menurut UU Sisdiknas bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Jadi bisa diartikan bahwa peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam
suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin
mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik
melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa
ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan
kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib
sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama
dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu
penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan
disiplin.
Begitu urgent-nya manajemen peserta didik, maka dalam makalah ini akan
dipaparkan mengenai ihwal Konsep Manajemen Peserta Didik, Tujuan dan Fungsi
Manajemen Peserta Didik, Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik, serta Teknik-teknik
Manajemen Peserta Didik.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
1. Konsep Manajemen Peserta Didik
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Manajemen Peserta Didik | 4
5. 3. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik
4. Teknik-teknik Manajemen Peserta Didik
5. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
6. Layanan yang Menunjang Manajemen Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Peserta Didik | 5
6. A. Konsep Manajemen Peserta Didik
Manajemen Peserta Didik merupakan connecting word dari term manajemen, dan
peserta didik. Manajemen sendiri diartikan bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang
para ahlinya.
Secara etimologis, term manajemen merupakan terjemahan dari kata management
(bahasa Inggris). Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti
melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Dalam pengertian manajemen, terkandung dua
kegiatan, yakni kegiatan pikir (mind) dan kegiatan tindak laku (action) (Sahertian, 1298).1
Manajemen menurut istilah adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga
dapat selesai secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter, 2007:
8).2
Dalam Encylopedia of the Social Science dikatakan bahwa manajemen adalah proses
pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diawasi.
Sedangkan G. R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan proses khas yang terdiri atas
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pegendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.3
Dari beberapa definisi manajemen yang sudah dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen adalah ilmu pengetahuan dan seni untuk mengatur, mengoordinasikan,
aktivitas kerja dengan cara memanfaatkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Peserta didik, menurut ketentuan umum Undang-Undang RI tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga mempunyai
sebutan-sebutan lain seperti murid, subjek didik, anak didik, pembelajar, dan sebagainya.4
Peserta didik adalah semua orang yang melibatkan diri dalam kegiatan pendidikan atau
dilibatkan secara langsung, yaitu semua masyarakat yang mengikuti pembelajaran di lembaga
pendidikan formal dan informal. Dengan demikian, anak-anak dalam keluarga tidak termasuk
peserta didik karena dalam pendidikan keluarga tidak ada proses pembelajaran yang mengikuti
jalur, jejang, dan jenis pendidikan tertentu seperti yang dikemukakan di atas. Pendidikan dalam
1 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm 4.
2 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2012, hlm 2.
3 Saefullah, Manajemen ... hlm 2-3.
4 Ali Imron, Manajemen ... hlm 5.
Manajemen Peserta Didik | 6
7. keluarga yang dilakukan oleh kedua orang tua maupun anggota keluarga lainnya hanya
merupakan pelaksanaan tanggung jawab dan kewajiban pendidikan dalam keluarga.5
Menurut Suharsimi Arikunto (1986:12) bahwa peserta didik adalah siapa saja yang
terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Jadi bisa diartikan bahwa peserta
didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan
tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun
non akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.6
Dari beberapa definisi tentang peserta didik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
peserta didik adalah semua orang yang terlibat atau terdaftar dalam suatu lembaga pendidikan
formal, melalui jalur, jenjang dan pendidikan tertentu. Jadi, semua orang, baik yang menempuh
jenjang paud sampai perguruan tinggi disebut sebagai peserta didik atau pelajar.
Manajemen Peserta didik sendiri dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap
peserta didik, mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus
sekolah. Sedangkan Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik adalah suatu
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas
dan di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.7
Manajemen Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan segala
hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan siswa,
pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menyelesaikan pendidikannya di sekolah. Dengan kata lain manajemen kesiswaan merupakan
keseluruhan proses penyelenggaraan usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka
pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah. Dengan demikian Manajemen peserta didik itu
bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi
aspek yang lebih luas lagi, yang secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu
kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.8
Dari beberapa definisi tentang manajemen peserta didik tersebut, dapat diambil
kesimpulan bahwa manajemen peserta didik adalah pengelolaan segala sesuatu yang berkaitan
5 Hasan Basri, Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, Bandung: Pustaka Setia, 2010 hlm 133
6 Manajemen Peserta Didik, dikutip dari website http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/BUKU%20manaj%
20SISWA.pdf diakses pada tanggal 22 Maret 2015
7 Ali Imron, Manajemen ... hlm 6.
8 Soleh Hamdani, Manajemen Peserta Didik dalam website http://solehhamdani.wordpress.com/sosiologi/
manajemen-peserta-didik/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Manajemen Peserta Didik | 7
8. dengan pesert didik, baik itu proses pembelajaran di dalam kelas maupun proses pengembangan
potensi peserta didik di luar kelas. Selin itu juga mengatur kegiatan peserta didik, mulai dari
peserta didik terdaftar dalam suatu lembaga sekolah sampai ia lulus dari lembaga sekolah
tersebut.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-
kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang
mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan
layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian,
layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak.
Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang
bersifat individual.
Layanan yang lebih diaksentuasikan kepada kesamaan anak yang bersifat massal ini,
kemudian digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat dengan pandangan psikologis mengenai
anak. Bahwa setiap individu pada hakekatnya adalah berbeda. Oleh karena berbeda, maka
mereka membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang berbeda.
Layanan atas kesamaan yang dilakukan oleh sistem schooling tersebut dipertanyakan,
dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem
schooling tersebut.
Adanya dua tuntutan pelayanan terhadap siswa,– yakni aksentuasi pada layanan
kesamaan dan perbedaan anak–, melahirkan pemikiran pentingnya manajemen peserta didik
untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat dipenuhi di
sekolah.
Baik layanan yang teraksentuasi pada kesamaan maupun pada perbedaan peserta didik,
sama-sama diarahkan agar peserta didik berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum dari manajemen peserta didik ialah mengatur segala kegiatan-kegiatan
peserta didik agar semua kegiatan-kegiatan tersebut dapat menunjang proses belajar mengajar
di sekolah. Sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur
Manajemen Peserta Didik | 8
9. serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan.9
Tujuan khusus dari manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:10
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan
minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan
baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi Manajemen Peseta didik secara umum adalah sebagai wahana bagi peserta
pendidik untuk mengembangkan diri semaksimal mungkin baik dari segi individualitasnya,
sosialnya, aspirasinya, kebutuhan dan potensi lainnya dari peserta didik.11
Secara khusus fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:12
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik
adalah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitas tanpa
banyak terhambat. Meliputi kemampuan kecerdasan, kemampuan bakat dan
kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik
adalah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya,
orang tua dan keluarganya, lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
lingkungannya.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik
adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Karena hobi
9 Ali Imron, Manajemen ... hlm 12.
10 Ali Imron, Manajemen ... hlm 12.
11 Ali Imron, Manajemen ... hlm 12.
12 Ali Imron, Manajemen ... hlm 12-13.
Manajemen Peserta Didik | 9
10. juga merupakan penunjang terhadap pengembangan diri peserta didik secara
keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan kesejahteraan peserta
didik adalah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan sangat
penting karena dengan demikian ia akan jugaa turut memikirkan kesejahteraan
sebayanya.
C. Prinsip-prinsip Manajemen Peserta Didik
Manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik berfungsi mengatur berbagai
kegiatan dalam bidang kesiswaan agar proses pembelajaran di sekolah berjalan dengan tertib,
teratur, dan lancar.
Prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu
tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan tanggal sebagai suatu prinsip. Prinsip
manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka memanaj peserta didik, prinsip-
prinsip yang disebutkan di bawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:13
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung
terhadap tujun manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoral manajemen peserta
didik tetap ditempatkan dalam kerangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan
di luar sistem manajemen sekolah.
2. Manajemen peserta didik harus mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik
para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak
disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan
untuk yang lainnya.
3. Kegiatan manajemen peserta didik harus diupayakan untuk mempersatukan peserta
didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik tidak diarahkan bagi munculnya
13 Ali Imron, Manajemen ... hlm 13-14.
Manajemen Peserta Didik | 10
11. konflik diantara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan
menghargai.
4. Kegiatan mnajemen peserta didik harus dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing, haruslah terdapat ketersediaan
dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik sendiri. Tidak mungkin pembimbingan
demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat keengganan dari peserta didik
sendiri.
5. Kegiatan manajemen peserta didik harus mendorong dan memacu kemandirian peserta
didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya
ketika disekolah,melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung arti
bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui
kegiatan-kegiatan peserta didik.
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan
manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di
sekolah, lebih-lebih di masa depan.
Selain prinsip-prinsip diatas, seorang pendidik juga harus memperhatikan kebutuhan
murid. Seorang pendidik diharapkan dapat mendidik dan mengembangkan anak didiknya kearah
potensi sesuai yang telah diciptakan Sang Khaliq pada diri mereka setaraf dengan kemampuan
yang dimiliknya.
D. Teknik-teknik Manajemen Peserta Didik
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager, 1994).
Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini lebih menitik
beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam pendekatan
demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan
lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi pendekatan ini adalah,
bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai keinginannya, manakala dapat memenuhi
aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.
Manajemen Peserta Didik | 11
12. Wujud pendekatan ini dalam manajemen peserta didik secara operasional adalah:
mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah, memperketat presensi,
penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Pendekatan demikian, memang teraksentuasi pada upaya agar peserta didik menjadi mampu.
Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih memberikan
perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif di atas diarahkan agar
peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif ini lebih diarahkan agar peserta didik senang.
Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat
belajar dengan baik serta senang juga untuk mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga
pendidikan seperti sekolah. Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang
kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
Di antara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya, atau sebutlah
dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian, peserta didik diminta untuk
memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah di satu pihak, tetapi di sisi lain
sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraannya. Di satu pihak siswa diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang
berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan iklim yang kondusif untuk
menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan dengan kalimat terbalik, penyediaan
kesejahteraan, iklim yang kondusif, pemberian layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka
mendisiplinkan peserta didik, penyelesaian tugas-tugas peserta didik.
E. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Secara umum manajemen kesiswaan atau manajemen peserta didik sedikitnya memiliki
tiga tugas utama yang harus diperhatikan, yaitu penerimaan murid baru, kegiatan kemajuan
belajar, serta bimbingan dan pembinaan disiplin.14
Secara rinci, ruang lingkup peserta didik
adalah sebagai berikut:15
1. Perencanaan Peserta Didik
14 Muhammad Faturahman, Memahami Manajemen Kesiswaan dalam Lembaga Pendidikan Islam dalam
website http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/07/memahami-manajemen-kesiswaan-dalam-lembaga-
pendidikan-islam/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015.
15 Ali Imron, Manajemen ... hlm 18.
Manajemen Peserta Didik | 12
13. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam manajemen kesiswaan yaitu mengadakan
perencanaan. Peserta didik harus direncanakan, karena dengan adanya perencanaan
segala sesuatunya dapat dipikirkan dengan matang. Dengan demikian, masalah-masalah
yang muncul akan dapat ditangani sesegera mungkin.
2. Penerimaan Peserta Didik Baru
Penerimaan peserta didik baru adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik yang
sangat penting. Dalam penerimaan peserta didik baru ini meliputi beberapa tahapan, yaitu
(1) kebijaksanaan penerimaan peserta didik, (2) system penerimaan peserta didik, (3)
kriteria penerimaan peserta didik baru, (4) prosedur penerimaan peserta didik baru, dan (5)
problema penerimaan peserta didik baru.
3. Orientasi Peserta Didik
Peserta didik yang sudah melakukan daftar ulang, mereka kemudian akan memasuki masa
orientasi peserta didik di sekolah. orientasi ini dilakukan dari hari-hari pertama masuk
sekolah. Pada bagian ini secara berurutan terdiri dari (1) alasan dan batasan orientasi
peserta didik, (2) tujuan dan fungsi orientasi peserta didik, (3) hari-hari pertama di sekolah,
(4) pekan orientasi peserta didik.
4. Mengatur Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik
Kehadiran peserta didik di sekolah sangat penting, karena jika peserta didik tidak hadir di
sekolah, tentu aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak dapat dilaksanakan. Kehadiran
peserta didik di sekolah adalah suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya interaksi
belajar mengajar.
5. Pengelompokan Peserta Didik
Peserta didik yang sudah melakukan daftar ulang, mereka perlu dikelompokkan atau
diklasifikasikan. Pengklasifikasian diperlukan bukan dimaksudkn untuk mengotak-kotakkan
peserta didik, tetapi justru dimaksudkan untuk membantu keberhasilan mereka. Kegiatan
Manajemen Peserta Didik | 13
14. yang termasuk dalam bagian ini yaitu (1) urgensi pengelompokan, (2) wacana
pengelompokan, (3) jenis-jenis pengelompokan, dan (4) pengelompokan dan penjurusan.
6. Mengatur Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik
Evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik sangat perlu dilakukan, agar diketahui
perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Evaluasi hasil belajar peserta didik
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat menampilkan
performa sesuai yang diharapkan. Kegiatan yang termasuk dalam bagian ini yaitu, (1)
alasan perlunya evaluasi hasil belajar peserta didik, (2) batasan evaluasi hasil belajar
peserta didik, (4) teknik-teknik evaluasi hasil belajar peserta didik, (5) kriteria-kriteria
evaluasi hasil belajar peserta didik, (6) tindak lanjut evaluasi hasil belajar peserta didik.
7. Mengatur Kenaikan Tingkat Peserta Didik
Kenaikan kelas dapat diatur sesuai dengan kebijakan dari msing-masing sekolah. Dalam
kenaikan kelas sering terjadi masalah-masalah yang memerlukan penyelesaian secara
bijak. Masalah ini dapat diperkecil jika data-data tentang hasil evaluasi siswa obyektif dan
mendayagunakan fungsi. Juga para guru harus berhati-hati dalam memberikan nilai hasil
evaluasi belajar kepada siswa.
8. Mengatur Peserta Didik yang Mutasi dan Drop Out
Mutasi dan drop out seringkali membawa masalah di dunia pendidikan. Oleh karena itu,
keduanya harus ditangani dengan baik, agar tidak mengakibatkan keruwetan dan keribetan
yang berlarut-larut, sehingga pada akhirnya akan mengganggu aktivitas sekolah secara
keseluruhan.
9. Kode Etik, Pengadilan, Hukuman dan Disiplin Peserta Didik
Pendidikan disini didasarkan atas norma-norma tertentu bagi peserta didik. Norma-norma
dan aturan-aturan tersebut, mengharuskan peserta didik untuk mengikutinya. Selain itu,
para pendidik selayaknya juga menjadi contoh terdepan dalam dalam hal pentaatan
terhadap tradisi dan aturan yang dikembangkan di lembaga pendidikan.
Manajemen Peserta Didik | 14
15. F. Layanan yang Menunjang Manajemen Peserta Didik
Berkaitan dengan pelayanan sekolah kepada peserta didik, hal yang perlu diperhatikan
terlebih dahulu adalah hak yang diterima oleh peserta didik dan kewajiban dari peserta didik itu
sendiri.
Adapun Hak dari peserta didik diantaranya :
a. Peserta didik mempunyai hak mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya
b. Memperoleh pedidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya
c. Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan
berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk
memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan
d. Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan
persyaratan yang berlaku, penerimaan siswa pada sekolah yang dikehendaki
e. Pindah sekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan
persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang dimasuki
f. Memperoleh penerimaan penilaian hasil belajarnya
g. Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan
h. Mendapatkan pelayanan khusus apabila menyandang kecacatan.
Adapun kewajiban peserta didik adalah:
a. Untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali siswa yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan undang-
undang yang berlaku
b. Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku
c. Menghormati tenaga kependidikan
Manajemen Peserta Didik | 15
16. d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta
keamanan sekolah yang bersangkutan.
Sebagai perwujudan pelayan kepada peserta didik, sekolah melakukan pelayanan untuk
membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses
pendidikan, diantaranya adalah :
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada
siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan
yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami
dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta
didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah,
melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui
koleksi bahan pustaka.
3. Layanan Kantin/Kafetaria
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli
peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan
sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin
mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para
peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
4. Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan sekolah.
5. Layanan Transportasi Sekolah
Manajemen Peserta Didik | 16
17. Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan salah satu penunjang
untuk kelancaran proses belajar mengajar. Transportasi diperlukan terutama bagi para
peserta didik ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar.
6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi,
terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain
manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan
petugas asrama tersebut.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan manajemen peserta didik atau Personal Administration adalah pengelolaan
Manajemen Peserta Didik | 17
18. terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan pesert didik, baik itu proses
pembelajaran di dalam kelas maupun proses pengembangan potensi peserta didik di
luar kelas. Selain itu manajemen peserta didik juga mengatur kegiatan peserta didik,
mulai dari peserta didik terdaftar dalam suatu lembaga sekolah sampai ia lulus dari
lembaga sekolah tersebut. Tujuan dan fungsi dari manajemen peserta didik adalah untuk
mengatur segala kegiatan-kegiatan agar semua kegiatan tersebut dapat menunjang
proses belajar mengajar di sekolah, dan sebagai media atau wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya semaksimal mungkin.
Prinsip dari manajemen peserta didik sejatinya adalah sesuatu yang harus
menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip manajemen peserta didik
mengandung arti bahwa dalam rangka memanajemenkan peserta didik, semua prinsip-
prinsip yang sudah disebutkan di atas dapat dipegang dan menjadi pedoman. Ruang
lingkup manajemen peserta didik seperti yang sudah dikemukakan di atas sebenarnya
meliputi pengaturan aktivitas-aktivitas peserta didik sejak ia masuk terdaftar dalam suatu
lembaga pendidikan hingga ia lulus dari lembaga tersebut, baik yang berkenaan dengan
peserta didik secara langsung, maupun tidak langsung.
B. Saran
Demikian gambaran umum tentang manajemen peserta didik. Meskipun saat ini
banyak fenomena tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak begitu
memahami kebutuhan siswa (peserta didik), sehingga terjadi banyak kasus yang
membuat aspek perkembangan peserta didik terhambat bahkan cenderung merusak. Ini
dikarenakan pengelolaan peserta didik yang tidak mempunyai perencanaan maupun
keahlian yang memadai. Diharapkan dengan memahami dan mengamalkan prinsip-
prinsip manajemen peserta didik tersebut dalam mengatasi berbagai permasalahan
dalam menangani peserta didik baru, dapat dijadikan bekal oleh setiap pengelola
lembaga pendidikan agar dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang
belajar di tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Peserta Didik | 18
19. Basri, Hasan. Beni Ahmad Saebani. 2012. Ilmu Pendidikan Islam Jilid II. Bandung:
Pustaka Setia
Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Saefullah. 2012. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
William A.1949. Administration and The Pupil. New York: Hapers and Brother
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-
didik/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015
http://ml.scribd.com/doc/56876558/MANAJEMEN-PESERTA-DIDIK diakses pada tanggal
22 Maret 2015
Faturahman, Muhammad. Memahami Manajemen Kesiswaan dalam Lembaga Pen-
didikan Islam dalam website http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/07/memahami-
manajemen-kesiswaan-dalam-lembaga-pendidikan-islam/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Hamdani, Soleh. Manajemen Peserta Didik dalam website http://solehhamdani.
wordpress.com/ sosiologi/manajemen-peserta-didik/ diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Manajemen Peserta Didik, dikutip dari website http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
BUKU%20manaj%20SISWA.pdf diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Manajemen Peserta Didik | 19