SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
“Pengaruh Budaya pada Konteks Bisnis”
1. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Komunikasi
Menurut William C.Himstreet dan Wayne Murlin Baty, mengatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu
system yang biasa (lazim) dbaik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku
atau tindakan. Komunikasi itu sendiri paling tidak melibatkan dua orang atau lebih
dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang
dengan cara lisan maupun tulisan (Purwanto:2003)
Bisnis
Bisnis berasal dari kata business, busy yang berarti sibuk. Yakni sibuk dalam
mengerjakan pekerjaan yang mengahsilkan keuntungan suatu organisasi, yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya (ilmu ekonomi). Sedangkan
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang memproduksi barang& jasa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and
service to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]. Bisnis juga merupakan
suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan [Griffin & Ebert].
Jadi kami dapat menyimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan yang
dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai
(create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi .
Komunikasi Lintas Budaya
Merurut Deddy Mulyanadan Jauddin Rakhmat dalam buku Komunikasi Antar
Buadaya(1993), komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang
dilakukan antara dua orang atau lebih, masing-masing memiliki budaya yang berbeda
karena perbedaaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat
antar daerah, antarwilayah, maupun antarnegara.
Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Dalam bukunya Komunikasi Bisnis(2003), Djoko Purwanto mengungkapkan
bahwa Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktorfaktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal
ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang
tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu Negara.
Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau
negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat
penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu
negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.
Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis
lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara
mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau
lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan.
Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai
kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin
penting.
Singkat kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional
masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi
bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.
Setiap Negara tentu memiliki budaya sendiri yang berbeda dengan Negara
lainnya. Pemahaman terhadap budaya dan perbedaannya merupakan sudut pandang
yang sangat berharga ketika menjalin suatu kerja sama seperti bisnis. Budaya dapat
didefinisikan bermacam-macam sesuai dengan pandangan masing-masing orang
diantaraya penegertian budaya menurut para ahli dapat kita lihat berikut ini:
 Menurut Lehman, Himstreet dan Baty. Budaya diartikan sebagai sekumpulan
pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman
hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di
dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu
sendiri.
 Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran
yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya.
Dalam hal ini yang menjadi kata kunci budaya adalah pemrograman kolektif
yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah
kita lahir di dunia ini. Sebagai contoh, di Jepang karika seorang bayi baru lahir,
untuk beberapa tahun awal si bayi tidur di kamar orang tuanya. Sedangkan di
Inggris dan Amerika, bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda
beberapa minggu atau bulan kemudian.
Konteks Bisnis Domestik
Konteks bisnis antar budaya berhubungan dengan:
 Protokol Bisnis yaitu sifat dasar. Dasar yang membantu untuk memulai
hubungan bisnis antara lain :
 Appointment seeking: atau hubungan awal dapat dilakukan dengan
mengirimkan emai, telpon, menulis suart formal, atau menggunakan seorang
perantara
 Greeting Behavior: merupakan cara menyapa misalnya di Amerika dilakukan
secara informal dan bersahabat, Cina lebih formal dari Amerika dan orang
Cina selalu menyapa orang yang lebih senior terlebih dahulu, india dengan
sapaan Namaste dan tangan diletakkan di dada seperti orang berdoa, Jepang
dilakukan dengan cara membungkukkan badan dan Meksiko dengan berjabat
tangan.
 Penampilan Pribadi: menggunakan pakaian yang pantas dan sesuai dengan
kegiatan bisnis seperti halnya di Asia lebih diutamakan ketika melakukan
kegiatan bisnis itu dengan menggunakan pakaian formal dan berbeda dengan
Amerika.
 Pemberian hadiah: bagi pebisnis yang pergi keluar negeri, penting untuk
diketahui tidak hanya pandangan local tentang pemberian hadiah, namun
juga hadiah apa yang pantas dalam budaya dan dimana bisnis akan dilakukan
dan kapan diberikan
 Topik pembicaraan yang tabu: berbeda Negara maka beda pula topic
pembicaraan yang dilakukan misalnya Amerika, topic basa-basi mereka yang
paling popular adalah tentang cuaca, atau lingkungan fisik seputar dan tidak
tabu bagi pembisnis di Amerika untuk menanyakan pertanyaan pribadi
seperti keadaan keluarga, apakah sudah menikah. Tetapi tidak demikian
dengan Arab yang menganggap hal itu adalah tabu.
 Manajemen Antar Budaya:
 Gaya kepemimpinan:
Di Negara Amerika Serikat, manajer AS membuktikan bahwa mereka
menghargai prestasi dan inisitatif pribadi, tindakan serta akibat dan
berusaha mengurangi perbedaan status. Di Negara Jepang merupakan
budaya kolektif dan juga merupakan budaya hierarki. Rasa hormat
terhadap atasan dianggap sebagai ukuran komitmen terhadap suatu
organisasi dan misinya. Ketika seorang manajer menekankan prestasi
kelompok, pada saat yang sama juga berusaha untuk mendapatkan rasa
hormat. Di Negara Jerman, pemimpin bukanlah seorang pahlawan
kebudayaan, faktanya orang jerman tidak mempunyai konsep menejemen
yang sangat kuat. Alasannya adalah jerman mempunyai sejarah
terhormat bahwasannya pekerja adalah orang yang layak dan mempunyai
keahlian yang luar biasa. Seperti contoh, jerman memiliki system magang
yang mementingkan keahlian yang diakui Negara.
 Gaya pengambilan keputusan :
Pengambilan keptusan merupakan peranan utama manajer. Pengambilan
keputusan dapat terjadi dalam konteks yang sangat berbeda seperti
manajemen personalia, perkembangan produkbaru, perluasan pasar,
inisiatif penjualan. Keputusan pada umumnya dibuat oleh sekelompok
eksekutif yang dianggap memiliki tanggung jawab penuh dalam
pengambilan keputusan atas perusahaan.Di Amerika Serikat, Arab, dan
Nigeria untuk membuat keputusan penting oleh mereka yang memiliki
posisi yang paling tinggi di perusahaan, di Jepang dan Jerman lebih
menyukai

proses

pengambilan

keptusan

dibandingkan dengan pendekatan pribadi.

secara

berkelompok
 Negosiasi:Di Eropa barat, negosiasi juga berkembang dengan menggunakan cara
yang berbeda. Gaya negosiasi Jepang, menghabiskan banyak waktu untuk
membahas isu penting, mengatakan posisi awal sehingga ada ruangan untuk
bernegosiasi,

berusaha

menghindari

konflik

dan

konfrontasi,

mencari

persetujuan, mulai dengan pembahasan untuk “mencairkan suasana” sebelum
memulai negosiasi yang sebenarnya. Gaya negosiasi Amerika, mendukung
suatu posisi sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat, terlalu
menekankan posisi pertama, tidak menghindaari posisi yang berlawanan,
mencoba untuk mengurangi formalitas, mencari kemenangan dibandingkan
kompromi dan menggunakan komunikasi langsung. Di Jerman, dunia bisnis juga
bersifat sangat formal dengan perhatian yang cukup baik, perencanaan, dan
jadwal-jadwal. Karena sangat pelannya proses bermetode ini, menjadikan hal
tersebut menjadi sifat yang baik yang mungkin bisa menungkatkan suatu proses
jual beli transaksi.
Cara mengembangkan kemampuan negosiasi bisnis antar budaya yaitu:
 Bersiaplah, pelajari mengenai budaya tuan rumah sebelum melakukan negosiasi.
 Kembangkan sensitifitas terhadap penggunaan waktu. Beradaptasi pada
negosiasi yang lebih lambat dari yang biasa kita lakukan jika kita berasal dari
budaya dominan Amerika Serikat. Harus bersabar ketika berhubungan
denganbudaya yang menggunakan tempo yang ebrbeda dari yang kita temukan
dalam budaya kita.
 Dengarkan dengan seksama. Berkonsentrasi adalah dengan belajar untuk tetap
nyaman terhadap keheningan dan menyadari bahwa sikap diam juga merupakan
bentuk komunikasi.
 Belajarlah untuk menoleransi ambiguitas. Banyak hubungan antarbudaya
ditandai dengan kebingungan dan pencarian makna. Kita harus bersikap toleran
pada hal yang tidak kita ketahui untuk mengetahui apa yang baru dan kadang
sulit untuk dikenali.
 Cobalah untuk menempatkan persetujuan. Kedua belah pihak dalam melakukan
negosiasi ingin memperoleh sesuatu, maka merupakan hal yang sederhana
untuk memisahkan area persetujuan karena kedua belah pihak ingin
memperoleh keuntungan.
 Manajemen Konflik
 Perspektif Amerika:
Menghindar,

dikenal

sebagai

penyangkalan

atau

penarikan

diri

merupakan strategi yang berdasarkan asumsi bahwa konflikakan hilang
jika diacuhkan.
Akomodasi,merupakan salah satu bentuk mengatasi konflik yang erat
hubungannya dengan menghindar.
Kompetisi digunakan dalam manajemen konflik di Amerika Serikat.
Kolaborasi, bahwa semua pihak bekerja sama untuk memecahkan
masalah. Kolaborasi sebagai usaha untuk mempertahakan hubungan
produktif yang akan mengatasi ketidaksetujuan ketika bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
 Perspektif internasional : budaya kolektif tidak suka akan konflik yang terbuka
dan langsung dianggap sebagai ancaman dalam keserasian dan stabilitas
organisasi dalam hubungan antara anggota kelompok tersebut.
Cara mengatasi konflik antar budaya:
 Jaga pikiran untuk tetap terbuka, ketika terlibat dalam sebuah konflik kita harus
tetap berpikran secara terbuka karena dengan hal tersebut memudahkan kita
dalam mengahadapi konflik.
 Jangan terburu-buru dalam menyelesaikan masalah ketika berinteraksi dengan
anggota dari budya kolektif. Kita harus belajar untuk memperlambat seluruh
proses negosiasi ketika timbulnya sebuah konflik.
 Jagalah konflik agar berpusat padaide bukan pada orangnya.
 Mengembangkan teknik untuk menghindari konflik1.
Bisnis di Negara Jerman
Budaya kerja di Jerman.
Di Jerman jam kerja dimulai jam delapan atau jam sembilan sampai jam 4 atau 5
sore. Dan biasanya masyarakat Jerman memiliki waktu bekerja selama 35 sampai 38
jam setiap minggunya. Ternyata, di Jerman suasana serba terencana, serba cepat, serba
1

Diterjemahkan dari buku "Intercultural Communication Theory", Bab 7 .yang ditulis oleh Wiliam
Gudykunst dan Bella Mody.
serius pada jam kerja. Tidak ada obrolan kepanjangan tak berguna saat jam kerja,
kecuali diskusi masalah kerja. Tidak ada pekerjaan sampingan seperti berinternet ria
yang tidak berurusan dengan pekerjaan. Semuanya serius dengan apa yang harus
selesai dan mereka kerjakan hari itu. Sehingga jam 6 sebelum makan malam mereka
sudah pulang.
Karakteristik budaya bisnis Jerman adalah sikap monokronik terhadap
penggunkaan waktu, misalnya hasrat menyelesaikan serangkaian tindakan sebelum
memulai tindakan lain, keyakinan yang kuat bahwa mereka adalah negosiator yang
jujur dan terus terang cenderung bersifat lugas dan menyampaikan ketidaksetujuan
secara terbuka daripada menujukan diplomasi.
Yang perlu diingat ketika berbisnis dengan orang Jerman:
Perilaku dan etika merupakan hal paling utama bila kita ingin melakukan
bisnis dengan pebisnis Jerman. Mereka pada umumnya tidak tertarik dengan hadiah
atau iming-iming keuntungan yang banyak. Yang mereka utamakan adalah bisnis
yang bersih dan sesuai dengan aturan. Perusahaan-perusahaan di Jerman sangat
bangga dengan efisiensi dan kemampuan mereka yang bisa dipercaya. Dan Jangan
pernah sepelekan masalah disiplin jika ingin berbisnis dengan mereka.
Bersikaplah tepat waktu. Hal ini sifatnya sangat penting dan sangat diharapkan
oleh mereka.
Jabat tangan adalah salam resmi yang mereka lakukan, dengan genggaman
yang mantap dengan satu satu dua kali ayunan. Mintalah kartu nama mereka
setelah bersalaman dan perhatikan jabatannya. Bila mereka memiliki gelar
seperti profesor atau doktor, sebutlah gelar itu sebelum nama mereka. Kecuali
bila mereka meminta Anda mengabaikan gelar itu.
Berpakaianlah yang rapi, konservatif dan sesuai acara. Pakaian atau sepatu
yang kurang sesuai dengan acara akan menimbulkan kesan yang salah dari
tuan rumah.
Pertemuan bisnis disertai acara makan bukanlah hal yang biasa di Jerman. Jadi
bila kita mendapat undangan makan di rumah rekanan kita yang biasanya
jarang terjadi jangan lupa membawa bunga, wine, atau hadiah lainnya yang
elegan.
Hindari ucapan yang berlebihan. Jangan memuji atau mengatakan sesuatu
secara berlebihan. Bagi orang Jerman hidup tidak selalu "menyenangkan" dan
tidak ada produk yang "terbaik" di dunia. Sehingga kata-kata hiperbola akan
mereka anggap tidak bisa dipercaya.
Tidak perlu memberi cindera mata pada mereka, kecuali kita mendapat
undangan makan atau bertandang ke rumahnya.
Bahasa Jerman adalah bahasa yang termasuk banyak digunakan di Eropa. Tapi
di negara itu sendiri setiap daerah punya dialek sendiri-sendiri. Hindari
pernyataan yang mengatakan bahasa di daerah tertentu lebih mudah
dimengerti dari yang lain, karena itu bisa menyinggung perasaan mereka.
Jaga percakapan Anda. Orang Jerman biasanya enggan membicarakan
pekerjaan di waktu santai atau saat makan. Ini merupakan tantangan bagi
Anda untuk tetap menjaga komunikasi dengan mencari topik lain selain
masalah pekerjaan.
Pria Jerman umumnya akan mendahului masuk ke sebuah ruangan sebelum
perempuan, terutama di tempat-tempat umum seperti di restoran dan lainnya.
Ini adalah tradisi lama mereka, karena pria harus memastikan terlebih dahulu
apakah ruangan tersebut aman atau tidak.
Berbisik-bisik dengan orang lain saat rapat adalah hal yang biasa di
Jerman. Bisa jadi mereka berbisik-bisik karena percakapan itu sifatnya rahasia
dan tidak bisa diutarakan pada semua yang hadir di rapat.
Mengunyah permen karet, membungkukkan badan dan menaikkan kaki ke atas
meja merupakan perilaku tidak sopan bagi mereka. Hindari menyatakan "OK"
dengan mengacungkan ibu jari, karena mereka menganggap hal itu tindakan
yang sangat kasar.
Ketika

menjawab telepon, selain

mengucapkan

"Hello", jangan lupa

menyebutkan pula nama kita.
Gaya Manajemen di Jerman dan Etiket Rapat
Di Jerman, jika setiap organisasi ingin mengembangkan usahanya di
sana, maka ia harus mengikuti kode tertentu yang disukai oleh perusahaan
jerman. Etiket pertemuan negosiasi itu diantaranya:
 Janji harus dibuat jauh hari sebelum pertemuan, biasanya sekitar 1-2 minggu
sebelumnya
 Surat permohonan kerja sama harus ditujukan kepada orang yang berpengaruh di area
fungsional tersebut dan disertakan dengan nama bisnis yang tepat.
 Jika mengirimkan surat perjanjian untuk pertemuan, maka harus dituliskan dalam
bahasa Jerman
 Tepat waktu
 Pertemuan awal digunakan untuk mengenal satu sama lain
 Pertemuan bisnis mereka mematuhi agenda yang ketat, termasuk awal dan akhir
pertemuan
 Pada akhir pertemuan biasanya mereka memberikan sinyal dengan mengetuk bukubuku jari mereka diatas meja
 Ketika memasuki ruangan rapat, harus mendahulukan orang yang memilki pangkat
tinggi
 Pertahankan kontak mata langsung saat berbicara
 Jangan duduk sebelum diberitahukan dimana harus duduk
 Pastikan materi yang dierikan dalam bentuk bahasa inggris atau Jerman
 Birokratis
 Bisnis hirarkis (keputusan diambil oleh bagian atas perusahaan)
 Hindari perilaku konfrontasi dan lelucon
 Jika keputusan sudah disepakati maka tidak akan dapat dirubah lagi
 Dalam segi pakaian, harus menggunakan pakain bisnis yang formal dan konservatif, pria
harus memakai pakaian lengkap berwarna gelap dan wanita harus mengenakan jas atau
gaun formal serta tidak dibolehkan menggunakan perhiasan yang mencolok.
Usaha Budaya dan Kekreatifan yang Mulai Maju
Cabang usaha yang semakin difokuskan ialah industri budaya dan kekreatifan
seperti musik, sastra, seni rupa, film dan seni pertunjukan, tetapi juga radio, televisi,
pers, periklanan, desain dan peranti lunak. Jumlah perusahaannya sekitar 238.000
dengan jumlah sejuta karyawan. Dengan demikian industri kekreatifan tidak hanya
mencapai kedudukan penting dalam perekonomian nasional, melainkan merupakan
model pula bagi perekonomian modern. Bidang usaha itu memberi peluang
ketersediaan tempat kerja di atas rata-rata, memainkan peranan pelopor pada jalan
menuju perekonomian yang berbasis pengetahuan, dan merupakan sumber penting
bagi gagasan inovasi.
Pusat ekonomi terpenting di Jerman ialah Daerah Ruhr, (daerah industri berat
yang sedang berubah menjadi pusat teknologi tinggi dan jasa) kawasan di sekitar kotakota München dan Stuttgart (teknologi tinggi, mobil), Rhein-Neckar (kimia), Frankfurt
am Main (keuangan), Köln (mobil, media), Hamburg (pelabuhan, industri pesawat
terbang Airbus, media). Sementara ini di negara bagian baru telah dikembangkan sektor
industri yang kecil, tetapi berprestasi tinggi letaknya di beberapa pusat teknologi tinggi
yang disebut "daerah mercu suar", di Dresden, Jena, Leipzig, Leuna dan BerlinBrandenburg.
Kawasan Berdaya Ekonomi Kuat dalam Pasaran Global
Jerman tergolong negara industri paling berprestasi dan paling maju
perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di dunia
setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82
juta jiwa, Jerman merupakan pula pasaran terbesar di dalam Uni Eropa (UE).
Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang diproduksi oleh
industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta
produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia internasional. Kurang lebih
setiap Ero keempat diperoleh dalam sektor ekspor – dan lebih dari setiap tempat kerja
kelima tergantung secara langsung atau tidak langsung dari perdagangan luar negeri.
Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding
dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara pengekspor
barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS), setelah dari tahun
2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat sebutan "juara dunia
ekspor". Andil Jerman dalam seluruh perdagangan global mencapai sekitar sembilan
persen.
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan
perekonomian dunia sangat erat, hal yang membedakannya dengan kebanyakan negara
lain dan Jerman pun berkepentingan akan pasaran terbuka. Mitra-mitra perdagangan
terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2009
diekspor barang senilai 82 miliar Ero ke Perancis, senilai 54 miliar Ero ke AS dan ke
Belanda, dan senilai 53 miliar Ero ke Inggris. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur
(2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE "lama", dapat
dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di
Eropa Timur. Sepuluh persen lebih dari ekspor total dilakukan ke negara-negara
tersebut. Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor
seluruhnya. Yang meningkat terus artinya juga ialah hubungan dagang dan ekonomi
dengan negara-negara Asia. Sementara ini Asia telah menjadi pasaran terpenting kedua
untuk penjualan barang produksi Jerman. Pada tahun 2009, 14 persen dari ekspor
Jerman ditujukan ke kawasan tersebut. Dalam hubungan dagang itu Cina adalah partner
terpenting. Di samping itu sejak tahun 1999 Jerman juga berperan sebagai investor
Eropa terbesar bagi Cina. Sekitar 2.500 perusahaan Jerman berkegiatan di negara itu
sebagai investor.
Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial, Model yang Berhasil
Di Jerman berlaku sistem Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial. Artinya Negara
menjamin kebebasan bertindak di bidang ekonomi, akan tetapi berusaha menyediakan
sarana penyeimbangan sosial. Berkat konsep itu yang dimasyarakatkan pada masa
pascaperang oleh menteri perekonomian saat itu, Ludwig Erhard, Jerman menikmati
keadaan tenteram di bidang sosial, bahkan pada fase timbulnya kesulitan ekonomi.
Suasana tenteram itu tercermin dalam kelangkaan aksi mogok. Kemitraan sosial antara
serikat kerja dan organisasi pemberi kerja telah ditetapkan oleh perangkat hukum
tenaga kerja kolektif yang melembagakan proses penyelesaian konflik. Undang-Undang
Dasar menjamin otonomi penetapan tarif imbalan kerja yang memberikan hak kepada
pemberi kerja dan serikat kerja untuk menyepakati persyaratan kerja dalam perjanjian
tarif yang menjadi tanggung jawab kedua pihak itu sendiri.
Sama dengan negara-negara industri lain, sejak tahun 2008 Jerman terkena
krisis ekonomi dan pasar keuangan yang juga melanda perbankan dan yang dicetuskan
oleh spekulasi pada pasaran barang tak bergerak di Amerika Serikat. Jerman dilanda
krisis di tengah fase pertumbuhan yang kuat. Sebagai tanggapan efisien terhadap krisis
sistemis sektor keuangan dan demi stabilisasi keadaan pada pasaran uang, pada musim
dingin 2008/2009 Pemerintah Federal Jerman menyiapkan dua paket penyelamatan
berisi miliaran Ero untuk industri perbankan. Tindakan serupa diambil juga oleh negara
lain (Amerika Serikat, Perancis, Inggris). Di samping itu pemerintah di Berlin
menyediakan dana penggerakan konyungtur dalam dua paket untuk industri. Ternyata
program-program pemerintah untuk perbaikan jalan umum dan renovasi sekolah dan
bangunan umum lain mencapai hasil baik. Hal yang sama berlaku untuk usaha
mempertahankan tempat kerja meskipun tingkat produksi di perusahaan jauh di bawah
kapasitas (jam kerja terbatas), dan untuk premi pelestarian lingkungan untuk
kendaraan tua (sampai September 2009). Undang-undang akselerasi pertumbuhan
ekonomi yang mulai berlaku menjelang akhir tahun 2009 membawa penurunan pajak
lebih lanjut serta impuls untuk permintaan barang di dalam negeri.
Penataan Kembali Arsitektur Keuangan Internasional
Berkenaan dengan krisis pasar keuangan, Jerman berusaha dengan giat di
berbagai forum (Uni Eropa, G20, IMF) demi reformasi arsitektur keuangan
internasional. Demi tujuan itu, cakupan regulasi pasar keuangan hendaknya diperluas
kepada semua pihak yang beraksi, semua produk dan semua pasaran. Di samping itu
perlu dijamin bahwa tindakan regulasi dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh.
Di sektor perbankan, Jerman menginginkan aturan lebih ketat mengenai modal sendiri
dan likuiditas, peraturan tanggung gugat yang berlaku secara internasional, serta
pemeriksa keuangan yang mengontrol dengan lebih tegas. Pada waktu yang sama
hendaknya diberlakukan regulasi lebih ketat pada sistem imbalan dari bank dan
asuransi, begitu juga pemberian bonus kepada manajer yang tingginya tidak wajar
dapat dilarang. Melalui kebijakan ekonomi yang dipegangnya, Pemerintah Federal ingin
menghentikan gerak turun pertumbuhan secepat mungkin dan mengantar Jerman
keluar dari krisis dalam keadaan lebih kuat. Sebelum adanya krisis pun kondisi umum
untuk perusahaan telah diperbaiki lebih lanjut dengan penurunan biaya samping upah,
pengaturan pasaran kerja yang lebih fleksibel, dan penyederhanaan birokrasi. Di
samping itu pada tahun 2008 mulai berlaku reformasi pajak badan, hal yang berarti
beban perusahaan diringankan.
Inovasi untuk Pasaran Masa Depan
Ada kemungkinan daya inovasi industri Jerman sekali lagi akan terbukti sebagai
penggerak pemulihan ekonomi. Jerman mengeluarkan sekitar 2,6 persen produk
domestik brutonya untuk penelitian dan pengembangan (P&P), angka yang jelas lebih
tinggi daripada angka rata-rata di UE, yaitu 1,9 persen (2008). Pemerintah Federal
bersama negara bagian dan pihak industri berniat untuk meningkatkan pengeluaran
untuk penelitian dan pengembangan sampai tiga persen dari produk domestik bruto.
Dengan 49 miliar dolar AS, Jerman juga menempati peringkat tinggi pada pengeluaran
P&P yang didanai oleh perusahaan. Semangat penemu pun tidak pudar: Investor dan
perusahaan dari Jerman mendaftarkan kurang lebih 11 persen dari semua paten pada
tahun 2009 – peringkat ketiga pada daftar paten sedunia.
Oleh karena itu Jerman termasuk negara terkemuka di sejumlah cabang
teknologi yang berprospek baik. Termasuk di antaranya bioteknologi, nanoteknologi
dan teknologi informasi, di samping ranah teknologi tinggi seperti biometri,
penerbangan dan kedirgantaraan, elektroteknik dan logistik. Posisi yang sangat baik
ditempati oleh industri Jerman yang bergerak di bidang teknologi lingkungan (energi
angin, fotovoltaik, biomassa). Produsen instalasi kincir angin untuk pembangkit listrik
mempunyai andil sebesar hampir 28 persen dalam pasaran dunia (lihat Bab 6).
Teknologi informasi dan komunikasi termasuk cabang industri terbesar, di samping
industri otomotif/konstruksi mesin dan industri elektronika. Cabang industri tersebut
tumbuh dengan jauh lebih pesat daripada industri secara keseluruhan. Sudah sejak
bertahun-tahun Jerman menempati peringkat atas di Eropa di bidang bioteknologi dan
teknologi gene. Potensial pengetahuan di bidang nanoteknologi pun tinggi.
Bidang Usaha yang Kuat dalam Industri dan Jasa
Dasar untuk daya saing di dunia internasional tidak hanya terbentuk oleh ke-30
perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks saham Jerman (DAX), seperti Siemens,
Volkswagen, Allianz, SAP atau BASF, melainkan juga oleh puluhan ribu perusahaan kecil
dan madya dengan 500 karyawan di sektor-sektor industri hilir, khususnya konstruksi
mesin, produksi komponen, tetapi juga nanoteknologi dan bioteknologi yang sering
bekerja sama dalam kelompok setempat. Sebagai tulang punggung perekonomian
Jerman dianggap perusahaan madya. Dengan mempekerjakan 25 juta orang lebih,
perusahaan madya menyediakan jumlah terbesar tempat kerja, begitu pula bagian
terbesar tempat pendidikan kerja bagi orang muda. Biar begitu, perusahaan industri
besar merupakan sokoguru penting bagi perekonomian Jerman. Dibandingkan dengan
negara industri lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, basis industri itu luas dan
jumlah pekerjanya besar – ada lima juta orang yang bekerja di perusahaan industri.
Tidak ada negara ekonomi tradisional lain di mana produksi industri klasik memegang
peranan pokok yang dapat dibandingkan dengan peranannya di Jerman. Andilnya dalam
hasil ekonomi Jerman mencapai sekitar 37 persen.
Spesialisasi Jerman adalah pengembangan dan pembuatan barang industri
canggih, terutama barang investasi dan teknologi produksi yang inovatif. Cabangcabang industri terpenting ialah industri mobil, konstruksi mesin, elektroteknik dan
kimia. Keempat cabang industri itu saja mempekerjakan 2,9 juta orang yang
menghasilkan omzet sebesar 800 miliar Ero lebih. Industri mobil juga berperan sebagai
penggerak inovasi: Sekitar 30 persen dari seluruh pengeluaran P&P intraperusahaan di
Jerman berasal dari cabang industri tersebut. Dengan keenam perusahaan VW, Audi,
BMW, Daimler, Porsche (VW) dan Opel (General Motors), Jerman tergolong negara
produsen mobil terbesar di samping Jepang, Cina dan AS – dengan pangsa pasar besar
di kelas menengah atas dan kelas atas. Walau begitu industri mobil terpukul juga oleh
krisis penjualan yang melanda seluruh dunia. Untuk mempersiapkan diri bagi masa
depan, seluruh industri otomotif kini sibuk mengembangkan unit penggerak yang
ramah lingkungan, misalnya mesin diesel generasi baru, motor hibrida, dan elektrifikasi
lebih jauh dari sistem penggerak.
Dengan andil sebesar 13 persen lebih pada omzet, ke-6.000 perusahaan
konstruksi mesin berperingkat kedua setelah industri otomotif. Sebagai pemberi kerja
paling besar dalam industri (965.000 tempat kerja) dan cabang industri pengekspor
terpenting, konstruksi mesin menempati posisi kunci dalam perekonomian Jerman.
Industri kelistrikan mengalami pertumbuhan dan tergolong sektor industri paling kuat
dan sangat inovatif. Lebih dari 20 persen dari investasi yang dilakukan di Jerman untuk
penelitian dan pengembangan terjadi di industri kelistrikan. Industri kimia, yang untuk
sebagian dimiliki oleh perusahaan asing melalui pengambilalihan atau peleburan,
terutama menghasilkan bahan baku. Dengan pabrik BASF di Ludwigshafen, Jerman
memiliki perusahaan kimia terbesar di dunia.
Lebih dari 29 juta orang bekerja di sektor jasa – sekitar 12 juta di antaranya pada
usaha jasa swasta dan publik, 10 juta di bidang-bidang perdagangan, perhotelan dan
restoran, angkutan, serta tujuh juta dalam sektor pendanaan, penyewaan dan jasa untuk
perusahaan. Fungsi penunjang di sektor jasa dipegang oleh bidang perbankan dan
asuransi. Cabang industri ini terpusatkan di Frankfurt am Main, kota tempat domisili
bank terpenting di Eropa kontinental yang juga merupakan tempat kedudukan Bank
Sentral Eropa (ECB), Bundesbank (Bank Sentral Jerman) dan Bursa Saham Jerman.
Berdasarkan survei yang dilakukan Eurobarometer, Jerman memiliki peringkat
terendah di antara 25 anggota Uni Eropa dalam hal kebanggaan nasional (national
pride). Sedangkan survei yang dilakukan majalah Spiegel terhadap 1.000 responden
bulan Maret 2005 menunjukkan bahwa nilai ”kesadaran nasional” (national
consciousness) merupakan nilai yang paling rendah (26-31 persen) di antara nilai-nilai
lainnya yang dianggap penting dalam kehidupan rakyat Jerman. Nilai yang tertinggi
peringkatnya adalah kejujuran dan integritas (81-83 persen).

More Related Content

What's hot

Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis planDita Ovita
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranIndra Diputra
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestgilang muharam
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasanuru atika
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiLisa Ramadhanty
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnisrerenanggunw
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Fathi Arief
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaMaitsa Anggraini
 
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKAT
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKATTEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKAT
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKATMARISON SINAGA
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Puw Elroy
 

What's hot (20)

Presentation bisnis plan
Presentation bisnis planPresentation bisnis plan
Presentation bisnis plan
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
 
Kuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct requestKuliah komunikasi bisnis direct request
Kuliah komunikasi bisnis direct request
 
Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasa
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi OrganisasiHambatan Dalam Komunikasi Organisasi
Hambatan Dalam Komunikasi Organisasi
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnis
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK IndonesiaAnalisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
Analisis Penerapan Sistem Informasi pada PT GO-JEK Indonesia
 
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKAT
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKATTEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKAT
TEKNIK NEGOSIASI DALAM SERIKAT
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 

Viewers also liked

Culture In Business Context
Culture In Business ContextCulture In Business Context
Culture In Business ContextAbdul Hamid
 
Application Lifecycle Management with Visual Studio 2013
Application Lifecycle Management  with Visual Studio 2013Application Lifecycle Management  with Visual Studio 2013
Application Lifecycle Management with Visual Studio 2013Mahmoud Samara
 
Application Lifecycle Management - The Business Context
Application Lifecycle Management - The Business ContextApplication Lifecycle Management - The Business Context
Application Lifecycle Management - The Business ContextPaul Ramsay
 
Cultural Determinants of Nestle
Cultural Determinants of Nestle Cultural Determinants of Nestle
Cultural Determinants of Nestle Neelam Asad
 
Classification of culture ppt new
Classification of culture ppt newClassification of culture ppt new
Classification of culture ppt newLermz Capada
 
Model for Merger Management - This is a work in progress!!
Model for Merger Management - This is a work in progress!!Model for Merger Management - This is a work in progress!!
Model for Merger Management - This is a work in progress!!dmdk12
 
characteristics of culture
characteristics of culturecharacteristics of culture
characteristics of cultureKostyk Elf
 
Characteristics of culture
Characteristics of cultureCharacteristics of culture
Characteristics of cultureMhyca Macalinao
 
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90'sJason Buss
 
Characteristics of culture (slideshare).ppt
Characteristics of culture (slideshare).pptCharacteristics of culture (slideshare).ppt
Characteristics of culture (slideshare).pptMhyca Macalinao
 
7 Elements Of Culture
7 Elements Of Culture7 Elements Of Culture
7 Elements Of CultureAlison Kurtz
 
National and Organisational Culture
National and Organisational CultureNational and Organisational Culture
National and Organisational CultureUmesh Ponnan
 
Cross Culture – East & West
Cross Culture – East & WestCross Culture – East & West
Cross Culture – East & WestAnand Subramaniam
 
Hall's Cultural Factors
Hall's Cultural FactorsHall's Cultural Factors
Hall's Cultural FactorsRimau Malaya
 

Viewers also liked (20)

Culture In Business Context
Culture In Business ContextCulture In Business Context
Culture In Business Context
 
Application Lifecycle Management with Visual Studio 2013
Application Lifecycle Management  with Visual Studio 2013Application Lifecycle Management  with Visual Studio 2013
Application Lifecycle Management with Visual Studio 2013
 
Application Lifecycle Management - The Business Context
Application Lifecycle Management - The Business ContextApplication Lifecycle Management - The Business Context
Application Lifecycle Management - The Business Context
 
Levels Of Culture
Levels Of CultureLevels Of Culture
Levels Of Culture
 
Cultural Determinants of Nestle
Cultural Determinants of Nestle Cultural Determinants of Nestle
Cultural Determinants of Nestle
 
Classification of culture ppt new
Classification of culture ppt newClassification of culture ppt new
Classification of culture ppt new
 
Model for Merger Management - This is a work in progress!!
Model for Merger Management - This is a work in progress!!Model for Merger Management - This is a work in progress!!
Model for Merger Management - This is a work in progress!!
 
characteristics of culture
characteristics of culturecharacteristics of culture
characteristics of culture
 
Hall’s classification of cultures
Hall’s classification of culturesHall’s classification of cultures
Hall’s classification of cultures
 
Characteristics of culture
Characteristics of cultureCharacteristics of culture
Characteristics of culture
 
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's
10 Signs Your ATS is Stuck in the 90's
 
The impact of national culture
The impact of national cultureThe impact of national culture
The impact of national culture
 
Characteristics of culture (slideshare).ppt
Characteristics of culture (slideshare).pptCharacteristics of culture (slideshare).ppt
Characteristics of culture (slideshare).ppt
 
7 Elements Of Culture
7 Elements Of Culture7 Elements Of Culture
7 Elements Of Culture
 
Culture ppt
Culture pptCulture ppt
Culture ppt
 
What is culture?
What is culture?What is culture?
What is culture?
 
National and Organisational Culture
National and Organisational CultureNational and Organisational Culture
National and Organisational Culture
 
Cross Culture – East & West
Cross Culture – East & WestCross Culture – East & West
Cross Culture – East & West
 
Characteristics of culture
Characteristics of cultureCharacteristics of culture
Characteristics of culture
 
Hall's Cultural Factors
Hall's Cultural FactorsHall's Cultural Factors
Hall's Cultural Factors
 

Similar to Komunikasi Bisnis Antar Budaya

Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication Ratih Aini
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...eddy sanusi silitonga
 
Manajemen internasional kelompok 6
Manajemen internasional kelompok 6Manajemen internasional kelompok 6
Manajemen internasional kelompok 6LUISMARTIN18317
 
komunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasikomunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasiRia Palupi
 
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptxP2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptxFekyReken
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationIsah Nurdianah
 
Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar BudayaKomunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar Budayabimantorokshr
 
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...yuliayupr
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiJurnal Go-Blog
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2Yoga Pratama
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanFitria Kingdom
 
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdf
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdfMateri 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdf
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdfanisamahesa91
 
Komunikasi Bisnis Bab IV
Komunikasi Bisnis Bab IVKomunikasi Bisnis Bab IV
Komunikasi Bisnis Bab IVAndreas Jiman
 
Memahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi BisnisMemahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi BisnisPutri Athena
 
Budaya dan komunikasi interpersonal
Budaya dan komunikasi interpersonalBudaya dan komunikasi interpersonal
Budaya dan komunikasi interpersonalRatih Aini
 

Similar to Komunikasi Bisnis Antar Budaya (20)

Intercultural communication
Intercultural communication Intercultural communication
Intercultural communication
 
KLB - Bisnis
KLB - BisnisKLB - Bisnis
KLB - Bisnis
 
3b tantangan komunikasi
3b tantangan komunikasi3b tantangan komunikasi
3b tantangan komunikasi
 
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
TEKNIK NEGOSIASI RANGKUMAN LOBI NEGOSIASI & MEMPENGARUHI ORANG LAIN SECEPAT K...
 
Manajemen internasional kelompok 6
Manajemen internasional kelompok 6Manajemen internasional kelompok 6
Manajemen internasional kelompok 6
 
Komunikasi
Komunikasi Komunikasi
Komunikasi
 
komunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasikomunikasi internasional dan negosiasi
komunikasi internasional dan negosiasi
 
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptxP2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
P2-DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS.pptx
 
Cross cultural business comunication
Cross cultural business comunicationCross cultural business comunication
Cross cultural business comunication
 
Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar BudayaKomunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar Budaya
 
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
Bisnis internasional, 4, yulia ayu priscilla, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, m...
 
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era GlobalisasiKomunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
Komunikasi Bisnis Antar Budaya dalam Era Globalisasi
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolan
 
Pertemuan 4.pptx
Pertemuan 4.pptxPertemuan 4.pptx
Pertemuan 4.pptx
 
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdf
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdfMateri 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdf
Materi 4 - Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.pdf
 
Komunikasi Bisnis Bab IV
Komunikasi Bisnis Bab IVKomunikasi Bisnis Bab IV
Komunikasi Bisnis Bab IV
 
Memahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi BisnisMemahami Komunikasi Bisnis
Memahami Komunikasi Bisnis
 
Budaya dan komunikasi interpersonal
Budaya dan komunikasi interpersonalBudaya dan komunikasi interpersonal
Budaya dan komunikasi interpersonal
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Komunikasi Bisnis Antar Budaya

  • 1. “Pengaruh Budaya pada Konteks Bisnis” 1. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Komunikasi Menurut William C.Himstreet dan Wayne Murlin Baty, mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu system yang biasa (lazim) dbaik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan. Komunikasi itu sendiri paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang dengan cara lisan maupun tulisan (Purwanto:2003) Bisnis Bisnis berasal dari kata business, busy yang berarti sibuk. Yakni sibuk dalam mengerjakan pekerjaan yang mengahsilkan keuntungan suatu organisasi, yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya (ilmu ekonomi). Sedangkan Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang& jasa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]. Bisnis juga merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan [Griffin & Ebert]. Jadi kami dapat menyimpulkan bahwa pengertian bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi . Komunikasi Lintas Budaya Merurut Deddy Mulyanadan Jauddin Rakhmat dalam buku Komunikasi Antar Buadaya(1993), komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, masing-masing memiliki budaya yang berbeda karena perbedaaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat antar daerah, antarwilayah, maupun antarnegara.
  • 2. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Dalam bukunya Komunikasi Bisnis(2003), Djoko Purwanto mengungkapkan bahwa Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktorfaktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu Negara. Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara, agar tidak terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan maupun lisan. Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini akan menjadikan komunikasi bisnis lintas budaya semakin penting. Singkat kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan didorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya. Setiap Negara tentu memiliki budaya sendiri yang berbeda dengan Negara lainnya. Pemahaman terhadap budaya dan perbedaannya merupakan sudut pandang yang sangat berharga ketika menjalin suatu kerja sama seperti bisnis. Budaya dapat didefinisikan bermacam-macam sesuai dengan pandangan masing-masing orang diantaraya penegertian budaya menurut para ahli dapat kita lihat berikut ini:  Menurut Lehman, Himstreet dan Baty. Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di
  • 3. dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.  Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini yang menjadi kata kunci budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia ini. Sebagai contoh, di Jepang karika seorang bayi baru lahir, untuk beberapa tahun awal si bayi tidur di kamar orang tuanya. Sedangkan di Inggris dan Amerika, bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan kemudian. Konteks Bisnis Domestik Konteks bisnis antar budaya berhubungan dengan:  Protokol Bisnis yaitu sifat dasar. Dasar yang membantu untuk memulai hubungan bisnis antara lain :  Appointment seeking: atau hubungan awal dapat dilakukan dengan mengirimkan emai, telpon, menulis suart formal, atau menggunakan seorang perantara  Greeting Behavior: merupakan cara menyapa misalnya di Amerika dilakukan secara informal dan bersahabat, Cina lebih formal dari Amerika dan orang Cina selalu menyapa orang yang lebih senior terlebih dahulu, india dengan sapaan Namaste dan tangan diletakkan di dada seperti orang berdoa, Jepang dilakukan dengan cara membungkukkan badan dan Meksiko dengan berjabat tangan.  Penampilan Pribadi: menggunakan pakaian yang pantas dan sesuai dengan kegiatan bisnis seperti halnya di Asia lebih diutamakan ketika melakukan kegiatan bisnis itu dengan menggunakan pakaian formal dan berbeda dengan Amerika.  Pemberian hadiah: bagi pebisnis yang pergi keluar negeri, penting untuk diketahui tidak hanya pandangan local tentang pemberian hadiah, namun juga hadiah apa yang pantas dalam budaya dan dimana bisnis akan dilakukan dan kapan diberikan
  • 4.  Topik pembicaraan yang tabu: berbeda Negara maka beda pula topic pembicaraan yang dilakukan misalnya Amerika, topic basa-basi mereka yang paling popular adalah tentang cuaca, atau lingkungan fisik seputar dan tidak tabu bagi pembisnis di Amerika untuk menanyakan pertanyaan pribadi seperti keadaan keluarga, apakah sudah menikah. Tetapi tidak demikian dengan Arab yang menganggap hal itu adalah tabu.  Manajemen Antar Budaya:  Gaya kepemimpinan: Di Negara Amerika Serikat, manajer AS membuktikan bahwa mereka menghargai prestasi dan inisitatif pribadi, tindakan serta akibat dan berusaha mengurangi perbedaan status. Di Negara Jepang merupakan budaya kolektif dan juga merupakan budaya hierarki. Rasa hormat terhadap atasan dianggap sebagai ukuran komitmen terhadap suatu organisasi dan misinya. Ketika seorang manajer menekankan prestasi kelompok, pada saat yang sama juga berusaha untuk mendapatkan rasa hormat. Di Negara Jerman, pemimpin bukanlah seorang pahlawan kebudayaan, faktanya orang jerman tidak mempunyai konsep menejemen yang sangat kuat. Alasannya adalah jerman mempunyai sejarah terhormat bahwasannya pekerja adalah orang yang layak dan mempunyai keahlian yang luar biasa. Seperti contoh, jerman memiliki system magang yang mementingkan keahlian yang diakui Negara.  Gaya pengambilan keputusan : Pengambilan keptusan merupakan peranan utama manajer. Pengambilan keputusan dapat terjadi dalam konteks yang sangat berbeda seperti manajemen personalia, perkembangan produkbaru, perluasan pasar, inisiatif penjualan. Keputusan pada umumnya dibuat oleh sekelompok eksekutif yang dianggap memiliki tanggung jawab penuh dalam pengambilan keputusan atas perusahaan.Di Amerika Serikat, Arab, dan Nigeria untuk membuat keputusan penting oleh mereka yang memiliki posisi yang paling tinggi di perusahaan, di Jepang dan Jerman lebih menyukai proses pengambilan keptusan dibandingkan dengan pendekatan pribadi. secara berkelompok
  • 5.  Negosiasi:Di Eropa barat, negosiasi juga berkembang dengan menggunakan cara yang berbeda. Gaya negosiasi Jepang, menghabiskan banyak waktu untuk membahas isu penting, mengatakan posisi awal sehingga ada ruangan untuk bernegosiasi, berusaha menghindari konflik dan konfrontasi, mencari persetujuan, mulai dengan pembahasan untuk “mencairkan suasana” sebelum memulai negosiasi yang sebenarnya. Gaya negosiasi Amerika, mendukung suatu posisi sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat, terlalu menekankan posisi pertama, tidak menghindaari posisi yang berlawanan, mencoba untuk mengurangi formalitas, mencari kemenangan dibandingkan kompromi dan menggunakan komunikasi langsung. Di Jerman, dunia bisnis juga bersifat sangat formal dengan perhatian yang cukup baik, perencanaan, dan jadwal-jadwal. Karena sangat pelannya proses bermetode ini, menjadikan hal tersebut menjadi sifat yang baik yang mungkin bisa menungkatkan suatu proses jual beli transaksi. Cara mengembangkan kemampuan negosiasi bisnis antar budaya yaitu:  Bersiaplah, pelajari mengenai budaya tuan rumah sebelum melakukan negosiasi.  Kembangkan sensitifitas terhadap penggunaan waktu. Beradaptasi pada negosiasi yang lebih lambat dari yang biasa kita lakukan jika kita berasal dari budaya dominan Amerika Serikat. Harus bersabar ketika berhubungan denganbudaya yang menggunakan tempo yang ebrbeda dari yang kita temukan dalam budaya kita.  Dengarkan dengan seksama. Berkonsentrasi adalah dengan belajar untuk tetap nyaman terhadap keheningan dan menyadari bahwa sikap diam juga merupakan bentuk komunikasi.  Belajarlah untuk menoleransi ambiguitas. Banyak hubungan antarbudaya ditandai dengan kebingungan dan pencarian makna. Kita harus bersikap toleran pada hal yang tidak kita ketahui untuk mengetahui apa yang baru dan kadang sulit untuk dikenali.  Cobalah untuk menempatkan persetujuan. Kedua belah pihak dalam melakukan negosiasi ingin memperoleh sesuatu, maka merupakan hal yang sederhana untuk memisahkan area persetujuan karena kedua belah pihak ingin memperoleh keuntungan.
  • 6.  Manajemen Konflik  Perspektif Amerika: Menghindar, dikenal sebagai penyangkalan atau penarikan diri merupakan strategi yang berdasarkan asumsi bahwa konflikakan hilang jika diacuhkan. Akomodasi,merupakan salah satu bentuk mengatasi konflik yang erat hubungannya dengan menghindar. Kompetisi digunakan dalam manajemen konflik di Amerika Serikat. Kolaborasi, bahwa semua pihak bekerja sama untuk memecahkan masalah. Kolaborasi sebagai usaha untuk mempertahakan hubungan produktif yang akan mengatasi ketidaksetujuan ketika bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.  Perspektif internasional : budaya kolektif tidak suka akan konflik yang terbuka dan langsung dianggap sebagai ancaman dalam keserasian dan stabilitas organisasi dalam hubungan antara anggota kelompok tersebut. Cara mengatasi konflik antar budaya:  Jaga pikiran untuk tetap terbuka, ketika terlibat dalam sebuah konflik kita harus tetap berpikran secara terbuka karena dengan hal tersebut memudahkan kita dalam mengahadapi konflik.  Jangan terburu-buru dalam menyelesaikan masalah ketika berinteraksi dengan anggota dari budya kolektif. Kita harus belajar untuk memperlambat seluruh proses negosiasi ketika timbulnya sebuah konflik.  Jagalah konflik agar berpusat padaide bukan pada orangnya.  Mengembangkan teknik untuk menghindari konflik1. Bisnis di Negara Jerman Budaya kerja di Jerman. Di Jerman jam kerja dimulai jam delapan atau jam sembilan sampai jam 4 atau 5 sore. Dan biasanya masyarakat Jerman memiliki waktu bekerja selama 35 sampai 38 jam setiap minggunya. Ternyata, di Jerman suasana serba terencana, serba cepat, serba 1 Diterjemahkan dari buku "Intercultural Communication Theory", Bab 7 .yang ditulis oleh Wiliam Gudykunst dan Bella Mody.
  • 7. serius pada jam kerja. Tidak ada obrolan kepanjangan tak berguna saat jam kerja, kecuali diskusi masalah kerja. Tidak ada pekerjaan sampingan seperti berinternet ria yang tidak berurusan dengan pekerjaan. Semuanya serius dengan apa yang harus selesai dan mereka kerjakan hari itu. Sehingga jam 6 sebelum makan malam mereka sudah pulang. Karakteristik budaya bisnis Jerman adalah sikap monokronik terhadap penggunkaan waktu, misalnya hasrat menyelesaikan serangkaian tindakan sebelum memulai tindakan lain, keyakinan yang kuat bahwa mereka adalah negosiator yang jujur dan terus terang cenderung bersifat lugas dan menyampaikan ketidaksetujuan secara terbuka daripada menujukan diplomasi. Yang perlu diingat ketika berbisnis dengan orang Jerman: Perilaku dan etika merupakan hal paling utama bila kita ingin melakukan bisnis dengan pebisnis Jerman. Mereka pada umumnya tidak tertarik dengan hadiah atau iming-iming keuntungan yang banyak. Yang mereka utamakan adalah bisnis yang bersih dan sesuai dengan aturan. Perusahaan-perusahaan di Jerman sangat bangga dengan efisiensi dan kemampuan mereka yang bisa dipercaya. Dan Jangan pernah sepelekan masalah disiplin jika ingin berbisnis dengan mereka. Bersikaplah tepat waktu. Hal ini sifatnya sangat penting dan sangat diharapkan oleh mereka. Jabat tangan adalah salam resmi yang mereka lakukan, dengan genggaman yang mantap dengan satu satu dua kali ayunan. Mintalah kartu nama mereka setelah bersalaman dan perhatikan jabatannya. Bila mereka memiliki gelar seperti profesor atau doktor, sebutlah gelar itu sebelum nama mereka. Kecuali bila mereka meminta Anda mengabaikan gelar itu. Berpakaianlah yang rapi, konservatif dan sesuai acara. Pakaian atau sepatu yang kurang sesuai dengan acara akan menimbulkan kesan yang salah dari tuan rumah. Pertemuan bisnis disertai acara makan bukanlah hal yang biasa di Jerman. Jadi bila kita mendapat undangan makan di rumah rekanan kita yang biasanya jarang terjadi jangan lupa membawa bunga, wine, atau hadiah lainnya yang elegan.
  • 8. Hindari ucapan yang berlebihan. Jangan memuji atau mengatakan sesuatu secara berlebihan. Bagi orang Jerman hidup tidak selalu "menyenangkan" dan tidak ada produk yang "terbaik" di dunia. Sehingga kata-kata hiperbola akan mereka anggap tidak bisa dipercaya. Tidak perlu memberi cindera mata pada mereka, kecuali kita mendapat undangan makan atau bertandang ke rumahnya. Bahasa Jerman adalah bahasa yang termasuk banyak digunakan di Eropa. Tapi di negara itu sendiri setiap daerah punya dialek sendiri-sendiri. Hindari pernyataan yang mengatakan bahasa di daerah tertentu lebih mudah dimengerti dari yang lain, karena itu bisa menyinggung perasaan mereka. Jaga percakapan Anda. Orang Jerman biasanya enggan membicarakan pekerjaan di waktu santai atau saat makan. Ini merupakan tantangan bagi Anda untuk tetap menjaga komunikasi dengan mencari topik lain selain masalah pekerjaan. Pria Jerman umumnya akan mendahului masuk ke sebuah ruangan sebelum perempuan, terutama di tempat-tempat umum seperti di restoran dan lainnya. Ini adalah tradisi lama mereka, karena pria harus memastikan terlebih dahulu apakah ruangan tersebut aman atau tidak. Berbisik-bisik dengan orang lain saat rapat adalah hal yang biasa di Jerman. Bisa jadi mereka berbisik-bisik karena percakapan itu sifatnya rahasia dan tidak bisa diutarakan pada semua yang hadir di rapat. Mengunyah permen karet, membungkukkan badan dan menaikkan kaki ke atas meja merupakan perilaku tidak sopan bagi mereka. Hindari menyatakan "OK" dengan mengacungkan ibu jari, karena mereka menganggap hal itu tindakan yang sangat kasar. Ketika menjawab telepon, selain mengucapkan "Hello", jangan lupa menyebutkan pula nama kita. Gaya Manajemen di Jerman dan Etiket Rapat Di Jerman, jika setiap organisasi ingin mengembangkan usahanya di sana, maka ia harus mengikuti kode tertentu yang disukai oleh perusahaan jerman. Etiket pertemuan negosiasi itu diantaranya:
  • 9.  Janji harus dibuat jauh hari sebelum pertemuan, biasanya sekitar 1-2 minggu sebelumnya  Surat permohonan kerja sama harus ditujukan kepada orang yang berpengaruh di area fungsional tersebut dan disertakan dengan nama bisnis yang tepat.  Jika mengirimkan surat perjanjian untuk pertemuan, maka harus dituliskan dalam bahasa Jerman  Tepat waktu  Pertemuan awal digunakan untuk mengenal satu sama lain  Pertemuan bisnis mereka mematuhi agenda yang ketat, termasuk awal dan akhir pertemuan  Pada akhir pertemuan biasanya mereka memberikan sinyal dengan mengetuk bukubuku jari mereka diatas meja  Ketika memasuki ruangan rapat, harus mendahulukan orang yang memilki pangkat tinggi  Pertahankan kontak mata langsung saat berbicara  Jangan duduk sebelum diberitahukan dimana harus duduk  Pastikan materi yang dierikan dalam bentuk bahasa inggris atau Jerman  Birokratis  Bisnis hirarkis (keputusan diambil oleh bagian atas perusahaan)  Hindari perilaku konfrontasi dan lelucon  Jika keputusan sudah disepakati maka tidak akan dapat dirubah lagi  Dalam segi pakaian, harus menggunakan pakain bisnis yang formal dan konservatif, pria harus memakai pakaian lengkap berwarna gelap dan wanita harus mengenakan jas atau gaun formal serta tidak dibolehkan menggunakan perhiasan yang mencolok. Usaha Budaya dan Kekreatifan yang Mulai Maju Cabang usaha yang semakin difokuskan ialah industri budaya dan kekreatifan seperti musik, sastra, seni rupa, film dan seni pertunjukan, tetapi juga radio, televisi, pers, periklanan, desain dan peranti lunak. Jumlah perusahaannya sekitar 238.000 dengan jumlah sejuta karyawan. Dengan demikian industri kekreatifan tidak hanya mencapai kedudukan penting dalam perekonomian nasional, melainkan merupakan model pula bagi perekonomian modern. Bidang usaha itu memberi peluang
  • 10. ketersediaan tempat kerja di atas rata-rata, memainkan peranan pelopor pada jalan menuju perekonomian yang berbasis pengetahuan, dan merupakan sumber penting bagi gagasan inovasi. Pusat ekonomi terpenting di Jerman ialah Daerah Ruhr, (daerah industri berat yang sedang berubah menjadi pusat teknologi tinggi dan jasa) kawasan di sekitar kotakota München dan Stuttgart (teknologi tinggi, mobil), Rhein-Neckar (kimia), Frankfurt am Main (keuangan), Köln (mobil, media), Hamburg (pelabuhan, industri pesawat terbang Airbus, media). Sementara ini di negara bagian baru telah dikembangkan sektor industri yang kecil, tetapi berprestasi tinggi letaknya di beberapa pusat teknologi tinggi yang disebut "daerah mercu suar", di Dresden, Jena, Leipzig, Leuna dan BerlinBrandenburg. Kawasan Berdaya Ekonomi Kuat dalam Pasaran Global Jerman tergolong negara industri paling berprestasi dan paling maju perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman merupakan pula pasaran terbesar di dalam Uni Eropa (UE). Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia internasional. Kurang lebih setiap Ero keempat diperoleh dalam sektor ekspor – dan lebih dari setiap tempat kerja kelima tergantung secara langsung atau tidak langsung dari perdagangan luar negeri. Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara pengekspor barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS), setelah dari tahun 2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat sebutan "juara dunia ekspor". Andil Jerman dalam seluruh perdagangan global mencapai sekitar sembilan persen. Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan perekonomian dunia sangat erat, hal yang membedakannya dengan kebanyakan negara lain dan Jerman pun berkepentingan akan pasaran terbuka. Mitra-mitra perdagangan terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2009 diekspor barang senilai 82 miliar Ero ke Perancis, senilai 54 miliar Ero ke AS dan ke
  • 11. Belanda, dan senilai 53 miliar Ero ke Inggris. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur (2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE "lama", dapat dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di Eropa Timur. Sepuluh persen lebih dari ekspor total dilakukan ke negara-negara tersebut. Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor seluruhnya. Yang meningkat terus artinya juga ialah hubungan dagang dan ekonomi dengan negara-negara Asia. Sementara ini Asia telah menjadi pasaran terpenting kedua untuk penjualan barang produksi Jerman. Pada tahun 2009, 14 persen dari ekspor Jerman ditujukan ke kawasan tersebut. Dalam hubungan dagang itu Cina adalah partner terpenting. Di samping itu sejak tahun 1999 Jerman juga berperan sebagai investor Eropa terbesar bagi Cina. Sekitar 2.500 perusahaan Jerman berkegiatan di negara itu sebagai investor. Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial, Model yang Berhasil Di Jerman berlaku sistem Ekonomi Pasaran Berorientasi Sosial. Artinya Negara menjamin kebebasan bertindak di bidang ekonomi, akan tetapi berusaha menyediakan sarana penyeimbangan sosial. Berkat konsep itu yang dimasyarakatkan pada masa pascaperang oleh menteri perekonomian saat itu, Ludwig Erhard, Jerman menikmati keadaan tenteram di bidang sosial, bahkan pada fase timbulnya kesulitan ekonomi. Suasana tenteram itu tercermin dalam kelangkaan aksi mogok. Kemitraan sosial antara serikat kerja dan organisasi pemberi kerja telah ditetapkan oleh perangkat hukum tenaga kerja kolektif yang melembagakan proses penyelesaian konflik. Undang-Undang Dasar menjamin otonomi penetapan tarif imbalan kerja yang memberikan hak kepada pemberi kerja dan serikat kerja untuk menyepakati persyaratan kerja dalam perjanjian tarif yang menjadi tanggung jawab kedua pihak itu sendiri. Sama dengan negara-negara industri lain, sejak tahun 2008 Jerman terkena krisis ekonomi dan pasar keuangan yang juga melanda perbankan dan yang dicetuskan oleh spekulasi pada pasaran barang tak bergerak di Amerika Serikat. Jerman dilanda krisis di tengah fase pertumbuhan yang kuat. Sebagai tanggapan efisien terhadap krisis sistemis sektor keuangan dan demi stabilisasi keadaan pada pasaran uang, pada musim dingin 2008/2009 Pemerintah Federal Jerman menyiapkan dua paket penyelamatan berisi miliaran Ero untuk industri perbankan. Tindakan serupa diambil juga oleh negara lain (Amerika Serikat, Perancis, Inggris). Di samping itu pemerintah di Berlin menyediakan dana penggerakan konyungtur dalam dua paket untuk industri. Ternyata
  • 12. program-program pemerintah untuk perbaikan jalan umum dan renovasi sekolah dan bangunan umum lain mencapai hasil baik. Hal yang sama berlaku untuk usaha mempertahankan tempat kerja meskipun tingkat produksi di perusahaan jauh di bawah kapasitas (jam kerja terbatas), dan untuk premi pelestarian lingkungan untuk kendaraan tua (sampai September 2009). Undang-undang akselerasi pertumbuhan ekonomi yang mulai berlaku menjelang akhir tahun 2009 membawa penurunan pajak lebih lanjut serta impuls untuk permintaan barang di dalam negeri. Penataan Kembali Arsitektur Keuangan Internasional Berkenaan dengan krisis pasar keuangan, Jerman berusaha dengan giat di berbagai forum (Uni Eropa, G20, IMF) demi reformasi arsitektur keuangan internasional. Demi tujuan itu, cakupan regulasi pasar keuangan hendaknya diperluas kepada semua pihak yang beraksi, semua produk dan semua pasaran. Di samping itu perlu dijamin bahwa tindakan regulasi dilaksanakan secara konsisten dan menyeluruh. Di sektor perbankan, Jerman menginginkan aturan lebih ketat mengenai modal sendiri dan likuiditas, peraturan tanggung gugat yang berlaku secara internasional, serta pemeriksa keuangan yang mengontrol dengan lebih tegas. Pada waktu yang sama hendaknya diberlakukan regulasi lebih ketat pada sistem imbalan dari bank dan asuransi, begitu juga pemberian bonus kepada manajer yang tingginya tidak wajar dapat dilarang. Melalui kebijakan ekonomi yang dipegangnya, Pemerintah Federal ingin menghentikan gerak turun pertumbuhan secepat mungkin dan mengantar Jerman keluar dari krisis dalam keadaan lebih kuat. Sebelum adanya krisis pun kondisi umum untuk perusahaan telah diperbaiki lebih lanjut dengan penurunan biaya samping upah, pengaturan pasaran kerja yang lebih fleksibel, dan penyederhanaan birokrasi. Di samping itu pada tahun 2008 mulai berlaku reformasi pajak badan, hal yang berarti beban perusahaan diringankan. Inovasi untuk Pasaran Masa Depan Ada kemungkinan daya inovasi industri Jerman sekali lagi akan terbukti sebagai penggerak pemulihan ekonomi. Jerman mengeluarkan sekitar 2,6 persen produk domestik brutonya untuk penelitian dan pengembangan (P&P), angka yang jelas lebih tinggi daripada angka rata-rata di UE, yaitu 1,9 persen (2008). Pemerintah Federal bersama negara bagian dan pihak industri berniat untuk meningkatkan pengeluaran
  • 13. untuk penelitian dan pengembangan sampai tiga persen dari produk domestik bruto. Dengan 49 miliar dolar AS, Jerman juga menempati peringkat tinggi pada pengeluaran P&P yang didanai oleh perusahaan. Semangat penemu pun tidak pudar: Investor dan perusahaan dari Jerman mendaftarkan kurang lebih 11 persen dari semua paten pada tahun 2009 – peringkat ketiga pada daftar paten sedunia. Oleh karena itu Jerman termasuk negara terkemuka di sejumlah cabang teknologi yang berprospek baik. Termasuk di antaranya bioteknologi, nanoteknologi dan teknologi informasi, di samping ranah teknologi tinggi seperti biometri, penerbangan dan kedirgantaraan, elektroteknik dan logistik. Posisi yang sangat baik ditempati oleh industri Jerman yang bergerak di bidang teknologi lingkungan (energi angin, fotovoltaik, biomassa). Produsen instalasi kincir angin untuk pembangkit listrik mempunyai andil sebesar hampir 28 persen dalam pasaran dunia (lihat Bab 6). Teknologi informasi dan komunikasi termasuk cabang industri terbesar, di samping industri otomotif/konstruksi mesin dan industri elektronika. Cabang industri tersebut tumbuh dengan jauh lebih pesat daripada industri secara keseluruhan. Sudah sejak bertahun-tahun Jerman menempati peringkat atas di Eropa di bidang bioteknologi dan teknologi gene. Potensial pengetahuan di bidang nanoteknologi pun tinggi. Bidang Usaha yang Kuat dalam Industri dan Jasa Dasar untuk daya saing di dunia internasional tidak hanya terbentuk oleh ke-30 perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks saham Jerman (DAX), seperti Siemens, Volkswagen, Allianz, SAP atau BASF, melainkan juga oleh puluhan ribu perusahaan kecil dan madya dengan 500 karyawan di sektor-sektor industri hilir, khususnya konstruksi mesin, produksi komponen, tetapi juga nanoteknologi dan bioteknologi yang sering bekerja sama dalam kelompok setempat. Sebagai tulang punggung perekonomian Jerman dianggap perusahaan madya. Dengan mempekerjakan 25 juta orang lebih, perusahaan madya menyediakan jumlah terbesar tempat kerja, begitu pula bagian terbesar tempat pendidikan kerja bagi orang muda. Biar begitu, perusahaan industri besar merupakan sokoguru penting bagi perekonomian Jerman. Dibandingkan dengan negara industri lain seperti Inggris atau Amerika Serikat, basis industri itu luas dan jumlah pekerjanya besar – ada lima juta orang yang bekerja di perusahaan industri. Tidak ada negara ekonomi tradisional lain di mana produksi industri klasik memegang
  • 14. peranan pokok yang dapat dibandingkan dengan peranannya di Jerman. Andilnya dalam hasil ekonomi Jerman mencapai sekitar 37 persen. Spesialisasi Jerman adalah pengembangan dan pembuatan barang industri canggih, terutama barang investasi dan teknologi produksi yang inovatif. Cabangcabang industri terpenting ialah industri mobil, konstruksi mesin, elektroteknik dan kimia. Keempat cabang industri itu saja mempekerjakan 2,9 juta orang yang menghasilkan omzet sebesar 800 miliar Ero lebih. Industri mobil juga berperan sebagai penggerak inovasi: Sekitar 30 persen dari seluruh pengeluaran P&P intraperusahaan di Jerman berasal dari cabang industri tersebut. Dengan keenam perusahaan VW, Audi, BMW, Daimler, Porsche (VW) dan Opel (General Motors), Jerman tergolong negara produsen mobil terbesar di samping Jepang, Cina dan AS – dengan pangsa pasar besar di kelas menengah atas dan kelas atas. Walau begitu industri mobil terpukul juga oleh krisis penjualan yang melanda seluruh dunia. Untuk mempersiapkan diri bagi masa depan, seluruh industri otomotif kini sibuk mengembangkan unit penggerak yang ramah lingkungan, misalnya mesin diesel generasi baru, motor hibrida, dan elektrifikasi lebih jauh dari sistem penggerak. Dengan andil sebesar 13 persen lebih pada omzet, ke-6.000 perusahaan konstruksi mesin berperingkat kedua setelah industri otomotif. Sebagai pemberi kerja paling besar dalam industri (965.000 tempat kerja) dan cabang industri pengekspor terpenting, konstruksi mesin menempati posisi kunci dalam perekonomian Jerman. Industri kelistrikan mengalami pertumbuhan dan tergolong sektor industri paling kuat dan sangat inovatif. Lebih dari 20 persen dari investasi yang dilakukan di Jerman untuk penelitian dan pengembangan terjadi di industri kelistrikan. Industri kimia, yang untuk sebagian dimiliki oleh perusahaan asing melalui pengambilalihan atau peleburan, terutama menghasilkan bahan baku. Dengan pabrik BASF di Ludwigshafen, Jerman memiliki perusahaan kimia terbesar di dunia. Lebih dari 29 juta orang bekerja di sektor jasa – sekitar 12 juta di antaranya pada usaha jasa swasta dan publik, 10 juta di bidang-bidang perdagangan, perhotelan dan restoran, angkutan, serta tujuh juta dalam sektor pendanaan, penyewaan dan jasa untuk perusahaan. Fungsi penunjang di sektor jasa dipegang oleh bidang perbankan dan asuransi. Cabang industri ini terpusatkan di Frankfurt am Main, kota tempat domisili bank terpenting di Eropa kontinental yang juga merupakan tempat kedudukan Bank Sentral Eropa (ECB), Bundesbank (Bank Sentral Jerman) dan Bursa Saham Jerman.
  • 15. Berdasarkan survei yang dilakukan Eurobarometer, Jerman memiliki peringkat terendah di antara 25 anggota Uni Eropa dalam hal kebanggaan nasional (national pride). Sedangkan survei yang dilakukan majalah Spiegel terhadap 1.000 responden bulan Maret 2005 menunjukkan bahwa nilai ”kesadaran nasional” (national consciousness) merupakan nilai yang paling rendah (26-31 persen) di antara nilai-nilai lainnya yang dianggap penting dalam kehidupan rakyat Jerman. Nilai yang tertinggi peringkatnya adalah kejujuran dan integritas (81-83 persen).