M k p (kurikulum&pembelajaran)

MEDIA KOMUNIKASI
        PENDIDIKAN
karangan : Prof. Dr. Sudarwan Danim


                Eka Yuli Sulastri
                  (2011031041)
            II-A Pendidikan Ekonomi
             Universitas Kuningan
BAB I
Pengertian Dan Esensi
Teknologi Pendidikan
Rangkuman
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi
   komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dan banyak
   dibuat instrumen teknologi seperti satelit, TV, radio, video-tape, dan
   komputer.
Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk pendidikan perlu dalam proses
   belajar mengajar, karena tujuan pendidikan yang efektif dan efisien
   dapat tercapai.
Pendidikan sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses belajar mengajar
   untuk                 membantu                  anak               didik
   menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui, dan menghayati nilai-
   nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri, masyarakat dan negara secara
   keseluruhan.
Upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan itu adalah dengan cara
   memanfaatkan teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajarnya.
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan
   bagi kepentingan pendidikan yang memungkinkan adanya (1) penyebaran
   informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi, (2)
   teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan
   sistematis, (3) teknologi pendidikan menjadi partner guru, (4) teknologi
   pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Lanjutan
Teknologi pendidiklan sering mengandung konotasi penggunaan peralatan
   atau mesin yang rumit. Namun itu tidak selamanya benar.
Istilah teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi
   pengajaran (instructional technology) secara umum dapat diartikan
   sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi untuk
   kegiatan pendidikan atau pengajaran. Yang paling penting disini adalah
   proses integrasi antara manusia, ide, organisasi dan peralatan.
Dengan demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai
   media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan
   untuk tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, dan papan tulis.
   Teknologi pendidikan mensyaratkan prosedur, ide, peralatan dan
   organisasi yang dikaji secara sistematis, logis, dan ilmiah.
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang
   digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan
   siswa atau peserta didik. Media pendidikan itu banyak dan
   bervariasi, sedang teknologi pendidikan itu menekankan kepada
   pendekatan teknologis        dalam pengelolaan pendidikan. Teknologi
   pendidikan mengintegrasikan aspek manusia, proses prosedur dan
   peralatan.
Lanjutan
Teknologi dan media, setidaknya menurut teori, merupakan modal dasar ke
   arah sukses pendidikan, kalaupun tidak dianggap sebagai kunci pokok.
   Teknologi pendidikan mengarah kepada prosedur ilmiah berdasarkan
   metodologi tertentu dalam rangka penyelenggaraan pendidikan.
Media teknologi pendidikan mendorong dan diharapkan memberi arah
   kepada guru untuk melihat perbuatan mengajar sebagai upaya
   memecahkan masalah secara ilmiah. Setiap materi pelajaran disajikan
   dalam bentuk pemecahan masalah, melalui langkah-langkah ilmiah, logis
   dan sistematis.
Komentar
Teknologi komunikasi pendidikan itu sangat penting dan diperlukan dalam
   proses kegiatan belajar mengajar. Karena selain dapat mengefektifkan
   waktu yang mungkin relatif singkat itu, peserta didik akan mendapatkan
   pengetahuan yang lebih banyak dan luas dibandingkan dengan peserta
   didik yang sekolahnya tidak ada media teknologi yang menunjang.
Memang ada kekurangan serta kelebihan dalam telnologi pendidikan ini,
   namun kita harus mengambil nilai positif dari semua itu.
Seperti contoh, sekarang ini banyak peserta didik yang menggunakan
   teknologi itu dengan bermain game online, atau bahkan mengahbiskan
   waktu untuk update status di jejaring sosial. Namun, itu tidak patut
   untuk dicontoh. Seharusnya kita sebagai warga negara yang baik dapat
   menonjolkan hal-hal positif dan menjauhkan hal-hal yang dianggap
   negatif atau tidak menguntungkan dari teknologi ini.
Tapi, kitapun butuh yang namanya refresing. Mungkin bermain game online
   atau update status itu diperlukan saat-saat tertentu jika kita merasa
   jenuh atau bosan dengan apa yang sedang kita kerjakan. Sehingga kita
   dapat mem-fresh-kan otak kita agar dapat berpikir jernih lagi.
BAB II
  Alat-alat Teknologi
Pendidikan Dan Jaringan
       Informasi
Rangkuman
Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
   teknologi membuat ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri
   berkembang semakin pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan ilmu
   dan teknologi mempunyai hubungan erat, pendidikan mungkin wadah
   paling menonjol dalam rangka kemajuan itu. Ada beberapa media yang
   dapat digunakan, yaitu :
1. Papan tulis, banyak digunakan di sekolah tradisional. Papan tulis
   mempunyai nilai tertentu, seperti penyajian bahan dapat dilakukan
   secara jelas, dapat merangsang anak untuk aktif.
2. Bulletin board dan display, biasanya dibuat secara khusus dan digunakan
   untuk mempertontonkan pekerjaan siswa, gambar-gambar, badan,
   poster, atau objek berdimensi lainnya.
3. Gambar dan ilustrasi fotografi, tidak diproyeksikan dan terdapat
   disekitar kita serta relatif mudah diperoleh untuk ditunjukan kepada
   anak.
4. Slide dan filmstrip, merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat
   dan mudah dioperasikan.
5. Film, khususnya film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan
   sebagai alat bantu pengajaran.
Lanjutan
6. Rekaman pendidikan, alat audio yang tidak diikuti dengan visual. Melalui
    rekaman kita dapat mendengarkan cerita, pidato, musik, sajak.
7. Radio pendidikan, radio adalah alat elektronik yang muncul dari hasil
    teknologi komunikasi. Mempunyai nilai tertentu seperti memberikan
    berita yang up to date, menarik minat, jangkauan luas, berdasarkan
    kenyataan.
8. Televisi pendidikan, televisi adalah alat elekronik yang berfungsi
    menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu. Televisi pendidikan
    dianggap barang mewah karenanya sulit dijangkau.
9. Peta dan globe, peta adalah penyajian visual dari muka bumi, globe adalah
    bola bumi atau model. Peta dan globe berbeda secara gradual, namun
    tetap saling melengkapi.
10. Buku pelajaran, alat pelajaran yang paling populer dan banyak digunakan
    ditengah-tengah penggunaan alat pelajaran lain. Mempunyai nilai
    tertentu seperti membantu guru dalam merealisasikan kurikulum, dapat
    dijadikan pegangan, memancing aspirasi.
11. Overhead projektor, memproyeksikan pada layar apa yang tergambar
    atau tertulis pada kertas transparan.
Lanjutan
12. Tape recorder, alat ini sangat serasi digunakan dalam pelajaran bahasa.
    Keuntungannya, murid dapat mendengarkan kembali apa yang dibacanya,
    dapat digunakan dalam interview, memudahkan pemahaman terhadap
    penguasaan anak terutama dalam pelajaran bahasa.
13. Alat teknologi pendidikan lainnya adalah mesin belajar dan belajar
    berprograma, laboratorium bahasa, komputer, model, pameran, museum
    sekolah, dramatisasi dan demonstrasi, manusia sumber, survei
    masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat, kemah, kerja lapangan, dan
    lain sebagainya merupakan media pendidikan yang mengandung nilai-nilai
    pendidikan.
Peningakatan kualitas SDM merupakan tuntutan yang harus dipatuhi oleh
    institusi pendidikan. Pengembangan jaringan informasi adalah upaya
    mendasar yang perlu disegerakan. Pengembangan jaringan informasi yang
    mudah, murah, dan bermanfaat merupakan salah satu alternatif pilihan
    yang dapat diambil segera.
Komentar
Alat-alat teknologi pendidikan yang telah disebutkan diatas memang sudah
   sangat jelas dan sangat menunjang sekali dalam proses pembelajaran di
   sekolah khususnya. Namun, tetap saja peran guru disini tidak akan
   pernah dapat digantikan oleh alat-alat tersebut. Itu hanya sebagai
   penunjang saja. Tapi kebanyakan guru/dosen menggunakan alat-alat
   tersebut itu dalam proses pembelajarannya. Bukan hanya itu, bahkan
   guru/dosen itu terpaku pada alat itu sehingga guru atau dosen itu hanya
   duduk saja dengan membacakan pelajaran tanpa memberikan contoh
   yang konkrit. Itu semua menyebabkan peserta didiknya menjadi jenuh
   dan bosan sehingga harus ada permainan tertentu yang mungkin akan
   menarik minat belajar siswa kembali.
Memang semua alat-alat itu sangat diperlukan, tapi tetap pada prinsipnya
   bahwa gseorang guru/dosen tidak akan pernah bisa digantikan oleh
   apapun termasuk alat canggih sekalipun.
Karena masyarakat kita ada yang miskin dan kaya, pengembangan jaringan
   informasinya      harus     dapat     dilakukan    secara    seimbang.
   Mudah, murah, cepat, serta bermanfaat dapat dijadikan dasar dalam
   pemersatu jaringan informasi baik si kaya maupun si miskin.
BAB III
Pengajaran Dan Kualitas
        Lulusan
Rangkuman
Rendahnya kualitas atau mutu produk pendidikan kita secara
   hipotesis, dinilai sebagai akibat dari lemahnya penataan kegiatan
   akademik institusional, lemahnya penataan tersebut sekaligus tercermin
   dalam kondisi proses belajar mengajar di kelas, khususnya dan proses
   belajar mengajar pada umumnya. Lemahnya mutu proses belajar
   mengajar sebagaimana disebut diatas antara lain diakibatkan oleh
   karena subsistem yang turut membangun proses itu masih lemah :
   kualitas tenaga pengajar/dosen yang belum memadai, motif berprestasi
   siswa rendah, fasilitas jauh dari jangkauan dan sistem nilai individual
   yang masih banyak “tergantung” dan kurang berani memutuskan.
Mengajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengorganisasi atau
   menata sejumlah sumber potensi secara baik dan benar sehingga terjadi
   proses belajar anak. Metode belajar yang umum dipakai dalam proses
   belajar    mengajar    di kelas antara         lain : ceraha,       tanya
   jawab, diskusi, tugas, latihan inkuiri, karyawisata, kerja dalam
   kelompok, bermain peranan, simulasi sosial, seminar, studi kasur dan
   lain-lain.
Metode latihan inkuiri dapat diartikan sebagai proses mempersiapkan
   kondisi agar subjek didik siap menjawab teka-teki.
Metode-metode mengajar yang lain, dapat dipakai. Namun demikian, pada
   tingkat pendidikan tinggi, variasi semacam ini tidak terlalu menonjol.
Lanjutan
Jenis-jenis kegiatan akademik pada perguruan tinggi yang dihubungkan
   dengan konsep SKS (Sistem Kredit Semester) sangat spesifik sifatnya.
   Kegiatan akademik tersebut ada dua jenis yakni kegiatan akademik
   untuk mahasiswa dan kegiatan akademik untuk dosen.
Pada institusi pendidikan tinggi, lebih-lebih yang menerapkan sistem imbalan
   (honor atau honor tambahan) dosen/guru cenderung menuntut beban
   studi yang cukup banyak. Mahasiswapun cenderung menuntut beban studi
   melebihi ketentuan maksimal, tanpa menghitung kemampuan diri dan
   satuan waktu yang harus ia penuhi.
Dalam artian institusi, pendidikan dapat dikatakan berkualitas, jika institusi
   pendidikan itu mencapai tingkat produktivitas tertentu. Produktivitas
   mengandung arti efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berarti sejumlah
   lulusan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tinggi dengan kualitas
   tertentu, sedangkan efisiensi berarti keserasian yang diperoleh atau
   yang timbul dalam proses mencapai efektivitas itu.
Pendidikan tinggi dapat dikatakan berkualitas jika produk pendidikan dapat
   langsung diserap oleh pemakai lulusan itu, sebagai sisi lain dari upaya
   melihat kualitas pendidikan.
Jika jumlah yang lulus sama dengan jumlah yang diserap oleh pasaran kerja,
   maka ia dikatakan berkualitas. Namun tidak selamanya benar, karena
   adakalanya tenaga yang diluluskan berkualitas tinggi, tapi lapangan kerja
   bidang itu masih langka.
Lanjutan
Namun demikian, kualitas pendidikan tidak hanya dilihat secara ekonomis.
  Pendidikan itu membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang
  Maha Esa, memiliki kepribadian dan semangat kebangsaan, cinta tanah
  air dan seterusnya, yang pada akhirnya dapat membangun diri sendiri
  serta bersama-sama membangun bangsanya.
Komentar
Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern ini,
   seorang pendidik baik dosen/guru harus bisa menciptakan atau
   menyiapkan lulusan yang berkualitas bukan hanya kuantitasnya. Lulusan
   yang berkualitas itu yang bisa menempatkan dirinya ke dalam keadaan
   apapun di lapangan kerja nantinya.
Sebagai pendidik, juga harus bisa menyesuaikan metode-metode apa yang
   cocok dalam proses belajar mengajarnya. Tidak hanya metode ceramah
   yang mungkin peserta didik tidak akan terlalu memerhatikannya karena
   sangat membosankan. Ada juga cara lain seperti diskusi, tanya jawab
   atau kerja dalam kelompok. Itu bisa membangkitkan semangat belajar
   peserta didik.
Sehingga peserta didik dapat mengembangkan apa yang ada dalam
   pikirannya untuk dapat dibagikan kepada orang banyak dan bisa jadi
   pengetahuan baru yang akan didapat semua peserta didik yang ada dalam
   kelas itu misalnya.
Dari kegiatan-kegioatan diatas, dapat dipastikan lulusan berkualitas itu
   karena sudah adanya kebiasaan yang selalu dilakukan sehingga proses ke
   depan dalam mencari pekerjaan akan dibawa rileks dan senyaman
   mungkin, tidak dijadikan beban yang berat karena sudah terbiasa
   berbicara didepan orang banyak sekalipun.
BAB IV
Profesionalisasi Guru
Rangkuman
Kompetensi tenaga edukatif atau tenaga guru di Indonesia pada umumnya
   mengacu pada tiga jenis kompetensi, yaitu : (1) kompetensi pribadi, (2)
   kompetensi profesi, dan (3) kompetensi kemasyarakatan.
Tenaga edukatif yang bertugas pada suatu perguruan tinggi tidak hanya
   harus mempunyai “performance” yang profesional, akan tetapi juga
   tanggung jawab profesional. Tenaga edukatif tidak hanya bertata laku
   seperti dalam bidang pendidikan dan pengajaran, melainkan bertanggung
   jawab dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan, perbaikan-
   perbaikan, pengajaran dan membantu rekan kerjanya.
Tenaga edukatif profesional yang dapat memberikan pelayanan optimalk
   kepada siswa dan demi masa depan siswa itu sendiri dan peningkatan
   mutu generasi muda bangsa, hingga saat ini dirasakan amat sulit dan
   sukar dipecahkan masalahnya.
Kemampuan profesional tenaga edukatif tidak status quo, melainkan perlu
   dibina dan dikembangkan, paling tidak dalam batas-batas dimana misi itu
   dapat dilakukan.
Komentar
Tenaga edukatif itu memang harus yang profesional dan berpengalaman.
   Sehingga kepada peserta didiknya dapat menjadi contoh nyata yang akan
   menyebabkan si peserta didik itu berpikir bagaimana bisa jadi seperti
   pendidiknya itu.
Selain itu, tenaga edukatif yang profesional dapat melahirkan peserta didik
   yang profesional pula.
Tenaga edukatif yang profesional disini juga haruslah sudah terspesialisasi
   menurut bidangnya masing-masing. Karena sekarang telah ada yang
   namanya sertifikasi guru, maka setiap guru yang telah sertifikasi pasti
   menguasai satu bidang tertentu dan telah teruji pendidikannya pula.
BAB V
Studi Prestasi Belajar
Rangkuman
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu. Dari
   proses itu akan diperoleh sesuatu hasil yang disebut hasil belajar. Pada
   perguruan tinggi, hasil belajar mahasiswa sering disebut indeks prestasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi belajar, secara garis besar dapat
   digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu faktor-faktor yang
   berasal dari dalam diri mahasiswa, dan faktor-faktor yang berasal dari
   luar diri mahasiswa (Suryabrata 1984).
Banyaknya     kesibukan     selain   belajar   yang     dilakukan   seorang
   mahasiswa, dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas belajar.
   Kesibukan yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya, dapat
   mengakibatkan kelelahan fisik maupun psikis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kondisi bebas berpikir
   kreatif memacu setiap manusia, baik pria maupun wanita berkompetensi
   untuk menunjukkan kemampuannya.
Bahan pelajaran merupakan faktor ekstern mahasiswa yang dapat
   mempengaruhi masa penyelesaian studi maupun prestasi belajar.
   Perbedaan anggapan, persepsi, dan penilaian mahasiswa terhadap suatu
   bahan pelajaran kiranya dapat mempengaruhi proses belajar.
Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap
   prestasi belajar mahasiswa.
Komentar
Hal yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa adalah mulai
   menyeimbangkan kegiatan kampus dengan kegiatan lainnya, sehingga apa
   yang telah menjadi kegiatan itu tidak terganggu sama sekali. Dari sana,
   mungkin seorang mahasiswa dapat memberikan hasil yang maksimal
   dengan keadaan yang mungkin minimal.
Selain itu, fasilitas juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
   mahasiswa. Jika fasilitas di kampus itu sangat menunjang sekali dalam
   proses pembelajaran, maka mahasiswa pun akan memberikan hasil yang
   maksimal pula. begitupun sebaliknya. Jika fasilitasnya kurang memadai,
   maka mahasiswa pun akan merasa malas atau enggan untuk belajar.
Jadi sudah jelas, bahwa fasilitas adalah faktor penunjang dalam proses
   pembelajaran yang baik selain adanya dosen yang emmang sudah
   profesional.
BAB VI
Studi Mahasiswa Di
 Perguruan Tinggi
Rangkuman
Salah satu usaha optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa adalah dengan
   jalan penerapan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit adalah
   suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa,
   beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program
   lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit.
Tujuan penerapan SKS adalah memberi peluang kepada mahasiswa yang
   berprestasi tinggi untuk dapat menyelesaikan studi secara cepat.
Untuk satu matakuliah dengan sekian kredit semesterjadwal pelaksanaan
   kuliahnya harus disesuaikan dengan nilai kredit semesternya, serta
   dengan memperhatikan efektivitas penyelenggaraan dan penyampaiannya
   kepada mahasiswa.
Didalam menggunakan SKS sebagai cara untuk menyelenggaraakn pendidikan
   dimana kemungkinan mengadakan variasi program itu akan dimanfaatkan,
   maka penataan kembali penyelenggaraan program perlu mendapat
   perhatian utama.
Pada dasarnya variasi program dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip
   matakuliah utama dan pilihan, serta prinsip dimungkinkannya memindah
   kredit (dalam hal ini lebih jelas disebut “credentials”) dari suatu sumber
   atau rumah penyelenggaraan ke yang lain.
Komentar
Setiap perguruan tinngi baik negeri maupun swasta pasti mengadakan SKS,
   karena itu adalah target untuk pencapaian proses pembelajaran
   mahasiswa. Dengan adanya SKS, kita bisa tau kemampuan kita sudah
   sampai mana.
Dari proses pembelajaran yang telah berlangsung selama satu semester
   atau kurang lebih enam bulan lamanya, kita akan tahu indeks prestasi
   yang kita dapat dan jika indeks prestasi kita bagus melebihi batas
   minimal, maka kita bisa mengambil matakuliah di semester yang lebih
   tinggi. Ini merupakan salah satu kesempatan bagi tiap mahasiswa agar
   dapat lulus dengan cepat.
BAB VII
Keserasian Pendidikan Di
   Kota Dan Di Desa
Rangkuman
Pendidikan sebagai alat pengubah perilaku manusia menempati posisi
   tersendiri dalam kancah kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
   Kebutuhan dan tuntutan akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
   semacam itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat sejalan
   dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Khusus untuk memasuki perguruan tinggi, menurut Soepardjo
   Adikusumo, mereka cenderung dari desa ke kota dan dari luar Jawa ke
   Jawa. Gejala meminati pendidikan di perkotaan tentu saja tidaklah
   terbatas pada tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat pendidikan
   menengah pun sangat menonjol, terutama di daerah-daerah di tingkat
   desa atau kecamatan, dimana pendidikan menengah belum ada.
Ledakan penduduk membawa dampak terhadap bertambahnya kebutuhan
   akan pendidikan dan karenanya harus diberi arti tersendiri bagi
   pengembangan pendidikan lebih lanjut.
Masyarakat desa, dengan kemampuan yang ada menjadi berperilaku seperti
   masyarakat kota, oleh sebab itu membanjirlah anak didik untuk
   memasuki lembaga pendidikan tertentu dalam batas mana ia mampu.
Peserta didik di desa berasal dari kalangan miskin atau tidak beruntung
   dibanding dengan peserta didik di kota yang nota bene-nya lebih
   beruntung.
Lanjutan
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah, bahwa bangsa Indonesia itu
   berbhineka. Atas dasar kebhinekaan itu, upaya menyelaraskan
   pendidikan antara kota dengan desa, baik kualitatif maupun
   kuantitatif, dan apalagi untuk setiap level pendidikan, tidak lain seperti
   memutar ujung menjadi pangkal.
Beberapa upaya praktis sebagai jembatan untuk meminimalkan
   ketidakserasian itu memang ada dan sebagian telah dilakukan, seperti :
   penataan muatan lokal, penentuan standar kurikulum dan buku
   paket, penentuan jam belajar, pola pengangkatan guru, ketentuan jumlah
   siswa per kelas, jam mengajar bagi guru, dan masih banyak lagi yang
   lainnya. Fasilitas sumber informasi umum, sarana transportasi, kebiasaan
   hidup dan pola persaingan, jangkauan pandang, figur idola, variasi
   lapangan kerja, dan lain-lain akan tetap berbeda secara kontras.
Atas dasar itu, yang menjadi fokus kita adalah bukan semata-mata
   merealisasikan obsesi menyerasikan pendidikan di kota dan di
   desa, melainkan juga menanamkan konsep, bahwa tujuan “akhir” manusia
   adalah hidup layak dimanapun mereka tinggal.
Komentar
Keserasian pendidikan antara di kota dan di desa memang benar harus ada.
   Karena pendidikan itu kita bisa dapatkan dimana saja. Di kota atau di
   desa sama saja yang terpenting adalah semangat kita untuk belajar itu
   harus tinggi. Selain itu, tenaga pendidik pun harus yang sama-sama
   berkualitas. Jangan mentang-mentang mengajar di desa, maka diberi
   guru abal-abal. Harusnya yang tinggal di desa itu tenaga pendidiknya
   yang benar-benar berkualitas sehingga bisa membuktikan kepada uyang
   di kota bahwa yang di desa juga mampu bersaing karena sama-sama
   mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.
Sekian,
Terima Kasih ...
1 de 30

Recomendados

Peranan teknologi dalam pengajaran por
Peranan teknologi dalam pengajaranPeranan teknologi dalam pengajaran
Peranan teknologi dalam pengajaranZaini Nie
2.4K visualizações7 slides
Ict dan multimedia kanak kanak prasekolah por
Ict dan multimedia kanak kanak prasekolahIct dan multimedia kanak kanak prasekolah
Ict dan multimedia kanak kanak prasekolahISMAILMAMAT
41.5K visualizações119 slides
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanak por
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanakHbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanak
Hbec3903 teknologi dan ict dalam pendidikan awal kanak kanakFazriFMR
3.6K visualizações13 slides
Asimen hbef233 por
Asimen hbef233Asimen hbef233
Asimen hbef233ainuldindin
37 visualizações30 slides
Teknologi dalam pendidikan por
Teknologi dalam pendidikanTeknologi dalam pendidikan
Teknologi dalam pendidikanMunirah Sobri
30.8K visualizações16 slides
Peranan ict dalam bilik darjah 2 por
Peranan ict dalam bilik darjah 2Peranan ict dalam bilik darjah 2
Peranan ict dalam bilik darjah 2Naque Stylolito
352 visualizações6 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Esei siap por
Esei siapEsei siap
Esei siapFatin Fakhriah
528 visualizações17 slides
Pengintegrasian Teknologi dalam PdP por
Pengintegrasian Teknologi dalam PdPPengintegrasian Teknologi dalam PdP
Pengintegrasian Teknologi dalam PdPAina Shafina
17.5K visualizações17 slides
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran por
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan PembelajaranPenggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajarandaniadarweesy
14.4K visualizações28 slides
Bab i por
Bab iBab i
Bab iMuthi Nur Fathin
322 visualizações8 slides
Tugasan 3 por
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3rubiha86
3.6K visualizações9 slides
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran por
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranFarah Liyana Sholehhuddin
12.4K visualizações18 slides

Mais procurados(19)

Esei siap por Fatin Fakhriah
Esei siapEsei siap
Esei siap
Fatin Fakhriah528 visualizações
Pengintegrasian Teknologi dalam PdP por Aina Shafina
Pengintegrasian Teknologi dalam PdPPengintegrasian Teknologi dalam PdP
Pengintegrasian Teknologi dalam PdP
Aina Shafina17.5K visualizações
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran por daniadarweesy
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan PembelajaranPenggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
Penggunaan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran
daniadarweesy14.4K visualizações
Tugasan 3 por rubiha86
Tugasan 3Tugasan 3
Tugasan 3
rubiha863.6K visualizações
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran por Farah Liyana Sholehhuddin
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah PembelajaranAplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Aplikasi Teknologi Untuk Pelajar Masalah Pembelajaran
Farah Liyana Sholehhuddin12.4K visualizações
Topik 1 teknologi pendidikan por Tan Yin
Topik 1 teknologi pendidikanTopik 1 teknologi pendidikan
Topik 1 teknologi pendidikan
Tan Yin6.1K visualizações
Teknologi Pendidikan por dr2200s
Teknologi PendidikanTeknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan
dr2200s4.5K visualizações
Teknologi por KUmiko KiYoko
TeknologiTeknologi
Teknologi
KUmiko KiYoko15.8K visualizações
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan por Supratno Ani
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Supratno Ani10.3K visualizações
Pengembangan media pembelajaran berbasis ict por yommi25
Pengembangan media pembelajaran berbasis ictPengembangan media pembelajaran berbasis ict
Pengembangan media pembelajaran berbasis ict
yommi258.7K visualizações
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBk) por Letchumi Perumal
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBk)PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBk)
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBk)
Letchumi Perumal7.6K visualizações
Pengajaran & pembelajaran mobile por Izzah Zahh
Pengajaran & pembelajaran mobilePengajaran & pembelajaran mobile
Pengajaran & pembelajaran mobile
Izzah Zahh3.2K visualizações
Penggunaan ICT dalam PdP por Rain_Ain
Penggunaan ICT dalam PdPPenggunaan ICT dalam PdP
Penggunaan ICT dalam PdP
Rain_Ain2.5K visualizações
Makalah Pemanfaatan TIK melalui Pembelajaran Jarak Jauh Khamdiyah por khamdiyah
Makalah Pemanfaatan TIK melalui Pembelajaran Jarak Jauh KhamdiyahMakalah Pemanfaatan TIK melalui Pembelajaran Jarak Jauh Khamdiyah
Makalah Pemanfaatan TIK melalui Pembelajaran Jarak Jauh Khamdiyah
khamdiyah3K visualizações
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBK)/CALL (BMP3093) por SUFINA SHUKRI
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBK)/CALL (BMP3093)PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBK)/CALL (BMP3093)
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BERBANTUKAN KOMPUTER (PPBK)/CALL (BMP3093)
SUFINA SHUKRI714 visualizações
Peran teknologi pendidikan dalam meningkatkan mutu serta kualitas peserta did... por Octaryo Susilo
Peran teknologi pendidikan dalam meningkatkan mutu serta kualitas peserta did...Peran teknologi pendidikan dalam meningkatkan mutu serta kualitas peserta did...
Peran teknologi pendidikan dalam meningkatkan mutu serta kualitas peserta did...
Octaryo Susilo14.3K visualizações
Media pengajaran por Tien Yu Yu
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
Tien Yu Yu21.3K visualizações

Similar a M k p (kurikulum&pembelajaran)

Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar por
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benarMedia dapat menanamkan konsep dasar yang benar
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benarNur Kholis Hamzah
540 visualizações2 slides
Ict por
IctIct
IctYuslipah
581 visualizações4 slides
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut por
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebutSeiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebutdianseptian09
4.6K visualizações7 slides
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah por
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
14.9K visualizações21 slides
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf por
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdfPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdfZukét Printing
4 visualizações14 slides
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx por
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docxPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docxZukét Printing
4 visualizações14 slides

Similar a M k p (kurikulum&pembelajaran)(20)

Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar por Nur Kholis Hamzah
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benarMedia dapat menanamkan konsep dasar yang benar
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar
Nur Kholis Hamzah540 visualizações
Ict por Yuslipah
IctIct
Ict
Yuslipah581 visualizações
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut por dianseptian09
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebutSeiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut
dianseptian094.6K visualizações
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah por khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
khamdiyah14.9K visualizações
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf por Zukét Printing
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdfPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.pdf
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.pdf
Zukét Printing4 visualizações
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx por Zukét Printing
Pentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docxPentingnya Teknologi Pembelajaran  Bahasa Arab.docx
Pentingnya Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab.docx
Zukét Printing4 visualizações
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan por Supratno Ani
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikanHubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Hubungan teknologi dengan dunia pendidikan
Supratno Ani2.3K visualizações
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx por FaniAzzahra3
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docxTantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
Tantangan Dan Solusi dalam Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia.docx
FaniAzzahra3197 visualizações
Tugas makalah deden ppt por amirazzam
Tugas makalah deden pptTugas makalah deden ppt
Tugas makalah deden ppt
amirazzam391 visualizações
Teknologi dan media pembelajaran por nurasiyahnabil
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
nurasiyahnabil276 visualizações
Teknologi dan media pembelajaran por nurasiyahnabil
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
nurasiyahnabil172 visualizações
Teknologi dan media pembelajaran por nurasiyahnabil
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
nurasiyahnabil1.5K visualizações
Teknologi dan media pembelajaran por nurasiyahnabil
Teknologi dan media pembelajaranTeknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran
nurasiyahnabil231 visualizações
Tugas PPT Dr. Deden Makbuloh, M.Ag por amirazzam
Tugas PPT Dr. Deden Makbuloh, M.AgTugas PPT Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Tugas PPT Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
amirazzam341 visualizações
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran por Jerry Makawimbang
Pemanfaatan tik dalam pembelajaranPemanfaatan tik dalam pembelajaran
Pemanfaatan tik dalam pembelajaran
Jerry Makawimbang12K visualizações
Makalah metode pembelajaran bahasa arab por Muhammad Idris
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMakalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
Muhammad Idris4.9K visualizações
Pembelajaran ict redhana por iwayanredhana
Pembelajaran ict redhanaPembelajaran ict redhana
Pembelajaran ict redhana
iwayanredhana1.5K visualizações
Bab ii modul media por Amrizal Ahmad
Bab ii modul mediaBab ii modul media
Bab ii modul media
Amrizal Ahmad1.6K visualizações
Jawaban psb semester genap por lavanter simamora
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
lavanter simamora4.6K visualizações
Fti209 tgs kon_tek por staffpengajar
Fti209 tgs kon_tekFti209 tgs kon_tek
Fti209 tgs kon_tek
staffpengajar295 visualizações

M k p (kurikulum&pembelajaran)

  • 1. MEDIA KOMUNIKASI PENDIDIKAN karangan : Prof. Dr. Sudarwan Danim Eka Yuli Sulastri (2011031041) II-A Pendidikan Ekonomi Universitas Kuningan
  • 2. BAB I Pengertian Dan Esensi Teknologi Pendidikan
  • 3. Rangkuman Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dan banyak dibuat instrumen teknologi seperti satelit, TV, radio, video-tape, dan komputer. Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk pendidikan perlu dalam proses belajar mengajar, karena tujuan pendidikan yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pendidikan sebenarnya lebih memusatkan diri pada proses belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui, dan menghayati nilai- nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri, masyarakat dan negara secara keseluruhan. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi tuntutan itu adalah dengan cara memanfaatkan teknologi pendidikan dalam proses belajar mengajarnya. Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan yang memungkinkan adanya (1) penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi, (2) teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis, (3) teknologi pendidikan menjadi partner guru, (4) teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
  • 4. Lanjutan Teknologi pendidiklan sering mengandung konotasi penggunaan peralatan atau mesin yang rumit. Namun itu tidak selamanya benar. Istilah teknologi pendidikan (educational technology) atau teknologi pengajaran (instructional technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran. Yang paling penting disini adalah proses integrasi antara manusia, ide, organisasi dan peralatan. Dengan demikian, secara umum teknologi pendidikan diartikan sebagai media yang lahir dari revolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan-tujuan pengajaran disamping guru, buku, dan papan tulis. Teknologi pendidikan mensyaratkan prosedur, ide, peralatan dan organisasi yang dikaji secara sistematis, logis, dan ilmiah. Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Media pendidikan itu banyak dan bervariasi, sedang teknologi pendidikan itu menekankan kepada pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan. Teknologi pendidikan mengintegrasikan aspek manusia, proses prosedur dan peralatan.
  • 5. Lanjutan Teknologi dan media, setidaknya menurut teori, merupakan modal dasar ke arah sukses pendidikan, kalaupun tidak dianggap sebagai kunci pokok. Teknologi pendidikan mengarah kepada prosedur ilmiah berdasarkan metodologi tertentu dalam rangka penyelenggaraan pendidikan. Media teknologi pendidikan mendorong dan diharapkan memberi arah kepada guru untuk melihat perbuatan mengajar sebagai upaya memecahkan masalah secara ilmiah. Setiap materi pelajaran disajikan dalam bentuk pemecahan masalah, melalui langkah-langkah ilmiah, logis dan sistematis.
  • 6. Komentar Teknologi komunikasi pendidikan itu sangat penting dan diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Karena selain dapat mengefektifkan waktu yang mungkin relatif singkat itu, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dan luas dibandingkan dengan peserta didik yang sekolahnya tidak ada media teknologi yang menunjang. Memang ada kekurangan serta kelebihan dalam telnologi pendidikan ini, namun kita harus mengambil nilai positif dari semua itu. Seperti contoh, sekarang ini banyak peserta didik yang menggunakan teknologi itu dengan bermain game online, atau bahkan mengahbiskan waktu untuk update status di jejaring sosial. Namun, itu tidak patut untuk dicontoh. Seharusnya kita sebagai warga negara yang baik dapat menonjolkan hal-hal positif dan menjauhkan hal-hal yang dianggap negatif atau tidak menguntungkan dari teknologi ini. Tapi, kitapun butuh yang namanya refresing. Mungkin bermain game online atau update status itu diperlukan saat-saat tertentu jika kita merasa jenuh atau bosan dengan apa yang sedang kita kerjakan. Sehingga kita dapat mem-fresh-kan otak kita agar dapat berpikir jernih lagi.
  • 7. BAB II Alat-alat Teknologi Pendidikan Dan Jaringan Informasi
  • 8. Rangkuman Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang semakin pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai hubungan erat, pendidikan mungkin wadah paling menonjol dalam rangka kemajuan itu. Ada beberapa media yang dapat digunakan, yaitu : 1. Papan tulis, banyak digunakan di sekolah tradisional. Papan tulis mempunyai nilai tertentu, seperti penyajian bahan dapat dilakukan secara jelas, dapat merangsang anak untuk aktif. 2. Bulletin board dan display, biasanya dibuat secara khusus dan digunakan untuk mempertontonkan pekerjaan siswa, gambar-gambar, badan, poster, atau objek berdimensi lainnya. 3. Gambar dan ilustrasi fotografi, tidak diproyeksikan dan terdapat disekitar kita serta relatif mudah diperoleh untuk ditunjukan kepada anak. 4. Slide dan filmstrip, merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan mudah dioperasikan. 5. Film, khususnya film pendidikan dianggap efektif untuk digunakan sebagai alat bantu pengajaran.
  • 9. Lanjutan 6. Rekaman pendidikan, alat audio yang tidak diikuti dengan visual. Melalui rekaman kita dapat mendengarkan cerita, pidato, musik, sajak. 7. Radio pendidikan, radio adalah alat elektronik yang muncul dari hasil teknologi komunikasi. Mempunyai nilai tertentu seperti memberikan berita yang up to date, menarik minat, jangkauan luas, berdasarkan kenyataan. 8. Televisi pendidikan, televisi adalah alat elekronik yang berfungsi menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu. Televisi pendidikan dianggap barang mewah karenanya sulit dijangkau. 9. Peta dan globe, peta adalah penyajian visual dari muka bumi, globe adalah bola bumi atau model. Peta dan globe berbeda secara gradual, namun tetap saling melengkapi. 10. Buku pelajaran, alat pelajaran yang paling populer dan banyak digunakan ditengah-tengah penggunaan alat pelajaran lain. Mempunyai nilai tertentu seperti membantu guru dalam merealisasikan kurikulum, dapat dijadikan pegangan, memancing aspirasi. 11. Overhead projektor, memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada kertas transparan.
  • 10. Lanjutan 12. Tape recorder, alat ini sangat serasi digunakan dalam pelajaran bahasa. Keuntungannya, murid dapat mendengarkan kembali apa yang dibacanya, dapat digunakan dalam interview, memudahkan pemahaman terhadap penguasaan anak terutama dalam pelajaran bahasa. 13. Alat teknologi pendidikan lainnya adalah mesin belajar dan belajar berprograma, laboratorium bahasa, komputer, model, pameran, museum sekolah, dramatisasi dan demonstrasi, manusia sumber, survei masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat, kemah, kerja lapangan, dan lain sebagainya merupakan media pendidikan yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Peningakatan kualitas SDM merupakan tuntutan yang harus dipatuhi oleh institusi pendidikan. Pengembangan jaringan informasi adalah upaya mendasar yang perlu disegerakan. Pengembangan jaringan informasi yang mudah, murah, dan bermanfaat merupakan salah satu alternatif pilihan yang dapat diambil segera.
  • 11. Komentar Alat-alat teknologi pendidikan yang telah disebutkan diatas memang sudah sangat jelas dan sangat menunjang sekali dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya. Namun, tetap saja peran guru disini tidak akan pernah dapat digantikan oleh alat-alat tersebut. Itu hanya sebagai penunjang saja. Tapi kebanyakan guru/dosen menggunakan alat-alat tersebut itu dalam proses pembelajarannya. Bukan hanya itu, bahkan guru/dosen itu terpaku pada alat itu sehingga guru atau dosen itu hanya duduk saja dengan membacakan pelajaran tanpa memberikan contoh yang konkrit. Itu semua menyebabkan peserta didiknya menjadi jenuh dan bosan sehingga harus ada permainan tertentu yang mungkin akan menarik minat belajar siswa kembali. Memang semua alat-alat itu sangat diperlukan, tapi tetap pada prinsipnya bahwa gseorang guru/dosen tidak akan pernah bisa digantikan oleh apapun termasuk alat canggih sekalipun. Karena masyarakat kita ada yang miskin dan kaya, pengembangan jaringan informasinya harus dapat dilakukan secara seimbang. Mudah, murah, cepat, serta bermanfaat dapat dijadikan dasar dalam pemersatu jaringan informasi baik si kaya maupun si miskin.
  • 12. BAB III Pengajaran Dan Kualitas Lulusan
  • 13. Rangkuman Rendahnya kualitas atau mutu produk pendidikan kita secara hipotesis, dinilai sebagai akibat dari lemahnya penataan kegiatan akademik institusional, lemahnya penataan tersebut sekaligus tercermin dalam kondisi proses belajar mengajar di kelas, khususnya dan proses belajar mengajar pada umumnya. Lemahnya mutu proses belajar mengajar sebagaimana disebut diatas antara lain diakibatkan oleh karena subsistem yang turut membangun proses itu masih lemah : kualitas tenaga pengajar/dosen yang belum memadai, motif berprestasi siswa rendah, fasilitas jauh dari jangkauan dan sistem nilai individual yang masih banyak “tergantung” dan kurang berani memutuskan. Mengajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengorganisasi atau menata sejumlah sumber potensi secara baik dan benar sehingga terjadi proses belajar anak. Metode belajar yang umum dipakai dalam proses belajar mengajar di kelas antara lain : ceraha, tanya jawab, diskusi, tugas, latihan inkuiri, karyawisata, kerja dalam kelompok, bermain peranan, simulasi sosial, seminar, studi kasur dan lain-lain. Metode latihan inkuiri dapat diartikan sebagai proses mempersiapkan kondisi agar subjek didik siap menjawab teka-teki. Metode-metode mengajar yang lain, dapat dipakai. Namun demikian, pada tingkat pendidikan tinggi, variasi semacam ini tidak terlalu menonjol.
  • 14. Lanjutan Jenis-jenis kegiatan akademik pada perguruan tinggi yang dihubungkan dengan konsep SKS (Sistem Kredit Semester) sangat spesifik sifatnya. Kegiatan akademik tersebut ada dua jenis yakni kegiatan akademik untuk mahasiswa dan kegiatan akademik untuk dosen. Pada institusi pendidikan tinggi, lebih-lebih yang menerapkan sistem imbalan (honor atau honor tambahan) dosen/guru cenderung menuntut beban studi yang cukup banyak. Mahasiswapun cenderung menuntut beban studi melebihi ketentuan maksimal, tanpa menghitung kemampuan diri dan satuan waktu yang harus ia penuhi. Dalam artian institusi, pendidikan dapat dikatakan berkualitas, jika institusi pendidikan itu mencapai tingkat produktivitas tertentu. Produktivitas mengandung arti efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berarti sejumlah lulusan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tinggi dengan kualitas tertentu, sedangkan efisiensi berarti keserasian yang diperoleh atau yang timbul dalam proses mencapai efektivitas itu. Pendidikan tinggi dapat dikatakan berkualitas jika produk pendidikan dapat langsung diserap oleh pemakai lulusan itu, sebagai sisi lain dari upaya melihat kualitas pendidikan. Jika jumlah yang lulus sama dengan jumlah yang diserap oleh pasaran kerja, maka ia dikatakan berkualitas. Namun tidak selamanya benar, karena adakalanya tenaga yang diluluskan berkualitas tinggi, tapi lapangan kerja bidang itu masih langka.
  • 15. Lanjutan Namun demikian, kualitas pendidikan tidak hanya dilihat secara ekonomis. Pendidikan itu membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian dan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan seterusnya, yang pada akhirnya dapat membangun diri sendiri serta bersama-sama membangun bangsanya.
  • 16. Komentar Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern ini, seorang pendidik baik dosen/guru harus bisa menciptakan atau menyiapkan lulusan yang berkualitas bukan hanya kuantitasnya. Lulusan yang berkualitas itu yang bisa menempatkan dirinya ke dalam keadaan apapun di lapangan kerja nantinya. Sebagai pendidik, juga harus bisa menyesuaikan metode-metode apa yang cocok dalam proses belajar mengajarnya. Tidak hanya metode ceramah yang mungkin peserta didik tidak akan terlalu memerhatikannya karena sangat membosankan. Ada juga cara lain seperti diskusi, tanya jawab atau kerja dalam kelompok. Itu bisa membangkitkan semangat belajar peserta didik. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan apa yang ada dalam pikirannya untuk dapat dibagikan kepada orang banyak dan bisa jadi pengetahuan baru yang akan didapat semua peserta didik yang ada dalam kelas itu misalnya. Dari kegiatan-kegioatan diatas, dapat dipastikan lulusan berkualitas itu karena sudah adanya kebiasaan yang selalu dilakukan sehingga proses ke depan dalam mencari pekerjaan akan dibawa rileks dan senyaman mungkin, tidak dijadikan beban yang berat karena sudah terbiasa berbicara didepan orang banyak sekalipun.
  • 18. Rangkuman Kompetensi tenaga edukatif atau tenaga guru di Indonesia pada umumnya mengacu pada tiga jenis kompetensi, yaitu : (1) kompetensi pribadi, (2) kompetensi profesi, dan (3) kompetensi kemasyarakatan. Tenaga edukatif yang bertugas pada suatu perguruan tinggi tidak hanya harus mempunyai “performance” yang profesional, akan tetapi juga tanggung jawab profesional. Tenaga edukatif tidak hanya bertata laku seperti dalam bidang pendidikan dan pengajaran, melainkan bertanggung jawab dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan, perbaikan- perbaikan, pengajaran dan membantu rekan kerjanya. Tenaga edukatif profesional yang dapat memberikan pelayanan optimalk kepada siswa dan demi masa depan siswa itu sendiri dan peningkatan mutu generasi muda bangsa, hingga saat ini dirasakan amat sulit dan sukar dipecahkan masalahnya. Kemampuan profesional tenaga edukatif tidak status quo, melainkan perlu dibina dan dikembangkan, paling tidak dalam batas-batas dimana misi itu dapat dilakukan.
  • 19. Komentar Tenaga edukatif itu memang harus yang profesional dan berpengalaman. Sehingga kepada peserta didiknya dapat menjadi contoh nyata yang akan menyebabkan si peserta didik itu berpikir bagaimana bisa jadi seperti pendidiknya itu. Selain itu, tenaga edukatif yang profesional dapat melahirkan peserta didik yang profesional pula. Tenaga edukatif yang profesional disini juga haruslah sudah terspesialisasi menurut bidangnya masing-masing. Karena sekarang telah ada yang namanya sertifikasi guru, maka setiap guru yang telah sertifikasi pasti menguasai satu bidang tertentu dan telah teruji pendidikannya pula.
  • 21. Rangkuman Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinu. Dari proses itu akan diperoleh sesuatu hasil yang disebut hasil belajar. Pada perguruan tinggi, hasil belajar mahasiswa sering disebut indeks prestasi. Banyak faktor yang mempengaruhi belajar, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (Suryabrata 1984). Banyaknya kesibukan selain belajar yang dilakukan seorang mahasiswa, dapat mengakibatkan berkurangnya aktivitas belajar. Kesibukan yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya, dapat mengakibatkan kelelahan fisik maupun psikis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kondisi bebas berpikir kreatif memacu setiap manusia, baik pria maupun wanita berkompetensi untuk menunjukkan kemampuannya. Bahan pelajaran merupakan faktor ekstern mahasiswa yang dapat mempengaruhi masa penyelesaian studi maupun prestasi belajar. Perbedaan anggapan, persepsi, dan penilaian mahasiswa terhadap suatu bahan pelajaran kiranya dapat mempengaruhi proses belajar. Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar mahasiswa.
  • 22. Komentar Hal yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa adalah mulai menyeimbangkan kegiatan kampus dengan kegiatan lainnya, sehingga apa yang telah menjadi kegiatan itu tidak terganggu sama sekali. Dari sana, mungkin seorang mahasiswa dapat memberikan hasil yang maksimal dengan keadaan yang mungkin minimal. Selain itu, fasilitas juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Jika fasilitas di kampus itu sangat menunjang sekali dalam proses pembelajaran, maka mahasiswa pun akan memberikan hasil yang maksimal pula. begitupun sebaliknya. Jika fasilitasnya kurang memadai, maka mahasiswa pun akan merasa malas atau enggan untuk belajar. Jadi sudah jelas, bahwa fasilitas adalah faktor penunjang dalam proses pembelajaran yang baik selain adanya dosen yang emmang sudah profesional.
  • 23. BAB VI Studi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi
  • 24. Rangkuman Salah satu usaha optimalisasi pelayanan kepada mahasiswa adalah dengan jalan penerapan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit. Tujuan penerapan SKS adalah memberi peluang kepada mahasiswa yang berprestasi tinggi untuk dapat menyelesaikan studi secara cepat. Untuk satu matakuliah dengan sekian kredit semesterjadwal pelaksanaan kuliahnya harus disesuaikan dengan nilai kredit semesternya, serta dengan memperhatikan efektivitas penyelenggaraan dan penyampaiannya kepada mahasiswa. Didalam menggunakan SKS sebagai cara untuk menyelenggaraakn pendidikan dimana kemungkinan mengadakan variasi program itu akan dimanfaatkan, maka penataan kembali penyelenggaraan program perlu mendapat perhatian utama. Pada dasarnya variasi program dapat diperoleh dengan menggunakan prinsip matakuliah utama dan pilihan, serta prinsip dimungkinkannya memindah kredit (dalam hal ini lebih jelas disebut “credentials”) dari suatu sumber atau rumah penyelenggaraan ke yang lain.
  • 25. Komentar Setiap perguruan tinngi baik negeri maupun swasta pasti mengadakan SKS, karena itu adalah target untuk pencapaian proses pembelajaran mahasiswa. Dengan adanya SKS, kita bisa tau kemampuan kita sudah sampai mana. Dari proses pembelajaran yang telah berlangsung selama satu semester atau kurang lebih enam bulan lamanya, kita akan tahu indeks prestasi yang kita dapat dan jika indeks prestasi kita bagus melebihi batas minimal, maka kita bisa mengambil matakuliah di semester yang lebih tinggi. Ini merupakan salah satu kesempatan bagi tiap mahasiswa agar dapat lulus dengan cepat.
  • 26. BAB VII Keserasian Pendidikan Di Kota Dan Di Desa
  • 27. Rangkuman Pendidikan sebagai alat pengubah perilaku manusia menempati posisi tersendiri dalam kancah kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Kebutuhan dan tuntutan akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap semacam itu tumbuh dan berkembang didalam masyarakat sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Khusus untuk memasuki perguruan tinggi, menurut Soepardjo Adikusumo, mereka cenderung dari desa ke kota dan dari luar Jawa ke Jawa. Gejala meminati pendidikan di perkotaan tentu saja tidaklah terbatas pada tingkat perguruan tinggi. Pada tingkat pendidikan menengah pun sangat menonjol, terutama di daerah-daerah di tingkat desa atau kecamatan, dimana pendidikan menengah belum ada. Ledakan penduduk membawa dampak terhadap bertambahnya kebutuhan akan pendidikan dan karenanya harus diberi arti tersendiri bagi pengembangan pendidikan lebih lanjut. Masyarakat desa, dengan kemampuan yang ada menjadi berperilaku seperti masyarakat kota, oleh sebab itu membanjirlah anak didik untuk memasuki lembaga pendidikan tertentu dalam batas mana ia mampu. Peserta didik di desa berasal dari kalangan miskin atau tidak beruntung dibanding dengan peserta didik di kota yang nota bene-nya lebih beruntung.
  • 28. Lanjutan Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah, bahwa bangsa Indonesia itu berbhineka. Atas dasar kebhinekaan itu, upaya menyelaraskan pendidikan antara kota dengan desa, baik kualitatif maupun kuantitatif, dan apalagi untuk setiap level pendidikan, tidak lain seperti memutar ujung menjadi pangkal. Beberapa upaya praktis sebagai jembatan untuk meminimalkan ketidakserasian itu memang ada dan sebagian telah dilakukan, seperti : penataan muatan lokal, penentuan standar kurikulum dan buku paket, penentuan jam belajar, pola pengangkatan guru, ketentuan jumlah siswa per kelas, jam mengajar bagi guru, dan masih banyak lagi yang lainnya. Fasilitas sumber informasi umum, sarana transportasi, kebiasaan hidup dan pola persaingan, jangkauan pandang, figur idola, variasi lapangan kerja, dan lain-lain akan tetap berbeda secara kontras. Atas dasar itu, yang menjadi fokus kita adalah bukan semata-mata merealisasikan obsesi menyerasikan pendidikan di kota dan di desa, melainkan juga menanamkan konsep, bahwa tujuan “akhir” manusia adalah hidup layak dimanapun mereka tinggal.
  • 29. Komentar Keserasian pendidikan antara di kota dan di desa memang benar harus ada. Karena pendidikan itu kita bisa dapatkan dimana saja. Di kota atau di desa sama saja yang terpenting adalah semangat kita untuk belajar itu harus tinggi. Selain itu, tenaga pendidik pun harus yang sama-sama berkualitas. Jangan mentang-mentang mengajar di desa, maka diberi guru abal-abal. Harusnya yang tinggal di desa itu tenaga pendidiknya yang benar-benar berkualitas sehingga bisa membuktikan kepada uyang di kota bahwa yang di desa juga mampu bersaing karena sama-sama mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.