SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PERENCANAAN DAN
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Organisasi tanpa perencanaan ibarat orang yang melakukan terjun payung tanpa
menggunakan parasut. Atau seperti seorang eksekutif berkata bahwa apa yang tidak
direncanakan hari ini tidak akan terlaksana besok. Apabila ada orang yang menyatakan
“bagaimana besok saja?” maka jangan berharap orang atau organisasi tersebut mencapai
kesuksesan. Mereka yang hanya menggantungkan diri kepada harapan dan tindakan
improvisasi di saat mereka menghadapi situasi di lapangan maka mereka sebenarnya adalah
orang dan organisasi yang tidak mampu memaknai kehidupan secara lebih luas.
Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe
dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial
(perlu sekali), karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan maka mereka harus membuat
perencanaan dari yang global sampai rinci, sehingga mudah untuk memvisualisasikan
pencapaian target di masa depan. Pembuatan rencana menjadi kompleks karena rencana kerja
dan interaksi yang melibatkan antar anggota tim perlu diatur sedemikian rupa sehingga bisa
saling mendukung untuk mencapai target.
Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus
membentuk organisasi formal, dan seni membuat keputusan merupakan pusat melakukan hal
itu. Pembuatan keputusan mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk
menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan dan
merupakan bagian penting dari pekerjaan setiap manajer. Kita semua membuat keputusan,
tentu saja. Apa yang membedakan praktek manajemen adalah perhatian khusus, sistematik
yang diberikan manajer pada pembuatan keputusan.
Waktu dan hubungan manusia dalam membuat keputusan merupakan elemen yang
penting dalam pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan menghubungkan keadaan
organisasi masa kini dengan tindakan yang akan diambil organisasi ke dalam masa depan.
Pembuatan keputusan juga menggunakan masa lalu; pengalaman masa lalu (positif dan
negatif) yang memainkan bagian penting dalam menentukan pilihan mana yang dilihat oleh
manajer layak atau diinginkan. Jadi tujuan untuk masa depan sebagian berdasarkan pada
pengalaman masa lalu.
Jadi, korelasinya membahas mengenai perencanaan yang merupakan bagian terpenting
dalam fungsi-fungsi organisasi dalam membuat keputusan tidaklah cukup dengan penjelasan
PENGANTAR MANAJEMEN
umum, karena ini menyangkut masa depan organisasi atau kelompok kepentingan. Berikut
akan dijelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dan pemgambilan keputusan.
PERENCANAAN
A. RENCANA (PLAN)
Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan.
Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting
lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan
rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan
organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari
anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang
dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka
waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki
intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana
spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara
umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk
"meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk
mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi.
Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan
profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar,
mengurangi biaya, dan lain-lain.
B. PERENCANAAN (PLANNING)
Salah satu elemen dalam organisasi atau perusahan yang sangat penting adalah
Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat
mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Jika SDM
dapat diorganisir dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses
usahanya dengan baik. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi,
sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan
organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap
fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Sebelum manajer mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus
membuat rencana-rencana yang member tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan,
manajer memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana
melakukannya, dan siapa melakukannya”. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa (Hani Handoko, 2011:77-78). Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan
kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Berikut beberapa defenisi perencanaan menurut para pakar didalamnya:
Robbins dan Coulter (2002)
Planning is a proces that involves defining the organization’s goals, estabilishing an overall
strategy for achieving those goals, and develoving a comperensive set of plans to integrate
and coordinate organizational work. Artinya, Perencanaan atau Planning adalah sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi
hingga tercapainya tujuan organisasi
Newman
Planning is deciding in advance what is to be done. Artinya, perencanaan adalah memper-
cepat apa yang ingin diselesaikan.
Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya
yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, apa
(what), siapa (who), kapan (where), dimana (when), mengapa (why), dan bagaimana (how).
Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan
serta program-program yang dilakukan.
Singkat kata, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan
dapat berjalan.
Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat dimanatingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap sukses
organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak biasanya mencurahkan sebagian
besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-rencana jangka panjang dan strategi
organisasi. Manajer tingkat bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk
jangka pendek.
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan; rencana harus diimplementasikan (diterapkan) dan tiap saat selama proses
implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap
berguna. Perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses
akhir. Oleh karena itu, perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar
mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan atau pengambilan keputusan
(decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Yang akan dibahas pada pokok bahasan berikutnya.
C. KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
a. Tujuan Perencanaan
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan.
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-
sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer
membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah
dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang
dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan
yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
b. Fungsi Perencanaan
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan
kegiatan organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan
untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan datang mengenai apa yang akan
dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di mana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut
dibuktikan di kemudian hari. Beberapa fungsi lain dari perencanaan:
o Perencanaan sebagai pengarah
o Perencanaan sebagai upaya untuk meminimalisasi ketidakpastian
o Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya
o Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas
c. Prinsip-Prinsip Perencanaan
o Kontinuitas atau berkelanjutan
o Futuristik atau berkaitan dengan masa depan
o Komprehensif atau menyeluruh dan menyangkut aspek-aspek perusahaan
o Fleksibilitas atau mudah diakomodasi dengan berbagai kondisi yang baru
o Berperan dalam mencapai tujuan (goal)
o Profesionalitas atau perencanaan tersebut harus memiliki keahlian yang tinggi
o Mempunyai time limit atau batas waktu
o Bersifat gradual atau sejalan dengan jenjang karir manajerial
d. Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)
o Faktual atau realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yasng dihadapi
perusahaan.
o Logis dan rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan
oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.
o Fleksibel. Perencanaan diharapkan mampu beradaftasi dengan perusahaan
dimasa yang akan datang, tetapi tidak berarti planning dapat kita ubah
seenaknya.
o Komitmen. Komitmen dapat dibangun apabila seluruh anggota di perusahaan
beranggapan bahwa perencanaan yantg dirumuskan telah sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh organisasi.
o Komprehensif. Artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang
terkait langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Perencanaan tidak
hanya terkait dengan bagian yang kita jalankan, tetapi juga dengan
mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.
D. EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN
o Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai
dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau
kelompok kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akanmenggunakan
sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif.
o Tahap 2: Merumuskan keadaan. Pemahaman akan sisi perusahaan
sekarang dari tujuan yang hendakdicapai atau sumber dayasumber daya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi terutama keungan dan data statistik yang didapatkan melalui
komunikasi dalam organisasi.
o Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan
dan kelemahan serta kemmudahan dan hambatan perlu diindentifikasi kan
untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena
itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang menimbulkan
masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah
dan kesempatan sertaanacaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang
adalah bagian esensi dari proses perencanaan
o Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau rangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan
berbagai alternatif dalam proses pencapaian tujuan, penilain alternatif-
alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antar berbagai
alternatif yang ada.
Gambar: Empat Tahap Dasar Perencanaan
E. TIPE DAN KLASIFIKASI PERENCANAAN
a. Perencanaan Strategi:
Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan.
Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber-sumber apa
yang diperlukan untuk mencapainya. Tahap perencanaan strategi:
Tahap 1
Menetapkan
Tujuan
Tahap 2
Merumuska
n
Keadaan
Sejkarang
Tahap 3
Mengidentifi
kasikan
Kemudahan
dan Hambat-
an
Tahap 4
Mengemban
gkan
Serangkaian
Kegiatan
T
U
J
U
A
N
o Identifikasi tujuan dan sasaran
o Penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan
o Penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran
o Implementasi perencanaan strategi
o Evaluasi hasil dan perbaikan proses perencanaan strategi
Tujuan perencanaan strategi: mendapatkan keuntungan kompetitif (Competitive
advantage).
Manajemen Strategi merupaka proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan
menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan
organisasi dalam jangka panjang. Tahap manajemen strategi:
o Perumusan strategi (Strategy formulation)
o Pengimplementasian strategi (Strategy implementation)
b. Perencanaan Operasional
Kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan
strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit
dibandingkan dengan perencanaan strategi. Perencanaan operasional yang khas :
o Perencanaan produksi (Production plans) : Perencanaan yang berhubungan
dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
o Perencanaan keuangan (Financial plans) : Perencanaan yang berhubungan
dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional
o Perencanaan fasilitas ( Facilites plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan
fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
o Perencanaan pemasaran (Marketing plans) : Berhubungan dengan keperluan
penjualan dan distribusi barang /jasa.
o Perencanaan sumber daya manusia (Human resource plans): Berhubungan
dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai
pekerjaan.
Ada dua tipe perencanaan operasional, yaitu:
o Rencana sekali pakai (Single use plan), digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai tujuannya Biasanya
dilakukan untuk organisasi yang sifat kegiatannya temporal, seperti kepanitiaan.
o Rencana yang penggunaannya secara terus-menerus (standing plan), biasanya
digunakan oleh sebuah organisasi yang kegiatannya terus berkelanjutan ari
waktu ke waktu. Contoh ; kebijakan, prosedur atau aturan kerja.
c. Klasifikasi Perencanaan
Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebaai berikut:
o Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan
personalia.
o Tingkatan organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satu-satuan
kerja organisasi. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks
daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.
o Karekteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor kompleksitas,
fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif, dan
kualitatif.
o Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan rencana jangka
panjang. Semakin lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata,
kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar.
o Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan,
dan sebagainya.
F. ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN
Berbagai teoritisi manajemen telah mempertimbangkan beberapa pendekatan dalam
melakukan perencanaan, termasuk alat-alat analisis yang bisa membantu proses perencanaan.
Diantara alat manajemen guna melakukan perencanaan adalah Bagan arus (Flow Chart),
Bagan Gant (Gantt Chart) dan Jaringan PERT (PERT Network).
a. Perencanaan dengan Flow Chart
Pada dasarnya, pendekatan ini lebih seribg digunakan bagi mereka yang mendalami
teknik komputer, teknik, dan sistem informasi. Flow Chart adalah model grafis yang
menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan
(sequencial) dan keputusan ya atau tidak.
b. Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network)
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang
merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran rencana kerja
secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar
dan kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam PERT yaitu :
o Event atau Kejadian, adalah indikator dari ferforma pekerjaan baik sebelum
maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu
pekerjaan lain dapat dialakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini.
Contoh, bagian produksi menerima bahan baku.
o Activity atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang dalam
pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.
o Time atau Waktu, menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan
kegiatan sebagaimana diatur dalam PERT.
o Critical Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan
kegiatan dalam rangka path yang dapat diterima.
G. TINGKAT MANAJEMEN DAN PERIODE PERENCANAAN
Faktor waktu mempunyai pengaruh besar terhadap perencanaan dalam tiga hal.
Pertama, waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif. Kedua, waktu
sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variabel-variabel dan alternatif- alternatif, karena waktu diperlukan untuk
mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. Ketiga, jumlah (atau
rentangan) waktu yang dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
Gambar: Perencanaan pada tingkatan manajemn dan jangka waktu yang berbeda
H. HAMBATAN-HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF
Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah
penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk
mencapainya. Dengan kata lain, hambatan ini bersumber pada ketidaksediaan dan
ketidakmampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan perencana.
TINGKAT MANAJEMEN PERIODE PERENCANAAN
Manajer Puncak
Presiden, direktur, wakil direktur, manajer
umum, kepala atau manajer divisi.
Manajer Menengah
Manajer fungsional, kepala departemen,
manajer produk
Manajer lini-Pertama
Penyedia, manajer satua, pimpinan
kelompok.
Rencana-rencana jangka panjang antara 2-5
tahun atau lebih. Sebagai contoh: Apa
strategi persaingan peerusahaan? Apa
rencana produk baru? Berapa tingkat
pertumbuhan yang akan dicapai?
Rencana-rencana jangka menengah antara
beberapa bulan sampai 3 taun. Sebagai
contoh: Bagaimana memperbaiki scheduling
dan koordinasi? Bagaimana memanfaatkan
para manajer lini pertama secara baik?
Rencana-rencana jangka pendek harian,
mingguan, bulanan (dari harian sampai
tahunan). Contoh: Bagaimana meng-
implementasikan kebijakansanaan, penugas-
an kerja dan metoda kerja baru?
Hambatan kedua, diluar perncanaan (eksternal), yaitu keengganan umum para anggota
organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan
yang ditimbulkannya.
Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan
tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka, yaitu:
o Kurang pengetahuan tentang organisasi
o Kurang pengetahuan tentang lingkungan
o Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
o Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
o Biaya
o Takut gagal
o Kurang percaya diri
o Ketidaksediaan
Berbagai cara mengatasi hambatan-hambatan. Manajer dapat mengatasi hambatan-
hambatan perencanaan melalui penciptaan sistem organisasi yang memudahkan penetapan
tujuan dan perencanaan, baik yang dilakukan manajer puncak maupun manajer tingkat bawah
dan para karyawan bukan manajerial. Hambatan dalam diri dapat diatasi dengan memberikan
berbagai bentuk bantuan secara individual.
Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap suatu rencana,
dapat dilakukan dengan sejumlah cara, antara lain: melibatkan para karyawan dalam proses
perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif, memberikan
lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan segala konsekuensinya, serta bersikap
hati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkanpara anggota organisasi dan
meminimumkan gangguan-gangguan yang tidak perlu.
Beberapa criteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu
mencakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas biaya,
akuntabilitas, dan ketepatan waktu.
Gambar: Kriteria penilaian efektivitas suatu rencana
Kegunaan Efektivitas biaya
Efektivitas
perencanaan
Ketepatan dan obyektivitas
Ruang lingkup
Akuntabilitas
Ketepatan waktu
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kehidupan para manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan (pengambilan)
keputusan-keputusan untuk investasi, menaikkan harga jual, mengambil tindakan terhadap
karyawan yang sering terlambat, pemilihan gedung baru yang harus dibangun, dan masalah-
masalah besar maupun kecil lainnya di mana manajer harus membuat keputusan tindakan apa
yang diambil, atau paling tidak menuaskan orang lain untuk memutuskan,
A. MEMAHAMI KEPUTUSAN
Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa
alternatif yang ada. Keputusan yang tepat pada dasarnya yaitu keputusan yang bersifat rasional, sesuai
dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sesuai dengan nurani, dan didukung oleh
fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan dapat tidak
bersifart rasioanal karena faktor-faktor yang terkait dengan emosi, hubungan antar manusia, faktor
tradisi, lingkungan, dan sebagainya.
Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen, seperti halnya dengan
kepemimpinan dan komunikasi. Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama
yang harus dikuasai setiap manajer. Hal ini disebabkan pembuatan keputusan sangat
diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya saja di saat
proses perencanaan berlangsung, berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk
memilih alternatif dan prioritasnya. Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan
mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan,
mempertimbangkan kriteria, mengembangkan alternatif, membandingkan dan mengevaluasi
semua alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih alternatif terbaik dan
mengimplementasikan keputusan. Untuk memperlancar proses pengambil keputusan tersebut
kita harus mengetahui kunci pokok keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan
tersebut adalah komitmen, penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman, jumlah dan
kualitas personalia yang akan melaksanakan keputusan, fasilitas yang mendukung
pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan keputusan.
Gambar: Kearah manakah keputusan akan kita ambil?
Apabila ada yang diputuskan berarti ada masalah yang ingin diselesaikan. Masalah
pada dasarnya adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi
atau tercapai. Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang
diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu
persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada
gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa
menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.
Pembuatan keputuasan merupakan bagian kunci kegiatan manajer dalam menangani
masalah. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan
fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan (Decision making) menggambarkan proses melalui
mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Pembuatan
keputusan dapat didefenisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak,
tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam
organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin
sekalipun dan dalam organisasi apapun.
Dalam pengambilan keputusan, faktor lingkungan juga berpengaruh penting dalam
rangka memutuskan atau membuat keputusan. Lingkungan adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi seseorang ataupun sebuah organisasi dalanm pengambilan keputusan. Secara
umum informasi yang terkait dengan lingkungan dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan
keadaannya yaitu:
o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang pasti
Keadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi
berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan yang
dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.
o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pasti
Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang atau sebuah
organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut
idak memilikii informasi mengenai masalah yang dihadapi.
o Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko
Keadaan yang mengandung risiko (risk) adalah keadaan di mana seseorang atau
organisasi berhadapan dengan informasi yang di miliki, namun relatif tidak lengkap jika di
bandingkan dengan keadaan yang pasti. Suasana dikatakan beresiko jika informasi sempurna
tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui.
Untuk mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat
berperan.
o Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada
dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada
tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing.
B. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan
oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor
kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan
tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling
terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan
alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling
sering digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu:
a. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh
banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur :
o Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-
masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut
prioritas masalah).
o Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat
keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
o Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
saksama.
o Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.
o Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
o Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai,
dan sasaran yang ditetapkan
b. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang
harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat
pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai
berikut:
o Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
o Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif
yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini
hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.
o Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan
akibatnya.
o Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur
dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan
tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.
o Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
o Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid
Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental
maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan
melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu
tercapai.
Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat
keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang
berbeda-beda.
Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi
yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental
dalam proses pengambilan keputusan.
d. Metode Konservatif/Konvensional
Menurut Lend Plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat keputusan,
Anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama.
Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari
banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak
memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil
mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil.
Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah
incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang
lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
o Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi
o Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama
o Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada
kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan
pemikiran pemikiraan baru
o Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas
o Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam
membuat keputusan keputusan yang efektif.
e. Metode Rasional
Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-mata menerima
suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik,
melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu
patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara
pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian,
pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang
berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang
efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr. Alawiat sebagai contoh yang
baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data,
mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang
paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang
terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis
dan realistis.
f. Metode Pemograman Linier
Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu linier yang mempunyai arti bahwa fungsi matematik
yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming, kata ini
tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian, secara harfiah linier
programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan
dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier. Oleh karena itu dalam
penerapanya, linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai
hasil yang optimal dengan mempertimbangkan alternatif-alternatif.
Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah sesuatu modal
matematik atau teknik matematik yang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam
mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling berkompetensi
dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II, angkatan perang Inggris dan Amerika
Serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks, yaitu mengalokasikan sumber daya tentara
dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar
skalanya. Kunci sukses kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses
pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke
berbagai tempat yang membutuhkan. Keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim
yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian.
g. Metode Pemograman Integrer
Dalam kehidupan sehari hari sangat banyak pengambil keputusan yang membutuhkan
solusi optimal yang berbentuk bilangan. Industriawan pesawat mempertanyakan “Berapa
pesawat yang harus diproduksi tahun ini?”, pengusaha akan bertanya “Berapa jumlah
karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi?”, atau developer yang
menanyakan, ”Berapa gedung yang harus dibangun tahun ini?” Mungkinkah manajer yang
ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil,
yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta.
Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100
juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual
lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan
yang diraihnya sebesar mungkin.
h. Metode Peramalan
Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tiruannya, misalnya
ramalan cuaca, ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib.
Semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau
memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang, tapi caranya tidak perlu sama. Cara meramal
pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para
astrologi maupun paranormal.
Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat atau teknik untuk
memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan
memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data masa lalu maupun data saat ini,
sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang
menggunakan teknik yang dipakai oleh paranormal, melainkan suatu peramalan yang
menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah-kaidah yang
dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik.
Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan
sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi, misalnya sebuah
perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berapa permintaan printer laser,
misalnya di bulan-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik
berapa besarnya produksi printer tersebut saat ini. Akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat
dalam mengambil keputusan untuk memproduksi printer tersebut.
C. TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Keputusan yang dibuat setiap manajer akan berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan
kondisi dan situasi yang dihadapi. Tipe-tipe keputusan yang dibuat dedapat diklasifikasikan
berdasarkan sistem yang dikemukakan oleh Simon, antara lain:
a. Keputusan yang diprogram, yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan aturan
atau prosedur. Contohnya keputusan masa lamanya cuti karyawan.
b. Keputusan yang tidak diprogram, yaitu keputusan yang berkenaan dengan
masalah-masalah baru, khas atau khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini,
manager biasanya cenderung menggunakan judgement, intuisi dan kreativitas.
Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton adalah:
o Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi yang
tersedia.
o Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian
menentukan keputusan yang sesuai.
o Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan
mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa mengikut sertakan individu
para bawahan sebagai suatu kelompok.
o Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran dalam suatu
pertemuan kelompok.
o Manajer membicarakan situasi keputusan.
Stamatis (1996) mengemukakan model pengambilan keputusan yang terdiri atas enam
tahap, yakni mengidentifikasi dan menentukan masalah, menyusun alternatif pemecahan
masalah, mengevaluasi alternatif pemecahan masalah, membuat keputusan,
mengimplementasikan keputusan dan menindaklanjutinya untuk mengevaluasi keputusan
tersebut. Sedangkan Robbins (1991) mengidentifikasi tiga model pengambilan keputusan,
yaitu:
o Optimizing decision-making model yakni pengambilan keputusan yang
menjelaskan bagaimana setiap individu harus berprilaku dalam rangka
memaksimumkan hasil yang ingin dicapai.
o Satisfacting model, yakni pengambil keputusan memilih solusi pertama yang
dipandang cukup baik, memuaskan dan memadai.
o Implicit favourite model, yakni masing-masing individu menyederhanakan
proses dalam memecahkan masalah yang kompleks.
o Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif
(perhitungan-statistik) Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya. Proses
pembuatan keputusan yang efektif:
 Pemahaman dan perumusan masalah
 Pengumpulan dan analisa data yang relevan
 Pengembangan alternatif-alternatif
 Evaluasi alternatif-alternatif
 Pemilihan alternatif terbaik
 Implementasi keputusan
 Evaluasi hasil-hasil
D. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Banyak manajer yang harus membuat keputusan denga metoda-metoda pembuatan
keputusan informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Sebagai contoh, manajer dapat
menggantungkan pada tradisi dan membuat keputusan sama seperti yang dibuat untuk
masalah atau kesempatan serupa di waktu lalu. Mereka juga dapat menarik wewenangnya dan
membuat keputusan berdasarkan nasehat dari seorang ahli atau manajer atasannya. Akhirnya
mereka dapat menggunakan pemikiran yang disebut a priori, yaitu mereka membuat
anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling logic dan jelas adalah yang paling benar.
Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan keputusan bagi manajer adalah
sebagai berikut.
a. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin memperbaiki situasi,
mereka harus pertama-tama menemukan apa masalah sebenarnya, dan menentukan
bagian-bagian masalah yang mereka harus oecahkan serta bagian-bagian mana yang
harus mereka pecahkan.
b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan
merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya.
Menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
c. Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternative
keputusan pertama yang fleksibel sering menghindarkan manajer dari pencapaian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternative
memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu
cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
d. Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan
alternative, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternative.
e. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informs
yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan
alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi diantara berbagai faktor yang
telah dipertimbangkan.
f. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat rencana-rencana untuk
mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan
keputusan.
g. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus
menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implemenetasi dilakukan denga lancer
dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu
proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus
dihadapinya.
Berikut alternatif lain dalam proses pengambilan keputusan bagi seorang manajer:
a. Rumuskan persoalan keputusan
Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/
diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang
tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka
dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan
persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.
b. Kumpulkan informasi yang relevan
Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan
faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan data atau
informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab timbulnya
persoalan tersebut.
c. Cari alternatif tindakan
Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia
berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang fisibel sebanyak
mungkin.
d. Analisis alternatif yang fisibel (Terlaksana)
Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria
tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil keputusan di dalam memilih
alternatif yang baik.
e. Memilih alternatif terbaik
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu
alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria
tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan
semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.
f. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya
Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain action).
Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir dari proses pengambilan
keputusan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil.
Evaluasi sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan semula
karena terjadi perubahan.
Ilmu manajemen memungkinkan manajer memanfaatkan pendekatan ilmiah atau
analisis di dalam pemecahan persoalana atau pengambilan keputusan. Ilmu manajemen
memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap diterimanya manajemen berorientasi
pada tujuan yang dikenal dengan management by objectives atau purpose oriented
management. Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh
beberapa faktor sebagai berikut :
o Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama semakin
canggih.
o Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga
perlu dikelola secara efisien dan efektif
o Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor
(produksi, pengendalian mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat penting.
Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama sekali sehingga tak
ada hubungannya sama sekali dengan pengalaman yang sebelumnya.
Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka panjang (longranges
objectives) memerlukan pengambilan keputusan dengan data hasil ramalan. Bagi
suatu perusahaan, ramalan penjualan (sales forecast) sangat penting untuk dasar
perencanaan produksi, bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya. Hal ini untuk
menghindari terjadinya over production atau under production. Berbagai metode
amalan kuantitatif telah dikembangkan.
o Hasil keputusan yang dibuat harus optimal dengan memperhatikan kendala yang
ada. Di dalam praktir data/ informasi yang menunjukan pembatasan itu tak
diketahui dengan berbagai alasan tentunya (data tak tersedia, biaya pengumpulan
terlalu mahal) sehingga tidak semua kendala tercantum di dalam model
matematika yang akan dipergunakan untuk membuat keputusan dalam rangka
memecahkan persoalan.
o Dalam kenyataanya, manajer sewaktu membuat keputusan tidak hanya
didasarkan atas pemecahan yang diperoleh dari model ilmu manajemen (misal
linear programming), akan tetapi juga didasarkan pada pertimbangan lain
seperti: intuisi, pertimbangan politik atau mungkin tekanan dari pihak lain.
E. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kebaikan Kelemahan
1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok
memberikan jumlah pengetahuan yang
lebih besar.
2. Dalam pengembangan alternatif, usaha-
usaha individual para anggota kelompok
dapat memungkinkan pencarian lebih
luas dalam berbagai bidang fungsional
organisasi.
3. Dalam penilaian alternatif, kelompok
mempunyai kerangka pandangan yang
lebih lebar.
4. Dalam penilaian alternatif, kelompok
lebih dapat menerima risiko disbanding
pembuatan keputusan individual.
5. Karena berpartisipasi dalam proses
pembuatan keputusan, para anggota
kelompok secara individual lebih
termotivasi untuk melaksanakan
keputusan.
6. Kreatuvitas yang lebih besar dihasilkan
dari interaksi antar individu dengan
berbagai pendangan yang berbeda.
1. Implementasi suatu keputusan, apakah
dibuat oleh kelompok atau tidak, harus
diselesaikan oleh para manajer secara
individual. Karena kelompok tidak
diberikan tanggung jawab, keputusan-
keputusan kelompok dapat menghasilkan
situasi dimana tidak seorang pun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar
tanggung jawab.
2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari
waktu sebagai salah satu sumber daya
organisasi, keputusan kelompok sangat
memakan biaya.
3. Pembuatan keputusan kelompok adalah
tidak efisien bila keputusan harus dibuat
denga cepat.
4. Keputusan kelompok, dalam berbagai
kasus, dapat merupakan hasil kompromi
atau bukan sepenuhnya keputusan
kelompok.
5. Bila atasan terlibat, atau bila salah satu
anggota mempunyai kepribadian
dominan, keputusan yang dibuat
kelompok dalam kenyataannya bukan
keputusan kelompok.
KORELASI ANTARA PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Perencanaan adalah proses awal dari pembuatan keputusan, sedangkan pembuatan
keputusan adalah bagian kunci dari kegiatan manajemen, khususnya manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi pelaksanaan.
Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang
dapat dibuat oleh manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan
organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan
melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan
manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan
manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.
DAFTAR PUSTAKA
Stoner, James, dkk. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Anonim. 2013. Manajemen tentang Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perencanaan.html)
Anonim. 2013. Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4
Maret 2013 dalam (http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perenca-
naan-dan-pengambilan.html)
Anonim. 2013. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret
2013 dalam (http://firman-sari.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengambilan-
keputusan.html)
Anonim. 2013. Perencanaan dan Pembuatan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013
dalam (http://akholilashari.blogspot.com/2011/04/proses-perencanaan-dan-pembuat-
an.html)
Anonim. 2013. Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://id.wiki-
pedia.org/wiki/Perencanaan)
Anonim. 2013. Perencanaan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://aguzprastyo.wordpress.com/2011/10/23/perancanaan-dalam-management/)
Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret
2013 dalam (http://satriabajahikam.blogspot.com/2012/02/pengambilan-keputusan-da-
lam-manajemen.html)
Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret
2013 dalam (http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/pengambilan-keputusan-dalam-
manajemen_24.html)
Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret
2013 dalam (http://kelompok1pengantarmanajemenkelasi.blog.perbanas.ac.id/2011/04/-
07/bab-8-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/)
Anonim. 2013. Langkah-Langkah dalam Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4
Maret 2013 dalam (http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/langkah-langkah-
dalam-pengambilan.html)
Anonim. 2013. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013
dalam (http://fransiscarindri.blogspot.com/2012/07/tahapan-proses-pengambilan-kepu-
tusan.html)
Anonim. 2013. Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam
(http://satriasayangpapa.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan-dalam.-
html)

More Related Content

What's hot

IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)Ruhilatul Ilma
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiSatya Pranata
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalianFerli Dian SAputra
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASInurul khaiva
 

What's hot (20)

Kualitas informasi
Kualitas informasiKualitas informasi
Kualitas informasi
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
Makalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemenMakalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemen
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Makalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomiMakalah sistem ekonomi
Makalah sistem ekonomi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 

Viewers also liked

Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMarobo United
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanMateri Kuliah Online
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanAncilla Kustedjo
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanMJM Networks
 
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanAplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanRosita Dewi
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektiftandurpaica
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3Ratzman III
 
sistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjasistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjaEvi Anasarii
 
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRIAchmad Zulkifli
 
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusanMakalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusanvitalfrans
 
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWIAwang ANWARUDDIN
 
Organisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyaOrganisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyayouji
 
Perencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalianPerencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalianaris gunawan
 

Viewers also liked (20)

Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemenMakalah pengambilan keputusan dalam manajemen
Makalah pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Bab Dua Perencanaan
Bab Dua PerencanaanBab Dua Perencanaan
Bab Dua Perencanaan
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan KeputusanEKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
EKMA 4116 - Modul 3 Perencanaan & Pengambilan Keputusan
 
makalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusanmakalah Manajemen pengambilan keputusan
makalah Manajemen pengambilan keputusan
 
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanAplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
mengenal sikap wirausaha
mengenal sikap wirausahamengenal sikap wirausaha
mengenal sikap wirausaha
 
Ekma4116 manajemen modul 3
Ekma4116 manajemen   modul 3Ekma4116 manajemen   modul 3
Ekma4116 manajemen modul 3
 
sistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerjasistem evaluasi kinerja
sistem evaluasi kinerja
 
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan KeputusanLutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
Lutfi Koto : Model - model Pengambilan Keputusan
 
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRIPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusanMakalah   analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
Makalah analisis kebijakan dan pengambilan keputusan
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI
10 CIRI KEPEMIMPINAN JOKOWI
 
Organisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannyaOrganisasi dan lingkungannya
Organisasi dan lingkungannya
 
Perencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalianPerencanaan dan pengendalian
Perencanaan dan pengendalian
 

Similar to Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

fungsi perencanaan
fungsi perencanaanfungsi perencanaan
fungsi perencanaanFahrur Aziz
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaanSthefanie Parera
 
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanKanaidi ken
 
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...AgungRismawan1
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Juliana Juliana
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...Juliana Juliana
 
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)dzakiaziz
 
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...eka risma
 
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...RahmaKarina
 
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...Ismania1912
 
Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5Sably Az
 
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptx
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptxpresentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptx
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptxAlvinarby
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 

Similar to Perencanaan dan Pembuatan Keputusan (20)

Mene 1
Mene 1Mene 1
Mene 1
 
fungsi perencanaan
fungsi perencanaanfungsi perencanaan
fungsi perencanaan
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
 
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan TujuanPerencanaan dan Penetapan Tujuan
Perencanaan dan Penetapan Tujuan
 
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...
9, kwh, agung rismawani, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fungsi...
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
 
Perancangan.pdf
Perancangan.pdfPerancangan.pdf
Perancangan.pdf
 
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
 
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
 
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...
11 kewirausahaan 1,rahma karina,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produks...
 
Rangkuman m. operasional
Rangkuman m. operasionalRangkuman m. operasional
Rangkuman m. operasional
 
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...
Tugas minggu 9 kwh (Dasar Manajemen dan fungsi Manajemen dalam Organisasi Bis...
 
Tugas mingguan 9
Tugas mingguan 9Tugas mingguan 9
Tugas mingguan 9
 
Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5Perencanaan - BAB 5
Perencanaan - BAB 5
 
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptx
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptxpresentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptx
presentasi MS, implementasi strategi kelompok 2 6c.pptx
 
Fungsi Perencanaan
Fungsi PerencanaanFungsi Perencanaan
Fungsi Perencanaan
 
Proses manajemen
Proses manajemenProses manajemen
Proses manajemen
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docxAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.docx
 
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdfAyat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan Islam.pdf
 

More from Sriwijaya University, Indonesia

More from Sriwijaya University, Indonesia (6)

Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
Resume Artikel INDUSTRI KREATIF DAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA: PERMASALAHAN...
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas SosialTransformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
Transformasi Sosial dan Mobilitas Sosial
 
Penegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di IndonesiaPenegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di Indonesia
 
Penegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesiaPenegakan hukum di indonesia
Penegakan hukum di indonesia
 
Perencanaan & Pembuatan Keputusan
Perencanaan & Pembuatan KeputusanPerencanaan & Pembuatan Keputusan
Perencanaan & Pembuatan Keputusan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

  • 1. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN Organisasi tanpa perencanaan ibarat orang yang melakukan terjun payung tanpa menggunakan parasut. Atau seperti seorang eksekutif berkata bahwa apa yang tidak direncanakan hari ini tidak akan terlaksana besok. Apabila ada orang yang menyatakan “bagaimana besok saja?” maka jangan berharap orang atau organisasi tersebut mencapai kesuksesan. Mereka yang hanya menggantungkan diri kepada harapan dan tindakan improvisasi di saat mereka menghadapi situasi di lapangan maka mereka sebenarnya adalah orang dan organisasi yang tidak mampu memaknai kehidupan secara lebih luas. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial (perlu sekali), karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan maka mereka harus membuat perencanaan dari yang global sampai rinci, sehingga mudah untuk memvisualisasikan pencapaian target di masa depan. Pembuatan rencana menjadi kompleks karena rencana kerja dan interaksi yang melibatkan antar anggota tim perlu diatur sedemikian rupa sehingga bisa saling mendukung untuk mencapai target. Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus membentuk organisasi formal, dan seni membuat keputusan merupakan pusat melakukan hal itu. Pembuatan keputusan mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan dan merupakan bagian penting dari pekerjaan setiap manajer. Kita semua membuat keputusan, tentu saja. Apa yang membedakan praktek manajemen adalah perhatian khusus, sistematik yang diberikan manajer pada pembuatan keputusan. Waktu dan hubungan manusia dalam membuat keputusan merupakan elemen yang penting dalam pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan menghubungkan keadaan organisasi masa kini dengan tindakan yang akan diambil organisasi ke dalam masa depan. Pembuatan keputusan juga menggunakan masa lalu; pengalaman masa lalu (positif dan negatif) yang memainkan bagian penting dalam menentukan pilihan mana yang dilihat oleh manajer layak atau diinginkan. Jadi tujuan untuk masa depan sebagian berdasarkan pada pengalaman masa lalu. Jadi, korelasinya membahas mengenai perencanaan yang merupakan bagian terpenting dalam fungsi-fungsi organisasi dalam membuat keputusan tidaklah cukup dengan penjelasan PENGANTAR MANAJEMEN
  • 2. umum, karena ini menyangkut masa depan organisasi atau kelompok kepentingan. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dan pemgambilan keputusan. PERENCANAAN A. RENCANA (PLAN) Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi. Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame. Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain. B. PERENCANAAN (PLANNING) Salah satu elemen dalam organisasi atau perusahan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Jika SDM dapat diorganisir dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses usahanya dengan baik. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Sebelum manajer mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang member tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan,
  • 3. manajer memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa melakukannya”. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa (Hani Handoko, 2011:77-78). Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Berikut beberapa defenisi perencanaan menurut para pakar didalamnya: Robbins dan Coulter (2002) Planning is a proces that involves defining the organization’s goals, estabilishing an overall strategy for achieving those goals, and develoving a comperensive set of plans to integrate and coordinate organizational work. Artinya, Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi Newman Planning is deciding in advance what is to be done. Artinya, perencanaan adalah memper- cepat apa yang ingin diselesaikan. Allen Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, apa (what), siapa (who), kapan (where), dimana (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan. Singkat kata, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada kenyataannya meningkat dimanatingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-rencana jangka panjang dan strategi organisasi. Manajer tingkat bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek. Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan (diterapkan) dan tiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap
  • 4. berguna. Perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu, perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan atau pengambilan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Yang akan dibahas pada pokok bahasan berikutnya. C. KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN a. Tujuan Perencanaan Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri- sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. b. Fungsi Perencanaan Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari. Beberapa fungsi lain dari perencanaan:
  • 5. o Perencanaan sebagai pengarah o Perencanaan sebagai upaya untuk meminimalisasi ketidakpastian o Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya o Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas c. Prinsip-Prinsip Perencanaan o Kontinuitas atau berkelanjutan o Futuristik atau berkaitan dengan masa depan o Komprehensif atau menyeluruh dan menyangkut aspek-aspek perusahaan o Fleksibilitas atau mudah diakomodasi dengan berbagai kondisi yang baru o Berperan dalam mencapai tujuan (goal) o Profesionalitas atau perencanaan tersebut harus memiliki keahlian yang tinggi o Mempunyai time limit atau batas waktu o Bersifat gradual atau sejalan dengan jenjang karir manajerial d. Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements) o Faktual atau realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yasng dihadapi perusahaan. o Logis dan rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan. o Fleksibel. Perencanaan diharapkan mampu beradaftasi dengan perusahaan dimasa yang akan datang, tetapi tidak berarti planning dapat kita ubah seenaknya. o Komitmen. Komitmen dapat dibangun apabila seluruh anggota di perusahaan beranggapan bahwa perencanaan yantg dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. o Komprehensif. Artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Perencanaan tidak hanya terkait dengan bagian yang kita jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.
  • 6. D. EMPAT TAHAP DASAR PERENCANAAN o Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif. o Tahap 2: Merumuskan keadaan. Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendakdicapai atau sumber dayasumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keungan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi. o Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemmudahan dan hambatan perlu diindentifikasi kan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan sertaanacaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan o Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau rangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif dalam proses pencapaian tujuan, penilain alternatif- alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antar berbagai alternatif yang ada. Gambar: Empat Tahap Dasar Perencanaan E. TIPE DAN KLASIFIKASI PERENCANAAN a. Perencanaan Strategi: Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan. Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber-sumber apa yang diperlukan untuk mencapainya. Tahap perencanaan strategi: Tahap 1 Menetapkan Tujuan Tahap 2 Merumuska n Keadaan Sejkarang Tahap 3 Mengidentifi kasikan Kemudahan dan Hambat- an Tahap 4 Mengemban gkan Serangkaian Kegiatan T U J U A N
  • 7. o Identifikasi tujuan dan sasaran o Penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan o Penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran o Implementasi perencanaan strategi o Evaluasi hasil dan perbaikan proses perencanaan strategi Tujuan perencanaan strategi: mendapatkan keuntungan kompetitif (Competitive advantage). Manajemen Strategi merupaka proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Tahap manajemen strategi: o Perumusan strategi (Strategy formulation) o Pengimplementasian strategi (Strategy implementation) b. Perencanaan Operasional Kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Perencanaan operasional yang khas : o Perencanaan produksi (Production plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan. o Perencanaan keuangan (Financial plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional o Perencanaan fasilitas ( Facilites plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas. o Perencanaan pemasaran (Marketing plans) : Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang /jasa. o Perencanaan sumber daya manusia (Human resource plans): Berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan. Ada dua tipe perencanaan operasional, yaitu: o Rencana sekali pakai (Single use plan), digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai tujuannya Biasanya dilakukan untuk organisasi yang sifat kegiatannya temporal, seperti kepanitiaan.
  • 8. o Rencana yang penggunaannya secara terus-menerus (standing plan), biasanya digunakan oleh sebuah organisasi yang kegiatannya terus berkelanjutan ari waktu ke waktu. Contoh ; kebijakan, prosedur atau aturan kerja. c. Klasifikasi Perencanaan Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebaai berikut: o Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia. o Tingkatan organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satu-satuan kerja organisasi. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi. o Karekteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif, dan kualitatif. o Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan rencana jangka panjang. Semakin lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar. o Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan, dan sebagainya. F. ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN Berbagai teoritisi manajemen telah mempertimbangkan beberapa pendekatan dalam melakukan perencanaan, termasuk alat-alat analisis yang bisa membantu proses perencanaan. Diantara alat manajemen guna melakukan perencanaan adalah Bagan arus (Flow Chart), Bagan Gant (Gantt Chart) dan Jaringan PERT (PERT Network). a. Perencanaan dengan Flow Chart Pada dasarnya, pendekatan ini lebih seribg digunakan bagi mereka yang mendalami teknik komputer, teknik, dan sistem informasi. Flow Chart adalah model grafis yang menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan (sequencial) dan keputusan ya atau tidak. b. Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network) PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran rencana kerja secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar dan kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam PERT yaitu : o Event atau Kejadian, adalah indikator dari ferforma pekerjaan baik sebelum maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu
  • 9. pekerjaan lain dapat dialakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini. Contoh, bagian produksi menerima bahan baku. o Activity atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang dalam pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan. o Time atau Waktu, menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan kegiatan sebagaimana diatur dalam PERT. o Critical Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan kegiatan dalam rangka path yang dapat diterima. G. TINGKAT MANAJEMEN DAN PERIODE PERENCANAAN Faktor waktu mempunyai pengaruh besar terhadap perencanaan dalam tiga hal. Pertama, waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif. Kedua, waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif- alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. Ketiga, jumlah (atau rentangan) waktu yang dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan. Gambar: Perencanaan pada tingkatan manajemn dan jangka waktu yang berbeda H. HAMBATAN-HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain, hambatan ini bersumber pada ketidaksediaan dan ketidakmampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan perencana. TINGKAT MANAJEMEN PERIODE PERENCANAAN Manajer Puncak Presiden, direktur, wakil direktur, manajer umum, kepala atau manajer divisi. Manajer Menengah Manajer fungsional, kepala departemen, manajer produk Manajer lini-Pertama Penyedia, manajer satua, pimpinan kelompok. Rencana-rencana jangka panjang antara 2-5 tahun atau lebih. Sebagai contoh: Apa strategi persaingan peerusahaan? Apa rencana produk baru? Berapa tingkat pertumbuhan yang akan dicapai? Rencana-rencana jangka menengah antara beberapa bulan sampai 3 taun. Sebagai contoh: Bagaimana memperbaiki scheduling dan koordinasi? Bagaimana memanfaatkan para manajer lini pertama secara baik? Rencana-rencana jangka pendek harian, mingguan, bulanan (dari harian sampai tahunan). Contoh: Bagaimana meng- implementasikan kebijakansanaan, penugas- an kerja dan metoda kerja baru?
  • 10. Hambatan kedua, diluar perncanaan (eksternal), yaitu keengganan umum para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka, yaitu: o Kurang pengetahuan tentang organisasi o Kurang pengetahuan tentang lingkungan o Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif o Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang o Biaya o Takut gagal o Kurang percaya diri o Ketidaksediaan Berbagai cara mengatasi hambatan-hambatan. Manajer dapat mengatasi hambatan- hambatan perencanaan melalui penciptaan sistem organisasi yang memudahkan penetapan tujuan dan perencanaan, baik yang dilakukan manajer puncak maupun manajer tingkat bawah dan para karyawan bukan manajerial. Hambatan dalam diri dapat diatasi dengan memberikan berbagai bentuk bantuan secara individual. Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap suatu rencana, dapat dilakukan dengan sejumlah cara, antara lain: melibatkan para karyawan dalam proses perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif, memberikan lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan segala konsekuensinya, serta bersikap hati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkanpara anggota organisasi dan meminimumkan gangguan-gangguan yang tidak perlu. Beberapa criteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu. Gambar: Kriteria penilaian efektivitas suatu rencana Kegunaan Efektivitas biaya Efektivitas perencanaan Ketepatan dan obyektivitas Ruang lingkup Akuntabilitas Ketepatan waktu
  • 11. PEMBUATAN KEPUTUSAN Kehidupan para manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan (pengambilan) keputusan-keputusan untuk investasi, menaikkan harga jual, mengambil tindakan terhadap karyawan yang sering terlambat, pemilihan gedung baru yang harus dibangun, dan masalah- masalah besar maupun kecil lainnya di mana manajer harus membuat keputusan tindakan apa yang diambil, atau paling tidak menuaskan orang lain untuk memutuskan, A. MEMAHAMI KEPUTUSAN Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang tepat pada dasarnya yaitu keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan dapat tidak bersifart rasioanal karena faktor-faktor yang terkait dengan emosi, hubungan antar manusia, faktor tradisi, lingkungan, dan sebagainya. Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen, seperti halnya dengan kepemimpinan dan komunikasi. Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap manajer. Hal ini disebabkan pembuatan keputusan sangat diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya saja di saat proses perencanaan berlangsung, berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk memilih alternatif dan prioritasnya. Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mempertimbangkan kriteria, mengembangkan alternatif, membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih alternatif terbaik dan mengimplementasikan keputusan. Untuk memperlancar proses pengambil keputusan tersebut kita harus mengetahui kunci pokok keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan tersebut adalah komitmen, penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman, jumlah dan kualitas personalia yang akan melaksanakan keputusan, fasilitas yang mendukung pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan keputusan. Gambar: Kearah manakah keputusan akan kita ambil?
  • 12. Apabila ada yang diputuskan berarti ada masalah yang ingin diselesaikan. Masalah pada dasarnya adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau tercapai. Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan. Pembuatan keputuasan merupakan bagian kunci kegiatan manajer dalam menangani masalah. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan (Decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Pembuatan keputusan dapat didefenisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam organisasi apapun. Dalam pengambilan keputusan, faktor lingkungan juga berpengaruh penting dalam rangka memutuskan atau membuat keputusan. Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang ataupun sebuah organisasi dalanm pengambilan keputusan. Secara umum informasi yang terkait dengan lingkungan dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan keadaannya yaitu: o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang pasti Keadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan. o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pasti Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang atau sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut idak memilikii informasi mengenai masalah yang dihadapi. o Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko Keadaan yang mengandung risiko (risk) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang di miliki, namun relatif tidak lengkap jika di bandingkan dengan keadaan yang pasti. Suasana dikatakan beresiko jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat berperan.
  • 13. o Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict) Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing. B. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu: a. Teori Rasional Komprehensif Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur : o Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah- masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah). o Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya. o Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara saksama. o Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas. o Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk membandingkan dengan alternatif lain. o Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai, dan sasaran yang ditetapkan b. Teori Inkremental Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut: o Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait. o Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal. o Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan akibatnya.
  • 14. o Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi. o Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan. o Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan. c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory) Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan. d. Metode Konservatif/Konvensional Menurut Lend Plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat keputusan, Anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil. Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka : o Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi o Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama o Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru o Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas o Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam membuat keputusan keputusan yang efektif.
  • 15. e. Metode Rasional Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif. Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr. Alawiat sebagai contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis. f. Metode Pemograman Linier Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu linier yang mempunyai arti bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming, kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian, secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier. Oleh karena itu dalam penerapanya, linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan alternatif-alternatif. Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah sesuatu modal matematik atau teknik matematik yang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling berkompetensi dengan menggunakan model linier. Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II, angkatan perang Inggris dan Amerika Serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks, yaitu mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya. Kunci sukses kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan. Keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian. g. Metode Pemograman Integrer Dalam kehidupan sehari hari sangat banyak pengambil keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilangan. Industriawan pesawat mempertanyakan “Berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini?”, pengusaha akan bertanya “Berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi?”, atau developer yang menanyakan, ”Berapa gedung yang harus dibangun tahun ini?” Mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
  • 16. Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin. h. Metode Peramalan Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tiruannya, misalnya ramalan cuaca, ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib. Semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang, tapi caranya tidak perlu sama. Cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologi maupun paranormal. Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh paranormal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah-kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik. Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi, misalnya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berapa permintaan printer laser, misalnya di bulan-bulan mendatang perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya produksi printer tersebut saat ini. Akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dalam mengambil keputusan untuk memproduksi printer tersebut. C. TIPE-TIPE KEPUTUSAN Keputusan yang dibuat setiap manajer akan berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan kondisi dan situasi yang dihadapi. Tipe-tipe keputusan yang dibuat dedapat diklasifikasikan berdasarkan sistem yang dikemukakan oleh Simon, antara lain: a. Keputusan yang diprogram, yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan aturan atau prosedur. Contohnya keputusan masa lamanya cuti karyawan. b. Keputusan yang tidak diprogram, yaitu keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah baru, khas atau khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, manager biasanya cenderung menggunakan judgement, intuisi dan kreativitas. Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton adalah: o Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi yang tersedia. o Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menentukan keputusan yang sesuai.
  • 17. o Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa mengikut sertakan individu para bawahan sebagai suatu kelompok. o Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran dalam suatu pertemuan kelompok. o Manajer membicarakan situasi keputusan. Stamatis (1996) mengemukakan model pengambilan keputusan yang terdiri atas enam tahap, yakni mengidentifikasi dan menentukan masalah, menyusun alternatif pemecahan masalah, mengevaluasi alternatif pemecahan masalah, membuat keputusan, mengimplementasikan keputusan dan menindaklanjutinya untuk mengevaluasi keputusan tersebut. Sedangkan Robbins (1991) mengidentifikasi tiga model pengambilan keputusan, yaitu: o Optimizing decision-making model yakni pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana setiap individu harus berprilaku dalam rangka memaksimumkan hasil yang ingin dicapai. o Satisfacting model, yakni pengambil keputusan memilih solusi pertama yang dipandang cukup baik, memuaskan dan memadai. o Implicit favourite model, yakni masing-masing individu menyederhanakan proses dalam memecahkan masalah yang kompleks. o Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif (perhitungan-statistik) Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya. Proses pembuatan keputusan yang efektif:  Pemahaman dan perumusan masalah  Pengumpulan dan analisa data yang relevan  Pengembangan alternatif-alternatif  Evaluasi alternatif-alternatif  Pemilihan alternatif terbaik  Implementasi keputusan  Evaluasi hasil-hasil D. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN Banyak manajer yang harus membuat keputusan denga metoda-metoda pembuatan keputusan informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Sebagai contoh, manajer dapat menggantungkan pada tradisi dan membuat keputusan sama seperti yang dibuat untuk masalah atau kesempatan serupa di waktu lalu. Mereka juga dapat menarik wewenangnya dan membuat keputusan berdasarkan nasehat dari seorang ahli atau manajer atasannya. Akhirnya mereka dapat menggunakan pemikiran yang disebut a priori, yaitu mereka membuat anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling logic dan jelas adalah yang paling benar. Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan keputusan bagi manajer adalah sebagai berikut.
  • 18. a. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin memperbaiki situasi, mereka harus pertama-tama menemukan apa masalah sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian masalah yang mereka harus oecahkan serta bagian-bagian mana yang harus mereka pecahkan. b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat. c. Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternative keputusan pertama yang fleksibel sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternative memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif. d. Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternative, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternative. e. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informs yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi diantara berbagai faktor yang telah dipertimbangkan. f. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. g. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implemenetasi dilakukan denga lancer dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapinya. Berikut alternatif lain dalam proses pengambilan keputusan bagi seorang manajer: a. Rumuskan persoalan keputusan Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan. b. Kumpulkan informasi yang relevan Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.
  • 19. c. Cari alternatif tindakan Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang fisibel sebanyak mungkin. d. Analisis alternatif yang fisibel (Terlaksana) Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil keputusan di dalam memilih alternatif yang baik. e. Memilih alternatif terbaik Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain. f. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir dari proses pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil. Evaluasi sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan. Ilmu manajemen memungkinkan manajer memanfaatkan pendekatan ilmiah atau analisis di dalam pemecahan persoalana atau pengambilan keputusan. Ilmu manajemen memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap diterimanya manajemen berorientasi pada tujuan yang dikenal dengan management by objectives atau purpose oriented management. Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : o Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama semakin canggih. o Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien dan efektif o Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor (produksi, pengendalian mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat penting. Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama sekali sehingga tak ada hubungannya sama sekali dengan pengalaman yang sebelumnya. Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka panjang (longranges objectives) memerlukan pengambilan keputusan dengan data hasil ramalan. Bagi suatu perusahaan, ramalan penjualan (sales forecast) sangat penting untuk dasar perencanaan produksi, bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya. Hal ini untuk menghindari terjadinya over production atau under production. Berbagai metode amalan kuantitatif telah dikembangkan.
  • 20. o Hasil keputusan yang dibuat harus optimal dengan memperhatikan kendala yang ada. Di dalam praktir data/ informasi yang menunjukan pembatasan itu tak diketahui dengan berbagai alasan tentunya (data tak tersedia, biaya pengumpulan terlalu mahal) sehingga tidak semua kendala tercantum di dalam model matematika yang akan dipergunakan untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan persoalan. o Dalam kenyataanya, manajer sewaktu membuat keputusan tidak hanya didasarkan atas pemecahan yang diperoleh dari model ilmu manajemen (misal linear programming), akan tetapi juga didasarkan pada pertimbangan lain seperti: intuisi, pertimbangan politik atau mungkin tekanan dari pihak lain. E. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PEMBUATAN KEPUTUSAN Kebaikan Kelemahan 1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar. 2. Dalam pengembangan alternatif, usaha- usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi. 3. Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar. 4. Dalam penilaian alternatif, kelompok lebih dapat menerima risiko disbanding pembuatan keputusan individual. 5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan. 6. Kreatuvitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pendangan yang berbeda. 1. Implementasi suatu keputusan, apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan- keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorang pun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab. 2. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya. 3. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus dibuat denga cepat. 4. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok. 5. Bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota mempunyai kepribadian dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
  • 21. KORELASI ANTARA PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN Perencanaan adalah proses awal dari pembuatan keputusan, sedangkan pembuatan keputusan adalah bagian kunci dari kegiatan manajemen, khususnya manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi pelaksanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat oleh manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Stoner, James, dkk. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Anonim. 2013. Manajemen tentang Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perencanaan.html) Anonim. 2013. Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perenca- naan-dan-pengambilan.html) Anonim. 2013. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://firman-sari.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengambilan- keputusan.html) Anonim. 2013. Perencanaan dan Pembuatan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://akholilashari.blogspot.com/2011/04/proses-perencanaan-dan-pembuat- an.html) Anonim. 2013. Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://id.wiki- pedia.org/wiki/Perencanaan) Anonim. 2013. Perencanaan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://aguzprastyo.wordpress.com/2011/10/23/perancanaan-dalam-management/) Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://satriabajahikam.blogspot.com/2012/02/pengambilan-keputusan-da- lam-manajemen.html) Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/pengambilan-keputusan-dalam- manajemen_24.html) Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://kelompok1pengantarmanajemenkelasi.blog.perbanas.ac.id/2011/04/- 07/bab-8-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/) Anonim. 2013. Langkah-Langkah dalam Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/langkah-langkah- dalam-pengambilan.html) Anonim. 2013. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://fransiscarindri.blogspot.com/2012/07/tahapan-proses-pengambilan-kepu- tusan.html) Anonim. 2013. Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://satriasayangpapa.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan-dalam.- html)