manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa, Apa yang dimaksud dengan elearning dan penjelasan komponen system informasi dari e-learning.
2. Menurut Hartley (dalam Anonim, 2008) e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media
Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Sedangkan dalam Glossary of e-
Learning Terms (dalam Anonim, 2008) e-Learning adalah sistem pendidikan yang
menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet,
jaringan komputer,maupun komputer standalone. Matthew Comerchero (dalam Anonim,
2008) mengemukakan definisi yang lebih luas mengenai E-learning yaitu sarana pendidikan
yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada
keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-
learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena
isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang
memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan
atau Internet
PENGARUH SISTEM BELAJAR E-LEARNING BAGI MAHASISWA
Sistem belajar menggunakan e-learning memiliki keuntungan dan kerugian. Ada beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh mahasiswa dari penggunaan metode ini.
1. Metode pembelajaran ini bisa dilakukan kapan saja asal sesuai dan memenuhi target
yang diberikan universitas.
2. lebih efisien dan efektif. Hal ini karena metode ini dapat menghemat waktu dan
tenaga, mahasiswa tidak perlu pergi ke kampus untuk belajar, jadwal kuliah fleksibel
karena jadwal kuliah tidak dibakukan dan dapat meminimalisir mahasiswa mengantuk
atau bosan ketika mengikuti kuliah. Apabila mahasiswa diberi tugas oleh dosen
mereka bisa langsung mencari jawaban dari tugas tersebut lewat browsing di internet
langsung.
3. metode ini dapat menghemat biaya yang dikeluarkan mahasiswa. Apabila semua
dosen di universitas menggunakan metode ini, maka mahasiswa tidak perlu
membayar biaya perkuliahan dalam jumlah besar. Mahasiswa tidak perlu
mengeluarkan uang untuk browsing internet karena sebagian besar universitasnya
menyediakan fasilitas hot spot (wi fi zone).
4. mahasiswa harus benar-benar aktif dalam proses belajar, karena dosen hanya
bertindak sebagai pengarah, mediator, motivator, dan fasilitator.
5. secara tidak langsung metode pembelajaran ini mendorong mahasiswa untuk
memanfaatkan teknologi sahingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi
juga supaya tidak gaptek (gagap teknologi). Mengingat di zaman yang maju dan
modern seperti ini penguasaan teknologi sangat dibutuhkan.
6. dapat menghemat penggunaan kertas yang digunakan untuk mencatat atau
mengerjakan tugas sehingga dapat membantu mencegah perluasan atau percepatan
global warming. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kertas terbuat dari bahan
dasar pohon, padahal pohon merupakan “peredam” global warming.
Penggunaan metode pembelajaran e-learning ini selain berdampak positif tetapi juga
berdampak negatif bagi mahasiswa. Beberapa kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan
metode e-learning bagi mahasiswa.
1. tidak semua mata kuliah menuntut mahasiswa harus aktif sepenuhnya, seperti
mata kuliah kalkulus, statistik, akuntansi, fisika atau mata kuliah kantitatif
lainnya yang memerlukan bimbingan dari dosennya langsung. Untuk mata
3. kuliah tersebut seperti itu pembelajaran seperti biasanya masih sangat
dibutuhkan oleh mahasiswa.
2. metode ini membuat mahasiswa menjadi malas karena semuanya serba instant.
Ketiga, penggunaan teknologi internet dalam proses belajar mengajar
membuat mahasiswa semakin jauh dari buku. Padahal bagaimanapun juga
buku adalah jendela dunia. Selain itu pertanggungjawaban dari pelajaran yang
diajarkan melalui metode e-learning sulit dibuktikan karena pembelajaran
tersebut berada di dunia maya, dimana didunia ini semua bisa dimanipulasi
dengan mudah.
3. kurangnya atau minimnya tatap muka antara dosen dan mahasiswa membuat
komunikasi diantara keduanya kurang, padahal saat ini komunukasi langsung
sangat diperlukan. Selain itu, kadang mahasiswa sama sekali tidak tahu siapa
dosennya sehingga mahasiswa kurang hormat terhadap dosennya.
Sistem elearning yang di implentasikan di Universitas Mercu Buana
Kemampuan e-learning Universitas Mercu Buana saat ini cukup baik. Dari tampilan
eMM Workbook, terlihat bahwa penyelenggaraan e-learning di Universitas Mercubuana telah
mencapai keberhasilan dalam dimensi penyampaian, perencanaan, dan manajemen,
sedangkan pada dimensi definisi dan optimisasi masih tercapai secara parsial. Sementara dari
sisi proses, program e-learning Universitas Mercu Buana sudah relatif sudah memenuhi
kriteria pembelajaran, pengembangan, evaluasi, dan organisasi. Fitur teknologi maupun
fasilitas pembelajaran e-learning yang terdapat pada portal e-learning Universitas Mercu
Buana dinilai dengan merujuk kepada fitur utama dan tambahan dari LMS Moodle yang
digunakan sebagai engine utama portal tersebut. Dengan hasil evaluasi seperti di atas, tampak
bahwa kekuatan yang dimiliki saat ini oleh e-learning Universitas Mercu Buana diantaranya
adalah:
• Pengorganisasian program yang sudah baik Keterkaitan program dengan perencanaan
strategis lembaga sudah selaras Penyediaan sumber daya infrastruktur e-learning yang
memenuhi syarat
Adapun kelemahan yang terungkap adalah proses dukungan yang belum begitu
memadai terhadap aktifitas pembelajaran, baik dari dimensi perencanaan, definisi dan
standar, maupun optimalisasi dukungan.
Oleh karena itu, secara strategis, pengembangan yang mendesak untuk dilakukan
diantaranya adalah:
• Penguatan dalam hal definisi, standar, prosedur, dan jaminan mutu pembelajaran,
mulai dari desain, pengembangan, implementasi, monitoring, hingga evaluasi e-
learning.
Selain itu, sudah saatnya pula dilakukan optimisasi dalam berbagai aspek proses seperti:
• Peningkatan kualitas dukungan baik kepada staf pengajar maupun mahasiswa dalam
mengoptimalkan proses pembelajaran, integrasi dan pemanfaatan perpustakaan untuk
mendukung kualitas pembelajaran e-learning, serta pengikutsertaan mahasiswa dalam
memberikan masukan dan umpan balik dalam rangka mendukung proses desain dan
pengembangan program pembelajaran melalui e-learning.
Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah
satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
4. kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-
learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki
batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada
prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat
bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif
baru di Indonesia (Tafiardi, 2005).
Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang
diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu,
istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi
proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang
dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh
Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta
didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer).
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer
sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang
bersangkutan membutuhkannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di
komputer.
Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran
yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi,
memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan
memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas
yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi
Komponen e-learning
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat
berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian,
2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub,
switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media
5. komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari Interconnection
Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia
(Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua
unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi
secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference
(pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda
secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan synchronous learning
yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan
murid sedang belajar melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System
(LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar
mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan,
ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)),
misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti
bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian
(rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem
(Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya
Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia
pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk
mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam
Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan
pun dan dimana pun.
Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama dengan
proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang
membimbing siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator yang
mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
Secara luas, E-Learning dapat mencangkup pembelajaran secara formal dan informal. Secara
formal metode pembelajaran E-Learning dilakukan dengan menggunakan pembelajaran yang
bersumber pada Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Satuan Acara
Perkuliahan (SAP), dan lain sebagainya yang telah dibuat oleh pengajar maupun siswanya.
Sedangkan secara informal metode pembelajaran E-Learning menggunakan perangkat
elektronik lain
6. Daftar Pustaka :
1. Ade Sanjaya, 2009. http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-
definisi-manfaat.html.(16 Januari 2009)
2. FallenStar, 2010.http://fallenstarkawaii.blogspot.co.id/2010/03/pengaruh-sistem-
belajar-e-learning-bagi.html.(07 Maret 2010 Pukul 22:49)