Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sindroma koroner akut merupakan penyebab utama kematian di dunia.
2. Dokumen menjelaskan epidemiologi, faktor risiko, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan sindroma koroner akut.
3. Ada beberapa pilihan penatalaksanaan seperti trombolisis, angioplasti, atau operasi bypass koroner untuk sindroma koroner akut.
1. Sindroma Koroner Akut
Dr. Nurkhalis Muchlis,SpJP,FIHA
Bagian Kardiologi & Kedokteran Vaskular
Fakultas Kedokteran Univ.Syiah Kuala
RSU. Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
2. Epidemiologi
• WHO tahun 2005 : dari 58 juta
kematian di dunia , 17,5 (30%)
disebabkan peny.jantung & pemb.
darah, terutama serangan jantung
(7,6 juta) dan stoke (5,7 juta).
Diperkirakan 2015 ↑mjd 20 juta.
• RISKEDAS 2007 : prevalensi peny jantung &
pemb.darah sangat tinggi, spt : hipertensi 31,7 %,
penyakit jantung 7,2% dan stroke 8,3% per 1000
penduduk
3. Profil Kesehatan NAD Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar 2007
Prevalensi Nasional NAD
• Penyakit Jantung 7,2 % 12,6 %
• Stroke 0,8 % 16,6 ‰
• DM 1,1 % 1,7 %
• Ggn Mental Emosional 11,6 % 14,1 %
• Gangguan Jiwa Berat 0,5% 18,5‰
• Kurang Aktivitas Fisik 48,2%. 53,3 %
4. Kelainan Kardiovaskular Pada Wanita
• Penyebab kematian utama pd
wanita usia > 65 thn
• Diseluruh dunia, 8,6 juta
wanita meninggal per tahun
akibat penyakit jantung.
• 3 juta wanita meninggal akibat
stroke per tahun ( 11 %, pria
hanya 8,4 %)
• Dalam 20 thn terakhir menunjukkan peningkatan serangan
jantung pada usia 35 s/d 54 thn.
• Mortalitas dalam minggu – minggu pertama setelah
serangan jantung 2 x dibandingkan pria
5. Kelainan Kardiovaskular Pada
Wanita :
• 38 % wanita dan 25 % pria akan meninggal dalam 1 tahun
sejak serangan jantung yang pertama.
• 46 % wanita dan 22 % pria yg selamat setelah serangan
jantung akan mengalami gagal jantung dalam 6 tahun.
• Mortalitas wanita yg menjalani CABG 2 – 3 x pria.
• 62,6% dari seluruh penderita gagal jantung yang meninggal
adalah wanita.
• Kematian akibat serangan jantung pd wanita 4 - 6 x lebih
tinggi dibandinggkan kanker payudara.
6. Hospitalizations in the U.S. Due to Acute
Coronary Syndromes (ACS)
Acute Coronary
Syndromes*
1.57 Million Hospital Admissions - ACS
UA/NSTEMI† STEMI
1.24 million .33 million
Admissions per year Admissions per year
Heart Disease and Stroke Statistics – 2007 Update. Circulation 2007; 115:69-171.
*Primary and secondary diagnoses. †About 0.57 million NSTEMI and 0.67 million UA.
7. Faktor Risiko Penyakit
Jantung Koroner
Yang tidak dapat di ubah :
1. usia
2. jenis kelamin
Yang Dapat di ubah : 3. riwayat keluarga
1. Merokok 4. tipe kepribadian
2. Hipertensi
3. Diabetes
4. Hiperkolesterol
5. Obesitas
6. kurang olah raga
7. stres
8. Sequence of Events in Ischemic Heart
Disease
• Arrythmias
• Lost of muscle
• Angina MI
• Silent Ischemia
Remodeling
CAD
Progresif dilatation
Endothelial dysfunction
Heart Failure
Death
Risk Factor
9. Atherogenesis and Atherothrombosis:
A Progressive Process
Plaque
Athero- Rupture/ Myocardial
Fatty Fibrous sclerotic Fissure &
Normal Streak Plaque Plaque Thrombosis Infarction
Ischemic
Stroke
Critical
Leg
Clinically Silent Angina
Ischemia
Transient Ischemic Attack
Claudication/PAD
Cardiovascular Death
Increasing Age
3
11. Penyebab NSTEMI / UAP
1. Trombus tidak oklusif pada plak yang sudah ada
2. Obstruksi dinamik (spasme koroner / vasokonstriksi )
3. Obstruksi mekanik yang progresif
4. Inflamasi dan atau infeksi
5. Faktor atau keadaan pencetus ( mis : anemia,
hipoksemia, tirotoksikosis, takikardia, demam dll)
12. Tanda-tanda Serangan jantung akut
Angina klasik :
Sifat nyeri Rasa sakit, seperti ditekan, rasa
terbakar, ditindih benda berat, seperti
ditusuk, rasa diperas dan dipelintir
Lokalisasi Dada kiri (Substernal prekordial) dan
ulu hati ( epigastrium)
Penjalaran ke Leher, lengan kiri, rahang (mandibula),
gigi, punggung
Faktor pencetus Exercise, stres emosi, udara dingin dan
sesudah makan
Gejala penyerta Mual, muntah, sulit bernafas, keringat
dingin dan lemas. Nyeri membaik atau
hilang dengan istirahat
13. Tanda-Tanda Serangan
Jantung
Angina Equivalent :
• Tidak ada nyeri / rasa tidak
enak di dada yang khas,
• namun pasien menunjukkan
gejala gagal jantung
mendadak (sesak napas),
• atau aritmia ventrikular
(palpitasi, presinkop, sinkop)
14. Treatment Delayed is Treatment Denied
Symptom Call to PreHospital ED Cath Lab
Recognition Medical System
Increasing Loss of Myocytes
Delay in Initiation of Reperfusion Therapy
17. 3 Tampilan Klinis NSTEMI / UAP
1. Angina saat istirahat : terjadi saat istirahat
dan terus menerus, biasanya lebih dari 20
menit.
2. Angina pertama kali : angina pertama
dengan CCS III.
3. Angina yang Meningkat : semakin lama
makin sering, semakin lama waktunya atau
lebih mudah tercetus
18.
19.
20. TIMI Risk Score for
UA / NSTEMI
HISTORICAL POINTS RISK OF CARDIAC EVENTS (%)
Age 65 1 BY 14 DAYS IN TIMI 11B*
3 CAD risk factors RISK DEATH DEATH, MI OR
(FHx, HTN, chol, DM, active smoker) 1 SCORE OR MI URGENT REVASC
Known CAD (stenosis 50%) 1 0/1 3 5
ASA use in past 7 days 1 2 3 8
PRESENTATION 3 5 13
Recent ( 24H) severe angina 1 4 7 20
cardiac markers 1 5 12 26
ST deviation 0.5 mm 1
6/7 19 41
RISK SCORE = Total Points (0 - 7)
*Entry criteria:UA or NSTEMI defined as ischemic pain
Low = 0-2 points, Medium = 3-4 points
at rest within past 24H, with evidence of CAD (ST segment
High = 5-7 points deviation or +marker)
Antman et al JAMA 2000; 284: 835 - 842
26. Fibrinolitik : Indikasi
• Sakit dada khas IMA ≤ 12 jam
• EKG : ≥ 1 mm elevasi seg ST pada ≥ 2 sandapan yg
bersebelahan
≥ 2mm elevasi seg ST pada ≥ 2 sandapan
prekordial
Bundle branch block yg baru
• Syok kardiogenik pd IMA ( bila kateterisasi dan
revaskularisasi tdk dapat dilakukan )
•Trombolisis door to needle time < 30 menit !!
• PCI pd IMA lebih unggul bila dilakukan dlm 90 ± 30 menit
27. Fibrinolitik : Kontra Indikasi Absolut
• Riwayat stroke hemoragik,kapanpun terjadinya
• Riwayat stroke iskemik dalam 3 bulan kecuali stroke iskemik
dengan onset < 3 jam
• Neoplasma intrakranial
• Perdarahan internal aktif(tidak termasuk menstruasi)
• Kecurigaan suatu diseksi aorta
• Luka kepala tertutup yg signifikan atau trauma facial dalam 3
bulan
• Kelainan struktural atau pembuluh darah cerebral STEMI 2004
ACC/AHA guideline of
28. Fibrinolitik :Kontra Indikasi Relatif
Hipertensi berat saat datang ke UGD yaitu BP> 180 / 110 mmHg
Pungsi vaskuler yg tak dapat dikompresi
Perdarahan internal 2 – 4 mgg sebelumnya
Konsumsi antikoagulan oral
prolonged CPR ( > 10 minutes) or operasi mayor dlm jangka waktu 2-4 minggu
Untuk Streptokinase : pemberian sebelumnya ( 5 hari-2 tahun)
atau riwayat reaksi alergi
Kehamilan
Active peptic ulcer
Riwayat hipertensi kronis yg tak terkontrol
Riwayat stroke iskemik lebih dari 3 bulan,demensia atau
patologi serebral lainnya yg blm tercantum dalam indikasi kontra
29. CARA PEMBERIAN FIBRINOLITK
• Streptokinase ( Streptase )
1.5 million Unit in 100 ml D5W or 0.9% saline
selama 30-60 mnt
without heparin : Inferior MCI
with heparin : anterior MCI
• tPA
15 mg IV bolus kemudian 0.75 mg/Kg selama 30
mnt,dilanjutkan 0.5 mg/Kg selama 60 mnt
berikutnya
35. Pada sindrom koroner akut :
• Aritmia/Block ---- Kematian Mendadak
• Disfungsi Ventrikel – Gagal Jantung
• Hipotensi ---- Shock Cardiogenic
• Mekanikal : Ruptur Ventrikel/Septum
• Pericarditis
36. Strategi Tatalaksana Sindrom Koroner akut
Clinical suspicion
of ACS Thrombolysis
Physical exam Persistent ST elevation Or
ECG PCI/Angioplasty
Blood samples
No persistent
ST elevation High Risk
Elevated troponin
Recurrent ischemia GPIIb/IIIa blocker
Aspirin,LMWH Hemodynamic / rhythmic unstability
Clopidogrel Early post-MI unstable angina Cor-angiography
Beta-blockers
Low risk
Nitrates Positive
Normal troponin 2nd
on admission Troponin Stress test
Twice Before or after
negative discharge
ESC 2002