SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Definisi/Konsep
 Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
 Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
Definisi/Konsep
 Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini
ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented.
 Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau
ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
 Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana cara belajarnya.
 Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
 Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
 Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan
sesuai dengan kecepatannya sendiri.
 Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
 Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
 Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
 Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
 Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
 Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
 Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;
 Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;
 Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang;
 Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya;
 Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
 Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar;
 Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan
 Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan
abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya
akan menimbulkan frustasi.
 Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak,
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
 Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan
cara-cara belajar yang lama.
Kelemahan Pembelajaran Penemuan
 Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan
emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
 Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang
fasilitas untuk mengukur gagasan yang
dikemukakan oleh para siswa
 Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena
telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Langkah-Langkah Operasional
1. Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal,
minat, gaya belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif,
ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah-Langkah Operasional
2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah)
Langkah-Langkah Operasional
c. Data collection (Pengumpulan Data).
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan
nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Langkah-Langkah Operasional
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu
Langkah-Langkah Operasional
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
Langkah-Langkah Operasional
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
SISTEM PENILAIAN
 Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.
 Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningnurqomariah
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningDIKPORABANJARMANGU
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningMJUNAEDI1961
 
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
1.3b 3-1.2c discovery learning  11.3b 3-1.2c discovery learning  1
1.3b 3-1.2c discovery learning 1Mardi Sam
 
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
1.3b 3.1.2b discovery learning  fis1.3b 3.1.2b discovery learning  fis
1.3b 3.1.2b discovery learning fisPPKHBFISIKAPATI
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikanappgsm3T
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learningDIKPORABANJARMANGU
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
Kajian teoritis pendekatan saintifik
Kajian teoritis pendekatan saintifikKajian teoritis pendekatan saintifik
Kajian teoritis pendekatan saintifikZulrahmat Togala
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
 

Mais procurados (19)

Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
1.3b 3-1.2c discovery learning  11.3b 3-1.2c discovery learning  1
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
 
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
1.3b 3.1.2b discovery learning  fis1.3b 3.1.2b discovery learning  fis
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
 
Bab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifikBab 3 pendekatan saintifik
Bab 3 pendekatan saintifik
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Kajian teoritis pendekatan saintifik
Kajian teoritis pendekatan saintifikKajian teoritis pendekatan saintifik
Kajian teoritis pendekatan saintifik
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 

Destaque

Chemistry paper1 t4 questions
Chemistry paper1 t4 questionsChemistry paper1 t4 questions
Chemistry paper1 t4 questionsHairudin Isa
 
Seminario de genetica
Seminario de geneticaSeminario de genetica
Seminario de geneticaDandara Cunha
 
はじめてのらいとにんぐとーく?
はじめてのらいとにんぐとーく?はじめてのらいとにんぐとーく?
はじめてのらいとにんぐとーく?Arien Kakkowara
 
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализацииОдносторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализацииImperiaforum
 
Actividad FíSica, Deporte Y Salud 3
Actividad FíSica, Deporte Y Salud   3Actividad FíSica, Deporte Y Salud   3
Actividad FíSica, Deporte Y Salud 3ximo13
 
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_Bila
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_BilaDesenvolvimento comunitario_Fulgencio_Bila
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_BilaFulgencio Bila
 
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010Jazmin Brito Castillo
 
Dung cu ho tro trong implant
Dung cu ho tro trong implantDung cu ho tro trong implant
Dung cu ho tro trong implantTài Nguyễn
 
Tríptic reunió d'aula
Tríptic reunió d'aulaTríptic reunió d'aula
Tríptic reunió d'aulaRoser Mascaró
 
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013Relatório de Gestão Dona Luiza 2013
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013Regionalpimentas
 

Destaque (20)

Puc
PucPuc
Puc
 
Chemistry paper1 t4 questions
Chemistry paper1 t4 questionsChemistry paper1 t4 questions
Chemistry paper1 t4 questions
 
Seminario de genetica
Seminario de geneticaSeminario de genetica
Seminario de genetica
 
はじめてのらいとにんぐとーく?
はじめてのらいとにんぐとーく?はじめてのらいとにんぐとーく?
はじめてのらいとにんぐとーく?
 
PA
PAPA
PA
 
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализацииОдносторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
Односторонний отказ заказчика от исполнения контракта: пределы реализации
 
Actividad FíSica, Deporte Y Salud 3
Actividad FíSica, Deporte Y Salud   3Actividad FíSica, Deporte Y Salud   3
Actividad FíSica, Deporte Y Salud 3
 
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_Bila
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_BilaDesenvolvimento comunitario_Fulgencio_Bila
Desenvolvimento comunitario_Fulgencio_Bila
 
Una Proeza Prematura
Una Proeza PrematuraUna Proeza Prematura
Una Proeza Prematura
 
Doc1
Doc1Doc1
Doc1
 
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010
CLASE DE INTRODUCION DE MS PROYECT 2010
 
Filosofia
FilosofiaFilosofia
Filosofia
 
Apresentação da CASARENT
Apresentação da CASARENTApresentação da CASARENT
Apresentação da CASARENT
 
Portfólio Herico Neto & Daniel
Portfólio Herico Neto & DanielPortfólio Herico Neto & Daniel
Portfólio Herico Neto & Daniel
 
V ola jui
V  ola juiV  ola jui
V ola jui
 
Survey results
Survey resultsSurvey results
Survey results
 
Dung cu ho tro trong implant
Dung cu ho tro trong implantDung cu ho tro trong implant
Dung cu ho tro trong implant
 
Test pp
Test ppTest pp
Test pp
 
Tríptic reunió d'aula
Tríptic reunió d'aulaTríptic reunió d'aula
Tríptic reunió d'aula
 
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013Relatório de Gestão Dona Luiza 2013
Relatório de Gestão Dona Luiza 2013
 

Semelhante a 2.2.3 discovery learning

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learningAbang Takujeng
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discoveryjumalia jum
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriSetio Adiatma
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptxNicoDiasTaroeno1
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaransaipul anam
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningAndi Rafiah S
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceErmaniatuNyihanaerma
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxYolandaYol
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxZaidaanZahirB
 

Semelhante a 2.2.3 discovery learning (17)

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discovery
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptx
 

Mais de Zo Ri

4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachingZo Ri
 
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video revZo Ri
 
3.1.2 panduan tugas telaah rpp
3.1.2 panduan tugas telaah rpp3.1.2 panduan tugas telaah rpp
3.1.2 panduan tugas telaah rppZo Ri
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematikZo Ri
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp revZo Ri
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik revZo Ri
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel revZo Ri
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revZo Ri
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningZo Ri
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningZo Ri
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalZo Ri
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum revZo Ri
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd revZo Ri
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum revZo Ri
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 revZo Ri
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindsetZo Ri
 
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaianZo Ri
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 revZo Ri
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindsetZo Ri
 
Rks presentasi
Rks presentasiRks presentasi
Rks presentasiZo Ri
 

Mais de Zo Ri (20)

4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teaching
 
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
 
3.1.2 panduan tugas telaah rpp
3.1.2 panduan tugas telaah rpp3.1.2 panduan tugas telaah rpp
3.1.2 panduan tugas telaah rpp
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp tematik
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
 
1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev1.3 skl ki kd rev
1.3 skl ki kd rev
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset
 
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
3.2.2 panduan tugas analisis rancangan penilaian
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset
 
Rks presentasi
Rks presentasiRks presentasi
Rks presentasi
 

2.2.3 discovery learning

  • 1. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Definisi/Konsep  Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.  Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru
  • 3. Definisi/Konsep  Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.  Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
  • 4. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.  Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.  Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.  Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.  Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  • 5. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.  Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.  Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.  Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;  Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;
  • 6. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;  Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;  Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;  Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;  Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;  Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;  Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
  • 7. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.  Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.  Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
  • 8. Kelemahan Pembelajaran Penemuan  Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.  Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa  Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
  • 9. Langkah-Langkah Operasional 1. Langkah Persiapan a. Menentukan tujuan pembelajaran b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) c. Memilih materi pelajaran. d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi) e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
  • 10. Langkah-Langkah Operasional 2. Pelaksanaan a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
  • 11. Langkah-Langkah Operasional b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
  • 12. Langkah-Langkah Operasional c. Data collection (Pengumpulan Data). Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
  • 13. Langkah-Langkah Operasional d. Data Processing (Pengolahan Data) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
  • 14. Langkah-Langkah Operasional e. Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
  • 15. Langkah-Langkah Operasional f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
  • 16. SISTEM PENILAIAN  Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.  Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.