SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
I.

Judul Percobaan

: Reaksi-reaksi Kimia

Hari/Tanggal Percobaan

: Kamis / 12 Desember 2013

III.

Selesai Percobaan

: Kamis / 12 Desember 2013

IV.

Tujuan Percobaan

: Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi

V.

Tinjauan Pustaka

II.

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut reaktan. Dan hasil dari suatu reaksi kimia disebut hasil reaksi.
Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus
kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu. Rumus molekul
suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat. Rumus
empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom
relatif yang betul untuk setiap jenis atom yang ada di dalam senyawa itu.
Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian
senyawa menghasilkan unsur-unsurnya, dan transformasi mengubah senyawa yang
ada menjadi senyawa baru. Oleh karena atom tidak dapat dimunahkan dalam reaksi
kimia, maka jumlah atom (atau mol atom) dari setiap unsur sebelum dan sesudah
reaksi harus selalu sama. Kekekalan materi dalam perubahan kimia terlihat dari
persamaan kimia yang seimbang untuk proses tersebut.
Persamaan dapat disetarakan dengan menggunakan penalaran yang bertahap.
Contohnya :
NH4NO3

N2O + H2O

Rumus-rumus disebelah kiri menyatakan reaktan dan yang disebelah kanan
adalah produknya. Persamaan tersebut tidak seimbang karena ada 3 mol atom O dan 4
mol atom H di sebelah kiri, tetapi hanya ada 2 mol atom O dan 2 mol atom H di
sebelah kanan. Untuk menyetarakan persamaan, mula-mula tetapkan 1 sebagai
koefisien salah satu spesies, biasanya yang mengandung paling banyak unsur dalam
hal ini NH4NO3. Kemudian carilah unsur-unsur yang hanya muncul satu kali di ruas
lainnya dan tetapkan koefisien untuk mengimbangkan jumlah atom mereka. Di
sininitrogen muncul hanya satu kali di ruas lain (N2O), dan koefisien 1 untuk N2O
menjamin bahwa ada 2 mol atom N di setiap ruas persamaan. Hidrogen muncul dalam
H2O, sehingga koefisien 2 akan mnyetarakan 4 mol atom H pada ruas kiri. Hal ini
menghasilkan :
NH4NO3

N2O + 2 H2O
Reaksi asam-basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah
molekul asam ke molekul basa. Dalam reaksi tersebut asam berperan sebagai donor
proton dan basa berperan sebagai akseptor proton.
HA + B

A- + HB+

Hasil dari transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi.Reaksi
kesetimbangan (bolak-balik) juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa
konjugasinya selalu dalam kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai dengan
adanya konstanta diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb) dari setiap substansinya.
Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa adalah netralisasi dimana asam dan
basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam yang sifatnya netral.
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam
sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika
konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah
membentuk garam. Reaksi ini dapat dipercepat dengan menambahkan agen presipitasi
atau mengurangi pelarutnya. Reaksi presipitasi yang cepat akan menghasilkan residu
mikrokristalin dan proses yang lambat akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal
tunggal juga dapat diperoleh dari rekristalisasi dari garam mikrokristalin.
Suatu reaksi kimia juga dapat menghasilkan gas. Reaksi kimia yang
menghasilkan gas disebut dengan reaksi pembentukan gas. Gas dapat terbentuk
apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik
didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu reaksi tidak
stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain. Contohnya :
Zn(s) + 2 HCl(aq)

ZnCl2(aq) + H2(g)

Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu
senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini,
senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena
itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi,
dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari
elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang
diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang
berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen).
Contoh reaksi redoks adalah:
2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi
S4O62-.
Untuk mengetahui reaktan mana yang akan menjadi agen pereduksi dan mana
yang akan menjadi agen teroksidasi dapat diketahui dari keelektronegatifan elemen
tersebut. Elemen yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang rendah, seperti
kebanyakan unsur logam, maka akan dengan mudah memberikan elektron mereka dan
teroksidasi - elemen ini menjadi reduktor. Kebalikannya, banyak ion mempunyai
bilangan oksidasi tinggi, seperti H2O2, MnO4-, CrO3, Cr2O72-, OsO4) dapat
memperoleh satu atau lebih tambahan elektron, sehingga disebut oksidator.
Jumlah elektron yang diberikan atau diterima pada reaksi redoks dapat
diketahui dari konfigurasi elektron elemen reaktannya. Setiap elemen akan berusaha
untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti konfigurasi elemen gas mulia.
Logam alkali dan halogen akan memberikan dan menerima satu elektron. Elemen gas
alam sendiri sebenarnya tidak aktif secara kimiawi.
Salah satu bagian penting dalam reaksi redoks adalah reaksi elektrokimia,
dimana elektron dari sumber listrik digunakan sebagai reduktor. Reaksi ini penting
untuk pembuatan elemen-elemen kimia, seperti klorin atau aluminium. Proses
kebalikan dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan listrik juga ada dan
prinsip ini digunakan pada baterai.
Reaksi dehidrasi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan air dari molekul yang
bereaksi. Reaksi dehidrasi sendiri merupakan subset dari reaksi eliminasi.
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Indikator punya
warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Fungsi indikator universal
adalah memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat.
Ciri-ciri reaksi kimia
1.

Terjadi Perubahan Warna
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan
pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan
sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi
endotermis.
Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas
panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh
menjadi dingin
2.

Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan
pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi
endotermis.
Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dengan sistem,
tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi
perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.Pada reaksi endotermis
terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.

3.

Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadangkadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah
dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat)

4.

Terjadi Pembentukan Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk
ditunjukkan dengan adanya

gelembung-gelembung dalam larutan

yang

direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam
sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
Beberapa indikator asam-basa antara lain:
Lakmus
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh
rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah proton yang
dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah.Lakmus
yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
Jingga metil (methyl orange)
Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam
titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning.Pada
kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning
menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3 – 4,5. Ini akan diekplorasi
dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman.
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan
fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.Pada kasus ini, asam
lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan
ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan
mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida
menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan
untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Range
pH berkisar antara 8-10.
g.

Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom
senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer
elektron.

h.

Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat
terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk
menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran
biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada
keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal
tidak termasuk dalam proses pembakaran.

i.

Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda
hanya pada keadaan oksidasinya.

j.

Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawasenyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya. Berlangsungnya proses
ini dapat memerlukan energi (endotermal) atau melepaskan energi (eksotermal).
Ciri-ciri reaksi kimia, antara lain:
terbentuknya endapan
terbentuknya gas
terjadinya perubahan warna
terjadinya perubahan suhu atau temperature
VI.

Cara Kerja
Alat

:
Tabung reaksi
Pipa pengalir bersumbat
Gelas kimia 100mL
Pipet tetes
Gelas ukur
Rak tabung reaksi
Label

Bahan :
HCl
0,05M / 0,5M
CH3COOH 0,05M
NaOH
0,05M / 0,5M
ZnSO4
0,1M
NH4OH
0,5M
BaCl2
0,1M
Ba(OH)2
0,2M
K2CrO4
0,2M
K2Cr2O7
0,1M
(NH4)2SO4
0,5M
H2SO4 pekat
C12H22O11
Serbuk CaCO3
Indikator universal
Percobaan 1

1 mL HCl 0,05 M

1 mL NaOH 0,05 M
Dimasukkan dalam
tabungreaksi A
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya

-

Berwarna merah

Dimasukkan dalam
tabung reaksi B
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati
perubahannya

-

Berwarna ungu

Berwarna hijau

1 mL CH3 COOH 0,05M
-

1 mL CH3 COOH 0,05M

Dimasukkan dalam
tabung reaksi C
Ditambahkan 2 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya

Berwarna merah

Berwarna ungu

Berwarna biru

Dimasukkan dalam
tabung reaksi D
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya
Percobaan 2
1 mL ZnSO4 0,1 M
Dimasukkan dalam tabung reaksi 2A
Ditambahkan 2 tetes NaOH 0,5 M
Diamati perubahannya

Endapan putih

1 mL ZnSO4 0,1
M
- Dimasukkan dalam tabung reaksi 2B
- Ditambahkan 2 tetes NH4OH 0,5M
-

Diamati perubahannya

Endapan putih

Percobaan 3
3 mL (NH4 )SO4 0,5 M
-

Dimasukkan dalam tabung reaksi 3A
Ditambahkan 2mL NaOH 0,5M
Ditutup dengan pipa pengalir
Dikenakan kertas lakmus merah dan biru yang dibasahi air
Diamati perubahnnya

Lakmus merah > biru
Lakmus biru > biru

Serbuk CaCO3 0,2 gram
- Dimasukkan dalam tabung reaksi 3B
- Ditambahkan 3 mL HCL 0,1 M
- Ditutup dengan pipa pengalir
- Dimasukkan dalam larutan Ba(OH)2 10 mL 0,2
- Diamati perubahannya
Terbentuk gas CO2

endapan
Terbentuk
Percobaan 4

1mL BaCl2 0,1M
-

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4A
Ditambahkan 1 mL K2CrO 40,2 M

-

Diamati perubahanya

Berwarna kuning + endapan
1mL BaCl2 0,1M
-

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4B
Ditambahkan 1 mL K2Cr2O 7 0,1 M
Diamati perubahanya

Berwarna jingga + endapan
1mL BaCl2 0,1M
-

Dimasukkan dalam tabung reaksi 4C
Ditambahkan 1 mL K2CrO 4 0,1 M
Ditambahkan 1mL HCl 0,1M
Diamati perubahanya

Berwarna orange terang + endapan
Percobaan 5

C12H22O11
Berwarna hitam
kecoklatan

Dimasukkan dalam tabung
reaksi 5
Ditambahkan 2 tetes H2SO4
pekat
Ditetesi 1-3 tetes air
Dibiarkan beberapa menit
Diamati perubahannya
VIII. Analisis Data/Perhitungan/Persamaan Reaksi yang Terlibat

Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama
kami isi dengan 1 ml

0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal,

yang

telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah lalu diberi
label A, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml
tetes indikator universal lalu diberi label B,

0,05 M yang diberi 1
yang telah diberi indikator

universal tersebut, kemudian tabung A dan B berubah warna menjadi hijau. Pada
tabung ketiga diberi label C dan keempat diberi label D kami isi dengan 1 ml
0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, setelah
dicampur dengan indikator universal larutan berubah warna menjadi ungu.
Selanjutnya dalam percobaan ini kami mencampurkan tabung B dan ketiga sehingga
menghasilkan warna hijau, dan tabung kedua dengan tabung keempat menghasilkan
warna biru, sesuai dengan persamaan:

Pada percobaan kedua kami menyiapkan 1 ml
menambahkan 2 tetes

0,1 M kemudian kami

0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi

putihdan terdapat endapan (+). Kemudian kami menyiapkan 1 ml
yangditambah 2 tetes

0,1 M

0,5 M kemudian dilanjutkan dengan 60 tetes

0,5 Msehingga terjadi perubahan warna menjadi putih dan terdapat endapan (++),
sesuai dengan persamaan:

Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami
mengisi dengan 3 ml

0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml

0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa
pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi
air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna
menjadi biru kemerahan dan lakmus biru berubah warna menjadi biru. Pada tabung
kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk
kami menambahkan 3 ml
larutan

kedalam tabung reaksi kemudian

0,5 M. Kami menyiapkan juga tabung yang berisi

0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung dengan sumbat

berpipa pengalir.hingga terdapat gele,bunggas. Pada percobaan ini sesuai dengan
persamaan :

Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml
dengan 1 ml

0,1 M. Pada tabung pertama ditambah

0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml

pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml

0,1 M,
0,1 M. Setelah

itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing
tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan
(++). Pada tabung kedua menjadi berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). pada
tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai
dengan persamaan :

Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung
reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata.
Setelah itu kami menambahkan 1 ml

pekat. Pada percobaan ini larutan berubah

warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas, Sesuai dengan
persamaan
IX.

Pembahasan
Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama
diisi dengan 1 ml

0,05 M yang diberi 1 tetes indikator sehingga berubah warna

menjadi merah, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml

0,05 M yang

diberi 1 tetes indikator, sehingga berubah warna menjadi merah. Hal ini dikarenakan
dan

sama-sama bersifat asam, sehingga ketika ditetesi dengan

indikator universal, larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi
merah. Pada tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml

0,05 M, kemudian

pada masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, sehingga larutan yang
mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi ungu, ini dikarenakan

bersifat

basa, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, larutan berubah warna jadi
ungu. Selanjutnya tabung pertama yang berisi
yang berisi

dicampur dengan tabung ketiga

dan menghasilkan larutan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan

reaksi ini merupakan reaksi netralisasi dimana ketika asam kuat (
(

) dan basa kuat

) direaksikan, maka akan terjadi reaksi netralisasi, sesuai dengan persamaan :

Tabung kedua yang berisi
yang berisi

direaksikan dengan tabung keempat

sehingga menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan:

Warna biruterjadi karena ketika asam lemah (
basa kuat (

) direaksikan dengan

) maka reaksi yang terjadi disebut reaksi penyangga yang bersifat

basa. Berikut gambar trayek pH dari indikator universal
Pada percobaan kedua kami menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang
pertama diisi 1 ml

0,1 M kemudian kami menambahkan 2 tetes

0,5 M

sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putih dan terdapat endapan,
kemudian dilanjutkan NaOH diteteskan hingga 60 tetes, larutannya menjadi jernih
dan sedikit endapan. Pada tabung kedua kami mengisi tabung dengan 1 ml
M kemudian kami menambahkan 2 tetes

0,1

0,5 M sehingga larutan keruh dan

terdapat sedikit endapan, selanjtnya dilanjutkan tetesan

hingga 60 tetes.

Larutan berubah menjadi warna putih dan sedikit endapan. Larutannya berubah sesuai
dengan persamaan:

Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami
mengisi dengan 3 ml

0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml

0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa
pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi
air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna
menjadi biru kemerahan dan lakmus biru tetap menjadi biru. Hal ini dikarenakan
ketika
ketika gas
akan terbentuk
biru.

direaksikan dengan

menghasilkan gas amonia (

, dan

bertemu dengan lakmus merah yang telah dibasahi dengan air, maka
yang bersifat basa, sehingga lakmus berubah warna menjadi
Pada tabung kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk
tabung reaksi kemudian kami menambahkan 3 ml
tabung yang berisi larutan

kedalam

0,5 M. Kami menyiapkan juga

0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung

dengan sumbat berpipa pengalir. Pada percobaan ini terdapat gelembung,namun
dikarenakan serbuk

diberikan sedikit maka tidak ada endapan, sesuai dengan

persamaan :

Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml
dengan 1 ml

0,1 M. Pada tabung pertama ditambah

0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml

pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml

0,1 M,
0,1 M. Setelah

itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing
tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan
(++) , pada tabung kedua menjadi berwarna jingga, dan terdapat endapan yang sedang
(+++) , pada tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+).
Sesuai dengan persamaan

Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung
reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata.
Setelah itu kami menambahkan 2 tetes

pekat. Pada percobaan ini larutan

berubah warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas. Hal ini
dikarenakan

bersifat panas, sehingga ketika diteteskan pada gula, karbon

dalam gula terlepas seperti halnya ketika gula dipanaskan.Itu pulalah yang
menyebabkan gula menjadi hitam setelah ditetesi dengan

.
X.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pada percobaan 1
Setelah HCl dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna hijau
Setelah CH3COOH dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna biru
2. Pada percobaan 2
Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NaOH maka warna larutan berubah menjadi keruh
dan terdapat endapan putih (+).
Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NH4OH maka warna larutan berubah menjadi putih
dan terdapat endapan putih (++).
3. Pada percobaan 3
Setelah (NH4)2SO4 direaksikan dengan NaOH menghasilkan gas NH3 sehingga
dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap
berwarna biru. (Tabung 1)
Setelah CaCO3direaksikan dengan HCl menghasilkan CaCl, CO2 dan H2O,
kemudian direaksikan dengan Ba(OH)2, sehingga larutan mnjadi keruh. (Tabung
2)
4. Pada percobaan 4
Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2CrO4 menghasilkan larutan BaCrO4 berwarna
kuning muda dan terdapat endapan (++). (Tabung 1)
Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 menghasilkan larutan BaCr2O7
berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). (Tabung 2)
5. Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 dan HCl menghasilkan endapan BaCr2O7
berwarna kuning dan terdapat endapan Pada percobaan 5
Setelah C12H22O11 direaksikan dengan H2O dan H2SO4 pekat menghasilkan
endapan gula berwarna hitam kecoklatan.
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa reaksi kimia
merupakan suatu proses yang menghasilkan zat baru yaitu hasil reaksi. Suatu reaksi
kimia disertai dengan kejadian fisis diantaranya perubahan warna dan suhu,
pembentukan endapan, dan timbulnya gas. Banyak kejadian fisis yang terjadi pada
percobaan reaksi-reaksi kimia yang kami lakukan. Dan dapat disimpulkan bahwa ciriciri reaksi kimia sebagaiberikut :
Terbentuknya endapan pada percobaan 2, 3, 4 dan 5
Terbentuknya gas pada percobaan 3
Terjadinya perubahan warna pada percobaan 1, 4 dan 5
Terjadinya perubahan suhu atau temperatur pada percobaan 5

XI.

Jawaban Pertanyaan
Persamaan reaksi pada percobaan diatas adalah
1. a) HCl(aq) + NaOH(aq)

NaCl(aq) + H2O(l)

b) CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
2. a) ZnSO4(aq) + 2 NaOH(aq)

Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)

b) ZnSO4(aq) + 2 NH4OH(aq)

(NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)

3. a) (NH4)2SO4(aq) + 2 NaOH(aq)
2 NH3(g) + 2 H2O(l)

Na2SO4(aq) + 2 NH3(g) + 2 H2O(l)

2 NO(g) + 5 H2(g)

b) CaCO3(s) + 2 HCl(aq)

CaCl2(aq) + H2O(l) +CO2(g)

CO2(g) + Ba(OH)2(aq)
4. a) BaCl2(aq) + K2CrO4

CH3COONa(aq) + H2O(l)

BaCO3(s)+ 2 H2O(l)
BaCrO4(s) + 2 KCl(aq)

b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)

BaCr2O7(s) + 2 KCl(aq)

c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq)
5. C12H22O11(s) + H2SO4(aq)

XII.

BaCrO4(s) + 2 KCl(aq) + HCl(l)

12 C(s) + 11 H2O(l) + H2SO4(aq)

Daftar Pustaka

Chang, Raymond. 2007. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Kimia Dasar
Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Oxtoby, David W. 2001. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Prinsip-Prinsip
Kimia Modern Jilid 1, Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. 39,42.
Supeno, Minto. 2009. Interaksi Asam Basa : Kimia Anorganik, Cetakan 1. Medan:
USU Press. 82-84.
Surabaya,.……..……………….

Praktikan,

Mengetahui,
Dosen/Asisten Pembimbing

LAMPIRAN
REAKSI ASAM BASA

(……………………………….……)

PERCOBAN 1
HCl
0,05

H+ + Cl0,05

0,05

NaOH

Na+ + OH-

0,05

0,05

CH3COOH

0,05

CH3COO- + H+

(……………………………….……)
0.05

0,05

0,05

NaCl Na+ + ClHCl + NaOHNaCl + H2O
M 0,05

0,05

R 0,05

0,05

S

-

-

0,05 0,05
0,05 0,05

Karena NaCl (garam) terbentuk dari asam kuat dan basa kuat maka tidak terhodrolisis dan pH = 7.

NaOH + CH3COOHCH3COONa + H2O
M

0,05

0,05

R

0,05

0,05

S

-

-

0,05
0,05

0,05
0,05
Percobaan 1
a. Sebelum ditetesi indikator universal

b. HCl sudah ditetesi indikator universal
dan NaOH sudah ditetesi indikator
universal

c. Hasil campuran HCl dan NaOH
Percobaan 2

d. CH3COOH sudah ditetesi indikator
universal dan NaOH sudah ditetesi
indikator universal

e. Hasil campuran CH3COOHdan NaOH

ZnSO4

Perbandingan tabung 2a dan 2b
Percobaan 3
(NH4)2SO4

Percobaan 4
BaCl2

Proses reaksi

Kertas lakmus yang sudah berubah
warna

Gelembung pada percobaan 3b
Percobaan 5
Endapan karbon mulai terbentuk

Endapan terbentuk

Perbandingan semua tabung percobaan 4

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonIndriati Dewi
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaAnggastya Andita HP
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Tillapia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 

Mais procurados (20)

Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Redoks & elektrokimia
Redoks & elektrokimiaRedoks & elektrokimia
Redoks & elektrokimia
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

Semelhante a Reaksi reaksi kimia

Semelhante a Reaksi reaksi kimia (20)

Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisatorMateri reaksi, katalisator, biokatalisator
Materi reaksi, katalisator, biokatalisator
 
252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi
 
252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
Makalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendiMakalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendi
 
Makalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendiMakalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendi
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan ReduksiReaks Oksidasi Dan Reduksi
Reaks Oksidasi Dan Reduksi
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusuka
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Bahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklearBahan tenaga nuklear
Bahan tenaga nuklear
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Makalah kaf ii
Makalah kaf iiMakalah kaf ii
Makalah kaf ii
 
Makalah kaf ii
Makalah kaf iiMakalah kaf ii
Makalah kaf ii
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Kimia Materi
Kimia MateriKimia Materi
Kimia Materi
 
Makalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendiMakalah kimia pa fendi
Makalah kimia pa fendi
 

Mais de Dita Issriza

Mais de Dita Issriza (20)

peluruhan alfa
peluruhan alfapeluruhan alfa
peluruhan alfa
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
Teleskop
TeleskopTeleskop
Teleskop
 
Jurnal teleskop
Jurnal teleskopJurnal teleskop
Jurnal teleskop
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 
Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)
 
Teori Kinetik gas
Teori Kinetik gasTeori Kinetik gas
Teori Kinetik gas
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Identifikasi jenis zat pewarna makanan
Identifikasi jenis zat pewarna makananIdentifikasi jenis zat pewarna makanan
Identifikasi jenis zat pewarna makanan
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Zat aditif pada makanan
Zat aditif pada makananZat aditif pada makanan
Zat aditif pada makanan
 
An optical instrument
An optical instrumentAn optical instrument
An optical instrument
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Hemodialisis
HemodialisisHemodialisis
Hemodialisis
 
Energy work and power
Energy work and powerEnergy work and power
Energy work and power
 
An optical instrument
An optical instrumentAn optical instrument
An optical instrument
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Mutasi gen
Mutasi genMutasi gen
Mutasi gen
 
Aneusomi
AneusomiAneusomi
Aneusomi
 

Reaksi reaksi kimia

  • 1. I. Judul Percobaan : Reaksi-reaksi Kimia Hari/Tanggal Percobaan : Kamis / 12 Desember 2013 III. Selesai Percobaan : Kamis / 12 Desember 2013 IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi V. Tinjauan Pustaka II. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut reaktan. Dan hasil dari suatu reaksi kimia disebut hasil reaksi. Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu. Rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat. Rumus empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom relatif yang betul untuk setiap jenis atom yang ada di dalam senyawa itu. Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian senyawa menghasilkan unsur-unsurnya, dan transformasi mengubah senyawa yang ada menjadi senyawa baru. Oleh karena atom tidak dapat dimunahkan dalam reaksi kimia, maka jumlah atom (atau mol atom) dari setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi harus selalu sama. Kekekalan materi dalam perubahan kimia terlihat dari persamaan kimia yang seimbang untuk proses tersebut. Persamaan dapat disetarakan dengan menggunakan penalaran yang bertahap. Contohnya : NH4NO3 N2O + H2O Rumus-rumus disebelah kiri menyatakan reaktan dan yang disebelah kanan adalah produknya. Persamaan tersebut tidak seimbang karena ada 3 mol atom O dan 4 mol atom H di sebelah kiri, tetapi hanya ada 2 mol atom O dan 2 mol atom H di sebelah kanan. Untuk menyetarakan persamaan, mula-mula tetapkan 1 sebagai koefisien salah satu spesies, biasanya yang mengandung paling banyak unsur dalam hal ini NH4NO3. Kemudian carilah unsur-unsur yang hanya muncul satu kali di ruas lainnya dan tetapkan koefisien untuk mengimbangkan jumlah atom mereka. Di sininitrogen muncul hanya satu kali di ruas lain (N2O), dan koefisien 1 untuk N2O menjamin bahwa ada 2 mol atom N di setiap ruas persamaan. Hidrogen muncul dalam H2O, sehingga koefisien 2 akan mnyetarakan 4 mol atom H pada ruas kiri. Hal ini menghasilkan : NH4NO3 N2O + 2 H2O
  • 2. Reaksi asam-basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke molekul basa. Dalam reaksi tersebut asam berperan sebagai donor proton dan basa berperan sebagai akseptor proton. HA + B A- + HB+ Hasil dari transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi.Reaksi kesetimbangan (bolak-balik) juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa konjugasinya selalu dalam kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai dengan adanya konstanta diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb) dari setiap substansinya. Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa adalah netralisasi dimana asam dan basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam yang sifatnya netral. Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. Reaksi ini dapat dipercepat dengan menambahkan agen presipitasi atau mengurangi pelarutnya. Reaksi presipitasi yang cepat akan menghasilkan residu mikrokristalin dan proses yang lambat akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal tunggal juga dapat diperoleh dari rekristalisasi dari garam mikrokristalin. Suatu reaksi kimia juga dapat menghasilkan gas. Reaksi kimia yang menghasilkan gas disebut dengan reaksi pembentukan gas. Gas dapat terbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu reaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain. Contohnya : Zn(s) + 2 HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2(g) Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen). Contoh reaksi redoks adalah: 2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
  • 3. Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62-. Untuk mengetahui reaktan mana yang akan menjadi agen pereduksi dan mana yang akan menjadi agen teroksidasi dapat diketahui dari keelektronegatifan elemen tersebut. Elemen yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang rendah, seperti kebanyakan unsur logam, maka akan dengan mudah memberikan elektron mereka dan teroksidasi - elemen ini menjadi reduktor. Kebalikannya, banyak ion mempunyai bilangan oksidasi tinggi, seperti H2O2, MnO4-, CrO3, Cr2O72-, OsO4) dapat memperoleh satu atau lebih tambahan elektron, sehingga disebut oksidator. Jumlah elektron yang diberikan atau diterima pada reaksi redoks dapat diketahui dari konfigurasi elektron elemen reaktannya. Setiap elemen akan berusaha untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti konfigurasi elemen gas mulia. Logam alkali dan halogen akan memberikan dan menerima satu elektron. Elemen gas alam sendiri sebenarnya tidak aktif secara kimiawi. Salah satu bagian penting dalam reaksi redoks adalah reaksi elektrokimia, dimana elektron dari sumber listrik digunakan sebagai reduktor. Reaksi ini penting untuk pembuatan elemen-elemen kimia, seperti klorin atau aluminium. Proses kebalikan dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan listrik juga ada dan prinsip ini digunakan pada baterai. Reaksi dehidrasi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi sendiri merupakan subset dari reaksi eliminasi. Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Indikator punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Fungsi indikator universal adalah memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Ciri-ciri reaksi kimia 1. Terjadi Perubahan Warna Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi endotermis.
  • 4. Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh menjadi dingin 2. Terjadi Perubahan Suhu Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dengan sistem, tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem. 3. Terjadi Pembentukan Endapan Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadangkadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat) 4. Terjadi Pembentukan Gas Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk. Beberapa indikator asam-basa antara lain: Lakmus Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah.Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru. Jingga metil (methyl orange)
  • 5. Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning.Pada kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3 – 4,5. Ini akan diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman. Fenolftalein Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Range pH berkisar antara 8-10. g. Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. h. Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran. i. Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya pada keadaan oksidasinya. j. Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawasenyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya. Berlangsungnya proses
  • 6. ini dapat memerlukan energi (endotermal) atau melepaskan energi (eksotermal). Ciri-ciri reaksi kimia, antara lain: terbentuknya endapan terbentuknya gas terjadinya perubahan warna terjadinya perubahan suhu atau temperature
  • 7. VI. Cara Kerja Alat : Tabung reaksi Pipa pengalir bersumbat Gelas kimia 100mL Pipet tetes Gelas ukur Rak tabung reaksi Label Bahan : HCl 0,05M / 0,5M CH3COOH 0,05M NaOH 0,05M / 0,5M ZnSO4 0,1M NH4OH 0,5M BaCl2 0,1M Ba(OH)2 0,2M K2CrO4 0,2M K2Cr2O7 0,1M (NH4)2SO4 0,5M H2SO4 pekat C12H22O11 Serbuk CaCO3 Indikator universal
  • 8. Percobaan 1 1 mL HCl 0,05 M 1 mL NaOH 0,05 M Dimasukkan dalam tabungreaksi A Ditambahkan 1 tetes indikator universal Diamati perubahannya - Berwarna merah Dimasukkan dalam tabung reaksi B Ditambahkan 1 tetes indikator universal Diamati perubahannya - Berwarna ungu Berwarna hijau 1 mL CH3 COOH 0,05M - 1 mL CH3 COOH 0,05M Dimasukkan dalam tabung reaksi C Ditambahkan 2 tetes indikator universal Diamati perubahannya Berwarna merah Berwarna ungu Berwarna biru Dimasukkan dalam tabung reaksi D Ditambahkan 1 tetes indikator universal Diamati perubahannya
  • 9. Percobaan 2 1 mL ZnSO4 0,1 M Dimasukkan dalam tabung reaksi 2A Ditambahkan 2 tetes NaOH 0,5 M Diamati perubahannya Endapan putih 1 mL ZnSO4 0,1 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 2B - Ditambahkan 2 tetes NH4OH 0,5M - Diamati perubahannya Endapan putih Percobaan 3 3 mL (NH4 )SO4 0,5 M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 3A Ditambahkan 2mL NaOH 0,5M Ditutup dengan pipa pengalir Dikenakan kertas lakmus merah dan biru yang dibasahi air Diamati perubahnnya Lakmus merah > biru Lakmus biru > biru Serbuk CaCO3 0,2 gram - Dimasukkan dalam tabung reaksi 3B - Ditambahkan 3 mL HCL 0,1 M - Ditutup dengan pipa pengalir - Dimasukkan dalam larutan Ba(OH)2 10 mL 0,2 - Diamati perubahannya Terbentuk gas CO2 endapan Terbentuk
  • 10. Percobaan 4 1mL BaCl2 0,1M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 4A Ditambahkan 1 mL K2CrO 40,2 M - Diamati perubahanya Berwarna kuning + endapan 1mL BaCl2 0,1M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 4B Ditambahkan 1 mL K2Cr2O 7 0,1 M Diamati perubahanya Berwarna jingga + endapan 1mL BaCl2 0,1M - Dimasukkan dalam tabung reaksi 4C Ditambahkan 1 mL K2CrO 4 0,1 M Ditambahkan 1mL HCl 0,1M Diamati perubahanya Berwarna orange terang + endapan
  • 11. Percobaan 5 C12H22O11 Berwarna hitam kecoklatan Dimasukkan dalam tabung reaksi 5 Ditambahkan 2 tetes H2SO4 pekat Ditetesi 1-3 tetes air Dibiarkan beberapa menit Diamati perubahannya
  • 12. VIII. Analisis Data/Perhitungan/Persamaan Reaksi yang Terlibat Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama kami isi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal, yang telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah lalu diberi label A, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml tetes indikator universal lalu diberi label B, 0,05 M yang diberi 1 yang telah diberi indikator universal tersebut, kemudian tabung A dan B berubah warna menjadi hijau. Pada tabung ketiga diberi label C dan keempat diberi label D kami isi dengan 1 ml 0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, setelah dicampur dengan indikator universal larutan berubah warna menjadi ungu. Selanjutnya dalam percobaan ini kami mencampurkan tabung B dan ketiga sehingga menghasilkan warna hijau, dan tabung kedua dengan tabung keempat menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan: Pada percobaan kedua kami menyiapkan 1 ml menambahkan 2 tetes 0,1 M kemudian kami 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putihdan terdapat endapan (+). Kemudian kami menyiapkan 1 ml yangditambah 2 tetes 0,1 M 0,5 M kemudian dilanjutkan dengan 60 tetes 0,5 Msehingga terjadi perubahan warna menjadi putih dan terdapat endapan (++), sesuai dengan persamaan: Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami mengisi dengan 3 ml 0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml 0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna
  • 13. menjadi biru kemerahan dan lakmus biru berubah warna menjadi biru. Pada tabung kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk kami menambahkan 3 ml larutan kedalam tabung reaksi kemudian 0,5 M. Kami menyiapkan juga tabung yang berisi 0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung dengan sumbat berpipa pengalir.hingga terdapat gele,bunggas. Pada percobaan ini sesuai dengan persamaan : Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml dengan 1 ml 0,1 M. Pada tabung pertama ditambah 0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 0,1 M, 0,1 M. Setelah itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan (++). Pada tabung kedua menjadi berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). pada tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai dengan persamaan : Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata. Setelah itu kami menambahkan 1 ml pekat. Pada percobaan ini larutan berubah warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas, Sesuai dengan persamaan
  • 14. IX. Pembahasan Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama diisi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator sehingga berubah warna menjadi merah, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml 0,05 M yang diberi 1 tetes indikator, sehingga berubah warna menjadi merah. Hal ini dikarenakan dan sama-sama bersifat asam, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi merah. Pada tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml 0,05 M, kemudian pada masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, sehingga larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi ungu, ini dikarenakan bersifat basa, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, larutan berubah warna jadi ungu. Selanjutnya tabung pertama yang berisi yang berisi dicampur dengan tabung ketiga dan menghasilkan larutan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan reaksi ini merupakan reaksi netralisasi dimana ketika asam kuat ( ( ) dan basa kuat ) direaksikan, maka akan terjadi reaksi netralisasi, sesuai dengan persamaan : Tabung kedua yang berisi yang berisi direaksikan dengan tabung keempat sehingga menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan: Warna biruterjadi karena ketika asam lemah ( basa kuat ( ) direaksikan dengan ) maka reaksi yang terjadi disebut reaksi penyangga yang bersifat basa. Berikut gambar trayek pH dari indikator universal
  • 15. Pada percobaan kedua kami menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang pertama diisi 1 ml 0,1 M kemudian kami menambahkan 2 tetes 0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putih dan terdapat endapan, kemudian dilanjutkan NaOH diteteskan hingga 60 tetes, larutannya menjadi jernih dan sedikit endapan. Pada tabung kedua kami mengisi tabung dengan 1 ml M kemudian kami menambahkan 2 tetes 0,1 0,5 M sehingga larutan keruh dan terdapat sedikit endapan, selanjtnya dilanjutkan tetesan hingga 60 tetes. Larutan berubah menjadi warna putih dan sedikit endapan. Larutannya berubah sesuai dengan persamaan: Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami mengisi dengan 3 ml 0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml 0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna menjadi biru kemerahan dan lakmus biru tetap menjadi biru. Hal ini dikarenakan ketika ketika gas akan terbentuk biru. direaksikan dengan menghasilkan gas amonia ( , dan bertemu dengan lakmus merah yang telah dibasahi dengan air, maka yang bersifat basa, sehingga lakmus berubah warna menjadi
  • 16. Pada tabung kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk tabung reaksi kemudian kami menambahkan 3 ml tabung yang berisi larutan kedalam 0,5 M. Kami menyiapkan juga 0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung dengan sumbat berpipa pengalir. Pada percobaan ini terdapat gelembung,namun dikarenakan serbuk diberikan sedikit maka tidak ada endapan, sesuai dengan persamaan : Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml dengan 1 ml 0,1 M. Pada tabung pertama ditambah 0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml 0,1 M, 0,1 M. Setelah itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan (++) , pada tabung kedua menjadi berwarna jingga, dan terdapat endapan yang sedang (+++) , pada tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai dengan persamaan Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata. Setelah itu kami menambahkan 2 tetes pekat. Pada percobaan ini larutan berubah warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas. Hal ini dikarenakan bersifat panas, sehingga ketika diteteskan pada gula, karbon dalam gula terlepas seperti halnya ketika gula dipanaskan.Itu pulalah yang menyebabkan gula menjadi hitam setelah ditetesi dengan .
  • 17. X. Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pada percobaan 1 Setelah HCl dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna hijau Setelah CH3COOH dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna biru 2. Pada percobaan 2 Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NaOH maka warna larutan berubah menjadi keruh dan terdapat endapan putih (+). Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NH4OH maka warna larutan berubah menjadi putih dan terdapat endapan putih (++). 3. Pada percobaan 3 Setelah (NH4)2SO4 direaksikan dengan NaOH menghasilkan gas NH3 sehingga dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru. (Tabung 1) Setelah CaCO3direaksikan dengan HCl menghasilkan CaCl, CO2 dan H2O, kemudian direaksikan dengan Ba(OH)2, sehingga larutan mnjadi keruh. (Tabung 2) 4. Pada percobaan 4 Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2CrO4 menghasilkan larutan BaCrO4 berwarna kuning muda dan terdapat endapan (++). (Tabung 1) Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 menghasilkan larutan BaCr2O7 berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). (Tabung 2) 5. Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 dan HCl menghasilkan endapan BaCr2O7 berwarna kuning dan terdapat endapan Pada percobaan 5
  • 18. Setelah C12H22O11 direaksikan dengan H2O dan H2SO4 pekat menghasilkan endapan gula berwarna hitam kecoklatan. Dari percobaan yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa reaksi kimia merupakan suatu proses yang menghasilkan zat baru yaitu hasil reaksi. Suatu reaksi kimia disertai dengan kejadian fisis diantaranya perubahan warna dan suhu, pembentukan endapan, dan timbulnya gas. Banyak kejadian fisis yang terjadi pada percobaan reaksi-reaksi kimia yang kami lakukan. Dan dapat disimpulkan bahwa ciriciri reaksi kimia sebagaiberikut : Terbentuknya endapan pada percobaan 2, 3, 4 dan 5 Terbentuknya gas pada percobaan 3 Terjadinya perubahan warna pada percobaan 1, 4 dan 5 Terjadinya perubahan suhu atau temperatur pada percobaan 5 XI. Jawaban Pertanyaan Persamaan reaksi pada percobaan diatas adalah 1. a) HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) b) CH3COOH(aq) + NaOH(aq) 2. a) ZnSO4(aq) + 2 NaOH(aq) Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) b) ZnSO4(aq) + 2 NH4OH(aq) (NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s) 3. a) (NH4)2SO4(aq) + 2 NaOH(aq) 2 NH3(g) + 2 H2O(l) Na2SO4(aq) + 2 NH3(g) + 2 H2O(l) 2 NO(g) + 5 H2(g) b) CaCO3(s) + 2 HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) +CO2(g) CO2(g) + Ba(OH)2(aq) 4. a) BaCl2(aq) + K2CrO4 CH3COONa(aq) + H2O(l) BaCO3(s)+ 2 H2O(l) BaCrO4(s) + 2 KCl(aq) b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(s) + 2 KCl(aq) c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq) 5. C12H22O11(s) + H2SO4(aq) XII. BaCrO4(s) + 2 KCl(aq) + HCl(l) 12 C(s) + 11 H2O(l) + H2SO4(aq) Daftar Pustaka Chang, Raymond. 2007. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
  • 19. Oxtoby, David W. 2001. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1, Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. 39,42. Supeno, Minto. 2009. Interaksi Asam Basa : Kimia Anorganik, Cetakan 1. Medan: USU Press. 82-84. Surabaya,.……..………………. Praktikan, Mengetahui, Dosen/Asisten Pembimbing LAMPIRAN REAKSI ASAM BASA (……………………………….……) PERCOBAN 1 HCl 0,05 H+ + Cl0,05 0,05 NaOH Na+ + OH- 0,05 0,05 CH3COOH 0,05 CH3COO- + H+ (……………………………….……)
  • 20. 0.05 0,05 0,05 NaCl Na+ + ClHCl + NaOHNaCl + H2O M 0,05 0,05 R 0,05 0,05 S - - 0,05 0,05 0,05 0,05 Karena NaCl (garam) terbentuk dari asam kuat dan basa kuat maka tidak terhodrolisis dan pH = 7. NaOH + CH3COOHCH3COONa + H2O M 0,05 0,05 R 0,05 0,05 S - - 0,05 0,05 0,05 0,05
  • 21. Percobaan 1 a. Sebelum ditetesi indikator universal b. HCl sudah ditetesi indikator universal dan NaOH sudah ditetesi indikator universal c. Hasil campuran HCl dan NaOH
  • 22. Percobaan 2 d. CH3COOH sudah ditetesi indikator universal dan NaOH sudah ditetesi indikator universal e. Hasil campuran CH3COOHdan NaOH ZnSO4 Perbandingan tabung 2a dan 2b
  • 23. Percobaan 3 (NH4)2SO4 Percobaan 4 BaCl2 Proses reaksi Kertas lakmus yang sudah berubah warna Gelembung pada percobaan 3b
  • 24. Percobaan 5 Endapan karbon mulai terbentuk Endapan terbentuk Perbandingan semua tabung percobaan 4