Photo Setudio Planet solo grand mall•8K visualizações
MAKALAH PENGANTAR BISNIS Nurfadila (1) (1).docx
1. MAKALAH PENGANTAR BISNIS
AGRIBISNIS PEMBERDAYAAN WORTEL
Dosen pengampu: Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
Disusun oleh :
NURFADILA
PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
praktikum biologi ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil
riset mengenai "Kandungan Listrik pada Buah Jeruk"'.
Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak di antaranya; Ibu Nurul, M.Sc selaku dosen mata kuliah
Biologi Murni, Bapak Juna, M.Sc selaku kepala lab Biologi Murni dan Kak
Harith selaku asisten lab. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih
atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan
praktikum ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga laporan
praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya,
dan masyarakat Indonesia umumnya.
Surabaya, September 2022
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………………………
Daftar isi ………................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ….…………………………………………………..
1.2. Tujuan penulisan ……………………………………………………...
1.3. Manfaat penulisan ……………………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Sejarah berdirinya usaha ..…………………………………………
2.2 Bahan baku …………………………………………………………….
2.3 Produksi ………………………………………………………………..
2.4 Permodalan ………………………………………………………………..
2.5 Tenaga kerja ……………………………………………………………….
2.6 Pengpakan …………………………………………………………………..
2.7 Pemasaran ( promosi,periklanan ) ………………………………..
2.8 Penjualan …………………………………………………………………….
2.9 Kendala usaha ……………………………………………………………..
2.10 Kemungkinan perkembangan ke depan ………………………..
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………..
3.2. Rekomendasi ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Wortel merupakan jenis sayuran yang menyehatkan untuk
tubuh manusia sehingga perlu dibudidayakan lebih banyak lagi
untuk kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan manusia.
Selain enak dan digemari oleh banyak masyarakat sebagai
bahan untuk membuat aneka macam masakan, wortel pula
dapat digunakan sebagai bahan kosmetik serta berkhasiat
obat sebagai penyembuh berbagai macam penyakit, karena di
dalam umbi wortel mengandung senyawa beta karoten yang
dapat menimbulkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.
Tanaman wortel dapat tumbuh optimal di daerah bersuhu
dingin atau berada dipegunungan dengan syarat ketinggian
sekitar 1200 mdpl. Wortel sangat digemari oleh banyak orang
karena wortel sangat memiliki banyak manfaat khususnya
mengandung vitamin A yang mana vitamin ini bagus untuk
kesehatan mata.
Konsumsi wortel dapat menurunkan kolesterol dan
meningkatkan pencernaan karena mengandung unsur
senyawa asam folat, asam pantotenat dan elemen penting
lainnya K, Na, Ca, Mg, P, S, Mn, Fe, Cu dan Zn. Selain itu wortel
juga mengandung pigmen beta karoten. Kandungan beta
karoten merupakan pigmen pemberi warna orange pada buah
dan sayuran, selain bergizi tinggi wortel juga merupakan
sayuran yang bernilai ekonomis wortel telah menjadi salah
satu mata dagang komoditas pertanian antar negara. Di
wilayah Jawa Timur varietasvarietas lokal Batu merupakan
varietas yang baik.
5. 1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1. Menganalisis perkembangan produksi sayur wortel dikota jambi ?
2. Menganalisis laju perkembangan produksi sayur wortel dikota jambi?
1.3. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani
dan penjual wortel yang terlibat dalam kegiatan pemasaran wortel di
kota Batu. Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam
pengembangan produksi sayur wortel di setiap tahunnya. Penelitian juga
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan bahan informasi mengenai
pemasaran bagi penelitian selanjutnya.
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah berdirinya usaha
Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim yang berbentuk semak (perdu)
yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara (30 – 100) cm atau lebih, tergantung
jenis atau varietasnya. Wortel tergolong sebagai tanaman semusim karena hanya
berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel memiliki umur yang
pendek yaitu sekitar (70 – 120) hari tergantung varietasnya. Kulit dan daging umbi
wortel berwarna kuning atau jingga. Wortel memiliki batang pendek yang hampir
tidak tampak. Warna kuning dari umbi 7 wortel berwarna kemerahan dikarenakan
adanya pigmen karoten. Kulitnya tipis dan rasanya enak, renyah, gurih, dan agak
manis. (Dewi, 2014)
Kedudukan taksonomi dari wortel yaitu:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Umbelliferales
Suku : Umbelliferae
Marga : Daucus
Jenis : Daucus carota L.
(Dewi, 2014)
Umumnya, bentuk wortel yang terdapat di Indonesia dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu Imperator dan Chantenay. Tipe Imperator memiliki ujung umbi yang runcing,
sedangkan tipe Chantenay memiliki bentuk ujung umbi yang tumpul. Tekstur dari
Imperator juga sedikit kasar dan keras, sedangkan Chantenay lebih halus.
Bentuk wortel dapat dilihat pada gambar 1:
7. a. Daun
Daun tanaman wortel merupakan daun majemuk, menyirip ganda dua atau tiga, dan
bertangkai. Anak-anak daun berbentuk lanset dengan tepi daun bercangap. Setiap tanaman
memiliki 5 – 7 tangkai daun yang berukuran agak panjang, kaku dan tebal dengan permukaan
yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis. Fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis untuk menghasilkan zat-zat yang diperlukan dalam
pembentukan organ vegetatif dan generatif.
b. Batang
Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak tampak, berbentuk bulat,
tidak berkayu, agak keras, dan berdiameter (1 – 1,5) cm. Umumnya warnanya berwarna hijau
tua. Batang tidak bercabang tetapi ditumbuhi oleh tangkai-tangkai daun yang berukuran
panjang sehingga terlihat seperti bercabang-cabang. Batang memiliki permukaan 8 yang
halus dan mengalami penebalan pada tempat tumbuh tangkai daun. Fungsinya sebagai jalan
untuk mengangkut air dan zat makanan dari tanah ke daun dan zat hasil asimilasi dari daun
ke seluruh bagian tubuh tanaman.
c. Akar
Akar tanaman wortel termasuk sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang
akan mengalami perubaan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan
makanan, bentuknya akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang hingga mencapai
diameter 6 cm dan memanjang sampai 30 cm tergantung varietasnya. Akar tunggang yang
telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang dikenal sebagai “umbi wortel”. Akar serabut
menempel pada akar tunggang yang telah membesar (umbi), tumbuh menyamping dan
berwarna kekuning-kuningan (putih gading). Fungsinya mneyerap zat-zat hara dan air yang
diperlukan tanaman untuk melangsungkan proses fotosintesis serta memperkokoh
berdirinya tanaman.
d. Bunga
Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan
berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan
tebal. Kuntum-kuntumnya terletak pada bidang lengkung yang sama. Bunga yang telah
mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan
berbulu. (Dewi, 2014)
8. 2.2 Bahan baku
Cara menanam wortel terhitung relatif mudah dibandingkan dengan tanaman sayur lain:
Untuk cara menanam wortel yang benar, kamu bisa simak ulasannya di bawah ini:
Tanam bibit wortel yang sudah dipersiapkan sebelumnya di area bedeng.
Tutup dengan pupuk kompos dengan ketinggian 0,5-1 cm.
Untuk mencegah larikan tergenang air saat hujan tiba, kamu bisa gunakan daun
pisang atau daun berukuran lebar yang bisa ditemui di sekitar lokasi penanaman.
Selalu jaga kelembapan tanah dengan rutin dengan melakukan penyiraman.
2.3. Produksi
A. Keadaan Iklim
Tanaman wortel merupakan tanaman tak kenal musim yang dapat ditanam pada
musim kemarau maupun musim hujan. Wortel dapat tumbuh baik pada pH antara
5,5-5,6 dan tumbuh optimal pada pH 6,0-6,8 dengan ketinggian 1.200-1.500 mdpl.
Tanaman wortel memerlukan suhu optimal sekitar 22-24oC dengan kelembaban dan
sinar matahari yang cukup (Mulyahati, 2005). Oleh karena itu, syarat tumbuh
tanaman perlu diketahui. Untuk tanaman wortel, tanah dan iklim menjadi
bagiancyang penting dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Pracaya, 2006).
Tanaman wortel membutuhkan lingkungan tumbuh yang suhu udaranya dingin dan
lembab. Di negara-negara yang beriklim sedang (sub-tropis) perkecambahan benih
wortel membutuhkan suhu minimu 9ºC dan maksimum 20ºC. Namun untuk
pertumbuhan dan produksi umbi yang optimal membutuhkan suh udara antara
15,6º - 21,1ºC cukup (Setiawan, 1995).
Suhu udara yang terlalu tinggi (panas) sering kali menyebabkan umbi kecil-kecil
(abnormal) dan warnanya pucat atau kusam. Sebaliknya bila suhu udara terlalu
rendah (sangat dingin), maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil cukup
(Cahyono, 2006).
9. B. Keadaan Tanah
Keadaan tanah yang cocok untuk wortel adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organic (humus), tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak
menggenang), keasaman tanah (pH) anatar 5,5 – 5,6 aau hasil optimal pada pH 6,0 –
6,8. Jenis tanah yang paling baik adalah Andosol. Jenis tanah demikian pada
umumnya terdapat di daerah dataran tinggi (pegunungan).
Pada tanah-tanah asam (pH-nya rendah, kurang dari5,0), tanaman wortel akan sulit
memebentuk umbi. Demikian pula tanah yang mudah becek ataupun mendapat
perlakuan pupuk kandang yang berlebihan, sering menyebabkan umbi wortel
berserat, bercabang dan berambut.
Pupuk
Pupuk merupakan bahan/material yang diberikan ke tanah atau pada tajuk
tanaman untuk mencukupi ketersediaan unsur-unsur hara pada tanaman. Pupuk
adalah kunci kesuburan tanah lantaran mengandung satu atau lebih unsur yang akan
mengganti unsur-unsur yang habis dikonsumsi oleh tanaman. Pupuk terbagi dalam
bentuk makro dan mikro. Meski jumlah pupuk dari berbagai merek cenderung lebih
beragam akhir-akhir ini, tetapi tetap berpedoman pada kandungan antara unsur
makro dan mikro yang digunakan (Lingga, 2004).
2.4.Permodalan
Modalnya pun tidak terlampau besar. Yakni Rp 6 juta untuk lahan setengah hektar.
Hasil panennya bisa menembus angka Rp 25 juta jika harga per kilogram mencapai
Rp 2.000," . Hasilnya bisa mencapai 13 ton. Bahkan, tuturnya, jika panenannya bagus
bisa mencapai 17 ton lebih.
2.5.Tenaga kerja
Tenaga kerja dalam hal ini petani merupakan faktor penting dan perlu
diperhitungkan dalam proses produksi komoditas pertanian. Tenaga kerja harus
mempunyai kualitas berpikir yang maju seperti petani yang mampu mengadopsi
inovasi-inovasi baru, terutama dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian
komoditas yang bagus sehingga nilai jual tinggi. Penggunaan tenaga kerja dapat
dinyatakan sebagai curahan tenaga kerja. Curahan tenaga kerja adalah besarnya
tenaga kerja efektif yang dipakai. Usahatani yang mempunyai ukuran lahan berskala
kecil biasanya disebut usahatani skala kecil, dan biasanya pula menggunakan tenaga
kerja keluarga. Lain halnya dengan usahatani berskala besar, selain menggunakan
tenaga kerja luar keluarga juga memiliki tenaga kerja ahli. Ukuran tenaga kerja dapat
dinyatakan dalam harian orang kerja (HOK), sedangkan dalam analisis ketenaga
kerjaan diperlukan standarisasi tenaga kerja yang biasanya disebut dengan hari kerja
setara pria (HKSP).
10. 2.6.Pengpakan
Pengemasan dan penyimpanan: Irisan wortel kering dikemas dalam kantong
aluminium foil laminasi (AFL) (polietilen, aluminium foil dan poliester) dan
kantong polietilen densitas tinggi (HDPE) yang masing-masing memiliki
ketebalan 32,5 μm dan 56,0 μm dan disegel menggunakan sealer impuls
panas. Setiap paket berisi 50 g irisan kering. Paket disimpan dalam kondisi
sekitar yaitu suhu 18,5–29,1 °C dan kelembaban relatif (RH) 44,4–60,4% selama
6 bulan.
2.7.Pemasaran
Fungsi pemasaran yang diperankan oleh para pedagang mulai dari fungsi beli, jual,
sortasi, pembungkusan (packing), transport dan marketing loss. Semakin banyak
fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pedagang perantara maka semakin besar
biaya yang dikeluarkannya dan hal ini menuntut balas jasa yang semakin besar pula.
2.8.Penjualan
Menggunakan metode Sandler selling system atrinya fokus untuk membangun
kepercayaan kepada calon pelanggan,artinya bisnis harus berupaya penuh agar
pelanggan merasa yakin dan puas bahwa produk yang di tawarkan berkualitas dan
sesuai kebutuhan mereka. Selain itu Bapak Alif juga menggunakan metode penjualan
yang lain yakni dengan cara menitipkan ke penjual penjual di pasar atau toko sayur
terdekat di sana.
2.9.Kendala usaha
Hambatan umum yang sering kali muncul dalam
pengembangan usaha adalah sebagai berikut:
Sulit menentukan bisnis
Tidak memiliki modal yang cukup
Persaingan pasar yang ketat
Tidak mendapat kepercayaan pelanggan
Kehilangan motivasi dan dukungan
Tidak percaya diri
Terlalu perfeksionis
2.10.Kemungkinan perkembangan ke depan
Ingin memperluas perkebunan,dan mengembangkan usaha agar semakin
meningkat dan maju.
11. BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
tanaman wortel tidak dapat menghasilkan umbi pada media pasir dan cocopeat.
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman wortel pada
media pasir dan cocopeat ini yaitu hubungan tanah, air dan tanaman. Pertama
persyaratan tanah (media) yang sesuai untuk tanaman ini yaitu subur, gembur dan
banyak mengandung humus, tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak
menggenang). Media pasir dan cocopeat yang digunakan dalam budidaya tanaman
wortel belum memberikan hasil yang bagus dan maksimal dikarenakan kedua media
ini sangat miskin unsur hara dan pemberian air beserta pupuk (nutrisi) yang
diberikan terhadap tanaman wortel kurang memenuhi untuk mencukupi unsur hara
pada media tersebut. Budidaya tanaman wortel mengalami kerugian yang cukup
besar dengan nilai B/C Ratio < 1 yaitu 0,463 dan NPV (Net Present Value) yang
bernilai –Rp 369.780,-.
3.2.Rekomendasi
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini yaitu
memberikan pupuk (nutrisi) yang lebih atau yang mampu menambah kandungan
unsur hara pada pasir dan cocopeat agar pembudidayaan yang dilakukan pada kedua
media tanam tersebut menghasilkan hasil yang optimal dan menggunakan jaringan
irigasi tetes yang baik dan bagus walaupun memakan biaya yang cukup besar.
DAFTAR PUSAKA