9, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pendapatan , universitas mercu buana, 2018
1. 1
Siklus Pendapatan: Penjualan dan penerimaan kas Sistem informasi siklus
pendapatan
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuah Oleh :
Delvia Vamela
55518110028
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. 2
Siklus Pendapatan
TINJAUAN UMUM SIKLUS PENDAPATAN
Walaupun sebagian besar organisasi memakai teknologi komputer dalam bentuk yang berbeda
satu dengan lainnya dalam melakukan tugas-tugas tersebut, adalah merupakan suatu keharusan
untuk mempelajari sistem secara manual terlebih dahulu sebelum mempelajari sistem yang
berbasis komputer.
Pengguna SIA sebaiknya mempunyai kemampuan untuk memahami logika sistem tanpa harus
memasukkan unsur kompleksitas teknologi terlebih dahulu. Setelah mengetahui apa yang akan
dilakukan, baru kita akan mencari perbedaannya dan jalan yang terbaik untuk melakukan hal
tersebut dengan bantuan teknologi.
Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan
a Mengambil pesanan pelanggan
b Persetujuan kredit
c Memeriksa ketersediaan persediaan
d Menjawab permintaan pelanggan
2. Pengiriman barang
3. 3
a Ambil dan pak pesanan
b Kirim pesanan
3. Penagihan dan piutang usaha
a Penagihan
b Pemeliharaan data piutang usaha
c Pengecualian : Penyesua ian rekening dan penghapusan
4. Penagihan kas
a Menangani kiriman uang pelanggan
b Menyimpannya ke bank
Tujuan Siklus Pendapatan
Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu
yang tepat dengan harga yang sesuai.
Tujuan – tujuan lain :
1.Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar
2.Semua transaksi yang dicatat valid (benar-benar terjadi)
3.Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
4.Semua transaksi dicatat dengan akurat
5. Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian
6.Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif
Prosedur Manual Pada Sistem Pesanan Penjualan
- Departemen Penjualan
Proses penjualan dimulai dari depertemen penjualan yang menerima pesanan pelanggan yang
mengidentifikasikan tipe dan kuantitas barang dagangan yang diminta. Pada tahap ini format
surat pemesanan dari pelanggan tidak standar dan mungkin tidak berbentuk dokumen fisik.
4. 4
- Departemen Kredit
Langkah awal departemen ini adalah melakukan transaksi persetujuan, yang mana berhubungan
denganpemeriksaan kelayakan pepberian kredit kepada pelanggan. Dalam memutuskan
sifat/jenis pemeriksaan pemberian kredit sangat bergantung pada keadaan saat terjadinya
penjualan.
- Prosedur Pergudangan
Departemen penjualan menyerahkansurat perintahpengeluaran barang (disebut juga
tiketpengambilan – Picking Ticket) dan salinanpesanan penjualan ke bagian pergudangan.
Dokumen ini mengidentifikan bahwa barang persediaan harus ditempatkan dan diambil dari rak-
rak gudang. Dokumen tersebut juga memberikan persetujuan formal bagi petugas gudang untuk
menyerahkan barang yang dimaksud. Setelah mengambil barang, petugas memaraf salinan surat
perintah pengeluaran barang untuk mengindikasikan bahwa pesanan sudah dikerjakan dengan
benar. Setiap pengeluaran barang akan dibuatkan catatan dalam salinan surat perintah
pengeluaran barang. Satu salinan dari catatan surat perintah pengeluaran barang akan disertakan
dengan barang yang akan dikirimkan ke bagian pengiriman, dan salinan yang lainnya diisi untuk
keperluan pencatatan data transaksi gudang. Petugas kemudian menyesuaikan data catatan
persediaan untuk menggambarkan penurunan persediaan.
- Departemen Pengiriman
Sebelum menerima barang dan salinan surat perintah pengeluaran barang, depertemen
pengiriman menerima salinan dokumen pengiriman dan surat jalan yang berasal dari depertemen
penjualan. Dokumen pengiriman bersama dengan barang dikirim ke pelanggan untuk
menggambarkan isi kiriman tersebut. Dokumen pengiriman mungkin akan ditempatkan dalam
kotak pengiriman atau ditempelkan di luar dengan memakai kantong pelastik khusus. Surat jalan
memberikan departemen penagihan bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim.
Dokumen ini berisi data-data yang berhubungan dengan tanggal pengiriman, barang dan
kuantitas baeang yang dikirim, kurir/perusahaan jasa angkutan, dan ongkos angkut. Dalam
beberapa sistem, surat jalan merupakan dokumen yang terpisah yang disiapkan oleh petugas
pengiriman.
5. 5
- Departemen Penagihan
Departemen penagihan merupakan pusat kegiatan dari sistem pesanan penjualan. Departemen ini
mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan dan mencocokkan, menerjemahkan dan
mendistribusikan informasi ini ke departemen lainnya.
- Departemen Pengawasan Persediaan
Departemen Pengawasan Persediaan menggunakan surat perintah pengeluaran barang sebagai
dokumen bukti untuk menyesuaikan buku besar tambahan persediaan. Pada sistem persediaan
perfectuall, setiap persediaan mempunyai catatan berupa buku besar.
Setelah proses posting, surat perintah pengeluaran barang diarsipkan. Pada akhir periode, nilai
uang dari total penurunan dipersediaan, dirangkum dalam dokumen jurnal dan dikirimkan ke
buku besar umum untuk dilakukan proses posting.
- Departemen Piutang
Departemen piutang akan memposting data salinan buku besar pesanan penjualan pada buku
besar tambahan piutang. Setiap pelanggan mempunyai data pada buku besar tambahan piutang
yang berisi beberapa informasi seperti : nama pelanggan, alamat pelanggan, data kredit, tanggal
transaksi, nomor tagihan, pembayaran kredit, retur dan saldo piutang.
- Departemen Buku Besar Umum
Dengan melakukan penutupan periode pemrosesan, depertemen buku besar umum menerima
dokumen jurnal dari departemen penagihan dan pengawasan persediaan, dan ringkasan rekening
dari departemen piutang.
Return Penjualan
Dari waktu ke waktu, pelanggan melakukan pengembali-an barang yang dibelinya. Ini terjadi
disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
· Penjual mengirimkan barang dagangan yang tidak sesuai.
6. 6
· Barang dagangan rusak / cacat.
· Barang dagangan rusak pada saat pengangkutan.
· Penjual mengirimkan barang dagangan terlalu lama atau terjadi penundaan pengangkutan, dan
pembeli menolak pengiriman.
Saat retur terjadi, pembeli akan meminta penjual untuk membuat pengkreditan sebesar sejumlah
barang yang dikembalikan pada piutangnya.
Adapun prosedur pengembalian penjualan, sebagai berikut :
- Departemen Penerimaan Barang, Saat barang dikembali-kan, petugas penerimaan
penghitung, memeriksa, dan mempersiapkan dokumen pengembalian barang. Barang-barang
tersebut akan disimpan dalam gudang bersama dengan salinan dokumen pengembalian barang.
Salinan kedua dikirim ke departemen penjualan.
- Departemen Penjualan. Saat menerima dokumen pengem-balian barang, petugas penjualan
mempersiapkan kredit memo. Dokumen merupakan alat yang sah bagi pelanggan untuk
menerima kredit bagi barang yang dikembalikan.
- Departemen Kredit. Manajer kredit akan mengevaluasi alasan dari retur dan membuat
keputusan untuk memberikan atau menolak kredit tersebut. Manajer kemudian mengembali-kan
kredit memo kr departemen penjualan.
- Departemen Penagihan. Petugas penagihan menerima kredit memo dari departemen
penjualan dan mencatat kredit tersebut dalam jurnal penjualan sebagai lawan jurnal tersebut.
Kemudian mengirimkan kredit memo ke bagian pengawasan persediaan untuk dilakukan proses
posting.
- Departemen Pengawasan Persediaan dan Departemen Piutang. Petugas pengawasan
persediaan menyesuaikan catatan dan meneruskan kredit memo ke departemen piutang, di mana
7. 7
rekening pelanggan akan disesuaikan. Departemen Pengawasan Persediaan dan Departemen
piutang mengirimkan ringkasan informasi ke dapartemen buku besar umum. Khususnya,
departemen pengawasan persediaan mengirimkan ringkasan dokumen jurnal mengenai total nilai
dari persediaan yang dikembalikan dan departemen piutang mengirimkan ringkasan buku besar
pembantu piutang.
Departemen Buku Besar Umum. Petugas departemen buku besar umum menerima dokumen
jurnal dari departemen penagihan dan departemen pengawasan persediaan dan
- ringkasan rekening dari departemen piutang. Petugas kemudian memproses dokumen jurnal
tersebut pada rekening kontrol, sebagai berikut :
Persediaan – Kontrol xxxx
Retur Penjualan xxxx
Harga Pokok Penjualan xxxx
Piutang – Kontrol xxxx
Sistem Penerimaan Kas
Banyak variasi yang dipengaruhi dalam proses ini, lembaga yang tidak berkaitan dengan
perdagangan eceran atau pabrikan, seperti perbankan, asuransi, dan rumah sakit, mungkin
menggunakan metode yang berbeda.
- Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen. Ruang penerima-an dokumen mnerima cek dari
pelanggan bersama dengan bukti pembayaran. Dokumen ini berisi informasi kunci yang
diperlukan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan.
8. 8
- Departeman Penerimaan kas. Departemen penerimaan kas mencocokkan kebenaran dan
kelengkapan antara cek dengan bukti pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan
dari ruang penerimaan dokumen dan departemen penerimaan tunai kas seharusnya dapat
diidentifikasi pada proses ini. Setelah proses pencocokan antara cek dengan bukti pembayaran,
kasir mencatat penerimaan tunai pada jurnal penerimaan tunai. Semua transaksi penerimaan
tunai, termasuk penjualan tunai, penerimaan tunai lainnya, dan penerimaan atas rekening tunai,
dicatat pada jurnal penerimaan tunai. Untuk diperhatikan bahwa setiap cek yang diterima dari
pelanggan harus dijurnal terpisah pada jurnal penerimaan tunai.
- Departemen Piutang. Petugas departemen piutang melakukan proses posting bukti
pembayaran pada rekening pelanggan di buku besar pembantu piutang. Setelah proses posting,
bukti pembayaran diarsipakn untuk jejak audit. Pada akhir hari, petugas departemen piutang
meringkas rekening buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasannya ke departemen buku
besar umum.
- Departemen Buku Besar. Secara berkala, departemen buku besar menerima dokumen jurnal
dari departemen penerimaan tunai dan ringkasan rekening dari departemen piutang. Piutang
melakukan proses posting dari dokumen jurnal ke rekening kontrol piutang dan rekening kontrol
kas, mencocokkan rekening kontrol piutang dengan ringkasan buku besar pembantu piutang, dan
arsip dari dokumen jurnal.
- Departemen Pengawasan. Secara berkala (mingguan atau bulanan), petugas pengawasan dari
departemen pengawasan (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan tunai)
mencocokkan penerimaan tunai dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut ini:
· salinan dari bukti pembayaran
· Slip setoran bank yang diterima dari bank.
· Dokumen jurnal dari departemen penerimaan tunai dan departemen piutang.
Pengawasan Siklus Pendapatan
9. 9
Ada enam kelas aktivitas pengawasan internal yang menjadi petunjuk kita dalam membuat dan
mengevaluasi proses pengawasan transaksi. Proses tersebut adalah persetujuan transaksi,
pemisahan tugas, pengawasan, pencatatan akuntansi, akses pengendalian dan verifikasi
independen, seperti dalam matriks Pengawasan Siklus Pendapatan berikut ini :
Aktivitas
Kontrol
Proses Penjualan Penerimaan Kas
Persetujuan
Transaksi
Pemeriksaan kredit
Kebijakan retur
Daftar pembayaran (daftar
uang)
Pemisahan
Tugas
Kredit dipisahkan dari
pemrosesan, pengawasan
persediaan dipisahkan dari
gudang, buku besar
pembantu piutang
dipisahkan dari buku besar
umum
Penerimaan kas dipisah
dari piutang dan rekening
kas; buku besar piutang
dipisah dari buku besar
umum.
Supervisi Departemen penerimaan
dokumen
Catatan
Akuntansi
Pesanan pembelian, jurnal
pembeli-an, buku besar
pembantu piutang, rekening
kontrol piutang (buku besar
umum), buku besar
pembantu per-sediaan,
pengawasan persediaan,
rekening penjualan (buku
besar umum)
Dokumen pembayaran,
cek, daftar jurnal
pembayaran, penerimaan
kas, buku besar piutang,
rekening control piutang,
rekening kas.
Akses Akses secara fisik ke
persediaan; akses ke catatan
Departemen pengiriman,
departemen penagihan,
10. 10
Implementasi siklus pendapatan pada PT. Mustika Ratu
PT. Mustika Ratu merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam usaha penjualan
kosmetik dan jamu sebagai perusahaan yang pendapatannya bersumber dari aktivitas penjualan,
maka penanganan terhadap aktivitas penjualan harus dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur
yang memadai, dimana dalam suatu prosedur melibatkan beberapa fungsi dalam bagian – bagian
terkait dengan penjualan.
Beberapa hal yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan kredit PT. Mustika Ratu:
Fungsi – fungsi yang terkait dengan penjualan kredit
Dokumen – dokumen yang digunakan
Prosedur penjualan kredit
Bagan alir dokumen pada sistem akuntansi penjualan
Dalam pelaksanaan PT. Mustika Ratu melakukan penjualan secara tunai dan kredit. Penjualan
secara kredit dilaksanakan dengan cara pembayaran berdasarkan angsuran dalam arti
pembayaran tidak dilunasi dalam satu waktu. Jika pembeli ingin melakukan pembelian secara
kredit harus ada persetujuan sebelumnya dari bagian kredit dan melakukan pembelian secara
tunai minimal 4 kali.
Dalam siklus pendapatan PT. Mustika Ratu,Tbk melakukan prosedur penjualan kredit. Dimana
pendapatan yang diperoleh PT. Mustika Ratu sebagian besar berasal dari penjualan kredit.
Penjualan kredit pada PT. Mustika Ratu dilakukan oleh fungsi – fungsi terkait, yaitu salesmen,
akuntansi di atas akses
secara fisik ke kas, akses ke
catatan akuntansi di atas
buku besar umum.
Verivikasi
Independen
Departemen pengiriman,
departemen pengalaman,
buku besar umum.
Penerimaan kas, buku
besar umum, rekonsiliasi
bank.
11. 11
fungsi kredit, fungsi penjualan, fungsi gudang, ungsi pengiriman, fungsi penagihan, fungsi
akuntansi dan keuangan. Masing – masing dari fungsi tersebut memiliki tugas dan
tanggungjawab yang berbeda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah prosedur
penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu:
a. Prosedur Order Penjualan
Di mulai dari salesmen menawarkan produk pada toko yang didatangi, kemudian dicatat pada
surat pesanan dan diserahkan ke bagian kredit untuk meminta otorisasi kredit. Selanjutnya, surat
pesanan tersebut dikirimkan ke penjualan untuk dibuatkan formulir order penjualan rangkap 2.
Surat tersebut diserahkan ke gudang aga disiapkan barangnya. Setelah barang dikirim ke
pelanggan fungsi pengiriman memberikan delivey order lembar ke-4 untuk dibuat faktur
penjualan sebagai dasar penagihan ke pelanggan.
b. Prosedur Persetujuan Kredit
Fungsi kredit menerima surat pesanan penjualan dari salesman, kemudian menganalisis apakah
layak diberikan kredit atau tidak. Persetujuan kredit disetujui oleh fungsi kredit dan manager
sales and distribution dengan menandatangani pada surat pesanan dan menyerahkan kepada
penjualan sebagai dasar pembuatan formulir order penjualan.
c. Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, kepala gudang menyiapkan barang yang telah dipesan oleh pelanggan
dengan memeriksa kesesuaian formulir order penjualan. Kemudian staff administrasi gudang
membuat delivery order sebanyak 6 rangkap. Satu rangkap untuk arsip dan sisanya
didistribusikan ke departement EDP. Bagian gudang harus selalu memeriksa jumlah, jenis
barang, dan tanggal kadaluasa barang. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencocokan, petugas
barang jadi menyerahkan delivery order lembar 3 dan 4 bersama barang kepada petugas
ekspedisi sebagai dasar pembuatan perhitungan nilai asuransi dan pembuatan surat jalan.
12. 12
d. Prosedur Pencatatan Putang
Dalam prosedur ini, piutang dicatat sesuai dengan dokumen – dokumen pendukung yang
berhubungan transaksi penjualan tersebut. adapun sistem pencatatan penjualan yang digunakan
adalah sistem perpetual, dimana setiap jenis barang jadi memiliki rekening sendiri – sendiri yang
merupakan buku pembantu persediaan. Sistem penlaian yang dilakukan PT. Mustika Ratu
menggunakan metode FIFO. Setelah selesai dokument akan disimpan sebagai arsip.
e. Prosedur Penagihan
Fungsi penagihan menerima faktur penjualan lembar pertama dan ke 2 dari fungsi penjualan dan
dicocokan jumlah dan jenis barang. Setelah sesuai dokument tersebut dibawa ke fungsi
penagihan yang dibantu oleh dept collector melakukan penagihan kepada pelanggan sesuai
dengan faktur penjualan. Lembar pertama diberikan kepada pelanggan sebagai bukti bahwa
pelanggan telah melunasi pembayaran dan lembar kedua diserahkan ke bagian akuntansi sebagai
arsip.
Jadi pendapatan yang diperoleh PT. Mustika Ratu berdasarkan pada periode waktu dan aktivitas
operasional perusahaan, yaitu penjualan secara kredit.
Dokumen yang digunakan PT Mustika Ratu
Pada sistem akuntansi penjualan PT Mustika Ratu dibutuhkan alat bantu berupa dokumen dalam
mempermudah sistem akuntansi penjualan. Dokumen digunakan sebagai bukti transaksi yang
dilakukan oleh PT Mustika Ratu, selain itu dokumen juga dibutuhkan sebagai alat informasi
antara fungsi-fungsi yang terkait dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta wewenang
terhadap dokumen itu sendiri. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan pada
PT Mustika Ratu adalah sebagai berikut
a. Surat Order
Surat order penjualan ini digunakan oleh salesman untuk pesanan barang dari pelanggan
kepada perusahaan. Surat order digunakan sebagai otorisasi pemberian kredit dari fungsi kredit
kepada pelanggan. Surat order bernomor urut, tanggal, kode pelanggan, nama salesman dan
13. 13
harus diotorisasi oleh manajer sales and distribution atau manager ekspor. Surat oder berisikan
kode barang, nama barang, jumlah barang, harga satuan dan jumlah harga barang.
b. Faktur Penjualan
Dokumen ini berisikan tentang kode barang, keterangan barang yang dikirim, total harga barang
yang akan dibayar, jangka waktu pembayaran. Faktur penjualan dibuat atas dasar permintaan
pembayaran kredit pelanggan. Jadi, dari dokumen ini manajemen dan pelanggan dapat
mengetahui kapan jatuh tempo pembayarannya. Faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan
yang terdiri dari empat rangkap.
c. Surat Jalan
Dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang
ditujukan kepada customer (pembeli) atau penerima yang ditentukan oleh pembeli dan
mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya mulai dari keluar
perusahaan sampai kepelanggan sehingga barang dengan quantity, spesifikasi yang disertai
dengan informasi lainnya diterima oleh pelanggan. Surat jalan dibuat oleh fungsi pengirim atas
kesepakatan pesanan yang kemudian surat jalan dikirim bersamaan dengan barang.
d. Delivery Order
Dokumen ini digunakan sebagai surat perintah pengeluaran barang. Delivery Order dilakukan
oleh fungsi administrasi gudang sebagai bukti pengeluaran barang. Delivery order bernomor urut
cetak dan harus diotorisasi oleh pengawas gudang dan kepala gudang. DO berisikan nomor
batch, nama barang, unit barang, harga satuan, dan jumlah yang diserahkan.
e. Order Form atau Formulir Order Penjualan
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penjualan yang digunakan untuk mencatat secara lengkap semua
barang yang dibeli dari permintaan pelanggan. Formulir order penjualan dibuat berdasarkan
surat pesanan. Formulir order penjualan berisikan nama pembeli, alamat pembeli, nama barang,
jumlah barang dan harus diotorisasi oleh bagian EDP untuk diproses dari manual ke komputer
dan fungsi penjualan.
14. 14
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem akuntansi penjualan
membutuhkan dokumen sebagai alat atau bukti transaksi penjualan. Dokumen yang dikeluarkan
harus berdasarkan wewenang yang telah ditetapkan kepada beberapa fungsi oleh perusahaan.
15. 15
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi, 2018. “ Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Siklus Pendapatan:
Penjualan dan penerimaan kas Sistem informasi siklus pendapatan. Mercu Buana.” Jakarta
Kamil, Islamiah, 2014. " Modul Sistem Informasi Akuntansi." Mercu Buana. Jakarta
James A. Hall, 2001.Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Nugroho Widjajanto, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga
http://accountingub2012.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html