it about the emergence of Foreign Direct Investment by Multinational company from USA in agricultural, manufacturing sector
ini menjelaskan tentang awal mula investasi luar negeri langsung yang dilakukan oleh perusahaan multinasional amerika serikat
the Emergence Multinational Company in United State
1. 1
EMERGENCE OF MULTINATIONAL COMPANY
makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi Perusahaan Multinasional
yang dibina oleh ibu Anni Rahimah,SAB. MAB
Disusun Oleh:
1. Della Andini (125030300111039)
2. RiskaPrinadi (125030301111004)
3. Sella Widya P. (125030301111005)
4. Yuni Eko S. (125030307111018)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI BISNIS INTERNASIONAL
SEPTEMBER 2013
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era globalisasi ini, tentunya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan perusahan
multinasional serta keberadaan prosuk – produk luar negeri yang mudah di jumpai di
pasaran. Bukan merupakan hal sulit untuk memperoleh produk – produk tersebut di
pasaran. Negara Amerika merupakan negara besar dengan kemajuan di sektor
perekonomian dan bisa dikatakan perekonomian di Amerika sangat berpengaruh
terhadap perekonomian negara – negara di seluruh dunia. Semisal saja beberapa waktu
lalu, sempat Amerika diguncang krisis ekonomi, semua negara di dunia juga merasakan
imbas dari krisis yang dialami Amerika serikat. Selain itu banyak perusahaan –
perusahaan Amerika Serikat yang telah beroperasi di seluruh dunia baik perusahaan di
bidang pertambangan, manufaktur, otomotif ataupun perusahaan softdrink seperti
coca-cola yang telah sukses di pasar global. Bagaimana perusahaan coca – cola mampu
menjadi perusahaan global yang sukses dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen
diseluruh dunia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perusahaan multinasional memulai operasinya ?
b. Seperti apa evolusi perdagangan di Amerika Serikat dari awal hingga ke Foreign
Direct Investmen ?
c. Bagaimana analisis partisipasi dari sektor – sektor bisnis di Amerika serikat ?
3. 3
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Sehubungan dengan permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka tujuan diadakan
pembahasan makalah ini adalah :
a. Mengetahui bagaimana MNC beroperasi
b. Mengetahui sejarah perkembangan perdagangan Amerika Serikat
c. Analisis dari partisipasi sektor – sektor bisnis Amerika
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana Perusahaan Multinasional Memulai Operasi mereka
Perkembangan dunia yang semakin komplek saat ini, kerjasama yang baik dibidang
ekonomi, politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat
diperlukan. Hal ini didorong terutama karena satu negara dengan negara lain saling
membutuhkan satu sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Salah satu
perkembangan dunia internasional paska Perang Dunia II adalah kemunculan perusahaan
multinasional (MNC). Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan
internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki kantor
cabang dan beroperasi baik di negara maju maupun negara berkembang. Perusahaan
multinasional modern (MNC) adalah sebuah ekonomi, politik, kekuatan lingkungan, dan
budaya yang tidak dapat dihindari di hari ini. Keberadaan perusahaan multinasional
berdampak pada kehidupan miliaran orang setiap hari secara intens dalam cara yang
kompleks dan kadang tidak kita sadari. Betapa cepatnya pertumbuhan perusahaan
multinasioanal bahkan prosentasi pertumbuhan perusahaan multinasional bsia dikatakan
lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di host country itu sendiri.
Bagaimana perusahaan multinasioanal mampu menekan pengaruh politik untuk
mendapatkan keuntungan pada anak perusahaan mereka, mengurangi beban pajak dan
regulasi lainya di host country.
Dalam suatu analisis menyebutkan pendapatan yang diterima oleh 200 perusahaan
besar dunia setra dengan 27,5% total GDP dunia pada tahun 1999. Prosentase tersebut
tentunya akan semakin naik bila dilihat animo masyarakat dunia. Sebagian besar
perusahaan multinasional yang sudah sukses di pasaran dulunya adalah perusahaan yang
relatif kecil. Unilever dulunya adalah perusahaan pembuatan sabun dijalankan oleh dua
bersaudara pada tahun 1885. Ford Motor Company dulunya sebuah pabrik kecil di Detroit
5. 5
pada 1903.Wal - Mart mula usaha dagangya dengan toko tunggal di Arkansas pada tahun
1962. Perusahaan-perusahaan ini kini bertransformasi menjadi perusahaan multinasional
besar karena sebuah kombinasi spesifik pada perusahaan tersebut dan lingkungan ekonomi
yang menciptakan kondisi setiap perusahaan – perusahaan ini untuk berkembang di
industri yang tertentu.
Terdapat dua penjelasan terkait dengan pertumbuhan perusahaan bisnis adalah
skala ekonomi dan jangkauan / perluasan ekonomi. Skala ekonomi timbul ketika sebuah
perusahaan dapat menurunkan biaya produksi per unit dengan memproduksi dalam
jumlah yang lebih besar. Pembagian kerja melalui spesialisasi adalah salah satu alasan biaya
per unit dapat dikurangi.
Adam smith pada abad ke-18 menyatakan sebuah perusahaan pin dapat
meningkatkan produksinya secara signifikan dengan mengurangi biaya per unitnya, jika
para pekerja dibagi ke bebapa grup dan melakukan pekerjaan spesialisasi. Pada akhir abad
ke-19, Frederick Taylor memperkenalkan konsep "manajemen ilmiah" analisis yang
mengidentifikasi divisi khusus tenaga kerja dalam proses yang akan memaksimalkan
efisiensi produksi. Dalam perusahaan multinasional modern, skala ekonomi tidak hanya
dengan divisi kerja, tetapi mengganti tenaga kerja manusia dengan penggunaan mesin.
Investasi modal secara besar – besaran pada peralatan produksi mungkin membutuhkan
biaya awal yang besar. Investasi ini mungkin hanya dapat dijangkau oleh perusahaan
besar. Dengan demikian perusahaan yang sudah besar bisa mendapatkan keunggulan
kompetitif yang lebih dibandingkan perusahaan yang lebih kecil yang belum menggunakan
mesin produksi.
Sementara perluasan ekonomi berkembang ketika perusahaan dapat menurunkan
biaya rata-rata dengan memperluas berbagai barang dan jasa yang dihasilkannya biasanya
perusahaan akan memperluas lini produk terkait, mengambil keuntungan dari pemasaran
atau jaringan distribusi yang ada. Seperti yang dilakuakan oleh Unilever, kini perusahaan
tersebut memiliki lini produk yang luas dan dalam. Selain dengan dengan menambah lini
produk, perusahaan juga menerapakan sistem manajemen yang efisien, sebisa mungkin
mengurangi pengeluaran perusahaan salah satunya dengan melakukan ekspansi atau
melakukan perluasan secara vertikal. Perusahaan mengambil beberapa langkah tambahan
6. 6
terkait dengan proses produksi. Yang artinya sebisa mungkin perusahaan memproses atau
memperoleh sendiri bahan bakunya. Hal ini memungkinkan keuntungan yang sebelumnya
diterima oleh supplier menjadi keuntungan internal perusahaan.
Namun keunggulan utama yang paling kompetitif dari perusahaan multinasional
adalah mobilitas internasionalnya. Bagaimana perusahaan multinsional mampu
mentransfer sumberdaya antar Negara. Pendirian afiliasi asing atau perusahaan di host
country dimana sumberdaya produksi yang melimpah dan biaya tenaga kerja yang rendah
tentunya menjadi alasan mengapa suatu perusahaan mendirikan afiliasi di Negara lain.
Selain itu, dalam sistem perekonomian modern ada beberapa cara yang dilakukan suatu
perusahaan untuk dapat berekspansi ke luar negeri seperti dibarkan berikut :
a. Ekspor
Ekspor merupakan tahap awal dari operasi internasional perusahaan, proses ini sering
kali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai
strategi utama untuk bersaing ditingkat internasional. Strategi ekspor digunakan
karena resikonya lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan
dengan strategi lainnya. Ekspor merupakan cara terbaik untuk memperoleh
pengalaman perdagangan intenasional.
b. Penanaman Modal Asing
Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal
asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
c. Lisence
Pemberian lisence dapat dilakukan jika ada pihak yang memberi lisence dan pihak
yang menerima lisence, hal ini termasuk sebuah perjanjian dari pemilik barang atau
jasa. Dengan memiliki lisence individu atau perorangan dapat mendistribusikan
(menjual) sebuah produk atau jasa di bawah sebuah merk dagang tanpa khawatir
dituntut secara hukum oleh pemilik lisence. Permberi lisensi menyediakan asset tidak
berwujud, seperti paten, rahasia dagang ( trade secrets), keahlian, trademarks, dan
nama perusahaan pada perusahaan asing sebagai pembayar atas royalti. Transfer asset
7. 7
ini biasanya didukung oleh jasa teknisuntuk menjamin penggunaan yang tepat.
Keuntungan pemberian lisensi antara lain :
- Membutuhkan sedikit modal, merupakan jalan masuk yang cepat , dan mudah
untuk masuk ke pasar luar negeri.
- Alternatif yang baik untuk produksi dan pemasaran mancanegara dalam
lingkungan dimana terjadi inflasi, kelangkaan tenaga terlatih, berubahanya aturan
pemerintah domestik dan pemerintah asing, serta persaingan internasionalyang
sangat ketat.
- Ketika ekspor tidak lagi menguntungkan karena persaingan yang ketat, lisensi
memberikan alternative.
- Pemberian lisensi bisa mengatasi biaya transportasi yang tinggi, yang membuat
sebagian produk ekspor tidak kompetitif di pasar sasaran.
d. Waralaba
Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana
pemilik merk (franchisor) memberi hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dengan cara-cara yang
telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
e. Direct Investment
Direct investment merupakan bentuk investasi berupa tanah, gedung, dan sumber
daya langsung di host county. Dengan direct investmen suatu perusahaan mampu
mencapai efisiensi produksi secara maksimal karena proses produksi bisa
dilakuakan serta dengan bahan baku yang melimpah.
f. Anak Perusahaan
Perusahaan multinasional biasanya membentuk anak perusahaan di Negara lain yang
dikendalikan oleh perusahaan induk yang terpisah lebih tinggi. Sebuah perusahaan
induk tidak harus menjadi perusahaan lebih besar atau lebih kuat. Induk dan anak
perusahaan tidak selalu harus beroperasi di lokasi yang sama, atau mengoperasikan
bisnis yang sama, tetapi juga mungkin bahwa mereka bisa dibayangkan pesaing
dipasar.
8. 8
g. Portofolio Investment
Porto folio investment berupa investasi saham dan obligasi diharapkan perusahaan
mendapat keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
9. 9
2.2 Evolusi awal perdagangan Amerika
Pada periode sampai 1914 - periode munculnya Amerika MNC - pokok
industri Amerika FDI adalah:
pertambangan dan pengolahan bijih mineral
manufaktur
produksi minyak dan penyulingan
pertanian dan pengolahan hasil pertanian
rel kereta api
Perkembangan perekonomian Negara amerika serikat dimulai pada tahun 1914
dimana amerika serikat pada saat itu hanya menyumbang 18 % saham foreign direct
investment pada tahun tersebut. Jumlah tersebut bisa dikatakan lebih rendah dibandingkan
dengan jumlah saham FDI Negara inggris yang mencapai 45%. Pada tahun 1960, saham FDI
Amerika berkembang pesat mencapai 47%. Meskipun banyak negar baru yang
perkembangan sahamnya juga tumbuh pesat seperti Jepang dan Jerman. Namun Amerika
Serikat tetap menjadi negara terbesar dalam hal investasi keluar negeri. Pada akhir abad ke
19 FDI dari sektor pembuatan rel kereta api mampu menyumbang 23% FDI Amerika.
Analisis munculnya perusahaan mutinasioanal di amerika dimulai dengan investasi
asing oleh pedagang Amerika di zaman kolonial dan tahun-tahun awal Kemerdekaan
Amerika . Dilanjutkan dengan analisis partisipasi Amerika dalam kereta api asing dan
transportasi lainnya . Faktor umum di belakang kemunculan dan pertumbuhan FDI Amerika
di sektor pertambangan, manufaktur, minyak bumi dan industri pertanian antara 1893 -
1914 kemudian diikuti oleh lebih pemeriksaan rinci FDI Amerika di masing-masing industri
utama. Akhirnya, beberapa kesimpulan utama ditarik tentang perubahan pola industri dan
geografis Amerika FDI pada periode sampai 1914 .
Tahap awal dalam sejarah bisnis amerika serikat dimulai dari perdagangan peralatan
atau perabotan rumah tangga yang mampu bertransformasi dari perdagangan menjadi
penanam modal untuk usaha tersebut di luar negeri dan ini marupakan salah satu langkah
awal bisnis amerika ke luar negeri. Para pedagang di era kolonial menanam investasinya di
luar negeri pada awal abad 18. Tipe pejualan mereka dengan menggunakan agen
independen di luar negeri. Selain itu orang amerika bermigrasi ke eropa barat dan India
10. 10
dengan mendirikan perusahaan asing untuk menangani perdagangan luar negeri. Namun
perusahaan yang didirikan di luar negeri ini tidak memiliki induk perusahaan induk di
negaranya sebagi cabang di Perusahaan Amerika. Pada tahun 1740-an pedagang kolonial
lebih memilih untuk tidak bergantung kepada agen di luar negeri. Tetapi lebih memilih
untuk mengirim anggota mereka langsung ke negara tersebut. Dan inilah bukti yang
menunjukkan pembentukan cabang perusahaan di negara lain. Penunjukan dan pengiriman
karyawan ke luar negeri ini dilakukan karena sering terjadi kasus bahwa agen di luar negeri
dianggap kurang profesional. Penempatan karyawan di luar negeri ini dianggap sebagai
moda alternatif untuk mempermudah transaksi perdagangan luar negeri, mampu melihat
peluang, serta lebih bisa memaksimalkan laba. Sementara apabila tetap bekerja sama
dengan agen, perusahaan tidak dapat berinvestasi. Selain itu dalam prakteknya barang
selalu terlibat dalam transaksi, dan keuntungan yang didapatpun tidak dapat maksimal.
Selain itu, perusahaan di amerika juga harus memperbesar volume bisnis mereka di
Negara asing karena keuntungan yang didapat juga sangat besar meski resiko pasar yang
dihadapinya juga tinggi. Dengan pengawasan yang ketat kepada anggota yang ditempatkan
di luar negeri memungkinkan peluang perluasan pasar di luar negeri dengan cepat. Sistem
penyimpanan barang yang lebih baik, akuratnya informasi pasar, serta pemaksimalan laba.
Wilkins (1970 ) berpendapat bahwa kegiatan perdagang Amerika mempengaruhi
pertumbuhan bisnis internasional melalui beberapa situasi . Pertama , akumulasi profit dari
usaha perdagangan diarahkan dalam perusahaan domestik Amerika seperti pembangunan
pada sektor real estate, transportasi, industri perkeretaapian dan pertambangan.
Selanjutnya ada metamorfosis atau penggabungan usaha dagang tertentu menjadi
perusahaan multinasional dari Amerika Serikat. Perusahaan yang terlibatpun lebih
beragam. Beberapa perusahaan lain memperluas bidang usaha seperti dalam sektor
pertambangan, pertanian , industri, transportasi dan perbankan. Terkadang transformasi ini
terjadi di luar negeri dan kadang-kadang di Amerika Serikat.
Yang paling menarik adalah perubahan yang terjadi di luar negeri. Kasus pertama
dari seorang pedagang Amerika yang berinvestasi di luar negeri adalah David Beekman,
putra dari Gerardus Beekman pedagang New York yang pergi ke St Croix untuk mewakili
perusahaan perdagangan gula keluarganya pada tahun 1750. Keuntungan yang diperoleh
11. 11
dari perdagangan gula di St Croix digunakan oleh David Beekman untuk berinvestasi dengan
membeli perkebunan gula di St Croix. Demikian pula, Boston Fruit Company yang
menginvestasikan pendapatannya dari perdagangan buah di Karibia. Hal ini dilakukan
karena faktor kekhawatiran keterlambatan atau kerusakan produk saat proses pengiriman.
Oleh sebab itu Boston Fruit Company berinvestasi di Karibia dengan membeli lahan yang
nantinya digunakan untuk perkebunan perkebunan pisang di wilayah tersebut. Pola
pedagang Amerika yang menjadi investor asing melalui integrasi vertikal di bidang
pertanian, pertambangan sampai industri rel kereta menjadin tren pada tahun-tahun
berikutnya. Bank - bank swasta Amerika yang menjelajah di luar negeri juga bermula dari
perusahaan dagang. The House of Morgan, dengan koneksinya London, berkembang pada
1837 dari bisnis perdagangan dari George Peabody mengubah haluan bisnis mereka ke
sector perbankan karena dianggap lebih menguntungkan. Kemudaian perusahaan Amerika
Lazard Freres, Seligman, Morton serta Bliss & Co yang dulunya bergerak di sektor
perdagangan mengikut jejak House of Morgan dengan mendirikan cabang di eropa juga di
sektor perbankan.
Oleh karena itu, periode sejak 1914 dikaitkan dengan pertumbuhan dan evolusi
perusahaan multinasional Amerika (Wilkins, 1974). Meskipun stabilitas di struktur industri
FDI Amerika diperiode sampai 1929, ada perubahan signifikan dalam kepentingan relatif
dari negara tuan rumah utama dan dalam posisi Amerika Serikat dari negara pengutang
pada tahun 1914 (menerima lebih portofolio dan FDI dari luar negeri dibandingkan dengan
portofolio dan FDI Amerika di luar negeri) ke negara kreditor pada tahun 1919 pada
rekening sebagian besar dari pertumbuhan FDI Amerika di luar negeri. Pertumbuhan
tersebut memungkinkan perusahaan multinasional Amerika berpose semakin menantang di
Eropa, meskipun investor Eropa masih menguasai bahan baku penting seperti karet, timah
dan nitrat pada akhir Perang Dunia Pertama. Hal ini terutama dirasakan di Kanada dan
Amerika Latin di mana celah penyempitan antara kepentingan Amerika dan Eropa. Dengan
pemecahan monopoli Eropa tahun 1929, tantangan bisnis Amerika untuk investor Eropa
adalah mendalam di belahan bumi barat di mana Amerika FDI peringkat tertinggi dan di
Inggris Raya.
12. 12
3.1 Analisis dari partisipasi Amerika dalam beberapa sektor bisnis
Analisis pola industri berkembang Amerika multinasional menunjukkan peran
dominan investasi perintis luar negeri oleh pedagang Amerika pada akhir ketujuh belas
dan terutama abad ke delapan belas, rel kereta api dan pertambangan di akhir abad
kesembilan belas menyumbang 23 persen dan 21 persen dari saham FDI Amerika luar
negeri, pertambangan pada tahun 1908 menyumbang 27 persen, sektor manufaktur pada
tahun 1929 menyumbang 24 persen dan jasa pada tahun 1989 menyumbang 47 persen.
Perubahan dinamis dalam pola industri dan dampaknya terhadap tujuan geografis FDI
Amerika dari tahun 1929 sampai Perang Dunia Kedua.
Sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan perkenomian Negara amerika antara lain :
a. Sektor manufaktur
Sektor manufaktur selalu menjadi sektor penting FDI Amerika , sekitar 15 persen
dari saham FDI Amerika di luar negeri pada tahun 1897 , dan sekitar 18 persen di kedua
1908 dan 1914. Jadi, sektor manufaktur merupakan penyumbang FDI terbesar ketiga
Amerika pada tahun 1897, sektor ini menjadi Sektor terbesar kedua FDI Amerika 1908-
1928. Pada tahun 1929 sektor manufaktur menjadi sektor yang paling penting dari FDI
Amerika. Cepatnya pertumbuhan FDI pada sektor manufaktur ini karena manufaktur
relatif industri baru. Oleh karena itu sebelumnya perusahaan yang bergerak pada sektor
pertambangan mengalamai kebangkrutan pada FDI Amerika, sektor manufaktur memberi
jalan perbaikan FDI amerika.
Pada tahun 1920 dengan perluasan industri secar besar – besaran dengan dengan
merek dagang yang dipromosikan secara luas di Amerika Serikat seperti makanan dan
minuman, tekstil dan pakaian. Industri Amerika dengan metode kepemimpinan yang
mendunia memperoleh keuntungan besar di luar negeri dari pentranseferan teknik yang
diterapkan dalam desain produk, penguasaan atau pengelolaan mesin dan organisasi
produksi semisal dalam industri listrik, industri kendaraan bermotor, produk logam
tertentu, minyak bumi. Seperti pada periode sebelum 1914, perusahaan besar perusahaan
biasanya mengekspor produk industri seperti listrik peralatan, telepon dan telegraf,
kendaraan bermotor dan minyak – mampu memimpin ekspansi Kegiatan manufaktur
13. 13
Amerika di luar negeri pada tahun 1920, dengan pengecualian dari pemasok untuk
industri kendaraan bermotor yang diikuti pelanggan mereka di Amerika, kendaraan
bermotor perusahaan, dalam investasi mereka di luar negeri. Lebih khasnya, alasan
orientasi pasar FDI terletak pada peluang bisnis yang harus dipenuhi di negara tuan
rumah dan bahkan bahwa cara terbaik untuk memenuhi peluang bisnis adalah melalui FDI
ke luar negeri. Seperti dalam masa lalu, taruhannya berorientasi pasar terbesar pada
tahun 1920 cenderung diarahkan ke yang paling negara-negara kaya di dunia, orang-orang
dengan industri dan teknologi ekonomi yang maju dan di mana pasar yang terbesar adalah
Kanada dan Eropa.
Dengan mencari pasar menjadi aspek penting dari ekspansi Amerika di luar negeri
pada tahun 1920, ada peningkatan tajam dalam upaya yang berorientasi pasar perusahaan
multinasioanal Amerika di Kanada dalam dekade itu. Pengenaan tarif hambatan
perdagangan dan pemeliharaan kebijakan liberal pada pergerakan tenaga kerja, modal
dan teknologi memungkinkan Kanada untuk mendorong pertumbuhan FDI Amerika dan
mengamankan kemajuan posisi bisnis Amerika dalam perekonomi Kanada. Saham
Amerika di Kanada di sektor manufaktur menjadi sangat gemilang.
Eropa sebagai host-region terbesar kedua untuk FDI Amerika disektor manufaktur
tetap stabil 1897-1929. Sementara beberapa bisnis manufaktur Amerika di Eropa berhenti
berfungsi selama Perang Dunia Pertama khususnya di periode antara musim panas tahun
1914 dan musim semi 1917, banyak afiliasi Perusahaan tambang Amerika di Eropa
diarahkan ke produksi peralatan perang untuk memenuhi permintaan negara tuan rumah.
b. Sektor Minyak
Sebagai perbandingan dengan periode sebelum Perang Dunia Pertama ketika
pemasaran saham dominan Amerika dalam sektor minyak bumi di luar negeri, periode
menjelaskan semakin banyak perusahaan minyak Amerika berekspansi ke luar negeri.
Seperti yang telah terjadi dengan perusahaan di sektor pertanian , mineral dan sektor
manufaktur, ekspansi internasional perusahaan minyak pada periode setelah 1914
awalnya dipengaruhi oleh tuntutan perang di Eropa dan kenaikan harga minyak bumi . ini
terutama terjadi selama keterlibatan Amerika Serikat langsung di Dunia Pertama Perang
14. 14
antara 1917 dan 1918 , tapi bahkan pada akhir bahwa ketakutan kekurangan kuota
minyak akibat perang Amerika Serikat dipengaruhi ekspansi ke luar negeri dari
perusahaan minyak Amerika yang mengeksploitasi minyak di Negara lain . Dengan
demikian , investasi asing dalam minyak bumi pada periode sejak 1914 itu semakin
diarahkan untuk memasok kebutuhan minyak dari Amerika Serikat serta outlet
pemasaran didirikan perusahaan minyak Amerika di seluruh dunia. Alasan-alasan ini
mendorong ekspansi perusahaan minyak Amerika di Meksiko dan negara – negera di
Amerika Selatan. Tahun 1890-an Amerika Serikat merintis investasi Jersey Standard.
Meskipun Meksiko bertahan sebagai tuan rumah tunggal paling dominan di negeri bagi
perusahaan - perusahaan Amerika dalam produksi minyak asing dengan pangsa sepertiga
FDI Amerika dalam minyak bumi di seluruh dunia pada tahun 1919. Sejumlah hambatan
investasi di Meksiko pada tahun 1920 terkait dengan kebijakan pemerintah Meksiko dan
penerapan pajak ekspor baru Meksiko pada sektor minyak bumi sehingga mendorong
perusahaan eksplorasi minyak Amerika untuk mencari minyak mentah asing di setiap
benua pada awal tahun 1920 ( Wilkins , 1974). Akibatnya , Perusahaan Amerika mencari
minyak di Amerika Tengah, Kolombia, Peru, Argentina, Brasil, Ekuador, Bolivia, Kanada,
dan Timur Tengah. meskipun saham Amerika dalam produksi minyak yang paling
signifikan d tetap Meksiko dan Venezuela pada tahun 1929.
Memang, perusahaan minyak Amerika terlibat dalam produksi minyak di setiap dari
sepuluh negara produsen minyak terbesar pada tahun 1929 , dengan pengecualian Uni
Soviet dan Iran. Kekurangan minyak diasumsikan mereda pada akhir tahun 1920,
antusiasme untuk pengembangan minyak di negera asing mereda pada akhir dekade itu .
Pada saat itu, negosiasi dengan pemerintah negara-negara tuan rumah digelar untuk
memperluasan perusahaan minyak Amerika Serikat dibanyak negera. Meskipun hambatan
investasi dan penurunan harga minyak mentah karet , gula, nitrat, mangan dan minyak
pada tahun 1929 , usaha Amerika Serikat yang berorientasi pada pasokan di industri ini
terus meningkat dalam jumlah dan skala besar dalam rangka diversifikasi dan mengontrol
sumber pasokan.
15. 15
c. Sektor Pertanian
Pertanian merupakan sektor yang paling penting dari Amerika di Karibia bahkan
sebelum 1898. Dengan pangsa rata-rata sekitar 50 persen dari Amerika FDI di bidang
pertanian di seluruh dunia antara 1897 dan 1914 , daerah ini menerima bagian terbesar dari
investasi modal Amerika di bidang pertanian karena kekayaan sumber daya alamnya,
kedekatannya dengan Amerika Serikat dan ketentuan tarif preferensi Amerika khususnya
yang berkaitan dengan guladari Kuba. Memang Karibia memang daerah regional yang
kurang berkembang namun Amerika berinvestasi di daerah ini adalah untuk mencari hasil
pertanian tropis. Gula dan tembakau adalah perolehab paling penting dari FDI Amerika di
wilayah tersebut dan khususnya di Kuba pada akhir Perang Spanyol-Amerika.
FDI Amerika di bidang pertanian di wilayah tersebut yang penting lainya adalah buah
– buahan tropis, dengan Perusahaan Buah Serikat menjadi investor utama . Sebagian besar
FDI Amerika pada sektor agrikultur bermula dari pedagang komoditas Amerika yang
terintegrasi ke dalam pertanian, khususnya pisang dan gula). Sejarah bisnis dari United
Fruit Company memberikan studi kasus tekait dengan ekspansi internasional dari sebuah
perusahaan Amerika melalui integrasi ke depan. Sementara pendahulunya perusahaan -
Buah Boston Perusahaan yang mendapat pasokan sebagian besar buah-buahan melalui
pembelian dari petani langsung di Jamaika yang kemudian dikirim dan dijual di Boston.
United Fruit Company yang mengakuisisi empat perkebunan pisang yang seluas
1.300 hektar di Jamaika dan 40.000 hektar di Santo Domingo untuk mengamankan sumber
yang dapat dipercaya buah. Dengan terbentuknya United Fruit Company pada tahun 1899
bisnis yang memiliki atau menyewa lebih dari 320.000 hektar tanah di Karibia (Jamaika,
Kuba, Kosta Rika, Kolombia dan Nikaraguai). Pada tahun 1913, perusahaan yang memiliki
lahan 852.560 hektar, dimana 221.837 hektar mereka budidayakan. Meskipun tanah itu
digunakan terutama untuk budidaya pisang, juga digunakan untuk budidaya kebun jeruk ,
pohon kelapa , pohon karet , gula , kakao serta pemeliharaan ternak. Untuk mendukung
investasi ini , perusahaan banyak berinvestasi di bidang infrastruktur dengan memasang
sistem drainase air, komunikasi radio , membangun kota-kota perusahaan serta rumah sakit
di daerah bekas hutan .
16. 16
Kanada adalah daerah tuan rumah kedua yang paling penting pada sektor ini , sekitar
23 persen FDI Amerika di sektor pertanian pada tahun 1897, dan meskipun saham yang
menurun hingga 13 persen pada tahun 1908 karena lonjakan investasi pertanian Amerika di
Kuba dan Barat Hindia , pangsa Kanada dari FDI Amerika pada sektor pertanian tumbuh
lebih dari 28 persen pada tahun 1914. Tidak seperti di Karibia, di mana investasi pertanian
Amerika diarahkan untuk gula, tembakau dan berbagai buah-buahan tropis (terutama
pisang), dan di Meksiko di mana investasi pertanian Amerika diarahkan untuk karet, chicle,
sapi dan beberapa buah-buahan tropis , investasi modal Amerika di Kanada adalah kayu dan
timberlands.
17. 17
2.4 Tujuan geografis Foreign Direct Invesment Amerika Serikat
Meskipun keadaan investasi luar negeri Amerika relatif stabil pada sektor
pertambangan, manufaktur, minyak bumi dan sektor pertanian pada kurun waktu 1897-
1929, ada perubahan relatif signifikan terkait kepentingan dari negara tuan rumah (host
Country). Konflik Amerika Serikat dengan Meksiko berpengaruh besar tehadap
investasinya sehinggan menyebabkan lambatnya pertumbuhan FDI Amerika di negara
Meksiko. Setelah perang sipil pada kurun waktu 1911 - 1914 FDI Amerika hanya
menempati posisi terbesar kedua pada tahun 1914 setelah Kanada, sementara pada tahun
1919 FDI Amerika di Meksiko menempati posisi kelima.
Pada tahun 1929 , Amerika Serikat mampu menjadi investor terbesar di negara -
negara Amerika Selatan diikuti oleh Kanada di posisi kedua, dan negara - negara Eropa
pada pisisi ketiga. Naiknya FDI Amerika Serikat di negara – negara Amerika Selatan pada
komoditas minyak bumi, pertambangan dan manufaktur.
Dominasi FDI perusahaan multinasional Amerika sejak Perang Dunia Kedua karena
faktor keuangan Amerika Serikat yang tetap stabil meskipun sektor lain seperti politik
serta militer yang tidak stabil. Setelah Perang Dunia Kedua, pemerintah Amerika Serikat
berusaha untuk mempromosikan dan melakuan ekspansi semua investasi swasta Amerika
di luar negeri di negara-negara ramah politik dimulai di Eropa dan di negara-negara
kurang berkembang pada tahun 1950 sampai 1960-an. Promosi modal swasta Amerika di
luar negeri disajikan baik ekonomi dan politik dengan tujuan mereka menganggap
ekspansi dan investasi merupakan sarana penting untuk mendaur ulang surplus neraca
pembayaran Amerika Serikat pada periode segera setelah Perang Dunia II. Kedua , sarana
penting untuk menerapkan kebijakan luar negeri Amerika untuk menentang komunisme,
dan untuk mempromosikan demokrasi di negara tuan rumah dengan dampaknya terhadap
pertumbuhan ekonomi . Dalam hal ini berlaku Ideologi bahwa pertumbuhan ekonomi
didorong oleh ekspor modal, teknologi, keterampilan dan manajemen oleh perusahaan
multinasional Amerika dan ini adalah dasar dari dunia yang demokratis. Bahkan dengan
berinvestasi di luar negeri mampu mengubah posisi neraca pembayaran Amerika Serikat
beralih dari surplus ke defisit pada tahun 1950 dan lebih lagi di tahun 1960, saham
Amerika di luar negeri terus - menerus meningkat hampir tiga kali lipat dari saham luar
Amerika FDI antara tahun 1950 dan 1960. Dari awalnya $ 11.800.000.000 menjadi $
18. 18
31.900.000.000. kondisi tesebut berdampak pada menguatnya dollar Amerika Serikat
tidak hanya pada rekening keseluruhan neraca pembayaran surplus Amerika Serikat pada
awal periode pasca-perang dunia . Hal ini menjadikan Amerika Serikat sebagai negara asal
terbesar dari FDI sejak Perang Dunia Kedua. Disusul oleh Inggris diposisi kedua dengan
total FDI sebesar $ 26.400.000.000 pada tahun 1960 (Wilkins, 1974), posisi itu
dipertahankan secara konsisten selama lebih dari setengah abad untuk saat ini.
Dalam menanggapi meningkatnya neraca pembayaran kekurangan pada tahun 1960,
wajib kontrol di arus keluar FDI Amerika serta kontrol di reinvestasi keuntungan bisnis
Amerika yang diperoleh di luar negeri itu diberlakukan untuk pertama kalinya pada
tanggal 1 Januari1968. Tujuannya adalah untuk tidak membatasi FDI Amerika seperti itu,
tapi untuk membatasi negatifnya efek pembayaran yang tidak seimbang (Wilkins , 1974).
Hal ini berimplikasi pada pentingnya pembiayaan FDI Amerika selama periode ini .
Pertumbuhan saham asing dalam pasar manufaktur terkait dengan pertumbuhan
permintaan luar negeri dibiayai oleh pendapatan laba yang hampir seluruhnya
diinvestasikan kembali anak perusahaan asing yang didirikan dan yang diafiliasikan.
Pinjaman luar negeri juga menjadi modus populer untuk membiayai penanaman modal di
luar negeri tidak hanya untuk meringankan defisit neraca pembayaran, tetapi juga
melindung nilai devaluasi mata uang , perlindungan terhadap pembayaran diblokir dan
sering disebut sebagai convenience.
19. 19
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Periode sejak 1914 menggambarkan periode pertumbuhan dan evolusi perusahaan
multinasioanal Amerika. Industri utama FDI Amerika pada tahun 1908 yang terdiri dari
pertambangan dan pengolahan bijih mineral, manufaktur, eksploitasi minyak, pertanian dan
pengolahan hasil pertanian, rel kereta api pada dasarnya tetap stabil sampai 1929.
Pertumbuhan FDI Amerika berkorelasi langsung dengan pergeseran dalam pola geografis
FDI Amerika. Dengan demikian , pada periode sebelum 1929 ketika sektor primer adalah
sektor dominan Amerika FDI , yang negara-negara kaya sumber daya dari Karibia, Amerika
Selatan, Meksiko dan Kanada menerima FDI mayoritas Amerika. Naiknya sektor manufaktur
sebagai Sektor dominan Amerika FDI mulai dari 1929 menyebabkan peningkatan dalam
pangsa Amerika FDI diarahkan ke Kanada, Eropa Barat dan lainnya kaya pasar yang
dikembangkan negara. Negara-negara ini telah menerima saham mayoritas dari saham
Amerika FDI luar negeri sejak Perang Dunia Kedua dan akan terus melakukannya di masa
depan.
20. 20
DAFTAR PUSTAKA
Telentino, Paz Estrella. 2000. Multinational Corporations. 11 New Fetter Lane, London :
Routledge
Usha, C V Haley.2001. MULTINATIONAL CORPORATIONS IN POLITICAL
ENVIRONMENTS. Singapore : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.