Anúncio
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Anúncio
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Próximos SlideShares
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
Carregando em ... 3
1 de 8
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

Laporan praktikum semster 7

  1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan - Mempelajari dan memahami cara kerja dari photodiode dan phototransistor sebagai salah satu komponen utama dalam proses transmisi pada komunikasi melalui serat optik - Menguji dan mengevaluasi transmisi sinyal digital melalui perangkat optic srta mengukur power output dari transmitter ketika mengirimkan sinyal digital melalui perangkat optic. - Menguji dan mengevaluasi receiver sinyal digital melalui perangkat optic serta menentukan dari percobaan lebar bandwidth dari perangkat receiver. 1.2 Alat – alat Yang Digunakan 1. Kit Praktikum 2. Osciloskop 3. Frequency Counter 4. Kabel Jumper
  2. BAB II TEORI DASAR 2.1 Teori Dasar Gelombang cahaya juga merupakan gelombang elektromagnetik, jadi sebenarnya pengembangan sistem telekomunikasi dari gelombang elektromagnetik ratusan GigaHertz – TeraHertz merupakan perkembangan yang logis dalam bidang telekomunikasi. Semakin tinggi frekuensi gelombang pembawa maka semakin tinggi kapasitasnya dalam arti banyak kanal telepon yang dapat di tumpangkan. Dari segi ini cukup menarik system komunikasi dengan mempergunakan gelombang cahaya, dimana dengan frekuensinya sekitar 101 GHz maka jumlah kanal telepon yang dapat dikirimkan adalah sekitar 100.000 kanal. Dengan menyalurkan gelombang cahaya melalui sebuah serat optik (fiber optic) disamping lebar band yang cukup besar, akan diperoleh banyak keuntungan tambahan yakni : a. Jarak antara repeater cukup jauh (bisa sampai lebih 40 km) b. System tidak terganggu oleh induksi rangkaian listrik lainnya (EMI) c. Ukuran lebih kecil dan lebih ringan dari kabel-kabel koaksial biasa 2.2 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Dasar sistem komunikasi terdiri dari sebuah transmitter, sebuah receiver, dan sebuah information channel. Pada transmitter informasi dihasilkan dan mengolahnya menjadi bentuk yang sesuai untuk dikirimkan sepanjang information channel, informasi ini berjalan dari transmitter ke receiver melalui information channel ini. 2.2 Photodiode Photodiode silikon adalah peranti peka cahaya, juga disebut phodetector, yang mana mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal listrik. Suatu jendela atau lensa mengizinkan cahaya untuk jatuh pada pencabangan (junction), seperti ditampilkan pada gambar-1. Ketika sinar cahaya pada pencabangan fotodiode PN yang reverse-biased, pasangan elektron lubang (hole) diciptakan. Bergeraknya pasangan elektron lubang ini dengan tepat akan menghubungkan rangkaian yang menghasilkan aliran arus yang ada. Arus itu adalah proporsional kepada intensitas cahaya dan juga dipengaruhi oleh frekuensi dari terang yang menimpa pencabangan foto.
  3. Gambar 1 Hal ini termasuk tanggapan baik dalam jarak penglihatan dan yang di luar itu. Kita sebut daerah total “menerangi” meskipun cahaya secara normal mengacu pada frekuensi di dalam spectrum visual (manusia). Kurva tanggapan spektrum dari fotodiode silikon tertentu bergantung pada geometri dan tingkat dari doping pencabangan. Itu adalah nyata, lalu untuk efisiensi yang maksimum, bahwa karakteristik spektrum dari sumber terang (emiter cahaya) digunakan dengan suatu fotodiode harus memenuhi karakteristik dari fotodiode. 2.3 Phototransistor Arus yang dikembangkan oleh suatu fotodiode adalah sangat rendah. Arus ini tidak bisa digunakan secara langsung pada penerapan-penerapan kendali atau pengaturan, tetapi harus diperbesar. Setelah diperbesar, arus foto itu bisa cukup tinggi untuk digunakan dalam suatu sistem kendali, sebagai contoh untuk mengatur relay. Fototransistor itu adalah suatu detektor cahaya yang menkombinasikan suatu fotodiode dan suatu penguat transistor. Di sini suatu lensa memusatkan terang di suatu wafer tipe P yang sangat tipis, yang diselipkan di tengahnya satu kolektor tipe dan satu emiter. Meski fototransistor mempunyai tiga bagian, hanya dua lead boleh dikeluarkan dari pelindung, yaitu : lead emiter dan kolektor. Pada piranti ini arus basis peranti ini disediakan oleh arus yang diciptakan oleh terang yang menimpa pencabangan fotodiode basis-kolektor. Beberapa fototransistor mempunyai tiga lead yang keluar dari pelindung. Dalam fototransistor yang demikian, bias basis disediakan dari suatu rangkaian luar, yang di atasnya fotodiode dilapiskan. Gambar 4 Arus di suatu fototransistor tergantung seberaoa besar intensitas cahaya yang memasuki jendela transistor dan pengaruh kecil oleh tegangan terapan pada rangkain luar. Gambar-5 adalah suatu grafik dari arus kolektor Ic, sebagai suatu fungsi tegangan emitter
  4. kolektor Vce dan sebagai suatu fungsi iluminasi H. Itu adalah jenis bahwa fototransistor bertindak sebagai suatu sumber arus tetap, dan bahwa arus tergantung hampir seluruhnya di tingkatan iluminasi dan sangat sedikit pada tingkatan tegangan.
  5. BAB III PROSEDUR PERCOBAAN 3.1 Photodiode Gambar (a) dan (b) 1. Ikuti langkah – langkah sesuai pada gambar di atas, 2. Kemudian dengan menggunakan kabel jumper maka bentuklah rangkaian percobaan seperti gambar di atas. 3. Untuk sementara Vin jangan dihubungkan dulu, kemudian On-kan saklar utama modul. Lalu on-kan saklar S-1 pada alat yang disediakan. 4. Kemudian ukurlah tegangan Vf yang melintas pada resistor 1 Kohm, catat hasil pengukuran pada lembaran khusus yang ada buat. 5. Kemudian on-kan saklar s-1 dan s-2. Lalu hubungkan dengan menggunakan kabel jumper output dari function generator kepada pin Vin. 3.2 Phototransistor Gambar phototransistor (a) dan (b) 1. Ikuti langkah – langkah sesuai pada gambar di atas, 2. Kemudian dengan menggunakan kabel jumper maka bentuklah rangkaian percobaan seperti gambar di atas. 3. Untuk sementara Vin jangan dihubungkan dulu, kemudian On-kan saklar utama modul. Lalu on-kan saklar S-1 pada alat yang disediakan. 4. Kemudian ukurlah tegangan Vf yang melintas pada resistor 1 Kohm, catat hasil pengukuran pada lembaran khusus yang ada buat. 5. Kemudian on-kan saklar s-1 dan s-2. Lalu hubungkan dengan menggunakan kabel jumper output dari function generator kepada pin Vin.
  6. BAB IV HASIL PERCOBAAN 4.1 Photodiode a. Photodiode pengirim cahaya - Dari percobaan di atas di dapat hasil catatan transmiter memberi cahaya sebesar 143,4 hz b. Photodiode setelah diberi input 10 v - Besarnya pengirim cahaya setelah diberi input 10 v adalah 136 Hz - Kemudian hasil keluaran dari penerima sebesar 164,91 Hz.
  7. 4.2 Phototransistor a. - Pengirim phototransistor sebesar 130,80 Hz - Penerima sebesar 211,1 Hz
  8. KESIMPULAN
Anúncio