SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Dalam Lingkungan Kerja
Bahaya Fisik
Bahaya Biologi
Bahaya Kimia
Bahaya Psikologi
Bahaya Ergonomi
Bahaya Elektrik Mekanik
BAHAYA FISIK
Bahaya fisik terdiri dari :
1. Iklim Kerja
  Perpaduan antara suhu udara, kelembaban, kecepatan
  gerakan udara, panas radiasi dengan tingkat
  pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai
  akibat dari pekerjaannya.

  Penilaian iklim kerja dilakukan dengan mengukur
  besarnya tekanan panas (heat stress) dgn mengukur
  ISBB (Indeks Suhu Basah & Bola)
Iklim Kerja Panas
a. Heat Cramps (Kejang Krn panas)
b. Heat Exhaustion (kelelahan karena panas)
c. Heat Stroke

Pengobatan
* Menggantikan Cairan
* Pindahkan korban keruangan yg lebih dingin
* Basahi kulit korban dgn pakaian basah / air
* Berikan Kompres dingin
* Utk Kram, pijat otot yg terkena
* Rujuk ke pertolongan medis
Iklim Kerja Dingin
a. Chilblains
b. Trenchfoot
c. Frosbite

Pencegahan
* Seleksi pekerja fit
* Pakaian pelindung
* Istirahat
* Pemeriksaan Kesehatan
Pengendalian terkait Iklim kerja
• Mengurangi proses panas
• Isolasi / penyekat dengan paparan
• Ventilasi
• Pengaturan waktu kerja / rotasi
• Pemberian air minum (dan garam) yang memadai
• Baju kerja
• Training karyawan
• Pemeriksaan kesehatan
• Pengukuran dan pemantauan Iklim Kerja
• APD
2. Kebisingan
  adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang
  bersumber dari alat-alat proses produksi dan alat-alat
  kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
  gangguan.

 Nilai Ambang Batas (NAB) untuk kebisingan di
 tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan
 merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima
 tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya
 dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus
 menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam
 seminggu.

NAB untuk kebisingan di t4 kerja ditetapkan 85 dB (A).
Jenis Kebisingan
a. Bising continue > intensitas tidak lebih dari 6 dB
b. Bising terputus-putus (intermittent) > bising tidak
        terus-menerus, ada periode tenang
c. Bising impulsive > memiliki perubahan intensitas
   hinga 40 dB dalam waktu yang sangat cepat
   sehingga mengejutkan
d. Bising impulsive berulang > bising impulsive yang
        berulang

 Jenis Kebisingan berdasarkan Dampak
 Kebisingan terhadap Manusia :
 * Mengganggu (Irritating Noise)
 * Menutupi (Masking Noise)
 * Merusak (Damaging Noise)
Pengaruh Kebisingan :
1. Gangguan fisiologis
   Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, vertigo, mual,
   gangguan keseimbangan
2. Gangguan Psikologis
   Mengurangi kenyamanan, gangguan konsentrasi, sulit
   tidur, cepat marah
3. Gangguan Komunikasi
4. Efek pada organ pendengaran
   - Temporary hearing loss (sementara)
   - Permanent hearing loss (tetap)

Pengaruh kebisingan tergantung dari faktor :
  1. Tinggi intensitas suara dan frekuensi
  2. Lama dan jarak dari sumber
  3. Spektrum suara
  4. Kepekaan individu, obat-obatan, kondisi kesehatan
Pengendalian Kebisingan :
1. Eliminasi, perubahan cara kerja
2. Subtitusi mesin, pondasi mesin, modifikasi dan
   perawatan mesin
3. Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit-langit
   kedap suara, jauhkan sumber
4. Administratif (ruang kontrol, pengaturan waktu
   kerja, mengurangi waktu paparan, rotasi kerja,
   seleksi, training)
5. Pemeriksaan audiometric (sebelum kerja, berkala)
6. Pengukuran & pemantauan kebisingan (mapping
   intensitas, frekuensi, lama dan distribusi, waktu total
   pemaparan bising)
7. Penggunaan APD (ear plug- sumbat telinga , ear
   muff- tutup telinga)
3. VIBRASI (Getaran)
  Gerakan bolak balik linear yang berlangsung dengan
  cepat dari suatu obyek terhadap suatu kedudukan
  kelelahan, bahaya kesehatan seperti ujung jari
  menebal/mati rasa dan memutih,dl

 Getaran berdasarkan jenis pajanan :
 1. Getaran seluruh badan
 2. Getaran alat-lengan atau getaran pada tangan dan
 lengan
 Alat ukur : Vibrasi meter
Pengaruh Getaran :
1. Gangguan kenyamanan
2. Kelelahan
3. Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetar, kesemutan,
   gangguan tidur
4. Kerusakan organ dalam
5. Sakit persendian dan otot lengan
6. Penurunan fungsi indra perasa pada jari-jari,
   hilangnya ketangkasan
7. Noda putih pada telapak tangan (white finger
   sindrom-mati rasa permanen)
Pengendalian Getaran :
a. Eliminasi, subtitusi mesin, penggunaan remote control
b. Rekayasa Engineering terhadap sumber untuk menurunkan
   getaran dengan bantalan anti vibrasi/isolator, penyekat,
   peredam, membalut pegangan dan pemeliharaan mesin
   yang baik
c. Pengendalian administratif : dilakukan dengan pengaturan
   jadwal kerja sesuai TLV ( Treshold Limit Value )/ NAB
   (Nilai Ambang Batas), rotasi kerja, atur waktu istirahat,
   genggam dengan longgar, ganti posisi, olahragadll
d. Pemeriksaan kesehatan, pemantauan getaran
e. Terhadap pekerja, tidak ada pelindung khusus, hanya
   dianjurkan menggunakan sarung tangan yang dilengkapi
   peredam getar (busa) untuk menghangatkan tangan dan
   perlindungan terhadap gangguan vascular.
4. RADIASI
  Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi
  atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau
  gelombang elektromagnetik / cahaya dari sumber
  radiasi.
Jenis Radiasi :
  1. Radiasi Mengion
  2. Radiasi Non Mengion
       Radiasi Gelombang Mikro
       Sumber : Gel. Radio, TV, radar, peralatanindustri.
       Radiasi gelombang mikro yang pendek (< 1cm)
       akan diabsorbsi oleh permukaankulitsehingga
       kulit seperti terbakar, sedangkan > 1 cm dapat
       menembus ke jaringan kulit yang lebih dalam.
Sinar Ultra Ungu (Ulta violet)
    Sumber : Sinar matahari, lampu pijar,
    pengerjaan laser, pengelasan, dll.
Sinar Infra Merah
    Sumber : benda pijar, tanur
    Menyebabkan katarak mata
Sinar Laser
    Sumber : pengelasan, pemotongan,
pelapisan, alat optis, operasi kedokteran.
Mengakibatkan efek pada kulit dan        kerusakan
mata (retina)
Penngendalian Radiasi :
1. Eliminasi
2. Menjauhi sumber, mengembalikan sumber,
   deteksi sumber dan aktivitas
3. Isolasi, limitasi
4. Pengendalian administrative, prosedur, sign /
   rambu
5. Hindari kontak langsung dgn kacamata
   UV/Kobalt Biru, pakaian antiradiasi
6. Pemeriksaan kesehatan
5. PENERANGAN (Lighting)
  Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang
  tiba pada suatu luas permukaan. Kondisi tingkat
  pencahayaan cukup adalah dimana seseorang dapat
  melihat suatu obyek dengan mudah dan cepat.
  Akibat Tingkat pencahayaan kurang :
  1. Gangguan pada mata, kerusakan mata, kelelahan
       mata (mata dipaksaberakomodasi)
  2. Sakit kepala, pegal sekitar mata, iritasi mata
  (berair, penglihatan ganda)
  3. Menurunkan ketajaman penglihatan, kepekaan
       kontras dan kecepatan persepsi
  4. Menimbulkan terjadinya kecelakaan
  5. Memperpanjang waktu kerja
Akibat Tingkat pencahayaan berlebihan :
  1. Kesilauan
  2. Kelelahan, iritasi mata
  3. Ketidaknyamanan

Pengendalian :
1. Pengendalian Teknis
   a. Perbesar ukuran obyek (kaca pembesar, monitor)
   b. Perbesar intensitas penerangan (buatan atau alami)
   c. Reflektor
   d. Menambah lampu lokal
   e. Mencegah kesilauan (memberbesar kontras, jauhkan
        permukaan mengkilat)
   f. Penataan warna dinding, langit-langit
2. Pengendalian Administratif
   a. Seleksi pekerja
   b. Jaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu
BAHAYA BIOLOGI
Agen penyebab biohazards :
Bakteri :
 Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus),
 lengkung dan batang (basil).
 Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat
 kesehatan dan sanitasi yang buruk,makanan yang tidak
 dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan
 hewan
 atau orang yang terinfeksi.
  Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax,
 tbc,lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.
Virus :
  Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 -
  300 nano meter. Virus tidak
  mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi
  sel inangnya yang khas.
  Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus :
  influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya
Jamur / Fungi :
  Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi
  berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel.
  Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang
  mati dan hidup dari organisme atau hewan lain.
Mikroorganisme / Protozoa
 Protozoa adalah gup organisme bersel satu yang
 sangat bervariasi dengan lebih dari 50.000 jenis.
 Banyak yang hidup secara soliter (sendiri), ada yang
 secara berkoloni.
 Pada manusia, protozoa merupakan salah satu
 patogen dan dapat menyebabkan penyakit seperti
 malaria yang disebabkan oleh Plasmodium
 falciparum.
Cacing
 Cacing dalam usus merupakan salah satu patogen
 manusia yang paling umum. Cacing gelang Ascaris
 lumbricoides
Infeksi atau Bloodborne Pathogen
  Infeksi bakteri / virus dari darah atau sisa jaringan
  yang mengandung darah.
  - Merupakan usaha untuk mencegah transmisi virus
  HIV (Human Immunodeficiency           Virus), hepatitis
  B dan bakteri / virus yang      berkembang atau
  berpindah melaluidarah
  - Kontrol : prosedur, APD, sanitasi, training,
  pengelolaan bloodborne
Mikroorganisme penyebab penyakit di tempat
 kerja

Daerah pertanian :
   Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah
   membuat pekerja dapat terinfeksi oleh mikroorganisme
   seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma
   bronkhiale atau keracunan Mycotoxins yang
   merupakan hasil metabolisme jamur.
 Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau
 pabrik) :
   Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang
   mungkin ditemukan adalah bakteri penyebab penyakit
   saluran napas, seperti : Tbc, Bronchitis dan Infeksi
   saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.
Daerah peternakan : terutama yang mengolah
kulit hewan serta produk-produk dari hewan
  Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di
  peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang
  penularannya melalui bakteri yang tertelan atau
  terhirup, Brucellosis, Infeksi Salmonella.
Di Laboratorium :
Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang
besar terinfeksi, terutama untuk
laboratorium yang menangani organisme atau bahan-
bahan yang megandung organisme pathogen
Di Perkantoran : terutama yang menggunakan
pendingin tanpa ventilasi alami
Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko
mengidap penyakit seperti :
Humidifier fever yaitu suatu penyakit pada saluran
pernapasan dan alergi yang disebabkan organisme
yang hidup pada air yang terdapat pada system
pendingin,Legionnaire disease yang juga
berhubungan dengan sistem pendingin dan akan
lebih berbahaya pada pekerja dengan usia lanjut.
Faktor yang Berpengaruh penularan ke tubuh
   manusia :
1. Mekanisme penularan
2. Jalur masuk / Port d’entrée
3. Dosis
4. Virulensi (derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh
   banyaknya organisme yangdiperlukan untuk
   menimbulkan penyakit pada jangka waktu tertentu)
5. Host
Cara penularan :
   Banyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan
   penyakit hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia
   dan cara masuknya kedalam tubuh, yaitu :
   1. Melalui saluran pernapasan
   2. Melalui mulut (makanan dan minuman)
   3. Melalui kulit apabila terluka
Mengontrol bahaya dari faktor biologi
   Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat
   kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain
   dengan :
1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko
   tertular lewat debu yang mengandung organisme patogen
2. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
3. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di
   tempat kerja
4. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin
   paling tidak Satu kali setiap bulan
5. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan
   terbunuhnya
   mikroorganisme yang patogen pada system pendingin
6. Praktek-praktek penerapan HACCP (Hazard Analysis
   Critical Control Point), GMP (Manufacturing Practices)
7. Prosedur Safety laboratory dan sertifikasi laboratorium
BAHAYA KIMIA
Chemical Hazard
- Bahaya kimia adalah bahan mentah, produk antara, produk
   akhir, limbah dan bahan kimia pembantu yang digunakan
   di dalam proses.
- Semua bahan kimia mengandung resiko terhadap
   kesehatan dalam batas tertentu
- Tidak ada bahan kimia yang ‘entirely safe’
- Tetapi setiap bahan kimia dapat digunakan secara aman
- Bahan kimia dibagi menjadi :
   1. Bahan Kimia tidak berbahaya
   2. Bahan kimia beracun dan berbahaya (B3)
Bahan kimia yang ada di sekitar
kita
- BBM                - Pengharum
- Oli                ruangan
- Kosmetik           - Sabun, detergent
- Aseton             - Cat
- Cuka (Asam         - Thinner
Asetat)              - Gula, garam
- Obat Nyamuk        - Obat
- Pembersih Toilet   - Pupuk, dlL
Jenis bahan kimia :
  1. Bahan Kimia Non-B3,
      contoh : Gula, garam, kosmetik, pembersih
      toilet
  2. Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya (B3) :
      Bahan-bahan yang karena sifatnya dapat
     menimbulkan dampakmerusak atau            merugikan
     Contoh : aseton, spiritus, thinner, asam cuka, dll
JENIS                SIFAT                 CONTOH

Mudah meledak        Dapat meledak pada       TNT, Ammonium Nitrate
                     suhu normal
Mudah terbakar       Mudah terbakar pada      LPG, Bensin, Solar,
                     suhu normal              Minyak Tanah,
                                              Premium, dll
Korosif              Mengakibatkan luka       Asam Klorida, Asam
                     bakar                    Sulfat, Asam Cuka
iritan               Menyebabkan              Citric Acid
                     iritasi/peradangan
Beracun              Bersifat                 Methanol, Arsen,
                     meracuni/mematikan       Mercury
Oksidator            Menyulut kebakaran       Oksigen,
Merusak Lingkungan   Sulit terurai di         CFC, Freon
                     lingkungan
Gas Bertekanan       Bahaya krn tekanan besar Bahaya krn tekanan besar
Untuk Bahan-bahan B3 diwajibkan :
1. MSDS (Material Safety Data Sheet)
   - disertakan di sekitar tempat penyimpanan bahan
   kimia
   - dipahami oleh pengguna
2. Label identitas ditempel pada bahan
3. Sign (rambu) ditempel sesuai bahaya bahan
4. APD (Alat Pelindung Diri) tersedia
5. Secondary Containment / wadah penampung tetesan
PENANGANAN / PENGENDALIAN :
Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan bahan
Ganti pakaian yang terkontaminasi, cuci bersih sebelum pakaian
 dipakai kembali
Dilarang makan dan minum di area kerja
Pengguna memakai APD yang direkomendasikan
Kontak langsung dengan bahan korosif / bahan beracun harus
 ditiadakan atau ditekan sekecil mungkin (lemari asam)
Hindarkan dari pekerjaan / aktivitas dengan sumber panas, nyala
 api atau loncatan bunga api terbuka (kelistrikan, pengelasan, rokok,
 gergaji listrik, dll)
Hindarkan dari bahan oksidator
Simpan dalam wadah / kemasan tertutup
Sirkulasi udara / ventilasi baik
Beri label, simbol bahaya yang jelas
Batasi akses masuk ke tempat penyimpanan
 bahan
Siapkan      sarana-sarana     alat  pemadaman
 kebakaran
Hindari kondisi yang menimbulkan reaksi yang
 tidak diinginkan (pemanasan, sinar matahari,
 cahaya, lembab)
Tabung diikat di dinding atau diberi penunjang,
 supaya tidak terjatuh. Hindari
terjatuhnya silinder gas yang dapat menyebabkan
 kran terbuka sehingga silinder dapat meluncur /
 terjadi ledakan karena perubahan tekanan.
Jauhkan dari panas tinggi atau potensi benturan
Rotasi kerja
BAHAYA PSIKOLOGI
Bahaya Psychosocial adalah suatu bahaya non fisik yang
 timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek job
 description, disain kerja dan organisasi serta
 managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan
 sosial yang berpotensi menimbulkan ganggua fisik,
 sosial dan psikologi.
Bahaya faktor manusia terdiri atas :
- physical stresses
- physiological stresses
- psychological stresses
  Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan
  Stress Kerja adalah agarproduktivitas kerja dapat
  tetap terjaga. Hal ini dapat ditinjau dari dua
  faktoryaitu:
a.Dari aspek Kesehatan
b.Dari aspek Keselamatan
Bahaya – bahaya psikososial dapat meliputi :
- Beban kerja
- Rutinitas kerja
- Masalah organisasi
- Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan
  pimpinan
- Suasana kerja yang buruk
  Bahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan
  berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis
  karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak
  dapatmengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka
  karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan,
  jenuh, stres, dan lambat laun akan mengalami
  gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta
  menurunkan produktifitas kerja karyawan.
Sedangkan gejala stres di tempat kerja, yaitu
 meliputi:
 1. Kepuasan kerja rendah
 2. Kinerja yang menurun
 3. Semangat dan energi menjadi hilang
 4. Komunikasi tidak lancar
 5. Pengambilan keputusan jelek
 6. Kreatifitas dan inovasi kurang
 7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui
 pendekatan individu dan organisasi
BAHAYA ERGONOMI
Merupakan     bahaya yang dapat menimbulkan
 gangguan     kesehatan      sebagai   akibat     dari
 ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja.
Pengertian:
 Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
 kaitannya dengan pekerjaannya, diaplikasikan untuk
 mendesain pekerjaan dan tempat kerja agar sesuai
 dengan kemampuan dan keterbatasan tubuh
 manusia.
Tujuan penerapan ergonomi:
 Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi tubuh
 manusia untuk menurunkan risiko yang akan
 dihadapi.
Manfaat penerapan ergonomic:
Mencegah cedera
Meningkatkan kualitas kerja
Meningkatkan kualitas hidup
Mengurangi kelelahan dan ketidaknyamanan kerja
Upayanya antara lain:
Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh
  agar tidak melelahkan
Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban agar sesuai dengan
  kebutuhan tubuh manusia
Ergonomi merupakan ilmu multi disipliner:
Anatomi
Fisiologi pekerja
Fisiologi lingkungan
Psikologi
Ergonomic Identification &
Assesment
1. Identifikasi
2. Penilaian (Assesment)
3. Pengendalian (Control)
CARA-CARA PENGENDALIAN :
1. Eliminasi metode kerja / mengurangi resiko
   - Besar dan berat barang
   - Jarak diperpendek
   - Memberi ruang untuk mengangkat
2.Engineering Controls
   - Penggunaan mechanical devices / alat bantu
        Ex. Hand trucks, pallet, forklift, hoist,
   conveyor,       lift barang, peluncur, dll
   - Pengaturan workstation
   - Work method engineering, ex. Conveyor system
   - Menyediakan pegangan yang nyaman
3.Pengaturan Kerja
  - Meminimalkan : mendorong / menarik
  - Minimalkan double handling
  - Meminimalkan halangan-halangan
4.Program Administratif
  - Training
  - Medical test
  - Rotasi kerja
  - Prosedur kerja
  - Variasi kerja
  - Review injury, musculoskeletal disorder
5.APD
  - Back support belts
  - Wrist & arm protection
BAHAYA ELEKTRIK MEKANIK
Bahaya sengatan listrik tergantung pada :
   - Jumlah arus yang masuk ke tubuh
   - Lamanya sengatan listrik pada tubuh
   - Bagian tubuh yang dialiri arus
Pengendalian :
1. Instalasi dan peralatan listrik sesuai standar
2. Inspeksi dan perawatan rutin
3. Sign / rambu
4. Prosedur / sertifikasi instalasi listrik
5. Pembatasan akses
6. Training
7. Petugas berkompeten
8. Hindari praktek kelistrikan yang tidak aman
9. Gunakan APD yang diperlukan
TERIMA
 KASIH

More Related Content

What's hot

power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Al Marson
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjanur efa aripka
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt Winarso Arso
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)shazli setiawan
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaJoko Isnanto
 
Potensi bahaya fisik
Potensi bahaya fisikPotensi bahaya fisik
Potensi bahaya fisikSiti Fatimah
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjaAndi amalia'Elf
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxDian Bastian
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 

What's hot (20)

Dasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.pptDasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3Penyakit Akibat Kerja - K3
Penyakit Akibat Kerja - K3
 
faktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerjafaktor fisik lingkungan kerja
faktor fisik lingkungan kerja
 
Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia Power Point k3 kimia
Power Point k3 kimia
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
K3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan KerjaK3 Lingkungan Kerja
K3 Lingkungan Kerja
 
Potensi bahaya fisik
Potensi bahaya fisikPotensi bahaya fisik
Potensi bahaya fisik
 
kebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerjakebisingan di tempat kerja
kebisingan di tempat kerja
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 

Similar to Faktor bahaya lingkungan kerja

Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)indah genesya
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rsJoni Iswanto
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxHafizmuchti
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)stikesby kebidanan
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikstikesby kebidanan
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptPENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptssuseraa4a911
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
 
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptxAsyfaShalsabilah1
 
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi  ipan juandaTugas higiene faktor biologi  ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi ipan juandaJuanda Ipan
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)stikesby kebidanan
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020IwanHamzah1
 
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )Amelia Febiani
 
Program rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasProgram rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasJoni Iswanto
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfssuserc8afba1
 
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptx
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptxPPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptx
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptxAlexBono3
 
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturPengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturDiki Falyana
 
Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8tristyanto
 

Similar to Faktor bahaya lingkungan kerja (20)

Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)
 
10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs10.bahaya fisik rs
10.bahaya fisik rs
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptxPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-7.pptx
 
Modul ak3 penyakit akibat kerja
Modul ak3 penyakit akibat kerja Modul ak3 penyakit akibat kerja
Modul ak3 penyakit akibat kerja
 
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
 
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisikPemenuhan kebutuhan keamanan fisik
Pemenuhan kebutuhan keamanan fisik
 
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.pptPENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
PENYAKIT AKIBAT KERJA 10.ppt
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
 
PAK PAHK -Ren.ppt
PAK PAHK -Ren.pptPAK PAHK -Ren.ppt
PAK PAHK -Ren.ppt
 
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx
5. Penyakit_Akibat_Kerja (pert ke 5).pptx
 
Training Radiasi
Training RadiasiTraining Radiasi
Training Radiasi
 
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi  ipan juandaTugas higiene faktor biologi  ipan juanda
Tugas higiene faktor biologi ipan juanda
 
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
Jasad renik &amp; pencegahan infeksi (ibu pestariati)
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020
 
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )
Materi Etika Profesi " Menganalisis Penyakit Akibat Kerja" ( SMK KELAS X )
 
Program rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmasProgram rabies di puskesmas
Program rabies di puskesmas
 
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdfBahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
Bahaya Fisik dan Keshtn Kerja dan P3K.pdf
 
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptx
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptxPPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptx
PPT_PENYAKIT AKIBAT KERJA.pptx
 
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufakturPengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
Pengawasan norma k3 lingkungan kerja manufaktur
 
Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8Infeksi nosokomial. bag.8
Infeksi nosokomial. bag.8
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Faktor bahaya lingkungan kerja

  • 1.
  • 2. Dalam Lingkungan Kerja Bahaya Fisik Bahaya Biologi Bahaya Kimia Bahaya Psikologi Bahaya Ergonomi Bahaya Elektrik Mekanik
  • 3. BAHAYA FISIK Bahaya fisik terdiri dari : 1. Iklim Kerja Perpaduan antara suhu udara, kelembaban, kecepatan gerakan udara, panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat dari pekerjaannya. Penilaian iklim kerja dilakukan dengan mengukur besarnya tekanan panas (heat stress) dgn mengukur ISBB (Indeks Suhu Basah & Bola)
  • 4. Iklim Kerja Panas a. Heat Cramps (Kejang Krn panas) b. Heat Exhaustion (kelelahan karena panas) c. Heat Stroke Pengobatan * Menggantikan Cairan * Pindahkan korban keruangan yg lebih dingin * Basahi kulit korban dgn pakaian basah / air * Berikan Kompres dingin * Utk Kram, pijat otot yg terkena * Rujuk ke pertolongan medis
  • 5. Iklim Kerja Dingin a. Chilblains b. Trenchfoot c. Frosbite Pencegahan * Seleksi pekerja fit * Pakaian pelindung * Istirahat * Pemeriksaan Kesehatan
  • 6. Pengendalian terkait Iklim kerja • Mengurangi proses panas • Isolasi / penyekat dengan paparan • Ventilasi • Pengaturan waktu kerja / rotasi • Pemberian air minum (dan garam) yang memadai • Baju kerja • Training karyawan • Pemeriksaan kesehatan • Pengukuran dan pemantauan Iklim Kerja • APD
  • 7. 2. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan. Nilai Ambang Batas (NAB) untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. NAB untuk kebisingan di t4 kerja ditetapkan 85 dB (A).
  • 8. Jenis Kebisingan a. Bising continue > intensitas tidak lebih dari 6 dB b. Bising terputus-putus (intermittent) > bising tidak terus-menerus, ada periode tenang c. Bising impulsive > memiliki perubahan intensitas hinga 40 dB dalam waktu yang sangat cepat sehingga mengejutkan d. Bising impulsive berulang > bising impulsive yang berulang Jenis Kebisingan berdasarkan Dampak Kebisingan terhadap Manusia : * Mengganggu (Irritating Noise) * Menutupi (Masking Noise) * Merusak (Damaging Noise)
  • 9. Pengaruh Kebisingan : 1. Gangguan fisiologis Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, vertigo, mual, gangguan keseimbangan 2. Gangguan Psikologis Mengurangi kenyamanan, gangguan konsentrasi, sulit tidur, cepat marah 3. Gangguan Komunikasi 4. Efek pada organ pendengaran - Temporary hearing loss (sementara) - Permanent hearing loss (tetap) Pengaruh kebisingan tergantung dari faktor : 1. Tinggi intensitas suara dan frekuensi 2. Lama dan jarak dari sumber 3. Spektrum suara 4. Kepekaan individu, obat-obatan, kondisi kesehatan
  • 10. Pengendalian Kebisingan : 1. Eliminasi, perubahan cara kerja 2. Subtitusi mesin, pondasi mesin, modifikasi dan perawatan mesin 3. Isolasi mesin, cover, penyekat dinding, langit-langit kedap suara, jauhkan sumber 4. Administratif (ruang kontrol, pengaturan waktu kerja, mengurangi waktu paparan, rotasi kerja, seleksi, training) 5. Pemeriksaan audiometric (sebelum kerja, berkala) 6. Pengukuran & pemantauan kebisingan (mapping intensitas, frekuensi, lama dan distribusi, waktu total pemaparan bising) 7. Penggunaan APD (ear plug- sumbat telinga , ear muff- tutup telinga)
  • 11. 3. VIBRASI (Getaran) Gerakan bolak balik linear yang berlangsung dengan cepat dari suatu obyek terhadap suatu kedudukan kelelahan, bahaya kesehatan seperti ujung jari menebal/mati rasa dan memutih,dl Getaran berdasarkan jenis pajanan : 1. Getaran seluruh badan 2. Getaran alat-lengan atau getaran pada tangan dan lengan Alat ukur : Vibrasi meter
  • 12. Pengaruh Getaran : 1. Gangguan kenyamanan 2. Kelelahan 3. Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetar, kesemutan, gangguan tidur 4. Kerusakan organ dalam 5. Sakit persendian dan otot lengan 6. Penurunan fungsi indra perasa pada jari-jari, hilangnya ketangkasan 7. Noda putih pada telapak tangan (white finger sindrom-mati rasa permanen)
  • 13. Pengendalian Getaran : a. Eliminasi, subtitusi mesin, penggunaan remote control b. Rekayasa Engineering terhadap sumber untuk menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi/isolator, penyekat, peredam, membalut pegangan dan pemeliharaan mesin yang baik c. Pengendalian administratif : dilakukan dengan pengaturan jadwal kerja sesuai TLV ( Treshold Limit Value )/ NAB (Nilai Ambang Batas), rotasi kerja, atur waktu istirahat, genggam dengan longgar, ganti posisi, olahragadll d. Pemeriksaan kesehatan, pemantauan getaran e. Terhadap pekerja, tidak ada pelindung khusus, hanya dianjurkan menggunakan sarung tangan yang dilengkapi peredam getar (busa) untuk menghangatkan tangan dan perlindungan terhadap gangguan vascular.
  • 14. 4. RADIASI Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik / cahaya dari sumber radiasi. Jenis Radiasi : 1. Radiasi Mengion 2. Radiasi Non Mengion Radiasi Gelombang Mikro Sumber : Gel. Radio, TV, radar, peralatanindustri. Radiasi gelombang mikro yang pendek (< 1cm) akan diabsorbsi oleh permukaankulitsehingga kulit seperti terbakar, sedangkan > 1 cm dapat menembus ke jaringan kulit yang lebih dalam.
  • 15. Sinar Ultra Ungu (Ulta violet) Sumber : Sinar matahari, lampu pijar, pengerjaan laser, pengelasan, dll. Sinar Infra Merah Sumber : benda pijar, tanur Menyebabkan katarak mata Sinar Laser Sumber : pengelasan, pemotongan, pelapisan, alat optis, operasi kedokteran. Mengakibatkan efek pada kulit dan kerusakan mata (retina)
  • 16. Penngendalian Radiasi : 1. Eliminasi 2. Menjauhi sumber, mengembalikan sumber, deteksi sumber dan aktivitas 3. Isolasi, limitasi 4. Pengendalian administrative, prosedur, sign / rambu 5. Hindari kontak langsung dgn kacamata UV/Kobalt Biru, pakaian antiradiasi 6. Pemeriksaan kesehatan
  • 17. 5. PENERANGAN (Lighting) Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada suatu luas permukaan. Kondisi tingkat pencahayaan cukup adalah dimana seseorang dapat melihat suatu obyek dengan mudah dan cepat. Akibat Tingkat pencahayaan kurang : 1. Gangguan pada mata, kerusakan mata, kelelahan mata (mata dipaksaberakomodasi) 2. Sakit kepala, pegal sekitar mata, iritasi mata (berair, penglihatan ganda) 3. Menurunkan ketajaman penglihatan, kepekaan kontras dan kecepatan persepsi 4. Menimbulkan terjadinya kecelakaan 5. Memperpanjang waktu kerja
  • 18. Akibat Tingkat pencahayaan berlebihan : 1. Kesilauan 2. Kelelahan, iritasi mata 3. Ketidaknyamanan Pengendalian : 1. Pengendalian Teknis a. Perbesar ukuran obyek (kaca pembesar, monitor) b. Perbesar intensitas penerangan (buatan atau alami) c. Reflektor d. Menambah lampu lokal e. Mencegah kesilauan (memberbesar kontras, jauhkan permukaan mengkilat) f. Penataan warna dinding, langit-langit 2. Pengendalian Administratif a. Seleksi pekerja b. Jaga kebersihan dinding, langit-langit, lampu
  • 19. BAHAYA BIOLOGI Agen penyebab biohazards : Bakteri : Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung dan batang (basil). Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk,makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax, tbc,lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.
  • 20. Virus : Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300 nano meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya Jamur / Fungi : Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel. Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau hewan lain.
  • 21. Mikroorganisme / Protozoa Protozoa adalah gup organisme bersel satu yang sangat bervariasi dengan lebih dari 50.000 jenis. Banyak yang hidup secara soliter (sendiri), ada yang secara berkoloni. Pada manusia, protozoa merupakan salah satu patogen dan dapat menyebabkan penyakit seperti malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Cacing Cacing dalam usus merupakan salah satu patogen manusia yang paling umum. Cacing gelang Ascaris lumbricoides
  • 22. Infeksi atau Bloodborne Pathogen Infeksi bakteri / virus dari darah atau sisa jaringan yang mengandung darah. - Merupakan usaha untuk mencegah transmisi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), hepatitis B dan bakteri / virus yang berkembang atau berpindah melaluidarah - Kontrol : prosedur, APD, sanitasi, training, pengelolaan bloodborne
  • 23. Mikroorganisme penyebab penyakit di tempat kerja Daerah pertanian : Lingkungan pertanian yang cenderung berupa tanah membuat pekerja dapat terinfeksi oleh mikroorganisme seperti : Tetanus, Leptospirosis, cacing, Asma bronkhiale atau keracunan Mycotoxins yang merupakan hasil metabolisme jamur. Di lingkungan berdebu (Pertambangan atau pabrik) : Di tempat kerja seperti ini, mikroorganisme yang mungkin ditemukan adalah bakteri penyebab penyakit saluran napas, seperti : Tbc, Bronchitis dan Infeksi saluran pernapasan lainnya seperti Pneumonia.
  • 24. Daerah peternakan : terutama yang mengolah kulit hewan serta produk-produk dari hewan Penyakit-penyakit yang mungkin ditemukan di peternakan seperti ini misalnya : Anthrax yang penularannya melalui bakteri yang tertelan atau terhirup, Brucellosis, Infeksi Salmonella. Di Laboratorium : Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang menangani organisme atau bahan- bahan yang megandung organisme pathogen
  • 25. Di Perkantoran : terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami Para pekerja di perkantoran seperti itu dapat berisiko mengidap penyakit seperti : Humidifier fever yaitu suatu penyakit pada saluran pernapasan dan alergi yang disebabkan organisme yang hidup pada air yang terdapat pada system pendingin,Legionnaire disease yang juga berhubungan dengan sistem pendingin dan akan lebih berbahaya pada pekerja dengan usia lanjut.
  • 26. Faktor yang Berpengaruh penularan ke tubuh manusia : 1. Mekanisme penularan 2. Jalur masuk / Port d’entrée 3. Dosis 4. Virulensi (derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh banyaknya organisme yangdiperlukan untuk menimbulkan penyakit pada jangka waktu tertentu) 5. Host Cara penularan : Banyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia dan cara masuknya kedalam tubuh, yaitu : 1. Melalui saluran pernapasan 2. Melalui mulut (makanan dan minuman) 3. Melalui kulit apabila terluka
  • 27. Mengontrol bahaya dari faktor biologi Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain dengan : 1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang mengandung organisme patogen 2. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi 3. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja 4. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak Satu kali setiap bulan 5. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang patogen pada system pendingin 6. Praktek-praktek penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), GMP (Manufacturing Practices) 7. Prosedur Safety laboratory dan sertifikasi laboratorium
  • 28. BAHAYA KIMIA Chemical Hazard - Bahaya kimia adalah bahan mentah, produk antara, produk akhir, limbah dan bahan kimia pembantu yang digunakan di dalam proses. - Semua bahan kimia mengandung resiko terhadap kesehatan dalam batas tertentu - Tidak ada bahan kimia yang ‘entirely safe’ - Tetapi setiap bahan kimia dapat digunakan secara aman - Bahan kimia dibagi menjadi : 1. Bahan Kimia tidak berbahaya 2. Bahan kimia beracun dan berbahaya (B3)
  • 29. Bahan kimia yang ada di sekitar kita - BBM - Pengharum - Oli ruangan - Kosmetik - Sabun, detergent - Aseton - Cat - Cuka (Asam - Thinner Asetat) - Gula, garam - Obat Nyamuk - Obat - Pembersih Toilet - Pupuk, dlL
  • 30. Jenis bahan kimia : 1. Bahan Kimia Non-B3, contoh : Gula, garam, kosmetik, pembersih toilet 2. Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya (B3) : Bahan-bahan yang karena sifatnya dapat menimbulkan dampakmerusak atau merugikan Contoh : aseton, spiritus, thinner, asam cuka, dll
  • 31. JENIS SIFAT CONTOH Mudah meledak Dapat meledak pada TNT, Ammonium Nitrate suhu normal Mudah terbakar Mudah terbakar pada LPG, Bensin, Solar, suhu normal Minyak Tanah, Premium, dll Korosif Mengakibatkan luka Asam Klorida, Asam bakar Sulfat, Asam Cuka iritan Menyebabkan Citric Acid iritasi/peradangan Beracun Bersifat Methanol, Arsen, meracuni/mematikan Mercury Oksidator Menyulut kebakaran Oksigen, Merusak Lingkungan Sulit terurai di CFC, Freon lingkungan Gas Bertekanan Bahaya krn tekanan besar Bahaya krn tekanan besar
  • 32. Untuk Bahan-bahan B3 diwajibkan : 1. MSDS (Material Safety Data Sheet) - disertakan di sekitar tempat penyimpanan bahan kimia - dipahami oleh pengguna 2. Label identitas ditempel pada bahan 3. Sign (rambu) ditempel sesuai bahaya bahan 4. APD (Alat Pelindung Diri) tersedia 5. Secondary Containment / wadah penampung tetesan
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. PENANGANAN / PENGENDALIAN : Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan bahan Ganti pakaian yang terkontaminasi, cuci bersih sebelum pakaian dipakai kembali Dilarang makan dan minum di area kerja Pengguna memakai APD yang direkomendasikan Kontak langsung dengan bahan korosif / bahan beracun harus ditiadakan atau ditekan sekecil mungkin (lemari asam) Hindarkan dari pekerjaan / aktivitas dengan sumber panas, nyala api atau loncatan bunga api terbuka (kelistrikan, pengelasan, rokok, gergaji listrik, dll) Hindarkan dari bahan oksidator Simpan dalam wadah / kemasan tertutup Sirkulasi udara / ventilasi baik Beri label, simbol bahaya yang jelas
  • 38. Batasi akses masuk ke tempat penyimpanan bahan Siapkan sarana-sarana alat pemadaman kebakaran Hindari kondisi yang menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan (pemanasan, sinar matahari, cahaya, lembab) Tabung diikat di dinding atau diberi penunjang, supaya tidak terjatuh. Hindari terjatuhnya silinder gas yang dapat menyebabkan kran terbuka sehingga silinder dapat meluncur / terjadi ledakan karena perubahan tekanan. Jauhkan dari panas tinggi atau potensi benturan Rotasi kerja
  • 39. BAHAYA PSIKOLOGI Bahaya Psychosocial adalah suatu bahaya non fisik yang timbul karena adanya interaksi dari aspek-aspek job description, disain kerja dan organisasi serta managemen di tempat kerja serta konteks lingkungan sosial yang berpotensi menimbulkan ganggua fisik, sosial dan psikologi.
  • 40. Bahaya faktor manusia terdiri atas : - physical stresses - physiological stresses - psychological stresses Pentingnya mempelajari Bahaya Psychosocial dan Stress Kerja adalah agarproduktivitas kerja dapat tetap terjaga. Hal ini dapat ditinjau dari dua faktoryaitu: a.Dari aspek Kesehatan b.Dari aspek Keselamatan
  • 41. Bahaya – bahaya psikososial dapat meliputi : - Beban kerja - Rutinitas kerja - Masalah organisasi - Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan - Suasana kerja yang buruk Bahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap kondisi fisik dan psikis karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak dapatmengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, stres, dan lambat laun akan mengalami gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta menurunkan produktifitas kerja karyawan.
  • 42. Sedangkan gejala stres di tempat kerja, yaitu meliputi: 1. Kepuasan kerja rendah 2. Kinerja yang menurun 3. Semangat dan energi menjadi hilang 4. Komunikasi tidak lancar 5. Pengambilan keputusan jelek 6. Kreatifitas dan inovasi kurang 7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif. Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui pendekatan individu dan organisasi
  • 43. BAHAYA ERGONOMI Merupakan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan sebagai akibat dari ketidaksesuaian desain kerja dengan pekerja. Pengertian: Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, diaplikasikan untuk mendesain pekerjaan dan tempat kerja agar sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan tubuh manusia. Tujuan penerapan ergonomi: Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan risiko yang akan dihadapi.
  • 44. Manfaat penerapan ergonomic: Mencegah cedera Meningkatkan kualitas kerja Meningkatkan kualitas hidup Mengurangi kelelahan dan ketidaknyamanan kerja Upayanya antara lain: Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia Ergonomi merupakan ilmu multi disipliner: Anatomi Fisiologi pekerja Fisiologi lingkungan Psikologi
  • 45. Ergonomic Identification & Assesment 1. Identifikasi 2. Penilaian (Assesment) 3. Pengendalian (Control)
  • 46. CARA-CARA PENGENDALIAN : 1. Eliminasi metode kerja / mengurangi resiko - Besar dan berat barang - Jarak diperpendek - Memberi ruang untuk mengangkat 2.Engineering Controls - Penggunaan mechanical devices / alat bantu Ex. Hand trucks, pallet, forklift, hoist, conveyor, lift barang, peluncur, dll - Pengaturan workstation - Work method engineering, ex. Conveyor system - Menyediakan pegangan yang nyaman
  • 47. 3.Pengaturan Kerja - Meminimalkan : mendorong / menarik - Minimalkan double handling - Meminimalkan halangan-halangan 4.Program Administratif - Training - Medical test - Rotasi kerja - Prosedur kerja - Variasi kerja - Review injury, musculoskeletal disorder 5.APD - Back support belts - Wrist & arm protection
  • 49. Bahaya sengatan listrik tergantung pada : - Jumlah arus yang masuk ke tubuh - Lamanya sengatan listrik pada tubuh - Bagian tubuh yang dialiri arus Pengendalian : 1. Instalasi dan peralatan listrik sesuai standar 2. Inspeksi dan perawatan rutin 3. Sign / rambu 4. Prosedur / sertifikasi instalasi listrik 5. Pembatasan akses 6. Training 7. Petugas berkompeten 8. Hindari praktek kelistrikan yang tidak aman 9. Gunakan APD yang diperlukan