Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kreativitas yang erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu. Teori Belahan Otak menyatakan bahwa otak terbagi menjadi belahan kiri dan kanan dengan fungsi yang berbeda, dimana belahan kanan lebih dominan untuk kegiatan kreatif. Faktor-faktor seperti usia, lingkungan, dan pendidikan mempengaruhi perkembangan kreativitas seseorang.
1. PERKEMBANGAN KREATIVITAS
• Disusun oleh:
• Kelompok IV
•
•
• Ayu Diastiningrum 11130021
• Dea Nindria Imansari 11130032
• Devi Yulianti 11140036
• Eka Novianti 11130049
• Evi Rahmayani 11130054
•
2. Tabel Belahan Otak Kiri dan Kanan
(Clark, 1983 : 24)
No Belahan Otak Kiri Belahan Otak Kanan
(Left Hemisphere) (Right Hemisphere)
1. Math. History, language Self, elaborates and increases
2. Verbal, limit sensory, input variables, inventive
3. Sequential, measurable Nonverbal perception and
4. Analitic expressiveness
5. Comparative Spatial
6. Relational Intuitive
7. Referential Holistic
8. Linier Integrative
9. Logical Nonreverential
10. Digital Gestalt
11. Scientific, technological Imegery
Better at depth perception, facial
recognition
Mystical, humanistic
3. A. KREATIVITAS DAN TEORI
BELAHAN OTAK
Perkembangan Kreativitas sangat erat kaitannya
dengan perkembangan kognitif individu karena
kreativitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari
perkerjaan orak. Para pakar kreativitas, misalnya Clark
(1988) dan Gown (1989) melalui Teori Belahan Otak
(Hemisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya
otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere)
dan belahan otak kanan (right hemisphere). Fungsi otak
belahan kiri adalah berkaitan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier,
teratur, sistematis, terorganisir, beraturan, dan
sejenisnya. Adapun fungsi otak belahan kanan adalah
berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
nonlinier, nonverbal, holistic, humanistic, kreatif,
mencipta, mendesain, bahkan mistik, dan sejenisnya
(Dedi Supriadi, 1994). Singkatnya, otak belahan kiri
mengarah kepada cara berpikir konvergen (convergent
thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah
kepada cara berpikir menyebar (divergent thinking).
4.
Guilford (1970 : 236)
Kreativitas mengacu pada
kemampuan yang
Drevdahl (Hurlock;(1982 :: 3)
Rogers (1992 : 48) Barron 1978 253)
menandai cirri-ciri
Kreativitas adalah kemampuan untuk
KreativitasKreativitas adalah kemampuan untuk kreatif.
adalah seorang
memproduksi komposisi dan gagasan-
proses munculnya barusesuatu yang baru. Sesuatu
menciptakan yang dapat berwujud
gagasan
hasil-hasil baru imajinatif atau berarti harus sama
yang baru disini bukan sentesis yang
aktivitas
sekali Utamitetapi pembentukan41)
tindakan. Munandar (1992 :
dalam suatumungkin melibatkan dapat juga sebagai
baru,
kombinasibar dan adalah kemampuan
Kreativitas kombinasi dari
pola-pola dari unsur-unsur yang telah
pengalaman masa lalu yang kelancaran,
yang mencerminkan
ada sebelumnya.
keluwesan, dan orisinalitas dalam
dihubungkan dengan yang sudah ada
padaberpikir serta kemampuan untuk
situasi sekarang
mengelaborasi suatu gagasan.
5. Definisi kreativtas menurut Rhodes
(torance,1981) mengelompokkan definisi
kreativitas dalam empat kategori
product person press
process
7. Pendekatan psikologis lebih melihat kreativitas
dari segi kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri
individu sebagai faktor-faktor yang menentukan
kreativitas seperti : inteligensi, bakat, motivasi,
sikap, minat, dan disposisi kepribadian lainnya.
Pendekatan sosiologis berasumsi bahwa
kreativitas individu merupakan hasil dari proses
interaksi sosial, dimana individu dengan segala
potensi & disposisi kepribadiannya di pengaruhi
oleh lingkungan sosial tempat individu itu berada,
yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan dan
peranan keluarga.
8.
Tahap sensori – Tahap
motorik ( 0 – 2 Praoperasional ( 2 –
tahun) 7 tahun)
Tahap
Operasional Tahap Operasional
Formal ( 11 Konkrit ( 7 – 11
tahun ke atas) tahun)
9. 3. Tahap Operasional Konkrit ( 7 – 11 tahun)
Faktor-faktor yang memungkinkan semakin
berkembangnya kreativitas itu adalah :
a. Anak sudah mulai mampu untuk menampilkan
operasi-operasi mental
b. Mulai mampu berpikir logis dalam bentuk yang
sederhana
c. Mulai berkembang kemampuan untuk memelihara
identitas-identitas diri
d. Konsep tentang ruang sudah semakin meluas
e. Sudah amat menyadari akan adanya masa lalu,
masa kini, dan masa yang akan datang.
f. Sudah mampu mengimajinasikan sesuatu,
meskipun biasanya masih memerlukan bantuan
objek-objek konkrit.
10. 4. TAHAP OPERASIONAL FORMAL ( 11 TAHUN KE ATAS)
ADA BEBERAPA FAKTOR YANG MENDUKUNG BERKEMBANGNYA
POTENSI KREATIVITAS INI, YAKNI :
a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan
secara proposional berdasarkan pemikiran logis
b. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-
objek secara proporsional berdasarkan pemikiran logis
c. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang
relatif
d. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu
relative
e. Remaja sudah mampu melakukan pemisahan dan
pengendalian variabel-variabel dalam menghadapi
masalah yang kompleks
f. Remaja sudah mampu melakukan abstraksi relative
dan berpikir hipotesis
g. Remaja sudah memiliki diri ideal
h. Remaja sudah menguasai bahasa abstrak
12. 1. Memilikidorongan (drive) yang tinggi
2. Memiliki keterlibatan yang tinggi
3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
4. Memiliki ketekunan yang tinggi
5. Cenderung tidak puas terhadap kemapanan
6. Penuh percaya diri
7. Memiliki kemandirian yang tinggi
8. Bebas dalam mengambil keputusan
9. Menerima diri sendiri
10. Senang humor
11. Memiliki intuisi yang tinggi
12. Cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks
13. Toleran terhadap ambiguitas
14. Bersifat sensitif
13. UTAMI MUNANDAR (1992)
MENGEMUKAKAN CIRI-CIRI
KREATIVITAS ANTARA LAIN :
1. Senang mencari pengalaman baru
2. Memiliki inisiatif
3. Selalu ingin tahu
4. Mempunyai rasa humor
5. Berwawasan masa depan dan penuh
imajinasi, dan lain-lain.
14. Clark (1988) mengemukakan karakteristik
kreativitas adalah sebagai berikut :
1. Memiliki disiplin diri yang tinggi
2. Senang berpetualang
3. Memiliki wawasan yang luas
4. Mampu berpikir periodic
5. Memerlukan situasi yang mendukung
6. Sensitif terhadap lingkungan
7. Memiliki nilai estetik yang tinggi
15. Torance (1981) mengemukakan
karakteristik kreativitas adalah :
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Tekun dan tidak mudah bosan
3. Percaya diri dan mandiri
4. Berani mengambil resiko
5. Berpikir divergen
16. Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kreativitas adalah :
Tingkat
usia pendidikan
orangtua
Tersedianya Penggunaan
fasilitas waktu luang
17. Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas ke dalam 2 kelompok
yakni :
- Situasi yang menghadirkan
ketidaklengkapan serta
keterbukaan
- Situasi yang memungkinkan
dan mendorong timbulnya
banyak pertanyaan
- Situasi yang dapat
mendorong dalam rangka
menghasilkan sesuatu
- Situasi yang mendorong
tanggung jawab dan
kemandirian
18. 1. Pilihan karir yang tidak realistis
2. Hubungan dengan guru dan teman sebaya
3. Perkembangan yang tidak selaras
4. Tiadanya tokoh-tokoh ideal
19. J. UPAYA MEMBANTU
PERKEMBANGAN KREATIVITAS
DAN IMPLIKASINYA BAGI
PENDIDIKAN
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif Torrance
(1977) menamakan relasi bantuan dengan istilah “Creative
relationship” yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan
anak
2. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan
gagasan-gagasannya tanpa mengalami hambatan
3. Pembimbing lebih menekan pada proses daripada hasil
sehingga pembimbing dituntut mampu memandang
permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan dinamika
perkembangan dirinya.
4. Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau
nilai-nilai tertentu kepada anak.
5. Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang
dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan
anak.
20. 1. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitasnya
2. Mengakui dan menhargai gagasan-gagasan anak
3. Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan
mewujudkan gagasan-gagasannya.
4. Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir dan
bersikap dan bukan malah menghukumnya
5. Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan gagasan-
gagasannya
6. Memberikan informasi-informasi mengenai peluang-peluang
yang tersedia