SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 15
Baixar para ler offline
Pengujian Bahan /Pengujian Bahan /
Uji TarikUji Tarik
Disusun Oleh:
•Defri Nael Sianipar
•Claudia Ursula
•Elsa Putri
•Dessy Angelina
Uji Tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain
produk karena menghasilkan data kekuatan material.
Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk
mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat
mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam
tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan
dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan.
Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu
material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui
dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:
Kekuatan tarik
Kuat luluh dari material
Keuletan dari material
Modulus elastic dari material
Kelentingan dari suatu material
Ketangguhan.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan
dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi
bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini
merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena
dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-
sifat logam.
Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk
mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup
dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses
selanjutnya.
Mesin Uji Tarik
Berikut adalah contoh metoda percobaan
tarik:
Bahan uji ditempatkan pada alat pencekam pada mesin uji tarik, kemudian
ditarik dengan gaya tarik yang makin lama makin besar sampai bahan uji putus.
Mula-mula bahan uji akan memanjang elastis. Pada keadaan
ini jika gaya tarik ditiadakan, maka panjang ukur akan kembali
menjadi Lo seperti semula. Perubahan panjang elastis ini sangat
kecil. Pada pembebanan dengan gaya tarik yang besar akan
terjadi perubahan panjang plastis (permanen). Pada kondisi ini
jika gaya tarik ditiadakan, maka panjang ukur menjadi lebih besar
daripada Lo. Setelah pembebanan dengan gaya tarik yang lebih
besar lagi akhirnya terjadi penyusutan penampang secara lokal,
kira-kira ditengah panjang ukur. Ditempat ini akhirnya akan
terjadi perpatahan.
Stress: σ = F/A
F: gaya tarikan, A: luas penampang
Strain: ε = ΔL/L
ΔL: pertambahan panjang, L: panjang awal
Hubungan antara stress dan strain dirumuskan:
E (Modulus Young) = σ / ε
Detail profil uji tarik dan sifat mekanik logam
Batas elastisσE ( elastic limit)
Dalam gambar dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi beban sampai 
pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke 
kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol” 
pada titik O. Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak 
lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan
aturan Hooke :
rasio tegangan (stress) dan regangan
(strain) adalah konstan
Batas proporsional σp (proportional limit)
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada 
standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama 
dengan batas elastis.
Deformasi plastis (plastic deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada  gambar yaitu 
bila bahan ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai 
Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress)
Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing peralihan 
deformasi elastis ke plastis.
Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress)
Tegangan rata-rata daerah landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi 
plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud 
adalah tegangan ini.
Regangan luluh εy (yield strain)
Regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis.
Regangan elastis εe (elastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan 
regangan ini akan kembali ke posisi semula.
Regangan plastis εp (plastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan 
regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan.
Regangan total (total strain)
Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, εT = εe+εp. Perhatikan 
beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah regangan total. 
Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang 
tinggal (OE) adalah regangan plastis.
Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength)
Pada Gambar ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan 
maksimum yang didapatkan dalam uji tarik.
Kekuatan patah (breaking strength)
Pada Gambar ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana 
bahan yang diuji putus atau patah.
Pengbang redesain

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1Mekanika Kekuatan Material 1
Mekanika Kekuatan Material 1
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
737 1613-1-sm
737 1613-1-sm737 1613-1-sm
737 1613-1-sm
 
Danu mirza rezky (212190012) insitu dan induce stress
Danu mirza rezky (212190012)   insitu dan induce stressDanu mirza rezky (212190012)   insitu dan induce stress
Danu mirza rezky (212190012) insitu dan induce stress
 
Laporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihLaporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalih
 
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantlingAnalisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
Analisa umur kelelahan (fatigue life) scantling
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
BAB V
BAB VBAB V
BAB V
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
16 17
16 1716 17
16 17
 
Pengenalan Bahan
Pengenalan BahanPengenalan Bahan
Pengenalan Bahan
 
Rumus hardness test
Rumus hardness testRumus hardness test
Rumus hardness test
 

Semelhante a Pengbang redesain

3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdfRismanYusuf1
 
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptBab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptParyantoDwiSetyawan
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian materialOmpu Kurniawan
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Michael Kenny
 
LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxSasKba
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxFahrezaSitompul
 
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessMechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessIslahun Nihayah
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialYuneo Nurcahya
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikHera Rosdiana
 

Semelhante a Pengbang redesain (20)

Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptBab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
 
Diktat pengujian material
Diktat pengujian materialDiktat pengujian material
Diktat pengujian material
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
 
LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docx
 
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptxPPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
PPT 4 MATERIAL OTOMOTIF.pptx
 
Bahan ajar fisika elastisitas
Bahan ajar fisika elastisitasBahan ajar fisika elastisitas
Bahan ajar fisika elastisitas
 
Tugas pengujian material
Tugas pengujian materialTugas pengujian material
Tugas pengujian material
 
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessMechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Tin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-materialTin107 2-sifat-material
Tin107 2-sifat-material
 
elastisitas .pdf
elastisitas .pdfelastisitas .pdf
elastisitas .pdf
 
Makalah baja
Makalah bajaMakalah baja
Makalah baja
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
D047268825
D047268825D047268825
D047268825
 
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material TeknikMakalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
Makalah Tentang Mekanisme Penguatan Material Teknik
 

Pengbang redesain

  • 1. Pengujian Bahan /Pengujian Bahan / Uji TarikUji Tarik Disusun Oleh: •Defri Nael Sianipar •Claudia Ursula •Elsa Putri •Dessy Angelina
  • 2. Uji Tarik Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena menghasilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
  • 3. Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut: Kekuatan tarik Kuat luluh dari material Keuletan dari material Modulus elastic dari material Kelentingan dari suatu material Ketangguhan.
  • 4. Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat- sifat logam. Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya.
  • 6. Berikut adalah contoh metoda percobaan tarik: Bahan uji ditempatkan pada alat pencekam pada mesin uji tarik, kemudian ditarik dengan gaya tarik yang makin lama makin besar sampai bahan uji putus.
  • 7. Mula-mula bahan uji akan memanjang elastis. Pada keadaan ini jika gaya tarik ditiadakan, maka panjang ukur akan kembali menjadi Lo seperti semula. Perubahan panjang elastis ini sangat kecil. Pada pembebanan dengan gaya tarik yang besar akan terjadi perubahan panjang plastis (permanen). Pada kondisi ini jika gaya tarik ditiadakan, maka panjang ukur menjadi lebih besar daripada Lo. Setelah pembebanan dengan gaya tarik yang lebih besar lagi akhirnya terjadi penyusutan penampang secara lokal, kira-kira ditengah panjang ukur. Ditempat ini akhirnya akan terjadi perpatahan.
  • 8. Stress: σ = F/A F: gaya tarikan, A: luas penampang Strain: ε = ΔL/L ΔL: pertambahan panjang, L: panjang awal Hubungan antara stress dan strain dirumuskan: E (Modulus Young) = σ / ε
  • 9. Detail profil uji tarik dan sifat mekanik logam Batas elastisσE ( elastic limit) Dalam gambar dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi beban sampai  pada titik A, kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke  kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol”  pada titik O. Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak  lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan aturan Hooke : rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan
  • 10. Batas proporsional σp (proportional limit) Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada  standarisasi tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama  dengan batas elastis. Deformasi plastis (plastic deformation) Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada  gambar yaitu  bila bahan ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai 
  • 11. Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress) Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing peralihan  deformasi elastis ke plastis. Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress) Tegangan rata-rata daerah landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi  plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud  adalah tegangan ini.
  • 12. Regangan luluh εy (yield strain) Regangan permanen saat bahan akan memasuki fase deformasi plastis. Regangan elastis εe (elastic strain) Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan  regangan ini akan kembali ke posisi semula.
  • 13. Regangan plastis εp (plastic strain) Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan  regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan. Regangan total (total strain) Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, εT = εe+εp. Perhatikan  beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah regangan total.  Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang  tinggal (OE) adalah regangan plastis.
  • 14. Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength) Pada Gambar ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan  maksimum yang didapatkan dalam uji tarik. Kekuatan patah (breaking strength) Pada Gambar ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana  bahan yang diuji putus atau patah.