Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
1. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
STRATEGI ORGANISASI
A. Definisi Strategi
Strategi menurut Jones, (2002), adalah pola spesifik suatu keputusan dan tindakan yang
diambil manajer untuk menggunakan ‘core competences’ guna mencapai keunggulan kompetitif
dan mengatasi pesaing. Core competences adalah berbagai ketrampilan dan kemampuan dalam
aktivitas penciptaan nilai yang mengantarkan suatu perusahaan mencapai superior efficiency,
quality, innovation, or customer responsiveness. Menurut Robbins (2006), strategi didefinisikan
sebagai penentuan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran suatu perusahaan dan penerimaan
dari serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tujuan tersebut.
Ada dua pandangan mengenai strategi (Robbins, 2006) : Pertama, planning mode (model
perencanaan), menganggap strategi sebagai sebuah model perencanaan sebelumnya. Manajer
lebih dulu mengidentifikasikan arah tujuan mereka, kemudian mengembangkan rencana yang
sistematis dan terstruktur untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, evolutionary mode (model
evolusi), memandang strategi tidak selalu harus merupakan rencana yang dipikirkan secara
matang dan sistematis. Strategi bahkan berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola dari arus
keputusan yang bermakna.
Para penulis terdahulu yang melihat hubungan strategi struktur mengasumsikan bahwa
planning mode adalah cara yang paling tepat untuk melihat strategi. Namun fakta mencatat
bahwa perspektif evolusi yang lebih luas diterima pada tahun tahun terakhir ini. Keunggulan
utama model evolusi terletak pada kemampuannya untuk menghadapi strategi-strategi yang statis
maupun yang dinamis. Jika ada strategi imperative, maka strategi itu akan menentukan struktur.
Juga bersamaan dengan berubahnya strategi, baik direncanakan secara eksplisit ataupun
berevolusi secara implicit, struktur harus mengikutinya, (Robbins, 2006), seperti yang terlihat
pada gambar berikut :
1
2. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
Faktor lingkungan
dan kemampuan
Struktur
organisisi
Strategi
Gambar: Strategi Imperative
Dapat diambil kesimpulan bahwa strategi memperhatikan cara maupun tujuan. Tujuan dan
pengambilan keputusan mengenai strategi organisasi dapat direncanakan sebelumnya atau
berevolusi begitu saja sebagai suatu pola dalam arus keputusan-keputusan yang bermakna.
Dengan cara apapun, mereka yang mendukung posisi ”strategi mendukung struktur”
mempersepsikan bahwa pengambil keputusan memilih struktur yang mereka miliki.
B. Sumber Core Competences
Speciallized Resources, ada dua macam sumber yang memberikan keunggulan kompetitif
bagi suatu organisasi dalam specialized resources, yaitu (Jones,2001): functional resources,
berupa keahlian yang dimiliki oleh personal fungsional organisasi, dan organizational resources,
berbagai atribut yang memberikan keunggulan kompetitif kepada organisasi seperti keahlian tim
top manajemen, atau perusahaan memiliki sumber yang langka dan sangat bernilai.
Coordination Abilities, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengkoordinasikan berbagai
sumber baik fungsional maupun organisasional untuk menciptakan maximal value.
C. Tiga Tingkatan strategi
Menurut Jones (2001), ada tiga tingkatan strategi:
Functional-level strategy, adalah rencana tindakan untuk memperkuat sumber-sumber
fungsional dan organisasional, juga kemampuan koordinasi agar tercipta core competences.
Untuk memperkuat sumberdaya manusia dan teknis, manajer fungsional mengatur dan
mengembangkan bawahannya untuk menjamin bahwa organisasi memiliki ketrampilan yang
sama bahkan melebihi pesaing. Tugas penting lainnya dari manajer fungsional meneliti dan
2
3. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
me-manage lingkungan fungsional untuk menjamin organisasi mengetahui apa yang terjadi
baik di dalam maupun diluar domainnya (bidangnya).
Business-level strategy, yaitu rencana untuk mengkombinasikan core competences
fungsional agar organisasi mencapai suatu posisi sehingga memiliki keunggulan kompetitif
dibidangnya. Strategi ditingkat ini merupakan tanggung jawab tim top manajemen. Tugas
mereka adalah menentukan posisi organisasi bagaimana bersaing medapatkan berbagai
sumber didalam lingkungannya.
Corporate-level strategi, adalah rencana untuk menggunakan dan mengembangkan core
competences sehingga organisasi tidak hanya dapat melindungi dan memperluas bidang
usaha yang telah ada tapi juga memperluas usaha kebidang yang baru. Strategi ditingkat ini
merupakan tanggung jawab manager tingkat korporasi dan pimpinan divisi operasi organisasi
(tim top manajemen dari organisasi multi-bisnis. Tugas mereka adalah menggunakan
keahlian penciptaan nilai yang ada dimasing-masing divisi dan dalam lingkungan korporasi
dan mengkombinasikannya untuk meningkatkan posisi persaingan divisi dan organisasi
secara keseluruhan.
1) Strategi Tingkat Fungsional
Tujuan strategis masing-masing fungsi adalah untuk menciptakan suatu core competence
yang memberikan organisasi keunggulan kompetitif. Untuk memperoleh keunggulan kompetitif ,
organisasi harus mampu minimal : menjalankan aktivitas fungsional dengan biaya yang lebih
rendah dibanding pesaing, atau menjalankan aktivitas fungsional dengan cara yang jelas berbeda
dari produk/ jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
* Strategi Biaya Rendah atau Diferensiasi Produk
Setiap fungsi yang dapat menurunkan biaya produk yang dihasilkan atau yang dapat
membedakan suatu produk, akan menambah nilai produk tersebut dan nilai organisasi.
Fungsi manufacturing dapat menurunkan biaya produksi dengan menjadi pelopor adopsi
metode produksi yang paling effisien. Karena keterampilan manufacturing dan kompetensi
3
4. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
dapat meningkatkan kualitas dan reliabilitas produk, manufacturing juga dapat memberikan
konstribusi pada diferensiasi produk.
Pada sisi input, fungsi manajemen SDM dapat menurunkan biaya dengan mendesain control
dan system penghargaan untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mengurangi absensi.
Dari sisi output system Just In Time Inventory dan komputerisasi pergudangan akan
mengurangi biaya penyimpanan dan distribusi.
*Struktur dan Strategi Tingkat Fungsional
Masing-masing fungsi dalam suatu organisasi dapat mengembangkan core competence yang
memberikan peluang kepada perusahaan untuk menjalankan aktivitas penciptaan nilai
dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing, atau menciptakan produk yang berbeda dari
pesaing (differentiated products). Salah satu tujuan organisasi meningkatkan kompetensi
tersebut adalah untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian superior. Dengan
demikian budaya dan struktur organisasi sangat penting bagi pengembangan strategi tingkat
fungsional.
*Budaya dan Strategi Tingkat Fungsional
Pengembangan kemampuan fungsional yang membawa kepada core competences juga
merupakan hasil dari budaya yang ada dalam suatu fungsi atau departemen. Budaya sangat
sukar untuk dikontrol dan dimanage, perusahaan yang memiliki budaya yang efektif dengan
sendirinya memiliki sumber keunggulan kompetitif.
2) Strategi Tingkat Bisnis
Pada tingkatan bisnis tugas organisasi adalah untuk menggunakan core competences yang
ada pada level fungsional dan mengkombinasikannya untuk memanfaatkan peluang dalam
lingkungan organisasi. Strategi pada tingkatan ini memilih dan memanage bidang dimana
organisasi menggunakan sumber nilai yang mereka ciptakan dan mengkoordinasikan
kemampuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
4
5. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
Strategi tingkat bisnis yang dibutuhkan organisasi adalah :
1. Memilih bidang usaha dimana organisasi akan bersaing.
2. Menentukan posisi organisasi sehingga dapat menggunakan sumberdaya dan kemampuan
untuk memanage lingkungan agar dapat melindungi dan memperluas bidang usahanya,
seperti yang terlihat pada tabel beriku
Tabel : Types of Business – Level Strategy
Number of Market Segment Served
Many Few
Strategy
Low cost *
Focused low cost *
Differentiation *
Focused differentiation *
* Strategi Biaya Rendah atau Diferensiasi Produk
Strategi Biaya Rendah tingkat bisnis adalah rencana dimana organisasi menghasilkan produk
dan jasa dengan harga yang rendah untuk seluruh kelompok pelanggan. Strategi tingkat
bisnis memusatkan perhatian kepada pemilihan bidang dimana organisasi dapat
memanfaatkan core competences tingkat fungsional. Domain organisasi merupakan range
produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi untuk menarik konsumen dan stakeholder
lainnya. Perusahaan dapat menggunakan keterampilannya dalam penciptaan nilai dengan
biaya rendah untuk menghasilkan produk bagi kelompok konsumen yang menginginkan
produk dan jasa dengan harga murah.
Strategi Differensiasi Tingkat Bisnis adalah rencana organisasi menghasilkan harga dan
kualitas tinggi yang ditujukan pada segmen pasar tertentu. Pilihan strategi menentukan
perusahaan mana yang akan dijadikan pesaing langsung organisasi. Untuk sukses dalam
bersaing harus mengembangkan strategi baiay rendah atau strategi differensiasi untuk
melindungi dan memperluas bidang usahanya. Perusahaan juga dapat menggunakan kedua
5
6. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
strategi tersebut secara simultan dan menghasilkan produk yang berbeda dengan harga yang
murah, Namun ini sangat sulit untuk diterapkan kecuali perusahaan memiliki seperangkat
core competences yang kuat.
* Strategi yang Terfokus
Strategi tingkat bisnis lainnya adalah Focus Strategy, yaitu spesialisasi di satu segmen pasar
dan memfokuskan seluruh sumberdaya organisasi pada segmen tersebut. Strategi yang
terfokus mengantarkan perusahaan menjadi lebih dekat dengan pelanggannya dan
menyesuaikan produk dan jasa yang mereka hasilkan dengan kebutuhan pelanggan.
* Struktur dan Strategi Tingkat Bisnis
Nilai yang diciptakan organisasi pada tingkat bisnis ditentukan oleh kemampuan organisasi
untuk menggunakan core competences–nya guna mendapatkan keunggulan kompetitif.
Kemampuan ini merupakan hasil dari cara perusahaan mendisain strukturnya. Organisasi
yang menerapkan strategi differensiasi di tingkat bisnis pada umumnya berlawanan dengan
organisasi yang menerapakan strategi low cost.
Kekuatan bersaing organisasi dengan strategi differensiasi berasal dari keterampilan
fungsional yang memberikan keunikan produk organisasi yang membedakannya dari produk
pesaing.
Strategi biaya rendah berkaitan dengan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas fungsional
guna memonitor dan menurunkan biaya pengembangan produk. Manajemen persediaan dan
manufacturing manjadi fungsi sentral bagi organisasi yang melaksanakan strategi biaya
rendah. Fungsi lainnya menyesuaikan keterampilan untuk mencapai tujuan menghasilkan
produk dengan biaya rendah. Perusahaan yang menggunakan strategi biaya rendah
umumnya meniru pesaing yang melakukan diferensiasi produk dan selalu menyisakan satu
langkah dibelakangnya untuk menjaga biaya produksi tetap rendah. Konsekwensinya struktur
yang mekanistik seringkali merupakan pilihan yang paling tepat bagi organisasi yang
menggunakan strategi biaya rendah, seperti terlihat pada tabel berikut:
6
7. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
Tabel: Characteristic of Organizational Structure Associated with Business-
Level Differentiation and Low-Cost Strategies
Product, market,
or geographic
structure
Functional
Matrix Product team
Differentiation Strategy Low-Cost Strategy
Complex Structure Simple Structure
Decentralized Decision Centralized Decision
Making Making
High Low Differentiation
High integration Low Integration
Organic structure Mechanistic Structure
Ada tiga faktor yang mempengaruhi organisasi dalam memilih struktur untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.
1. Organisasi yang menghasilkan range produk yang lebih luas, memerlukan pengawasan
yang lebih besar terhadap pengembangan pemasaran dan produksi produk tersebut.
2. Organisasi yang berusaha untuk mendapatkan kelompok pelanggan baru untuk produk
memerlukan struktur yang memungkinnya melayani kebutuhan pelanggan dengan baik.
7
8. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
3. Dalam langkah pengembangan produk baru di industri yang sedang tumbuh, organisasi
membutuhkan suatu struktur yang dapat meningkatkan koordinasi antar fungsi organisasi.
* Budaya dan Strategi Tingkat Bisnis
Budaya organisasi merupakan determinan penting lain dari kemampuan organisasi untuk
menggunakan berbagai sumberdaya fungsional dan organisasional secara efektif. Tantangan
pada tingkatan ini adalah mengembangkan nilai organisasi secara luas dan aturan/norma
tertentu yang semuanya akan mengantar perusahaan untuk dapat mengkombinasikan dan
menggunakan sumber fungsionalnya gunak memperoleh keunggulan yang terbaik.
Organisasi yang menerapkan strategi biaya rendah harus mengembangkan nilai ekonomis.
Fungsi dalam organisasi yang menerapkan strategi biaya rendah adalah untuk
mengembangkan tujuan yang mencerminkan nilai ekonomis organisasi.
3) Strategi Tingkat Korporasi
Strategi tingkat korporasi adalah rencana organisasi menemukan bidang usaha baru dalam upaya
memanfaatkan dan mempertahankan kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dari
penggunaan core competence biaya rendah dan differensiasi yang dimiliki. Strategi tingkat
korporasi merupakan lanjutan dari strategi tingkat bisnis karena organisasi menggunakan core
competences yang ada dan menerapkannya di biadang usaha yang baru.
* Integrasi Vertikal
Adalah strategi dimana organisasi mengambilalih alih dan memiliki sendiri supplier (backward
vertical integration) atau distributor (Forward vertical integration).
*Diversifikasi Produk yang Berkaitan
Adalah memasuki bidang usaha baru yang berkaitan dengan bidang usaha organisasi yang telah
ada. Ini terjadi bila organisasi memasuki bidang usaha baru yang memanfaatkan satu atau lebih
core competences yang dimiliki untuk menciptakan keunggulan kompetitif melalui strategi
differensiasi atau strategi biaya rendah di bidang usaha yang baru tersebut.
8
9. Integrated Business
Dosen: Dr. Cut Zurnali, SE., M.Si
* Diversifikasi Produk yang Tidak Berkaitan
Adalah memesuki bidang usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan bidang usaha inti
perusahaan. Nilai yang diciptakan berkaitan dengan diversifikasi yang berasal dari pemanfaatan
core competences organisasi di bidang yang baru. Nilai yang diciptakan pada diversifikasi yang
tidak berkaitan berasal dari pemanfaatan core competence tertentu: Berarti tim top manajemen
harus mampu mengontrol serangkaian organisasi lebih baik dari yang telah ada.
* Struktur dan Strategi Tingkat Korporasi
Struktur organisasi yang cocok harus dipilih pada tingkat korporasi agar dapat merealisir nilai
yang berkaitan dengan integrasi baik vertical, berkaitan maupun yang berkaitan. Penggunaan
divisi operasi yang dilakukan sendiri dengan dukungan staf pimpinan ditingkat korprosi
memberikan pengawasan yang diperlukan organisasi untuk mengkoordinasikan pemindahan
sumber daya antar divisi sehingga core competences dapat disebar luaskan diantara anggota
organisasi. Terdapat beberapa jenis struktur yang bersifat multidivisional dalam strategi tingkat
korporasi yaitu : Conglomerate Structure And unrelated Diversification, Structures for Related
Diversification.
* Budaya dan Strategi Tingkat Korporasi
Nilai budaya dan norma/aturan umum juga tujuan yang merefleksikan nilai secara lebih luas
dapat membantu manajemen didalam menjalankan strategi tingkat korporasi. Perbedaan budaya
membantu organisasi mengikuti perbedaan strategi tingkat korporasi. Organisasi perlu
menciptakan budaya yang membangun dan memperkuat strategi dan struktur yang dipilih. Pada
organisasi yang mempunyai struktur konglomerat dimana tidak ada hubungan antar divisi, tidak
perlu mengembangkan budaya korporasi yang berlaku umum antar karena manager dimasing-
masing devisi tidak saling kenal. Sebaliknya struktur multi divisional yang bersifat matrik akan
mendukkung pengembangan budaya korporasi yang kohesif karena memungkinkan pertukaran
ide yang tepat dan transfer norma serta nilai-nilai disekitar organisasi.
9