SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
Phagositosis : Artinya : memakan sel. Caranya : sel mendekati benda asing karena adanya
rangsangan kimia dari benda asing tersebut. Benda asing akan di kelilingi sel, sehingga benda
asing tersebut terjebak dalam kantong dan akhirnya di hancurkan oleh enzim – enzim sel
darah putih. Setelah di phagosit kemungkinan yang terjadi adalah : sel hidup menjadi mati,
atau tetap hidup dalam phagosit dan bertindak aktif sehingga sel darah putih / phagosit
akan mati menjadi pus/nanah, atau benda asing tetap hidup dalam sel phagosit tetapi tidak
aktif melainkan diam saja (DORMEN).

merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dalam menghadapi berbagai
penyakit, maka kita harus pelihara phagosit agar tetap dalam kekuatan yang
maksimal.
Fagosit adalah sel yang melindungi tubuh dengan menelan partikel berbahaya asing, bakteri, dan selsel mati atau sekarat. Wikipedia
Informasi terkait
Fagosit profesional termasuk sel yang disebut neutrofil, monosit, makrofag, sel dendritik, dan sel
mast. Wikipedia
Jelajahi: Monosit, Makrofag
Fagosit adalah sel darah putih yang melindungi tubuh dengan makan (fagositosis) kotoran, bakteri
dan sel-sel mati atau sekarat. Wikipedia
Jelajahi: sel darah putih, Fagositosis
Sistem komplemen membantu atau `` melengkapi'' kemampuan antibodi dan sel fagosit untuk
membersihkan patogen dari suatu organisme. Wikipedia
Jelajahi: Sistem komplemen

Makrofag adalah sel besar dengan kemampuan fagositosis, yang berarti “sel makan” dapat
disamakan dengan pinositosis yang berarti “sel minum”. Fagositosis yaitu kemampuan untuk
mengabsorbsi dan menghancurkan mikroorganisme (bakteri atau benda asing). Cara makrofag untuk
menghancurkan (memakan) bakteri atau benda asing tersebut ialah dengan membentuk sitoplasma
pada saat bakteri atau benda asing melekat pada permukaan sel makrofag, lalu sitoplasma tersebut
melekuk ke dalam membungkus bakteri atau benda asing, tonjolan sitoplasma yang saling bertemu
akan melebur menjadi satu sehingga bakteri atau benda asing akan tertangkap di dalam vakuola.
Lisosom yang memiliki kemampuan untuk memecah materi yang berasal dari dalam maupun dari
luar akan menyatu dengan vakuola sehingga bakteri atau benda asing tersebut akan musnah.
Makrofag memiliki fungsi atau peran utama untuk memakan partikel dan mencernanya bersamasama dengan lisosom yaitu berkaitan dengan fungsi pertahanan dan perbaikan, fungsi lainnya
adalah menghasilkan IL (Inter Leukin) yang mengatur tugas sel-B dan sel-T dari limfosit dan
memobilisasi sistem pertahanan tubuh lainnya, makrofag juga merupakan sel sekretori yang dapat
menghasilkan faktor nekrosis tumor (TNF = Tumor Nekrosis Faktor) yang dapat membunuh sel
tumor, juga menghasilkan beberapa substansi penting termasuk enzim-enzim (lisozim, elastase).
Sel makrofag ini terdapat sebagai makrofag bebas dan makrofag tetap. Makrofag bebas merupakan
sel yang mampu bergerak bebas, ditemukan pada jaringan interstisial berupa makrofag dan
histiosit. Sedangkan makrofag tetap, tidak mampu bergerak seleluasa makrofag bebas, ditemukan
pada jaringan interstisial limpa, kelenjar limfe, dan dalam hepar.
Makrofag - sel jaringan ikat, yang berasal dari sel-sel progenitor berasal dari sumsum tulang.
Langsung berasal dari monosit yang telah meninggalkan darah.
Makrofag dibagi menjadi migrasi menetap dan. Tugas utama mereka adalah untuk pertahanan
tubuh fungsi: fagositosis dan sintesis produk yang berbeda yang terlibat dalam proses kekebalan
tubuh. Rata-rata makrofag dapat memfagositosis bakteri 100.

Neutrofil (bahasa Inggris: neutrophil, polymorphonuclear neutrophilic leukocyte, PMN) adalah
bagian sel darah putih dari kelompok granulosit. Bersama dengan dua sel granulosit
lain: eosinofil dan basofil yang mempunyai granula pada sitoplasma, disebut
juga polymorphonuclear karena bentuk inti sel mereka yang aneh. Granula neutrofil berwarna merah
kebiruan dengan 3 inti sel.
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses peradangan
kecil lainnya, serta menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi infeksi di suatu tempat. Dengan
sifat fagositik yang mirip dengan makrofaga, neutrofil menyerang patogen dengan serangan
respiratorimenggunakan berbagai macam substansi beracun yang mengandung
bahan pengoksidasi kuat, termasuk hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit.
Neutrofil adalah satu jenis sel darah putih, khususnya yang berbentuk granulosit, yang
berisi pewarnaan butiran netral, kantung-kantung kecil enzim yang membantusel untuk
membunuh dan mencerna mikroorganisme setelah ditelan oleh fagositosis. Neutrofil
matang memiliki nukleus tersegmentasi (disebut segmen atau poli) sedangkan neutrofil
imatur memiliki nukleus berbentuk pita (disebut band). Neutrofil memiliki umur sekitar 3
hari.
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

Sel mast adalah sel khusus yang berisi bahan kimia vasoaktif. Sel ini dijumpai pada
jaringan ikat longgar yang mengelilingi pembuluh darah terutama di paru-paru, saluran
cerna, dan kulit.
Peradangan dimulai ketika sel mast membebaskan kandungan intraselular
selama cedera jaringan, terpajan pada toksin, pengaktifan protein pada jenjang
komplemen dan pengikatan antigen antibodi. Proses pelepasan kandungan sel mast
disebut degranulasi sel mast. Pada proses ini histamin, serotonin dan bahan lain yang
disintesis oleh sel mast, merupakan penyebab vasodilatasi, peningkatan permeabilitas
kapiler, dan penarikan sel-sel darah putih dan trombosit ke daerah yang bersangkutan.

Definisi:Sel Mast
Sel Mast adalah jenis sel yang hadir dalam jumlah besar di membran hidung dan paru-paru. Aktivasi sel-sel ini
oleh antibodi alergi menyebabkan pelepasan beberapa zat, termasuk histamin dan heparin yang menyebabkan
gejala seperti pilek, gatal,hidung tersumbat, dan produksi lendir.

Definisi:Eosinofil
Eosinofil atau granulosit eosinofil adalah jenis sel darah putih yang diproduksi dalamsumsum tulang dan
membentuk 1 sampai 3% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil terlibat dalam perlindungan terhadap organisme
multisel/parasit. Eosinofil memiliki inti dengan dua lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin,
dan sitoplasma yang berisi butiran kasar (granulosit). Eosinofil antara lain adalah jenis sel yang sering
ditemukan pada lendir hidung yang mengindikasikan alergi.
Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dan proses pembarahan, mengatur investasi parasit, dan
memfagositose bakteri, antigen-antibodi kompleks, mikoplasma dan ragi. Juga mengandung histaminase, yang
mengaktifkan histamin dan pelepasan serotonin dari sel tertentu, juga melepas zinc yang menghalangi agregasi
trombosit dan migrasi makrofag. Ada beberapa indikasi bahwa leukosit eosinofil dapat memperbesar koagulasi
dan fibrinolisis dan menghambat granulopoiesis.

Bila jumlah eosinofilnya sangat tinggi di dalam darah,maka disebut eosinofilia. Eosinofilia bukan merupakan
suatu penyakit, tetapi merupakan respon terhadap suatu penyakit. Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah
biasanya menunjukkan respon yang tepat terhadap sel-sel abnormal, parasit atau bahan-bahan penyebab
reaksi alergi (alergen). Setelah dibuat di dalam sumsum tulang, eosinofil akan memasuki aliran darah dan
tinggal dalam darah hanya beberapa jam, kemudian masuk ke dalam jaringan di seluruh tubuh. Jika suatu
bahan asing masuk ke dalam tubuh, akan terdeteksi oleh limfosit dan neutrofil, yang akan melepaskan bahan
untuk menarik eosinofil ke daerah ini. Eosinofil kemudian melepaskan bahan racun yang dapat membunuh
parasit dan menghancurkan sel-sel yang abnormal.

Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 - 0,3% dari sirkulasi sel
darah putih
Basofil mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua lobus. Seperti granulosit lain, basofil
dapat tertarik keluar menuju jaringan tubuh dalam kondisi tertentu. Saat teraktivasi,
basofil mengeluarkan antara
lain histamin, heparin, kondroitin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa
macam sitokina.Basofil memainkan peran dalam reaksi alergi (seperti asma).

Basofil terutama bertanggung
jawab untuk memberi reaksi alergi
dan antigen dengan jalan
mengeluarkan histamin kimia yang
menyebabkan peradangan.

Basofil

<1%
Basofil
Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 – 0,3% dari
sirkulasi sel darah putih. Basofil mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua
lobus. Seperti granulosit lain, basofil dapat tertarik keluar menuju jaringan tubuh dalam
kondisi tertentu. Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan antara lain histamin, heparin,
kondroitin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa macam sitokina.
Basofil memainkan peran dalam reaksi alergi (seperti asma).

Referensi

Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah
menjadi kanker.
Sel pembunuh alami ( juga dikenal sebagai sel NK , sel K , dan sel-sel pembunuh ) adalah jenis
limfosit ( sel darah putih ) dan komponen dari sistem kekebalan tubuh bawaan .
Sel NK memainkan peran utama dalam host- penolakan dari kedua tumor dan sel yang terinfeksi
virus .
Sel NK adalah sitotoksik ; butiran kecil dalam sitoplasma mereka mengandung protein khusus
seperti perforin dan protease yang dikenal sebagai granzyme .
Setelah rilis di dekat sel dijadwalkan untuk membunuh , perforin bentuk pori-pori dalam membran
sel dari sel target melalui mana granzyme dan molekul terkait bisa masuk , menginduksi apoptosis
.
Perbedaan antara apoptosis dan lisis sel penting dalam imunologi - melisiskan sel yang terinfeksi
virus hanya akan melepaskan virion , sedangkan apoptosis mengarah ke penghancuran virus di
dalamnya.
Sel-sel NK yang diaktifkan dalam menanggapi interferon atau sitokin makrofag yang diturunkan .
Mereka melayani mengandung infeksi virus sedangkan respon imun adaptif menghasilkan sel T
sitotoksik - antigen spesifik yang dapat membersihkan infeksi.
Pasien kekurangan sel NK terbukti sangat rentan terhadap fase awal infeksi virus herpes .

Sistem kekebalan adaptif , juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh yang diperoleh atau , lebih
jarang , karena sistem imun spesifik , merupakan subsistem dari sistem kekebalan tubuh secara
keseluruhan yang terdiri dari , sel-sel sistemik yang sangat khusus dan proses yang menghilangkan
atau mencegah pertumbuhan patogen . Salah satu dari dua strategi kekebalan yang ditemukan pada
vertebrata ( yang lainnya adalah sistem kekebalan tubuh bawaan ) , mengakuisisi kekebalan
menciptakan memori imunologi setelah respon awal terhadap suatu patogen tertentu , yang
menyebabkan respon ditingkatkan untuk pertemuan berikutnya dengan patogen yang sama . Proses
kekebalan yang diperoleh adalah dasar dari vaksinasi . Seperti sistem bawaan , sistem adaptif
meliputi komponen kekebalan humoral dan komponen imunitas diperantarai sel .
Dalam kekebalan yang diperoleh , reseptor - patogen tertentu yang " diperoleh " selama masa
organisme ( sedangkan pada imunitas bawaan reseptor - patogen tertentu sudah dikodekan dalam
germline tersebut ) . Respon yang diperoleh dikatakan " adaptif " karena mempersiapkan sistem
kekebalan tubuh untuk tantangan masa depan (meskipun sebenarnya juga bisa maladaptif ketika itu
menghasilkan autoimunitas ) . [ N 1 ]
Sistem ini sangat mudah beradaptasi karena hypermutation somatik ( proses mutasi somatik
dipercepat ) , dan V ( D ) J rekombinasi ( suatu rekombinasi genetik ireversibel segmen gen reseptor
antigen ) . Mekanisme ini memungkinkan sejumlah kecil gen untuk menghasilkan sejumlah besar
reseptor antigen yang berbeda , yang kemudian diekspresikan unik pada setiap individu limfosit .
Karena penataan ulang gen menyebabkan perubahan ireversibel dalam DNA dari setiap sel , semua
keturunan ( keturunan ) dari sel yang kemudian akan mewarisi gen yang mengkode reseptor
spesifisitas yang sama , termasuk sel-sel memori B dan sel T memori yang merupakan kunci untuk
berumur panjang imunitas spesifik .
Sebuah kerangka teori yang menjelaskan cara kerja sistem kekebalan tubuh yang diperoleh
disediakan oleh teori jaringan kekebalan tubuh . Teori ini , yang didasarkan pada konsep-konsep
mapan seleksi klonal , sedang diterapkan dalam pencarian vaksin HIV .
imunitas spesifik
( a) imunitas spesifik adalah bahwa aspek pertahanan tubuh terhadap patogen ( dan bahan asing
lainnya ) yang bertindak terhadap molekul tertentu , biasanya mensyaratkan bahwa sistem
kekebalan tubuh Anda " belajar " sifat-sifat molekul tertentu selama beberapa hari atau minggu
sebelum mounting respon yang efektif terhadap bahan asing
( b ) Biasanya respon imun spesifik terhadap satu patogen tidak akan efektif melawan patogen yang
berbeda, bahkan kadang-kadang patogen erat terkait tetapi masih berbeda
( c ) imunitas spesifik adalah bahwa aspek kekebalan yang prima ketika individu yang divaksinasi
terhadap , misalnya , patogen atau toksinnya
( d ) imunitas spesifik meliputi imunitas humoral dan imunitas diperantarai sel
( e ) Sejumlah organ tubuh , jaringan , dan jenis sel yang terlibat dalam mempengaruhi setiap bentuk
imunitas spesifik
( f ) Kita tambahan bisa menggambarkan imunitas spesifik sebagai
( i ) Tentu diperoleh dibandingkan artifisial diperoleh
( ii ) aktif yang diperoleh dibandingkan pasif diperoleh

Definisi:Limfosit T
Limfosit T (sel T) adalah limfosit kecil yang dikembangkan di timus, fungsinya adalah mengatur respon sistem
kekebalan terhadap sel-sel yang terinfeksi atau ganas. Bandingkan dengan limfosit B.

Definisi:Limfosit B
Limfosit B (sel B) adalah jenis sel darah putih yang membuat antibodi dan merupakan bagian penting
dari respon kekebalan. Jika dirangsang oleh suatuantigen, limfosit B menjadi sel memori atau sel plasma yang
membentuk antibodi terhadap antigen itu. Bandingkan dengan limfosit T.
Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun humoral yang berbalik
pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi utama sel B adalah untuk
membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem kekebalan tiruan.
Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan imunoglobulin. Pada saat sel
B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang
memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat pada pencerapnya. Antibodi yang diproduksi
[1]
berupa imunoglobulin dengan tipe:

Limfosit B

Limfosit T

Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya

Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang
pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di

pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di

sumsum tulang(Bone Marrow)

Timus

Berperan dalam imunitas humoral

Berperan dalam imunitas selular

Menyerang antigen yang ada di cairan antar sel

Menyerang antigen yang berada di dalam sel

Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu :

Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu:

Limfosit B plasma, memproduksi antibodi
Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam
jumlah banyak dan cepat
Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen
yang pernah masuk ke dalam tubuh

Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi
mengantur sistem imun dan mengontrol kualitas
sistem imun
Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T
Sitotoksik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh
patogen
Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi
menurunkan dan menghentikan respon imun jika
infeksi berhasil diatasi

PROSES PERTAHANAN NON SPESIFIK TAHAP PERTAMA

Reseptor tirosin kinase (RTK) s adalah tinggi afinitas reseptor permukaan sel untuk banyak faktor
pertumbuhan polipeptida, sitokin, dan hormon. Dari 90 gen tirosin kinase yang unik diidentifikasi
dalam genom manusia, 58 encode protein reseptor tirosin kinase [1] kinase Reseptor tirosin telah
terbukti tidak hanya menjadi regulator kunci dari proses seluler normal, tetapi juga memiliki peran
penting dalam pengembangan dan. perkembangan berbagai jenis kanker. [2] kinase reseptor
tirosin adalah bagian dari keluarga besar tirosin kinase protein, meliputi protein kinase tirosin
reseptor yang mengandung domain transmembran, serta tirosin kinase nonreceptor yang tidak
memiliki domain transmembran. [3]
Reseptor Tirosin Kinase (RTK) merupakan suatu protein transmembran yang memiliki tempat ikatan
ligan pada sisi luar mmebran plasma dan hanya memiliki satu segmen trans membran (monomer).
Kinase dapat diartikan sebagai memberi fosfat atau fosforilasi. Aktivasi reseptor tirosin kinase
membutuhkan dua reseptor, dimana dua reseptor ini akan terdimerisasi jika suatu ligan menempel
pada tempat ikatannya.

Protein kinase adalah protein onkogenik yang mengalami fosforilasi katalitik dari tirosin. Onkogenik
sendiri merupakan akumulasi berbagai perubahan genetik yang mengubah ekspresi atau fungsi
protein yang penting dalam pengendalian pertumbuhan dan pembelahan sel. Onkoprotein dapat
digolongkan dalam 8 kategori:

1. Faktor pertumbuhan peptida (peptida adalah komponen penyusun protein)
2. Reseptor faktor pertumbuhan di membran plasma atau sitoplasma (reseptor adalah istilah
untuk penerima)
3. Protein G (protein yang diregulasi oleh GTP)
4. Reseptor membran dengan tirosin kinase/ dengan aktivitas treonin-serin kinase
5. Protein kinase sitoplasma dengan aktifitas tirosin kinase/ aktivitas serin-treonin
6. Protein pengikat DNA yang berfungsi sebagai aktifator transkripsional/ mendorong replikasi
RNA
7. Siklin (memicu aktifitas protein kinase)
8. Protein yang menghambat protein pengendali tumor
A.

Protein Kinase
Protein kinase merupakan enzim kinase yang dapat memodifikasi protein lain dengan cara
kimiawi yaitu dengan menambahkan gugus fosfat ke protein yang bersangkutan (fosforilasi).
Fosforilasi tersebut menghasilkan perubahan fungsi pada protein target dengan mengubah
aktivitas enzim, lokasi sel atau berikatan dengan protein lain.
Tirosin kinase merupakan enzim yang dapat memindahkan grup fosfat dari ATP ke residu
tirosin pada protein. Tirosin kinase merupakan subgrup kelas besar protein kinase. Fosforilasi
adalah mekanisme penting pada transduksi sinyal untuk regulasi aktivitas enzim. Tirosin
kinase dibagi menjadi dua family utama yaitu : Reseptor tirosin kinase dan non reseptor tirosin
kinase.
B. Reseptor tirosin kinase
Kinase ini terdiri atas reseptor transmembran dengan domain tirosin kinase berada di
sitoplasma. Domain ekstraseluler merupakan bagian yang berikatan dengan molekul ligand.
Elemen transmembran berbentuk α helix. Domain intraseluler atau domain sitoplasma
bertanggung jawab pada aktivitas kinase untuk beberapa fungsi regulasi. Ikatan suatu ligand
pada domain ekstraseluler menyebabkan perubahan struktural pada reseptor kinase yang
akan memulai aktivasi enzim yang ada di domain intraseluler. Contoh reseptor tirosin kinase
adalah : Insulin R, IGF R tipe I, EGF.
Reseptor Insulin
Insulin reseptor merupakan reseptor transmembran yang diaktifasi oleh insulin. Struktur
reseptor insulin terdiri atas 2 subunit α dan 2 subunit β. Subunit β melewati membran sel dan
diikat oleh ikatan disulfida. Berikut adalah gambaran struktur molekul reseptor insulin :
Mekanisme kerja reseptor insulin
Reseptor insulin yang merupakan reseptor tirosin kinase memediasi aktivitasnya dengan
memfosforilasi tirosin pada protein di dalam sel. Protein substrat yang difosforilasi oleh
reseptor insulin termasuk protein yang disebut IRS-1 atau Insulin Receptor Substrate 1.
Terfosforilasinya ikatan IRS-1 akan meningkatkan afinitas molekul transporter glukosa yaitu
GLUT-4 di membran luar jaringan yang responsif terhadap insulin seperti sel otot dan jaringan
lemak, sehingga meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel. Berikut adalah mekanisme
pengaktifan GLUT-4 oleh sinyal yang diterima oleh IRS-1 :
D. Gen pengkode reseptor insulin
Reseptor insulin dikode oleh gen yang disebut gen IRS 1. Gen IRS 1 ini terletak pada
kromosom 2q35 – 36.1 yang terdiri 2 ekson yang mengandung 64538 basa. Kodon 927
terletak pada ekson 1. Molekul protein IRS 1 terdiri atas 1242 residu asam amino dengan berat
molekul 131.592 kDa. Fungsi gen IRS 1 menyandi sintesis protein IRS 1 yang diekspresikan
secara luas pada jaringan yang peka insulin yaitu otot skelet, hepar, jaringan adiposa dan sel
beta pancreas. Berikut adalah letak gen IRS 1 pada kromosom manusia :
E. Kelainan akibat mutasi gen IRS 1
Kelainan akibat mutasi gen IRS 1 akan menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus tipe 2.
Kelainan yang terjadi berupa polimorfisme G972R gena IRS 1 yaitu terjadi substitusi antara
asam amino glisin (G) menjadi arginin (R), kedua asam amino tersebut mempunyai struktur
muatan yang berbeda sehingga menyebabkan perubahan konformasi pada molekul IRS 1.
Polimorfisme gena IRS 1 akan mengakibatkan perubahan struktur protein IRS 1 sehingga
terjadi penurunan fosforilasi IRS 1 dan penurunan fosforilasi PI3K sehingga transport glukosa
turun, sintesis glikogen turun dan terjadilah resistensi insulin yang mengakibatkan penyakit DM
tipe 2 .
Referensi
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2068710-proteinreseptor-tirosin-kinase-insulin/#ixzz2uzIE9akf

antibodi adalah protein yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan
menetralisir benda asing seperti bakteri dan virus. Setiap antibodi mengenali antigen tertentu
yang unik untuk target.

SISTEM IMUN KOMPLEMEN
Komplemen adalah kumpulan sembilan protein plasma (C1-C9) bukan antibodi yang
diperlukan pada reaksi antigen-antibodi sehingga terjadi kerusakan jaringan atau
kematian mikroba serta lisis sel.
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang
[1]
[2]
sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan selular dan sistem kekebalan humoral untuk
melindungitubuh dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus bereaksi
terhadap antigen tertentu, dan segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. Oleh karena
itu sistem komplemen dianggap merupakan bagian dari sistem kekebalan turunan. Walaupun
demikian, beberapa antibodi dapat memicu beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem
komplemen juga merupakan bagian dari sistem kekebalan humoral.
Protein komplemen di dalam serum darah merupakan prekursor enzim yang disebut zimogen.
Zimogen pertama kali ditemukan pada saluran pencernaan, sebuah protease yang
disebutpepsinogen dan bersifat proteolitik. Pepsinogen dapat teriris sendiri menjadi pepsin saat
[3]
terstimulasi derajat keasaman pada lambung.

Kekebalan humoral ( juga disebut sistem antibodi -mediated ) adalah aspek imunitas yang
dimediasi oleh makromolekul ( sebagai lawan imunitas diperantarai sel ) ditemukan dalam cairan
ekstraseluler seperti antibodi disekresikan , melengkapi protein dan peptida antimikroba tertentu
. Imunitas humoral dinamakan demikian karena melibatkan zat yang ditemukan dalam humor ,
atau cairan tubuh .
Studi tentang komponen molekuler dan seluler yang terdiri dari sistem kekebalan tubuh ,
termasuk fungsi dan interaksi mereka , adalah ilmu sentral imunologi . Sistem kekebalan tubuh
dibagi menjadi sistem imun bawaan yang lebih primitif , dan diperoleh atau sistem kekebalan
adaptif vertebrata , masing-masing berisi humoral dan komponen seluler .
Imunitas humoral mengacu pada produksi antibodi dan proses aksesori yang menyertainya ,
termasuk : Th2 aktivasi dan produksi sitokin , pembentukan pusat germinal dan isotipe switching,
pematangan afinitas dan generasi sel memori . Hal ini juga mengacu pada fungsi efektor dari
antibodi , yang meliputi patogen dan toksin netralisasi , aktivasi komplemen klasik , dan promosi
opsonin fagositosis dan eliminasi patogen . [ 1 ]

Imunitas seluler adalah respon imun yang tidak melibatkan antibodi melainkan melibatkan
aktivasi fagosit , antigen-spesifik sitotoksik T - limfosit , dan pelepasan berbagai sitokin sebagai
respon terhadap antigen . Secara historis , sistem kekebalan tubuh dipisahkan menjadi dua cabang
: imunitas humoral , yang fungsi protektif imunisasi dapat ditemukan dalam humor ( bebas sel
cairan tubuh atau serum ) dan imunitas seluler , dimana fungsi pelindung imunisasi dikaitkan
dengan sel . Sel CD4 atau sel T helper memberikan perlindungan terhadap patogen yang berbeda .
Sel T sitotoksik menyebabkan kematian oleh apoptosis tanpa menggunakan sitokin , oleh karena
itu dalam sel sitokin imunitas tidak selalu hadir .
Sistem kekebalan tubuh bawaan dan sistem kekebalan tubuh adaptif masing-masing terdiri dari
kedua komponen humoral dan sel - dimediasi .
Imunitas seluler melindungi tubuh dengan :
mengaktifkan - antigen spesifik sitotoksik T - limfosit yang mampu menginduksi apoptosis pada
sel-sel tubuh menampilkan epitop antigen asing pada permukaannya , seperti sel yang terinfeksi
virus , sel-sel dengan bakteri intraseluler , dan sel-sel kanker menampilkan antigen tumor ;
mengaktifkan makrofag dan sel-sel pembunuh alami , yang memungkinkan mereka untuk
menghancurkan patogen , dan
merangsang sel untuk mensekresi berbagai sitokin yang mempengaruhi fungsi sel-sel lain yang
terlibat dalam respon imun adaptif dan respon imun bawaan .
Imunitas seluler diarahkan terutama pada mikroba yang bertahan di fagosit dan mikroba yang
menginfeksi sel-sel non - fagosit . Hal ini paling efektif dalam menghilangkan sel yang terinfeksi
virus , tetapi juga berpartisipasi dalam membela terhadap jamur , protozoa , kanker , dan bakteri
intraseluler . Ini juga memainkan peran utama dalam penolakan transplantasi .
Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel padat
dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik
dariendositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan
ntuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular
terhadap berbagai cairan. Fagositosis bertanggung jawab terhadap akuisisi nutrisi pada beberapa sel,
dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk
menghilangkanpatogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah
contoh objek yang akan difagositasi. beFagositosis – opsonin

C3b dan C4b mempunyai sifat opsonin. Opsonin adalah molekul yang dapat diikat
disatu pihak leh partikel (kuman) dan dilain pihak oleh reseptornya pada fagosit
sehingga memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain. C3 yang banyak diaktifkan
pada aktivasi komplemen merupakan sumber opsonin utama (C3b). Molekul C3b dalam
bentuk inaktif (iC3b), juga berperan sebagai opsonin dalam fagositosis oleh karena
fagositosis juga memiliki reseptor untuk CiC3b.
IgG juga dapat berfungsi sebagai opsonin, bila berikatan dengan reseptor Fc pada
permukaan fagosit. Oleh karena fagosit tidak memiliki reseptor Fc untuk IgM,
opsonisasi yang dibantu konplemen merupakan hal yang sangat penting selama terjadi
respon antibody primer yang didominasi IgM yang merupakan activator komponen
poten. CRP juga berfungsi sebagai opsonin.

Definisi:Fagositosis
Fagositosis adalah pencaplokan partikel seperti bakteri atau mikroorganisme lain, seldarah merah yang menua,
benda asing, dll oleh fagosit, yaitu jenis-jenis leukositseperti neutrofil dan monosit.

Definisi:Sel Memori
Sel memori adalah sekelompok sel yang membantu tubuh mempertahankan diri terhadap penyakit dengan
mengingat paparan sebelumnya dari organisme tertentu (misalnya virus atau bakteri). Oleh karena itu, sel-sel ini
mampu merespon dengan cepat ketika organisme tersebut berulang kali mengancam tubuh.

Antigen-presenting cell (APC) atau sel aksesori adalah sel yang menampilkan antigen asing
kompleks dengan kompleks histokompatibilitas utama (MHC) pada permukaan mereka, proses ini
dikenal sebagai antigen presentasi. T-sel dapat mengenali kompleks ini menggunakan reseptor sel-T
mereka (TCRs). Sel-sel ini memproses antigen dan membawa mereka ke T-sel.

Definisi:Imunisasi
Imunisasi adalah proses di mana seseorang atau hewan menjadi terlindungi terhadap penyakit. Istilah ini sering
digunakan bergantian dengan vaksinasi atau inokulasi.
Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit melalui
imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah
dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Definisi:Macrophage Factor Colony Stimulating
Granulocyte
Macrophage factor colony stimulating granulocyte (MFCSG) adalah sebuah sitokinyang merangsang
pertumbuhan granulosit dan makrofag, dua jenis sel darah putih. Rekayasa genetika MFCSG digunakan untuk
mengobati neutropenia.
Istilah yang mungkin terkait dengan Macrophage Factor Colony Stimulating Granulocyte :
Fragmen wilayah crystallizable ( Fc wilayah) adalah wilayah ekor antibodi yang berinteraksi
dengan reseptor permukaan sel yang disebut reseptor Fc dan beberapa protein dari sistem
komplemen . Properti ini memungkinkan antibodi untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh .
Dalam IgG , IgA dan IgD isotypes antibodi , wilayah Fc terdiri dari dua fragmen protein identik ,
berasal dari domain konstan kedua dan ketiga dari dua rantai berat antibodi ini , IgM dan IgE Fc
daerah mengandung tiga rantai berat domain konstan ( CH domain 2 -4 ) di setiap rantai
polipeptida [ 1 ] [ 2 ] The Fc daerah Iggs menanggung . situs N - glikosilasi sangat kekal . [ 3 ] [ 4 ]
glikosilasi dari fragmen Fc sangat penting untuk aktivitas reseptor - dimediasi Fc . [ 5 ] The N glycans melekat pada situs ini sebagian besar adalah struktur diantennary inti - fucosylated dari
jenis kompleks . Selain itu, sejumlah kecil ini N - glycans juga beruang membagi dua GlcNAc dan α 2 , 6 terkait residu asam sialat . [ 3 ]
Bagian lain dari antibodi , yang disebut daerah Fab , berisi bagian variabel yang menentukan
target tertentu yang antibodi dapat mengikat . Sebaliknya , wilayah Fc dari antibodi semua di kelas
yang sama untuk masing-masing spesies , mereka adalah konstan daripada variabel . Wilayah Fc ,
oleh karena itu , kadang-kadang salah disebut sebagai " fragmen daerah konstan " .
disebut Fab (Fragment Antigen Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat
antigen dan membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable).

Fragmen antigen -binding ( Fab fragment ) merupakan daerah pada antibodi yang mengikat
antigen . Ini terdiri dari satu konstan dan satu domain variabel dari masing-masing berat dan
rantai ringan . Domain ini membentuk paratope tersebut - situs antigen mengikat - di ujung
terminal amino dari monomer tersebut . Kedua domain variabel mengikat epitop pada antigen
spesifik mereka .
Dalam pengaturan percobaan , Fc dan Fab fragmen dapat dihasilkan di laboratorium . Enzim
papain dapat digunakan untuk membelah sebuah monomer imunoglobulin menjadi dua fragmen
Fab dan fragmen Fc . The memotong enzim pepsin di bawah daerah sendi , sehingga F ( ab ' ) 2
fragmen dan PFC ' fragmen terbentuk . Baru-baru ini enzim lain untuk generasi F ( ab ' ) 2 telah
tersedia secara komersial . IDE enzyme ( Immunoglobulin enzim merendahkan dari Streptococcus
pyogenes , nama dagang pabrikator ) memotong IgG secara spesifik urutan pada pH netral . The F (
ab ' ) 2 fragmen dapat dibagi menjadi dua Fab ' fragmen dengan reduksi ringan. [ 1 ]
Daerah variabel rantai berat dan ringan dapat digabungkan untuk membentuk satu rantai variabel
fragmen ( scFv ) , yang hanya setengah ukuran Fab fragmen , namun tetap memiliki kekhususan
asli dari imunoglobulin induk . [ 2 ]

Rantai-H (Heavy Chain)
Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian ujung amino tiap rantai-H ikut serta
dalam tempat pengikatan antigen, ujung lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai
aktivitas biologik.

Rantai-L (Light Chain)
Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma, ditemukan 2
macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda). Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan
perbedaan asam amino di daerah tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap
molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung amino pada tiap rantai-L berisi
bagian tempat pengikatan antigen.

D ) J rekombinasi , juga dikenal sebagai rekombinasi somatik , adalah mekanisme rekombinasi
genetik pada tahap awal dari immunoglobulin ( Ig ) dan reseptor sel T ( TCR ) produksi sistem
kekebalan tubuh . V ( D ) J rekombinasi terjadi dalam jaringan limfoid primer ( sumsum tulang
untuk sel B , dan Timus untuk sel T ) . V ( D ) J rekombinasi hampir secara acak menggabungkan
Variabel , Beragam , dan Bergabung segmen gen pada limfosit vertebrata , dan karena keacakan
dalam memilih gen yang berbeda , mampu protein encode diversely untuk mencocokkan antigen
dari bakteri , virus , parasit , sel-sel disfungsional seperti sebagai sel tumor , [ 1 ] dan serbuk sari .

Sebuah transkrip primer mRNA akan berisi VDJ kaset ditranskrip, dan Cμ dan Cδ gen, dengan
intron di antara mereka.
Splicing alternatif kemudian dapat terjadi, menyebabkan pilihan baik Cμ atau Cδ muncul pada
mRNA fungsional (μ mRNA dan mRNA δ masing-masing). Splicing alternatif dianggap mungkin
karena dua situs polyadenylation, satu muncul antara Cμ dan Cδ, dan 3 lainnya 'dari Cδ
(polyadenylation di situs kedua akan menyebabkan Cμ yang akan disambung pergi bersama
dengan intron tersebut). Mekanisme yang tepat tentang bagaimana situs polyadenylation dipilih
masih belum jelas.
Dihasilkan mRNA fungsional akan memiliki VDJ dan C daerah berdekatan, dan terjemahannya
akan menghasilkan baik rantai berat μ atau rantai berat δ. Rantai berat maka pasangan dengan
baik κ atau rantai ringan λ untuk menciptakan final IgM atau IgD antibodi.
Rekombinasi rekayasa/rekayasa genetika = proses pengubahan gen dengan tujuan mendapatkan
organisme baru yang memiliki sifat sesuai yang dikehendaki.

rekombinasi genetik
Rekombinasi genetik adalah proses dimana dua molekul DNA bertukar informasi genetik, sehingga
produksi dari kombinasi alel yang baru.

Insertion sort iterates , mengkonsumsi satu elemen input setiap pengulangan , dan menumbuhkan
daftar output diurutkan . Setiap iterasi , insertion sort menghapus satu elemen dari input data ,
menemukan lokasi itu milik dalam daftar diurutkan , dan menyisipkan di sana . Ini berulang
sampai ada unsur masukan tetap .
Sortasi biasanya dilakukan di tempat , dengan iterasi atas array , tumbuh daftar diurutkan
belakangnya . Pada setiap array - posisi , ia akan mengecek nilai ada terhadap nilai terbesar dalam
daftar diurutkan ( yang kebetulan sebelahnya , dalam array - posisi sebelumnya diperiksa ) . Jika
lebih besar , ia meninggalkan unsur di tempat dan bergerak ke depan . Jika lebih kecil , ia
menemukan posisi yang benar dalam daftar diurutkan , menggeser semua nilai yang lebih besar
untuk membuat ruang , dan sisipan ke dalam posisi yang benar .
Array yang dihasilkan setelah k iterasi memiliki properti di mana pertama k + 1 entri diurutkan ( "
+1 " karena masuknya pertama dilewati ) . Dalam setiap iterasi masuknya sisa pertama masukan
akan dihapus , dan dimasukkan ke dalam hasil pada posisi yang benar , sehingga memperpanjang
hasilnya :

Sebuah ekson adalah setiap urutan nukleotida yang dikode oleh gen yang tetap hadir dalam
produk RNA matang akhir dari gen setelah intron telah dihapus oleh RNA splicing. Ekson merujuk
pada kedua urutan DNA dalam gen dan urutan yang sesuai pada transkrip RNA. Dalam RNA
splicing, intron dibuang dan ekson yang kovalen bergabung satu sama lain sebagai bagian dari
menghasilkan messenger RNA matang.

Intron adalah setiap urutan nukleotida dalam gen yang dihapus oleh RNA splicing sementara
produk RNA matang akhir dari sebuah gen yang dihasilkan . [ 1 ] [ 2 ] The intron merujuk pada
kedua urutan DNA dalam gen dan urutan yang sesuai dalam transkrip RNA [ 3 ] . Urutan yang
tergabung dalam RNA matang final setelah RNA splicing adalah ekson . Intron ditemukan dalam
gen dari sebagian besar organisme dan banyak virus , dan dapat ditemukan di berbagai gen ,
termasuk yang menghasilkan protein , RNA ribosom ( rRNA ) , dan RNA transfer ( tRNA ) . Ketika
protein yang dihasilkan dari gen intron mengandung , RNA splicing terjadi sebagai bagian dari jalur
pengolahan RNA yang mengikuti transkripsi dan mendahului terjemahan.

ia pembagian kerja adalah:
Daerah V bertanggung jawab untuk pengakuan epitop.
Daerah C bertanggung jawab untuk memicu respon yang berguna
Jadi, daerah V jari pelakunya, daerah C mengambil tindakan.

Jika rantai H antibodi (lihat di atas IgG), dipotong di daerah sendi pada sisi N-terminal dari ikatan
disulfida memegang rantai H bersama-sama, 3 fragmen yang dihasilkan:
2 Fab fragmen ("fragmen antigen-mengikat") dan
1 fragmen Fc ("fragmen kristal" - karena keseragaman daerah ini memungkinkan untuk
membentuk kristal sedangkan keragaman besar daerah V mencegah mereka dari pembentukan).
Mengapa 5 jenis rantai berat? Untuk menyediakan fungsi efektor yang berbeda.

C REGION

TH

TCS

Tumor necrosis factor ( TNF , kaheksin , atau cachectin , dan sebelumnya dikenal sebagai tumor
necrosis factor alpha atau TNF ) merupakan adipokine terlibat dalam peradangan sistemik dan
merupakan anggota dari kelompok sitokin yang merangsang reaksi fase akut . Hal ini dihasilkan
terutama oleh makrofag aktif ( M1 ) , meskipun dapat diproduksi oleh banyak jenis sel lain seperti
limfosit CD4 + , sel NK dan neuron . [ 1 ]
Peran utama dari TNF adalah dalam regulasi sel-sel kekebalan . TNF , menjadi pirogen endogen ,
dapat menyebabkan demam , kematian sel apoptosis , cachexia , peradangan dan untuk
menghambat tumorigenesis dan replikasi virus dan menanggapi sepsis via IL1 & IL6 memproduksi
sel . Disregulasi produksi TNF telah terlibat dalam berbagai penyakit manusia termasuk penyakit
Alzheimer , [ 2 ] kanker , [ 3 ] depresi berat [ 4 ] dan penyakit radang usus ( IBD ) . [ 5 ] Sementara
masih kontroversial , studi tentang depresi dan IBD saat ini sedang dihubungkan oleh tingkat TNF .
[ 6 ] TNF rekombinan digunakan sebagai imunostimulan bawah tasonermin INN . TNFa dapat
diproduksi ectopically dalam pengaturan keganasan dan paralel hormon paratiroid baik dalam
menyebabkan hiperkalsemia sekunder dan kanker dengan produksi berlebihan yang berhubungan
.

Interferon gamma ( IFNγ ) adalah sitokin larut terdimerisasi yang merupakan satu-satunya anggota
dari kelas tipe II interferon . [ 2 ] Keberadaan interferon ini , yang pada awal sejarahnya dikenal
sebagai interferon kekebalan tubuh , diakui ketika limfosit darah manusia [ 3 ] atau mouse limfosit
peritoneal [ 4 ] yang diperoleh dari individu tuberkulin -peka ditantang dengan PPD dan
mengakibatkan supernatannya terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus stomatitis
vesikular . Laporan tersebut juga berisi pengamatan dasar yang mendasari sekarang banyak
digunakan uji interferon gamma release yang digunakan untuk menguji tuberkulosis . Interferon
ini kemudian disebut makrofag - activating factor , istilah sekarang digunakan untuk
menggambarkan keluarga besar protein yang IFNγ milik . Pada manusia , protein IFNγ dikodekan
oleh gen IFNG . [ 5 ] [ 6 ]
Sel endotel vaskular manusia ( HUVEC ) menunjukkan berbagai fungsi imunologi , yaitu ekspresi
HLA kelas II antigen setelah inkubasi dengan IFN - gamma atau antigen menyajikan fungsi . Ini juga
telah melaporkan bahwa HUVEC mampu menghasilkan IL - 1 , IL - 6 , GM - CSF dan produk
disosiasinya imunologi aktif asam arakidonat . Dalam penelitian kami menyelidiki apakah berbagai
sitokin , yaitu IL - 1 , IL - 2 , IL - 6 , GM - CSF dan IFN - gamma , jangan mengubah kapasitas
proliferasi HUVEC , produksi van Willebrandt factor ( vWF ) dan ekspresi antigen MHC kelas II .
HUVEC disusun oleh pencernaan kolagenase dari vena umbilikalis manusia. Monolayers sel
diinkubasi dengan sitokin dalam konsentrasi yang berbeda selama 24 dan 48 jam . IFN - gamma
menghambat HUVEC [ 3H ] timidin serapan dengan cara yang tergantung dosis . Penekanan
proliferasi ( 40,1 % ) dapat diamati setelah 24 jam inkubasi dengan 100 U IFN-gamma/ml . IL - 1
adalah inhibitor lebih efektif proliferasi HUVEC ( 54 % pada 10 U / ml dan 24 jam inkubasi dan 48,4
% setelah 48 jam ) dibandingkan IFN - gamma . IL - 6 dan GM - CSF menunjukkan efek pada
peningkatan proliferasi dengan 226 % dan 151 % dari kelompok kontrol , masing-masing. IFN gamma setelah masa inkubasi 12 jam dan IL - 1 setelah 24 jam berkurang isi vWF oleh sekitar 30 %
. Ekspresi terang MHC kelas II diinduksi hanya oleh IFN - gamma . Sebagai kesimpulan , beberapa
sitokin immunoregulative mungkin memainkan peran penting dalam pengendalian proliferasi
HUVEC .

Definisi:Adhesi
Adhesi adalah perlengketan abnormal serat kolagen dengan struktur sekitarnya selama imobilisasi
pasca trauma atau sebagai komplikasi dari operasi yang membatasi elastisitas normal dari struktur yang terlibat.
Istilah yang mungkin terkait dengan Adhesi :

Adhesi

Adhesi merupakan proses penempelan bakteri pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi
pada sel epitel.
Invasi
Merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh.
Akses yang lebih mendalam dari bakteri agar dapat memulai proses infeksi dibagi menjadi 2:
Invasi ekstraseluler terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke
dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa.
Invasi intraseluler terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi ke dalam sel inang dan
hidup di dalamnya.

Kolonisasi mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya.
Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan
menjadi terganggu. Semua organisme multisel mengalami kolonisasi oleh organisme lain sampai
dengan tahap tertentu, yang umumnya bersifat mutualisme atau komensalisme. Contoh yang bersifat
mutualisme adalah spesies bakteri anaerobik yang mengkolonisasi kolon manusia, sedangkan
yang komensalisme adalah beberapa spesies staphylococcus pada kulit manusia. Jenis kolonisasi
semacam itu tidak digolongkan sebagai infeksi. Perbedaan antara infeksi dan kolonisasi seringkali
tergantung pada situasi dan kondisi. Organisme yang umumnya non-patogen bisa menjadi patogen
pada kondisi tertentu. Selain itu, organisme yang sangat virulent sekalipun memerlukan kondisi
tertentu untuk dapat menyebabkan infeksi yang berarti. Beberapa bakteri koloni, misalnya
Corynebacteria sp. dan viridans streptococci, menghalangi pelekatan dan kolonisasi yang dilakukan
oleh bakteri patogen, sehingga memberikan keuntungan bagi inang dengan mencegah infeksi dan
mempercepat sembuhnya luka.

Immunoglobulin G adalah isotipe antibodi. Ini adalah kompleks protein terdiri dari empat rantaidua peptida rantai berat identik dan dua rantai ringan identik diatur dalam Y-bentuk khas dari
monomer antibodi.
Imunoglobulin E (IgE) adalah kelas antibodi (immunoglobulin atau (Ig) "isotipe") yang telah
ditemukan hanya pada mamalia. IgE ada sebagai monomer yang terdiri dari dua rantai berat
(rantai ε) dan dua rantai ringan, dengan rantai ε mengandung 4 domain konstan Ig-like (Cε1-Cε4).
[1] Fungsi utama IgE adalah kekebalan terhadap parasit seperti cacing parasit [2] seperti
Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica. [3] [4] [5] IgE juga mungkin
penting selama pertahanan kekebalan tubuh terhadap parasit protozoa tertentu seperti
Plasmodium falciparum. [6]
Immunoglobulin M, IgM atau untuk jangka pendek, adalah antibodi dasar yang diproduksi oleh sel
B. IgM adalah jauh antibodi terbesar secara fisik dalam sistem peredaran darah manusia. Ini
adalah antibodi pertama yang muncul dalam menanggapi awal paparan antigen....
Balutan protein guna keperluan fagositosis, disebut opsonisasi.
Opsonisasi merupakan suatu proses di mana zat-zat asing dikelilingi dan dilekatkan pada
imunoglobulin dan komplemen, dengan efek memperkuat dan memperlancar fagositosisnya oleh
makrofag (Tjay dan Rahardja, 2007).
EPITOP yang bersifat antigenic epitop adalah protein. Pengetahuan yang dalam akan
susunan asam amino penyususn protein itu membantu dalam prediksi fungsi protein.

Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi
pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat
epitop

Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan
antibodi.

Dalam silico adalah ekspresi yang digunakan untuk berarti "dilakukan pada komputer atau
melalui simulasi komputer." Ungkapan diciptakan pada tahun 1989 sebagai analogi untuk
frase Latin in vivo, in vitro, dan in situ, yang umum digunakan dalam biologi (lihat juga sistem
biologi) dan mengacu pada percobaan yang dilakukan dalam organisme hidup, di luar dari
organisme hidup, dan di mana mereka ditemukan di alam, masing-masing.
istilah2......kesehatan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Pertahanan tubuh
Pertahanan tubuhPertahanan tubuh
Pertahanan tubuh
 
Sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuhSistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh
 
Sistem kekebalan
Sistem kekebalanSistem kekebalan
Sistem kekebalan
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Imunokimia - Biokimia
Imunokimia - BiokimiaImunokimia - Biokimia
Imunokimia - Biokimia
 
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"BIOLOGI "Sistem Imunitas"
BIOLOGI "Sistem Imunitas"
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Anfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitasAnfis sistem imunitas
Anfis sistem imunitas
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
Sistem Pertahanan Tubuh (Materi Biologi)
 
Alif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifikAlif imunologi non spesifik
Alif imunologi non spesifik
 
Biologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imunBiologi reproduksi dan sistem imun
Biologi reproduksi dan sistem imun
 
Ppt sistem imunitas
Ppt sistem imunitasPpt sistem imunitas
Ppt sistem imunitas
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
imunologi
imunologiimunologi
imunologi
 
Sistem imun dan peradangan 1
Sistem imun dan peradangan 1Sistem imun dan peradangan 1
Sistem imun dan peradangan 1
 

Semelhante a istilah2......kesehatan

Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyuPuspita79
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxGerlhyReynaldoWaworu
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxavita12
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptrabiatulkhafifah2
 
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxjeongjaehyunkiyowo14
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhmarisamizani25
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Hanik Robiah
 

Semelhante a istilah2......kesehatan (20)

Imunologi dasa1
Imunologi dasa1Imunologi dasa1
Imunologi dasa1
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Kekebalan Tubuh
 
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
 
Resume imunologi
Resume imunologiResume imunologi
Resume imunologi
 
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptxBab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
Bab_10_Sistem_Pertahanan_Tubuh.pptx
 
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Modulhistologi blok imunologi
Modulhistologi  blok imunologiModulhistologi  blok imunologi
Modulhistologi blok imunologi
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
Aplikasi imun
Aplikasi imunAplikasi imun
Aplikasi imun
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM_IMUN DAN HEMATOLOGI.ppt
 
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptxSEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
SEL SEL IMUN INTERAKSI HOST DAN BAKTERI PADA PENYAKIT PERIODONTAL.pptx
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitasAsuhan keperawatan pada sistem imunitas
Asuhan keperawatan pada sistem imunitas
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah leukosit
Makalah leukositMakalah leukosit
Makalah leukosit
 
Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014Sistem imun xi ipa 2014
Sistem imun xi ipa 2014
 

istilah2......kesehatan

  • 1. Phagositosis : Artinya : memakan sel. Caranya : sel mendekati benda asing karena adanya rangsangan kimia dari benda asing tersebut. Benda asing akan di kelilingi sel, sehingga benda asing tersebut terjebak dalam kantong dan akhirnya di hancurkan oleh enzim – enzim sel darah putih. Setelah di phagosit kemungkinan yang terjadi adalah : sel hidup menjadi mati, atau tetap hidup dalam phagosit dan bertindak aktif sehingga sel darah putih / phagosit akan mati menjadi pus/nanah, atau benda asing tetap hidup dalam sel phagosit tetapi tidak aktif melainkan diam saja (DORMEN). merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dalam menghadapi berbagai penyakit, maka kita harus pelihara phagosit agar tetap dalam kekuatan yang maksimal. Fagosit adalah sel yang melindungi tubuh dengan menelan partikel berbahaya asing, bakteri, dan selsel mati atau sekarat. Wikipedia Informasi terkait Fagosit profesional termasuk sel yang disebut neutrofil, monosit, makrofag, sel dendritik, dan sel mast. Wikipedia Jelajahi: Monosit, Makrofag Fagosit adalah sel darah putih yang melindungi tubuh dengan makan (fagositosis) kotoran, bakteri dan sel-sel mati atau sekarat. Wikipedia Jelajahi: sel darah putih, Fagositosis Sistem komplemen membantu atau `` melengkapi'' kemampuan antibodi dan sel fagosit untuk membersihkan patogen dari suatu organisme. Wikipedia Jelajahi: Sistem komplemen Makrofag adalah sel besar dengan kemampuan fagositosis, yang berarti “sel makan” dapat disamakan dengan pinositosis yang berarti “sel minum”. Fagositosis yaitu kemampuan untuk mengabsorbsi dan menghancurkan mikroorganisme (bakteri atau benda asing). Cara makrofag untuk menghancurkan (memakan) bakteri atau benda asing tersebut ialah dengan membentuk sitoplasma pada saat bakteri atau benda asing melekat pada permukaan sel makrofag, lalu sitoplasma tersebut melekuk ke dalam membungkus bakteri atau benda asing, tonjolan sitoplasma yang saling bertemu akan melebur menjadi satu sehingga bakteri atau benda asing akan tertangkap di dalam vakuola. Lisosom yang memiliki kemampuan untuk memecah materi yang berasal dari dalam maupun dari luar akan menyatu dengan vakuola sehingga bakteri atau benda asing tersebut akan musnah.
  • 2. Makrofag memiliki fungsi atau peran utama untuk memakan partikel dan mencernanya bersamasama dengan lisosom yaitu berkaitan dengan fungsi pertahanan dan perbaikan, fungsi lainnya adalah menghasilkan IL (Inter Leukin) yang mengatur tugas sel-B dan sel-T dari limfosit dan memobilisasi sistem pertahanan tubuh lainnya, makrofag juga merupakan sel sekretori yang dapat menghasilkan faktor nekrosis tumor (TNF = Tumor Nekrosis Faktor) yang dapat membunuh sel tumor, juga menghasilkan beberapa substansi penting termasuk enzim-enzim (lisozim, elastase). Sel makrofag ini terdapat sebagai makrofag bebas dan makrofag tetap. Makrofag bebas merupakan sel yang mampu bergerak bebas, ditemukan pada jaringan interstisial berupa makrofag dan histiosit. Sedangkan makrofag tetap, tidak mampu bergerak seleluasa makrofag bebas, ditemukan pada jaringan interstisial limpa, kelenjar limfe, dan dalam hepar. Makrofag - sel jaringan ikat, yang berasal dari sel-sel progenitor berasal dari sumsum tulang. Langsung berasal dari monosit yang telah meninggalkan darah. Makrofag dibagi menjadi migrasi menetap dan. Tugas utama mereka adalah untuk pertahanan tubuh fungsi: fagositosis dan sintesis produk yang berbeda yang terlibat dalam proses kekebalan tubuh. Rata-rata makrofag dapat memfagositosis bakteri 100. Neutrofil (bahasa Inggris: neutrophil, polymorphonuclear neutrophilic leukocyte, PMN) adalah bagian sel darah putih dari kelompok granulosit. Bersama dengan dua sel granulosit lain: eosinofil dan basofil yang mempunyai granula pada sitoplasma, disebut juga polymorphonuclear karena bentuk inti sel mereka yang aneh. Granula neutrofil berwarna merah kebiruan dengan 3 inti sel. Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses peradangan kecil lainnya, serta menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi infeksi di suatu tempat. Dengan sifat fagositik yang mirip dengan makrofaga, neutrofil menyerang patogen dengan serangan respiratorimenggunakan berbagai macam substansi beracun yang mengandung bahan pengoksidasi kuat, termasuk hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit. Neutrofil adalah satu jenis sel darah putih, khususnya yang berbentuk granulosit, yang berisi pewarnaan butiran netral, kantung-kantung kecil enzim yang membantusel untuk membunuh dan mencerna mikroorganisme setelah ditelan oleh fagositosis. Neutrofil matang memiliki nukleus tersegmentasi (disebut segmen atau poli) sedangkan neutrofil imatur memiliki nukleus berbentuk pita (disebut band). Neutrofil memiliki umur sekitar 3 hari.
  • 3. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel. Sel mast adalah sel khusus yang berisi bahan kimia vasoaktif. Sel ini dijumpai pada jaringan ikat longgar yang mengelilingi pembuluh darah terutama di paru-paru, saluran cerna, dan kulit. Peradangan dimulai ketika sel mast membebaskan kandungan intraselular selama cedera jaringan, terpajan pada toksin, pengaktifan protein pada jenjang komplemen dan pengikatan antigen antibodi. Proses pelepasan kandungan sel mast disebut degranulasi sel mast. Pada proses ini histamin, serotonin dan bahan lain yang disintesis oleh sel mast, merupakan penyebab vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler, dan penarikan sel-sel darah putih dan trombosit ke daerah yang bersangkutan. Definisi:Sel Mast Sel Mast adalah jenis sel yang hadir dalam jumlah besar di membran hidung dan paru-paru. Aktivasi sel-sel ini oleh antibodi alergi menyebabkan pelepasan beberapa zat, termasuk histamin dan heparin yang menyebabkan gejala seperti pilek, gatal,hidung tersumbat, dan produksi lendir. Definisi:Eosinofil Eosinofil atau granulosit eosinofil adalah jenis sel darah putih yang diproduksi dalamsumsum tulang dan membentuk 1 sampai 3% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil terlibat dalam perlindungan terhadap organisme multisel/parasit. Eosinofil memiliki inti dengan dua lobus yang dihubungkan oleh benang kromatin, dan sitoplasma yang berisi butiran kasar (granulosit). Eosinofil antara lain adalah jenis sel yang sering ditemukan pada lendir hidung yang mengindikasikan alergi. Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dan proses pembarahan, mengatur investasi parasit, dan memfagositose bakteri, antigen-antibodi kompleks, mikoplasma dan ragi. Juga mengandung histaminase, yang mengaktifkan histamin dan pelepasan serotonin dari sel tertentu, juga melepas zinc yang menghalangi agregasi trombosit dan migrasi makrofag. Ada beberapa indikasi bahwa leukosit eosinofil dapat memperbesar koagulasi dan fibrinolisis dan menghambat granulopoiesis. Bila jumlah eosinofilnya sangat tinggi di dalam darah,maka disebut eosinofilia. Eosinofilia bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan respon terhadap suatu penyakit. Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah biasanya menunjukkan respon yang tepat terhadap sel-sel abnormal, parasit atau bahan-bahan penyebab reaksi alergi (alergen). Setelah dibuat di dalam sumsum tulang, eosinofil akan memasuki aliran darah dan tinggal dalam darah hanya beberapa jam, kemudian masuk ke dalam jaringan di seluruh tubuh. Jika suatu
  • 4. bahan asing masuk ke dalam tubuh, akan terdeteksi oleh limfosit dan neutrofil, yang akan melepaskan bahan untuk menarik eosinofil ke daerah ini. Eosinofil kemudian melepaskan bahan racun yang dapat membunuh parasit dan menghancurkan sel-sel yang abnormal. Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 - 0,3% dari sirkulasi sel darah putih Basofil mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua lobus. Seperti granulosit lain, basofil dapat tertarik keluar menuju jaringan tubuh dalam kondisi tertentu. Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan antara lain histamin, heparin, kondroitin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa macam sitokina.Basofil memainkan peran dalam reaksi alergi (seperti asma). Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan. Basofil <1% Basofil Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 – 0,3% dari sirkulasi sel darah putih. Basofil mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua lobus. Seperti granulosit lain, basofil dapat tertarik keluar menuju jaringan tubuh dalam kondisi tertentu. Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan antara lain histamin, heparin, kondroitin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa macam sitokina. Basofil memainkan peran dalam reaksi alergi (seperti asma). Referensi Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus atau telah menjadi kanker. Sel pembunuh alami ( juga dikenal sebagai sel NK , sel K , dan sel-sel pembunuh ) adalah jenis limfosit ( sel darah putih ) dan komponen dari sistem kekebalan tubuh bawaan .
  • 5. Sel NK memainkan peran utama dalam host- penolakan dari kedua tumor dan sel yang terinfeksi virus . Sel NK adalah sitotoksik ; butiran kecil dalam sitoplasma mereka mengandung protein khusus seperti perforin dan protease yang dikenal sebagai granzyme . Setelah rilis di dekat sel dijadwalkan untuk membunuh , perforin bentuk pori-pori dalam membran sel dari sel target melalui mana granzyme dan molekul terkait bisa masuk , menginduksi apoptosis . Perbedaan antara apoptosis dan lisis sel penting dalam imunologi - melisiskan sel yang terinfeksi virus hanya akan melepaskan virion , sedangkan apoptosis mengarah ke penghancuran virus di dalamnya. Sel-sel NK yang diaktifkan dalam menanggapi interferon atau sitokin makrofag yang diturunkan . Mereka melayani mengandung infeksi virus sedangkan respon imun adaptif menghasilkan sel T sitotoksik - antigen spesifik yang dapat membersihkan infeksi. Pasien kekurangan sel NK terbukti sangat rentan terhadap fase awal infeksi virus herpes . Sistem kekebalan adaptif , juga dikenal sebagai sistem kekebalan tubuh yang diperoleh atau , lebih jarang , karena sistem imun spesifik , merupakan subsistem dari sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan yang terdiri dari , sel-sel sistemik yang sangat khusus dan proses yang menghilangkan atau mencegah pertumbuhan patogen . Salah satu dari dua strategi kekebalan yang ditemukan pada vertebrata ( yang lainnya adalah sistem kekebalan tubuh bawaan ) , mengakuisisi kekebalan menciptakan memori imunologi setelah respon awal terhadap suatu patogen tertentu , yang menyebabkan respon ditingkatkan untuk pertemuan berikutnya dengan patogen yang sama . Proses kekebalan yang diperoleh adalah dasar dari vaksinasi . Seperti sistem bawaan , sistem adaptif meliputi komponen kekebalan humoral dan komponen imunitas diperantarai sel . Dalam kekebalan yang diperoleh , reseptor - patogen tertentu yang " diperoleh " selama masa organisme ( sedangkan pada imunitas bawaan reseptor - patogen tertentu sudah dikodekan dalam germline tersebut ) . Respon yang diperoleh dikatakan " adaptif " karena mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk tantangan masa depan (meskipun sebenarnya juga bisa maladaptif ketika itu menghasilkan autoimunitas ) . [ N 1 ] Sistem ini sangat mudah beradaptasi karena hypermutation somatik ( proses mutasi somatik dipercepat ) , dan V ( D ) J rekombinasi ( suatu rekombinasi genetik ireversibel segmen gen reseptor antigen ) . Mekanisme ini memungkinkan sejumlah kecil gen untuk menghasilkan sejumlah besar reseptor antigen yang berbeda , yang kemudian diekspresikan unik pada setiap individu limfosit . Karena penataan ulang gen menyebabkan perubahan ireversibel dalam DNA dari setiap sel , semua keturunan ( keturunan ) dari sel yang kemudian akan mewarisi gen yang mengkode reseptor spesifisitas yang sama , termasuk sel-sel memori B dan sel T memori yang merupakan kunci untuk berumur panjang imunitas spesifik . Sebuah kerangka teori yang menjelaskan cara kerja sistem kekebalan tubuh yang diperoleh disediakan oleh teori jaringan kekebalan tubuh . Teori ini , yang didasarkan pada konsep-konsep mapan seleksi klonal , sedang diterapkan dalam pencarian vaksin HIV .
  • 6. imunitas spesifik ( a) imunitas spesifik adalah bahwa aspek pertahanan tubuh terhadap patogen ( dan bahan asing lainnya ) yang bertindak terhadap molekul tertentu , biasanya mensyaratkan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda " belajar " sifat-sifat molekul tertentu selama beberapa hari atau minggu sebelum mounting respon yang efektif terhadap bahan asing ( b ) Biasanya respon imun spesifik terhadap satu patogen tidak akan efektif melawan patogen yang berbeda, bahkan kadang-kadang patogen erat terkait tetapi masih berbeda ( c ) imunitas spesifik adalah bahwa aspek kekebalan yang prima ketika individu yang divaksinasi terhadap , misalnya , patogen atau toksinnya ( d ) imunitas spesifik meliputi imunitas humoral dan imunitas diperantarai sel ( e ) Sejumlah organ tubuh , jaringan , dan jenis sel yang terlibat dalam mempengaruhi setiap bentuk imunitas spesifik ( f ) Kita tambahan bisa menggambarkan imunitas spesifik sebagai ( i ) Tentu diperoleh dibandingkan artifisial diperoleh ( ii ) aktif yang diperoleh dibandingkan pasif diperoleh Definisi:Limfosit T Limfosit T (sel T) adalah limfosit kecil yang dikembangkan di timus, fungsinya adalah mengatur respon sistem kekebalan terhadap sel-sel yang terinfeksi atau ganas. Bandingkan dengan limfosit B. Definisi:Limfosit B Limfosit B (sel B) adalah jenis sel darah putih yang membuat antibodi dan merupakan bagian penting dari respon kekebalan. Jika dirangsang oleh suatuantigen, limfosit B menjadi sel memori atau sel plasma yang membentuk antibodi terhadap antigen itu. Bandingkan dengan limfosit T. Sel B adalah limfosit yang memainkan peran penting pada respon imun humoral yang berbalik pada imunitas selular yang diperintah oleh sel T. Fungsi utama sel B adalah untuk membuat antibodi melawan antigen. Sel B adalah komponen sistem kekebalan tiruan. Pencerap antigen pada sel B, biasa disebut pencerap sel B, merupakan imunoglobulin. Pada saat sel B teraktivasi oleh antigen, sel B terdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi molekul antibodi dari antigen yang terikat pada pencerapnya. Antibodi yang diproduksi [1] berupa imunoglobulin dengan tipe: Limfosit B Limfosit T Dibuat di sumsum tulang yaitu sel batang yang sifatnya Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang
  • 7. pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang(Bone Marrow) Timus Berperan dalam imunitas humoral Berperan dalam imunitas selular Menyerang antigen yang ada di cairan antar sel Menyerang antigen yang berada di dalam sel Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu : Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu: Limfosit B plasma, memproduksi antibodi Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi mengantur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T Sitotoksik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh patogen Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun jika infeksi berhasil diatasi PROSES PERTAHANAN NON SPESIFIK TAHAP PERTAMA Reseptor tirosin kinase (RTK) s adalah tinggi afinitas reseptor permukaan sel untuk banyak faktor pertumbuhan polipeptida, sitokin, dan hormon. Dari 90 gen tirosin kinase yang unik diidentifikasi dalam genom manusia, 58 encode protein reseptor tirosin kinase [1] kinase Reseptor tirosin telah terbukti tidak hanya menjadi regulator kunci dari proses seluler normal, tetapi juga memiliki peran penting dalam pengembangan dan. perkembangan berbagai jenis kanker. [2] kinase reseptor tirosin adalah bagian dari keluarga besar tirosin kinase protein, meliputi protein kinase tirosin reseptor yang mengandung domain transmembran, serta tirosin kinase nonreceptor yang tidak memiliki domain transmembran. [3] Reseptor Tirosin Kinase (RTK) merupakan suatu protein transmembran yang memiliki tempat ikatan ligan pada sisi luar mmebran plasma dan hanya memiliki satu segmen trans membran (monomer). Kinase dapat diartikan sebagai memberi fosfat atau fosforilasi. Aktivasi reseptor tirosin kinase membutuhkan dua reseptor, dimana dua reseptor ini akan terdimerisasi jika suatu ligan menempel pada tempat ikatannya. Protein kinase adalah protein onkogenik yang mengalami fosforilasi katalitik dari tirosin. Onkogenik sendiri merupakan akumulasi berbagai perubahan genetik yang mengubah ekspresi atau fungsi protein yang penting dalam pengendalian pertumbuhan dan pembelahan sel. Onkoprotein dapat digolongkan dalam 8 kategori: 1. Faktor pertumbuhan peptida (peptida adalah komponen penyusun protein)
  • 8. 2. Reseptor faktor pertumbuhan di membran plasma atau sitoplasma (reseptor adalah istilah untuk penerima) 3. Protein G (protein yang diregulasi oleh GTP) 4. Reseptor membran dengan tirosin kinase/ dengan aktivitas treonin-serin kinase 5. Protein kinase sitoplasma dengan aktifitas tirosin kinase/ aktivitas serin-treonin 6. Protein pengikat DNA yang berfungsi sebagai aktifator transkripsional/ mendorong replikasi RNA 7. Siklin (memicu aktifitas protein kinase) 8. Protein yang menghambat protein pengendali tumor A. Protein Kinase Protein kinase merupakan enzim kinase yang dapat memodifikasi protein lain dengan cara kimiawi yaitu dengan menambahkan gugus fosfat ke protein yang bersangkutan (fosforilasi). Fosforilasi tersebut menghasilkan perubahan fungsi pada protein target dengan mengubah aktivitas enzim, lokasi sel atau berikatan dengan protein lain. Tirosin kinase merupakan enzim yang dapat memindahkan grup fosfat dari ATP ke residu tirosin pada protein. Tirosin kinase merupakan subgrup kelas besar protein kinase. Fosforilasi adalah mekanisme penting pada transduksi sinyal untuk regulasi aktivitas enzim. Tirosin kinase dibagi menjadi dua family utama yaitu : Reseptor tirosin kinase dan non reseptor tirosin kinase. B. Reseptor tirosin kinase Kinase ini terdiri atas reseptor transmembran dengan domain tirosin kinase berada di sitoplasma. Domain ekstraseluler merupakan bagian yang berikatan dengan molekul ligand. Elemen transmembran berbentuk α helix. Domain intraseluler atau domain sitoplasma bertanggung jawab pada aktivitas kinase untuk beberapa fungsi regulasi. Ikatan suatu ligand pada domain ekstraseluler menyebabkan perubahan struktural pada reseptor kinase yang akan memulai aktivasi enzim yang ada di domain intraseluler. Contoh reseptor tirosin kinase adalah : Insulin R, IGF R tipe I, EGF. Reseptor Insulin Insulin reseptor merupakan reseptor transmembran yang diaktifasi oleh insulin. Struktur reseptor insulin terdiri atas 2 subunit α dan 2 subunit β. Subunit β melewati membran sel dan diikat oleh ikatan disulfida. Berikut adalah gambaran struktur molekul reseptor insulin : Mekanisme kerja reseptor insulin Reseptor insulin yang merupakan reseptor tirosin kinase memediasi aktivitasnya dengan memfosforilasi tirosin pada protein di dalam sel. Protein substrat yang difosforilasi oleh reseptor insulin termasuk protein yang disebut IRS-1 atau Insulin Receptor Substrate 1. Terfosforilasinya ikatan IRS-1 akan meningkatkan afinitas molekul transporter glukosa yaitu GLUT-4 di membran luar jaringan yang responsif terhadap insulin seperti sel otot dan jaringan lemak, sehingga meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel. Berikut adalah mekanisme pengaktifan GLUT-4 oleh sinyal yang diterima oleh IRS-1 : D. Gen pengkode reseptor insulin Reseptor insulin dikode oleh gen yang disebut gen IRS 1. Gen IRS 1 ini terletak pada kromosom 2q35 – 36.1 yang terdiri 2 ekson yang mengandung 64538 basa. Kodon 927 terletak pada ekson 1. Molekul protein IRS 1 terdiri atas 1242 residu asam amino dengan berat molekul 131.592 kDa. Fungsi gen IRS 1 menyandi sintesis protein IRS 1 yang diekspresikan
  • 9. secara luas pada jaringan yang peka insulin yaitu otot skelet, hepar, jaringan adiposa dan sel beta pancreas. Berikut adalah letak gen IRS 1 pada kromosom manusia : E. Kelainan akibat mutasi gen IRS 1 Kelainan akibat mutasi gen IRS 1 akan menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. Kelainan yang terjadi berupa polimorfisme G972R gena IRS 1 yaitu terjadi substitusi antara asam amino glisin (G) menjadi arginin (R), kedua asam amino tersebut mempunyai struktur muatan yang berbeda sehingga menyebabkan perubahan konformasi pada molekul IRS 1. Polimorfisme gena IRS 1 akan mengakibatkan perubahan struktur protein IRS 1 sehingga terjadi penurunan fosforilasi IRS 1 dan penurunan fosforilasi PI3K sehingga transport glukosa turun, sintesis glikogen turun dan terjadilah resistensi insulin yang mengakibatkan penyakit DM tipe 2 . Referensi Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2068710-proteinreseptor-tirosin-kinase-insulin/#ixzz2uzIE9akf antibodi adalah protein yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir benda asing seperti bakteri dan virus. Setiap antibodi mengenali antigen tertentu yang unik untuk target. SISTEM IMUN KOMPLEMEN Komplemen adalah kumpulan sembilan protein plasma (C1-C9) bukan antibodi yang diperlukan pada reaksi antigen-antibodi sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kematian mikroba serta lisis sel. Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang [1] [2] sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan selular dan sistem kekebalan humoral untuk melindungitubuh dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus bereaksi terhadap antigen tertentu, dan segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. Oleh karena itu sistem komplemen dianggap merupakan bagian dari sistem kekebalan turunan. Walaupun demikian, beberapa antibodi dapat memicu beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem komplemen juga merupakan bagian dari sistem kekebalan humoral. Protein komplemen di dalam serum darah merupakan prekursor enzim yang disebut zimogen. Zimogen pertama kali ditemukan pada saluran pencernaan, sebuah protease yang disebutpepsinogen dan bersifat proteolitik. Pepsinogen dapat teriris sendiri menjadi pepsin saat [3] terstimulasi derajat keasaman pada lambung. Kekebalan humoral ( juga disebut sistem antibodi -mediated ) adalah aspek imunitas yang dimediasi oleh makromolekul ( sebagai lawan imunitas diperantarai sel ) ditemukan dalam cairan ekstraseluler seperti antibodi disekresikan , melengkapi protein dan peptida antimikroba tertentu . Imunitas humoral dinamakan demikian karena melibatkan zat yang ditemukan dalam humor , atau cairan tubuh . Studi tentang komponen molekuler dan seluler yang terdiri dari sistem kekebalan tubuh , termasuk fungsi dan interaksi mereka , adalah ilmu sentral imunologi . Sistem kekebalan tubuh
  • 10. dibagi menjadi sistem imun bawaan yang lebih primitif , dan diperoleh atau sistem kekebalan adaptif vertebrata , masing-masing berisi humoral dan komponen seluler . Imunitas humoral mengacu pada produksi antibodi dan proses aksesori yang menyertainya , termasuk : Th2 aktivasi dan produksi sitokin , pembentukan pusat germinal dan isotipe switching, pematangan afinitas dan generasi sel memori . Hal ini juga mengacu pada fungsi efektor dari antibodi , yang meliputi patogen dan toksin netralisasi , aktivasi komplemen klasik , dan promosi opsonin fagositosis dan eliminasi patogen . [ 1 ] Imunitas seluler adalah respon imun yang tidak melibatkan antibodi melainkan melibatkan aktivasi fagosit , antigen-spesifik sitotoksik T - limfosit , dan pelepasan berbagai sitokin sebagai respon terhadap antigen . Secara historis , sistem kekebalan tubuh dipisahkan menjadi dua cabang : imunitas humoral , yang fungsi protektif imunisasi dapat ditemukan dalam humor ( bebas sel cairan tubuh atau serum ) dan imunitas seluler , dimana fungsi pelindung imunisasi dikaitkan dengan sel . Sel CD4 atau sel T helper memberikan perlindungan terhadap patogen yang berbeda . Sel T sitotoksik menyebabkan kematian oleh apoptosis tanpa menggunakan sitokin , oleh karena itu dalam sel sitokin imunitas tidak selalu hadir . Sistem kekebalan tubuh bawaan dan sistem kekebalan tubuh adaptif masing-masing terdiri dari kedua komponen humoral dan sel - dimediasi . Imunitas seluler melindungi tubuh dengan : mengaktifkan - antigen spesifik sitotoksik T - limfosit yang mampu menginduksi apoptosis pada sel-sel tubuh menampilkan epitop antigen asing pada permukaannya , seperti sel yang terinfeksi virus , sel-sel dengan bakteri intraseluler , dan sel-sel kanker menampilkan antigen tumor ; mengaktifkan makrofag dan sel-sel pembunuh alami , yang memungkinkan mereka untuk menghancurkan patogen , dan merangsang sel untuk mensekresi berbagai sitokin yang mempengaruhi fungsi sel-sel lain yang terlibat dalam respon imun adaptif dan respon imun bawaan . Imunitas seluler diarahkan terutama pada mikroba yang bertahan di fagosit dan mikroba yang menginfeksi sel-sel non - fagosit . Hal ini paling efektif dalam menghilangkan sel yang terinfeksi virus , tetapi juga berpartisipasi dalam membela terhadap jamur , protozoa , kanker , dan bakteri intraseluler . Ini juga memainkan peran utama dalam penolakan transplantasi . Fagositosis adalah proses seluler dari fagosit dan protista yang menggulung partikel padat dengan membran sel dan membentuk fagosom internal. Fagositosis adalah bentuk spesifik dariendositosis yang melibatkan internalisasi vesikular terhadap partikel padat, seperti bakteri, dan ntuk lain yang cukup berbeda dengan fagositosis, yaitu pinositosis, yaitu internalisasi vesikular terhadap berbagai cairan. Fagositosis bertanggung jawab terhadap akuisisi nutrisi pada beberapa sel, dan di dalam sistem imunitas, fagositosis adalah mekanisme utama untuk menghilangkanpatogen dan serpihan sel. Bakteri, sel mati jaringan, dan partikel mineral kecil adalah contoh objek yang akan difagositasi. beFagositosis – opsonin C3b dan C4b mempunyai sifat opsonin. Opsonin adalah molekul yang dapat diikat
  • 11. disatu pihak leh partikel (kuman) dan dilain pihak oleh reseptornya pada fagosit sehingga memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain. C3 yang banyak diaktifkan pada aktivasi komplemen merupakan sumber opsonin utama (C3b). Molekul C3b dalam bentuk inaktif (iC3b), juga berperan sebagai opsonin dalam fagositosis oleh karena fagositosis juga memiliki reseptor untuk CiC3b. IgG juga dapat berfungsi sebagai opsonin, bila berikatan dengan reseptor Fc pada permukaan fagosit. Oleh karena fagosit tidak memiliki reseptor Fc untuk IgM, opsonisasi yang dibantu konplemen merupakan hal yang sangat penting selama terjadi respon antibody primer yang didominasi IgM yang merupakan activator komponen poten. CRP juga berfungsi sebagai opsonin. Definisi:Fagositosis Fagositosis adalah pencaplokan partikel seperti bakteri atau mikroorganisme lain, seldarah merah yang menua, benda asing, dll oleh fagosit, yaitu jenis-jenis leukositseperti neutrofil dan monosit. Definisi:Sel Memori Sel memori adalah sekelompok sel yang membantu tubuh mempertahankan diri terhadap penyakit dengan mengingat paparan sebelumnya dari organisme tertentu (misalnya virus atau bakteri). Oleh karena itu, sel-sel ini mampu merespon dengan cepat ketika organisme tersebut berulang kali mengancam tubuh. Antigen-presenting cell (APC) atau sel aksesori adalah sel yang menampilkan antigen asing kompleks dengan kompleks histokompatibilitas utama (MHC) pada permukaan mereka, proses ini dikenal sebagai antigen presentasi. T-sel dapat mengenali kompleks ini menggunakan reseptor sel-T mereka (TCRs). Sel-sel ini memproses antigen dan membawa mereka ke T-sel. Definisi:Imunisasi Imunisasi adalah proses di mana seseorang atau hewan menjadi terlindungi terhadap penyakit. Istilah ini sering digunakan bergantian dengan vaksinasi atau inokulasi. Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Definisi:Macrophage Factor Colony Stimulating Granulocyte Macrophage factor colony stimulating granulocyte (MFCSG) adalah sebuah sitokinyang merangsang pertumbuhan granulosit dan makrofag, dua jenis sel darah putih. Rekayasa genetika MFCSG digunakan untuk mengobati neutropenia. Istilah yang mungkin terkait dengan Macrophage Factor Colony Stimulating Granulocyte :
  • 12. Fragmen wilayah crystallizable ( Fc wilayah) adalah wilayah ekor antibodi yang berinteraksi dengan reseptor permukaan sel yang disebut reseptor Fc dan beberapa protein dari sistem komplemen . Properti ini memungkinkan antibodi untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh . Dalam IgG , IgA dan IgD isotypes antibodi , wilayah Fc terdiri dari dua fragmen protein identik , berasal dari domain konstan kedua dan ketiga dari dua rantai berat antibodi ini , IgM dan IgE Fc daerah mengandung tiga rantai berat domain konstan ( CH domain 2 -4 ) di setiap rantai polipeptida [ 1 ] [ 2 ] The Fc daerah Iggs menanggung . situs N - glikosilasi sangat kekal . [ 3 ] [ 4 ] glikosilasi dari fragmen Fc sangat penting untuk aktivitas reseptor - dimediasi Fc . [ 5 ] The N glycans melekat pada situs ini sebagian besar adalah struktur diantennary inti - fucosylated dari jenis kompleks . Selain itu, sejumlah kecil ini N - glycans juga beruang membagi dua GlcNAc dan α 2 , 6 terkait residu asam sialat . [ 3 ] Bagian lain dari antibodi , yang disebut daerah Fab , berisi bagian variabel yang menentukan target tertentu yang antibodi dapat mengikat . Sebaliknya , wilayah Fc dari antibodi semua di kelas yang sama untuk masing-masing spesies , mereka adalah konstan daripada variabel . Wilayah Fc , oleh karena itu , kadang-kadang salah disebut sebagai " fragmen daerah konstan " . disebut Fab (Fragment Antigen Binding). Sedangkan untuk fragmen ketiga tidak dapat mengikat antigen dan membentuk kristal Fc (Fragment Crytallizable). Fragmen antigen -binding ( Fab fragment ) merupakan daerah pada antibodi yang mengikat antigen . Ini terdiri dari satu konstan dan satu domain variabel dari masing-masing berat dan rantai ringan . Domain ini membentuk paratope tersebut - situs antigen mengikat - di ujung terminal amino dari monomer tersebut . Kedua domain variabel mengikat epitop pada antigen spesifik mereka . Dalam pengaturan percobaan , Fc dan Fab fragmen dapat dihasilkan di laboratorium . Enzim papain dapat digunakan untuk membelah sebuah monomer imunoglobulin menjadi dua fragmen Fab dan fragmen Fc . The memotong enzim pepsin di bawah daerah sendi , sehingga F ( ab ' ) 2 fragmen dan PFC ' fragmen terbentuk . Baru-baru ini enzim lain untuk generasi F ( ab ' ) 2 telah tersedia secara komersial . IDE enzyme ( Immunoglobulin enzim merendahkan dari Streptococcus pyogenes , nama dagang pabrikator ) memotong IgG secara spesifik urutan pada pH netral . The F ( ab ' ) 2 fragmen dapat dibagi menjadi dua Fab ' fragmen dengan reduksi ringan. [ 1 ] Daerah variabel rantai berat dan ringan dapat digabungkan untuk membentuk satu rantai variabel fragmen ( scFv ) , yang hanya setengah ukuran Fab fragmen , namun tetap memiliki kekhususan asli dari imunoglobulin induk . [ 2 ] Rantai-H (Heavy Chain) Rantai Berat merupakan dasar pengklasifikasian kelas Imunoglobulin. Bagian ujung amino tiap rantai-H ikut serta dalam tempat pengikatan antigen, ujung lainnya (karboksi) membentuk fragmen Fc, yang mempunyai berbagai aktivitas biologik. Rantai-L (Light Chain)
  • 13. Dengan pemeriksaan Bence-Jones menggunakan air kemih penderita Myeloma, ditemukan 2 macam rantai-L, yaitu rantai-κ (Kappa) dan rantai-λ (Labda). Pengklasifikasian tersebut dibuat berdasarkan perbedaan asam amino di daerah tetapnya. Kedua jenis ini terdapat pada semua kelas Imunoglobulin, tetapi tiap molekul Imunoglobulin hanya mengandung satu jenis rantai-L saja. Bagian ujung amino pada tiap rantai-L berisi bagian tempat pengikatan antigen. D ) J rekombinasi , juga dikenal sebagai rekombinasi somatik , adalah mekanisme rekombinasi genetik pada tahap awal dari immunoglobulin ( Ig ) dan reseptor sel T ( TCR ) produksi sistem kekebalan tubuh . V ( D ) J rekombinasi terjadi dalam jaringan limfoid primer ( sumsum tulang untuk sel B , dan Timus untuk sel T ) . V ( D ) J rekombinasi hampir secara acak menggabungkan Variabel , Beragam , dan Bergabung segmen gen pada limfosit vertebrata , dan karena keacakan dalam memilih gen yang berbeda , mampu protein encode diversely untuk mencocokkan antigen dari bakteri , virus , parasit , sel-sel disfungsional seperti sebagai sel tumor , [ 1 ] dan serbuk sari . Sebuah transkrip primer mRNA akan berisi VDJ kaset ditranskrip, dan Cμ dan Cδ gen, dengan intron di antara mereka. Splicing alternatif kemudian dapat terjadi, menyebabkan pilihan baik Cμ atau Cδ muncul pada mRNA fungsional (μ mRNA dan mRNA δ masing-masing). Splicing alternatif dianggap mungkin karena dua situs polyadenylation, satu muncul antara Cμ dan Cδ, dan 3 lainnya 'dari Cδ (polyadenylation di situs kedua akan menyebabkan Cμ yang akan disambung pergi bersama dengan intron tersebut). Mekanisme yang tepat tentang bagaimana situs polyadenylation dipilih masih belum jelas. Dihasilkan mRNA fungsional akan memiliki VDJ dan C daerah berdekatan, dan terjemahannya akan menghasilkan baik rantai berat μ atau rantai berat δ. Rantai berat maka pasangan dengan baik κ atau rantai ringan λ untuk menciptakan final IgM atau IgD antibodi. Rekombinasi rekayasa/rekayasa genetika = proses pengubahan gen dengan tujuan mendapatkan organisme baru yang memiliki sifat sesuai yang dikehendaki. rekombinasi genetik Rekombinasi genetik adalah proses dimana dua molekul DNA bertukar informasi genetik, sehingga produksi dari kombinasi alel yang baru. Insertion sort iterates , mengkonsumsi satu elemen input setiap pengulangan , dan menumbuhkan daftar output diurutkan . Setiap iterasi , insertion sort menghapus satu elemen dari input data , menemukan lokasi itu milik dalam daftar diurutkan , dan menyisipkan di sana . Ini berulang sampai ada unsur masukan tetap .
  • 14. Sortasi biasanya dilakukan di tempat , dengan iterasi atas array , tumbuh daftar diurutkan belakangnya . Pada setiap array - posisi , ia akan mengecek nilai ada terhadap nilai terbesar dalam daftar diurutkan ( yang kebetulan sebelahnya , dalam array - posisi sebelumnya diperiksa ) . Jika lebih besar , ia meninggalkan unsur di tempat dan bergerak ke depan . Jika lebih kecil , ia menemukan posisi yang benar dalam daftar diurutkan , menggeser semua nilai yang lebih besar untuk membuat ruang , dan sisipan ke dalam posisi yang benar . Array yang dihasilkan setelah k iterasi memiliki properti di mana pertama k + 1 entri diurutkan ( " +1 " karena masuknya pertama dilewati ) . Dalam setiap iterasi masuknya sisa pertama masukan akan dihapus , dan dimasukkan ke dalam hasil pada posisi yang benar , sehingga memperpanjang hasilnya : Sebuah ekson adalah setiap urutan nukleotida yang dikode oleh gen yang tetap hadir dalam produk RNA matang akhir dari gen setelah intron telah dihapus oleh RNA splicing. Ekson merujuk pada kedua urutan DNA dalam gen dan urutan yang sesuai pada transkrip RNA. Dalam RNA splicing, intron dibuang dan ekson yang kovalen bergabung satu sama lain sebagai bagian dari menghasilkan messenger RNA matang. Intron adalah setiap urutan nukleotida dalam gen yang dihapus oleh RNA splicing sementara produk RNA matang akhir dari sebuah gen yang dihasilkan . [ 1 ] [ 2 ] The intron merujuk pada kedua urutan DNA dalam gen dan urutan yang sesuai dalam transkrip RNA [ 3 ] . Urutan yang tergabung dalam RNA matang final setelah RNA splicing adalah ekson . Intron ditemukan dalam gen dari sebagian besar organisme dan banyak virus , dan dapat ditemukan di berbagai gen , termasuk yang menghasilkan protein , RNA ribosom ( rRNA ) , dan RNA transfer ( tRNA ) . Ketika protein yang dihasilkan dari gen intron mengandung , RNA splicing terjadi sebagai bagian dari jalur pengolahan RNA yang mengikuti transkripsi dan mendahului terjemahan. ia pembagian kerja adalah: Daerah V bertanggung jawab untuk pengakuan epitop. Daerah C bertanggung jawab untuk memicu respon yang berguna Jadi, daerah V jari pelakunya, daerah C mengambil tindakan. Jika rantai H antibodi (lihat di atas IgG), dipotong di daerah sendi pada sisi N-terminal dari ikatan disulfida memegang rantai H bersama-sama, 3 fragmen yang dihasilkan: 2 Fab fragmen ("fragmen antigen-mengikat") dan 1 fragmen Fc ("fragmen kristal" - karena keseragaman daerah ini memungkinkan untuk membentuk kristal sedangkan keragaman besar daerah V mencegah mereka dari pembentukan).
  • 15. Mengapa 5 jenis rantai berat? Untuk menyediakan fungsi efektor yang berbeda. C REGION TH TCS Tumor necrosis factor ( TNF , kaheksin , atau cachectin , dan sebelumnya dikenal sebagai tumor necrosis factor alpha atau TNF ) merupakan adipokine terlibat dalam peradangan sistemik dan merupakan anggota dari kelompok sitokin yang merangsang reaksi fase akut . Hal ini dihasilkan terutama oleh makrofag aktif ( M1 ) , meskipun dapat diproduksi oleh banyak jenis sel lain seperti limfosit CD4 + , sel NK dan neuron . [ 1 ] Peran utama dari TNF adalah dalam regulasi sel-sel kekebalan . TNF , menjadi pirogen endogen , dapat menyebabkan demam , kematian sel apoptosis , cachexia , peradangan dan untuk menghambat tumorigenesis dan replikasi virus dan menanggapi sepsis via IL1 & IL6 memproduksi sel . Disregulasi produksi TNF telah terlibat dalam berbagai penyakit manusia termasuk penyakit Alzheimer , [ 2 ] kanker , [ 3 ] depresi berat [ 4 ] dan penyakit radang usus ( IBD ) . [ 5 ] Sementara masih kontroversial , studi tentang depresi dan IBD saat ini sedang dihubungkan oleh tingkat TNF . [ 6 ] TNF rekombinan digunakan sebagai imunostimulan bawah tasonermin INN . TNFa dapat diproduksi ectopically dalam pengaturan keganasan dan paralel hormon paratiroid baik dalam menyebabkan hiperkalsemia sekunder dan kanker dengan produksi berlebihan yang berhubungan . Interferon gamma ( IFNγ ) adalah sitokin larut terdimerisasi yang merupakan satu-satunya anggota dari kelas tipe II interferon . [ 2 ] Keberadaan interferon ini , yang pada awal sejarahnya dikenal sebagai interferon kekebalan tubuh , diakui ketika limfosit darah manusia [ 3 ] atau mouse limfosit peritoneal [ 4 ] yang diperoleh dari individu tuberkulin -peka ditantang dengan PPD dan mengakibatkan supernatannya terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus stomatitis vesikular . Laporan tersebut juga berisi pengamatan dasar yang mendasari sekarang banyak digunakan uji interferon gamma release yang digunakan untuk menguji tuberkulosis . Interferon ini kemudian disebut makrofag - activating factor , istilah sekarang digunakan untuk menggambarkan keluarga besar protein yang IFNγ milik . Pada manusia , protein IFNγ dikodekan oleh gen IFNG . [ 5 ] [ 6 ]
  • 16. Sel endotel vaskular manusia ( HUVEC ) menunjukkan berbagai fungsi imunologi , yaitu ekspresi HLA kelas II antigen setelah inkubasi dengan IFN - gamma atau antigen menyajikan fungsi . Ini juga telah melaporkan bahwa HUVEC mampu menghasilkan IL - 1 , IL - 6 , GM - CSF dan produk disosiasinya imunologi aktif asam arakidonat . Dalam penelitian kami menyelidiki apakah berbagai sitokin , yaitu IL - 1 , IL - 2 , IL - 6 , GM - CSF dan IFN - gamma , jangan mengubah kapasitas proliferasi HUVEC , produksi van Willebrandt factor ( vWF ) dan ekspresi antigen MHC kelas II . HUVEC disusun oleh pencernaan kolagenase dari vena umbilikalis manusia. Monolayers sel diinkubasi dengan sitokin dalam konsentrasi yang berbeda selama 24 dan 48 jam . IFN - gamma menghambat HUVEC [ 3H ] timidin serapan dengan cara yang tergantung dosis . Penekanan proliferasi ( 40,1 % ) dapat diamati setelah 24 jam inkubasi dengan 100 U IFN-gamma/ml . IL - 1 adalah inhibitor lebih efektif proliferasi HUVEC ( 54 % pada 10 U / ml dan 24 jam inkubasi dan 48,4 % setelah 48 jam ) dibandingkan IFN - gamma . IL - 6 dan GM - CSF menunjukkan efek pada peningkatan proliferasi dengan 226 % dan 151 % dari kelompok kontrol , masing-masing. IFN gamma setelah masa inkubasi 12 jam dan IL - 1 setelah 24 jam berkurang isi vWF oleh sekitar 30 % . Ekspresi terang MHC kelas II diinduksi hanya oleh IFN - gamma . Sebagai kesimpulan , beberapa sitokin immunoregulative mungkin memainkan peran penting dalam pengendalian proliferasi HUVEC . Definisi:Adhesi Adhesi adalah perlengketan abnormal serat kolagen dengan struktur sekitarnya selama imobilisasi pasca trauma atau sebagai komplikasi dari operasi yang membatasi elastisitas normal dari struktur yang terlibat. Istilah yang mungkin terkait dengan Adhesi : Adhesi Adhesi merupakan proses penempelan bakteri pada permukaan sel inang, pelekatan terjadi pada sel epitel. Invasi Merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar ke seluruh tubuh. Akses yang lebih mendalam dari bakteri agar dapat memulai proses infeksi dibagi menjadi 2: Invasi ekstraseluler terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa. Invasi intraseluler terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi ke dalam sel inang dan hidup di dalamnya. Kolonisasi mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu. Semua organisme multisel mengalami kolonisasi oleh organisme lain sampai dengan tahap tertentu, yang umumnya bersifat mutualisme atau komensalisme. Contoh yang bersifat mutualisme adalah spesies bakteri anaerobik yang mengkolonisasi kolon manusia, sedangkan yang komensalisme adalah beberapa spesies staphylococcus pada kulit manusia. Jenis kolonisasi semacam itu tidak digolongkan sebagai infeksi. Perbedaan antara infeksi dan kolonisasi seringkali tergantung pada situasi dan kondisi. Organisme yang umumnya non-patogen bisa menjadi patogen pada kondisi tertentu. Selain itu, organisme yang sangat virulent sekalipun memerlukan kondisi
  • 17. tertentu untuk dapat menyebabkan infeksi yang berarti. Beberapa bakteri koloni, misalnya Corynebacteria sp. dan viridans streptococci, menghalangi pelekatan dan kolonisasi yang dilakukan oleh bakteri patogen, sehingga memberikan keuntungan bagi inang dengan mencegah infeksi dan mempercepat sembuhnya luka. Immunoglobulin G adalah isotipe antibodi. Ini adalah kompleks protein terdiri dari empat rantaidua peptida rantai berat identik dan dua rantai ringan identik diatur dalam Y-bentuk khas dari monomer antibodi. Imunoglobulin E (IgE) adalah kelas antibodi (immunoglobulin atau (Ig) "isotipe") yang telah ditemukan hanya pada mamalia. IgE ada sebagai monomer yang terdiri dari dua rantai berat (rantai ε) dan dua rantai ringan, dengan rantai ε mengandung 4 domain konstan Ig-like (Cε1-Cε4). [1] Fungsi utama IgE adalah kekebalan terhadap parasit seperti cacing parasit [2] seperti Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica. [3] [4] [5] IgE juga mungkin penting selama pertahanan kekebalan tubuh terhadap parasit protozoa tertentu seperti Plasmodium falciparum. [6] Immunoglobulin M, IgM atau untuk jangka pendek, adalah antibodi dasar yang diproduksi oleh sel B. IgM adalah jauh antibodi terbesar secara fisik dalam sistem peredaran darah manusia. Ini adalah antibodi pertama yang muncul dalam menanggapi awal paparan antigen.... Balutan protein guna keperluan fagositosis, disebut opsonisasi. Opsonisasi merupakan suatu proses di mana zat-zat asing dikelilingi dan dilekatkan pada imunoglobulin dan komplemen, dengan efek memperkuat dan memperlancar fagositosisnya oleh makrofag (Tjay dan Rahardja, 2007). EPITOP yang bersifat antigenic epitop adalah protein. Pengetahuan yang dalam akan susunan asam amino penyususn protein itu membantu dalam prediksi fungsi protein. Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi. Dalam silico adalah ekspresi yang digunakan untuk berarti "dilakukan pada komputer atau melalui simulasi komputer." Ungkapan diciptakan pada tahun 1989 sebagai analogi untuk frase Latin in vivo, in vitro, dan in situ, yang umum digunakan dalam biologi (lihat juga sistem biologi) dan mengacu pada percobaan yang dilakukan dalam organisme hidup, di luar dari organisme hidup, dan di mana mereka ditemukan di alam, masing-masing.