1. Dokumen ini membahas strategi dan langkah operasional Kementerian Pertanian RI dalam menghadapi krisis pangan global, termasuk peningkatan produksi, substitusi impor, dan peningkatan ekspor.
1. KETAHANAN PANGAN
DI INDONESIA
Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo. S.H., M.Si., M.H.
Menteri Pertanian R.I
Disampaikan pada Kuliah Tamu Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-60
Malang, 2 November 2022
3. Rp 451,77 T
2019 2020 2021 2022*
Rp 390,16 T
Rp 625,04 T
Rp 485,16 T
Naik
15,79%
Naik
38,68%
Meningkat 7,3%
dibandingkan
periode sama
2021.
Jan-Sept 22
PERKEMBANGAN EKSPOR PERTANIAN, 2019-2022
Ekspor Pertanian Mengalami Peningkatan Sejak Tahun 2019,
termasuk periode Jan-Sept 2022 meningkat 7,3% dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2021
Catatan :
*) Data ekspor pertanian Jan-Sept 2022 3
Kementerian Pertanian RI
4. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) & NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP)
PERIODE JANUARI 2020 – MARET 2022
104,16
103,35
102,09
100,32
99,47 99,60
100,09
100,65
101,66
102,25
102,86
103,25 103,26 103,10 103,29
102,93
103,39
103,59 103,48
104,68
105,68
106,67
107,18
108,34
108,67 108,83
109,29
104,72
104,13
102,90
101,13
100,16 100,25 100,53
100,84
101,74
102,42
103,28
104,00 104,01
103,72 103,87
103,55
104,04
103,88 103,77
104,80
105,58
106,49
107,03
108,52
108,65 108,53
109,25
NTP NTUP
Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2022 sebesar
109,29 atau naik 0,42% dibanding NTP
bulan Februari 2022 sebesar 108,83.
Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Maret 2022
sebesar 109,25 atau naik 0,67% dibanding
NTUP bulan Februari 2022 sebesar 108,53.
4
Kementerian Pertanian RI
5. Sumber Data : SMI Ditjen Perben
Kemenkeu per tanggal 31 Desember 2021
Serapan KUR sektor
pertanian 2020
mencapai
1,9 Juta Debitur
dan realisasi kredit
Rp. 55,30 T
(110,62%) dari target
Rp. 50 T
Tanaman Pangan
Rp 14,23 T
Hortikultura
Rp 6,39 T
Perkebunan
Rp 20,37 T
Peternakan
Rp 9,01 T
Jumlah Debitur =
703.179
Jumlah Kredit =
Rp 15,46 T (108,88%)
Jumlah Debitur =
289.808
Jumlah Kredit =
Rp 7,09 T (110,08%)
Jumlah Debitur =
356.759
Jumlah Kredit =
Rp 10,66 T (118,37%)
Jumlah Debitur =
463.572
Jumlah Kredit =
Rp 18,16 T (89,19%)
Jumlah Debitur = 142.247
Jumlah Kredit = Rp. 3,13 T
Jumlah Debitur = 28.964
Jumlah Kredit = Rp 782 M
JASA
REALISASI
Target Rp. 50 T Realisasi
31 Desember 2020
KOMBINASI
NPL KUR PERTANIAN 2020 sebesar 0,03%
KINERJA PEMBIAYAAN KUR SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2020
5
Kementerian Pertanian RI
6. Sumber Data : SMI Ditjen Perben Kemenkeu per tanggal 31 Desember 2021
Serapan KUR sektor
pertanian 2021
mencapai
2,6 Juta Debitur
dan realisasi kredit
Rp. 85,62 T
(122,31%) dari target
Rp. 70 T
KUR Pangan
Rp 26,81 T
KUR Hortikultura
Rp 7,85 T
KUR Perkebunan
Rp 20,28 T
KUR Peternakan
Rp 15,06 T
Jumlah Debitur = 851.288
Realisasi 2021 Rp 23,03
T (149,00%) dari realisasi
2020 Rp15,46T
Jumlah Debitur = 372.479
Realisasi 2021 Rp 10,67 T
(150,49.%) dari realisasi
2020 Rp7,09T
Jumlah Debitur = 462.346
Realisasi 2021 Rp 15,54
T (145,78.%) dari realisasi
2020 Rp10,66T
Jumlah Debitur = 678.720
Realisasi 2021 Rp 29,74
T (163,77%) dari realisasi
2020 Rp18,16T
Jumlah Debitur = 216.620
Jumlah Kredit = Rp. 5,58 T
Jumlah Debitur = 33.236
Jumlah Kredit = Rp 1,05 T
JASA
REALISASI
Target Rp. 70 T Realisasi
31 Desember 2021
NPL KUR PERTANIAN 2021 sebesar 0,6%
KINERJA PEMBIAYAAN KUR SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2021
6
Kementerian Pertanian RI
7. 7
Sumber Data : SMI Ditjen Perben Kemenkeu
KUR Pangan
Rp 26,47 T
KUR Hortikultura
Rp 12,09 T
KUR Perkebunan
Rp 30,08 T
KUR Peternakan
Rp 21,36 T
Jumlah Debitur = 707.584
Realisasi 2022 Rp.
25,15T (95,01%)
Jumlah Debitur = 300.945
Realisasi 2022 Rp 10,58 T
(87,49%)
Jumlah Debitur = 394.148
Realisasi 2022 Rp 15,48T
(72,48%)
Jumlah Debitur = 552.295
Realisasi 2022 Rp 30,63T
(101,83%)
Jumlah Debitur = 225.695
Jumlah Kredit = Rp. 7,35 T
Jumlah Debitur = 25.335
Jumlah Kredit = Rp 1,17 T
JASA
REALISASI
Target Rp. 90 T
PROGRES KINERJA PEMBIAYAAN KUR SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2022
Kementerian Pertanian RI
Serapan KUR sektor
pertanian 2022
mencapai
2,32 Juta Debitur
dan realisasi kredit
Rp. 95,43T
(106,03%) dari target
Rp. 90 T
Realisasi
30 Oktober 2022
Sumber dari SIKP Kemenkeu
9. Sejak 2019 tidak ada impor jagung pakan ternak
PRODUKSI JAGUNG SEMESTER-I & II 2020 DAN SEMESTER-I & II 2021
9
Kementerian Pertanian RI
10. 10
Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 32,07
juta ton.
Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 32,07 juta ton,
mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi
beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.
2022
55,67
Juta Ton GKG
10,61
Juta Hektar
54,42
Juta Ton GKG
2021
2021
10,41
Juta Hektar
Produksi Beras Nasional Naik
Tembus 32 Juta Ton
Naik 0,19
Juta Hektar
(1,87%)
Total Luas Panen
Total Produksi Padi
Naik 1,25
Juta Ton GKG
(2,31%)
2022
32,07
Juta Ton
31,36
Juta Ton
2021
Total Produksi Beras
Naik 0,72
Juta Ton
(2,29%)
Kementerian Pertanian RI
2022
11. RASIO PRODUKSI BERAS DAN JUMLAH PENDUDUK (Kg/Kap/tahun), 2022
• Sumber: FAO Stat, dan Index Mundi (2022)
• Rasio produksi beras dengan jumlah
penduduk Indonesia sebesar 116,6
kg/kap/thn dan lebih tinggi dari rata-
rata konsumsi 98 kg/kap/thn,
sehingga terdapat surplus sebesar 18
kg/kap/thn.
• Rasio produksi beras dengan jumlah
penduduk Indonesia lebih tinggi
dibanding Philipina, China, India,
Pakistan dan USA, tetapi lebih rendah
dibanding Thailand dan Vietnam
11
12. 5,82
5,19
4,74
3,97
3,88 3,84 3,79
3,57
3,09
(ton/ha) Produktivitas padi/gabah Indonesia
Tahun 2018 sebesar 5,19 ton GKG/ha
Produktivitas Indonesia menduduki
urutan ke-2 dari 9 Negara-Negara FAO
di Benua Asia.
Urutan provitas tertinggi ke rendah
yaitu Vietnam (5,82 jt ton/ha), Indonesia
(5,19 jt ton/ha), Bangladesh (4,74 jt
ton/ha), Filipina (3,97 jt ton/ha), India
(3,88 jt ton/ha), Pakistan (3,84 jt ton/ha),
Myanmar (3,79 jt ton/ha), Kamboja (3,57
jt ton/ha), dan Thailand (3,09 jt ton/ha)
Sumber: FAO (2020), diolah
PRODUKTIVITAS PADI INDONESIA NOMOR 2 DIANTARA NEGARA ASIA
12
Kementerian Pertanian RI
13. “Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama
tiga tahun terakhir, setelah sebelumnya mengimpor
1,5 – 2 juta ton beras setiap tahunnya. Saya
berharap capaian tersebut dapat dipertahankan
bahkan ditingkatkan dengan menggenjot
produktivitas petani beras di dalam negeri.”
Presiden Joko Widodo
INDONESIA TIDAK IMPOR BERAS SELAMA 3 TAHUN TERAKHIR
13
Kementerian Pertanian RI
14. PENGAKUAN IRRI* ATAS PENCAPAIAN SWASEMBADA PADI
*) IRRI : International Rice Research Institute
14
Kementerian Pertanian RI
16. Kementerian Pertanian RI 16
16
16
PERBANDINGAN TINGKAT INFLASI (MEI 2022)
3,55
5,2
5,4
6,8
7,65
7,9
8,6
8,8
11,73
17,1
60,7
73,5
INDONESIA
PERANCIS
KOREA SELATAN
ITALIA
MEKSIKO
JERMAN
AMERIKA
BELANDA
BRAZIL
RUSIA
ARGENTINA
TURKI
Amerika mengalami inflasi tertinggi
dalam 40 tahun terakhir, begitu juga
Turki mengalami inflasi tertinggi dalam
20 tahun terakhir
Tingginya inflasi dunia dipengaruhi
pembatasan sosial akibat Covid-19 yang
memicu keterbatasan supply barang
Ketika ekonomi mulai pulih, permintaan
jauh lebih tinggi dari ketersediaan
barang, sehingga harga-harga
meningkat
Kelangkaan komoditas ditambah konflik
Rusia-Ukraina membuat harga
komoditas energi melambung, dan turut
menaikkan harga pangan hingga
produk industri
Meskipun begitu, Indonesia saat ini
masih bisa mempertahankan tingkat
inflasi dibawah 4%
17. Kementerian Pertanian RI
PERBANDINGAN TINGKAT INFLASI (SEPTEMBER 2022)
17
17
17
5,95
7,17
7,41
8,20
8,70
8,90
8,90
10,00
10,00
13,70
14,50
83,00
83,45
Indonesia
Brazil
India
United States
Mexico
Italy
Spain
Euro Area
Germany
Russia
Netherlands
Argentina
Turkey
Indonesia
Inflasi Indonesia September 2022
sebesar 5,95%
❑ Indonesia saat ini masih
bisa mempertahankan
tingkat inflasi dibawah 6%
❑ Tingkat inflasi Indonesia
pada September 2022
(Y-on-Y) sebesar 5,95
persen.
*) Terdapat negara-negara lain yang mengalami inflasi tinggi namun belum merilis data terbaru pada bulan September 2022
18. Kementerian Pertanian RI
S t r a t e g i
STRATEGI BARU & LANGKAH OPERASIONAL MENGHADAPI KRISIS PANGAN DUNIA
18
18
18
Peningkatan Kapasitas
Produksi
Menekan Inflasi :
Cabai, Bawang Merah
Mengurangi Impor :
Kedelai, Gula, Tebu,
Daging Sapi, Bawang
Putih, Jagung
Substitusi Impor
Gandum : Ubi Kayu,
Sorgum, Sagu
Gula Tebu : Gula
Non Tebu (Stevia,
Lontar, Aren, dll.)
Daging Sapi : Daging
Kambing/Domba,
Itik/Ayam Lokal
Peningkatan Ekspor
Sarang Burung
Walet
Porang
Ayam
Telur
Ketersediaan Pangan dengan
Harga Stabil Secara Berkelanjutan
Ekspor Meningkat
L a n g k a h O p e r a s i o n a l
19. Kementerian Pertanian RI
Program Dukungan Manajemen
Program Ketersediaan, Akses
dan Konsumsi Pangan Berkualitas
Program Nilai Tambah dan Daya Saing
Industri
Program Pendidikan dan Pelatihan
Vokasi
1
2
3
4
Program Kementan
Memperkuat
Ketahanan
Ekonomi untuk
Pertumbuhan
Berkualitas &
Berkeadilan
PP 3
PP 6
PN 1
Peningkatan
Nilai Tambah
Lapangan Kerja
dan Investasi di
Sektor Riil, dan
Industrialisasi
Peningkatan
Ketersediaan,
Akses dan
Kualitas
Konsumsi
Pangan
PP 3
PP 6
PP: ProgramPrioritas
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PERTANIAN UNTUK
MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN
KEBIJAKAN:
• Peningkatan produksi dan produktivitas
• Peningkatan nilai tambah dan daya saing
• Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
19
19
20. Kementerian Pertanian RI
STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN MENDUKUNG
KETAHANAN PANGAN DAN PENINGKATAN DAYA SAING BERKELANJUTAN
CB= Cara Bertindak
N E T W O R K & K O L A B O R A S I
20
20
21. DIGITALISASI PERTANIAN
Internet of Think (IoT)
Robot Construction
Artificial Intelligence
PENGEMBANGAN
PENERAPAN
Penerapan IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence untuk pengembangan AWR dan
otomatisasi mekanisasi pertanian
Drone
Smart Green
House
Automatic
Tractor
Transplanter
21
Kementerian Pertanian RI
22. 22
PENGEMBANGAN AGRICULTURE WAR ROOM
LINK AWR-KOSTRATANI
Inovasi berbasis AI & IoT memberikan
kemudahan bagi pimpinan untuk mengambil
keputusan secara cepat dan akurat
• Pemantauan kegiatan
budidaya pertanian, pasca
panen, pengolahan dan
pemasaran
• Monitoring ketersediaan
dan distribusi sarana
produksi pertanian (benih,
pupuk, alsintan, dll)
• Sarana pelatihan petani
dan petugas
• Sarana penyuluhan
pertanian
AWR KEMENTERIAN PERTANIAN PEMANFAATAN AWR
KOSTRATANI
KOSTRATANI
KOSTRATANI
KOSTRATANI
Kementerian Pertanian RI
23. Kementerian Pertanian RI
23
23
DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL SEBAGAI ANTISIPASI KRISIS PANGAN
ACUAN :
a. Surat Edaran Menteri Pertanian RI No. 03/SE/KM.230/M/05/2020 ttg
Antisipasi Terjadinya Krisis Pangan
b. Himbauan Menteri Pertanian RI No.95/KN.220/M/6/220 kepada
Gubernur/Bupati/Walikota untuk Mengonsumsi Pangan Lokal
24. Kementerian Pertanian RI
24
24
TUJUAN PERCEPATAN DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL
Lebih dari 50 ribu jenis tanaman dapat
dimakan, namun hanya 15 jenis tanaman
pangan dikonsumsi sebagai penyedia
90% dari kebutuhan kalori, terutama
padi, jagung, gandum (FAO)
Di Indonesia terdapat berbagai jenis bahan pangan
yang telah terbiasa dikonsumsi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan kalori antara lain: ubi kayu,
ubi jalar, talas/keladi/yam, kentang, garut,
ganyong, sukun, pisang, sagu, sorghum/hotong
TUJUAN pengembangan diversifikasi pangan lokal pengganti beras: mengurangi
ketergantungan terhadap sumber pangan tertentu, menjamin ketersediaan
pangan masyarakat secara mandiri dan menjamin kecukupan gizi sehingga
dapat hidup sehat, aktif dan produktif
1 2
3
25. 25
Kementerian Pertanian RI
LOKASI PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL
Asumsi berdasarkan angka konsumsi langsung (kg/kap/thn)
Sumber data : Susenas BPS, 2019
MALUKU UTARA
K: 15,54
PAPUA BARAT
K: 4,74
PAPUA
K: 6,48
MALUKU
K: 4,13
JAWA TIMUR
K: 3,74
SULAWESI TENGGARA
K: 4,49
SULAWESI TENGAH
K: 2,41
SULAWESI SELATAN
K: 10,68
SULAWESI BARAT
K: 10,59
GORONTALO
K: 6,97
NTT
K: 15,89
ACEH
K : 4,04
SUMATERA UTARA
K : 6,94
K : 5,61
SUMATERA BARAT
K: 5,34
K : 7,03
BENGKULU
K : 6,65
LAMPUNG
K: 9,50
RIAU
K : 0,22
JAMBI
K: 8,97
K : 6,68
SUMATERA SELATAN
K : 9,33 UK
KEP. RIAU
K : 0,17
DKI JAKARTA
K: 0,98
BANTEN
K: 8,11
JAWA BARAT
K : 8,65
K : 3.37
BABEL
K: 7,87
JAWA TENGAH
K: 0,83
K : 1.93
KALIMANTAN TENGAH
K: 9,48
KALIMANTAN BARAT
K: 7,0
KALIMANTAN TIMUR
K: 8,51
KALIMANTAN SELATAN
K: 7,74
KALIMANTAN UTARA
K: 9,67
DIY
K: 7,36
BALI
K: 1,50
NTB
K: 2,73
SULAWESI UTARA
K; 9,13
26. 26
Kementerian Pertanian RI
PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L) DAN KETAHANAN PANGAN KELUARGA
Pemenuhan Konsumsi
Keluarga
Ketahanan Pangan Rumah
Tangga
Ketahanan Pangan
Wilayah/Nasional
PENYEDIAAN PANGAN
SUMBER :
- VITAMIN DAN MINERAL,
- KARBOHIDRAT DAN
- PROTEIN
P2L dapat dijadikan sebagai “program jaring pengaman sosial“ bagi kelompok
masyarakat yang tidak mempunyai penghasilan karena terdampak Covid-19 dengan
mengusahakan pekarangan/lahan sekitarnya secara berkelanjutan, sebagai sumber
kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta peningkatan pendapatan keluarga
K omp onen P 2 L
Kebun Bibit Demplot
Pekarangan Pasca Panen
27. 27
Kementerian Pertanian RI
PEKARANGAN PANGAN LESTARI (P2L)
1. Meningkatkan
ketersediaan,
aksesibilitas, dan
pemanfaatan pangan
rumah tangga
2.Meningkatkan pendapatan
rumah tangga
3.Mendukung Penanganan
Prevalensi Stunting
4.Mengatasi Pengangguran
Tim Teknis
Kab/Kota
Karang Taruna,
Taruna Tani, Santri
Tani, KWT atau
Lembaga lainnya
Penerima Manfaat:
Dasar Pemilihan
Lokasi:
Prioritas Program
Nasional (Stunting)
dan daerah
pemantapan
ketahanan pangan
TUJUAN
PA S A R
Keunggulan :
1. Menerapkan pertanian sirkular
2. Organik
3. Menghasilkan sayuran, buah, unggas dan ikan
28. 28
Kementerian Pertanian RI
LANGKAH STRATEGIS KEMENTAN DALAM PENCAPAIAN GRATIEKS
Permentan No. 19/2019
Tentang Pengembangan Ekspor
Komoditas Pertanian.
Meningkatkan Volume Ekpor
Bekerjasama dengan Pemda dan
stake holder untuk melakukan
terobosan dan inovasi kebijakan
ekspor (3K)
Kementan mendorong tumbuhnya
agropreneur berorientasi ekspor
Mendorong Pertumbuhan Eksportir Baru
Melakukan kerjasama dan harmonisasi
aturan perkarantinaan baik bilateral
maupun multilateral
Menambah Negara Mitra Dagang
Menambah Ragam
Komoditas Ekspor
❑ Mendorong ekspor dalam bentuk jadi,
kerjasama dengan Pemda & stake holder
menggali potensi daerah (iMace).
❑ Mendorong tumbuhnya investasi dibidang
industri agribisnis
Meningkatkan Frekuensi
Pengiriman
Percepatan layanan ekspor
29. 29
Kementerian Pertanian RI
ESKALASI PENGEMBANGAN BISNIS PERTANIAN
Mendorong terbuka dan terciptanya bisnis pertanian
Mendukung wiraswasta muda di bidang pertanian
Melakukan pendampingan bagi usaha-usaha pertanian
untuk ekspor dan usaha menengah dan besar
Melakukan pelatihan-pelatihan dan bantuan untuk
pengembangan usaha-usaha pertanian digital
Melindungi produk dan usaha pertanian nasional dan
membentuk Badan Usaha Pertanian Daerah (BUPD) dan Badan
Usaha Pertanian Kampus (BUPK)
1
5
2
4
3
Downsizing &
Flat Organizing
30. Kementerian Pertanian RI
30
PEMERINTAH PUSAT
Kementan, Kemenko,
Kemendag, BRIN,
kemendikbud, Kemenkop
BUMN, PERBANKAN
BULOG
PELAKU USAHA
Dalam dan luar negeri
PERGURUAN TINGGI
Lab, Pusat Riset, LPPM,
Lembaga mahasiswa
BADAN USAHA
PERTANIAN KAMPUS (BUPK)
PEMDA & BUMD
Prov dan Kab/Kota
Pendampingan teknis (teknologi
spesifik lokasi, regulasi,
manajemen)
Sinergi offtaker, pembiayaan KUR,
pengendalian mutu Jejaring, kemitraan
usaha dan pembiayaan
Sinergi kegiatan dan
pemanfaatan pemupukan
modal
Pendampingan teknis (introduksi
varietas, teknologi unggulan,
pengembangan kelembagaan)
Saprodi UPJA IT Sarpras PPHP
- Benih
VUB
- Pupuk
- Pestidida
Alsintan
olah tanah,
panen,
pasca
panen
Go
On
line
- Perbankan
- KUR
- Asuransi
- Pengolahan
- Packaging
- Pemasaran
PENGEMBANGAN BADAN USAHA PERTANIAN KAMPUS
BUMP
Koperasi, PT
Sinergi pengolahan dan
pemasaran komoditas