SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 141
KONVENSIPekan Produk Kreatif Indonesia 2009 menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif indonesia Jakarta, 25-28 Juni 2009
IKHTISAR Sekilas PPKI Konvensi PPKI 2009 ,[object Object],Latar Belakang, Tujuan, Deskripsi, Target Pencapaian ,[object Object]
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
KEGIATAN KOVENSI PPKI 2009 Seminar, Lokakarya, Dialog Dubes, Dialog Pemda, Art Talk, Pelatihan, Klinik Konsultansi, HKI Mart, Anjungan Pendidikan, Anjungan Pembiayaan, Forum Masyarakat Batik, Sidang Pleno Konvensi PPKI ,[object Object]
PEMBIAYAAN KONVENSI PPKI 2009
KONSEP HUMAS KONVENSI PPKI 2009
LATAR BELAKANG
SEJARAH PELAKSANAAN PPKI
TUJUAN PPKI
OUTPUT PPKI8 2
Sekilas Tentang   PEKAN PRODUK KREATIF INDONESIA
LATAR BELAKANG PELAKSANAAN Indonesia merupakan negara yang kaya baik SDA maupun SDM dan juga memiliki keanekaragaman khasanah budaya yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia Bangsa Indonesia memiliki craftmanship (ketrampilan, kedetilan, keuletan, kesabaran ) yang baik untuk menghasilkan produk kreatif karena nilai budaya yang diyakininya Warisan budaya diyakini sebagai salah satu modal utama untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa baik secara sosial, politik maupun ekonomi  Dirasakan perlu disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang kebangkitan budaya Bangsa Indonesia melalui produk & jasa kreatif Indonesia yang terbukti secara signifikan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Perlunya ajang pertemuan para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kearifan budaya Indonesia dalam konteks masa kini dan masa yang akan datang. 4
Tujuan PPKI 2009 Tujuan PPKI 2009 Output PPKI 2009 Mensosialisasi pentingnya budaya dan warisan budaya kepada para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, perajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk kesejahteraan bangsa. Memberikan apresiasi seluas-luasnya kepada budaya dan warisan budaya Indonesia serta kepada para pelaku dan produk kreatif  Indonesia. Mensosialiasikan jatidiri bangsa Indonesia kepada masyarakat luas, sehingga muncul rasa percaya diri untuk muncul sebagai WNI di antara warga negara lainnya di dunia. Meningkatkan rasa cinta dan bangga kepada tanah air dan produk dalam negeri. Mengembangkan industri kreatif berbasis TIK dengan semaksimal mungkin menggunakan kearifan lokal Kegiatan PPKI meliputi:  ,[object Object]
Konvensi pengembangan produk dan jasa yang berbasis kepada kearifan budayalokal Indonesia
Gelar produk budayaKesepahaman para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan warisan budaya Indonesia. 5
SEJARAH PELAKSANAAN PPKI; 6 ? 25-28Juni 2009 4-6 Juni 2008 ,[object Object]
“Menjadikan Budaya dan Teknologi Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia”
Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia
“Warisan Budaya Bangsa Inspirasi Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia”
Peluncuran Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia11-15 Juli 2007 ,[object Object]
Awal dukungan Pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif,[object Object]
* Dokumentasi  PPBI 2008;
KONVENSIPPKI 2009
LATAR BELAKANG   KONVENSI PPKI 2009 10
TUJUAN KONVENSI PPKI 2009 Meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia, bahwa kita memiliki kearifan budaya lokalyang positif yang dapat dijadikan basis untuk pengembangan ekonomi kreatif;  Meningkatkan sinergitas para pemangku kepentingan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia; Meningkatnya citra positif Indonesia di mata dunia. Menyosialisasikan gerakan “Aku Cinta Indonesia”. 11
KONSEP KONVENSI PPKI 2009   TEMA: Pembahasanrencanaaksi  6 subsektorindustrikreatifdariparapemangkukepentinganekonomikreatif, sebagaisalahsatuwujudkomitmendansinergiparapemangkukepentinganuntukmengembangkanekonomi kreatif . Berbagi pengalamanpengembanganekonomikreatifolehgovernment agencies dinegara lain Berbagi pengalamanpengembanganbisnisolehpelakukreatifdidalamdandiluar negeri Pembahasan pengembangane-commercedi Indonesia, khususnyaterkaitdengane-commerceproduk-produkindustrikreatif Indonesia Kegiatan pendukunglainnyauntukmemfasilitasipengembangandanpelatihanbagipelakukreatifdi Indonesia 12 “Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan TIK”
FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 3.	ANIMASI kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, serta distribusi rekaman film, video dan termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, dan eksibisi film, khususnya FILM ANIMASI dan merchandise ANIMASI 1.	PENERBITAN & PERCETAKAN kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita DESAIN kegiatan kreatif yang terkait dengan desain  yang difokuskan kepada desain kemasan produk-produk makanan olahan
FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 6.PIRANTI LUNAK Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal. 5. FILM Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman film, video dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film. 4.	MUSIK Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. 14
15 FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Tambahan Contoh website  e-commerce di dalam negeri: Contoh website  e-commerce di luar negeri: www.bhineka.com www.tradeworld.com www.indonetwork.com www.woodfurniture.net www.kutukutubuku.com www.amazon.com www.ebay.com www.alibaba.com 7.	E-COMMERCE TANGIBLE PRODUCT transaksi produk melalui internet E-COMMERCE INTANGIBLE PRODUCT transaksi produk dan jasa melalui internet
DESKRIPSI KONVENSI PPKI 2009 16
PESERTA KONVENSIPPKI 2009 Pelaku Industri Kreatif Budayawan Pelaku Usaha Akademisi Pemerintah Daerah (Propinsi, Kota dan Kabupaten) Departemen Terkait Asosiasi Terkait Lembaga Promosi Dagang Asing  (Jetro, World Bank, CBI, dan lain-lain) Pers  Komunitas Ekonomi Kreatif 17
18 FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) ,[object Object],	Sebagai metoda untuk membuat konsep pelaksanaan Konvensi PPKI 2009 ,[object Object],	Menemukan permasalahan nyata untuk diangkat dalam Konvensi PPKI 2009
19 ALUR PEMBAHASAN MATERI FGD ,[object Object],[object Object]
KESIMPULAN FGD - 1 Kesimpulan Umum, kondisi sistemik yang terjadi di hampir 6 subsektor: ,[object Object]
Pendidikan (jumlah & kurikulum), berakibat: (i) apresiasi terhadap seni dan kreativitas kurang, (ii) spesialisasi, kompetensi profesi masing-masing subsektor kurang memadai
Infrastruktur TIK, komputer mahal, software berbayar mahal, open source belum cukup baik, akses internet mahal
Peran pemerintah kurang dalam hal: pameran, pelayanan (ijin), insentif fiskal, public place & spacePenerbitan Percetakan: ,[object Object]
Budaya membaca kurang baik, membuat perluasan pasar dalam negeri tidak mudah
Distribusi membuat harga buku mahal
Komik Indonesia tidak kalah banyak dari Jepang, tapi display di toko buku tersebar di berbagai rak, sehingga terlihat sedikitFilm: ,[object Object]
Perlunya segera membentuk Lembaga Arsip Film dan Lembaga Film Finance
Perbaikan tata edar film dan pembangunan bioskop di daerahPiranti Lunak: ,[object Object]
Biaya Sertifikasi, standarisasi, software development yang relatif tinggi, sehingga membuat biaya produksi tinggi dan sulit bersaing di pasar luar.
Kurangnya  kemampuan bahasa dan entrepeneurship semakin mempersulit bersaing21
KESIMPULAN FGD - 2 Animasi ,[object Object]
Dibutuhkan sekolah animasi minimal tingkat SMK, S1 dan S2
Belum ada tokoh yang sangat kuat yang dapat menjadi lokomotifDesain Kemasan ,[object Object]
Kualitas desainer Indonesia sangat baik, namun perlu integrator/lokomotif untuk menyambungkan UKM-desainer-trader-pasar lokal dan asing
Mahalnya software, sehingga menggunakan bajakan dimana open source belum memadaiMusik ,[object Object]
musik Indie mengandalkan produk fisik di pasar lokal dan digital di pasar asing, dan
musik tradisional makin maju (melihat jumlah event)
UU hak cipta dan pengaturan distribusi sangat dibutuhkanE-Commerce ,[object Object]
Keamanan, verifikasi, infrastruktur dan knowledge tentang E-Commerce merupakan masalah-masalah utama yang dihadapi.,[object Object]
1. Seminar Brief Konsep Pelaksanaan:
KONSEP SEMINAR PPKI 2009   TEMA: Seminar merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan informasi dan media diskusi antara triple helix dan masyarakat terkait dengan pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan teknologi Informasi Seminar akan dilaksanakan selama 2 hari dengan topik yang akan diangkat meliputi: Hari Pertama  SESI 1:  Nation Branding: Peluang Industri Kreatif Indonesia Go Internasional SESI 2:  	Pengembangan Lembaga Pembiayaan Industri Kreatif Indonesia Hari Kedua  SESI 1:  	Pengembangan Ekonomi Digital Di Indonesia SESI 2:  Pengembangan Insan Kreatif Indonesia 25 “Sinergi Warisan Budaya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kreativitas Bangsa”
26 TUJUAN & OUTPUT SEMINAR Tujuan Output Mendiseminasikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh stake holder Ekonomi kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi strategi pengembangan insan kreatif Indonesia Identifikasi strategi pembiayaan bagi industri kreatif di Indonesia Memetakan perkembangan ekonomi digital di Indonesia Memahami strategi pengembangan ekonomi kreatif oleh Negara lain di dunia Memperkenalkan pelaku-pelaku kreatif yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia Gambaran program implementasi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia ataupun di beberapa negara lain di dunia Peningkatan rasa cinta & bangga terhadap produk dalam negeri dan tanah air
DESKRIPSI KEGIATAN SEMINAR 27
SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-1(TENTATIF) 28
SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-2SESI-2(TENTATIF) 29
SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-2SESI-1(TENTATIF) 30
Mengapa Nation Branding menjadi penting bagi kesejahteraan Bangsa? Bagaimana Strategi melakukan Nation Branding bagi Indonesia Bagaimana rencana program Pemerintah untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal ekspor dan investasi? Terkait dengan produk Indonesia dan potensi Investasi di Indonesia: Apakah produk dan jasa Indonesia yang paling dicari dan paling dihindari oleh pasar (konsumen) luar negeri? Bagaimana potret ekspor Indonesia: produk dan negara tujuan? Menurut persepsi asing maupun persepsi domestik, ilmu pengetahuan dan teknologi apakah yang dianggap menjadi kekuatan bangsa Indonesia? Dalam kaitannya dengan produk apa yang seharusnya dikembangkan oleh Indonesia. Bagaimana pandangan investor luar negeri terhadap kemudahan investasi dan ketertarikan berinvestasi di Indonesia? Sektor-sektor manakah yang paling diminati investor asing? 31 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA  GO INTERNASIONAL Topik	 :  “Aktivasi Nation Branding : Pentingnya Nation 		    Branding Bagi Indonesia  khususnya bagi TTI (Trade, 	    Tourism, & Investment)” Pembicara 	 :  Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI Moderator	 :  Jaya Suprana
Mengapa Budaya dan pariwisata menjadi penting bagi Nation Branding dan Pengembangan Ekonomi Kreatif? Aktivitas budaya Indonesia manakah yang paling ingin dilihat oleh pihak asing? Objek wisata apakah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara? Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa Indonesia Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap budaya kontemporer Indonesia (film, musik, seni, sastra)? Bagaimana persepsi dunia internasional terhadap negara Indonesia khususnya terkait dengan turisme Indonesia? Apakah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan turisme Indonesia? Bagaimana rencana program Departemen untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal budaya dan pariwisata? 32 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA  GO INTERNASIONAL Topik	 :  “Aktivasi Nation Branding : "Budaya 	& Pariwisata 	     Indonesia Sebagai Kekuatan Baru  Menuju 	  	     Indonesia Kreatif” Pembicara 	 :  Ir. Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI Moderator	 : Jaya Suprana
Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas? Bagaimanakah kreativitas tersebut dapat terus diasah hingga pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) Paparan singkat mengenai kondisi industri kreatif di Australia dan bentuk dukungan Pemerintah-bisnis-intelektual untuk pengembangan Industri kreatif tersebut Saran Pengembangan industri kreatif di Indonesia: Prinsip dasar atau hal utama yang harus diperhatikan oleh Pemerintah-bisnis-Intelektual untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia? 33 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA  GO INTERNASIONAL Topik	 :  ” Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi Pendukung  Industri kreatif dan Linkage Pendidikan dengan Dunia Usaha” Pembicara 	 : Prof. John Hartley BA (Hons), PhD, D.Litt, FAHA, FRSA, FQA, Research Director ARC Center of Excellence For Creative Industries and Innovation, Queensland University of Technology Moderator	 : Jaya Suprana
Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi? Kreativitas diakui dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Bagaimanakah kurikulum pendidikan formal yang sudah ada dapat mendukung penciptaan insan-insan kreatif Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPDIKNAS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program  Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 34 Hari PertamaSESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Strategi Pengembangan Kurikulum Pendidikan 	  	    Formal, Pendukung Penciptaan Insan Kreatif 	    	    Indonesia” Pembicara 	 :  Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, Menteri Pendidikan 	    Nasional Moderator	 :  Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
Apakah yang dimaksud dengan kesehatan mental dan mengapa kesehatan mental sangat penting dalam penciptaan generasi kreatif? Bagaimanakah kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia yang merupakan pondasi dalam ekonomi kreatif Indonesia Bagaimanakah sebaiknya kebijakan dan strategi (langkah-langkah) yang diperlukan untuk pembangunan kesehatan mental bagi penciptaan insan kreatif Indonesia? Bagaimana langkah-langkah tersebut dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal maupun  informal? Bagaimanakah sebaiknya kebijakan pemerintah dalam hal penciptaan kesehatan mental, sistem pendidikan formal maupun informal untuk mendukung penciptaan insan kreatif Indonesia? 35 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Membangun Generasi Kreatif Dengan  	   Memperhatikan Kesehatan Mental Anak Sejak 	   Dini, dan Sistem Pendidikan Formal Dan Informal 	   yang Sesuai” Pembicara 	 :  Psikiater, Prof. Luh Ketut Suryani Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Strategi Pembangunan Kreativitas, Budaya 	    Membaca dan Menulis Sejak Masa Kanak-Kanak” Pembicara 	 :  P. Bobby Hartanto Mpsi, Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi. Kondisi anak Indonesia, khususnya pre-school dan anak sekolah dasar terkait dengan kebijakan pendidikan yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas, dan mengapa penting dibangun sejak masa kanak-kanak? Budaya membaca dan menulis dianggap sebagai salah satu aspek yang dapat menumbuhkan kreativitas, bagaimana menumbuhkan budaya membaca dan menulis sejak masa kanak-kanak? Bagaimana peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah mendukung peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? 36
Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor musik di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor musik Demo produk kreatif  yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 37 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri 	    	    Sektor Musik” Pembicara 	 :  Band Sore, Best Album/EP Cover of The Year 	  	   (albumPorts of Lima) Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Peluang Dan Tantangan Pekerja/Insan Kreatif 		  	 Indonesia Di Luar Negeri, Serta Kebijakan Pendukung 	   		 Pekerja/Insan Kreatif Untuk Berkarya” Pembicara 	 :  Dr. Ir Erman Suparno, MBA, Menteri Tenaga Kerja dan 	  	    Transmigrasi Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Cukup banyak pekerja kreatif Indonesia berkarya di luar negeri, misalnya subsektor piranti lunak, arsitektur, animasi dan lain-lain. Bagaimana pemerintah melihat situasi ini, dan bagaimana caranya mengoptimalkan peran mereka, agar dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri kreatif nasional? Bagaimana langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan entrepeneur-entrepeneur kreatif di Indonesia? Kreativitas dapat menjadi pemicu peningkatan produktivitas. Bagaimana langkah pemerintah untuk dapat meningkatkan kreativitas tenaga kerja Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh MENAKERTRANS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program  Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 38
39 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Sekolah Bisnis Manajemen (SBM): Strategi 			Pengembangan Insan Kreatif Dan 				Entrepreneurship DiPerguruan Tinggi” Pembicara 	 :  Dr. Togar Simatupang Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia (pendekatan kurikulum, apakah sudah banyak yang mengarah kepada penciptaan kretivitas dan entrepreneurship Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi untuk dapat menghasilkan anak didik yang siap bersaing dan masuk ke dalam dunia kerja Kerangka strategi pengembangan insan kreatif dan entrepreneurship yang dilakukan SBM ITB Rekomendasi kepada pemerintah, pelaku usaha dan terutama dunia perguruan tinggi untuk dapat mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia
Tahapan dan pencapaian yang  penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor animasi di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor animasi Demo produk kreatif  yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 40 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri 	    Sektor Animasi” Pembicara 	 : Adrian Elkana, Castle Production Director Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor film di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor Film Demo produk kreatif  yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 41 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik 	 :  ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri 	    Sektor Film” Pembicara 	 : Sakti Parentean, World Champion of International Young Creative Enterpreneur, London 2008 Moderator	 : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
Paparan kondisi umum mengenai pembiayaan UKM, terkait dengan:  model-model pembiayaan yang sedang dijalankan,  permasalahan yang dihadapi (masalah agunan, masalah badan hukum UKM, komitmen Bank Sentral, Bank Pemerintah, Bank Swasta, dan Non Bank). Dalam berbagai model pembiayaan tersebut, apakah UKM sektor-sektor industri kreatif memiliki peluang memperoleh pembiayaan? Apakah strategi memperoleh pembiayaan yang ditawarkan atau diusulkan oleh Departemen kepada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik? Program dan kegiatan MENKOP-UKM terkait dengan pengembangan UKM/IKM kreatif yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 42 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik	 :  ”Kondisi, Peluang, Tantangan, Strategi Dan Program 	    Pengembangan Pembiayaan UKM Industri Kreatif 		    Indonesia” Pembicara 	 : Drs. Suryadharma Ali, MSi, Menteri Negara Koperasi dan UKM Moderator	 :  Nawir Messy
Latar belakang, tujuan, durasi dan keberlanjutan program, perbedaan dari model pembiayaan lainnya Bagaimanakah skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, persyaratan dan prosedur memperoleh pembiayaan? Siapa target pembiayaan yang akan diberikan? Apakah industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik dapat menjadi target pembiayaan? Sejauh mana sosialisasi PKBL ini disampaikan kepada masyarakat? Apakah sudah ada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik yang diberikan bantuan pembiayaan PKBL ini? (mohon disajikan cerita sukses PKBL bagi pelaku kreatif) Bentuk dukungan BUMN untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 43 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik	 :  ”Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif                       	    Oleh BUMN Melalui Skema PKBL (Program Kemitraan 	    dan Bina Lingkungan)” Pembicara 	 :  Dr. Sofyan Djalil, Menteri Kementrian Badan Usaha Milik Negara Moderator	 : Nawir Messy
Definisi sektor Industri kreatif belum ada di dalam definisi Bank Indonesia. Bagaimana hal ini dapat segera diselesaikan? Bagaimana mengatasi permasalahan: kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimanakah model pembiayaan yang paling sesuai untuk industri kreatif?  Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia Apakah langkah Bank Indonesia untuk mendukung pembiayaan bagi industri kreatif Indonesia? Bentuk dukungan Bank Indonesia untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 44 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik	 :  ” Kebijakan Pembiayaan Industri Kreatif  di Indonesia” Pembicara 	 :  Dr. Miranda Goeltom, PLT Gubernur Bank Indonesia Moderator	 : Nawir Messy
Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya, dan mana yang diprioritaskan. Bagaimana kebijakan BNI mengenai kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh BNI. Pengalaman BNI mengenai: kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan industri kreatif. Rekomendasi untuk Pemerintah, Pelaku Usaha, berkaitan dengan pembiayaan industri kreatif. 45 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik	 :  ” Pengalaman dan Usulan Pengembangan Pola 			Pembiayaan Industri Kreatif oleh Perbankan ” Pembicara 	 :  Felia Salim, BA, Wakil Direktur Utama Bank Negara  		Indonesia Moderator	 : Nawir Messy
Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya oleh Bank Mandiri Kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan yang diberikan kepada industri kreatif di Indonesia Cerita sukses pembiayaan oleh Bank Mandiri Rekomendasi untuk model pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia 46 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik	 :  ”Strategi Dan Model Pembiayaan Bagi Industri Kreatif 	    Di Indonesia” Pembicara 	 : Bank Mandiri Moderator	 : Nawir Messy
Review kondisi infrastruktur jaringan internet, jangkauan, dan biaya akses internet oleh publik Bagaimanakah strategi DEPKOMINFO dalam mengembangkan infrastruktur TIK di Indonesia yang dapat mempermurah biaya akses internet oleh Publik? Bagaimanakah strategi peningkatan kapasitas SDM terkait dengan computer literacy & internet literacy Pengembangan kebijakan keamanan bertransaksi elektronik dan pemanfaatan akses internet dan konten digital di Indonesia. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dalam mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 47 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik	 :  ”Percepatan Pertumbuhan Infrastruktur Dan 	   Kebijakan TIK Di  Indonesia” Pembicara 	 :  Prof. Dr. Ir. Muhammad Noeh, DEA, Mentri 	    Komunikasi dan Informasi RI Moderator	 : Rusmanto - AOSI
Kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi Kerangka strategi Pengembangan Industri Kreatif Di Inggris Program pengembangan industri kreatif di Inggris, khususnya yang terkait dengan industri film, animasi, musik, penerbitan dan percetakan, piranti lunak, dan desain khususnya desain kemasan Model organisasi Pengelolaan Pengembangan Industri Kreatif di Inggris Pola koordinasi pengembangan Industri Kreatif di Inggris antara pemerintah-bisnis-intelektual Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program  Saran pengembangan Industri Kreatif di Indonesia 48 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik	 : ”Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Oleh 	 		DCMS” (DCMS CREATIVE ECONOMY PROGRAMME- 	CEP)  Pembicara 	 : Shelagh Ann Wright (Creative Economy Programme, London)  Moderator	 : Rusmanto -  AOSI
Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di India Kerangka strategi pengembangan konten digital di India Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di India Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 49 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik 	 :  ” Kebijakan & strategi pengembangan konten 		digital di India ” Pembicara 	 : R. Srinivasan, Global Pre-sales Head of The Government Industry Solutions Unit, TATA Consultancy Service Moderator	 : Rusmanto - AOSI
Sektor-sektor Industri TIK yang akan dikembangkan oleh DEPPERIN Kerangka strategi pengembangan industri TIK di Indonesia Sentra atau daerah-daerah yang akan difokuskan untuk pengembangan industri TIK di Indonesia Sertifikasi profesi TIK Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPPERIN untuk mengembangkan industri TIK di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program  Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 50 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik 	 :  ”Peluang, Tantangan, Strategi & Program 	    Pengembangan Industri TIK Di Dalam Negeri” Pembicara 	 :  Drs. Fahmi Idris Moderator	 : Rusmanto - AOSI
Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik 	 :  ” Kebijakan & strategi pengembangan konten 		digital di Cina ” Pembicara 	 : Timothy Leung, Alibaba.com Moderator	 : Rusmanto - AOSI Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di Cina Kerangka strategi pengembangan konten digital di Cina Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di Cina Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 51
Potret subsektor animasi Indonesia: kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi Usulan Strategi Pengembangan Animasi Indonesia, kepada Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Bisnis  52 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik 	 :  ”Pengembangan Digital Konten Di Indonesia: 		Usulan Strategi Pengembangan Konten Animasi 	     Di Indonesia” Pembicara 	 :  Wahyu Aditya  Moderator	 : Rusmanto - AOSI
2. Lokakarya Brief Konsep Pelaksanaan:
54 KONSEP LOKAKARYA PPKI 2009 Lokakarya akan difokuskan untuk membahas isu-isu teknis seputar industri kreatif yang mengarah kepada upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah utama yang berhasil diidentifikasikan dalam PPKI tahun 2008, yaitu:  ,[object Object]
Iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha di industri kreatif;
Penghargaan/apresiasi terhadap insan kreatif Indonesia dan karya kreatif yang dihasilkan;
Percepatan tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi;
Lembaga Pembiayaan yang mendukung pelaku industri kreatif.“Rencana Aksi triple helix dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya dan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)”
55 TUJUAN & OUTPUT LOKAKARYA Output Tujuan Komitmen pelaksanaan program secara sinergis antar Triple Helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi dan evaluasi perkembangan industri kreatif pasca peluncuran cetak biru industri kreatif Indonesia  Identifikasi perkembangan dan kebutuhan infrastruktur e-Commerce di Indonesia dan Identifikasi program yang dilakukan oleh triple helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia Merumuskan sinergi pengembangan EK Indonesia menjadi langkah nyata yang fokus dan tepat sasaran
DESKRIPSI KEGIATAN LOKAKARYA 56
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 57 SUBSEKTOR PENERBITAN & PERCETAKAN Moderator: Djoko Hartanto (Majalah Concept) TOPIK: “Pembangunan Industri Penerbitan dan Percetakan untuk menumbuhkan kreativitas, budaya membaca dan menulis, menuju terciptanya masyarakat kreatif dan berpengetahuan.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN dr. Fasli Jalal, Ph.D (DEPDIKNAS - Dirjen. Pendidikan Tinggi) Bien Subiantoro/Ahmad Baiquni (BNI) Dion Sihotang (IKAPI) ,[object Object]
Peningkatan budaya membaca, ex: wajib membaca, program membaca ibu dan anak, hari buku nasional, hari membaca
Permen No. 2/2008 bisa mematikan industri buku pelajaran, bagaimana solusinya
Kesiapan transisi menuju paperless dan kesiapan infrastruktur internet
Penulis berbakat sebagai mitra binaan BUMN (CSR)
Penyediaan Lembaga pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan (CSR)
Model pembiayaan yang sesuai untuk bisnis penerbitan dan percetakan
Apresiasi dan penghargaan profesi di Subsektor Penerbitan dan Percetakan (ex: penulis, editor, layouter)
Pendidikan/Pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan
Permasalahan akibat Permen No. 2/2008 dan alternatif solusinya,[object Object]
Kebijakan menyangkut bahan baku kertas, ex: bea masuk/import, kualitas produksi dalam negeri
Pola distribusi menyebabkan mahalnya harga buku, bagaimana solusinya
Manajemen: database komik yang menyulitkan mencari komik Indonesia, display komik dimana komik tidak dikumpulkan dalam satu section padahal jumlahnya mungkin lebih banyak dari komik Jepang
Kondisi dan hambatan perkembangan industri penerbit
Kondisi dan hambatan perkembangan komik Indonesia
Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi,[object Object]
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 60 SUBSEKTOR PIRANTI LUNAK Moderator: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. (Fasilkom UI) TOPIK “Pembangunan Industri Piranti Lunak Nasional yang mampu bersaing dengan industri piranti lunak asing, dan konten lokal dapat menjadi andalan.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Dr. Setyanto P Santosa – Ketua Mastel Djarot Subiantoro (Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Indonesia) Rusmanto (AOSI) Potensi pasar domestik terbilang besar, bagaimana alternatif-alternatif cara mengoptimalkannya? Bagaimana meningkatkan pangsa pasar di luar negeri Tenaga kerja murah (outsource asing): apakah kekuatan atau kelemahan, bagaimana menyikapinya Banyaknya pekerja IT di luar negeri (pembajakan talent lokal), bagaimana solusinya Perkembangan Open Source Indonesia Usulan pengembangan Open Source Indonesia
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 61 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA Dr. Ir. ChoirulDjamhari - Depkop UKM Ariana Susanti – Federasi Pengemasan Indonesia Garuda Food Potensi pasar domestik besar, bagaimana mengoptimalkannya? Kemungkinan menggunakan tokoh animasi nasional sebagai lokomotif pengembangan pasar Solusi lisensi software mahal Iklim kondusif untuk tumbuhnya industri desain kemasan Apresiasi masyarakat terhadap desain Permasalahan dan Solusi Teknologi Entrepeneurship Kelangkaan Bahan baku dan inovasi bahan baku Preferensi pasar domestik dan internasional terhadap kemasan Aspek-aspek dan standar-standar yang harus dipenuhi dalam desain kemasan, untuk memasuki pasukan
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 62 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Mizan Allan de Neve Ir. Edi Sufiardi- DepPerindustrian, Direktur Pangan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Direktur Mikro dan Retail Banking BankMandiri Lisensi software dan open source Pilihan menjadi industri informal, atau berkarir di luar negeri Strategi branding desain kemasan Bahan baku dan Mesin Software dan Open Source Desain Center/Klaster Desain Pendampingan desain bagi UKM Alternatif-alternatif pembiayaan yang mungkin untuk subsektor desain kemasan (PKBL BUMN, Venture Capital, Microbanking, koperasi dll) Insentif pertumbuhan yang mungkin
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 63 SUBSEKTOR MUSIK Moderator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia) TOPIK “Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN ASIRI Dwiki Dharmawan Yosef Lumban Gaol – Portal Musik Transformasi musik mainstream menuju digital Kendala dan solusi performance (live dan non live) Tips mengurangi pembajakan Perijinan pertunjukan di dalam dan luar negeri Kendala dan Solusi pengembangan Musik Indie Kendala dan Solusi pengembangan Musik Tradisional Kendala dan Solusi pengembangan: distribusi, live performance Fenomena Musik di Internet, bagaimana mengoptimalkan nilai ekonominya: ,[object Object]
Jejaring sosial
Download,[object Object]
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 65 SUBSEKTOR MUSIK Moderator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia) TOPIK “Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Direktur Pajak II- DitjenPajak (Depkeu) Regulasi tarif, misal: bahasa Inggris di lagu Indonesia dikenakan tarif berbeda Alat musik sebagai barang mewah
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 66 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Gotot Prakoso TjetjepSuparman - Depbudpar Ir. Bambang Yuwono - Pesona Edukasi Kendala Pangsa pasar dan Solusi Peluang Mobile Animation Peluang animasi di game, desain interior, arsitektur, film, corporate animation, special effect, militer, kedokteran, klip musik Daya saing lemah, biaya tinggi Kondisi pasar, regulasi dan insentif pengembangan pasar Klasifikasi dan departemen mana yang mengelola animasi Technopark, klaster animasi Pengembangan konten lokal Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 67 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Denny Djoenaid (Ainaki) Dewi -Diknas Ramon Bangun (DEPPERIN) Komersialisasi, kemudahan pameran dan ekspor animasi ke luar negeri Intensifikasi festival, oleh siapa dan bagaimana Penghargaan yang kurang ditindaklanjuti Pendidikan animasi Kualitas pengajar Animasi sebagai alternatif metode mengajar (peningkatan apresiasi dan pasar) Solusi lisensi software Optimalisasi open source Perbaikan Teknologi Pelatihan informal peningkatan kualitas
68 RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Bullit Sezariza - Pelaku Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 69 SUBSEKTOR FILM Moderator: Marselli Sumarno (Dekan FFTV IKJ) TOPIK “Pembangunan Industri Film yang unggul di pasar domestik, dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan berdaya saing kuat di pasar film dunia, dengan mengusung originalitas budaya dan warisan budaya Indonesia.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Ukus Kuswara - DEPBUDPAR Eddy Noor - BUMN - PPFN Wartanto – DEPDIKNAS, Ditjen Pendidikan  Nonformal dan Informal ,[object Object]
Pembenahan tata edar film
Pendanaan Film Pendek
Pembentukan Lembaga Film Finance
Kemungkinan membentuk Laboratorium film dan jasa teknik film dengan menghidupkan kembali PPFN
Pelatihan informal, beasiswa ke luar negeri bagi profesi subsektor film
Perpustakaan Nasional sebagai alternatif Lembaga Arsip Film,[object Object]
Pelatihan informal, beasiswa ke luar negeri bagi profesi subsektor film
Lembaga Pemberi Penghargaan yang prestisius dan berkesinambungan
Pembenahan tata edar film
Usulan mengatasi terkonsentrasinya sebaran bioskop di Jakarta dan Jawa Barat
Banyaknya produser yang tidak produktif
Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya
Pengembangan Film Pendek dan Independen,[object Object]
Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya
Pengembangan Film Pendek dan Independen71
RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 72 TANGIBLE E-COMMERCE Moderator: DR. Togar Simatupang TOPIK “Peningkatan budaya masyarakat bertransaksi online dalam suatu E-Commerce Produk Tangible yang nyaman, aman dan terjangkau.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Cahyana Ahmadjayadi (DEPKOMINFO –  Ditjen Aplikasi Telematika) DediMulyadi – DEPPERIN, Badan Penelitian  dan Pengembangan Industri DEPDIKNAS, Badan Penelitian dan  Pengembangan ,[object Object]
harga akses internet masih tinggi
Online Culture bagi masyarakat
Budaya/kesadaran akan tata cara memasuki dunia E-Commerce
Sosialisasi ITE
Harga hardware/device masih mahal (komputer, notebook)
Kemungkinan pengembangan industri hardware dan komputer di Indonesia
Online dan Computer Culture bagi masyarakat
Kurikulum E-Commerce,[object Object]

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1cokorda.dewi
 
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010Indonesia Kreatif
 
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk model
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk modelKonsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk model
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk modelAdria Nugrahani
 
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxMENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxheri santosa
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptxMangombarPakpahan
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...genotramadhan
 
Technopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera BatamTechnopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
 
Dr.hc indra abidin, industri kreatif
Dr.hc indra abidin, industri kreatifDr.hc indra abidin, industri kreatif
Dr.hc indra abidin, industri kreatifFortune ID
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Hindraswari Enggar
 
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
 
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalPentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalDepok Creative
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanOzawaYukio
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxRidwanUntad1
 
Programs for Digital Creativepreneurs
Programs for Digital Creativepreneurs Programs for Digital Creativepreneurs
Programs for Digital Creativepreneurs Fitrie Ratnasari
 
TUGAS KELOMPOK IPS.pptx
TUGAS KELOMPOK IPS.pptxTUGAS KELOMPOK IPS.pptx
TUGAS KELOMPOK IPS.pptxThomas220031
 
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliPotensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliChandra Daru Nusastiawan
 

Semelhante a Konsep Ppki 2009 Rev 3.12 (20)

Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
Fgd Pembiayaan Dan Insentif Rev 1 1
 
kreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptxkreatif_pptx.pptx
kreatif_pptx.pptx
 
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010Pekan Produk Kreatif Indonesia  2010
Pekan Produk Kreatif Indonesia 2010
 
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk model
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk modelKonsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk model
Konsep Ringkas PPKI 2011 - Untuk model
 
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxMENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
 
Prakarya
PrakaryaPrakarya
Prakarya
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
 
Technopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera BatamTechnopreneurship Universitas Putera Batam
Technopreneurship Universitas Putera Batam
 
Dr.hc indra abidin, industri kreatif
Dr.hc indra abidin, industri kreatifDr.hc indra abidin, industri kreatif
Dr.hc indra abidin, industri kreatif
 
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
Konsep dan strategi implementasi kwu 2019
 
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252
 
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala LokalPentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
Pentingnya Industri Kreatif Skala Lokal
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
 
Programs for Digital Creativepreneurs
Programs for Digital Creativepreneurs Programs for Digital Creativepreneurs
Programs for Digital Creativepreneurs
 
TUGAS KELOMPOK IPS.pptx
TUGAS KELOMPOK IPS.pptxTUGAS KELOMPOK IPS.pptx
TUGAS KELOMPOK IPS.pptx
 
Sekilas PPKI 2011
Sekilas PPKI 2011Sekilas PPKI 2011
Sekilas PPKI 2011
 
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, BaliPotensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
Potensi Industi Kreatif di Gunung Api Batur, Bali
 

Mais de cokorda.dewi

291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0cokorda.dewi
 
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1cokorda.dewi
 
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarSosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarcokorda.dewi
 
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12Konsep Ppki 2009 Rev 3.12
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12cokorda.dewi
 
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
Presentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I KPresentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I K
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I Kcokorda.dewi
 
Sosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatif
Sosialisasi Digital Plan Indonesia KreatifSosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatif
Sosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatifcokorda.dewi
 

Mais de cokorda.dewi (6)

291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0291010 dampak kebijakan rev 1.0
291010 dampak kebijakan rev 1.0
 
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1
 
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasarSosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
Sosialisasi pengembangan ek oleh kemendag 2010 denpasar
 
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12Konsep Ppki 2009 Rev 3.12
Konsep Ppki 2009 Rev 3.12
 
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
Presentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I KPresentasi  M E  U G M  Bagaimana  Bertahan Di  I K
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I K
 
Sosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatif
Sosialisasi Digital Plan Indonesia KreatifSosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatif
Sosialisasi Digital Plan Indonesia Kreatif
 

Konsep Ppki 2009 Rev 3.12

  • 1. KONVENSIPekan Produk Kreatif Indonesia 2009 menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif indonesia Jakarta, 25-28 Juni 2009
  • 2.
  • 4.
  • 11. Sekilas Tentang PEKAN PRODUK KREATIF INDONESIA
  • 12. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN Indonesia merupakan negara yang kaya baik SDA maupun SDM dan juga memiliki keanekaragaman khasanah budaya yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia Bangsa Indonesia memiliki craftmanship (ketrampilan, kedetilan, keuletan, kesabaran ) yang baik untuk menghasilkan produk kreatif karena nilai budaya yang diyakininya Warisan budaya diyakini sebagai salah satu modal utama untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa baik secara sosial, politik maupun ekonomi Dirasakan perlu disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang kebangkitan budaya Bangsa Indonesia melalui produk & jasa kreatif Indonesia yang terbukti secara signifikan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Perlunya ajang pertemuan para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kearifan budaya Indonesia dalam konteks masa kini dan masa yang akan datang. 4
  • 13.
  • 14. Konvensi pengembangan produk dan jasa yang berbasis kepada kearifan budayalokal Indonesia
  • 15. Gelar produk budayaKesepahaman para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan warisan budaya Indonesia. 5
  • 16.
  • 17. “Menjadikan Budaya dan Teknologi Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia”
  • 18. Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Indonesia
  • 19. “Warisan Budaya Bangsa Inspirasi Kebangkitan Ekonomi Kreatif Indonesia”
  • 20.
  • 21.
  • 22. * Dokumentasi PPBI 2008;
  • 24. LATAR BELAKANG KONVENSI PPKI 2009 10
  • 25. TUJUAN KONVENSI PPKI 2009 Meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia, bahwa kita memiliki kearifan budaya lokalyang positif yang dapat dijadikan basis untuk pengembangan ekonomi kreatif; Meningkatkan sinergitas para pemangku kepentingan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia; Meningkatnya citra positif Indonesia di mata dunia. Menyosialisasikan gerakan “Aku Cinta Indonesia”. 11
  • 26. KONSEP KONVENSI PPKI 2009 TEMA: Pembahasanrencanaaksi 6 subsektorindustrikreatifdariparapemangkukepentinganekonomikreatif, sebagaisalahsatuwujudkomitmendansinergiparapemangkukepentinganuntukmengembangkanekonomi kreatif . Berbagi pengalamanpengembanganekonomikreatifolehgovernment agencies dinegara lain Berbagi pengalamanpengembanganbisnisolehpelakukreatifdidalamdandiluar negeri Pembahasan pengembangane-commercedi Indonesia, khususnyaterkaitdengane-commerceproduk-produkindustrikreatif Indonesia Kegiatan pendukunglainnyauntukmemfasilitasipengembangandanpelatihanbagipelakukreatifdi Indonesia 12 “Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan TIK”
  • 27. FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 3. ANIMASI kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, serta distribusi rekaman film, video dan termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, dan eksibisi film, khususnya FILM ANIMASI dan merchandise ANIMASI 1. PENERBITAN & PERCETAKAN kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita DESAIN kegiatan kreatif yang terkait dengan desain yang difokuskan kepada desain kemasan produk-produk makanan olahan
  • 28. FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 6.PIRANTI LUNAK Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal. 5. FILM Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman film, video dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film. 4. MUSIK Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. 14
  • 29. 15 FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Tambahan Contoh website e-commerce di dalam negeri: Contoh website e-commerce di luar negeri: www.bhineka.com www.tradeworld.com www.indonetwork.com www.woodfurniture.net www.kutukutubuku.com www.amazon.com www.ebay.com www.alibaba.com 7. E-COMMERCE TANGIBLE PRODUCT transaksi produk melalui internet E-COMMERCE INTANGIBLE PRODUCT transaksi produk dan jasa melalui internet
  • 31. PESERTA KONVENSIPPKI 2009 Pelaku Industri Kreatif Budayawan Pelaku Usaha Akademisi Pemerintah Daerah (Propinsi, Kota dan Kabupaten) Departemen Terkait Asosiasi Terkait Lembaga Promosi Dagang Asing (Jetro, World Bank, CBI, dan lain-lain) Pers Komunitas Ekonomi Kreatif 17
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Pendidikan (jumlah & kurikulum), berakibat: (i) apresiasi terhadap seni dan kreativitas kurang, (ii) spesialisasi, kompetensi profesi masing-masing subsektor kurang memadai
  • 36. Infrastruktur TIK, komputer mahal, software berbayar mahal, open source belum cukup baik, akses internet mahal
  • 37.
  • 38. Budaya membaca kurang baik, membuat perluasan pasar dalam negeri tidak mudah
  • 40.
  • 41. Perlunya segera membentuk Lembaga Arsip Film dan Lembaga Film Finance
  • 42.
  • 43. Biaya Sertifikasi, standarisasi, software development yang relatif tinggi, sehingga membuat biaya produksi tinggi dan sulit bersaing di pasar luar.
  • 44. Kurangnya kemampuan bahasa dan entrepeneurship semakin mempersulit bersaing21
  • 45.
  • 46. Dibutuhkan sekolah animasi minimal tingkat SMK, S1 dan S2
  • 47.
  • 48. Kualitas desainer Indonesia sangat baik, namun perlu integrator/lokomotif untuk menyambungkan UKM-desainer-trader-pasar lokal dan asing
  • 49.
  • 50. musik Indie mengandalkan produk fisik di pasar lokal dan digital di pasar asing, dan
  • 51. musik tradisional makin maju (melihat jumlah event)
  • 52.
  • 53.
  • 54. 1. Seminar Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 55. KONSEP SEMINAR PPKI 2009 TEMA: Seminar merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan informasi dan media diskusi antara triple helix dan masyarakat terkait dengan pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan teknologi Informasi Seminar akan dilaksanakan selama 2 hari dengan topik yang akan diangkat meliputi: Hari Pertama SESI 1: Nation Branding: Peluang Industri Kreatif Indonesia Go Internasional SESI 2: Pengembangan Lembaga Pembiayaan Industri Kreatif Indonesia Hari Kedua SESI 1: Pengembangan Ekonomi Digital Di Indonesia SESI 2: Pengembangan Insan Kreatif Indonesia 25 “Sinergi Warisan Budaya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kreativitas Bangsa”
  • 56. 26 TUJUAN & OUTPUT SEMINAR Tujuan Output Mendiseminasikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh stake holder Ekonomi kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi strategi pengembangan insan kreatif Indonesia Identifikasi strategi pembiayaan bagi industri kreatif di Indonesia Memetakan perkembangan ekonomi digital di Indonesia Memahami strategi pengembangan ekonomi kreatif oleh Negara lain di dunia Memperkenalkan pelaku-pelaku kreatif yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia Gambaran program implementasi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia ataupun di beberapa negara lain di dunia Peningkatan rasa cinta & bangga terhadap produk dalam negeri dan tanah air
  • 58. SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-1(TENTATIF) 28
  • 59. SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-2SESI-2(TENTATIF) 29
  • 60. SUSUNAN ACARA SEMINARHARI KE-2SESI-1(TENTATIF) 30
  • 61. Mengapa Nation Branding menjadi penting bagi kesejahteraan Bangsa? Bagaimana Strategi melakukan Nation Branding bagi Indonesia Bagaimana rencana program Pemerintah untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal ekspor dan investasi? Terkait dengan produk Indonesia dan potensi Investasi di Indonesia: Apakah produk dan jasa Indonesia yang paling dicari dan paling dihindari oleh pasar (konsumen) luar negeri? Bagaimana potret ekspor Indonesia: produk dan negara tujuan? Menurut persepsi asing maupun persepsi domestik, ilmu pengetahuan dan teknologi apakah yang dianggap menjadi kekuatan bangsa Indonesia? Dalam kaitannya dengan produk apa yang seharusnya dikembangkan oleh Indonesia. Bagaimana pandangan investor luar negeri terhadap kemudahan investasi dan ketertarikan berinvestasi di Indonesia? Sektor-sektor manakah yang paling diminati investor asing? 31 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : “Aktivasi Nation Branding : Pentingnya Nation Branding Bagi Indonesia khususnya bagi TTI (Trade, Tourism, & Investment)” Pembicara : Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI Moderator : Jaya Suprana
  • 62. Mengapa Budaya dan pariwisata menjadi penting bagi Nation Branding dan Pengembangan Ekonomi Kreatif? Aktivitas budaya Indonesia manakah yang paling ingin dilihat oleh pihak asing? Objek wisata apakah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara? Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa Indonesia Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap budaya kontemporer Indonesia (film, musik, seni, sastra)? Bagaimana persepsi dunia internasional terhadap negara Indonesia khususnya terkait dengan turisme Indonesia? Apakah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan turisme Indonesia? Bagaimana rencana program Departemen untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal budaya dan pariwisata? 32 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : “Aktivasi Nation Branding : "Budaya & Pariwisata Indonesia Sebagai Kekuatan Baru Menuju Indonesia Kreatif” Pembicara : Ir. Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI Moderator : Jaya Suprana
  • 63. Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas? Bagaimanakah kreativitas tersebut dapat terus diasah hingga pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) Paparan singkat mengenai kondisi industri kreatif di Australia dan bentuk dukungan Pemerintah-bisnis-intelektual untuk pengembangan Industri kreatif tersebut Saran Pengembangan industri kreatif di Indonesia: Prinsip dasar atau hal utama yang harus diperhatikan oleh Pemerintah-bisnis-Intelektual untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia? 33 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : ” Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi Pendukung Industri kreatif dan Linkage Pendidikan dengan Dunia Usaha” Pembicara : Prof. John Hartley BA (Hons), PhD, D.Litt, FAHA, FRSA, FQA, Research Director ARC Center of Excellence For Creative Industries and Innovation, Queensland University of Technology Moderator : Jaya Suprana
  • 64. Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi? Kreativitas diakui dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Bagaimanakah kurikulum pendidikan formal yang sudah ada dapat mendukung penciptaan insan-insan kreatif Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPDIKNAS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 34 Hari PertamaSESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Formal, Pendukung Penciptaan Insan Kreatif Indonesia” Pembicara : Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, Menteri Pendidikan Nasional Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
  • 65. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan mental dan mengapa kesehatan mental sangat penting dalam penciptaan generasi kreatif? Bagaimanakah kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia yang merupakan pondasi dalam ekonomi kreatif Indonesia Bagaimanakah sebaiknya kebijakan dan strategi (langkah-langkah) yang diperlukan untuk pembangunan kesehatan mental bagi penciptaan insan kreatif Indonesia? Bagaimana langkah-langkah tersebut dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal maupun informal? Bagaimanakah sebaiknya kebijakan pemerintah dalam hal penciptaan kesehatan mental, sistem pendidikan formal maupun informal untuk mendukung penciptaan insan kreatif Indonesia? 35 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Membangun Generasi Kreatif Dengan Memperhatikan Kesehatan Mental Anak Sejak Dini, dan Sistem Pendidikan Formal Dan Informal yang Sesuai” Pembicara : Psikiater, Prof. Luh Ketut Suryani Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
  • 66. Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Pembangunan Kreativitas, Budaya Membaca dan Menulis Sejak Masa Kanak-Kanak” Pembicara : P. Bobby Hartanto Mpsi, Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi. Kondisi anak Indonesia, khususnya pre-school dan anak sekolah dasar terkait dengan kebijakan pendidikan yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas, dan mengapa penting dibangun sejak masa kanak-kanak? Budaya membaca dan menulis dianggap sebagai salah satu aspek yang dapat menumbuhkan kreativitas, bagaimana menumbuhkan budaya membaca dan menulis sejak masa kanak-kanak? Bagaimana peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah mendukung peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? 36
  • 67. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor musik di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor musik Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 37 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Musik” Pembicara : Band Sore, Best Album/EP Cover of The Year (albumPorts of Lima) Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
  • 68. Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Peluang Dan Tantangan Pekerja/Insan Kreatif Indonesia Di Luar Negeri, Serta Kebijakan Pendukung Pekerja/Insan Kreatif Untuk Berkarya” Pembicara : Dr. Ir Erman Suparno, MBA, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Cukup banyak pekerja kreatif Indonesia berkarya di luar negeri, misalnya subsektor piranti lunak, arsitektur, animasi dan lain-lain. Bagaimana pemerintah melihat situasi ini, dan bagaimana caranya mengoptimalkan peran mereka, agar dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri kreatif nasional? Bagaimana langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan entrepeneur-entrepeneur kreatif di Indonesia? Kreativitas dapat menjadi pemicu peningkatan produktivitas. Bagaimana langkah pemerintah untuk dapat meningkatkan kreativitas tenaga kerja Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh MENAKERTRANS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 38
  • 69. 39 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Sekolah Bisnis Manajemen (SBM): Strategi Pengembangan Insan Kreatif Dan Entrepreneurship DiPerguruan Tinggi” Pembicara : Dr. Togar Simatupang Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia (pendekatan kurikulum, apakah sudah banyak yang mengarah kepada penciptaan kretivitas dan entrepreneurship Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi untuk dapat menghasilkan anak didik yang siap bersaing dan masuk ke dalam dunia kerja Kerangka strategi pengembangan insan kreatif dan entrepreneurship yang dilakukan SBM ITB Rekomendasi kepada pemerintah, pelaku usaha dan terutama dunia perguruan tinggi untuk dapat mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia
  • 70. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor animasi di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor animasi Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 40 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Animasi” Pembicara : Adrian Elkana, Castle Production Director Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
  • 71. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor film di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor Film Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 41 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Film” Pembicara : Sakti Parentean, World Champion of International Young Creative Enterpreneur, London 2008 Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
  • 72. Paparan kondisi umum mengenai pembiayaan UKM, terkait dengan: model-model pembiayaan yang sedang dijalankan, permasalahan yang dihadapi (masalah agunan, masalah badan hukum UKM, komitmen Bank Sentral, Bank Pemerintah, Bank Swasta, dan Non Bank). Dalam berbagai model pembiayaan tersebut, apakah UKM sektor-sektor industri kreatif memiliki peluang memperoleh pembiayaan? Apakah strategi memperoleh pembiayaan yang ditawarkan atau diusulkan oleh Departemen kepada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik? Program dan kegiatan MENKOP-UKM terkait dengan pengembangan UKM/IKM kreatif yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 42 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Kondisi, Peluang, Tantangan, Strategi Dan Program Pengembangan Pembiayaan UKM Industri Kreatif Indonesia” Pembicara : Drs. Suryadharma Ali, MSi, Menteri Negara Koperasi dan UKM Moderator : Nawir Messy
  • 73. Latar belakang, tujuan, durasi dan keberlanjutan program, perbedaan dari model pembiayaan lainnya Bagaimanakah skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, persyaratan dan prosedur memperoleh pembiayaan? Siapa target pembiayaan yang akan diberikan? Apakah industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik dapat menjadi target pembiayaan? Sejauh mana sosialisasi PKBL ini disampaikan kepada masyarakat? Apakah sudah ada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik yang diberikan bantuan pembiayaan PKBL ini? (mohon disajikan cerita sukses PKBL bagi pelaku kreatif) Bentuk dukungan BUMN untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 43 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif Oleh BUMN Melalui Skema PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)” Pembicara : Dr. Sofyan Djalil, Menteri Kementrian Badan Usaha Milik Negara Moderator : Nawir Messy
  • 74. Definisi sektor Industri kreatif belum ada di dalam definisi Bank Indonesia. Bagaimana hal ini dapat segera diselesaikan? Bagaimana mengatasi permasalahan: kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimanakah model pembiayaan yang paling sesuai untuk industri kreatif? Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia Apakah langkah Bank Indonesia untuk mendukung pembiayaan bagi industri kreatif Indonesia? Bentuk dukungan Bank Indonesia untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 44 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ” Kebijakan Pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia” Pembicara : Dr. Miranda Goeltom, PLT Gubernur Bank Indonesia Moderator : Nawir Messy
  • 75. Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya, dan mana yang diprioritaskan. Bagaimana kebijakan BNI mengenai kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh BNI. Pengalaman BNI mengenai: kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan industri kreatif. Rekomendasi untuk Pemerintah, Pelaku Usaha, berkaitan dengan pembiayaan industri kreatif. 45 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ” Pengalaman dan Usulan Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif oleh Perbankan ” Pembicara : Felia Salim, BA, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Moderator : Nawir Messy
  • 76. Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya oleh Bank Mandiri Kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan yang diberikan kepada industri kreatif di Indonesia Cerita sukses pembiayaan oleh Bank Mandiri Rekomendasi untuk model pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia 46 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Dan Model Pembiayaan Bagi Industri Kreatif Di Indonesia” Pembicara : Bank Mandiri Moderator : Nawir Messy
  • 77. Review kondisi infrastruktur jaringan internet, jangkauan, dan biaya akses internet oleh publik Bagaimanakah strategi DEPKOMINFO dalam mengembangkan infrastruktur TIK di Indonesia yang dapat mempermurah biaya akses internet oleh Publik? Bagaimanakah strategi peningkatan kapasitas SDM terkait dengan computer literacy & internet literacy Pengembangan kebijakan keamanan bertransaksi elektronik dan pemanfaatan akses internet dan konten digital di Indonesia. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dalam mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 47 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Percepatan Pertumbuhan Infrastruktur Dan Kebijakan TIK Di Indonesia” Pembicara : Prof. Dr. Ir. Muhammad Noeh, DEA, Mentri Komunikasi dan Informasi RI Moderator : Rusmanto - AOSI
  • 78. Kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi Kerangka strategi Pengembangan Industri Kreatif Di Inggris Program pengembangan industri kreatif di Inggris, khususnya yang terkait dengan industri film, animasi, musik, penerbitan dan percetakan, piranti lunak, dan desain khususnya desain kemasan Model organisasi Pengelolaan Pengembangan Industri Kreatif di Inggris Pola koordinasi pengembangan Industri Kreatif di Inggris antara pemerintah-bisnis-intelektual Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran pengembangan Industri Kreatif di Indonesia 48 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Oleh DCMS” (DCMS CREATIVE ECONOMY PROGRAMME- CEP) Pembicara : Shelagh Ann Wright (Creative Economy Programme, London) Moderator : Rusmanto - AOSI
  • 79. Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di India Kerangka strategi pengembangan konten digital di India Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di India Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 49 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di India ” Pembicara : R. Srinivasan, Global Pre-sales Head of The Government Industry Solutions Unit, TATA Consultancy Service Moderator : Rusmanto - AOSI
  • 80. Sektor-sektor Industri TIK yang akan dikembangkan oleh DEPPERIN Kerangka strategi pengembangan industri TIK di Indonesia Sentra atau daerah-daerah yang akan difokuskan untuk pengembangan industri TIK di Indonesia Sertifikasi profesi TIK Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPPERIN untuk mengembangkan industri TIK di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 50 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Peluang, Tantangan, Strategi & Program Pengembangan Industri TIK Di Dalam Negeri” Pembicara : Drs. Fahmi Idris Moderator : Rusmanto - AOSI
  • 81. Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di Cina ” Pembicara : Timothy Leung, Alibaba.com Moderator : Rusmanto - AOSI Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di Cina Kerangka strategi pengembangan konten digital di Cina Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di Cina Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 51
  • 82. Potret subsektor animasi Indonesia: kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi Usulan Strategi Pengembangan Animasi Indonesia, kepada Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Bisnis 52 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Pengembangan Digital Konten Di Indonesia: Usulan Strategi Pengembangan Konten Animasi Di Indonesia” Pembicara : Wahyu Aditya Moderator : Rusmanto - AOSI
  • 83. 2. Lokakarya Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 84.
  • 85. Iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha di industri kreatif;
  • 86. Penghargaan/apresiasi terhadap insan kreatif Indonesia dan karya kreatif yang dihasilkan;
  • 87. Percepatan tumbuhnya teknologi informasi dan komunikasi;
  • 88. Lembaga Pembiayaan yang mendukung pelaku industri kreatif.“Rencana Aksi triple helix dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya dan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)”
  • 89. 55 TUJUAN & OUTPUT LOKAKARYA Output Tujuan Komitmen pelaksanaan program secara sinergis antar Triple Helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi dan evaluasi perkembangan industri kreatif pasca peluncuran cetak biru industri kreatif Indonesia Identifikasi perkembangan dan kebutuhan infrastruktur e-Commerce di Indonesia dan Identifikasi program yang dilakukan oleh triple helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia Merumuskan sinergi pengembangan EK Indonesia menjadi langkah nyata yang fokus dan tepat sasaran
  • 91.
  • 92. Peningkatan budaya membaca, ex: wajib membaca, program membaca ibu dan anak, hari buku nasional, hari membaca
  • 93. Permen No. 2/2008 bisa mematikan industri buku pelajaran, bagaimana solusinya
  • 94. Kesiapan transisi menuju paperless dan kesiapan infrastruktur internet
  • 95. Penulis berbakat sebagai mitra binaan BUMN (CSR)
  • 96. Penyediaan Lembaga pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan (CSR)
  • 97. Model pembiayaan yang sesuai untuk bisnis penerbitan dan percetakan
  • 98. Apresiasi dan penghargaan profesi di Subsektor Penerbitan dan Percetakan (ex: penulis, editor, layouter)
  • 99. Pendidikan/Pelatihan informal bagi profesi Subsektor Penerbitan dan Percetakan
  • 100.
  • 101. Kebijakan menyangkut bahan baku kertas, ex: bea masuk/import, kualitas produksi dalam negeri
  • 102. Pola distribusi menyebabkan mahalnya harga buku, bagaimana solusinya
  • 103. Manajemen: database komik yang menyulitkan mencari komik Indonesia, display komik dimana komik tidak dikumpulkan dalam satu section padahal jumlahnya mungkin lebih banyak dari komik Jepang
  • 104. Kondisi dan hambatan perkembangan industri penerbit
  • 105. Kondisi dan hambatan perkembangan komik Indonesia
  • 106.
  • 107. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 60 SUBSEKTOR PIRANTI LUNAK Moderator: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. (Fasilkom UI) TOPIK “Pembangunan Industri Piranti Lunak Nasional yang mampu bersaing dengan industri piranti lunak asing, dan konten lokal dapat menjadi andalan.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Dr. Setyanto P Santosa – Ketua Mastel Djarot Subiantoro (Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Indonesia) Rusmanto (AOSI) Potensi pasar domestik terbilang besar, bagaimana alternatif-alternatif cara mengoptimalkannya? Bagaimana meningkatkan pangsa pasar di luar negeri Tenaga kerja murah (outsource asing): apakah kekuatan atau kelemahan, bagaimana menyikapinya Banyaknya pekerja IT di luar negeri (pembajakan talent lokal), bagaimana solusinya Perkembangan Open Source Indonesia Usulan pengembangan Open Source Indonesia
  • 108. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 61 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA Dr. Ir. ChoirulDjamhari - Depkop UKM Ariana Susanti – Federasi Pengemasan Indonesia Garuda Food Potensi pasar domestik besar, bagaimana mengoptimalkannya? Kemungkinan menggunakan tokoh animasi nasional sebagai lokomotif pengembangan pasar Solusi lisensi software mahal Iklim kondusif untuk tumbuhnya industri desain kemasan Apresiasi masyarakat terhadap desain Permasalahan dan Solusi Teknologi Entrepeneurship Kelangkaan Bahan baku dan inovasi bahan baku Preferensi pasar domestik dan internasional terhadap kemasan Aspek-aspek dan standar-standar yang harus dipenuhi dalam desain kemasan, untuk memasuki pasukan
  • 109. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 62 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Mizan Allan de Neve Ir. Edi Sufiardi- DepPerindustrian, Direktur Pangan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Direktur Mikro dan Retail Banking BankMandiri Lisensi software dan open source Pilihan menjadi industri informal, atau berkarir di luar negeri Strategi branding desain kemasan Bahan baku dan Mesin Software dan Open Source Desain Center/Klaster Desain Pendampingan desain bagi UKM Alternatif-alternatif pembiayaan yang mungkin untuk subsektor desain kemasan (PKBL BUMN, Venture Capital, Microbanking, koperasi dll) Insentif pertumbuhan yang mungkin
  • 110.
  • 112.
  • 113. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 65 SUBSEKTOR MUSIK Moderator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia) TOPIK “Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Direktur Pajak II- DitjenPajak (Depkeu) Regulasi tarif, misal: bahasa Inggris di lagu Indonesia dikenakan tarif berbeda Alat musik sebagai barang mewah
  • 114. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 66 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Gotot Prakoso TjetjepSuparman - Depbudpar Ir. Bambang Yuwono - Pesona Edukasi Kendala Pangsa pasar dan Solusi Peluang Mobile Animation Peluang animasi di game, desain interior, arsitektur, film, corporate animation, special effect, militer, kedokteran, klip musik Daya saing lemah, biaya tinggi Kondisi pasar, regulasi dan insentif pengembangan pasar Klasifikasi dan departemen mana yang mengelola animasi Technopark, klaster animasi Pengembangan konten lokal Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
  • 115. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 67 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Denny Djoenaid (Ainaki) Dewi -Diknas Ramon Bangun (DEPPERIN) Komersialisasi, kemudahan pameran dan ekspor animasi ke luar negeri Intensifikasi festival, oleh siapa dan bagaimana Penghargaan yang kurang ditindaklanjuti Pendidikan animasi Kualitas pengajar Animasi sebagai alternatif metode mengajar (peningkatan apresiasi dan pasar) Solusi lisensi software Optimalisasi open source Perbaikan Teknologi Pelatihan informal peningkatan kualitas
  • 116. 68 RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Bullit Sezariza - Pelaku Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
  • 117.
  • 121. Kemungkinan membentuk Laboratorium film dan jasa teknik film dengan menghidupkan kembali PPFN
  • 122. Pelatihan informal, beasiswa ke luar negeri bagi profesi subsektor film
  • 123.
  • 124. Pelatihan informal, beasiswa ke luar negeri bagi profesi subsektor film
  • 125. Lembaga Pemberi Penghargaan yang prestisius dan berkesinambungan
  • 127. Usulan mengatasi terkonsentrasinya sebaran bioskop di Jakarta dan Jawa Barat
  • 128. Banyaknya produser yang tidak produktif
  • 129. Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya
  • 130.
  • 131. Komponen-komponen biaya pembuatan film yang mungkin untuk diminimasi, dan rekomendasi langkah pelaksanaannya
  • 132. Pengembangan Film Pendek dan Independen71
  • 133.
  • 134. harga akses internet masih tinggi
  • 135. Online Culture bagi masyarakat
  • 136. Budaya/kesadaran akan tata cara memasuki dunia E-Commerce
  • 138. Harga hardware/device masih mahal (komputer, notebook)
  • 139. Kemungkinan pengembangan industri hardware dan komputer di Indonesia
  • 140. Online dan Computer Culture bagi masyarakat
  • 141.
  • 142. Rekomendasi kepada Pemerintah dan dunia bisnis
  • 143. Pengembangan Pasar, Target pasar: Pasar luar negeri jadi prioritas, pasar dalam negeri belum siap?
  • 144. Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi
  • 145. Metode, tata cara pengembangan e-Commerce yang baik dan berhasil (pengalaman best practice)
  • 146.
  • 147. harga akses internet masih tinggi
  • 148. Online Culture bagi masyarakat
  • 149. Budaya/kesadaran akan tata cara memasuki dunia E-Commerce
  • 151. Harga hardware/device masihmahal (komputer, notebook)
  • 154.
  • 155. Rekomendasi kepada Pemerintah dan dunia bisnis
  • 157. Pengembangan Pasar: Target pasar: Pasar luar negeri jadi prioritas, pasar dalam negeri belum siap
  • 158. Rekomendasi kepada Pemerintah, Bisnis dan Akademisi
  • 159. Metode, tata cara pengembangan e-Commerce yang baik dan berhasil (pengalaman best practice)
  • 160.
  • 161. 77 KONSEP DIALOG DUBES Dialog Dubes ini akan difokuskan untuk membahas: Perkembangan industri kreatif unggul di masing-masing negara, bagaimana kerangka konsep strategi pengembangan dan koordinasi kelembagaannya bisa dijalankan. Peluang industri kreatif untuk menembus pasar internasional khususnya pada subsektor yang menjadi fokus pembahasan. Pameran yang sesuai dengan industri dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional: waktu, lokasi, produk dan produsen unggulan, persyaratan dan perizinan, siapa pengunjung utama Ajang penghargaan internasional yang dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional Organisasi dan asosiasi-asosiasi pemerhati insan kreatif di masing-masing negara “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Animasi, Penerbitan & Percetakan, Desain, Film, Musik dan Software di Pasar Asia, Eropa , Amerika dan Australia”
  • 162.
  • 163. Mensosialisasikan dan mengidentifikasikan peluang industri kreatif di pasar internasional.
  • 164. Mengupayakan terbukanya akses terhadap pelaku kreatif di luar negeri sehingga tercipta jejaring kreatif di dalam negeri dengan luar negeri.
  • 165. Mengidentifikasikan ajang penghargaan insan kreatif di luar negeri sebagai wahana bagi insan kreatif Indonesia GO INTERNASIONAL.Note: Produk kreatif yang dimaksud lebih difokuskan kepada film, desain packaging, musik, animasi, software, penerbitan & percetakan.
  • 169. 4. Dialog PEMDA Brief Konsep Pelaksanaan: 82
  • 170. 83 KONSEP DIALOG PEMDA “Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Dialog Pemda pada Konvensi PPKI 2009 akan menghadirkan lima orang pembicara dari lima Pemda di Indonesia. Lima daerah yang dipilih merupakan daerah yang paling menonjol dalam hal pengembangan industri kreatif di Indonesia.
  • 171. 84 TUJUAN & OUTPUT DIALOG PEMDA Output Tujuan Memberikan stimulus kepada daerah-daerah lain agar bisa dan mau menggali potensi daerah masing-masing untuk kemudian dikembangkan dalam sektor-sektor industri kreatif. Membangun jejaring ekonomi kreatif antar daerah dan antara Pemda dengan pemerintah pusat Mengidentifikasikan indikasi geografis bagi daerah-daerah Terpetakannya indikasi geografis potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Terciptanya jejaring pelaku & pengusaha kreatif antara pusat dan daerah
  • 174. 87 Dialog Pemda“Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Topik : ” Konsep pengembangan Tata kota atau daerah kreatif” Pembicara : Ir. M. Ridwan Kamil, March Moderator : Marco Kusumawijaya Apa saja parameter untuk dapat disebut kota/daerah kreatif? Kota/daerah mana di luar dan di dalam negeri, yang layak disebut kota/daerah kreatif, mengapa? Bagaimana konsep tata ruang ideal untuk daerah/kota kreatif? Saran dan rekomendasi untuk Pemda/Pemkot yang ingin menjadi kota/daerah kreatif.
  • 175. 88 Dialog Pemda“Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Topik : ” Indikasi geografi sebagai salah satu cara perlindungan HAKI kearifan lokal Indonesia” Pembicara : Dr.Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA Moderator : Marco Kusumawijaya Apa yang dimaksud dengan indikasi geografis ini? mengapa Indikasi Geografis itu penting? Persyaratan produk/jasa untuk menjadi Indikasi geografis? Produk/jasa apa saja (daerah mana) yang saat ini sudah layak dijadikan indikasi geografis? Siapa yang paling bertanggung jawab untuk menetapkan dan mendaftarkan indikasi geografis? Perselisihan yang umum terjadi mengenai indikasi geografis, bagaimana menyikapinya? Bagaimana mentransformasi indikasi geografis menjadi bernilai ekonomi?
  • 176. 5. Art Talk Brief Konsep Pelaksanaan: 89
  • 177. 90 KONSEP ART TALK Art Talk berkonsep forum diskusi antara para seniman dan sejumlah pemerhati dunia seni di Indonesia. Sejumlah artis dan selebritis akan diundang sebagai pembicara. Kalangan akademisi dan pemerintah juga akan dilibatkan sebagai unsur pendukung bagi pergerakan kreatifitas di sektor industri kreatif. Kalangan umum terutama anak muda yang tertarik dan berbakat di bidang seni menjadi target utama sebagai peserta dalam Art Talk. "Perkembangan Seni Rupa di Indonesia dan Potensi Indonesia sebagai Tuan Rumah dalam International Art Fair Pertama di Tahun 2010"
  • 178. 91 TUJUAN & OUTPUT ART TALK Output Tujuan Art Talk menjadi wadah bagi pihak-pihak terkait untuk saling bertukar informasi terbaru mengenai perkembangan seni di Indonesia langsung dari para pelaku seni yang terlibat di dalamnya. Kesepahaman mengenai isu utama yang terkait dengan seni di Indonesia Strategi dan konsep pelaksanaan kegiatan international art fair yang diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia di mata Dunia
  • 180. 93 SUSUNAN ACARA ART TALK
  • 181. 6. KlinikKonsultansi Brief Konsep Pelaksanaan: 94
  • 182. 95 KONSEP KLINIK KONSULTASI Klinik Konsultasi dibutuhkan karena masyarakat, konsumen, dan pelaku usaha memerlukan informasi dan konsultasi mengenai: Informasi usaha dan kelembagaan perdagangan oleh DEPDAG HKI oleh DEPKUMHAM & DEPPERIN Desain, Kemasan dan barcode oleh DEPPERIN dan SWASTA Perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen, ketentuan barang beredar dan kemetrologian oleh DEPDAG Informasi perdagangan Luar Negeri oleh DEPDAG Informasi berbagai hasil kajian SMEDA (Small, Medium Enterprises, Development agencies) oleh MENKOP UKM Informasi program UKM Kreatif: pameran pangan nusa, pameran TEI, pameran ekonomi kreatif, dll “Pelayanan Konsultasi & Informasi terpadu bagi penguatan usaha kreatif UKM/IKM”
  • 183. 96 TUJUAN & OUTPUT KLINIK KONSULTASI Output Tujuan Meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha mengenai: HKI, desain, kemasan dan barcode, pendaftaran & perizinan usaha sektor perdagangan dalam negeri (waralaba, MLM, SIUP, Keagenan, P3A, dll) Mensosialisasikan perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen pengawasan barang beredar dan kemetrologian, Mensosialisasikan tatacara untuk memperoleh pembiayaan bagi UKM Mensosialisasikan kegiatan PEMERINTAH terkait dengan pengembangan Ekonomi kreatif, misal: pameran pangan nusa, pameran ekonomi kreatif, Trade Expo Indonesia, Perizinan/Kebijakan Ekspor, dll Pelaku UKM/IKM lebih memahami bagaimana menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan lebih baik Tersosialisasikannya program & kebijakan pemerintah kepada masyarakat Masyarakat/konsumen dapat mengetahui perkembangan/dinamika usaha kreatif di Indonesia
  • 184. DESKRIPSI KEGIATAN KLINIK KONSULTASI 97
  • 185.
  • 186. Informasi pengawasan barang dan kemetrologian
  • 187.
  • 189.
  • 190.
  • 191.
  • 193. D & D Pack
  • 194.
  • 195.
  • 198. Ekspor oleh DEPDAGDalam kegiatan Workshop ini akan diundang sejumlah panelis dan pakar-pakar terkait dan akan dihadiri oleh “Kolaborasi & Integrasi Industri Kreatif dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri”
  • 199.
  • 200. Membangun jejaring para pelaku di sektor ekonomi kreatif sehingga terjadi akselerasi pengembangan usaha kreatif di Indonesia.
  • 201. Mensosialisasikan pentingnya desain dan branding bagi produk kreatif lokal untuk dapat menembus pasar internasional
  • 202. Mensosialisasikan tatacara ekspor sehingga dapat menambah pengetahuan pelaku bisnis khususnya UKM untuk dapat mengekspor produk kreatifnyaSDM dengan kapasitas yang lebih baik dalam melakukan branding, pengemasan produk makanan olahan, sertifikasi produk makanan olahan, dan bagaimana melakukan ekspor
  • 203. DESKRIPSI KEGIATAN WORKSHOP & PELATIHAN 103
  • 204. 104 SUSUNAN ACARA WORKSHOP & PELATIHAN
  • 205. 105 SUSUNAN ACARA WORKSHOP & PELATIHAN
  • 206. 8. HKIMart Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 207. 107 KONSEP HKI MART HKI Mart merupakan forum yang mempertemukan antara franchiser dengan calon pengguna (user) dari franchise yang ada. Penemu ini akan difokuskan pada franchiselokal yang ada di Indonesia sedangkan user adalah UKM yang ada di Indonesia dan masyarakat umum yang berminat untuk berinvestasi pada franchise. Forum dilaksanakan dengan lebih rileks acara akan dilaksanakan dengan konsep seperti talk show. "Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Waralaba dan Pemasaran Invensi serta Penegakan Hukum atas pelanggaran Merk “
  • 208. 108 TUJUAN & OUTPUT HKI MART Output Tujuan Menyediakan wahana bagi para franchiser dan user agar apat bertukar informasi dan pengetahuan mengenai produk franchise yang dimiliki serta keuntungan yang akan diperoleh dengan memanfaatkan franchise tersebut. Mensosialisasikan hak dan kewajiban franchise dan user, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Memfasilitasi penyusunan prosedur kerjasama yang tepat antara inventor dan user. Terciptanya jejaring antara franchise dan user sehingga dapat terjadi sinergi yang positif Prosedur kerjasama antara franchise dan user yang adil
  • 211. 9. Anjungan Pendidikan Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 212. 112 KONSEP ANJUNGAN PENDIDIKAN Anjungan pendidikan, pada Konvensi PPKI ke-3 tahun 2009 ini akan memfokuskan pada peserta tingkat Perguruan Tinggi yang menciptakan insan kreatif di sektor yang menjadi fokus pembahasan dalam PPKI ini. Anjungan Perguruan Tinggi tersebut juga akan menampilkan sejumlah kreativitas dan aksi seni yang telah dikembangkan di lingkungan akademik masing-masing. “Lembaga Pendidikan Pencetak Insan Kreatif Indonesia “
  • 213.
  • 214. Mensosialisasikan program-program dan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif Indonesia
  • 215.
  • 216. 10. Anjungan Pembiayaan Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 217. 116 KONSEP ANJUNGAN PEMBIAYAAN Pembiayaan merupakan hal penting dalam membangun usaha, termasuk usaha di sektor ekonomi kreatif. Dengan alasan inilah Konvensi PPKI 2009 juga membuka Anjungan Pembiayaan yang akan mengundang lembaga perbankan dan keuangan lain. Dalam anjungan pembiayaan ini akan disajikan informasi mengenai prosedur untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan terkait “Pembiayaan bagi Industri Kreatif Indonesia”
  • 218. 117 TUJUAN & OUTPUT ANJUNGAN PEMBIAYAAN Output Tujuan Mensosialisasikan produk pembiayaan yang ditawarkan/dimiliki oleh lembaga pembiayaan di Indonesia. Mensosialisasikan prosedur dan persyaratan dalam pengajuan pembiayaan kepada lembaga pembiayaan di Indonesia Masyarakat yang lebih memahami produk pembiayaan, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengajuan pembiayaan
  • 219. DESKRIPSI KEGIATAN ANJUNGAN PEMBIAYAAN 118 Bank Rakyat Indonesia Bank Muamalat BNI 46 Bank Bukopin SMESCO Bank DKI Bank Syariah Mandiri Jamkrindo Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir KODANUA KOSPIN JASA Trading Board Menkop & UKM
  • 220. 119 Brief Konsep Pelaksanaan: 11. Forum Masyarakat Batik Indonesia
  • 221. 120 KONSEP FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, kalangan bisnis, dan pemerintah), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia “Pengembangan Batik sebagai Mata Budaya Tak Benda Indonesia”
  • 222. 121 TUJUAN & OUTPUT FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA Output Tujuan Menyosialisasikan batik sebagai Mata budaya yang memiliki nilai ekonomi Mengidentifikasikan program pengembangan SDM pembatik Indonesia sejak dini, yaitu di tingkat pendidikan Menengah dan atas Mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri batik di Indonesia Strategi serta langkah-langkah pengembangan Industri batik di Indonesia
  • 223. DESKRIPSI KEGIATAN FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA 122
  • 224. 123 SUSUNAN ACARAFORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA
  • 225. 12. Sidang Pleno Brief Konsep Pelaksanaan:
  • 226. 125 KONSEP SIDANG PLENO Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, Business, dan government), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia “Implementasi cetak biru ekonomi kreatif oleh Triple Helix untuk kesejahteraan bangsa”
  • 227. 126 TUJUAN & OUTPUT SIDANG PLENO Output Tujuan Mengevaluasi pelaksanaan konvensi PPKI Menginventarisir kesepahaman,komitmen, permasalahan, ataupun isu yang berhasil diidentifikasi selama kegiatan konvensi berlangsung Menyimpulkan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif (khususnya sektor yang menjadi fokus utama dalam PPKI) oleh triple helix untuk bersama-sama berupaya untuk mengembangkannya Kesepahaman dan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix.
  • 229. KEPANITIAAN PPKI 1. Ketua Pelaksana : Kepala Pusat Pelayanan Informasi Ekspor, BPEN, Departemen Perdagangan. Wakil : Direktur Industri Logam dan Elektronik, Departemen Perindustrian. 2. Sekretariat Penanggungjawab : Sekretaris BPEN, Departemen Perdagangan Wakil : Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Publikasi (PPIE BPEN) 3.Bidang Materi (Seminar, Lokakarya dan Dialog) Penanggungjawab : Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan Wakil : Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan) 4. Bidang Persidangan (Pembicara Seminar, Narasumber Lokakarya dan Moderator Konvensi) Penanggungjawab : Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan Wakil : Direktur Konvensi, Incentif dan Pameran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 5. Notulensi & Penghubung Penanggung Jawab : Kepala P3WAE (BPEN, Departemen Perdagangan) Wakil : Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data (PPIE BPEN) 128
  • 230. KEPANITIAAN PPKI 6. Dialog Lintas Sektoral dan Peluang Pasar Penanggung Jawab : Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya, Kementrian Negara Koperasi & UKM Wakil : Sekretaris BPPP, Departemen Perdagangan 7. Pelatihan dan Workshop Penanggung Jawab : Kepala BBPPEI, Depdag Wakil : Merry (BBPPEI, Depdag) 8. Klinik Konsultasi Penanggung Jawab : Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Departemen Perdagangan Wakil : Direktur Kerjasama dan Pengembangan, Depkumham 9. Anjungan Perguruan Tinggi dan Sekolah Penanggung Jawab : Sekretaris Jendral Depdiknas Wakil : Kepala Pusat Informasi dan Humas, Depdiknas 10. Anjungan Pembiayaan Penanggung Jawab : Deputi bidang Pembiayaan, Kementrian Negara Koperasi & UKM Wakil : Asdep Urusan Program Pendanaan, Kementrian Negara Koperasi & UKM 129
  • 231. KEPANITIAAN PPKI 11. Bidang Kepesertaan dan Undangan Penanggung Jawab : Kepala P3WATT BPEN, Depdag Wakil : Kabag. Pameran, Evaluasi dan Pelaporan (Set. BPEN) 12. Bidang Umum dan Perlengkapan Penanggung Jawab : Yaya Supriyadi (Set. BPEN) Wakil : Bambang Harmanto (Set. BPEN) 13. Bidang PR dan Protokoler Penanggung Jawab : Kepala Biro Umum, Departemen Perdagangan Wakil : Putu Arsana (Setjen Depdag) 14. Keuangan Penanggung Jawab : Hari Wartono (Set. BPEN) Wakil : Yasman (Set. BPEN) 130
  • 232.
  • 235.
  • 240. Penyediaan Ruang untuk Media Center dan telekomunikasi
  • 241. Ruang VIP for pembicara
  • 246.
  • 247. RENCANA AKSI 136 MANAJEMEN PESAN: Detil aksi topline dalam bagaimana manajemen pesan akan diimplementasikan, dengan mempertimbangan fakta di bawah ini: Meliputi subsektor: Penerbitan dan Percetakan Desain (Kemasan) Animasi Musik Film Piranti Lunak E-commerce- tangible products E-commerce-intangible products Kegiatan: HariKe-1 (Seminar): Nation branding – industri kreatif go international Financial institutions development for creative industry HariKe- 2 (Seminar): Pengembangan Ekonomi Digital Pengembangan Masyarakat Kreatif HariKe- 3 (Pelatihan): Pelatihan 8 subsektor HariKe- 4 (Dialog): Dialog Duta Besar Dialog Pemerintah Daerah Dialog komunitas kreatif Lainnya: Klinik konsultasi untuk UKM untuk mengembangkan ekonomi kreatif Faktor eksternal: Kegiatan 3 hari 5,000 partisipan 6 ruangan di tempat berlangsungnya acara
  • 248. 137 RENCANA AKSI Pemetaan media dan undangan berdasarkan topik atau diskusi subsektor
  • 249.
  • 250. Mengumpulkan materi dari para pembicara untuk Tim Penulisan
  • 251. Pemetaan media, undangan pendampingan, dan mengakomodasi untuk permintaan wawancara khusus
  • 252. Rilis Pers, konferensi, dan fotokopi
  • 253.
  • 254.
  • 256. 141 Pekan Produk Kreatif Indonesia PPKI 2009 Terima kasih

Notas do Editor

  1. Foto buku, makanan olahan, no asosiasi