O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

Perencanaan proglat.ppt

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
6 prinsip prinsip latihan
6 prinsip prinsip latihan
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 15 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a Perencanaan proglat.ppt (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

Perencanaan proglat.ppt

  1. 1. PERENCANAAN PROGRAM LATIHAN ERWIN SETYO KRISWANTO AWAN HARIYONO
  2. 2. SASARAN DAN TUJUAN LATIHAN Sasaran utama latihan: meningkatkan kualitas fisik, kualitas fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis atlet. Tujuan latihan fisik: meningkatkan kebugaran energi dan kebugaran otot. Tujuan latihan psikis adalah meningkatkan afektif dan kognitif “Bagaimana menyusun program latihan agar sasaran latihan dapat tercapai tepat waktu?”
  3. 3. Program latihan berisikan materi teori dan praktek yang secara garis besar akan dijabarkan secara rinci ke dalam unit (sesi) latihan. Menyusun program latihan perlu memperhatikan: a. langkah-langkah penyusunan program latihan b. karakteristik dari cabang olahraga
  4. 4. LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM LATIHAN Waktu Pertandingan Diagnosis Kemampuan Awal (Pre tes) Penyusunan Program Latihan Penentuan Sasaran dan Beban Latihan Tujuan Latihan
  5. 5. Waktu Pertandingan Waktu pertandingan harus diketahui secara pasti Jumlah pertandingan yang akan diikuti dan target yang ingin dicapai.
  6. 6. Diagnosis Kemampuan Awal (Pre tes) Untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki oleh atlet, sehingga dalam menentukan beban latihan akan tepat sesuai dengan keadaannya. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada atlet a. Kelemahan: prioritas program latihan yang perlu ditingkatkan. b. Kelebihan: penekanan pada pemeliharaan kemampuan. Fisik, teknik, taktik, dan psikologis
  7. 7. TINJAUAN KARAKTERISTIK CABANG OLAHRAGA 1. Predominan Sistem Energi 2. Predominan Komponen Biomotor 3. Otot & Ekstremitas yang bekerja 4. Lama Pertandingan 5. Jenis Olahraga 6. Macam Gerak 7. Teknik 8. Taktik
  8. 8. PERIODISASI LATIHAN Penjabaran materi dan sasaran latihan dengan cara memvariasikan intensitas, volume, recovery, interval, durasi, dan frekuensi ke dalam waktu tertentu yang disesuaikan dengan tahapannya. Periodisasi latihan: a . periode persiapan (persiapan tahap I & tahap II) b. periode kompetisi (prakompetisi, dan kompetisi)
  9. 9. Periode Persiapan Tahap I Memasuki periode persiapan tahap I, merupakan tahap untuk mempersiapkan peningkatan kualitas fisik dan teknik Lama waktu latihan pada periode ini antara 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) minggu. Periode persiapan I merupakan tahap peletakan landasan yang kuat bagi tahap-tahap berikutnya baik fisik, teknik, taktik maupun mental. Tujuan utama latihan pada tahap ini, antara lain untuk: meningkatkan kualitas fisik, mengajarkan keterampilan teknik baru, memelihara kemampuan terbaik pada kompetisi sebelumnya, melatihkan pola dan taktik bermain, serta meningkatkan komitmen (Rushall, Pyke, 1992: 332-333).
  10. 10. Tabel 2: Rangkuman Materi Latihan Pada Periode Persiapan Tahap I Kebugaran Otot Kebugaran Energi Keterampilan Teknik • Peningkatan kekuatan dan power kelompok otot yang kurang. • Metode latihan beban • Intensitas: submaksimal, • Volume: 2-3 seri/sesi, • Repetisi 8-10, • t. recovery 1:5-6, • t. interval 1:7-8, • Frekuensi 3x/minggu. • Kekuatan irama lambat, power irama cepat. • Kecepatan dengan lari cepat jarak pendek kurang dari 30 meter intensitas maksimal, lama aktivitas 4-5 detik, recovery 1:45, interval 1:6-7, frekuensi 1x/minggu. • Daya tahan sama dengan latihan kebugaran energi, intensitas 70- 85% dari DJ maksimal, durasi 30- 40 menit, frekuensi 1x/minggu. • Fleksibilitas 2x/hari. • Peningaktan kemampuan aerobik sampai menjelang akhir persiapan tahap I, dilanjutkan peningkatan ambang anaerobik (anaerobic threshold), • Intensitas 70-80% dari kecepatan maksimal atau 85- 90% dari DJ maksimal. • Lari selama 2-5 menit, repetisi 4-6, recovery 2-5 menit (1:1), frekuensi 1-2x/minggu. • Metode Fartlek lari 4-5 km atau lari 30 menit 1x/minggu. • Continous running lari 16-24 km atau 1-2 jam 1x/minggu. • Jogging 10-12 km atau 1 jam 1x/minggu. • Belajar dan memeprtajam teknik dasar dan khusus yang masih lemah. • Latihan menerapkan, teknik- teknik andalan dan mengurangi kesalahan. • Belajar pola-pola bertanding dan menerapkan strategi serta taktik bertanding.
  11. 11. Periode Persiapan Tahap Kedua Lama waktu latihan untuk periode persiapan tahap II antara 6 (enam) sampai 8 (delapan) minggu. Tujuan utama latihan pada periode persiapan II antara lain untuk meningkatkan dan menyempurnakan teknik dan taktik melalui bentuk drill simulasi bertanding, latihan kebugaran otot lebih diprioritaskan pada kecepatan dan power dengan gerak-gerak yang eksplosif, latihan kebugaran energi masuk pada tahap pengembangan sistem energi anaerobik. Pada periode ini tidak berarti bahwa sasaran latihan untuk kebugaran otot dan kebugaran energi yang dilakukan sebelumnya tidak perlu dilatihkan. Sasaran latihan sebelumnya tetap dipelihara yang dilakukan sebagai latihan penyela dari sasaran latihan utama. Dengan demikian latihan bersifat progresif, yang berarti dilakukan secara ajeg, maju dan berkelanjutan baik dari materi maupun sasarannya.
  12. 12. Tabel 3: Rangkuman Materi Latihan Pada Periode Persiapan Tahap II Kebugaran Otot Kebugaran Energi Keterampilan Teknik • Kecepatan gerak, reaksi, power, dan kelincahan, khusus untuk gerak-gerak dalam pertandingan silat. • Latihan dilakukan secara bersamaan dengan drill teknik, fisik, dan mental sekaligus. • Sasarannya anaerobik. • Metode kombinasi drill teknik, interval, dan kecepatan jarak pendek yang eksplosif. • Intensitas latihan maksimal, lama setiap aktivitas < 10 detik, • t. Recovery 1:3, • Interval 1:5, • Frekuensi 2- 3x/minggu. • Menekankan pada kematangan mental bertanding, melalui simulasi tanding. • Intensitas maksimal • Volume sedikit diturunkan, tetapi densitas tetap tinggi.
  13. 13. Periode Awal Kompetisi Lama waktu untuk latihan pada periode awal kompetisi ini paling tidak 4 (empat) minggu. Pada periode ini bentuk latihan sudah khusus kepada pertandingan baik dari sisi macam gerak teknik dan predominan energi yang digunakan. Artinya, sama dengan situasi pada periode kompetisi nanti, yang berbeda hanya pada intensitas dan volume latihan. Pada awal kompetisi volume latihan sedikit diturunkan dari maksimal sampai menengah, tetapi intensitas tetap maksimal.
  14. 14. Tabel 4: Rangkuman Materi Latihan Pada Periode Awal Kompetisi Kebugaran Otot Kebugaran Energi Keterampilan Teknik • Pemeliharaan seluruh komponen biomotor agar tetap prima. • Pemeliharaan seluruh sistem energi aerobik dan anaerobik agar tetap prima. • Pemeliharaan seluruh kemampuan teknik dan mental agar siap tanding.
  15. 15. Periode Kompetisi Pada periode kompetisi diharapkan kondisi atlet sudah mencapai puncak dan kesempurnaan baik fisik, teknik, dan taktik, sehingga sudah siap untuk bertanding secara teknik, fisik, dan mental. Tujuan latihan pada periode kompetisi adalah untuk menjaga agar pesilat tetap memiliki semangat juang yang tinggi, dan tetap pada kondisi puncak siap bertanding. Bentuk latihan untuk kebugaran otot dengan latihan senam yang dinamis pagi-sore, kecepatan, dan power menggunakan plyometrics. Kebugaran energi adalah anaerobik dengan latihan kecepatan eksplosif jarak pendek intensitas maksimal volume rendah. Pemeliharaan aerobik dengan jogging dan durasinya pendek.

×