3. Trikoro Dharmo
• Didirikan pada tanggal 7 Maret 1915
• Trikoro Dharmo Tiga Tujuan Mulia
a. Sakti
b. Budi
c. Bakti
• Penggagas organisasi ini adalah para
pemuda yang berkeinginan mencapai
Indonesia Merdeka
4. Trikoro Dharmo
• Tujuan organisasi Trikoro Dharmo
a. Mempererat tali hubungan antara murid bumiputera
pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan
b. Menambah pengetahuan umum bagi anggotaanggotanya
c. Membangkitkan dan mempertajam perasaan
buat segala bahasa dan kebudayaan
Hindia
d. Memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan
antar pemuda-pemuda Jawa
• Pada kongres tahun 1918 berubah nama
menjadi Jong Java
6. Jong Sumateranen Bond
• Dibentuk oleh pelajar dari Sumatera
• Tokoh nya adalah Mohammad Yamin
• Tujuan :
1. Mempererat ikatan persaudaraan pemuda pelajar
Sumatera
2. Membangkitkan perasaan bahwa mereka dipanggil
untuk menjadi pemimpin dan pendidik bangsa
3. Membangkitkan perhatian untuk menghargai adat
istiadat, seni, bahasa, kerajinan, pertanian dan
sejarah Sumatera
9. Gerakan Wanita
• Sekolah hanya untuk kaum laki-laki
• Perempuan hanya mendapat pendidikan
seputar rumah tangga
• R. A kartini seorang putri Bupati menuangkan
pemikirannya melalui surat-surat yang
ditujukan kepada sahabatnya Stella
Zehandellar dan Prof F.K Anton
• Surat-surat diterbitkan oleh J.H Abendanon
yang berjudul “Door Duirtenis Tot Lich”
10. Gerakan Wanita
• Kartini pelopor berdirinya sekolah perempuan.
• Perkumpulan Keoetamaan Istri oleh Dewi
Sartika
• Putri Mardika organisasi keputrian tertua
dan bagian dari budi utomo
• Kerajinan Amal Setia Siti Rohana Kudus
• Aisyiah didirikan tanggal 22 April 1917
bagian dari Muhammadiyah
11. Gerakan Wanita
• Perempuan mulai menerbitkan surat kabar
sendiri
• Melalui surat kabar ini kaum wanita
mengembangkan gagasannya dalam membangun
rasa kebangsaan
• Kongres Perempuan I mendirikan Perserikatan
Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Ny.
Sukanto
• PPI berganti menjadi Perserikatan Perhimpunan
Istri Indonesia
12. Gerakan Wanita
• Istri Sedar meningkatkan kesadaran kaum
perempuan Indonesia
• Menentang poligami, mendirikan studie fond
untuk anak-anak, mengadakan kursus
kesehatan, menentang perkawinan anak-anak
• Kongres perempuan menegaskan kesadaran
kaum perempuan untuk aktif membantu
terbentuknya suatu bangsa baru sebagai
bagian dari kesadaran nasional
14. Gabungan Politik Indonesia
• Merupakan gabunga dari berbagai partai
politik
• Berdiri tahun 1939
• Bersifat federasi
• Masing-masing partai memiliki kemerdekaan
untuk menjalankan program
• Kongres GAPI 1 4 Juli 1939 membahas aksi
GAPI dengan semboyannya “Indonesia
Berparlemen”
15. Gabungan Politik Indonesia
• GAPI tidak menuntut kemerdekaan penuh, tai
menuntut sebuah parlemen yang memiliki
unsur demokrasi
• 19 September 1939 GAPI menyerukan
Belanda memperhatikan aspirasi bangsa
Indonesia untuk membentuk pemerintahan
sendiri dengan memberi sebuah perwakilan
bagi rakyatnya
• GAPI menyadarkan akan pentingnya
pembentukan tata negara yang demokratis
16. Gabungan Politik Indonesia
• Tanggal 10 Mei 1941, Ratu Wilhelmina
menyatakan kesediaannya
mempertimbangkan suatu penyesuaian
ketatanegaraan
• Satu-satunya keberhasilan GAPI
pembentukan Komisi Visman
• Komisi Visman meneliti cita-cita dan pendapat
berbagai golongan masyarakat Indonesia
18. Asal nama Indonesia
• Berbagai catatan kuno bangsa India menamai
kepulauan ini Dwipantara ("Kepulauan Tanah
Seberang"), nama yang diturunkan dari kata
dalam bahasa Sanskerta dwipa (pulau) dan
antara (luar, seberang)
• Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang
beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari orang
Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi
mereka, daerah yang terbentang luas antara
Persia dan Tiongkok semuanya adalah Hindia.
19. Asal nama Indonesia
• Jazirah Asia Selatan mereka sebut "Hindia
Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai
"Hindia Belakang", sementara kepulauan ini
memperoleh nama Kepulauan Hindia
(Indische Archipel, Indian
Archipelago, l'Archipel Indien) atau Hindia
Timur (Oost Indie, East Indies, Indes
Orientales). Nama lain yang kelak juga dipakai
adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische
Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais)
20. Asal nama Indonesia
• James Richardson Logan menulis artikel The
Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi
dari Kepulauan Hindia"). Pada awal
tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya
nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab
istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia")
terlalu panjang dan membingungkan. Logan
kemudian memungut nama Indunesia yang
dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan
huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah
istilah Indonesia.
21. Asal nama Indonesia
• Eduard Douwes Dekker (1820-1887), pernah
memakai nama yang spesifik untuk
menyebutkan kepulauan Indonesia, yaitu
"Insulinde", yang artinya juga "Kepulauan
Hindia" (dalam bahasa Latin "insula" berarti
pulau). Nama "Insulinde" ini selanjutnya
kurang populer, walau pernah menjadi nama
surat kabar dan organisasi pergerakan di awal
abad ke-20