1. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
1
PERANCANGAN PROGRAM INVENTORY MATERIAL PADA PT. HIKARI
METALINDO PRATAMA CIKARANG DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Khaerul Jaza1
, Elzet2
1. Jurusan Manajemen Informatika, AMIK , Bina Sarana Informatika, Cikarang, Bekasi, Kode Pos : 17530,
Indonesia
2. Elzet, Bina Sarana Informatika, Cikarang, Bekasi, Kode Pos : 17530, Indonesia
Email : chaerul.jz@gmail.com
Abstrak
Sistem komputerisasi yang merupakan salah satu perkembangan teknologi saat ini, begitu berpengaruh
disegala bidang kehidupan, baik bidang politik, pendidikan, ekonomi, jasa maupun perdagangan. Tidak sedikit
keunggulan yang bisa kita dapatkan dari aplikasi pengolahan data yang telah terkomputerisasi, apabila dibandingkan
dengan sistem yang masih manual. Komputer dapat digunakan untuk membantu proses pelayanan, transaksi,
pembuatan laporan, mempercepat proses kerja serta kemudahan dalam memperoleh informasi yang sewaktu-waktu
dibutuhkan.
Pencatatan dan perhitungan data-data yang dikerjakan dengan cara manual akan menimbulkan banyak
masalah, terutama pengolahan data pada sebuah sistem penyimpanan data. Sebuah sistem penyimpanan data yang
masih mengolah data secara manual akan membutuhkan waktu yang sangat panjang, apabila data-data yang telah
dicatat suatu saat dibutuhkan kembali akan terjadi pemborosan waktu dalam pencarian data dan data yang didapat tidak
akan cepat dan akurat atau data-data tersebut memerlukan tempat penyimpanan yang cukup banyak. Masalah tersebut
juga dialami oleh PT. HIKARI METALINDO PRATAMA yang masih menggunakan sistem manual dalam
penyimpanan datanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penulis bermaksud mencoba untuk menangani proses transaksi
inventory dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.
Abstract
Computerized system which is one of the current technological developments,soinfluential in all areas of life,
whether political, educational, economic, trade and services. Not a few advantages that we can get from an
application that has been computerized data processing, when compared to systems that are still manual. Computers
can be used to help the service process, transaction, report generation, accelerate work processes and the ease in
obtaining the information at any time needed.
Recording data and calculations done by hand will cause many problems,especially data
processing on data storage system. A data storage system that is still processing data manually would require a
very long time, if the data had been recorded a time of need will be a waste of time again in search of data and data
obtained will not be fastand accurate or the data requires enough storage space. Problems were alsoexperienced
by PT. HIKARI METALINDO PRATAMA who still use manual systems indata storage.
To overcome these problems, the authors intend to try to handle the inventory transactionprocess by
using Microsoft Visual Basic 6.0.
Key Word : Program Design, Program Materials Inventory
2. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
2
1. Pendahuluan
Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan
akurat sangatlah membantu pihak manajemen untuk
mengambil dan menentukan kebijakan baru bagi
kemajuan perusahaan. Adanya informasi ini merupakan
suatu mata rantai yang di kenal dengan istilah siklus
informasi. Disinilah peran serta media pengolah data
diperlukan untuk kegiatan pengolahan data menjadi
suatu informasi yang berguna.
Pada awalnya, pengolahan data adalah suatu
kegiatan yang di awali dengan pencatatan,
penyimpanan, pengolahan yang hingga akhirnya
menghasilkan suatu informasi yang lebih bermakna dan
dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam
mengambil keputusan atas berbagai masalah yang
timbul di setiap perusahaan atau instansi, seperti sistem
persediaan barang dan sebagainya. Sehingga dalam hal
ini tidak hanya informasi yang di hasilkan menjadi hal
utama untuk diperhatikan tetapi juga bagaimana bentuk
penyajian dari suatu informasi yang dimaksud
disampaikan.
Hadirnya komputer sebagai media pengolah
data sangatlah membantu dalam bidang ini, apalagi
dengan semakin bertambahnya volume data yang di olah
serta tingkat kerumitan yang sudah tentu memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi, sangatlah mustahil
dilakukan manusia tanpa bantuan komputer.
Namun walaupun demikian masih ada
perusahan atau instansi yang belum menggunakannya,
hal ini mungkin masih ada alasan lain bagi pihak
manajemen atau pengambil keputusan sehingga belum
menggunakan komputer dalam kegiatan pengolahan
data mereka.
Warehouse merupakan salah satu bidang yang
memerlukan pengolahan data yang maksimal untuk
mengontrol keluar masuk suatu barang (material) yang
di distribusikan ke bagian lain untuk menunjang suatu
proses produksi suatu perusahaan. Pengolahan data
yang dimaksud dapat berupa mencatat barang yang
masuk dan keluar baik untuk proses produksi maupun
barang yang dikirim ke customer. Oleh karena itu
sistem komputerisasi sangat dibutuhkan dalam untuk
meminimalkan kesalahan pengolahan data di bagian
warehouse.
Hal inilah yang memotifasi penulis untuk
mempelajari dan menganalisa sistem persediaan
(inventory) ini serta mengingat besarnya manfaat yang
diperoleh, penulis mencoba membuat aplikasi program
dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic
6.0.
Dengan pemakaian aplikasi program komputer
diharapkan dapat menghasilkan data yang cepat, akurat
serta dapat membantu mengoptimalkan kerja dalam
penanganan kontrol dan pengolahan persediaan material
yang berhubungan dengan pencatatan pemasukan,
permintaan, pengeluaran, penerimaan dan pelaporan.
2. Kajian Literatur
2.1. Pengertian Program
Pengertian program menurut H. M. Jogiyanto
(2005a:2) yaitu “kumpulan dari intruksi atau perintah
terperinci yang sudah dipersiapkan supaya komputer
dapat melakukan fungsinya dengan cara yang sudah
tertentu.”
Proses pemrograman komputer bukan hanya
sekedar menulis suatu urutan instruksi atau statement
yang tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh
komputer, akan tetapi bertujuan untuk mengatur
pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer
agar mendapatkan suatu hasil atau keluaran atau output
yang diharapkan dapat memecahkan suatu masalah serta
membuat mudah pekerjaan yang diinginkan oleh
pemakai (user).
2.2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah bahasa buatan /
artificial language yang dapat mengontrol perilaku
mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer.
Komputer sendiri terbagi dalam tiga bagian yaitu
program aplikasi, sistem operasi dan bahasa
pemrograman. Bahasa pemrograman adalah perintah-
perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer
untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Bahasa pemrograman berdasarkan
perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar,
yaitu :
1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language)
Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya
dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada
didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal
dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0
(mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa
mesin, sedangkan program yang disusun
disebut object program, komputer akan
melaksanakan pekerjaan tanpa adanya
interpretasi atau penerjemahan.
2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level
Language)
Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman
yang membantu menerjemahkan bahasa yang
mudah diingat atau disebut mnemonics.
Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin,
maka dibuat simbol yang menyerupai bahasa
inggris dan mudah diingat yang disebut dengan
mnemonics (pembantu untuk mengingat) dan
bahasa yang terdiri dari mnemonics ini disebut
assembler language.
3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle
Level Language)
Bahasa tingkat menengah adalah bahasa
pemrograman yang menggunakan aturan
grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah
3. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
3
dipahami dan instruksi tertentu yang dapat
langsung diakses oleh komputer.
4. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level
Language)
Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman
yang penulisan pernyataannya mudah dipahami
secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol.
5. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object
Oriented Programming)
Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah
bahasa pemograman yang berorientasi objek /
visual, bahasa pemrograman ini mengandung
fungsi-fungsi untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Programmer tidak harus menulis secara detail
semua pernyataannya tetapi cukup memasukan
criteria yang dikehendaki. Contoh: Microsoft Visual
Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi
dan lain-lain.
2.3. Mengenal Microsoft Visual Basic
Visual Basic merupakan aplikasi pemrograman
visual yang dibuat oleh Microsoft. Visual Basic adalah
salah satu program aplikasi yang termasuk dalam
bahasa pemrograman tingkat tinggi dan berbasis Object
Oriented Programming.
Pemrograman Visual Basic 6.0 memberikan
kemudahan bagi programmer dalam membuat sebuah
program, karena dalam bahasa pemrograman Visual
Basic 6.0 telah disediakan fasilitas-fasilitas pendukung
yang mudah penggunaannya tanpa menambah syntax
program yang berbelit-belit seperti pada beberapa
bahasa pemrograman lainnya.
Ario Suryo Kusumo dalam bukunya Latihan
Microsoft Visual Basic 6.0 (2002, hal. 4) : “Visual Basic
adalah bahasa pemrograman tercepat dan termudah
untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft
Windows.“
Dengan menggunakan metode Graphical User
Interface (GUI), Visual Basic memudahkan
pemrograman untuk berinteraksi langsung dengan
elemen-elemen untuk setiap bentuk pemrograman.
Microsoft Visual Basic juga merupakan pemrograman
terkendali kejadian (even-driven programming), artinya
program menunggu sampai dengan adanya respon dari
pemakai berupa event atau kejadian tertentu (seperti
tombol diklik, menu dipilih dan lain-lain). Dan ketika
event terdeksi, kode yang berhubungan dengan event
tersebut (procedure event) akan dijalankan.
Visual Basic juga memiliki kecepatan proses
yang tinggi dan keunggulan dalam file eksekusi yang
dihasilkan, yang mampu berdiri sendiri diluar software
pembangunnya serta kecilnya file eksekusi yang
dihasilkan.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis
di dalam proses pengumpulan data serta informasi yang
diperlukan untuk penulisan tugas akhir ini, penulis
melakukan beberapa metode penelitian sebagai berikut :
1. Metode Observasi (Observation)
Metode ini merupakan kegiatan pengamatan
langsung ke bagian persediaan material dalam hal
ini adalah bagian warehouse, pada saat proses
pengolahan data persediaan material dilaksanakan.
2. Metode Wawancara (Interview)
Metode ini penulis melakukan dialog tanya jawab
langsung dengan seorang atau beberapa narasumber
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan
sistem persediaan material pada warehouse.
3. Metode Studi Pustaka (Library Study)
Selain melakukan kegiatan tersebut diatas, penulis
merangkum berbagai sumber bacaan dari bahan –
bahan pustaka yang ada hubungannya dengan
masalah yang akan dibahas guna mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai materi yang
akan dijadikan bahan penulisan.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Rancangan Bentuk Masukan (Input)
Dokumen masukan yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Nama dokumen : Surat Jalan
Fungsi : Sebagai Bukti
Penerimaan Material
Sumber : Supplier
Tujuan : Bagian Gudang
Material (Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ada
penerimaan material
Bentuk : Lampiran A.1
2. Nama dokumen : Bon
Pengeluaran Bahan Baku
Fungsi : Mengetahui
Pemakaian Material
Sumber : Bagian
Produksi (Heading)
Tujuan : Bagian Gudang
Material (Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap
pengambilan material
Bentuk : Lampiran A.2
4. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
4
4.2. Rancangan Bentuk Keluaran (Output)
Dokumen keluaran yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Nama dokumen : Laporan Data Stok Material
Fungsi : Mengetahui Data Stok Material
Sumber : Bagian Gudang Material
(Warehouse)
Tujuan : Pimpinan Gudang Material
(Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap stock opname
(akhir bulan)
Bentuk : Lampiran B.1
2. Nama dokumen : Laporan Data Penerimaan
Material
Fungsi : Mengetahui Data Transaksi
Penerimaan Material
Sumber : Bagian Gudang Material
(Warehouse)
Tujuan : Pimpinan Gudang Material
(Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap bulan
Bentuk : Lampiran B.2
3. Nama dokumen : Laporan Data Pemakaian
Material
Fungsi : Mengetahui Data Transaksi
Pemakaian Material
Sumber : Bagian Gudang Material
(Warehouse)
Tujuan : Pimpinan Gudang Material
(Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap bulan
Bentuk : Lampiran B.3
4. Nama dokumen : Laporan Data Supplier
Fungsi : Mengetahui Data Alamat
Supplier
Sumber : Bagian Gudang Material
(Warehouse)
Tujuan : Pimpinan Gudang Material
(Warehouse)
Media : Kertas
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap akan dilakukan audit
supplier
Bentuk : Lampiran B.4
4.3. Normalisasi
4.3.1. Normalisasi Bentuk Tidak Normal
(Unnormalized Form)
Gambar 1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Kode_Grup
Nama_Grup
Kode_Produk
Nama_Produk
Kode_Grup
Kode_Barang
Nama_Barang
Diameter
Stok
Kode_Produk
Kode_Pemasok
Nama_Pemasok
Alamat
Kota
Propinsi
No_Telepon
No_Fax
KontakP
No_SJ
Tgl_Masuk
No_Kendaraan
Total
UserID
Kode_Pemasok
diameter
Jumlah
Keterangan
No_SJ
Kode_Barang
No_Bon
Tgl_Bon
Total_Pakai
UserID
Ukuran
Jumlah_Pakai
No_Mesin
No_Line
No_Lot
Type_Produksi
No_Bon
Kode_Barang
UserID
PassID
Nama
Level
5. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
5
Kode_Grup *
Nama_Grup
Tabel Grup
Kode_Barang*
Nama_Barang
Diameter
Stok
Tabel Barang
Kode_Produk**
Kode_Produk*
Nama_Produk
Tabel Produk
Kode_Grup**
Kode_Pemasok*
Nama_Pemasok
Alamat
Kota
Propinsi
No_Telepon
No_Fax
KontakP
Tabel Pemasok
No_Bon *
Tgl_Bon
Total_Pakai
Ukuran
Jumlah_Pakai
No_Mesin
No_Line
No_Lot
Type_Produksi
Tabel Pemakaian
Kode_Barang **
UserID **
No_SJ *
Tgl_Masuk
No_Kendaraan
Total
diameter
Jumlah
Keterangan
Tabel Penerimaan
Kode_Barang **
Kode_Pemasok**
UserID **
UserID*
PassID
Nama
Level
Tabel Pengguna
4.3.2. Normalisasi Kesatu (1NF)
Keterangan :
* : Candidat Key
Gambar 2. Bentuk normal kesatu (1NF)
4.3.3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Keterangan :
* : Primary Key
** : Foreign Key
: One to One
: One to Many
Gambar 3. Bentuk normal kedua (2NF)
Kode_Grup *
Nama_Grup
Kode_Produk *
Nama_Produk
Kode_Barang *
Nama_Barang
Diameter
Stok
Kode_Pemasok *
Nama_Pemasok
Alamat
Kota
Propinsi
No_Telepon
No_Fax
KontakP
No_SJ *
Tgl_Masuk
No_Kendaraan
Total
Jumlah
Keterangan
No_Bon *
Tgl_Bon
Total_Pakai
Ukuran
Jumlah_Pakai
No_Mesin
No_Line
No_Lot
Type_Produksi
UserID *
PassID
Nama
Level
6. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
6
Kode_Grup*
Nama_Grup
TabelGrup
Kode_Barang*
Nama_Barang
Diameter
Stok
TabelBarang
Kode_Produk**
Kode_Produk*
Nama_Produk
TabelProduk
Kode_Grup**
UserID *
PassID
Nama
Level
TabelPengguna
Kode_Pemasok*
Nama_Pemasok
Alamat
Kota
Propinsi
No_Telepon
No_Fax
KontakP
TabelPemasok
diameter
Jumlah
Keterangan
Tabel
Penerimaan_Detail
No_SJ **
Kode_Barang**
Ukuran
Jumlah_Pakai
No_Mesin
No_Line
No_Lot
Type_Produksi
Tabel
Pemakaian_Detail
No_Bon **
Kode_Barang**
No_SJ *
Tgl_Masuk
No_Kendaraan
Total
TabelPenerimaan
UserID **
Kode_Pemasok**
No_Bon *
Tgl_Bon
Total_Pakai
TabelPemakaian
UserID **
0.0
MenuUtama
LoginPassword
DataProduk
1.0
0.0
File
1.0
DataGrup
1.1
1.0
1.2
1.0
DataBarang
1.3
1.0
DataSupplier
1.4
4.0
4.0
User
4.1
0.0
Setting
5.0
5.0
Keluar
5.1
0.0
Keluar
2.0
0.0
2.0
Penerimaan
Material
2.1
Transaksi
2.0
Pemakaian
Material
2.2
Penerimaan
Material
3.0
3.0
DataStokMaterial
3.1
0.0
Laporan
3.0
3.2
Pemakaian
Material
3.0
3.3
DataSupplier
3.0
3.4
4.3.4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Keterangan :
* : Primary Key
** : Foreign Key
: One to One
: One to Many
Gambar 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
4.4. Spesifikasi Program
HIPO (Hierarchy Input-Proses-Output) dari
perancangan program inventory material adalah sebagai
berikut :
Gambar 5. Diagram HIPO
(Hierarchy Input-Proses-Output)
7. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
7
4.5. Rancangan Layar
4.5.1. Spesifikasi Program Login
4.5.2. Spesifikasi Program Menu Utama
4.5.3. Spesifikasi Program File Data Grup
4.5.4. Spesifikasi Program File Data Produk
4.5.5. Spesifikasi Program File Data Barang
4.5.6. Spesifikasi Program File Data Supplier
4.5.7. Spesifikasi Program Transaksi Penerimaan
Material
8. Bina Sarana Informatika Vol. 1 No. 1 November 2014
8
4.5.8. Spesifikasi Program Transaksi Pemakaian
Material
4.5.9. Spesifikasi Program Laporan Penerimaan
Material
4.5.10. Spesifikasi Program Laporan Pemakaian
Material
4.5.11.Spesifikasi Program Laporan Data Stock
Material
4.5.12.Spesifikasi Program Laporan Data Supplier
4.5.13. Spesifikasi Program Setting User
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan program inventory ini, proses transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, sehingga
peminjam tidak harus menunggu lama didalam melakukan transaksi.
2. Kesalahan didalam pengisian data peminjam, data buku dan data transaksi dapat diminimalkan.
3. Pembutan laporan dapat dilkakukan dengan mudah, cepat dan akurat.