1. Oleh:
Carrie Meiriza Virriysha Putri
(1131410071)
Diah Ayu Rosita (1131410011)
Nur Sri Wahyuni (1131410093)
Teknik Kimia
Politeknik Negeri Malang
April 2013
5. 1. Kayu diletakkan si dalam tong kayu yang besar kemudian
dikecilkan hingga menjadi serpihan dengan menggunakan
shredder.
2. Potongan-potongan (chips) tersebut kemudian dimuat ke
dalam baterry dari extractors, dimana mereka mengendap
pada bagian bawah diantara bagian bawah tekanan uap yang
ditambahkan pada bagian akhir proses recovery pelarut.
Extractors dibuat dari paduan stainless tahan asam dan
beroperasi pada tekanan 446-584 kPag.
3. Pelarut secara berlawanan mengekstrak potongan-
potongan tersebut. Pelarut panas kemudian dialirkan keluar,
dan bahan sisa yang terdapat dalam chip dihilangkan dengan
destilasi uap berikutnya. Chip kemudian digunakan untuk
bahan bakar.
6. 1. Residu dari evaporator pertama dikirim ke evaporator
menengah. Uap dari evaporator ini dapat dibawa ke bagian
atas kolom fraksionasi kontinyu dan residu dikirim ke
evaporator finishing.
2. Uap dari ini evaporator akhir digabungkan dengan hasil
dari evaporator perantara sebelum memasuki kolom
fraksionasi.
3. Residu dari evaporator ketiga adalah seluruh damar kayu
dan dapat ditambahkan pelarut tertentu dan absorben
tertentu seperti fuller’s earth pada hasil rosin yang ringan.
4. Kolom fraksionasi kontinyu memisahkan minyak pinus
dan terpentin dari terakhir pelarut yang terakhir. Cairan pinus
dari kolom kontinyu dipisahkan menjadi tiga fraksi dalam
batch: minyak mentah pinus, terpene, dan terpentin mentah.
7. Selain hasil dari proses tersebut juga
dihasilkan produk lain diantaranya:
1. Terpentine
2. Terpentine pulp sulfat
3. Rosin
4. Tall Oil
5. Lignin dan Lignosulfat
8. Hidrolisis dari Kayu
Kayu, kertas bekas, dan sampah kota
mengandung selulosa yang dapat
dikonversi menjadi gula yang kemudian
dapat difermentasi untuk mendapatkan
etanol.
10. Hidrolisis menjadi glukosa dapat
dilakukan dengan sulfat lemah atau kuat atau
asam hydroclhoric atau dengan salah satu
dari beberapa enzim yang bekerja di bawah
baik suhu tinggi dan rendah pada selulosa
dipisahkan atau tak terpisahkan. Konversi
hadir selulosa bervariasi dari 50 sampai lebih
dari 90 persen, dan waktu yang dibutuhkan
untuk konversi sangat bervariasi.
Alkohol akhir yang diperoleh sebelum
rectification bervariasi dari 2% menjadi sekitar
12%.
11. Ekstraksi Kayu
Kayu tidak hanya dianggap sebagai bahan
bakar. Beberapa produk ekstraksi
kayu, diantaranya:
Minyak kayu cedar didapat dari pohon
cedar/pinus dan minyak sassafras digunakan
untuk penambah rasa.
Konversi kulit kayu cemara menjadi lilin alami
yang berkualitas tinggi, bahan untuk
memperluas hasil resin yang dan pengganti
fenol.
Gabus dari serat kulit kayu.
Kina terbuat dari kulit pohon kina
12. Turunan Selulosa
Produk selulosa paling penting adalah
pulp dan kertas.
Selain itu banyak turunan selulosa
telah mencapai dikomersialkan seperti
eter: etil selulosa, metil selulosa dan yang
cukup terkenal adalah selulosa
karboksimetil (CMC).
13. Natrium/Sodium CMC berupa bubuk
putih ketika kering, secara fisiologis inert
dan biasa digunakan sebagai lapisan
pelindung untuk tekstil dan kertas, untuk
bahan lekat untuk es krim dan lainnya,
penstabil emulsi dan sebagai aditif untuk
memberikan kekuatan untuk selaput sosis
dan film lainnya. CMC dibuat dengan cara
alkilasi:
14. Alkalisasi CMC
CMC dapat dibuat dengan cara
alkilasi berikut:
[C6H7O2(OH)3]X + XNaOH
[C6H7O2(OH)2Ona]x
[C6H7O2(OH)2ONa + XClCH2COONa
[C6H7O2(OH)2COONa]X