Dokumen tersebut membahas tentang risiko, faktor risiko, ukuran hubungan, dan risiko atribut penyakit. Beberapa poin penting adalah definisi risiko sebagai ukuran probabilitas terjadinya penyakit, contoh faktor risiko dan faktor protektif penyakit, serta penjelasan mengenai risiko relatif, odds ratio, dan risiko atribut.
2. Risiko adalah ukuran kuantitatif yang
menunjukkan besarnya probabilitas subjek
untuk mengalami penyakit dalam
kelompoknya.
Risiko dihitung dari jumlah insidensi (kasus
baru) penyakit dibagi dengan populasi
berisiko.
3. adalah semua faktor yang berhubungan
dengan meningkatnya probabilitas (risiko)
terjadinya penyakit
Untuk bisa disebut faktor risiko, sebuah
faktor harus berhubungan dengan terjadinya
penyakit, meskipun hubungan itu tidak harus
bersifat kausal (sebab-akibat) (Last, 2001).
4. Contoh
tekanan darah tinggi, kadar kolesterol
tinggi, dan kebiasaan merokok
tembakau, merupakan faktor risiko penyakit
jantung koroner, karena faktor-faktor
tersebut berhubungan dengan meningkatnya
risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
5. faktor risiko yang dapat diubah (modifiable
risk factor)
Contoh: merokok – kanker kolon
faktor risiko yang tak dapat diubah
(unmodifiable risk factor).
Contoh: umur (tua) – kanker kolon
6. faktor yang berhubungan dengan
berkurangnya risiko untuk terjadinya penyakit
disebut faktor protektif.
Contoh, vaksin, kolesterol HDL, penggunaan
kondom, merupakan faktor protektif.
7. Indeks yang mengukur besarnya hubungan
antara paparan dan penyakit, atau pengaruh
paparan terhadap penyakit disebut ukuran
hubungan atau ukuran pengaruh (measure of
association, effect measure, effect size).
Dikenal sejumlah ukuran hubungan, tiga di
antaranya: Risiko Relatif, Odds Ratio, dan
Beda Risiko
8. Rasio antara risiko mengalami penyakit pada
kelompok terpapar dan risiko mengalami
penyakit pada kelompok tak terpapar.
9. Relative risk can be calculated from a 2x2
table
Relative risk is: (Cumulative incidence in the
exposed)/(Cumulative incidence in the
unexposed)
Relative Risk = (A / (A+B)) / (C / (C+D))
10. Ca Prostat Jumlah Risiko
+ -
Perokok 90 910 1000 0,09
Bukan
perokok 30 970
1000 0,03
Jumlah 120 1880 2000 RR=3,0
Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca
Prostat 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan
perokok
11. rasio antara odd (yaitu, terpapar versus tak
terpapar) pada kelompok kasus dan odd pada
kelompok kontrol
Pada studi kohor, OR adalah rasio antara odd
(yaitu, sakit versus tidak sakit) pada kelompok
terpapar dan odd pada kelompok tidak terpapar.
Odd berbeda dengan risiko. Pada studi kohor,
jika jumlah yang sakit disebut a, jumlah yang
tidak sakit disebut b, maka odd adalah a/b, yaitu
rasio antara jumlah subjek yang sakit dan subjek
yang tidak sakit, baik pada kelompok terpapar
maupun kelompok tidak terpapar.
12. Ca Prostat Odds
+ -
Perokok 90 910 90/910
Bukan
perokok
30 970 30/970
Odds 90/30 910/970 OR=3,2
Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat
pada perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan
risiko menderita prostat pada yang bukan perokok
13. beda absolut antara risiko sakit pada kelompok
terpapar dan risiko sakit pada kelompok tak
terpapar/Selisih angka insidensi antara
kelompok terpapar dgn tidak terpapar
Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor
penyebab penyakit (atribut)
Makin besar RD, makin besar jumlah kasus
penyakit yang bisa dihindari kalau saja dilakukan
pencegahan terjadinya paparan pada kelompok
terpapar.
15. Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru
Dari 100 perokok berat 5 menderita ca paru
besar risiko = 5/100 = 0,05
Dari 100 bukan perokok 2 menderita ca paru
besar risiko = 2/100 = 0,02