Dokumen tersebut membahas perusakan hutan di Sumatera yang berdampak pada habitat Harimau Sumatera. Perusakan hutan terjadi karena penebangan liar dan konversi lahan menjadi perkebunan. Meskipun perlindungan hukum sudah diatur, penegakannya masih lemah karena faktor korupsi dan keterlibatan masyarakat setempat. Upaya pelestarian hutan dan Harimau Sumatera masih menghadapi berbagai hambatan.
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Presentasi harimau sumatera
1. TINJAUAN HUKUM DALAM USAHA
PENYELAMATAN HARIMAU SUMATERA
AKIBAT PERUSAKAN HUTAN DI
SUMATERA
AUGUSTINUS GLEN CALVIN TIMMERMAN
(09/286543/HK/18216)
2. =Fiat justitia, ruat caelum=
=Let justice be done, though the
heavens may fall=
=Sekalipun langit runtuh, hukum harus
tetap ditegakkan=
(William Murray, Somersett's Case, 1772).
3. “Hutan Indonesia dalam ancaman”
• Ancaman tersebut berupa penebangan hutan
secara liar dan membabi buta yang dilakukan
oleh para pelaku industri dalam skala besar.
Akibatnya fungsi hutan sebagai ekosistem
alami bagi flora dan fauna menjadi terganggu
keseimbangannya.
• Habitat Harimau Sumatera terganggu
4. Sub-Tema
• Perusakan Hutan di Bumi Andalas
• Fakta Seputar Perburuan Harimau
Sumatera
• Perlindungan Hukum Terhadap Hutan
dan Harimau Sumatera
• Rintangan Implementasi di Lapangan
• Foto-Foto Perusakan Hutan dan
Perburuan Harimau Sumatera
5. Perusakan Hutan di Bumi
Andalas
• Bumi Andalas (Sumatera) memiliki
15.422.113 ha tutupan hutan pada
tahun 2000. Jumlah itu berkurang
hingga hanya menjadi 13.180.145 ha
tutupan hutan di tahun 2009. Artinya
terjadi pengurangan jumlah luas hutan
mencapai 2.241.968 ha dalam kurun
waktu tahun 2000 hingga 2009. Hutan
yang hilang seluas 2,2 juta hektar ini
dipergunakan untuk pembukaan lahan
perkebunan kayu, pertambangan, dan
kelapa sawit.
11. Fakta Seputar Perburuan
Harimau Sumatera
• Harimau Sumatera termasuk dalam
klasifikasi satwa kritis yang terancam
punah (critically endangered) dalam
daftar merah spesies terancam yang
dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
• Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar
alam dan taman nasional, dan sisanya
tersebar di daerah-daerah lain yang
ditebang untuk pertanian, juga terdapat
lebih kurang 250 ekor lagi yang
dipelihara di kebun binatang di seluruh
dunia.
12. Perlindungan Hukum Terhadap
Hutan dan Harimau Sumatera
1. Undang-Undang No.41 tahun 1990
tentang Kehutanan
2. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 4 Tahun 2001 tentang
Pengendalian Kerusakan dan Atau
Pencemaran Lingkungan Hidup yang
Berkaitan dengan Kebakaran Hutan
dan atau Lahan
3. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan.
13. Perlindungan Hukum Terhadap
Hutan dan Harimau Sumatera
• Perlindungan terhadap Harimau
Sumatera diakomodir dengan
keberadaan Undang-Undang No.5
Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan E
• Pasal 21 ayat(2)
14. Rintangan Implementasi di
Lapangan
• Adanya kong-kalikong pengusaha
dengan pejabat
• Penegakan hukum yang lemah
• Masyarakat yang terpaksa bekerja
diperusahaan perambah hutan
• Lemahnya edukasi mengenai
pelestarian lingkungan
18. KESIMPULAN
• Perusakan hutan berimbas pada
kelestarian habitat Harimau
Sumatera
• Penegakan hukum tidak berjalan
maksimal
• Masih banyak hambatan dalam
usaha penyelamatan hutan dan
Harimau Sumatera
19. SARAN
• Kebijakan nol deforestasi untuk
industri
• Pengawasan lebih diperketat
• Peran aktif masyarakat