SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
Baixar para ler offline
MATERI FIQIH MUAMALAHMATERI FIQIH MUAMALAH
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Urgensi Mata kuliah
• Skd : agar mhs memahami fiqih sbg dsr
hkum beribdh, bermuamalh dan bermuna
kahat.hkum islam (praktis) yg berhubungn
dg sgl aspek kehidupan umat manusia.
Urgensi mk :utk memberikan bekal pada
mhs ttg hukm islam yg bersmbr al quran,
hadis, ijma’ dan qiyas.Dan persoaln hkm yg
berkembang di masy akibat kemajuan
iptek serta mampu menjelaskan nya dg
benar.Dasar kajian fiqih “ siapa yg dikeh
ndaki Alloh menjadi baik akn difahamkan
INDIKATOR KETUNTASAN
• Mhs dpt menjelaskan makna ibadah,
tujuan dan hikmah ibadah.
• Macam ibadah ada mahdhoh (hablum mina
Alloh) dan ghoiru mahdhoh.
• Memahami konsep thoharoh,sholat
rowatib/sholatjenazah, puasa, zakat, haji.
• Muamalah ttg jualbeli,pinjam, sewa, bank ,
hutang, syirkah, hibah, wakaf dll.
• Munakahat :pernikahan,memilih jodoh,khi
• tbah, syarat-rukun nikah, wali, wali mujbir
wali hakim,mahar,nikah sirri,shighor dll
SUMBER BUKU
• Al Sayyid Sabiq, Al fiqhus Sunah
• Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid
• Wahbah zauhaili, al fiqih al islam wa
adilatuhu.
. Yusuf Qordhowi, Al ibadah fi al islam.
. Sulaiman Rasjid, Al Fiqih Al Islam
. Abdurrohman Al Jaziri, madzahibil
arba’ah
• Fiqih Indonesia
• Di Indonesia memiliki fiqih kusus yang di
sebut KHI (kompilasi hukum Islam) sifat
lokal yang sangat perhatian hkum pd mas
setempat.
• KHI terdiri 3 bahasan :
• 1.tentang hukum perkawinan
• 2.tentang hukum pewarisan
• 3. tentang hukum perwakafan
• Dasar penggunaan KHI di Indonesia :
Intruksi presiden RI no I tahun 1991
Kiat kiat kuliah sukses
berpegang pd kunci 5 s plus 1 m
yakni :
kuliah harus selalu ihlas,kerja keras,
cerdas, berkwalitas dan tuntas
serta harus mandiri.
- Perbedaan orang kreatif dan tdk
kreatif itu :Kurang waktu,ditunggu
pekerjaan, didatangi uang, senang
ada pekerjaan, dan hdpnya dinamis
• Perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk
keluarga(rumah tangga)yang
bahagia dan kekal berdasarkan
ketuhanan yang Maha Esa.
•
A.PENGERTIAN
(UU No I tahun 1974 ttg
Perkawinan)
B. TUJUAN DAN HIKMAH
PERKAWINAN
• Tujuan Perkawinan
1. Menghalalkan hubungan biologis
antara pria dan wanita
2. Melanjutkan keturunan
3. Membentuk rumah tangga bahagia
4. Melaksanakan sunnah Rasul/ibadah
Hikmah perkawinan
1. Menyalurkan naluri seksual dan
ketentraman hati
2. Kebahagian dan rahmat
3. Menyalurkan sahwat pada tempatnya
4. Memelihara kemurnian keturunan
5. Mengikat hubungan sosial
6. Menimbulkan rasa tanggungjawab
7. Menjamin ketertiban masyarakat dan
kesehatan mental.
C. PEMINANGAN
> Meminang adalah menyatakan permintaan untuk
perjodohan dari seorang laki-laki pada seorang perempuan
atau sebaliknya secara langsung atau dengan perantara
orang yang dipercaya.
* Hukum melihat orang yang akan dipinang
> Sebagian ulama mengatakan melihat perempuan
yang akan dipinang itu boleh saja.(Berdasarkan sunah
Rasulullah SAW riwayat Imam Ahmad)
> ulama yang lain mengatakan sunah.(Berdasarkan hadits
Rasululah SAW riwayat Imam Ahmad)
• Wanita Yang Boleh Dipinang
Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila
memenuhi syarat; ada dua macam untuk meminang
wanita ,yaitu :
1. Syarat mustahsinah
2. Syarat lazimah
> Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa
anjuran kepada seorang pria yang akan me-
minang wanita untuk meneliti lebih dulu wa
nita yang akan dipinang agar lebih terjamin
kelangsungan rumah tangganya setelah me-
* Adapun Syarat-syarat Mustahsinah:
1. Wanita yang dipilih bukan hanya
karena kecantikannya, kekayaan,
dan kebangsawanannya tetapi se-
mata-mata keshalehannya.
2. Wanita yang dipinang hendaknya
mempuyai watak kasih sayang dan
mempunyai banyak keturunan.
3.Wanita yang akan dipinang m empunyai
hubungan darah yang jauh.
b. Syarat lazimah adalah syarat yang harus
dipenuhi sebelum dilaksanakan peminangan;
termasuk didalamnya adalah
1. Wanita yang tidak dipinang oleh la-
ki-laki lain,atau laki-laki tersebut te
lah melepaskan hak pinanannya.
2. Wanita yang tidak dalam masa iddah
raj’iyah.
3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang
meinang.
• Meminang Wanita Yang Menjalani Masa
Iddah
> Dilarang meminang wanita menjalani masa iddah karena
kematian suami atau kerena talak.
> Iddah karena talak raj’i haram dipinang karena
belum terlepas dari tanggung jawab suaminya dan
masih dapat rujuk kembali
> Wanita menjalani iddah karena kematian;
meminangnya dengan terang-terangan tidak boleh tapi
boleh dengan cara sindiran karena suami telah tiada.
D. HUKUM NIKAH
* Hukum Nikah Ada Lima Macam:
1. Jaiz (diperbolehkan) hukum asalnya.
2. Sunnah;bagi orang yang berminat dan
cukup belanjanya.
3. Wajib; bagi orang yang cukup belanja
dan dia takut dalam perzinaan
4. Makruh; bagi oang yang tidak mampu mem-
beri nafkah.
5. Haram; bagi orang yang bermaksud menyakiti pe-
rimpuan yang hedak dikawininya.
Syarat nikah
• Syarat:unsur pelengkap/alat dlm stiap ibadah
• Rukun :unsur pokok dan merupakan bagian
dlm setiap perbuatan hukum/ibadah.
Jk kedua unsur tlh dipenuhi mk sah nikahnya.
Disamping ft ktp,kk, akte lahir, ijazah dll.
1.Catin pria:muslim,jelasprianya,tdk dipaksa,
tdk beristri 4,tdk mahromnya,tdk beristri yg
hrm di madu dg calon istrinya,tdk sdg ihrom.
• 2.Catin wanita:muslimah,jelas wanita/tdk
banci,tdk bersuami/tdk iddah,tdk mahrom
calon suami,belum pernah dili’an/sumpah
calon suami,jelas orangnya,tdk sdng ihrom
Nikah sirri dan implikasi hukum
• Nikah sirri :pernikahan yg tlh cukup syarat
rukunya tp tdk dicatatkan pd ppn ( pegawai
pencatat nikah),jd nikah scra rahasia atau
tertutup tdk resmi tk dilaporkan melalui kua.
shingga nikah sirri bertentangan dg tujuan dr
nikah itu sendiri utk bentuk rmh tangga baha
gia lahir-batin dan utk melindungi hak haknya.
Nikah perlu dicatat di kua adlh bentuk peduli
negara pd wargaya dg membrikan buku nikah.
utk melindungi haknya juga hak pada anaknya.
Nikah sirri itu alasannya : agr tdk zina, tempat
jauh kerja/kuliah,biaya murah dll.
E. RUKUN NIKAH
Rukun nikah ada 5 :
1. Sighat (‘aqad) yaitu perkataan dari pihak wali (ijab)
dan jawaban mempelai laki-laki (qobul).
2. Mempelai pria.
3. Mempelai wanita.
4. Wali (wali mempelai perempuan)
5. Dua orang saksi
F. SYARAT IJAB DAN
QOBUL
• Agar aqad perkawinan itu syah sesuai
dengan hukum perkawinan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Hendaklah ke dua orang yang melaksa-
nakan aqad nikah itu sudah mumayis.
2. Ijab dan qobul dalam satu majelis.Mak-
sudnya ijab dan qobul itu tdk diselingi
oleh ucapan-ucapan lain atau sikap tidak
acuh pada peristiwa tersebut.
G. SUSUNAN WALI
Yang dianggap syah untuk menjadi wali mempelai
perempuan ialah :
1. Bapaknya
2. Datuknya (bapak dari bapak mempelai perempuan)
3. Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia
4. Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia
5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang
seibu-sebapak denagn dia.
6. Anak laki-laki dari sdr laki seayah.
7. Saudara bapak yang laki-laki (paman dari
pihak bapak).
8. Anak laki-laki dari pamannya yang dari
pihak bapak.
9. Hakim.
H. SYARAT WALI DAN DUA SAKSI.
1). Islam; 2). Baligh;3). Berakal; 4). Mer-
deka; 5). Laki-laki; dan 6). Adil.
I. WALI YANG ENGGAN ATAU
KEBERATAN (WALI ADLOL)
• Apabila seorang mempelai wanita meminta wali
nya untuk menikahkan dirinya dengan pria yang
sekufu,namun walinya menolak tanpa alasan yang
benar, maka hakim berhak menikahkannya, sete-
lah keduanya sekufu dan ia usai memberikan nasi-
hat wali supaya dia mau mencabut keberatannya.
Apabila dia keberatan; maka hakim berhak
menikahkan perempuan itu setelah ada putusan
dari PA setempat.
J. WALI GHOIB
Wali-wali itu diatur sedimikian rupa yang lebih dekat
perhubungannya didahulukan dari pada yang lebih jauh.
Apabila wali yang dekat goib (jauh) dari wanita yang akan
menikah dan tdk punya wakil; maka hakim boleh menikah
kannya karena wali yang goib itu tetap wali belum pindah
kepada wali yang lebih jauh hubungannya. Ini menurut
pendapat Imam Syafi’i. berbeda lagi menurut pendapat
madzhab Abu Hanifah: masalah tersebut yang menikahkan
adalah wali yang lebih jauh hubungannya dari waligoib,se-
suai dengan urutan yang ditentukan untuk menikahkannya.
Alasan madzhab ini:
1. Karena wali yang jauh hubungannya itu juga wali
seperti yang dekat; hanya yang dekat didahulukan
karena ia lebih utama, bila dak bisa melaksanakan
keutamaan itu hilang pindah urutan berikutnya.
2. Hakim itu( menurut hadits) wali bagi orang yang
tidak mempunyai wali, sedang hal ini wali selain
yang ini ada, maka hakim belum berhak menjadi
wali, karena walinya masih ada.
K. MAHRAM (WANITA HARAM
DIKAWIN)
Wanita yang haram dikawin dalam ilmu figih disebut
Mahram, yaitu wanita-wanita yang terlarang
bagi pria untuk mengawininya.
Pada dasarnya wanita haram dikawin itu ada dua macam,
yaitu larangan selama-lamanya (tahrim muab-bad) dan
larangan sementara (tahrim muaqot).
Larangan muabbad adalah tidak boleh oleh pria sepanjang
masa sedang larangan muaqot adalah wanita tidak boleh
dikawin pria selama waktu tertentu dan dan dalam keadaan
tertentu. Bila keadaan sudah berubah maka laragan sentara
sudah tidak ada lagi, maka wanita itu boleh dikawin.
1. Larangan Tetap (Tahrim Muabbad)
a. Disebabkan hubungan keluarga atau nasab
b. Disebabkan hubungan perkawinan atau
perbe-
sanan (mushoharah)
c. Disebabkan hubungan sepesusuan (rodlo’ah)
* Ada tujuh orang disebabkan nasab
1. Ibu dan ibunya (nenek), ibu dari bapak dst
2. Anak dan cucu seterusnya sampai kebawah
3. Saudara perempuan seibu-sebapak atau se-
ibu atau sebapak saja.
4. Saudara perempuan dari bapak.
5. Saudara perempuan dari ibu.
6. Anak perempuan dari dari saudara
laki-laki dan seterusnya.
7. Anak perempuan dari saudara pe-
rempuan dan seterunya.
* Empat Orang Disebabkan Perbesa-
sanan. ( Mushoharah ).
1. Ibu dari istri ( mertua ) dan seterusnya
dan ibu dari bapaknya keatas.
2. Anak tiri, apabila ibunya telah digauli.
3. Istri dari anak (menantu) istri dari cucu,
baik dari laki-laki maupun dari wanita
kebawah.
4. Istri dari bapak atau ibu tiri.
* Dua Orang Disebabkan Sepesusuan(Ra-
dlo’ah)
1. Ibu dan bapak tempat menyusu.
2. Saudara perempuan sepesusuan.
2. Larangan Sementara (Muaqqod).
Yang dimaksud larangan muaqqod ada-
lah larangan kawin dengan seoang wani-
ta dalam waktu tertentu saja,karena ada
sebab yang mengharamkannya; dan apa-
bila sebab laragan itu sudah hilang maka
perkawinan itu boleh dilaksanakan.
2.Yang Termasuk Dalam Kategore lara
ngan Sementara ini, ialah:
a. Memadu wanita bersaudara.
b. Istri orang lain dan yang sedang da-
lam iddah
c. Wanita yang di talak tiga.
d. Mengawini lebih dari empat wanita
e. Mengawini orang yang sedang ihram
f. Mengawini wanita pezina
g. Mengawini musyrikah.
L. MAHAR (MAKAWIN)
Suami sebab menikah diwajibkan
memberi maskawin kepada istri,baik
pemberian berupa barang atau
uang.Pemberian ini yang dinamakan
mahar (maskawin).
Pemberian mahar ini wajib, bagi laki-
laki tetapi tidak menjadi rukun nikah.
Untuk itu sekiranya tidak disebut
pada waktu aqad perkawinan tetap
syah.
M. NUSUZ ( DURHAKA )
Tindakan istri yang menentang kehendak
suami tanpa ada alasan yang dibenakan oleh
syara’ dapat dipandang durhaka.
Apabila suami mendapati tindakan istri demi-
kian, maka suami harus menasihati sebaik-
baiknya. Sesudah diberi nasihat masih durha-
ka hendaklah suami berpisah tidur dengannya
Jika masih juga durhaka, maka bolehlah dipu-
kul, tetapi jangan sampai merusak badanya.
• Tingkat kedurhakaan istri itu dapat
disimpul- kan menjadi tingkatan; sebagai
mana berikut:
1. Baru kelihatan tanda-tanda akan durhaka.
Suami berhak memberi nasihat.
2. Telah nyata durhaka.Suami berhak berpisah
tidur dengannya.
3. Setelah dua pelajaran tersebut dia masih dur
haka. Suami berhak memukulnya.
N. TALAK ( PERCERAIAN)
• Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo be-
rarti melepaskan; sedang yang dimaksudkan
disini adalah melepaskan ikatan perkawinan.
1. Hukum Talak Ada Empat Macam:
a. Wajib; bila terjadi perselisihan suami –
istri oleh hakim yang mengurusnya su-
dah memandang perlu supaya keduanya
bercerai
2. Sunnah apabila suami tidak sangup memberi
nafkah yang cukup atau perempuan tidak
menjaga kehormatan dirinya.
3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan :
pertama; menjatuhkan talak istri dalam kea-
daan haid, kedua ;menjatuhkan talak istri se
waktu dalam keadaan suci dan dia telah
menggaulinya dalam keadaan suci tersebut.
4. Makruh; hukum asal dari talak.
1. LAFAZH TALAK
• Kalimat yang dipakai untuk mentalak ada dua
macam:
a. Shareh (terang); yaitu kalimat yang tidak
ragu lagi, bahwa yang dimaksud adalah un-
tuk memutuskan ikatan perkawinan. misalnya
suami berkata: Saya cerikan engkau.
b. Kinayah (sindiran); yaitu kalimatnya ragu-
ragu boleh diartikan penceraian nikah atau
lain. Seperti: kata suami: pulanglah engkau
kerumah keluargamu.
2. BILANGAN TALAK
• Setiap orang merdeka berhak mentalak
istrinya dari talak satu sampai talak tiga.
talak satu atau dua masih boleh rujuk (roj’i)
(kembali) sebelum habis iddahnya dan boleh
nikah kembali sesudah iddah. Adapun talak
tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali,
kecuali apabila wanita tersebut telah meni-
kah dengan orang lain dan setelah di talak
pula oleh suaminya kedua,juga tlh hbis iddah
* Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku se-
gala hukum talak tiga seperti diatas.
* Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, arti-
nya istrinya itu belum bertalak; karena talak
tiga bukan perintah Rasul berarti tidak sah.
* Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti ber-
laku hukum talak satu; sehingga suami boleh
rujuk kembali kepada istrinya.
3. BERBAGAI PENDAPAT
TENTANG TALAK TIGA
• Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang
berlainan.Seperti suami mentalak istrinya talak satu,pada
masa iddah ditalak lagi talak satu pada masa iddah kedua ini
ditalak lagi talak satu
• Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa
iddahnya dinikahi lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa
iddahnya dinikahi lagi kemudian ditalak lagi yang ketiga
kalinya.
• Suami mentalak istrinya dengan perkataan:saya talak
engkau talak tiga kali atau saya talak engkau dengan
berurutan perkataan itu berulang tiga kali.
• Iddah
• Adalah masa menunggu bagi istri yg di
talak suaminya. Baik talak atau cerai
hidup atau mati suaminya.yakni
• 1.bagi wanita hamil iddahnya sampai
melahirkn anaknya.
• 2.cerai hidup tdk hamil iddhya 3 kali
suci (quru’)
• 3.cerai mati tdk hamil adlh 4 bln 10hr
• 2.Nikah syighor adlh seorang lk
menikahkan pr dibwh perwaliannya dg
laki lain bersyaratkan lk itu juga meng
awinkan pr dibwh perwaliannya dg lk
pertama tanpa ada mahar keduanya.jd
maharnya sling menikmati alt kelamin
• -Imam malik dan syafii nikahnya batal
• Tapi jk menyebut mahar misil nikah
sah hukumnya.
• 3.wali mujbir
Adlh wali yang diberi hak utk menikhkn
Ank pr yg msih bikir tanpa minta izinya
Dg lk yg dianggap baik. Hak mujbir haya
Bagi ayah dan kakek syaratnya dg niat
Baik, lk itu sekufu/sedrajad dan tdk me
Ngecwakan serta maharnya misil.
Sedangkan pr yang saiyib (janda) wali
hrus mendapat izinnya jk akn
menikahkanya.
4.wali hakim adlh pejabat yg ditugaskan
utk berperan sbgi wali dlm pernikahan.
Sesuai PMA no 2 th 1987 yg ditunjuk
Menag adlh kepala KUA disetiap kecam
atan yg diberi tugas oleh kasi urais an.
menteri agama. Jadi hakim dpt menja
Di wali bagi pr yang tdk punya wali nasb
• 5.Status anak zina
Imam syafii dan maliki bhw wnta hamil
dr zina mk tdk punya iddah,lk pezina bo
leh nikah dg anak pr nya.sbb zina tdk
Meyebabkan adanya mahrom dan tdk
ada hukum waris. Tapi pndpt hanafi
dan hanbali anak pr itu tetep harom
dinikahi sbb Dia itu hasil darah
dagingnya sendiri sebagaimana anak
pr nya yg lain.
I
A.IJAB QOBUL
1.Apakah harus berbahasa Arab;
2. Apakah Qobul harus dijawab langsung dari Ijab ?
3. Haruskah dilakukan dalam satu majlis
B. PERWALIAN
Bagaimana status keabsahan wali : a.Wali Adhol
a.b. Wali Gaib dan c. Wali Wali Hakim
pertanyaan
1. Apa yang anda ketahui tentang perkawinan? Jelaskan dasar
hukumnya meliputi al-qur’an hadis dan perundang-undangan yang
berlaku
2. Syariat agama mewajibkan orang yang sudah cukup mampu
(istito’ah) untuk menikah, jelaskan tujuan dan hikmah syariat
nikah dimaksud, baik dari tinjauan psikologis, sosiologis maupun
antropologis
3. Apa yang dimaksud meminang atau khitbah itu? Jelaskan dan
bagaimana pendapat ulama tentang kebolehan khitbah yang
dimaksud?
4. Wanita yang dipinang ada 2 macam syarat; 1). Syarat
mustahsinah. 2) syarat lazimah jelaskan syarat dimaksud
5. Nikah ditinjau dari hukum syar’I ada beberapa macam
yaitu wajib mandzub, makruh, mubah, haram. Jelaskan
masing-masing kategori
6. Satu diantara rukun nikah adalah wali ada beberapa
macam wali yang anda ketahui,jelaskan !
7. Mahram (wanita yg haram dinikah), sebutkan macam-
macamnya dan jelaskan
8. Larangan menikahi wanita ada dua: 1). Larangan muabbad.
2). Larangan muaqqat. Jelaskan pengertian yang dimaksud
9. Talak (cerai) ada beberapa macam;
1. talak raj’I
2. talak bain suhgro
3. talak bain kubro
jelaskan maksudnya
10. Berbicara talak, ulama berbeda pendapat tentang talak
tiga, jelaskan beberapa pendapat tersebut
(Selamat mengerjakan, smoga sukses)
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATPENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATNURLIDYAWATI JASMIN
 
Power point pai smk kelas 12 bab 4
Power point pai smk kelas 12 bab 4Power point pai smk kelas 12 bab 4
Power point pai smk kelas 12 bab 4Lili Rohily
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqaskar hamid
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamRani Jambak
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islamanggi_andini
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahatbeksblack
 
pernikahan
pernikahanpernikahan
pernikahannova147
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanAhmad Haris Miftah
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikahheckaathaya
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Diah eka wahyudi
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataWahyu Dwi Pranata
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharikafia maulidia
 

Mais procurados (19)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHATPENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : MUNAKAHAT
 
Munakahat - Agama
Munakahat - AgamaMunakahat - Agama
Munakahat - Agama
 
Power point pai smk kelas 12 bab 4
Power point pai smk kelas 12 bab 4Power point pai smk kelas 12 bab 4
Power point pai smk kelas 12 bab 4
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaq
 
Pernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut IslamPernikahan menurut Islam
Pernikahan menurut Islam
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islam
 
Agama- Munakahat
Agama- MunakahatAgama- Munakahat
Agama- Munakahat
 
pernikahan
pernikahanpernikahan
pernikahan
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab NikahFiqih Rangkuman Bab Nikah
Fiqih Rangkuman Bab Nikah
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)Nikah, cerai, atau zina (daud)
Nikah, cerai, atau zina (daud)
 
9. problematika rt
9. problematika rt9. problematika rt
9. problematika rt
 
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranataSeluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
Seluk Beluk Pernikahan Islam_wahyu dwi pranata
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 

Destaque (19)

Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam IslamMunakahat: Pernikahan dalam Islam
Munakahat: Pernikahan dalam Islam
 
Slide nikah
Slide nikahSlide nikah
Slide nikah
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
 
Para Penanti
Para PenantiPara Penanti
Para Penanti
 
NIKAH By Hazrat Maulana Abdul Hamid Ishaq (Daamat Barakaatuhum)
NIKAH By Hazrat Maulana Abdul Hamid Ishaq (Daamat Barakaatuhum)NIKAH By Hazrat Maulana Abdul Hamid Ishaq (Daamat Barakaatuhum)
NIKAH By Hazrat Maulana Abdul Hamid Ishaq (Daamat Barakaatuhum)
 
Kata mutiara
Kata mutiaraKata mutiara
Kata mutiara
 
Rukun nikah
Rukun nikahRukun nikah
Rukun nikah
 
Konsep fikih dan ibadah dalam islam(1) 2
Konsep fikih dan ibadah dalam islam(1) 2Konsep fikih dan ibadah dalam islam(1) 2
Konsep fikih dan ibadah dalam islam(1) 2
 
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamainNusyuz, syiqaq dan hakamain
Nusyuz, syiqaq dan hakamain
 
Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua
 
Openstack install-guide-apt-kilo
Openstack install-guide-apt-kiloOpenstack install-guide-apt-kilo
Openstack install-guide-apt-kilo
 
Ap feb scene
Ap feb sceneAp feb scene
Ap feb scene
 
120409 Ane Flyer
120409 Ane Flyer120409 Ane Flyer
120409 Ane Flyer
 
Bid’ah, apakah itu
Bid’ah, apakah ituBid’ah, apakah itu
Bid’ah, apakah itu
 
Getting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendarGetting the most out of google calendar
Getting the most out of google calendar
 
Uts ppt
Uts pptUts ppt
Uts ppt
 
Database connectivity with data reader by varun tiwari
Database connectivity with data reader by varun tiwariDatabase connectivity with data reader by varun tiwari
Database connectivity with data reader by varun tiwari
 
paginas web en mexico
paginas web en mexicopaginas web en mexico
paginas web en mexico
 

Semelhante a Fiqih munakahat dan teknik perkawinan

Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxShalsaNurliza
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxfuadfahmy1
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Ahmad Nizam
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharEloknadlifah
 
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptmunakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptMukhlisMukhlis25
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxDaifanFadilah
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPuput868497
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahTohirQolby1
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 

Semelhante a Fiqih munakahat dan teknik perkawinan (20)

Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptxKelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
Kelompok 1 Munakahat Pernikahan.pptx
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptxPPT Pernikahan Fahmy.pptx
PPT Pernikahan Fahmy.pptx
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 
Makalah munakahat
Makalah munakahatMakalah munakahat
Makalah munakahat
 
Fiqh munakahat
Fiqh munakahatFiqh munakahat
Fiqh munakahat
 
Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121Fiqh munakahat 141121
Fiqh munakahat 141121
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
BAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptxBAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptx
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.pptmunakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
munakahat-rianabi-wordpress-com.ppt
 
rumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptxrumah tangga sakinah.pptx
rumah tangga sakinah.pptx
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Pernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptxPernikahan Dalam Islam.pptx
Pernikahan Dalam Islam.pptx
 
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikahfikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
fikih munakahat- hal hal yang berkaitan dengan hukum nikah
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 

Fiqih munakahat dan teknik perkawinan

  • 3. Urgensi Mata kuliah • Skd : agar mhs memahami fiqih sbg dsr hkum beribdh, bermuamalh dan bermuna kahat.hkum islam (praktis) yg berhubungn dg sgl aspek kehidupan umat manusia. Urgensi mk :utk memberikan bekal pada mhs ttg hukm islam yg bersmbr al quran, hadis, ijma’ dan qiyas.Dan persoaln hkm yg berkembang di masy akibat kemajuan iptek serta mampu menjelaskan nya dg benar.Dasar kajian fiqih “ siapa yg dikeh ndaki Alloh menjadi baik akn difahamkan
  • 4. INDIKATOR KETUNTASAN • Mhs dpt menjelaskan makna ibadah, tujuan dan hikmah ibadah. • Macam ibadah ada mahdhoh (hablum mina Alloh) dan ghoiru mahdhoh. • Memahami konsep thoharoh,sholat rowatib/sholatjenazah, puasa, zakat, haji. • Muamalah ttg jualbeli,pinjam, sewa, bank , hutang, syirkah, hibah, wakaf dll. • Munakahat :pernikahan,memilih jodoh,khi • tbah, syarat-rukun nikah, wali, wali mujbir wali hakim,mahar,nikah sirri,shighor dll
  • 5. SUMBER BUKU • Al Sayyid Sabiq, Al fiqhus Sunah • Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid • Wahbah zauhaili, al fiqih al islam wa adilatuhu. . Yusuf Qordhowi, Al ibadah fi al islam. . Sulaiman Rasjid, Al Fiqih Al Islam . Abdurrohman Al Jaziri, madzahibil arba’ah
  • 6. • Fiqih Indonesia • Di Indonesia memiliki fiqih kusus yang di sebut KHI (kompilasi hukum Islam) sifat lokal yang sangat perhatian hkum pd mas setempat. • KHI terdiri 3 bahasan : • 1.tentang hukum perkawinan • 2.tentang hukum pewarisan • 3. tentang hukum perwakafan • Dasar penggunaan KHI di Indonesia : Intruksi presiden RI no I tahun 1991
  • 7. Kiat kiat kuliah sukses berpegang pd kunci 5 s plus 1 m yakni : kuliah harus selalu ihlas,kerja keras, cerdas, berkwalitas dan tuntas serta harus mandiri. - Perbedaan orang kreatif dan tdk kreatif itu :Kurang waktu,ditunggu pekerjaan, didatangi uang, senang ada pekerjaan, dan hdpnya dinamis
  • 8. • Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga(rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. • A.PENGERTIAN (UU No I tahun 1974 ttg Perkawinan)
  • 9. B. TUJUAN DAN HIKMAH PERKAWINAN • Tujuan Perkawinan 1. Menghalalkan hubungan biologis antara pria dan wanita 2. Melanjutkan keturunan 3. Membentuk rumah tangga bahagia 4. Melaksanakan sunnah Rasul/ibadah
  • 10. Hikmah perkawinan 1. Menyalurkan naluri seksual dan ketentraman hati 2. Kebahagian dan rahmat 3. Menyalurkan sahwat pada tempatnya 4. Memelihara kemurnian keturunan 5. Mengikat hubungan sosial 6. Menimbulkan rasa tanggungjawab 7. Menjamin ketertiban masyarakat dan kesehatan mental.
  • 11. C. PEMINANGAN > Meminang adalah menyatakan permintaan untuk perjodohan dari seorang laki-laki pada seorang perempuan atau sebaliknya secara langsung atau dengan perantara orang yang dipercaya. * Hukum melihat orang yang akan dipinang > Sebagian ulama mengatakan melihat perempuan yang akan dipinang itu boleh saja.(Berdasarkan sunah Rasulullah SAW riwayat Imam Ahmad) > ulama yang lain mengatakan sunah.(Berdasarkan hadits Rasululah SAW riwayat Imam Ahmad)
  • 12. • Wanita Yang Boleh Dipinang Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi syarat; ada dua macam untuk meminang wanita ,yaitu : 1. Syarat mustahsinah 2. Syarat lazimah > Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa anjuran kepada seorang pria yang akan me- minang wanita untuk meneliti lebih dulu wa nita yang akan dipinang agar lebih terjamin kelangsungan rumah tangganya setelah me-
  • 13. * Adapun Syarat-syarat Mustahsinah: 1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan, dan kebangsawanannya tetapi se- mata-mata keshalehannya. 2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang dan mempunyai banyak keturunan.
  • 14. 3.Wanita yang akan dipinang m empunyai hubungan darah yang jauh. b. Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilaksanakan peminangan; termasuk didalamnya adalah 1. Wanita yang tidak dipinang oleh la- ki-laki lain,atau laki-laki tersebut te lah melepaskan hak pinanannya. 2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah. 3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang meinang.
  • 15. • Meminang Wanita Yang Menjalani Masa Iddah > Dilarang meminang wanita menjalani masa iddah karena kematian suami atau kerena talak. > Iddah karena talak raj’i haram dipinang karena belum terlepas dari tanggung jawab suaminya dan masih dapat rujuk kembali > Wanita menjalani iddah karena kematian; meminangnya dengan terang-terangan tidak boleh tapi boleh dengan cara sindiran karena suami telah tiada.
  • 16. D. HUKUM NIKAH * Hukum Nikah Ada Lima Macam: 1. Jaiz (diperbolehkan) hukum asalnya. 2. Sunnah;bagi orang yang berminat dan cukup belanjanya. 3. Wajib; bagi orang yang cukup belanja dan dia takut dalam perzinaan 4. Makruh; bagi oang yang tidak mampu mem- beri nafkah. 5. Haram; bagi orang yang bermaksud menyakiti pe- rimpuan yang hedak dikawininya.
  • 17. Syarat nikah • Syarat:unsur pelengkap/alat dlm stiap ibadah • Rukun :unsur pokok dan merupakan bagian dlm setiap perbuatan hukum/ibadah. Jk kedua unsur tlh dipenuhi mk sah nikahnya. Disamping ft ktp,kk, akte lahir, ijazah dll. 1.Catin pria:muslim,jelasprianya,tdk dipaksa, tdk beristri 4,tdk mahromnya,tdk beristri yg hrm di madu dg calon istrinya,tdk sdg ihrom. • 2.Catin wanita:muslimah,jelas wanita/tdk banci,tdk bersuami/tdk iddah,tdk mahrom calon suami,belum pernah dili’an/sumpah calon suami,jelas orangnya,tdk sdng ihrom
  • 18. Nikah sirri dan implikasi hukum • Nikah sirri :pernikahan yg tlh cukup syarat rukunya tp tdk dicatatkan pd ppn ( pegawai pencatat nikah),jd nikah scra rahasia atau tertutup tdk resmi tk dilaporkan melalui kua. shingga nikah sirri bertentangan dg tujuan dr nikah itu sendiri utk bentuk rmh tangga baha gia lahir-batin dan utk melindungi hak haknya. Nikah perlu dicatat di kua adlh bentuk peduli negara pd wargaya dg membrikan buku nikah. utk melindungi haknya juga hak pada anaknya. Nikah sirri itu alasannya : agr tdk zina, tempat jauh kerja/kuliah,biaya murah dll.
  • 19. E. RUKUN NIKAH Rukun nikah ada 5 : 1. Sighat (‘aqad) yaitu perkataan dari pihak wali (ijab) dan jawaban mempelai laki-laki (qobul). 2. Mempelai pria. 3. Mempelai wanita. 4. Wali (wali mempelai perempuan) 5. Dua orang saksi
  • 20. F. SYARAT IJAB DAN QOBUL • Agar aqad perkawinan itu syah sesuai dengan hukum perkawinan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Hendaklah ke dua orang yang melaksa- nakan aqad nikah itu sudah mumayis. 2. Ijab dan qobul dalam satu majelis.Mak- sudnya ijab dan qobul itu tdk diselingi oleh ucapan-ucapan lain atau sikap tidak acuh pada peristiwa tersebut.
  • 21. G. SUSUNAN WALI Yang dianggap syah untuk menjadi wali mempelai perempuan ialah : 1. Bapaknya 2. Datuknya (bapak dari bapak mempelai perempuan) 3. Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia 4. Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia 5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu-sebapak denagn dia. 6. Anak laki-laki dari sdr laki seayah.
  • 22. 7. Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak). 8. Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak bapak. 9. Hakim. H. SYARAT WALI DAN DUA SAKSI. 1). Islam; 2). Baligh;3). Berakal; 4). Mer- deka; 5). Laki-laki; dan 6). Adil.
  • 23. I. WALI YANG ENGGAN ATAU KEBERATAN (WALI ADLOL) • Apabila seorang mempelai wanita meminta wali nya untuk menikahkan dirinya dengan pria yang sekufu,namun walinya menolak tanpa alasan yang benar, maka hakim berhak menikahkannya, sete- lah keduanya sekufu dan ia usai memberikan nasi- hat wali supaya dia mau mencabut keberatannya. Apabila dia keberatan; maka hakim berhak menikahkan perempuan itu setelah ada putusan dari PA setempat.
  • 24. J. WALI GHOIB Wali-wali itu diatur sedimikian rupa yang lebih dekat perhubungannya didahulukan dari pada yang lebih jauh. Apabila wali yang dekat goib (jauh) dari wanita yang akan menikah dan tdk punya wakil; maka hakim boleh menikah kannya karena wali yang goib itu tetap wali belum pindah kepada wali yang lebih jauh hubungannya. Ini menurut pendapat Imam Syafi’i. berbeda lagi menurut pendapat madzhab Abu Hanifah: masalah tersebut yang menikahkan adalah wali yang lebih jauh hubungannya dari waligoib,se- suai dengan urutan yang ditentukan untuk menikahkannya.
  • 25. Alasan madzhab ini: 1. Karena wali yang jauh hubungannya itu juga wali seperti yang dekat; hanya yang dekat didahulukan karena ia lebih utama, bila dak bisa melaksanakan keutamaan itu hilang pindah urutan berikutnya. 2. Hakim itu( menurut hadits) wali bagi orang yang tidak mempunyai wali, sedang hal ini wali selain yang ini ada, maka hakim belum berhak menjadi wali, karena walinya masih ada.
  • 26. K. MAHRAM (WANITA HARAM DIKAWIN) Wanita yang haram dikawin dalam ilmu figih disebut Mahram, yaitu wanita-wanita yang terlarang bagi pria untuk mengawininya. Pada dasarnya wanita haram dikawin itu ada dua macam, yaitu larangan selama-lamanya (tahrim muab-bad) dan larangan sementara (tahrim muaqot). Larangan muabbad adalah tidak boleh oleh pria sepanjang masa sedang larangan muaqot adalah wanita tidak boleh dikawin pria selama waktu tertentu dan dan dalam keadaan tertentu. Bila keadaan sudah berubah maka laragan sentara sudah tidak ada lagi, maka wanita itu boleh dikawin.
  • 27. 1. Larangan Tetap (Tahrim Muabbad) a. Disebabkan hubungan keluarga atau nasab b. Disebabkan hubungan perkawinan atau perbe- sanan (mushoharah) c. Disebabkan hubungan sepesusuan (rodlo’ah) * Ada tujuh orang disebabkan nasab 1. Ibu dan ibunya (nenek), ibu dari bapak dst 2. Anak dan cucu seterusnya sampai kebawah 3. Saudara perempuan seibu-sebapak atau se- ibu atau sebapak saja.
  • 28. 4. Saudara perempuan dari bapak. 5. Saudara perempuan dari ibu. 6. Anak perempuan dari dari saudara laki-laki dan seterusnya. 7. Anak perempuan dari saudara pe- rempuan dan seterunya. * Empat Orang Disebabkan Perbesa- sanan. ( Mushoharah ). 1. Ibu dari istri ( mertua ) dan seterusnya dan ibu dari bapaknya keatas. 2. Anak tiri, apabila ibunya telah digauli.
  • 29. 3. Istri dari anak (menantu) istri dari cucu, baik dari laki-laki maupun dari wanita kebawah. 4. Istri dari bapak atau ibu tiri. * Dua Orang Disebabkan Sepesusuan(Ra- dlo’ah) 1. Ibu dan bapak tempat menyusu. 2. Saudara perempuan sepesusuan.
  • 30. 2. Larangan Sementara (Muaqqod). Yang dimaksud larangan muaqqod ada- lah larangan kawin dengan seoang wani- ta dalam waktu tertentu saja,karena ada sebab yang mengharamkannya; dan apa- bila sebab laragan itu sudah hilang maka perkawinan itu boleh dilaksanakan.
  • 31. 2.Yang Termasuk Dalam Kategore lara ngan Sementara ini, ialah: a. Memadu wanita bersaudara. b. Istri orang lain dan yang sedang da- lam iddah c. Wanita yang di talak tiga. d. Mengawini lebih dari empat wanita e. Mengawini orang yang sedang ihram f. Mengawini wanita pezina g. Mengawini musyrikah.
  • 32. L. MAHAR (MAKAWIN) Suami sebab menikah diwajibkan memberi maskawin kepada istri,baik pemberian berupa barang atau uang.Pemberian ini yang dinamakan mahar (maskawin). Pemberian mahar ini wajib, bagi laki- laki tetapi tidak menjadi rukun nikah. Untuk itu sekiranya tidak disebut pada waktu aqad perkawinan tetap syah.
  • 33. M. NUSUZ ( DURHAKA ) Tindakan istri yang menentang kehendak suami tanpa ada alasan yang dibenakan oleh syara’ dapat dipandang durhaka. Apabila suami mendapati tindakan istri demi- kian, maka suami harus menasihati sebaik- baiknya. Sesudah diberi nasihat masih durha- ka hendaklah suami berpisah tidur dengannya Jika masih juga durhaka, maka bolehlah dipu- kul, tetapi jangan sampai merusak badanya.
  • 34. • Tingkat kedurhakaan istri itu dapat disimpul- kan menjadi tingkatan; sebagai mana berikut: 1. Baru kelihatan tanda-tanda akan durhaka. Suami berhak memberi nasihat. 2. Telah nyata durhaka.Suami berhak berpisah tidur dengannya. 3. Setelah dua pelajaran tersebut dia masih dur haka. Suami berhak memukulnya.
  • 35. N. TALAK ( PERCERAIAN) • Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo be- rarti melepaskan; sedang yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan perkawinan. 1. Hukum Talak Ada Empat Macam: a. Wajib; bila terjadi perselisihan suami – istri oleh hakim yang mengurusnya su- dah memandang perlu supaya keduanya bercerai
  • 36. 2. Sunnah apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya. 3. Haram (bid’ah) : Dalam dua keadaan : pertama; menjatuhkan talak istri dalam kea- daan haid, kedua ;menjatuhkan talak istri se waktu dalam keadaan suci dan dia telah menggaulinya dalam keadaan suci tersebut. 4. Makruh; hukum asal dari talak.
  • 37. 1. LAFAZH TALAK • Kalimat yang dipakai untuk mentalak ada dua macam: a. Shareh (terang); yaitu kalimat yang tidak ragu lagi, bahwa yang dimaksud adalah un- tuk memutuskan ikatan perkawinan. misalnya suami berkata: Saya cerikan engkau. b. Kinayah (sindiran); yaitu kalimatnya ragu- ragu boleh diartikan penceraian nikah atau lain. Seperti: kata suami: pulanglah engkau kerumah keluargamu.
  • 38. 2. BILANGAN TALAK • Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (roj’i) (kembali) sebelum habis iddahnya dan boleh nikah kembali sesudah iddah. Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali apabila wanita tersebut telah meni- kah dengan orang lain dan setelah di talak pula oleh suaminya kedua,juga tlh hbis iddah
  • 39. * Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku se- gala hukum talak tiga seperti diatas. * Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, arti- nya istrinya itu belum bertalak; karena talak tiga bukan perintah Rasul berarti tidak sah. * Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti ber- laku hukum talak satu; sehingga suami boleh rujuk kembali kepada istrinya.
  • 40. 3. BERBAGAI PENDAPAT TENTANG TALAK TIGA • Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang berlainan.Seperti suami mentalak istrinya talak satu,pada masa iddah ditalak lagi talak satu pada masa iddah kedua ini ditalak lagi talak satu • Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa iddahnya dinikahi lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa iddahnya dinikahi lagi kemudian ditalak lagi yang ketiga kalinya. • Suami mentalak istrinya dengan perkataan:saya talak engkau talak tiga kali atau saya talak engkau dengan berurutan perkataan itu berulang tiga kali.
  • 41. • Iddah • Adalah masa menunggu bagi istri yg di talak suaminya. Baik talak atau cerai hidup atau mati suaminya.yakni • 1.bagi wanita hamil iddahnya sampai melahirkn anaknya. • 2.cerai hidup tdk hamil iddhya 3 kali suci (quru’) • 3.cerai mati tdk hamil adlh 4 bln 10hr
  • 42. • 2.Nikah syighor adlh seorang lk menikahkan pr dibwh perwaliannya dg laki lain bersyaratkan lk itu juga meng awinkan pr dibwh perwaliannya dg lk pertama tanpa ada mahar keduanya.jd maharnya sling menikmati alt kelamin • -Imam malik dan syafii nikahnya batal • Tapi jk menyebut mahar misil nikah sah hukumnya.
  • 43. • 3.wali mujbir Adlh wali yang diberi hak utk menikhkn Ank pr yg msih bikir tanpa minta izinya Dg lk yg dianggap baik. Hak mujbir haya Bagi ayah dan kakek syaratnya dg niat Baik, lk itu sekufu/sedrajad dan tdk me Ngecwakan serta maharnya misil. Sedangkan pr yang saiyib (janda) wali hrus mendapat izinnya jk akn menikahkanya.
  • 44. 4.wali hakim adlh pejabat yg ditugaskan utk berperan sbgi wali dlm pernikahan. Sesuai PMA no 2 th 1987 yg ditunjuk Menag adlh kepala KUA disetiap kecam atan yg diberi tugas oleh kasi urais an. menteri agama. Jadi hakim dpt menja Di wali bagi pr yang tdk punya wali nasb
  • 45. • 5.Status anak zina Imam syafii dan maliki bhw wnta hamil dr zina mk tdk punya iddah,lk pezina bo leh nikah dg anak pr nya.sbb zina tdk Meyebabkan adanya mahrom dan tdk ada hukum waris. Tapi pndpt hanafi dan hanbali anak pr itu tetep harom dinikahi sbb Dia itu hasil darah dagingnya sendiri sebagaimana anak pr nya yg lain.
  • 46. I A.IJAB QOBUL 1.Apakah harus berbahasa Arab; 2. Apakah Qobul harus dijawab langsung dari Ijab ? 3. Haruskah dilakukan dalam satu majlis B. PERWALIAN Bagaimana status keabsahan wali : a.Wali Adhol a.b. Wali Gaib dan c. Wali Wali Hakim
  • 47. pertanyaan 1. Apa yang anda ketahui tentang perkawinan? Jelaskan dasar hukumnya meliputi al-qur’an hadis dan perundang-undangan yang berlaku 2. Syariat agama mewajibkan orang yang sudah cukup mampu (istito’ah) untuk menikah, jelaskan tujuan dan hikmah syariat nikah dimaksud, baik dari tinjauan psikologis, sosiologis maupun antropologis 3. Apa yang dimaksud meminang atau khitbah itu? Jelaskan dan bagaimana pendapat ulama tentang kebolehan khitbah yang dimaksud? 4. Wanita yang dipinang ada 2 macam syarat; 1). Syarat mustahsinah. 2) syarat lazimah jelaskan syarat dimaksud
  • 48. 5. Nikah ditinjau dari hukum syar’I ada beberapa macam yaitu wajib mandzub, makruh, mubah, haram. Jelaskan masing-masing kategori 6. Satu diantara rukun nikah adalah wali ada beberapa macam wali yang anda ketahui,jelaskan ! 7. Mahram (wanita yg haram dinikah), sebutkan macam- macamnya dan jelaskan 8. Larangan menikahi wanita ada dua: 1). Larangan muabbad. 2). Larangan muaqqat. Jelaskan pengertian yang dimaksud 9. Talak (cerai) ada beberapa macam; 1. talak raj’I 2. talak bain suhgro 3. talak bain kubro jelaskan maksudnya 10. Berbicara talak, ulama berbeda pendapat tentang talak tiga, jelaskan beberapa pendapat tersebut (Selamat mengerjakan, smoga sukses)