MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx

MANAJEMEN OBAT DAN
BAHAN HABIS PAKAI
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. (Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas)
Pelayanan
kefarmasian
di Puskesmas
Pengelolaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai
Pelayanan Farmasi Klinik
termasuk di dalamnya
Penggunaan Obat Rasional
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengelolaan Obat dan
Bahan Medis Habis
Pakai merupakan salah
satu kegiatan
pelayanan kefarmasian,
yang terdiri atas:
- Perencanaan
- Pengadaan
- Penerimaan dan Penyimpanan
- Distribusi
- Penggunaan Obat
- Pencatatan dan Pelaporan
- Evaluasi Penggunaan
Tujuan Pengelolaan Obat dan BMHP
menjamin kelangsungan ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat dan BMHP yang efektif, efisien dan
rasional, dengan mutu yang terjaga dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan
Perencanaan
Pengadaan
Penyimpanan
Distribusi
Penggunaan
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6
Dukungan
Manajemen
Tahunan
Permintaan per periode
Hasil Permintaan
Pembelian
Penerimaan
Hukum, Kebijakan, Peraturan
Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan bahan
medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas.
Seleksi obat mengacu kepada Formularium Nasional.
Perencanaan Kebutuhan
Pusat
Provinsi
Kab./Kota
Puskesmas 1. TEPAT JENIS
DAN JUMLAH
2. EFISIEN
3. POR
TERLAKSANA
TAHUNAN
PERMINTAAN PERIODIK KE IFK
MENGGUNAKAN LPLPO
•MEMPERHITUNGKAN STOK OPTIMUM : LEAD TIME, BUFFER STOK,
KEKOSONGAN OBAT, PEMAKAIAN RATA-RATA PER HARI
•TREND KUNJUNGAN DAN POLA PENYAKIT
Pengadaan
Pengadaan di Puskesmas bisa diartikan
lebih luas sebagai proses penyediaan
barang, secara teknis merupakan realisasi
perencanaan menjadi ketersediaan obat
Hasil permintaan
ke Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota
pembelian
menggunakan dana
kapitasi Puskesmas
Sesuai Permenkes No. 21/2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan
Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah pasal 3 bahwa
• Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dimanfaatkan seluruhnya
untuk:
a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan (minimal 60%)
b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10
Penyimpanan
Obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi maupun hasil pengadaan
dengan dana kapitasi, sebelum disimpan, harus dilakukan proses
penerimaan oleh petugas pengelola obat atau petugas lain yang diberi
kuasa oleh Kepala Puskesmas
Tujuan penyimpanan:
Memelihara dan menjamin mutu
Menjamin keamanan persediaan
Memudahkan dalam melakukan pencarian & pengawasan
Mengendalikan stok
Pengelolaan Obat Puskesmas
Penyimpanan
►Tempat dan fasilitas penyimpanan memenuhi persyaratan
>>>> ventilasi, rak, cahaya, kunci pengaman
►Pencatatan (Kartu Stok)
►Penyimpanan khusus : Narkotika dan vaksin
►Sera, vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari
pendingin.
►Lisol dan desinfektan diletakkan terpisah dari obat lainnya
Pengelolaan Obat Puskesmas
Pengaturan Penyimpanan :
►Penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun
secara alfabetis
►FIFO DAN FEFO
Pengelolaan Obat Puskesmas
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pd penyimpanan
obat
Kelembaban Udara lembab dpt menimbulkan
kerusakan pd tablet, kapsul, oralit
Sinar
matahari
Sinar Matahari langsung dpt merusak
injeksi
Suhu (Panas) Suhu yg terlalu tinggi kerusakan: salep,
suppositoria
Kerusakan
Fisik
Disebabkan menumpuk terlalu tinggi
Dus berdempetan dgn benda tajam
Kontaminasi
bakteri
Wadah obat yg rusak atau terbuka akan
mudah tercemar oleh bakteri
Pengotoran Ruang yg kotor dpt menyebabkan
adanya insek/roden.
Pengelolaan Obat Puskesmas
Pengamatan mutu obat
dilakukan secara organoleptis
Bau Terjadi perubahan bau spt pd tab asetosal
(Krn panas)
Warna Perubahan Warna menjadi kecoklatan
contoh : Vit C (krn SM)
Pecah Tablet menjadi mudah pecah contoh :
Tablet Etambutol (krn Lembab)
Kering Volume cairan berkurang contoh : alkohol
(krn penguapan)
Meleleh Perubahan konstituen menjadi leleh
contoh : Salep, Supp (krn suhu panas)
Pengelolaan Obat Puskesmas
Jenis kerusakan pd sediaan obat
Tablet Perubahan warna, bau, rasa, bintik, pecah,
retak, benda asing, wadah rusak
Tablet
Salut
Salutnya pecah, basah, lengket satu sama lain,
wadah rusak
Kapsul Kapsul terbuka, lengket satu sama lain, wadah
rusak
Salep Warna berubah, berbintik-bintik, wadah rusak
Cairan Warna berubah, endapan/keruh, perubahan
kekentalan, wadah rusak
Injeksi Warna berubah, endapan/keruh, benda asing
kekentalan, wadah rusak
DISTRIBUSI
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 17
PUSKESMAS
SUB UNIT
PUSKESMAS
SARANA DISTRIBUSI:
MAMPU MENJAGA
MUTU OBAT
METODA : PUSH/PULL
FREKUENSI DISTRIBUSI
PERTIMBANGAN : PEMAKAIAN
RATA2, SISA STOK, POLA
PENYAKIT, JML KUNJUNGAN
Penggunaan Obat
Data penggunaan obat periode sebelumnya
akan digunakan untuk menghitung
perencanaan kebutuhan periode selanjutnya
Metode
konsumsi
Metode
morbiditas
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara
tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan
digunakan di Puskesmas dan/ atau unit pelayanan lainnya:
LPLPO
Ketersediaan Obat Indikator di Puskesmas
Laporan lain (Keuangan, BMD, dll)
Petunjuk Pengisian telah tercantum dalam Juknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan dan telah dibagikan ke seluruh Dinas Kesehatan
Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional
2. Tingkat ketersediaan obat
3. Persentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa
4. Rata-rata bobot variasi persediaan
5. Rata-rata waktu kekosongan obat
6. Persentase obat tidak diresepkan
PELAYANAN FARMASI KLINIK
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22
- Pengkajian dan Pelayanan Resep
- Pelayanan Informasi Obat
- Konseling
- Visite Pasien (Puskesmas dengan rawat inap)
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
- Pemantauan Terapi Obat (PTO)
- Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Pelayanan
Farmasi Klinik
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24
Pengkajian & Pelayanan Resep
a. menyiapkan/ meracik obat
b. memberikan label/ etiket
c. menyerahkan sediaan farmasi dengan
informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25
a.memberikan dan menyebarkan informasi
b.menjawab pertanyaan dari pasien/ nakes
c.membuat buletin, leaflet, poster dll
d.melakukan penyuluhan ke pasien & masyarakat.
e.pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
f. mengkoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan
pelayanan kefarmasian
Pelayanan Informasi Obat
adalah suatu
proses untuk
mengidentifikasi
dan penyelesaian
masalah pasien
yang berkaitan
dengan
penggunaan obat
Memberikan pemahaman tentang
- tujuan pengobatan
- jadwal pengobatan
- cara dan lama penggunaan
- efek samping
- tanda-tanda toksisitas
- cara penyimpanan
- cara penggunaan obat
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 26
Konseling
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENGGUNAAN OBAT MELALUI GEMA CERMAT
8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
Kepatuhan pasien rendah (durasi,dosis)
 efek pengobatan tidak optimal
Pembelian antibiotik secara bebas tanpa
resep dokter  memicu resistensi bakteri
Mispersepsi tentang obat generik  obat
murah dan tidak manjur
Kurang pengetahuan dan
informasi ttng obat resep dokter
Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
dapat menyebabkan masalah kesehatan
baru, misalnya dosis berlebihan, durasi
tidak tepat, kejadian efek samping,
interaksi obat/penyalahgunaan obat, dll
Penggunaan obat bebas
(OTC)  tanpa pengetahuan
dan informasi memadai
Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
35,20%
64,80%
Menyimpan Obat/OT
Tidak Menyimpan Obat/OT
35,7
82,0
27,8
15,7
6,4
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
OK OB AB OT OTT
OK
OB
AB
OT
OTT
OT = Obat Tradisional
OTT = Obat Tidak
Teridentifikasi
OK = Obat Keras
OB = Obat Bebas
AB = Antibiotik
35,2 % rumah tangga
menyimpan obat*
* Untuk berbagai keperluan: dalam pengobatan, persediaan, obat sisa
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
Inovasi Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Penggunaan Obat Rasional
Pencanangan
GeMa CerMat
oleh Menkes RI
Jakarta, 13Nov
2015
SK Menkes No.
427/2015
Definisi* 1
1
• *SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015
•GeMa CerMat
•Upaya bersama pemerintah dan masyarakat
melalui rangkaian kegiatan dalam rangka
mewujudkan kepedulian, kesadaran,
pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam
menggunakan obat secara tepat dan benar
Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya penggunaan obat secara benar
Meningkatnya kemandirian dan perubahan perilaku
masyarakat dalam penggunaan obat secara benar
Meningkatnya penggunaan obat rasional
Tujuan GeMa CerMat
Sasaran GeMa CerMat
SELURUH
MASY
ARAKAT
(Awam &
Nakes)
pemerintah
terkait Organisasi
masyarakat,
kewanitaan,
kepemudaan
Institusi
pendidikan,
akademis,
media massa
SASARAN
IYPG, ISMAFARSI,
PRAMUKA (SBH)
PERGURUAN
TINGGI, AKADEMI,
SEKOLAH
Organisasi
profesi
kesehatan
IAI, PAFI, IDI,
IBI, PPNI
Dinas terkait,
Fasilitas kesehatan
Lembaga
PKK, Dharma wanita,
Kader kesehatan,
Ormas lain
Jurnalis media
massa, blogger
Peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat
tentang : penggunaan obat secara benar, termasuk cara memilih,
memperoleh, menyimpan dan membuang obat secara benar di rumah
tangga  perilaku
T
ermasuk obat bebas (OTC) dalam swamedikasi dan obat keras
(ethical) yang diperoleh melalui resep dokter
Prinsip BENAR --> sesuai petunjuk tenaga kesehatan dan referensi
yang tepat dan akurat, bukti ilmiah terkini, termasuk informasi pada
kemasan obat
Ruang Lingkup
REGULASI
DAN
ADVOKASI
EDUKASI DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KOMUNIKASI
DAN
PUBLIKASI
OPTIMALISASI
PERAN
TENAGA
KESEHATAN
Strategi Pelaksanaan
TANYA
LIMA O
Obat ini
Bagaimana CARA
MENGGUNAKANnya ?
Apa INDIKASI/
KHASIATnya ?
1 Obat ini
Apa NAMA &
KANDUNGAN
nya ?
Berapa DOSISnya ?
2 Obat ini
3 Obat ini
4
5 Obat ini
Apa EFEK
SAMPINGnya?
Masyarakat diajarkan untuk
terbiasa bertanya atau
mencari informasi dari
sumber yang terpercaya
OPTIMALISASI
PERAN
TENAGA
KESEHATAN
Agent of
Change (AoC)
GeMa CerMat
•Agent of change GeMa CerMat
• Apoteker yang memiliki komitmen dan kemampuan mempengaruhi perilaku
masyarakat dan tenaga kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
Apoteker Agent of Change (AoC) GeMa CerMat
•Pemilihan apoteker Agent of change
• Tingkat Kab/Kota : seleksi oleh Dinkes Kab/Kota dan PC IAI untuk apoteker
yang praktek di Apotek/Puskesmas/ Klinik terutama untuk Kab/Kota tempat
pelaksanaan sosialisasi GeMa CerMat 2016 (model percontohan) dan 2017.
• Tingkat pusat : ‘open recruitment’ melalui media sosial/cetak
50
MANAJEMEN  OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx
1 de 40

Recomendados

SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx por
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxSK PELAYANAN KEFARMASIAN.docx
SK PELAYANAN KEFARMASIAN.docxpuskesmasweoe1
2 visualizações14 slides
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf por
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfLEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdf
LEARNING JOURNAL _ HARI 4 AMIRULLAH ANGKATAN XV BALIKPAPAN 2023_ rev01.pdfUPTD Puskesmas Graha Indah
2 visualizações9 slides
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx por
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptx
247939801-pelayanan-Kefarmasian-Di-Puskesmas.pptxShintapermata9
1 visão30 slides
PPT Materi PKPA.pptx por
PPT Materi PKPA.pptxPPT Materi PKPA.pptx
PPT Materi PKPA.pptxromawaode
174 visualizações39 slides
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf por
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdfLindaIndriani6
1 visão36 slides
SK PELAYANAN FARMASI.docx por
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
9.4K visualizações9 slides

Mais conteúdo relacionado

Similar a MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx

Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx por
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxingriddevicarissa
118 visualizações50 slides
0127 standar yanfar puskesmas por
0127  standar yanfar puskesmas0127  standar yanfar puskesmas
0127 standar yanfar puskesmasssuserb44787
103 visualizações27 slides
Supply Obat.ppt por
Supply Obat.pptSupply Obat.ppt
Supply Obat.pptYanuarAshariCahyanin
304 visualizações21 slides
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx por
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsaridaAryani
7 visualizações15 slides
Tabel tugas pelfar por
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfarNurul Vanny
4.5K visualizações22 slides
Presentasi PBL PKL apotek 7 por
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
124 visualizações20 slides

Similar a MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx(20)

Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx por ingriddevicarissa
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptxPelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
Pelayanan Farmasi Klinis (150419) (1).pptx
ingriddevicarissa118 visualizações
0127 standar yanfar puskesmas por ssuserb44787
0127  standar yanfar puskesmas0127  standar yanfar puskesmas
0127 standar yanfar puskesmas
ssuserb44787103 visualizações
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx por NorsaridaAryani
Norsarida A_U272120558_SIM.pptxNorsarida A_U272120558_SIM.pptx
Norsarida A_U272120558_SIM.pptx
NorsaridaAryani7 visualizações
Tabel tugas pelfar por Nurul Vanny
Tabel tugas pelfarTabel tugas pelfar
Tabel tugas pelfar
Nurul Vanny4.5K visualizações
Presentasi PBL PKL apotek 7 por ALLKuliah
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
ALLKuliah124 visualizações
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx por ArdiansyahSyafaat1
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptxKelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx
ArdiansyahSyafaat13 visualizações
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx por rullyfebri
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptxTUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
TUGAS drs. wahyu tentang Farmasi.pptx
rullyfebri8 visualizações
BAB III -1.3.10. SOP PELAYANAN RESEP.docx por diah985253
BAB III -1.3.10. SOP PELAYANAN RESEP.docxBAB III -1.3.10. SOP PELAYANAN RESEP.docx
BAB III -1.3.10. SOP PELAYANAN RESEP.docx
diah98525330 visualizações
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf por zakiya39
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdfAROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
AROFA IDHA-OVERVIEW PKPO.RAKERDAJATIM.pdf
zakiya3913 visualizações
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx por Jumhe1
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docxSOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx
Jumhe1396 visualizações
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx por Jumhe1
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docxSOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx
SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT.docx
Jumhe1396 visualizações
Presentasi PBL PKL apotek 8 por ALLKuliah
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
ALLKuliah55 visualizações
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx por ALLKuliah
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ALLKuliah4 visualizações
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat por BabangPattimura
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
BabangPattimura1.7K visualizações
update Logistik Klp 7.pptx por Masyitaakreditasi
update Logistik Klp 7.pptxupdate Logistik Klp 7.pptx
update Logistik Klp 7.pptx
Masyitaakreditasi23 visualizações
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf por AriestaPerwitasari
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdfPelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat-PKPO.pdf
AriestaPerwitasari31 visualizações
3. Farmasi Klinik.pdf por FAUZIRAHMAN62
3. Farmasi Klinik.pdf3. Farmasi Klinik.pdf
3. Farmasi Klinik.pdf
FAUZIRAHMAN6284 visualizações
Pedoman penyusunan formularium rs por Henry Nobito
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
Henry Nobito47.2K visualizações
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba por Asw Yoeyoen
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
3. peran farmasis dalam pencegahan dan pengendalian resistensi antimikroba
Asw Yoeyoen347 visualizações

Mais de budiikhsan4

Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx por
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptxbudiikhsan4
129 visualizações34 slides
OVERVIEW ASPAK-2023.pptx por
OVERVIEW ASPAK-2023.pptxOVERVIEW ASPAK-2023.pptx
OVERVIEW ASPAK-2023.pptxbudiikhsan4
32 visualizações23 slides
Paparan Manajemen Puskesmas.ppt por
Paparan Manajemen Puskesmas.pptPaparan Manajemen Puskesmas.ppt
Paparan Manajemen Puskesmas.pptbudiikhsan4
98 visualizações59 slides
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].ppt por
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].pptBLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].ppt
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].pptbudiikhsan4
6 visualizações30 slides
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf por
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdfMD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdfbudiikhsan4
108 visualizações12 slides
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf por
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdfMD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdfbudiikhsan4
9 visualizações33 slides

Mais de budiikhsan4(6)

Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx por budiikhsan4
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
budiikhsan4129 visualizações
OVERVIEW ASPAK-2023.pptx por budiikhsan4
OVERVIEW ASPAK-2023.pptxOVERVIEW ASPAK-2023.pptx
OVERVIEW ASPAK-2023.pptx
budiikhsan432 visualizações
Paparan Manajemen Puskesmas.ppt por budiikhsan4
Paparan Manajemen Puskesmas.pptPaparan Manajemen Puskesmas.ppt
Paparan Manajemen Puskesmas.ppt
budiikhsan498 visualizações
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].ppt por budiikhsan4
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].pptBLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].ppt
BLC MP 1 KOTA MEDAN 3 JULI 2023 [Autosaved].ppt
budiikhsan46 visualizações
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf por budiikhsan4
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdfMD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
MD2 Kebijakan Penyelenggaraan Puskesmas.pdf
budiikhsan4108 visualizações
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf por budiikhsan4
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdfMD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
MD1. Kebijakan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.pdf
budiikhsan49 visualizações

MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI.pptx

  • 1. MANAJEMEN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
  • 2. STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2
  • 3. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas) Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pelayanan Farmasi Klinik termasuk di dalamnya Penggunaan Obat Rasional
  • 4. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas: - Perencanaan - Pengadaan - Penerimaan dan Penyimpanan - Distribusi - Penggunaan Obat - Pencatatan dan Pelaporan - Evaluasi Penggunaan
  • 5. Tujuan Pengelolaan Obat dan BMHP menjamin kelangsungan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang efektif, efisien dan rasional, dengan mutu yang terjaga dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
  • 6. Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Distribusi Penggunaan 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6 Dukungan Manajemen Tahunan Permintaan per periode Hasil Permintaan Pembelian Penerimaan Hukum, Kebijakan, Peraturan
  • 7. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas. Seleksi obat mengacu kepada Formularium Nasional.
  • 8. Perencanaan Kebutuhan Pusat Provinsi Kab./Kota Puskesmas 1. TEPAT JENIS DAN JUMLAH 2. EFISIEN 3. POR TERLAKSANA TAHUNAN PERMINTAAN PERIODIK KE IFK MENGGUNAKAN LPLPO •MEMPERHITUNGKAN STOK OPTIMUM : LEAD TIME, BUFFER STOK, KEKOSONGAN OBAT, PEMAKAIAN RATA-RATA PER HARI •TREND KUNJUNGAN DAN POLA PENYAKIT
  • 9. Pengadaan Pengadaan di Puskesmas bisa diartikan lebih luas sebagai proses penyediaan barang, secara teknis merupakan realisasi perencanaan menjadi ketersediaan obat Hasil permintaan ke Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota pembelian menggunakan dana kapitasi Puskesmas
  • 10. Sesuai Permenkes No. 21/2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah pasal 3 bahwa • Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) dimanfaatkan seluruhnya untuk: a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan (minimal 60%) b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 10
  • 11. Penyimpanan Obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi maupun hasil pengadaan dengan dana kapitasi, sebelum disimpan, harus dilakukan proses penerimaan oleh petugas pengelola obat atau petugas lain yang diberi kuasa oleh Kepala Puskesmas Tujuan penyimpanan: Memelihara dan menjamin mutu Menjamin keamanan persediaan Memudahkan dalam melakukan pencarian & pengawasan Mengendalikan stok
  • 12. Pengelolaan Obat Puskesmas Penyimpanan ►Tempat dan fasilitas penyimpanan memenuhi persyaratan >>>> ventilasi, rak, cahaya, kunci pengaman ►Pencatatan (Kartu Stok) ►Penyimpanan khusus : Narkotika dan vaksin ►Sera, vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin. ►Lisol dan desinfektan diletakkan terpisah dari obat lainnya
  • 13. Pengelolaan Obat Puskesmas Pengaturan Penyimpanan : ►Penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis ►FIFO DAN FEFO
  • 14. Pengelolaan Obat Puskesmas Beberapa hal yang perlu diperhatikan pd penyimpanan obat Kelembaban Udara lembab dpt menimbulkan kerusakan pd tablet, kapsul, oralit Sinar matahari Sinar Matahari langsung dpt merusak injeksi Suhu (Panas) Suhu yg terlalu tinggi kerusakan: salep, suppositoria Kerusakan Fisik Disebabkan menumpuk terlalu tinggi Dus berdempetan dgn benda tajam Kontaminasi bakteri Wadah obat yg rusak atau terbuka akan mudah tercemar oleh bakteri Pengotoran Ruang yg kotor dpt menyebabkan adanya insek/roden.
  • 15. Pengelolaan Obat Puskesmas Pengamatan mutu obat dilakukan secara organoleptis Bau Terjadi perubahan bau spt pd tab asetosal (Krn panas) Warna Perubahan Warna menjadi kecoklatan contoh : Vit C (krn SM) Pecah Tablet menjadi mudah pecah contoh : Tablet Etambutol (krn Lembab) Kering Volume cairan berkurang contoh : alkohol (krn penguapan) Meleleh Perubahan konstituen menjadi leleh contoh : Salep, Supp (krn suhu panas)
  • 16. Pengelolaan Obat Puskesmas Jenis kerusakan pd sediaan obat Tablet Perubahan warna, bau, rasa, bintik, pecah, retak, benda asing, wadah rusak Tablet Salut Salutnya pecah, basah, lengket satu sama lain, wadah rusak Kapsul Kapsul terbuka, lengket satu sama lain, wadah rusak Salep Warna berubah, berbintik-bintik, wadah rusak Cairan Warna berubah, endapan/keruh, perubahan kekentalan, wadah rusak Injeksi Warna berubah, endapan/keruh, benda asing kekentalan, wadah rusak
  • 17. DISTRIBUSI 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 17 PUSKESMAS SUB UNIT PUSKESMAS SARANA DISTRIBUSI: MAMPU MENJAGA MUTU OBAT METODA : PUSH/PULL FREKUENSI DISTRIBUSI PERTIMBANGAN : PEMAKAIAN RATA2, SISA STOK, POLA PENYAKIT, JML KUNJUNGAN
  • 18. Penggunaan Obat Data penggunaan obat periode sebelumnya akan digunakan untuk menghitung perencanaan kebutuhan periode selanjutnya Metode konsumsi Metode morbiditas
  • 19. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan/ atau unit pelayanan lainnya: LPLPO Ketersediaan Obat Indikator di Puskesmas Laporan lain (Keuangan, BMD, dll)
  • 20. Petunjuk Pengisian telah tercantum dalam Juknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dan telah dibagikan ke seluruh Dinas Kesehatan
  • 21. Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain: 1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional 2. Tingkat ketersediaan obat 3. Persentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa 4. Rata-rata bobot variasi persediaan 5. Rata-rata waktu kekosongan obat 6. Persentase obat tidak diresepkan
  • 22. PELAYANAN FARMASI KLINIK 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22
  • 23. - Pengkajian dan Pelayanan Resep - Pelayanan Informasi Obat - Konseling - Visite Pasien (Puskesmas dengan rawat inap) - Monitoring Efek Samping Obat (MESO) - Pemantauan Terapi Obat (PTO) - Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) Pelayanan Farmasi Klinik
  • 24. 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 24 Pengkajian & Pelayanan Resep a. menyiapkan/ meracik obat b. memberikan label/ etiket c. menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai pendokumentasian.
  • 25. 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25 a.memberikan dan menyebarkan informasi b.menjawab pertanyaan dari pasien/ nakes c.membuat buletin, leaflet, poster dll d.melakukan penyuluhan ke pasien & masyarakat. e.pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga f. mengkoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan pelayanan kefarmasian Pelayanan Informasi Obat
  • 26. adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat Memberikan pemahaman tentang - tujuan pengobatan - jadwal pengobatan - cara dan lama penggunaan - efek samping - tanda-tanda toksisitas - cara penyimpanan - cara penggunaan obat 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 26 Konseling
  • 27. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN OBAT MELALUI GEMA CERMAT 8/10/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
  • 28. Kepatuhan pasien rendah (durasi,dosis)  efek pengobatan tidak optimal Pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep dokter  memicu resistensi bakteri Mispersepsi tentang obat generik  obat murah dan tidak manjur Kurang pengetahuan dan informasi ttng obat resep dokter Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
  • 29. dapat menyebabkan masalah kesehatan baru, misalnya dosis berlebihan, durasi tidak tepat, kejadian efek samping, interaksi obat/penyalahgunaan obat, dll Penggunaan obat bebas (OTC)  tanpa pengetahuan dan informasi memadai Masalah Penggunaan Obat pada Masyarakat
  • 30. 35,20% 64,80% Menyimpan Obat/OT Tidak Menyimpan Obat/OT 35,7 82,0 27,8 15,7 6,4 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 OK OB AB OT OTT OK OB AB OT OTT OT = Obat Tradisional OTT = Obat Tidak Teridentifikasi OK = Obat Keras OB = Obat Bebas AB = Antibiotik 35,2 % rumah tangga menyimpan obat* * Untuk berbagai keperluan: dalam pengobatan, persediaan, obat sisa Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
  • 31. Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penggunaan Obat Rasional Pencanangan GeMa CerMat oleh Menkes RI Jakarta, 13Nov 2015 SK Menkes No. 427/2015
  • 32. Definisi* 1 1 • *SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 •GeMa CerMat •Upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar
  • 33. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar Meningkatnya kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan obat secara benar Meningkatnya penggunaan obat rasional Tujuan GeMa CerMat
  • 34. Sasaran GeMa CerMat SELURUH MASY ARAKAT (Awam & Nakes) pemerintah terkait Organisasi masyarakat, kewanitaan, kepemudaan Institusi pendidikan, akademis, media massa SASARAN IYPG, ISMAFARSI, PRAMUKA (SBH) PERGURUAN TINGGI, AKADEMI, SEKOLAH Organisasi profesi kesehatan IAI, PAFI, IDI, IBI, PPNI Dinas terkait, Fasilitas kesehatan Lembaga PKK, Dharma wanita, Kader kesehatan, Ormas lain Jurnalis media massa, blogger
  • 35. Peningkatan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang : penggunaan obat secara benar, termasuk cara memilih, memperoleh, menyimpan dan membuang obat secara benar di rumah tangga  perilaku T ermasuk obat bebas (OTC) dalam swamedikasi dan obat keras (ethical) yang diperoleh melalui resep dokter Prinsip BENAR --> sesuai petunjuk tenaga kesehatan dan referensi yang tepat dan akurat, bukti ilmiah terkini, termasuk informasi pada kemasan obat Ruang Lingkup
  • 37. TANYA LIMA O Obat ini Bagaimana CARA MENGGUNAKANnya ? Apa INDIKASI/ KHASIATnya ? 1 Obat ini Apa NAMA & KANDUNGAN nya ? Berapa DOSISnya ? 2 Obat ini 3 Obat ini 4 5 Obat ini Apa EFEK SAMPINGnya? Masyarakat diajarkan untuk terbiasa bertanya atau mencari informasi dari sumber yang terpercaya
  • 39. •Agent of change GeMa CerMat • Apoteker yang memiliki komitmen dan kemampuan mempengaruhi perilaku masyarakat dan tenaga kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Apoteker Agent of Change (AoC) GeMa CerMat •Pemilihan apoteker Agent of change • Tingkat Kab/Kota : seleksi oleh Dinkes Kab/Kota dan PC IAI untuk apoteker yang praktek di Apotek/Puskesmas/ Klinik terutama untuk Kab/Kota tempat pelaksanaan sosialisasi GeMa CerMat 2016 (model percontohan) dan 2017. • Tingkat pusat : ‘open recruitment’ melalui media sosial/cetak 50