SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
Edisi 4 Tahun 2014
ISSN-Volume 1/Nomor 4 / Okt - Des 2014
BULETIN LINGKUNGAN SEHATBULETIN LINGKUNGAN SEHAT
SOSOK MENKES“Tak Kenal Maka Tak Sayang”“Tak Kenal Maka Tak Sayang”
“WORKSHOP NASIONAL
PASAR SEHAT
DI DENPASAR, BALI”
“Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat
dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50”
“KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS”
(Stop Buang Air Besar Sembarangan)
" Mie Teman
atau Lawan.....?”
“Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis,
di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit”
Tahukah Kamu,
Buah Bit Untuk Kecantikan ?
Tahukah Kamu ?
10 Jenis Makanan Cepat Saji
yang Membahayakan
Buat Kesehatan ?
Tahukah Kamu,
Cara Sederhana Mengurangi Risiko
Kanker Payudara ?
INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN
“Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014”
“WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT
DENGAN PMK No 44”
Keluarga Besar
Direktorat Penyehatan Lingkungan Mengucapkan
SELAMATNATAL&TAHUNBARU2015SELAMATNATAL&TAHUNBARU2015
Keluarga Besar
Direktorat Penyehatan Lingkungan Mengucapkan
Haloooo…apa kabar? Bagaimana persiapan para
pembaca menjelang akhir tahun? Menuju peng-
hujung tahun, Direktorat Penyehatan Ling-
kungan kembali menghadirkan
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
yang merupakan edisi terakhir di tahun ini.
Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan
Tahun 2014. Masa lalu hanya akan menjadi
kenangan. Hari esok akan menjadi sebuah
harapan. Berharap yang terbaik di tahun
yang baru nanti.
Akhir kata, selamat membaca
Edisi IV Buletin Lingkungan Sehat Tahun 2014 ini.
Kami berharap buletin ini bisa menjadi peneman
pembaca dalam mengakhiri tahun ini dan
bermanfaat bagi kita semua. Jika pembaca
mempunyai masukan, pertanyaan, artikel,
ataupun resensi buku, pembaca bisa
mengirimkannya ke alamat redaksi kami.
Dari Redaksi,
38Serba-serbi
Tahukah Kamu,
Cara Sederhana
Mengurangi Risiko Kanker Payudara ?
Wanita paruh baya yang rutin melakukan latihan fisik selama
30 menit setiap hari dapat terlindungi dari kanker payudara. Latihan
tersebut bisa aerobik, zumba maupun sekedar jogging. Penelitian
yang dilakukan oleh para peneliti di Oxford University, mencatat
kebiasaan hidup 126.000 wanita menopause. Mereka meminta para
subjek penelitian ini merinci seberapa sering mereka berolahraga,
mengontrol berat badan, diet, minum alkohol dan merokok. Hasilnya,
mereka yang melakukan aktivitas fisik selama tiga jam dalam seming-
gu memiliki risiko 21 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak
berolahraga. Para wanita ini mengikuti kelas gym, atau rutin berjalan,
jogging maupun bersepeda.
Olahraga meskipun tidak disukai banyak orang namun manfaatnya tidak diragukan lagi.
Karena, olahraga sangat bagus untuk kesehatan tubuh kamu. Jika jantung terus terpompa dan otot
berkontraksi, maka oksigen akan mengalir ke otak lebih banyak dan sistem kekebalan tubuh menjadi
lebih kuat dan seimbang.
Tak hanya itu, banyak studi menemukan bahwa dengan olahraga teratur bisa mencegah berb-
agai penyakit, salah satunya kanker payudara. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yag
diderita banyak orang, khususnya wanita. Kanker ini muncul karena tingkatan hormon oestrogen di
dalam tubuh kamu menjadi jauh lebih tinggi daripada yang seharusnya. Penyakit kanker jenis ini
menyerang sel-sel yang terdapat di dalam payudara kamu.
Salah satu faktor yang bisa membuat kamu mengidap penyakit yang satu ini adalah adanya
sejarah penyakit kanker payudara dalam keluarga. Jadi, jika terdapat satu saja keluarga dekat kamu
yang terkena penyakit jenis ini, kemungkinan kamu untuk menderita penyakit yang sama akan sema-
kin besar. Namun, timbulnya penyakit ini bisa dicegah. Salah satunya dengan berolahraga.
Untuk mencegah kanker payudara, kamu dianjurkan untuk mempunyai program olahraga
yang bisa kamu lakukan dengan teratur. Program olahraga ini bisa dilakukan dengan aerobik selama
150 menit setiap minggunya.
Jika kamu tidak menyukai aerobik, kamu juga bisa mencoba melakukan beberapa olahraga lain
yang melatih kekuatan fisik kamu. Olahraga jenis ini dapat kamu lakukan 2 kali seminggu. Jalan santai
dengan pedometer dan senam irama dengan lagu juga bia jadi pilihan kamu yang tidak mau melaku-
kan olahraga berat.
Sekretaris Redaksi
Astrid Salome
Anggota Redaksi
Rano Banyu Aji
Adhi Prasetyo
Nuri Handayani
Nia Kurniawati
Dewi Marlina
Dewi Mulyani
Desain Grafis
Arif Wisudyastomo
Editor
F. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar)
Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi)
M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan)
Sonny P. Warouw (Kasubdit Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum)
Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat)
Redaktur
Bunga Mayung Datu Linggi (Kasubbag TU)
Alamat redaksi
Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara No. 29
Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2) Telp. (021) 4247608 Ext. 118 Faks. (021) 4245778
Email tu_direktoratpl@yahoo.co.id
Penanggungjawab
Wilfried H Purba (Direktur Penyehatan Lingkungan)
SUSUNAN REDAKSI
2
Dari Redaksi,
“WORKSHOP NASIONAL PASAR SEHAT
DI DENPASAR, BALI”
3 DAFTAR ISI
3
SUSUNAN REDAKSI DAFTAR ISI
“Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat
dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50”
“KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS”
(Stop Buang Air Besar Sembarangan)
11
14
16
24
28
31
35
38
34
9
6
32
1
“Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014”
" Mie Teman atau Lawan.....?”
“WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT
DENGAN PMK No 44”
Tahukah Kamu, Buah Bit Untuk Kecantikan ?
Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis,
di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit
Tahukah Kamu, Cara Sederhana
Mengurangi Risiko Kanker Payudara ?
4 SOSOK MENKES“Tak Kenal Maka Tak Sayang”
INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN
Tahukah Kamu, 10 Jenis Makanan Cepat Saji
yang Membahayakan Buat Kesehatan ?
Jakarta, 26 Oktober 2014. Prof.dr. Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M resmi ditunjuk sebagai Ment-
eri Kesehatan Republik Indonesia dalam Kabinet Kerja Jokowi JK untuk periode 2014-2019. Namanya
tentu sudah tidak asing di dunia kesehatan Indonesia. Terlebih, dokter spesialis mata ini pernah
diproyeksikan menjadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo BambangYudhoyo-
no. Meskipun akhirnya batal dilantik meski sudah mengikuti proses seleksi.
Lahir di Jakarta 11 April 1949, wanita berdarah Minang ini merupakan istri dari dr.Farid Anfasa
Moeloek, menteri kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden
BJ.Habibie. Pasangan ini dikaruniai 3 anak yaitu Muh. Reiza, Puti Alifah, dan Puti Annisa.
Dunia kesehatan merupakan bidang yang digeluti oleh Ibu Nila, begitu dia akrab disapa, sejak
belajar kedokteran di Universitas Indonesia tahun 1968. Untuk mendalami ilmu dan pengetahuannya,
Ibu Nila meneruskan pendidikannya pada studi kekhususan bidang oftalmologi (ilmu penyakit mata)
dan lulus tahun 1974.
SOSOK MENKES
“Tak Kenal Maka Tak Sayang”
4
Di Indonesia, wanita yang cantik, ramah, energik dan cerdas ini, aktif sebagai anggota Ikatan
Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Bola mata Indonesia (Perdami) sekaligus juga mer-
upakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Pusat, staf pendidik Departemen Bola
mata FKUI, Anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia dan juga Senat Akademik FKUI. Ibu Nila juga terli-
bat aktif dalam kegiatan rumah sakit, khususnya bidang mata yaitu menjadi Ketua Subdivisi Tumor
Mata di Departemen Oftalmologi RSCM dan sekaligus Koordinator Penelitian di Departemen Oftal-
mologi FKUI-RSCM tahun 1979-1998. Tahun 2008-2009, Nila menjadi Ketua Unit Penelitian Medis di
FKUI-RSCM.
Nama Ibu Nila pun juga sudah kondang di mata dunia, karena menjadi staf redaksi di Orbita
International Magazine sejak tahun 1985 dan anggota International Society Orbital Disorder, sebuah
organisasi yang konsentrasi pada gangguan mata.
Sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ibu Nila masih aktif mengajar di
program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas dan selama lima tahun terakhir juga
dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2009-2014.
Selaku utusan khusus, Ibu Nila menjadi Duta Presiden yang bertugas menyampaikan beragam
perihal mengenai MDGs, tidak saja kepada para pemangku kepentingan di kabupaten dan juga kota,
namun juga nasional, regional, lebih lagi global. Problem universal yang ingin ditanggulangi oleh
program MDGs ini adalah kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, masih tingginya
angka kematian ibu melahirkan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS
dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global.
Dalam wawancara dengan beliau setelah pelantikan, Ibu Nila mengungkapkan bahwa dirinya
akan berfokus membela tenaga kesehatan. Selain itu ia juga menyatakan “Kesehatan berperanan
sangat penting bagi negara. Bagaimana kita mengurangi kemiskinan, ya sangat terkait dengan keseha-
tan. Maka MDGs itu lah hulunya kesehatan”, ungkapnya.
Bekal semua pengalaman tersebut itulah, tampaknya dianggap cukup oleh Presiden Joko Widodo
untuk mempercayakan tugas-tugas di Kementerian Kesehatan kepada Nila Djuwita F. Moeloek.
Selamat bekerja untuk Ibu Menkes! (AS)
5 Sosok
Pada hari kedua pelaksanaan workshop, dilaksanakan diskusi dengan berbagai lintas kementerian
terkait pasar dengan seluruh peserta workshop. Para peserta workshop terlihat serius mengikuti diskusi dan
menyimak semua paparan dari 11 perwakilan Pasar Sehat Percontohan dengan penuh antusias dan
semangat.
Berikut beberapa hal penting yang di peroleh dari diskusi dan paparan para narasumber yaitu
Pemerintah telah berupaya untuk mewujudkan kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat
melalui kerjasama seluruh pihak yang terkait dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi
bagi masyarakat.
Workshop Nasional Pasar Sehat yang
bertajuk “Percepatan Pembangunan Pasar Sehat
sebagaiUpaya Pengendalian Risiko Kesehatan dan
Peningkatan Ekonomi Daerah”secara resmi dibuka
oleh Bapak Direktur Jenderal PP dan PL, Prof. Agus
Purwadianto, pada Senin sore tanggal 22 Septem-
ber 2014. Kegiatan yang dilaksanakan di Pulau
Dewata Bali tepatnya di Sanur Paradise Plaza Hotel
ini, dihadiri oleh perwakilan dari 11 (sebelas) pasar
tradisional yang menjadi Pasar Sehat Percontohan,
diantaranya Walikota Pekalongan dan Walikota
Malang yang memberikan pengalaman tentang
keberhasilan dalam membangun pasar sehat di
daerahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Lembaga yang terkait pasar seperti Kement-
erian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementarian Parekraf, BPOM,
Kementerian UKM, dan Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup,
serta dari lintas program di lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Perwakilan dari berbagai Dinas Keseha-
tan Provinsi maupun Kabupaten/Kota juga turut hadir memeriahkan acara workshop ini.
PERISTIWA
“WORKSHOP NASIONAL
PASAR SEHAT
DI DENPASAR, BALI”
6
PERISTIWA
Terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat merupakan dambaan kita semua. Hal ini
sesuai dengan amanat Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun
2005, No. 1138/Menkes/Pb/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan kabupaten/kota Sehat dan Kepu-
tusan Menteri Kesehatan R.I. No. 519/Menkes/Sk/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.
Untuk membantu para Bupati dan Walikota melaksanakan Kepmenkes tentang Pedoman Penye-
lenggaraan Pasar Sehat ini, telah dikembangkan pasar sehat percontohan di 11 kabupaten/kota yang
terbesar di 11 propinsi Indonesia. Kegiatan pasar sehat percontohan ini berlangsung pada 2007 – 2011 dan
dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Uni Eropa dan WHO. Setiap pasar sehat
percontohan mendapat bantuan untuk peningkatan kapasitas bagi para pembina, para pedagang, dan
komunitas pasar lainnya agar terjadi perubahan perilaku bagi terwujudnya pasar yang bersih, aman,
nyaman dan sehat.
Pasar Sehat Percontohan di 11 kabupaten/kota di 11 provinsi di Indonesia yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2008 menunjukkan keberhasilan. Kabupaten/kota yang bersangkutan mampu melakukan
pemberdayaan terhadap semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pasar, sehingga tercipta
kemandirian komunitas pasar yang mampu mengubah pasar yang sebelumnya tidak memenuhi pers-
yaratan kesehatan menjadi memenuhi persyaratan kesehatan. Terjadi perubahan perilaku komunitas
pasar yang tidak sehat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang pada akhirnya mampu men-
ciptakan pasar yang sehat, bersih, aman dan nyaman. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran lintas
sektor dan program baik di tingkat pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.
7
Replikasi pasar sehat dari berbagai daerah juga telah dilakukan oleh beberapa daerah dengan
melakukan studi banding ke pasar sehat percontohan, akan tetapi sampai saat ini pada pasar sehat percon-
tohan pun masih banyak ditemukan berbagai masalah yang tidak sesuai prinsip-prinsip pasar sehat.
Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap pasar sehat percontohan sesuai komitmen awal yang pernah
diajukan oleh kepala daerah.
Berdasarkan hal tersebut, maka Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI
bekerjasama dengan WHO melaksanakan Worksop Nasional dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan pengembangan pasar sehat di 11 (sebelas) pasar tradisional, untuk dapat menghasilkan kesepa-
katan dan rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti dalam rangka percepatan replikasi Pengembangan
Pasar Sehat di Indonesia.
Pada acara penutupan workshop, Bapak Direktur Penyehatan Lingkungan, drh. Wilfried Purba,
MM.Mkes, dalam arahannya mengatakan bahwa“Dari kegiatan workshop ini dipandang perlu adanya satu
model Percontohan Nasional Pasar Sehat yang mengintegrasi semua lintas sektor terkait, yang mana secara
bertahap dituangkan kedalam Road map Pengembangan Pasar Sehat Tahun 2015 – 2019. Model Pasar
Percontohan ini diharapkan akan memotivasi Bupati/Walikota untuk melakukan replikasi pasar sehat
dalam wilayahnya masing-masing, sehingga pada akhirnya semua pasar tradisionil atau pasar rakyat akan
menjadi Pasar Sehat. Apalagi Pemerintahan saat ini yaitu Kabinet Kerja Jokowi-JK melalui Kementerian
Perdagangan telah mencanangkan akan membangun dan merevitalisasi 5000 pasar tradisional selama 5
tahun kedepan, guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hal ini tentunya menjadi pelu-
ang untuk mensinergikan semua kementarian terkait dalam program percepatan pengembangan pasar
tardisionil/pasar rakyat menjadi pasar sehat. Akhir kata, mari kita kerja, kerja dan kerja untuk kesejahteraan
masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat komunitas pasar tradisional guna mewujudkan pasar yang
besih, aman, nyaman dan Sehat”. Demikian arahan Direktur Penyehatan Lingkungan yang sekaligus menu-
tup acara workshop. (DM)
PERISTIWA
8
Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT HKN di tahun emas ke-50 Direktorat Penyehatan Lingkungan
Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan, memberikan penghargaan untuk Pelabuhan dan Bandar Udara
Sehat.
Sebelum memberikan penghargaan tersebut dilakukan beberapa proses penilaian antara lain, Forum Pela-
buhan Sehat maupun Bandar Udara Sehat melaksanakan penilaian sendiri (self asessment) terhadap prog-
ress penyelenggaraan kegiatan program Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat sesuai Permenkes No 44
Tahun 2014. Tiap forum Pelabuhan dan Bandar Udara menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada Otori-
tas Pelabuhan atau Bandar Udara, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur
Jenderal PP dan PL. Penilaian sendiri (self asessment) oleh forum dilakukan terhadap kondisi lingkungan
yang mencakup permasalahan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko keseha-
tan masyarakat.
Beberapa aspek kegiatan yang dinilai dalam penilaian sendiri (self assessment) meliputi Penyelenggaraan
kesehatan lingkungan, Penataan sarana dan fasilitas, Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, Pening-
katan keselamatan dan kesehatan kerja, Peningkatan keamanan dan ketertiban, dan Aspek Kelembagaan
meliputi Forum Pelabuhan Sehat.
Selanjutnya hasil penilaian sendiri (self assessment) di crosscheck melalui pembahasan khusus oleh Tim
Penilai Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat tingkat Pusat dan kemudian Tim ini melakukan verifikasi lapan-
gan langsung terhadap pelabuhan dan bandar udara yang telah mengirimkan penilaian dan dinyatakan
masuk dalam nominasi calon penerima penghargaan. Terdapat 9 (sembilan) Nominasi Pelabuhan/Bandar
Udara Sehat yang terpilih yaitu :
“Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat
dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50”
PERISTIWA
9
1. Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap
2. Pelabuhan Khusus Pupuk Kaltim Samarinda
3. Pelabuhan Khusus Kaltim Prima CoalSamarinda
4. Pelabuhan Khusus PT Badak LNG samarinda
5. Pelabuhan Laut Boombaru Palembang
6. Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten
7. Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta
8. Bandar Udara International Juata, Tarakan Kalimatan Utara
9. Bandar Udara International Sultan Haji Muhammad Sulaiman
Balikpapan Kalimantan Timur
Pelaksanaan pemberian penghargaan diselenggarakan dengan sangat meriah pada Kamis, 27 November
2014 dalam rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Emas ke 50 Tahun yang bertempat
di Aula Auditorium Gedung Siwabessy Kemenkes RI. Pada hari itu, penghargaan Pelabuhan dan Bandar
Udara Sehat diserahkan langsung oleh Ibu Menkes RI, Nila Alfansa Moeloek kepada para penerima peng-
hargaan yaitu:
a. mewakili Bandar Udara yaitu Bandara Udara Sepinggan Balikpapan
b. mewakili Pelabuhan Laut yaitu Pelabuhan Laut Tanjung Priok Jakarta
c. mewakili Pelabuhan Penyebarangan yaitu Pelabuhan Merak Banten
d. mewakili Pelabuhan Khusus yaitu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT LNG Badak
Kota Bontang Kalimantan Timur
Dengan adanya penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi Pelabuhan dan Bandar Udara lainnya di
seluruh Indonesia. Selain itu diharapkan
agar semua instansi terkait termasuk
swasta dan masyarakat Pelabuhan atau
Bandar Udara dapat berperilaku hidup
bersih dan sehat sehingga dapat mewu-
judkan kondisi Pelabuhan dan Bandara
Udara yang aman, nyaman, bersih dan
sehat dan dapat menurunkan risiko
penularan penyakit berbasis lingkun-
gan yang ditularkan melalui lingkungan
Pelabuhan dan Bandara Udara. (DM)
PERISTIWA
Gambar : Ibu Menteri Kesehatan Menyerahkan Piala dan Piagam Penghargaan
10
Deklarasi dilakukan sebelum jalan sehat. Wali Kota Madiun Bambang Irian-
to didampingi oleh seluruh jajarannya dan perwakilan dari Kementerian
Kesehatan, Kasubdit. Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, F. Eko Saputro,
Kepala BBTKL Surabaya, Zainal I Nampira serta Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur, membacakan deklarasi yang ditirukan oleh semua elemen
masyarakat yang sangat berperan penting dalam perwujudan SBS (Stop
Buang Air Besar Sembarangan) serta diakhiri dengan pelepasan balon.
Acara juga diramaikan dengan hiburan musik dangdut.
“KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS”
(Stop Buang Air Besar Sembarangan)
PERISTIWA
Madiun (Jawa Timur) – Kota Madiun akhirnya mampu meraih cita-citanya untuk mewujudkan kehidupan
masyarakatnya yang lebih sehat, yakni dengan mendeklarasikan diri sebagai kota “Stop Buang Air Besar
Sembarangan”(SBS) di halaman Balai Kota setempat pada jumat (7/11).
Deklarasi kota SBS yang digelar di halaman Balai Kota Madiun tersebut, dikemas dengan kegiatan jalan
sehat berhadiah. Deklarasi SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan tersebut juga dalam rangka memeriah-
kan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun 2014 yang jatuh pada tanggal 12 November
2014.
Kasubdit PASD, F.Eko Saputro membagikan doorprice SBS
11
“SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) ini sudah kami pupuk sejak lama. Kami lakukan secara bertahap
karna tidak mudah mengubah kebiasaan warga untuk meninggalkan buang air besar di sembarang
tempat,”ujar Wali Kota Madiun, Bambang Irianto.
Ia menjelaskan, presentasi Kota Madiun sebagai Kota SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) sudah dirin-
tis sejak tahun 2009. Pemerintah Kota (Pemkot) setempat telah menganggarkan dana secara khusus untuk
program jambanisasi secara berkala guna mendukung perwujudan kota SBS (Stop Buang Air Besar Semba-
rangan).
Usaha berat tersebut kini berbuah manis. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim dari Pemprov
Jawa Timur, masyarakat Kota Madiun telah 100 persen menggunakan jamban yang sehat sebagai sarana
buang air besar.
Setelah diverifikasi tim Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama konsultan World Bank, PKK, dan
Kemenkes RI, pada 31 Oktober dan 1 November lalu diketahui bahwa Kota Madiun menjadi kota pertama
di Indonesia yang mendeklarasikan SBS. "Tim melakukan verifikasi ke lapangan mulai tingkat kader, kelura-
han, dan kecamatan. Hasilnya, OD-nya nol. Artinya, masyarakat Madiun telah 100 persen memiliki jamban
yang sehat," ungkap Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Provinsi Jawa Timur, Edi Basuki.
Menurut dia, tidak semua jamban tergolong sehat. Namun, di Kota Madiun, melalui program jambanisasi
yang ada, seluruh masyarakatnya terlebih warga miskin, telah memiliki jamban yang sehat. Adapun, kriteria
jamban sehat adalah jamban yang dilengkapi dengan sarana sapiteng dan peresapan. Sedangkan, verifika-
si dilakukan di daerah pinggiran Sungai Bengawan Madiun yang rawan digunakan untuk buang air besar
sembarangan.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun
melalui Dinas Kesehatan dan pihak-pihak
terkait terus memberikan sosialisasi ke mas-
yarakat untuk menumbuhkan kesadaran
hidup bersih dan sehat dengan tidak buang
air besar di sembarang tempat.
Target utama dari program jambanisasi
adalah seluruh wilayah di Kota Madiun dapat
mendeklarasikan SBS sehingga tidak ada lagi
warga yang buang air besar di sembarang
tempat. Seperti di sungai, ladang, ataupun
kebun.
PERISTIWA
12
Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, pun meminta agar budaya hidup bersih warga Kota Madiun dengan
Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) terus dipertahankan. Sebab, selain merupakan program nasional,
pencanangan SBS di seluruh wilayah atau kelurahan Kota Madiun itu sangat bermanfaat bagi masyarakat
karena mereka akan terhindar dari penyakit mudah menular yang ditularkan melalui tinja.
Selama tiga tahun terakhir, program jambanisasi telah menelan anggaran hingga Rp15 miliar dari APBD
Kota Madiun. Dari dana tersebut, telah sebanyak 3.000 jamban sehat yang dibangun. Pihaknya akan terus
melakukan program jambanisasi untuk tahun 2015 bagi warga miskin yang ingin membangun rumah dan
jambannya. Tahun 2015, akan dianggarkan untuk pembangunan sebanyak 974 jamban sehat.
Bambang menjelaskan, deklarasi SBS merupakan perwujudan pelaksanaan pilar pertama dari SanitasiTotal
Berbasis Masyarakat (STBM). Kegiatan itu juga merupakan upaya promotif dan preventif untuk mencegah
dan menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan, meningkatan kepedulian masyarakat terhadap
higenis, dan sanitasi.
"Diharapkan, perilaku baik ini terus dilaksanakan dan dipertahankan selamanya," kata Wali Kota Madiun
Bambang Irianto.
Adapun pilar yang lain dalam mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni Cuci Tangan
Pakai Sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, dan pengamanan sampah rumah
tangga.
"Dengan demikian, semoga masyarakat Kota Madiun semakin lama semakin sehat, sejahtera, dan maju,"
tambahnya. (VH)
PERISTIWA
13
Perayaan puncak Hari Cuci Tangan
Sedunia (HCTPS) VII 2014 yang dilak-
sanakan pada 18 Oktober 2014 lalu
berlangsung dengan meriah di Lapangan
D Senayan Jakarta Selatan.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Menteri
Kesehatan, Plt Dirjen PP&PL, Sesditjen
PP&PL, Direktur Penyehatan Lingkungan,
Kepala BBTKL Surabaya, perwakilan
Kadinkes dari beberapa provinsi, mitra
pendukung (WHO, UNICEF, USAID,
IUWASH, Plan Indonesia, Save the Chil-
dren, Reckitt Benckiser Indonesia, dan Yayasan Adaro), tamu undangan lain serta anak-anak sekolah yang
berjumlah ±1000, turut mewarnai perayaan tersebut.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc.,Ph.D. Setelah member-
ikan sambutan pembukaan, dilaksanakan pelepasan balon oleh Wakil Menteri Kesehatan beserta jajarann-
ya dan perwakilan dari WHO serta UNICEF, sebagai tanda peresmian pembukaan HCTPS VII 2014.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penobatan Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader 2014 serta
pemberian plakat kepada para mitra pendukung oleh Wakil Menteri Kesehatan dan jajarannya.
Adapun pemenang Duta Lingkun-
gan Sehat, berasal dari perwakilan
Provinsi Sulawesi Tenggara, Jawa
Tengah, Kepulauan Riau, Bali dan
Papua Barat. Sedangkan pemenang
Natural Leader berasal dari
perwakilan Provinsi Papua Barat,
Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Tidak hanya penobatan saja yang
diberikan, namun Wakil Menteri Kesehatan, Tamu VIP dan para Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader
juga berdialog bersama. Dalam dialog tersebut, Wakil Menteri Kesehatan melontarkan beberapa
pertanyaan, salah satunya mengenai penerapan hidup bersih dengan cuci tangan pakai sabun dan keter-
tarikan akan perilaku hidup sehat dan higienis dengan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Perayaan HCTPS VII bukan sekedar perayaan biasa, melainkan salah satu ajang membangun komitmen
“Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014”
PERISTIWA
14
bersama antara pemerintah maupun stakeholder terkait untuk mewujudkan pencapaian program STBM
yaitu perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya agar perilaku tersebut
menjadi suatu kebiasaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan kampanye
promosi perilaku cuci tangan. Adapun Rangkaian kampanye kegiatan yang dilakukan menjelang perayaan
puncak HCTPS VII, diantaranya:
Pemilihan Duta LS STBM dan Natural Leader. Kegiatan ini berlangsung di 34 provinsi dan 539 kabupat-
en/kota mulai Mei 2014 sampai dengan Oktober 2014 dengan sasaran peserta anak sekolah dasar kelas 4
dan 5. Peserta lomba mengirimkan tulisan yang menceritakan aksi mereka dalam mengkampanyekan
gerakan CTPS di lingkungan sekitar mereka. Kegiatan pemilihan Duta LS STBM dan Natural Leader melibat-
kan Dinas Kesehatan Provinsi sebagai tim juri provinsi.
Kampanye CTPS di Media Sosial. Melalui website, facebook, dan twitter yang bertujuan untuk menyebar-
luaskan pesan CTPS kepada masyarakat.
Roadshow di Sekolah Dasar. Para pemenang Duta LS STBM dan Natural Leader mengadakan roadshow
sekolah dasar yaitu SDN Labschool Jakarta. Kegiatan yang dilakukan berupa kampanye kepada
teman-teman sebaya mereka untuk melakukan CTPS di 5 (lima) waktu penting, sekaligus memberi contoh
praktek cuci tangan yang benar.
Talkshow Pentingnya CTPS dan Sanitasi yang Baik. Talkshow diselenggarakan di stasiun NET TV dan
beberapa Radio (Female FM, Radio Pro 3, Lite FM, RDI) pada 12 - 19 Oktober 2014. Salah satu acara yang
diselenggarakan, para Duta LS STBM dan Natural Leader berbincang-bincang dengan Wakil Menteri Kese-
hatan mengenai pengalaman mereka dalam mempraktekkan dan mengkampanyekan kebiasaan CTPS di
lingkungan masing-masing.
Puncak rangkaian kampanye kegiatan Peringatan HCTPS VII, yaitu dilakukannya “ritual hand print” oleh
Wakil Menteri Kesehatan dan Tamu VIP yang kemudian dilanjutkan dengan cuci tangan bersama. Kegiatan
tersebut juga diikuti oleh 1000 anak Sekolah Dasar. Terakhir, Wakil Menteri Kesehatan menyerukan slogan
“Tangan Bersih” kemudian disambut serentak oleh tamu undangan beserta anak-anak sekolah dengan
menyerukan “Generasi Sehat!!!” (HK)
PERISTIWA
15
Hampir setiap orang pernah merasakan nikmatnya makan mie. Mie merupakan makanan favorit yang
sangat merakyat dan bahkan telah mendunia. Bahan makanan ini sangat digemari mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Sifatnya yang praktis, rasanya yang enak, dan harganya yang terjangkau merupakan
daya tarik yang luar biasa. Bahkan di Indonesia masakan mie dijadikan ciri khas daerah tertentu seperti
Aceh dengan masakan mie acehnya, daerah Jawa dengan mie jawanya, Bandung dengan mie kocoknya,
Bangka dengan mie bangkanya, dan sebagainya. Mie pun dapat juga dibuat sebagai bahan campuran
masakan lain seperti soto mie, lontong mie, rujak mie, ifu mie, mie titi, mie juhi, dll. Mie juga mudah diolah
menjadi aneka macam makanan ringan (kue) seperti lontong mie, spagheti, schutel mie, perkedel mie dan
lain-lain atau sebagai snack. Karena kepraktisannya mie juga biasa di manfaatkan sebagai bahan makanan
pengganti nasi pada saat kedaruratan bencana. Bicara tentang mie terasa tidak akan pernah ada habisnya
karena mie memang menarik dan sangat fenomenal.
Oleh :
dra. Dewi Minarni
Fungsional Sanitarian Muda
Subbag TU, Dit. Penyehatan Lingkungan
Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
16
EDUKATIF DAN INFORMATIF
" Mie Teman atau
Lawan.....?”
Mie yang kita kenal tentunya ada berbagai macam, ada mie basah atau mie kuning, mie putih atau
bihun, mie soun dan mie kering serta mie instan. Namun diantara jenis mie, mie instanlah yang paling
fenomenal di masyarakat Indonesia. Meskipun sering beredar rumor soal efek buruknya, produk makanan
yang satu ini tetap digemari, seolah semua penikmat mie instan tidak terpengaruh rumor tersebut bahkan
seolah lidah penikmat mie sudah menjadi kebal.
Mie yang berbahan dasar gandum
adalah makanan alternatif pengganti nasi
karena senyawa utama yang terkandung
didalamnya adalah karbohidrat yaitu mer-
upakan zat sumber tenaga. Menurut catatan
sejarahnya, awalnya mie dibuat di daratan
Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa
pemerintahan Dinasti Han. Dari Cina, mie
berkembang dan menyebar ke Jepang,
Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia
Tenggara bahkan meluas sampai ke Benua
Eropa.
Menurut buku-buku sejarah, di Benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marco Polo berkunjung ke
Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta
seperti yang kita kenal saat ini. Pemanfaatan gandum sesungguhnya telah lebih dahulu berkembang di
Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Logikanya mie juga mula-mula berkembang di sana, melalui
proses penggilingan gandum yang diolah berupa lembaran-lembaran tipis menyerupai mie. Pada awalnya
mie diproduksi secara manual, baru pada tahuan 700-an sejarah mencatat tercipta mesin pembuat mie
berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi pembuatan mie berkembang secara
besar-besaran setelah T.Masaki pada tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang
dapat memproduksi mie secara masal. Sejak saat itulah, mie mengalami banyak perkembangan, seperti di
Cina mulai diproduksi mie instant yang dikenal dengan nama Chicken Ramen dan di Jepang muncul
Saparo Ramen (1962).
Dilihat dari bahan dasarnya, mie dapat dibuat dari berbagai macam tepung, seperti tepung terigu,
tepung tang mien, tepung beras, tepung kanji, tepung kacang hijau dll. Dari jenis tepung di atas, mie dari
tepung terigu paling banyak digunakan khususnya untuk membuat mie instan. Adapun komposisi bahan-
nya adalah tepung terigu, air, telur, garam dapur dan air abu atau air ki untuk pengenyal. Proses pembuatan
mie melalui beberapa tahap. Pertama adalah tahap pencampuran. Dalam proses ini semua bahan di
campur menjadi satu sampai terbentuk adonan. Berikutnya adalah tahap pengulian dimana adonan diuleni
Mengenal jenis-jenis mie
17 EDUKATIF DAN INFORMATIF
EDUKATIF DAN INFORMATIF
18
agar terbentuk adonan yang kalis, licin dan transparan. Setelah itu adonan dibentuk atau dipotong sesuai
dengan jenis mie yang akan di buat.
Sepintas sulit membedakan antara mie instan dan mie basah. Apalagi bila mie tersebut telah beru-
bah menjadi makanan yang siap santap. Di masyarakat kita nama mie kering dan mie basah sudah sangat
familier. Disebut mie basah karena kandungan airnya yang masih cukup tinggi sehingga mie basah hanya
tahan 1 hari selebihnya mie jenis ini menjadi cepat basi. Kategori kedua adalah mie kering atau yang dike-
nal dengan mie instan. Mie instan banyak kita jumpai di pasaran bahkan hampir di setiap rumah tangga
selalu menyimpannya sebagai stok atau bahan makanan alternatif.
Dari bentuk tampilan dan bahan dasarnya maka mie dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Cellophane noodles atau kita kenal dengan sebutan su
un. Su un dibuat dari campuran tepung kentang dan tepung
kacang hijau. Mie jenis ini sangat lunak teksturnya, warnan-
ya putih bening, mudah lunak bila kena panas, sehingga
cocok untuk olahan sop, suun goreng, campuran semur
daging, isi pastel atau soto. Suun di jual dalam bentuk
kering.
2. Mie Telur. Mie ini di buat dari tepung terigu jenis hard wheat dan diperkaya dengan telur. Biasanya
dijual dalam kondisi kering dengan bentuk bulat maupun pipih.
3. Hokkien Noodles. Sering disebut dengan
mie Hong Kong. Bentuknya menyerupai mie
telur bulat dan halus. Biasanya dijual dalam
kondisi basah dalam kemasan kedap udara.
Mie ini sangat cocok untuk dibuat mie
goreng atau mie rebus.
4. Ramen. Orang menyebutnya mie keriting Cina. Dijual
dalam kondisi kering dalam kemasan mie instan. Sangat
cocok diolah sebagai mie goreng atau mie kuah.
5. Rice stick noodles. Di sini lebih populer dengan sebutan
kwetiau. Mie ini dibuat dari terpung beras dan air. Di pasa-
ran dapat kita jumpai dalam bentuk kering dan basah.
Kwetiau sangat cocok untuk dibuat kwetiau goreng
maupun kuah.
19 EDUKATIF DAN INFORMATIF
Somen noodles. Mi ini berasal dari Jepang, terbuat dari tepung gandum
dan minyak. Teksturnya sangat lembut dan rasanya gurih. Somen dijual
dalam bentuk kering, rupanya menyerupai lidi dan sangat rapuh. Cocok
untuk masakan Jepang yang berkuah.
7. Soba noodles. Terkenal
dengan sebutan mi Jepang.
Bentuknya hampir sama
seperti mie somen namun
warnannya keabu-abuan
atau hijau tua (mengandung
sari teh hijau). Biasanya dijual
dalam bentuk kering, sangat
cocok untuk hidangan mie
kuah.
6.
8. Rice Vermicelli. Mie ini sangat populer di Indonesia, kebanyakan orang menyebutnya dengan
bihun. Bihun terbuat dari tepung beras, warnanya putih bersih dan teksturnya sangat lembut. Mie
ini sangat mudah matang jadi tidak perlu di rebus, direndam air panas sudah cukup. Biasanya dijual
dalam bentuk kering dalam kemasan plastik. Cocok untuk isi soup, bihun goreng, baso.
9. Mie shoa. Sejenis mie asal Cina. Terbuat
dari tepung beras, mie ini berwarna
putih terang berdiameter 1 sd 1,5 mm
dan sangat mudah matang, dijual dalam
bentuk kering dalam kemasan plastik.
Mie shoa biasanya digunakan langsung
di dalam masakan seperti soup atau
sebagai snack seperti misoa goreng.
10. Wonton. Di sini lebih dikenal dengan sebutan kulit pangsit. Dijual dalam bentuk basah dalam
kemasan plastik. Bentuknya segi empat, biasanya diolah dengan beragam isi. Wonton atau kulit
pangsit baik direbus maupun digoreng biasa digunakan untuk pelengkap mie ayam.
EDUKATIF DAN INFORMATIF
20
Siapa yang gak suka
mie instan? Makanan ini
sudah sangat populer teruta-
ma di kalangan pekerja yang
inginnya serba praktis karena
tidak memiliki banyak waktu,
para ibu rumah tangga,
anak-anak sekolah, dan anak-
anak kost, dan masih banyak lagi dari kalangan atas sampai minoritas. Karena mudah dan praktis cara
pengolahannya maka mie instan sering dijadikan sebagai andalan pengganti nasi. Bahkan menyetok
mie instan berbungkus-bungkus di rumah sudah menjadi hal yang umum dijumpai di setiap rumah.
Sebetulnya seperti apakah mie instan itu, dan sampai sejauh mana faktor keamanannya bagi kesehatan
apabila dikonsumsi setiap hari atau terlalu sering menyantap mie instan? Lalu lebih aman yang mana
makan mie instan atau mie basah? Nah biar gak penasaran lebih baik kita cari tahu.
Mie instan adalah produk olahan mie yang telah mengalami proses pemasakan lanjutan atau
yang disebut dengan instanisasi, yaitu dikukus dan digoreng atau dikeringkan dengan udara panas
hingga titik gelatinisasi, setelah itu lalu dikemas. Proses ini memungkinkan tingkat kemasakan mie yang
sempurna sehingga dalam proses pemasakan mie instan hanya membutuhkan lama pemasakan 3-5
menit perebusan saja.
Berdasarkan rumor di masyarakat, mengkonsumsi mie instan dapat menyebabkan nyeri pada
lambung dan berbagai gangguan lain. Menanggapi berita tersebut, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM) menjelaskan nipagin alias methyl p-phydroxybenzoate yang digunakan pada
pembuatan mie instan, dapat berfungsi sebagai pengawet yang aman dengan batas maksimum peng-
gunaan. Dari hasil kajian Badan POM tentang kajian persyaratan di beberapa negara, seperti Kanada dan
AS, batas maksimum penggunaan nipagin dalam pangan yang diizinkan adalah 1.000 mg/kg; sedang-
kan di Singapura dan Brunei, batas maksimum penggunaan dalam kecap 250 mg/kg dan Hongkong
sebesar 550 mg/kg. Apabila dilihat dari data-data tersebut Badan POM dapat menyatakan bahwa
produk mie instan yang terdaftar di Indonesia masih aman untuk dikonsumsi,”kata Kustantinah (Badan
POM). Berdasarkan riset yang pernah dilakukan IPB terhadap produk mie instan yang beredar di Indone-
sia, Eddy Setyo Mudjajanto, dosen gizi masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
(IPB), mengatakan jumlah bahan pengawet yang dipakai jumlahnya bervariasi. Secara umum ada 7
komponen dalam mie
Mie Instan dan
dampak kesehatan
21 EDUKATIF DAN INFORMATIF
instan, termasuk pengawet, pewarna, dan antioksidan,” urainya. “Selama ini, kita memakai standar
makanan yang berkiblat pada badan keamanan pangan di Amerika/FDA. Jika dikatakan aman, kita
mengikuti. Namun, meski dinyatakan aman, perlu dikaji apakah jumlahnya juga dalam level aman,”
katanya.
Mengenai dampak zat pengawet bagi kesehatan, ia menyebutkan jika makanan berpengawet
dikonsumsi secara rutin dan terus-menerus, bisa memicu gangguan kesehatan, termasuk kanker.
“Memang belum ada bukti ilmiah mengenai hal ini, baru dugaan. Karena itu, sebaiknya konsumsi mi
instan sebaiknya dibatasi maksimal tiga kali dalam seminggu,”katanya.
Selanjutnya, mari kita cari tahu
bagaimana bila dilihat berdasarkan
kandungan gizinya. Ketika orang
modern bicara soal makanan, masalah
gizi akan muncul dan selalu menjadi
bahan perhatian. Bahkan pertanyaan
senada juga akan muncul pada saat
orang mengonsumsi makanan serba
praktis, makanan dalam kaleng, nugget
dan lain sebagainya.
Dilihat dari segi nilai gizinya,
kandungan mie instan sarat karbohidrat
dengan kandungan protein yang relatif
rendah. Bahan tambahan makanan
(BTM) pada mie instan umumnya adalah
EDUKATIF DAN INFORMATIF
22
pengembang adonan, penstabil adonan, pembuat emulsi, pembuat tekstur, dan zat pewarna agar
warnanya menarik. Semuanya adalah BTM kimiawi khusus untuk industri pangan. BTM pada bumbu mie
instan umumnya adalah monosodium glutamat (MSG atau vetsin) dan pemberi rasa. Adapun bahan
lainnya adalah Natrium Polifosfat, Karamel, Hidrolisat Protein Nabati, Ribotide, Zat Besi dan Asam Malat,
yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula Food Additive yaitu bahan-bahan kimia yang
ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki
sifat-sifat tertentu. Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus
tomat, kecap, vetsin (MSG), serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggu-
nakan additif. Belum lagi Stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.
nam dan Myanmar dengan takaran yang sangat kecil sekali, yakni 1-2 korek kuping (setara dengan 30-60
Mg) untuk setiap porsi masakan ala China, mie atau bakso, dan pangsit.
Sebenarnya, untuk jenis masakan Indonesia, tidak membutuhkan MSG, karena sudah banyak
bumbu yang bisa membuat lezat makanan Indonesia. Jadi sangat disarankan menghindari penggunaan
MSG yang berlebihan pada masakan ataupun makanan anda, atau anda dapat menggantinya dengan
gula.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ahli penya-
kit dalam dari FKUI RSCM Jakarta, orang yang
menderita gangguan lambung tidak disarank-
an untuk mengonsumsi mie. “Untuk penderita
sakit maag mie tidak disarankan karena mie
mengandung ragi sehingga akan menambah
gas di lambungnya,”katanya. Braden Kuo,
seorang spesialis pencernaan dari Massachusetts General Hospital di Boston, melalui kamera kecil yang
dimasukkan dalam sistem pencernaan pasien, menemukan bahwa tubuh manusia harus berjuang keras
untuk mencerna ramen instant. Selama 32-jam menunjukkan perut berkontraksi bolak-balik mencoba
Monosodium Glutamate (MSG), ternyata
mengandung banyak hal yang sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh manusia, terutama keseha-
tan anak-anak. Bahkan beberapa orang ada yang
mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan
panas. Tidak hanya itu saja, MSG juga dapat
memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes,
kelumpuhan serta penurunan kecerdasan. Sebe-
lum tahun 60-an, MSG digunakan oleh golongan
masyarakat baik ibu rumah-tangga maupun
restoran di China, Jepang, Korea, Thailand, Viet-Monosodium Glutamat (MSG)
proses pencernaan mie instan dalam Lambung
23 EDUKATIF DAN INFORMATIF
untuk menggiling mie instan. Bukan hanya itu, kandungan mie instant dalam bumbu mie mempunyai
kandungan garam dan MSG yang cukup tinggi yang tidak baik bagi perkembangan otak. Selain itu
dapat membuat bagian pencernaan tidak sehat karena di dalam mie instan terdapat kandungan natri-
um yang dapat meningkatkan asam lambung dan dapat membuat penyakit hipertensi berkembang
dengan cepat. Mie instant tidak disarankan untuk dimakan pada sarapan ataupun pada saat sedang
mengalami gangguan pencernaan. Beri rentang waktu antara 3 atau 4 hari. Usahakan jangan menggu-
nakan hasil air rebusan mie dalam campuran kuah mie Anda karena terdapat beberapa zat lilin di dalam-
nya.
Dengan melihat dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkannya ternyata dibalik kenikmatan-
nya, mengkonsumsi mie secara berlebihan hanya akan mendatangkan malapetaka bagi kesehatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, rakyat Korea Selatan yang sering mengkonsumsi mie instant, mengala-
mi peningkatan pesat dalam masalah kesehatan, khususnya penyakit jantung. Selain itu, kandungan
monosodium glutamat (MSG) pada mi instan juga sebaiknya dihindari oleh pengidap tekanan darah
tinggi.“Natrium pada MSG akan membuat tekanan darah tinggi meningkat,”ucap salah satu staf penga-
jar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM ini. Mie instan sebagai “pengganjal” perut darurat,
boleh saja, namun bukan untuk dimakan secara rutin.
Lalu bagaimana dengan mie basah yang biasa kita jumpai di pasar-pasar tradisional ? Mie ini
biasa dikonsumsi sebagai bahan campuran utama soto mie, empek-empek atau toge goreng. Mie ini
berwarna kuning mengkilat, berminyak dan teksturnya lebih liat. Karena kandungan airnya yang masih
cukup tinggi maka mie basah mudah basi karena hanya tahan 1 hari saja. Oleh karena itu banyak dian-
tara para pembuat mie basah berupaya agar mie yang dibuatnya tetap awet dan mereka tidak akan
merugi. Salah satunya dengan menggunakan formalin. Formaldehida atau formalin merupakan bahan
kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Juga berfungsi
untuk mengawetkan dan mengeringkan kulit. Jelas sekali bahwa bahan tersebut bukan untuk makanan,
yang tentunya jika dikonsumsi manusia akan berdampak buruk pada kesehatan. Mulai dari gangguan
ringan hingga penyakit serius seperti ginjal, kanker, dan lain-lain.
Secara kasat mata selintas sulit membedakan mana mie berformalin dengan yang tidak berformalin.
Untuk itu tidak ada salahnya teliti saat membeli mie basah atau mie segar di pasar tradisional maupun
swalayan. Perhatikan saat dipegang mie akan terasa sangat kenyal atau liat, lebih tercium aroma obat
meskipun sudah berulangkali dibilas bahkan direbus, saat dipotong dengan sendok teksturnya kenyal
mirip karet. Dalam suhu ruang, mie tahan lebih lama yaitu lebih dari 2 hari. Warna kuning yang kuat juga
perlu diwaspadai karena bisa jadi pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan. Sedangkan mie
basah yang dibuat tanpa formalin, aroma tepungnya lebih kental dan sedikit bau anyir telur. Mie mudah
sekali putus karena tekstur liatnya berasal dari gluten tepung, saat direbus airnya agak keruh karena ada
tepung dan telur yang ikut terlarut didalam air, pastinya mie tidak tahan lama bila disimpan lama, mie
akan mudah jamuran, kalau soal cita rasa mie seperti ini rasanya lebih gurih, empuk dan lembut.
EDUKATIF DAN INFORMATIF
24
Melihat adanya efek kesehatan yang
ditimbulkan maka bagi yang hobi
makan mie instan atau yang terlalu
sering memakan makanan ini harus
mulai dapat menguranginya secara
bertahap dan harus tahu apa bahayan-
ya. Gunakan bahan makanan bergizi
untuk tambahan menu mie anda seper-
ti sayur-sayuran dan ikan atau dapat
juga membiasakan mengkonsumsi
makanan sehat seperti mie organik atau
mie sehat buatan sendiri atau mie yang
dibuat dengan bahan campuran sayuran seperti bayam, sawi hijau, wortel, buah bit. dll. yang mulai
banyak diproduksi di masyarakat. Tetapi hal yang penting untuk diingat adalah perhatikan juga cara
pengolahannya karena, cara pengolahan mie yang salah akan menimbulkan efek yang tidak baik dida-
lam tubuh Anda nantinya.
Jakarta (25/07) Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, telah menetapkan Peraturan Menteri Keseha-
tan RI No 44 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. Sudah cukup lama para
petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menunggu payung hukum sebagai panduan dalam melak
“WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT
DENGAN PMK No 44”
Oleh :
dra. Tri Saptaningsih, M.Si
Fungsional Sanitarian Madya
Subdit PKSD, Dit. Penyehatan Lingkungan
Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
25 EDUKATIF DAN INFORMATIF
sanakan tupoksinya. Sebelum terbit PMK berbagai kendala dialami dalam berkoordinasi untuk mensin-
ergikan program pada wilayah khusus di Pelabuhan dan Bandar Udara.
Sosialisasi Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat kepada seluruh kepala KKP di
seluruh Indonesia sebagai pemangku kepentingan bidang kesehatan telah dilaksanakan di Jakarta
pada tanggal 22 Agustus 2014. Hal ini perlu dilakukan untuk percepatan dalam pengelolaan kualitas
lingkungan secara fisik dan sosial melalui penyelenggaraan pelabuhan dan bandar udara sehat sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing.
BAGAIMANA PENYELENGGARAAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA ?
Tujuan
Mewujudkan wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang tidak menimbulkan risiko kesehatan
masyarakat dan mewujudkan kondisi wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang aman, nyaman, bersih
dan sehat untuk komunitas pekerja serta masyarakat di Pelabuhan dan Bandar Udara dalam melak-
sanakan akitifitasnya.
Siapa yang bertanggung jawab
Setiap instansi dan badan usaha yang berada di lingkungan Pelabuhan dan Bandar Udara
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat, yang dilakukan
sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing instansi dan badan usaha.
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
Pembentukan Forum
• Forum dibentuk sebagai wadah untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan kebijakan
penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat.
• Kantor Kesehatan Pelabuhan memprakarsai pembentukan forum dan berkoordinasi dengan
pimpinan otoritas.
• Unsur terdiri dari instansi terkait baik pusat maupun daerah yang membidangi Karantina,
Imigrasi dan Bea Cukai, pelaku usaha, dan perwakilan asosiasi kemasyarakatan yang akuntabel
berada di pelabuhan atau bandar udara yang dibentuk oleh pimpinan otoritas.
• Mempunyai nama, tujuan, visi dan misi serta program yang dikembangkan sesuai dengan kebu
Tuhan masih-masing.
• Adanya komitmen/kesepakatan bersama antar instansi anggota forum.
EDUKATIF DAN INFORMATIF
26
• Menyusun rencana kerja disesuaikan/disinkronkan dengan prioritas yang ingin dicapai oleh
masing-masing instansi pelabuhan dan bandar udara. Kegiatan disusun untuk jangka pendek
dan jangka panjang yang mengacu kegiatan yang sedang dan akan diprogramkan oleh mas
ing-masing anggota. Prioritas kegiatan adalah meningkatkan kebersihan, keamanan, kenya
manan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat.
• Mengadakan pertemuan secara berkala yang dihadiri oleh para anggota.
• Melaksanakan pemantauan kegiatan instansi, pelaku usaha dan masyarakat.
• Melakukan penilaian sendiri (self assesment) terhadap penyelenggaraan pelabuhan dan bandar
udara sekali dalam setahun dan hasil disampaikan kepada pimpinan otoritas dan selanjutnya
dilaporkan kepada menteri melalui Direktur Jenderal.
• Peran forum sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator intansi dan komunitas yang ada di
Pelabuhan dan Bandar Udara.
Kegiatan yang dilakukan
Prioritas kegiatan dalam mewujudkan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah meningkatkan
kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meliputi
• Penyelenggaraan kesehatan lingkungan
Kegiatan pengawasan terhadap media lingkungan di kawasan Pelabuhan dan Bandar Udara
yang meliputi air, udara, tanah, makanan dan vektor.
- Air >> penyedian air dan pengelolaan limbah cair
- Udara >> Kualitas udara dan kebisingan, Penghijauan dan Kendaraan angkutan di pelabu
han/bandar udara
- Tanah >> Pengelolaan sampah dan Penyediaan sarana penampungan limbah B3
- Makanan >> Pengawasan jasa boga, restoran dan tempat pengelolaan makanan (TPM)
- Vektor >> Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit
• Penataan sarana dan fasilitas
Kegiatan pengawasan pada penataan sarana dan fasilitas di kawasan pelabuhan dan bandar
udara yang terdiri dari sarana dan bangunan, tempat parkir kendaraan, terminal peti kemas,
fasilitas kesehatan, toilet, sarana cuci tangan dan saluran drainase.
• Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
Kegiatan pengawasan dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terdiri dari
gerakan kebersihan dan pencegahan penyakit, pengawasan daerah bebas rokok dan gerakan
olahraga.
27 EDUKATIF DAN INFORMATIF
• Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja
Kegiatan pengawasan pada peningkatan keselematan dan kesehatan kerja yang terdiri dari sani-
tasi kapal dan pesawat udara, kesehatan dan keselamatn kerja serta kesiapan kesehatan darurat.
• Peningkatan keamanan dan ketertiban
Kegiatan pengawasan pada peningkatan keamanan dan ketertiban yang terdiri kegiatan upaya
pencegahan kriminalitas.
Penghargaan
Piagam penghargaan akan diberikan atas prestasi upaya penyelenggaraan kepada pelabuhan
dan bandar udara sehat sesuai kriteria. Dalam pemberian penghargaan dilakukan verifikasi terhadap
hasil self assesment oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh Menteri yang beranggotakan lintas sektor
terkait. Tim verifikasi memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal untuk memperoleh penghar-
gaan dan yang belum memenuhi kriteria diberikan rekomendasi perbaikan.
Oleh :
Adhy Prasetyo Widodo, S.Si
JFU Sanitarian
Subdit PLUR, Dit. Penyehatan Lingkungan
Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
EDUKATIF DAN INFORMATIF
28
Limbah medis, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berbahaya bagi petugas kesehatan, pasien,
masyarakat, dan lingkungan. Ini adalah masalah di Indonesia, di mana sistem pelayanan kesehatan
meningkat tetapi sistem pengelolaan limbah medis belum diperkuat ke tingkat yang sama. Indonesia
telah meratifikasi Konvensi Stockholm dan Basel sesuai dengan Kertas Kebijakan WHO mengenai pen-
gelolaan limbah layanan kesehatan yang aman (WHO 2004) yang juga mendukung Konvensi Stockholm
dan Basel. Konvensi ini juga mengarahkan negara-negara untuk mengembangkan dan mengimplemen-
tasikan rencana, kebijakan, peraturan, dan pedoman pengelolaan limbah medis yang aman, mengalo-
kasikan sumber daya manusia dan keuangan untuk pengelolaan limbah medis yang aman dan mening-
katkan promosi alternatif pengolahan limbah medis non insinerasi.
Pasal 5 Konvensi POPs mendesak negara-negara untuk mengambil langkah-langkah untuk men-
gurangi pelepasan POPs dari produksi yang tidak disengaja "dengan tujuan minimisasi secara terus-me-
nerus dan, jika memungkinkan, eliminasi akhir." Pasal 11 mensyaratkan negara, di dalam kemampuan
mereka, di tingkat nasional dan internasional untuk mendorong dan/atau melakukan penelitian yang
sesuai, pengembangan, pemantauan, dan kerja sama yang berkaitan dengan pencemar organik yang
Pembinaan
• Dalam penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat masing-masing instansi dan badan
usaha melakukan pembinaan sesuai dengan kewenangannya.
• Pembinaan diarahkan kepada obyek penyelenggaraan yang berdampak pada penurunan risiko
kesehatan masyarakat.
• Pembinaan dilakukan secara berkala.
SEHAT PELABUHANKU
SEHAT BANDAR UDARAKU
SEHAT BANGSAKU
“Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis,
di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit”
29 EDUKATIF DAN INFORMATIF
persisten dan, bila relevan, mencari alternatifnya, termasuk identifikasi sumber dan pelepasannya ke
lingkungan, serta pengurangan pelepasan dan/atau penghapusan. Indonesia telah meratifikasi Kon-
vensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten (POPs) dan tentunya memiliki kewa-
jiban untuk mengimplementasikan Konvensi tersebut, termasuk dukungan dalam hal teknologi alterna-
tif.
Indonesia mengandalkan insinerator sebagai
pengolah limbah medis, meskipun teknologi alterna-
tif telah digunakan selama puluhan tahun di banyak
negara industri maju. Pemantauan dan evaluasi pen-
gelolaan limbah layanan kesehatan di Indonesia
padahal telah melaporkan banyak permasalahan
dengan insinerator skala kecil, akan tetapi sedikit
pengetahuan mengenai teknologi alternatif. Permas-
alahan yang dilaporkan meliputi keadaan fisik yang
buruk, insinerator skala kecil dibangun tersebar di
berbagai rumah sakit dan Fasyankes lainnya,
rendahnya kapasitas insinerator, keluhan dari mas-
yarakat setempat tentang asap, efisiensi yang rendah
dalam mencapai suhu pembakaran yang diinginkan
karena tingginya biaya bahan bakar yang digunakan
untuk mengoperasikan insinerator, dan kesulitan dalam memperoleh izin operasional insinerator.
Sistem berbasis panas dan uap seperti otoklaf dapat digunakan untuk mendisinfeksi limbah
penyebab infeksi. Metode ini efektif dan juga mencegah pelepasan dioksin dan furan, dan emisi lainnya
yang berhubungan dengan insinerator limbah medis. Namun teknik ini jarang digunakan di Indonesia,
sebagian karena hanya ada sedikit pengalaman dengan teknik ini. Oleh karena itu dilaksankanlah pen-
ingkatan kapasitas yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana otoklaf, sebagai teknologi pen
golahan limbah medis non insinerasi, dapat digunakan di Rumah
Sakit Umum Daerah di Indonesia. Kegiatan ini memerlukan waktu
hampir satu tahun untuk merancang, membangun, menguji, melatih,
dan mengevaluasi teknologi dan manajemen pada pengolahan
limbah fasilitas pelayanan kesehatan dengan metode non insinerasi.
Pengembangan kapasitas di sebuah rumah sakit di beberapa kota di
Indonesia diperlukan untuk melakukan advokasi, memasang, mem-
beri panduan, melatih, dan mengevaluasi pengelolaan limbah
layanan kesehatan dengan metode non insinerasi sehingga dapat
Abu hasil pembakaran insinerator, terlihat botol kaca yang masih tersisa.
Autoclave (otoklaf) digital
EDUKATIF DAN INFORMATIF
30
dievaluasi, dan pengalaman yang diperoleh ini dapat memandu Indonesia dalam mengembangkan
rencana nasional dan memfasilitasi penyebaran dari teknologi non insinerasi ini.
Kegiatan pengelolaan Limbah medis dengan metode non insinerasi merupakan bagian dari
peran Indonesia dalam implementasi ratifikasi Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik
yang Persisten (POPs), sebuah konvensi global dengan tujuan menghilangkan beberapa polutan antro-
pogenik berumur paling panjang. Konvensi telah mencatat polychlorinated dibenzo-p-dioxin (PCDDs)
dan polychlorinated dibenzofuran (PCDFs) termasuk 12 senyawa POPs dan di dalam Annex C mengutip
pembakaran limbah medis sebagai salah satu sumber utama PCDDs dan PCDFs. Limbah yang diolah di
insinerator ini termasuk bahan plastik, terutama polyvinyl chloride (PVC) sehingga insinerasi sangat
terkait dengan emisi dioksin dan furan. Pembakaran limbah medis juga dapat menyebabkan pelepasan
logam berat (misalnya raksa dari termometer yang rusak atau timbal dan kadmium dari limbah elektron-
ik) dan gas asam seperti sulfur oksida, hidrogen klorida, gas nitrogen juga partikulat lainnya. Racun ini,
jika tidak terjebak dalam perangkat kontrol polusi, akan dilepaskan ke udara. Limbah cair dari perangkat
pengendalian polusi udara dapat membawa pencemar ke badan air. Selain itu, abu hasil pembakaran
harus dibuang karena termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun karena mengandung
logam berat dan polutan organik persisten lainnya. Jika tidak dibuang di tempat pembuangan yang
aman dan benar maka dijamin dapat mencemari tanah dan air tanah, rute ini semua dapat menyebab-
kan kontaminasi rantai makanan.
nakan spora Bacillus stearothermophillus.Validasi kemudian dilakukan setiap triwulan dan otoklaf harus
dikalibrasi oleh laboratorium terakreditasi minimal setiap tahun, syarat lainnya adalah otoklaf harus
beroperasi pada suhu 121˚C dan tekanan 15 psi selama 60 menit atau pada suhu 135˚C dan tekanan 30
psi selama 45 menit. Berdasarkan hasil uji pengolahan limbah penyebab infeksi dengan otoklaf, didapat-
kan bahwa limbah medis sebelumnya memiliki angka mikroorganisme tinggi sedangkan setelah dister-
ilisasi angka mikroorganismenya menjadi nol. Pemilahan Limbah medis diperlukan supaya hasil steril-
isasi dapat segera didaur ulang. Pemilahan dilakukan terhadap limbah medis dan non medis yang
dipilah menjadi limbah plastik infeksius yang disterilisasi, limbah selain plastik yang disterilisasi, dan
limbah yang diinsinerasi. Limbah penyebab infeksi yang sudah disterilisasi bukan lagi Limbah B3, plastik
yang sudah disterilisasi dapat di daur ulang dan limbah infeksius lainnya yang jusa sudah disterilisasi
diperlakukan sebagai sampah domestik.
Beberapa Rumah sakit telah
mengelola limbah medis dengan
otoklaf dan telah mengajukan izin pen-
golahan kepada Kementerian Lingkun-
gan Hidup. Rumah sakit yang mengo-
lah limbah dengan otoklaf harus memi-
liki izin pengolahan dengan terlebih
dahulu melakukan uji validasi menggu
Pemilahan limbah plastik (botol infus dan alat suntik tanpa jarum) untuk
dilakukan sterilisasi dengan autoclave (otoklaf)
31 EDUKATIF DAN INFORMATIF
Oleh :
Nuri Handayani, SKM
JFU Sanitarian
Subdit HSP, Dit.PenyehatanLingkungan
Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
Mendengar kata inspektur, pikiran seakan tertuju pada kenangan film India era Tahun '90 an. Ya,
film-film India pada masa itu lebih banyak mengisahkan tentang perselisihan antara 2 tokoh yang amat
fenomenal dan legendaris, yaitu Tuan Takur dan Inspektur Vijay. Kita tinggalkan sejenak kenangan-ke-
nangan tentang Inspektur Vijay sebab pada kesempatan kali ini kita akan lebih banyak membahas
tentang Inspektur Higiene Sanitasi Pangan. Apa itu Inspektur Higiene Sanitasi Pangan ? Apakah Inspek-
tur Higiene Sanitasi Pangan sama dengan Inspektur Vijay ? simak informasinya berikut ini…
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Inspektur adalah pejabat pemerintah yang bertugas
melakukan pemeriksaan ; pemeriksa; penilik; pengawas (pendidikan, pajak, perburuhan, dsb). Higiene
adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti men-
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya
kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya
menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk
mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan dan lain sebagainya.
Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena eratkaitannya. Misalnya
higienenya sudah baik karena mau mencuci tangan tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak
cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna. Sedangkan Pangan adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperun-
tukkan sebagaima kanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan
dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau
minuman.
Berdasarkan terminology diatas, maka Inspektur Higiene Sanitasi Pangan dapat didefinisikan
sebagai pejabat pemerintah yang bertugas melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap segala
aspek higiene dan sanitasi pada pangan siap saji yang diperdagangkan oleh seluruh usaha tempat pen-
gelolaan makanan. Tempat pengelolaan makanan (TPM) yang menjadi sasaran kinerja antara lain jasab-
oga (catering), rumah makan/restoran, depot air minum, panganjajanan, kantin, dan pangan industry
rumahtangga.
Maksud dan tujuan dibentuknya inspektur higiene sanitasi pangan adalah terciptanya petugas
pengawas kualitas pangan siap saji, yang memiliki legal aspek / disahkan melalui surat keputusan peja
INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN
EDUKATIF DAN INFORMATIF
32
bat berwenang, untuk melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan higiene sanitasi pangan siap saji
sebagai upaya melindungi konsumen dari penyakit bawaan pangan sehingga tercipta kualitas pangan
siap saji yang aman, bersih dan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang inspektur higiene sanitasi
pangan harus dibekali oleh keahlian dan keterampilan di bidang higiene sanitasi pangan. Keahlian dan
keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan.
Pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan yang diinisiasi oleh Subdit Higiene Sanitasi Pangan,
Direktorat Penyehatan Lingkungan telah dilaksanakan pada tanggal 10-15 November 2014 di Bapelkes
Hang Jebat Jakarta Selatan. Pesertaa dalah Subdit Higiene Sanitasi Pangan dan Penanggung jawab
diklatdi seluruh B/BTKL PP selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PP dan PL, Kementerian Kesehatan.
Nantinya peserta yang sudah dilatih tersebut mampu melatih sanitarian di Kab/Kota untuk menjadi
seorang Inspektur Higiene Sanitasi Pangan.
Seorang inspektur higiene sanitasi pangan harus memahami segala aspek yang berkaitan
dengan keamanan pangan, system standarisasi nasional terkait keamanan pangan, persyaratan dasar
higiene sanitasi pangan, sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), teknik inspeksi, mock
assessmentsistem HACCP dan mampu menyusun dokumen SSOP (Sanitation Standard Operating
Procedures) dan HACCP.
Pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan dilaksanakan selama 6 hari sebanyak 55 jam pelaja-
ran. Calon inspektur higiene sanitasi pangan akan diberimuatan dasar mengenai persyaratan tempat
pengelolaan makanan, yang meliputi lokasi, bangunan/konstruksi, sarana air bersihdan air minum,
peralatan standar untuk mengolah makanan, bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi dan pers-
yaratan yang harus dipenuhi oleh seorang penjamah makanan.
Calon inspektur higiene sanitasi pangan juga harus mampu membuat dokumen SSOP yang
berisi standar operasional bagaimana melakukan proses pengelolaan makanan yang aman, serta
mampu menilai titik kritis dari setiap tahapan proses pengelolaan makanan. Calon inspektur higiene
sanitasi pangan juga dilatih bagaimana melakukan inspeksi. Calon inspektur harus mengetahui hal-hal
apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang inspektur. Calon inspektur juga harus
menghargai hak-hak auditee (yang sedang di inspeksi).
Setelah lulus uji kompetensi, peserta/calon inspektur akan dinobatkan sebagai Inspektur
Higiene Sanitasi Pangan yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Penya-
kit dan Penyehatan Lingkungan. Dengan adanya inspektur higiene sanitasi pangan yang didukung legal
aspek yang kuat, diharapkan mampu menciptakan kualitas pangan siap saji yang aman dan sehat
sehingga konsumen akan terbebas dari penyakit bawaan pangan. So, apakah inspektur higiene sanitasi
pangan sama dengan inspektur vijay??? Melalui tulisan ini pembaca pasti mampu menemukan jawa-
bannya…
33 EDUKATIF DAN INFORMATIF
Spanduk pelaksanaan pelatihan TOT Inspektur Higiene Sanitasi Pangan
Penyerahan laporan pertanggung jawaban dari pihak penyelenggara kepada Kasubdit HSP bahwa TOT
telah selesai dilaksanakan dengan sukses dan lancar
Upacara penutupan TOT Inspektur HSP yang dihadiri oleh seluruh peserta, pihak penyelenggara,
Kasubdit HSP serta MOT
Pernah dengar Buah Bit gak sih?
Tahu gak sih bentuknya?
Khasiatnya gimana?
Mungkin kita sering atau jarang mendengar dan makan buah bit.Tapi ternyata buah bit berkha-
siat untuk kecantikan lho .... cekidot...
1. Buah bit memiliki asam folat yang merupakan komponen penting untuk DNA dan RNA. Sangat
berguna untuk membantu pertumbuhan dan pergantian sel-sel kulit yang rusak dan mati,
sehingga baik dikonsumsi untuk kamu yang mempunyai kulit kering.
2. Kalium tinggi yang terdapat di dalam buah bit memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan
membantu menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh. Cairan dalam tubuh juga berpen-
garuh terhadap kesegaran kulit wajah lho...
3. Mengkonsumsi jus buah bit yang dicampur dengan buah dan sayuran hijau lainnya dapat mem-
bantu memperlancar aliran darah dalam tubuh. Hal ini dapat memperlancar aliran darah yang
tersumbat diwajah saat berjerawat. Bila dikonsumsi secara rutin bukan tidak mungkin muka
kamu akan mulus dari jerawat...
Ayoo, tunggu apa lagi segera konsumsi buah bit. Untuk mendapatkannya cukup mudah kok. Sekarang
buah bit sudah banyak dijual di pasaran. Selamat mencoba...
Tahukah Kamu, Buah Bit Untuk Kecantikan ?
Serba-serbi
34
Tahukah Kamu, 10 Jenis Makanan Cepat Saji yang Membahayakan
Buat Kesehatan ?
Mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) sudah menjadi tradisi masyarakat urban di era
modern seperti sekarang ini. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsum-
si makanan seperti ini Tidak Baik untuk kesehatan.
Namun sayangnya, hal seperti itu tampaknya tidak digubris sama sekali, dan tetap saja masih
banyak masyarakat yang rutin mengonsumsinya.
Berikut ini 10 jenis makanan yang ada di restoran siap saji, yang ternyata dapat memicu terjadin-
ya pembentukan kanker dan penyakit berbahaya lainnya.
1. Kentang goreng
Kentang goreng merupakan makanan ringan yang sudah ada
sejak ratusan tahun lalu. Tapi, makanan satu ini tetap dianggap
buruk bila orang terlalu sering mengonsumsinya. Apapun
makanan yang digoreng menggunakan minyak sayur, akan
berdampak buruk bagi kesehatan. Sebab, makanan itu akan men-
gandung lemak tak jenuh ganda, yang menghasilkan radikal
bebas kanker dalam tubuh. Kentang goreng juga cenderung men-
gandung bahan kimia penyebab kanker yang disebut dengan
akrilamida.
2. Hot dog
Roti berlapiskan daging sapi berukuran panjang dicampur dengan
sedikit mayones, saus sambal, dan saus tomat ini pun memiliki
kandungan yang tidak menyehatkan untuk tubuh. Hot dog secara
langsung berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung,
kanker, dan diabetes.Yang menjadi masalah bukanlah daging yang
ada di makanan itu, melainkan tingginya garam dan pengawet
yang kerap digunakan. Jika benar-benar ingin mengonsumsi
makanan satu ini, pilihlah yang organik, dengan kandungan
rendah lemak dan sodium.
3. Donat
Donat polos tidak mengandung banyak kalori, dan tidak memba-
hayakan tubuh Anda. Tapi, sekarang ini donat telah memiliki
banyak varian rasa, dan mengandung banyak gula. Bila mengon-
sumsinya hanya satu, mungkin tidak jadi masalah. Namun pada
kenyataannya, rata-rata individu mengonsumsi donat sebanyak
35 Serba-serbi
36Serba-serbi
dua sampai tiga buah. Ingat, di dalam donat yang berasa tidak
mengandung nutrisi sama sekali, yang sudah pasti membuat pen-
gonsumsinya akan terus merasa kelaparan.
4. Bacon
Bacon terkandung natrium yang tinggi. Tiga potongan daging saja
sudah sangat berbahaya, karena mengandung sodium sangat
tinggi.
5. Keripik kentang
Keripik kentang lebih berbahaya untuk kesehatan karena rata-rata
individu rutin mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat besar.
Selain kadar lemak yang tinggi, keripik ketang juga mengandung
banyak sodium dan pengawet lainnya, yang berkontribusi terha-
dap kesehatan pengonsumsinya.
6. Es krim
Es krim memang sangat nikmat bila dikonsumsi ketika cuaca
sedang terik-teriknya. Tapi, es krim mengandung banyak kalori
dan gula yang tidak kalah banyaknya dari sebotol minuman soda.
Es krim yang berbahaya ini maksudnya bila ia dicampurkan
dengan susu dan dijadikan milkshake. Bila dijadikan milkshake
maka Anda disebut telah mengonsumsi sekitar 1.000 kalori.
7. Stick keju
Keju sendiri tidak begitu membahayakan bagi kesehatan. Namun
akan menjadi masalah bila keju ini sudah dicampurkan dengan
tepung roti dan digoreng. Jadinya, di dalam stick keju terdapat
lemak dan sodium yang sangat tinggi, dan sudah pasti sangat
berbahaya untuk tubuh.
8. Burger
Hamburger merupakan makanan cepat saji dengan nilai gizi yang
sangat sedikit, dan sarat dengan segala sesuatu yang buruk bagi
kesehatan. Burger yang tersedia di restoran cepat saji pun telah
dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, dan masalah keseha-
tan lainnya.
9. Nugget ikan
Nugget ikan kerap diberikan orangtua ke anak-anaknya. Ini jelas
melanggar aturan, dan tidak baik bila terlalu sering diberikan. Bila
ingin sehat, makanlah daging ikan yang benar-benar fresh, dan
jangan memilih ikan yang sudah diolah seperti ini. Ingat, ikan
yang sudah diolah rata-rata mengandung banyak bahan pen-
gawet, apalagi bila digoreng.
10. Pizza
Pizza yang dicampur dengan banyak keju, daging, saus, dengan
bahan lainnya, mengandung 600 kalori per slice-nya. Sebab,
makanan itu mengandung lemak jenuh, sodium, dan karbohi-
drat yang tinggi. Bayangkan saja bila Anda menghabiskan pizza
sebanyak satu loyang?
37 Serba-serbi

More Related Content

What's hot

Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
Kak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailensKak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailensSri Mega
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Oswar Mungkasa
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroDela Aristi
 
2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasionalnoe irredenta
 
5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhanputri390345
 
SOP KESLING.docx
SOP KESLING.docxSOP KESLING.docx
SOP KESLING.docxdayatali1
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasJoni Iswanto
 
Kesehatan jiwa masyarakat
Kesehatan jiwa masyarakatKesehatan jiwa masyarakat
Kesehatan jiwa masyarakatfikri asyura
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 

What's hot (20)

Kak program-tb
Kak program-tbKak program-tb
Kak program-tb
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
Kak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailensKak dbd dan survailens
Kak dbd dan survailens
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
Stop Buang Air Besar Sembarangan. Community-Led Total Sanitation. Pembelajara...
 
Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012Materi advokasi stbm 2012
Materi advokasi stbm 2012
 
Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-BintaroPenyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga-Bintaro
 
2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional2 sistem kesehatan nasional
2 sistem kesehatan nasional
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan5. sop penyuluhan
5. sop penyuluhan
 
SOP KESLING.docx
SOP KESLING.docxSOP KESLING.docx
SOP KESLING.docx
 
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)
 
Program kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmasProgram kesling di puskesmas
Program kesling di puskesmas
 
Paparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odfPaparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odf
 
Kesehatan jiwa masyarakat
Kesehatan jiwa masyarakatKesehatan jiwa masyarakat
Kesehatan jiwa masyarakat
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 

Viewers also liked

Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang II
Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang IIBuletin Mahasiswa UMY Edisi Magang II
Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang IIYusuf Harfi
 
Buletin kampus news edisi mei 2013
Buletin kampus news edisi mei 2013Buletin kampus news edisi mei 2013
Buletin kampus news edisi mei 2013Kampusnewsdotcom
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Ditjen P2P
 
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011dikulestari
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13ifutureleaders
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 07 - Tahun IV - 2012
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya   Edisi 07 -  Tahun IV - 2012Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya   Edisi 07 -  Tahun IV - 2012
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 07 - Tahun IV - 2012Mellianae Merkusi
 
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)Deni Kurnia
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13ifutureleaders
 
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatsiti_zamilah24
 
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope Indonesia
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope IndonesiaEdisi 7 2014 Majalah Kinescope Indonesia
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope IndonesiaKinescope Indonesia
 
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)Elanto Wijoyono
 
Buletin Erzis Edisi 1
Buletin Erzis Edisi 1Buletin Erzis Edisi 1
Buletin Erzis Edisi 1rumahzis
 
Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12ifutureleaders
 
KinescopeMagz 10th Edition, 2014
KinescopeMagz 10th Edition, 2014KinescopeMagz 10th Edition, 2014
KinescopeMagz 10th Edition, 2014Kinescope Indonesia
 

Viewers also liked (20)

Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang II
Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang IIBuletin Mahasiswa UMY Edisi Magang II
Buletin Mahasiswa UMY Edisi Magang II
 
Buletin kampus news edisi mei 2013
Buletin kampus news edisi mei 2013Buletin kampus news edisi mei 2013
Buletin kampus news edisi mei 2013
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
 
Buletin trendy
Buletin trendyBuletin trendy
Buletin trendy
 
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011
BULETIN SBAL EDISI I APRIL-MEI 2011
 
buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13buletin IFL Mei-Juni'13
buletin IFL Mei-Juni'13
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 07 - Tahun IV - 2012
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya   Edisi 07 -  Tahun IV - 2012Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya   Edisi 07 -  Tahun IV - 2012
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 07 - Tahun IV - 2012
 
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)
Makalah lingkungan hidup (SMP N 1 Ciawi Tasikmalaya)
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
 
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakatIlmu kesehatan masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat
 
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope Indonesia
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope IndonesiaEdisi 7 2014 Majalah Kinescope Indonesia
Edisi 7 2014 Majalah Kinescope Indonesia
 
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)
Buletin Pendidikan Pusaka untuk Anak di Indonesia (2008)
 
Arus bawah edisi 1-juni 2014
Arus bawah edisi 1-juni 2014Arus bawah edisi 1-juni 2014
Arus bawah edisi 1-juni 2014
 
Buletin Erzis Edisi 1
Buletin Erzis Edisi 1Buletin Erzis Edisi 1
Buletin Erzis Edisi 1
 
Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12Buletin IFL Mei-Juni'12
Buletin IFL Mei-Juni'12
 
KinescopeMagz 10th Edition, 2014
KinescopeMagz 10th Edition, 2014KinescopeMagz 10th Edition, 2014
KinescopeMagz 10th Edition, 2014
 
Kinescope Magz Edisi 4
Kinescope Magz Edisi 4Kinescope Magz Edisi 4
Kinescope Magz Edisi 4
 
KinescopeMagz Edisi 6
KinescopeMagz Edisi 6KinescopeMagz Edisi 6
KinescopeMagz Edisi 6
 
Buletin seSAMa edisi 2
Buletin seSAMa edisi 2Buletin seSAMa edisi 2
Buletin seSAMa edisi 2
 

Similar to Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014

Buletin kanker
Buletin kankerBuletin kanker
Buletin kankerraka42
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptxUunRatriantari1
 
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdfAmsalSalomo
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew Hidayat
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew Hidayat
 
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.pptSiskaAlfiyanah1
 
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.pptAhmadRamdani43
 
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.pptgatot46
 
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOM
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOMGERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOM
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOMqwertypwrt
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.pptcuthafriska1
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneWarung Bidan
 

Similar to Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 (20)

Buletin kanker
Buletin kankerBuletin kanker
Buletin kanker
 
Buletin kanker
Buletin kankerBuletin kanker
Buletin kanker
 
Nl.edisi 4.2011
Nl.edisi 4.2011Nl.edisi 4.2011
Nl.edisi 4.2011
 
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
24 Agustus Jabfung Ahli Star Prof.pptx
 
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
30. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja.pdf
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapanAndrew hidayat tetap sehat di usia mapan
Andrew hidayat tetap sehat di usia mapan
 
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktifAndrew hidayat tetap sehat di usia produktif
Andrew hidayat tetap sehat di usia produktif
 
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt
01_Gerakan masyarakat sehat-NTB-ROKOM.ppt
 
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
 
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
01_GERMAS-NTB-ROKOM.ppt
 
GERMAS NTB ROKOM.ppt
GERMAS NTB ROKOM.pptGERMAS NTB ROKOM.ppt
GERMAS NTB ROKOM.ppt
 
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOM
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOMGERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOM
GERMAS-NTB-Gerakan Masyarakat Sehat NTB ROKOM
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
 
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
1-konsep-kesehatan-reproduksi.ppt
 
Mediakom 33
Mediakom 33Mediakom 33
Mediakom 33
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
 
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
Newsletter Edisi 4 Tahun 2016
 
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
 
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
 
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal HygieneSatuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Personal Hygiene
 

More from Ditjen P2P

Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Ditjen P2P
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfDitjen P2P
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Ditjen P2P
 
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenPencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenDitjen P2P
 
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Ditjen P2P
 
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Ditjen P2P
 
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Ditjen P2P
 
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Ditjen P2P
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Ditjen P2P
 
Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Ditjen P2P
 
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Ditjen P2P
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Ditjen P2P
 
Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012Ditjen P2P
 
Buku evaluasi indikator 2010 2012
Buku evaluasi indikator 2010   2012Buku evaluasi indikator 2010   2012
Buku evaluasi indikator 2010 2012Ditjen P2P
 
Leaflet waspada banjir final
Leaflet waspada banjir finalLeaflet waspada banjir final
Leaflet waspada banjir finalDitjen P2P
 

More from Ditjen P2P (20)

Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
 
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenPencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
 
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
 
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
 
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
 
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
 
Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
 
Komik Rabies
Komik RabiesKomik Rabies
Komik Rabies
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
 
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013
 
Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012
 
Buku evaluasi indikator 2010 2012
Buku evaluasi indikator 2010   2012Buku evaluasi indikator 2010   2012
Buku evaluasi indikator 2010 2012
 
Leaflet waspada banjir final
Leaflet waspada banjir finalLeaflet waspada banjir final
Leaflet waspada banjir final
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaAnnisFathia1
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxnuri729086
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 

Recently uploaded (17)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 

Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014

  • 1. Edisi 4 Tahun 2014 ISSN-Volume 1/Nomor 4 / Okt - Des 2014 BULETIN LINGKUNGAN SEHATBULETIN LINGKUNGAN SEHAT SOSOK MENKES“Tak Kenal Maka Tak Sayang”“Tak Kenal Maka Tak Sayang” “WORKSHOP NASIONAL PASAR SEHAT DI DENPASAR, BALI” “Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50” “KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS” (Stop Buang Air Besar Sembarangan) " Mie Teman atau Lawan.....?” “Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis, di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit” Tahukah Kamu, Buah Bit Untuk Kecantikan ? Tahukah Kamu ? 10 Jenis Makanan Cepat Saji yang Membahayakan Buat Kesehatan ? Tahukah Kamu, Cara Sederhana Mengurangi Risiko Kanker Payudara ? INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN “Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014” “WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT DENGAN PMK No 44” Keluarga Besar Direktorat Penyehatan Lingkungan Mengucapkan SELAMATNATAL&TAHUNBARU2015SELAMATNATAL&TAHUNBARU2015 Keluarga Besar Direktorat Penyehatan Lingkungan Mengucapkan
  • 2. Haloooo…apa kabar? Bagaimana persiapan para pembaca menjelang akhir tahun? Menuju peng- hujung tahun, Direktorat Penyehatan Ling- kungan kembali menghadirkan Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 yang merupakan edisi terakhir di tahun ini. Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan Tahun 2014. Masa lalu hanya akan menjadi kenangan. Hari esok akan menjadi sebuah harapan. Berharap yang terbaik di tahun yang baru nanti. Akhir kata, selamat membaca Edisi IV Buletin Lingkungan Sehat Tahun 2014 ini. Kami berharap buletin ini bisa menjadi peneman pembaca dalam mengakhiri tahun ini dan bermanfaat bagi kita semua. Jika pembaca mempunyai masukan, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku, pembaca bisa mengirimkannya ke alamat redaksi kami. Dari Redaksi, 38Serba-serbi Tahukah Kamu, Cara Sederhana Mengurangi Risiko Kanker Payudara ? Wanita paruh baya yang rutin melakukan latihan fisik selama 30 menit setiap hari dapat terlindungi dari kanker payudara. Latihan tersebut bisa aerobik, zumba maupun sekedar jogging. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Oxford University, mencatat kebiasaan hidup 126.000 wanita menopause. Mereka meminta para subjek penelitian ini merinci seberapa sering mereka berolahraga, mengontrol berat badan, diet, minum alkohol dan merokok. Hasilnya, mereka yang melakukan aktivitas fisik selama tiga jam dalam seming- gu memiliki risiko 21 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak berolahraga. Para wanita ini mengikuti kelas gym, atau rutin berjalan, jogging maupun bersepeda. Olahraga meskipun tidak disukai banyak orang namun manfaatnya tidak diragukan lagi. Karena, olahraga sangat bagus untuk kesehatan tubuh kamu. Jika jantung terus terpompa dan otot berkontraksi, maka oksigen akan mengalir ke otak lebih banyak dan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat dan seimbang. Tak hanya itu, banyak studi menemukan bahwa dengan olahraga teratur bisa mencegah berb- agai penyakit, salah satunya kanker payudara. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yag diderita banyak orang, khususnya wanita. Kanker ini muncul karena tingkatan hormon oestrogen di dalam tubuh kamu menjadi jauh lebih tinggi daripada yang seharusnya. Penyakit kanker jenis ini menyerang sel-sel yang terdapat di dalam payudara kamu. Salah satu faktor yang bisa membuat kamu mengidap penyakit yang satu ini adalah adanya sejarah penyakit kanker payudara dalam keluarga. Jadi, jika terdapat satu saja keluarga dekat kamu yang terkena penyakit jenis ini, kemungkinan kamu untuk menderita penyakit yang sama akan sema- kin besar. Namun, timbulnya penyakit ini bisa dicegah. Salah satunya dengan berolahraga. Untuk mencegah kanker payudara, kamu dianjurkan untuk mempunyai program olahraga yang bisa kamu lakukan dengan teratur. Program olahraga ini bisa dilakukan dengan aerobik selama 150 menit setiap minggunya. Jika kamu tidak menyukai aerobik, kamu juga bisa mencoba melakukan beberapa olahraga lain yang melatih kekuatan fisik kamu. Olahraga jenis ini dapat kamu lakukan 2 kali seminggu. Jalan santai dengan pedometer dan senam irama dengan lagu juga bia jadi pilihan kamu yang tidak mau melaku- kan olahraga berat.
  • 3. Sekretaris Redaksi Astrid Salome Anggota Redaksi Rano Banyu Aji Adhi Prasetyo Nuri Handayani Nia Kurniawati Dewi Marlina Dewi Mulyani Desain Grafis Arif Wisudyastomo Editor F. Eko Saputro (Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar) Cucu Cakrawati (Kasubdit Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi) M. Yunus (Kasubdit Higiene Sanitasi Pangan) Sonny P. Warouw (Kasubdit Penyehatan Permukiman dan Tempat-Tempat Umum) Yuli Karmen (Kasubdit Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat) Redaktur Bunga Mayung Datu Linggi (Kasubbag TU) Alamat redaksi Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 10560 (Gedung D lt. 2) Telp. (021) 4247608 Ext. 118 Faks. (021) 4245778 Email tu_direktoratpl@yahoo.co.id Penanggungjawab Wilfried H Purba (Direktur Penyehatan Lingkungan) SUSUNAN REDAKSI 2
  • 4. Dari Redaksi, “WORKSHOP NASIONAL PASAR SEHAT DI DENPASAR, BALI” 3 DAFTAR ISI 3 SUSUNAN REDAKSI DAFTAR ISI “Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50” “KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS” (Stop Buang Air Besar Sembarangan) 11 14 16 24 28 31 35 38 34 9 6 32 1 “Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014” " Mie Teman atau Lawan.....?” “WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT DENGAN PMK No 44” Tahukah Kamu, Buah Bit Untuk Kecantikan ? Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis, di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit Tahukah Kamu, Cara Sederhana Mengurangi Risiko Kanker Payudara ? 4 SOSOK MENKES“Tak Kenal Maka Tak Sayang” INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN Tahukah Kamu, 10 Jenis Makanan Cepat Saji yang Membahayakan Buat Kesehatan ?
  • 5. Jakarta, 26 Oktober 2014. Prof.dr. Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M resmi ditunjuk sebagai Ment- eri Kesehatan Republik Indonesia dalam Kabinet Kerja Jokowi JK untuk periode 2014-2019. Namanya tentu sudah tidak asing di dunia kesehatan Indonesia. Terlebih, dokter spesialis mata ini pernah diproyeksikan menjadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo BambangYudhoyo- no. Meskipun akhirnya batal dilantik meski sudah mengikuti proses seleksi. Lahir di Jakarta 11 April 1949, wanita berdarah Minang ini merupakan istri dari dr.Farid Anfasa Moeloek, menteri kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden BJ.Habibie. Pasangan ini dikaruniai 3 anak yaitu Muh. Reiza, Puti Alifah, dan Puti Annisa. Dunia kesehatan merupakan bidang yang digeluti oleh Ibu Nila, begitu dia akrab disapa, sejak belajar kedokteran di Universitas Indonesia tahun 1968. Untuk mendalami ilmu dan pengetahuannya, Ibu Nila meneruskan pendidikannya pada studi kekhususan bidang oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan lulus tahun 1974. SOSOK MENKES “Tak Kenal Maka Tak Sayang” 4
  • 6. Di Indonesia, wanita yang cantik, ramah, energik dan cerdas ini, aktif sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Bola mata Indonesia (Perdami) sekaligus juga mer- upakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami) Pusat, staf pendidik Departemen Bola mata FKUI, Anggota Kolegium Oftalmologi Indonesia dan juga Senat Akademik FKUI. Ibu Nila juga terli- bat aktif dalam kegiatan rumah sakit, khususnya bidang mata yaitu menjadi Ketua Subdivisi Tumor Mata di Departemen Oftalmologi RSCM dan sekaligus Koordinator Penelitian di Departemen Oftal- mologi FKUI-RSCM tahun 1979-1998. Tahun 2008-2009, Nila menjadi Ketua Unit Penelitian Medis di FKUI-RSCM. Nama Ibu Nila pun juga sudah kondang di mata dunia, karena menjadi staf redaksi di Orbita International Magazine sejak tahun 1985 dan anggota International Society Orbital Disorder, sebuah organisasi yang konsentrasi pada gangguan mata. Sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ibu Nila masih aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas dan selama lima tahun terakhir juga dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2009-2014. Selaku utusan khusus, Ibu Nila menjadi Duta Presiden yang bertugas menyampaikan beragam perihal mengenai MDGs, tidak saja kepada para pemangku kepentingan di kabupaten dan juga kota, namun juga nasional, regional, lebih lagi global. Problem universal yang ingin ditanggulangi oleh program MDGs ini adalah kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global. Dalam wawancara dengan beliau setelah pelantikan, Ibu Nila mengungkapkan bahwa dirinya akan berfokus membela tenaga kesehatan. Selain itu ia juga menyatakan “Kesehatan berperanan sangat penting bagi negara. Bagaimana kita mengurangi kemiskinan, ya sangat terkait dengan keseha- tan. Maka MDGs itu lah hulunya kesehatan”, ungkapnya. Bekal semua pengalaman tersebut itulah, tampaknya dianggap cukup oleh Presiden Joko Widodo untuk mempercayakan tugas-tugas di Kementerian Kesehatan kepada Nila Djuwita F. Moeloek. Selamat bekerja untuk Ibu Menkes! (AS) 5 Sosok
  • 7. Pada hari kedua pelaksanaan workshop, dilaksanakan diskusi dengan berbagai lintas kementerian terkait pasar dengan seluruh peserta workshop. Para peserta workshop terlihat serius mengikuti diskusi dan menyimak semua paparan dari 11 perwakilan Pasar Sehat Percontohan dengan penuh antusias dan semangat. Berikut beberapa hal penting yang di peroleh dari diskusi dan paparan para narasumber yaitu Pemerintah telah berupaya untuk mewujudkan kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat melalui kerjasama seluruh pihak yang terkait dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Workshop Nasional Pasar Sehat yang bertajuk “Percepatan Pembangunan Pasar Sehat sebagaiUpaya Pengendalian Risiko Kesehatan dan Peningkatan Ekonomi Daerah”secara resmi dibuka oleh Bapak Direktur Jenderal PP dan PL, Prof. Agus Purwadianto, pada Senin sore tanggal 22 Septem- ber 2014. Kegiatan yang dilaksanakan di Pulau Dewata Bali tepatnya di Sanur Paradise Plaza Hotel ini, dihadiri oleh perwakilan dari 11 (sebelas) pasar tradisional yang menjadi Pasar Sehat Percontohan, diantaranya Walikota Pekalongan dan Walikota Malang yang memberikan pengalaman tentang keberhasilan dalam membangun pasar sehat di daerahnya. Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Lembaga yang terkait pasar seperti Kement- erian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementarian Parekraf, BPOM, Kementerian UKM, dan Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta dari lintas program di lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Perwakilan dari berbagai Dinas Keseha- tan Provinsi maupun Kabupaten/Kota juga turut hadir memeriahkan acara workshop ini. PERISTIWA “WORKSHOP NASIONAL PASAR SEHAT DI DENPASAR, BALI” 6
  • 8. PERISTIWA Terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat merupakan dambaan kita semua. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2005, No. 1138/Menkes/Pb/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan kabupaten/kota Sehat dan Kepu- tusan Menteri Kesehatan R.I. No. 519/Menkes/Sk/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. Untuk membantu para Bupati dan Walikota melaksanakan Kepmenkes tentang Pedoman Penye- lenggaraan Pasar Sehat ini, telah dikembangkan pasar sehat percontohan di 11 kabupaten/kota yang terbesar di 11 propinsi Indonesia. Kegiatan pasar sehat percontohan ini berlangsung pada 2007 – 2011 dan dilaksanakan atas kerjasama Kementerian Kesehatan dengan Uni Eropa dan WHO. Setiap pasar sehat percontohan mendapat bantuan untuk peningkatan kapasitas bagi para pembina, para pedagang, dan komunitas pasar lainnya agar terjadi perubahan perilaku bagi terwujudnya pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat. Pasar Sehat Percontohan di 11 kabupaten/kota di 11 provinsi di Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 menunjukkan keberhasilan. Kabupaten/kota yang bersangkutan mampu melakukan pemberdayaan terhadap semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pasar, sehingga tercipta kemandirian komunitas pasar yang mampu mengubah pasar yang sebelumnya tidak memenuhi pers- yaratan kesehatan menjadi memenuhi persyaratan kesehatan. Terjadi perubahan perilaku komunitas pasar yang tidak sehat menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang pada akhirnya mampu men- ciptakan pasar yang sehat, bersih, aman dan nyaman. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari peran lintas sektor dan program baik di tingkat pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. 7
  • 9. Replikasi pasar sehat dari berbagai daerah juga telah dilakukan oleh beberapa daerah dengan melakukan studi banding ke pasar sehat percontohan, akan tetapi sampai saat ini pada pasar sehat percon- tohan pun masih banyak ditemukan berbagai masalah yang tidak sesuai prinsip-prinsip pasar sehat. Sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap pasar sehat percontohan sesuai komitmen awal yang pernah diajukan oleh kepala daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kemenkes RI bekerjasama dengan WHO melaksanakan Worksop Nasional dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pasar sehat di 11 (sebelas) pasar tradisional, untuk dapat menghasilkan kesepa- katan dan rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti dalam rangka percepatan replikasi Pengembangan Pasar Sehat di Indonesia. Pada acara penutupan workshop, Bapak Direktur Penyehatan Lingkungan, drh. Wilfried Purba, MM.Mkes, dalam arahannya mengatakan bahwa“Dari kegiatan workshop ini dipandang perlu adanya satu model Percontohan Nasional Pasar Sehat yang mengintegrasi semua lintas sektor terkait, yang mana secara bertahap dituangkan kedalam Road map Pengembangan Pasar Sehat Tahun 2015 – 2019. Model Pasar Percontohan ini diharapkan akan memotivasi Bupati/Walikota untuk melakukan replikasi pasar sehat dalam wilayahnya masing-masing, sehingga pada akhirnya semua pasar tradisionil atau pasar rakyat akan menjadi Pasar Sehat. Apalagi Pemerintahan saat ini yaitu Kabinet Kerja Jokowi-JK melalui Kementerian Perdagangan telah mencanangkan akan membangun dan merevitalisasi 5000 pasar tradisional selama 5 tahun kedepan, guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Hal ini tentunya menjadi pelu- ang untuk mensinergikan semua kementarian terkait dalam program percepatan pengembangan pasar tardisionil/pasar rakyat menjadi pasar sehat. Akhir kata, mari kita kerja, kerja dan kerja untuk kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat komunitas pasar tradisional guna mewujudkan pasar yang besih, aman, nyaman dan Sehat”. Demikian arahan Direktur Penyehatan Lingkungan yang sekaligus menu- tup acara workshop. (DM) PERISTIWA 8
  • 10. Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT HKN di tahun emas ke-50 Direktorat Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan, memberikan penghargaan untuk Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. Sebelum memberikan penghargaan tersebut dilakukan beberapa proses penilaian antara lain, Forum Pela- buhan Sehat maupun Bandar Udara Sehat melaksanakan penilaian sendiri (self asessment) terhadap prog- ress penyelenggaraan kegiatan program Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat sesuai Permenkes No 44 Tahun 2014. Tiap forum Pelabuhan dan Bandar Udara menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada Otori- tas Pelabuhan atau Bandar Udara, untuk selanjutnya dilaporkan kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal PP dan PL. Penilaian sendiri (self asessment) oleh forum dilakukan terhadap kondisi lingkungan yang mencakup permasalahan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko keseha- tan masyarakat. Beberapa aspek kegiatan yang dinilai dalam penilaian sendiri (self assessment) meliputi Penyelenggaraan kesehatan lingkungan, Penataan sarana dan fasilitas, Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, Pening- katan keselamatan dan kesehatan kerja, Peningkatan keamanan dan ketertiban, dan Aspek Kelembagaan meliputi Forum Pelabuhan Sehat. Selanjutnya hasil penilaian sendiri (self assessment) di crosscheck melalui pembahasan khusus oleh Tim Penilai Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat tingkat Pusat dan kemudian Tim ini melakukan verifikasi lapan- gan langsung terhadap pelabuhan dan bandar udara yang telah mengirimkan penilaian dan dinyatakan masuk dalam nominasi calon penerima penghargaan. Terdapat 9 (sembilan) Nominasi Pelabuhan/Bandar Udara Sehat yang terpilih yaitu : “Pemberian Penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat dalam Rangkaian Acara Peringatan HKN Emas Ke-50” PERISTIWA 9
  • 11. 1. Pelabuhan Laut Tanjung Intan, Cilacap 2. Pelabuhan Khusus Pupuk Kaltim Samarinda 3. Pelabuhan Khusus Kaltim Prima CoalSamarinda 4. Pelabuhan Khusus PT Badak LNG samarinda 5. Pelabuhan Laut Boombaru Palembang 6. Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten 7. Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Jakarta 8. Bandar Udara International Juata, Tarakan Kalimatan Utara 9. Bandar Udara International Sultan Haji Muhammad Sulaiman Balikpapan Kalimantan Timur Pelaksanaan pemberian penghargaan diselenggarakan dengan sangat meriah pada Kamis, 27 November 2014 dalam rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Emas ke 50 Tahun yang bertempat di Aula Auditorium Gedung Siwabessy Kemenkes RI. Pada hari itu, penghargaan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat diserahkan langsung oleh Ibu Menkes RI, Nila Alfansa Moeloek kepada para penerima peng- hargaan yaitu: a. mewakili Bandar Udara yaitu Bandara Udara Sepinggan Balikpapan b. mewakili Pelabuhan Laut yaitu Pelabuhan Laut Tanjung Priok Jakarta c. mewakili Pelabuhan Penyebarangan yaitu Pelabuhan Merak Banten d. mewakili Pelabuhan Khusus yaitu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT LNG Badak Kota Bontang Kalimantan Timur Dengan adanya penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi Pelabuhan dan Bandar Udara lainnya di seluruh Indonesia. Selain itu diharapkan agar semua instansi terkait termasuk swasta dan masyarakat Pelabuhan atau Bandar Udara dapat berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mewu- judkan kondisi Pelabuhan dan Bandara Udara yang aman, nyaman, bersih dan sehat dan dapat menurunkan risiko penularan penyakit berbasis lingkun- gan yang ditularkan melalui lingkungan Pelabuhan dan Bandara Udara. (DM) PERISTIWA Gambar : Ibu Menteri Kesehatan Menyerahkan Piala dan Piagam Penghargaan 10
  • 12. Deklarasi dilakukan sebelum jalan sehat. Wali Kota Madiun Bambang Irian- to didampingi oleh seluruh jajarannya dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Kasubdit. Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, F. Eko Saputro, Kepala BBTKL Surabaya, Zainal I Nampira serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, membacakan deklarasi yang ditirukan oleh semua elemen masyarakat yang sangat berperan penting dalam perwujudan SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) serta diakhiri dengan pelepasan balon. Acara juga diramaikan dengan hiburan musik dangdut. “KOTA MADIUN DEKLARASI KOTA SBS” (Stop Buang Air Besar Sembarangan) PERISTIWA Madiun (Jawa Timur) – Kota Madiun akhirnya mampu meraih cita-citanya untuk mewujudkan kehidupan masyarakatnya yang lebih sehat, yakni dengan mendeklarasikan diri sebagai kota “Stop Buang Air Besar Sembarangan”(SBS) di halaman Balai Kota setempat pada jumat (7/11). Deklarasi kota SBS yang digelar di halaman Balai Kota Madiun tersebut, dikemas dengan kegiatan jalan sehat berhadiah. Deklarasi SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan tersebut juga dalam rangka memeriah- kan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun 2014 yang jatuh pada tanggal 12 November 2014. Kasubdit PASD, F.Eko Saputro membagikan doorprice SBS 11
  • 13. “SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) ini sudah kami pupuk sejak lama. Kami lakukan secara bertahap karna tidak mudah mengubah kebiasaan warga untuk meninggalkan buang air besar di sembarang tempat,”ujar Wali Kota Madiun, Bambang Irianto. Ia menjelaskan, presentasi Kota Madiun sebagai Kota SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) sudah dirin- tis sejak tahun 2009. Pemerintah Kota (Pemkot) setempat telah menganggarkan dana secara khusus untuk program jambanisasi secara berkala guna mendukung perwujudan kota SBS (Stop Buang Air Besar Semba- rangan). Usaha berat tersebut kini berbuah manis. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim dari Pemprov Jawa Timur, masyarakat Kota Madiun telah 100 persen menggunakan jamban yang sehat sebagai sarana buang air besar. Setelah diverifikasi tim Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama konsultan World Bank, PKK, dan Kemenkes RI, pada 31 Oktober dan 1 November lalu diketahui bahwa Kota Madiun menjadi kota pertama di Indonesia yang mendeklarasikan SBS. "Tim melakukan verifikasi ke lapangan mulai tingkat kader, kelura- han, dan kecamatan. Hasilnya, OD-nya nol. Artinya, masyarakat Madiun telah 100 persen memiliki jamban yang sehat," ungkap Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Provinsi Jawa Timur, Edi Basuki. Menurut dia, tidak semua jamban tergolong sehat. Namun, di Kota Madiun, melalui program jambanisasi yang ada, seluruh masyarakatnya terlebih warga miskin, telah memiliki jamban yang sehat. Adapun, kriteria jamban sehat adalah jamban yang dilengkapi dengan sarana sapiteng dan peresapan. Sedangkan, verifika- si dilakukan di daerah pinggiran Sungai Bengawan Madiun yang rawan digunakan untuk buang air besar sembarangan. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalui Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait terus memberikan sosialisasi ke mas- yarakat untuk menumbuhkan kesadaran hidup bersih dan sehat dengan tidak buang air besar di sembarang tempat. Target utama dari program jambanisasi adalah seluruh wilayah di Kota Madiun dapat mendeklarasikan SBS sehingga tidak ada lagi warga yang buang air besar di sembarang tempat. Seperti di sungai, ladang, ataupun kebun. PERISTIWA 12
  • 14. Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, pun meminta agar budaya hidup bersih warga Kota Madiun dengan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) terus dipertahankan. Sebab, selain merupakan program nasional, pencanangan SBS di seluruh wilayah atau kelurahan Kota Madiun itu sangat bermanfaat bagi masyarakat karena mereka akan terhindar dari penyakit mudah menular yang ditularkan melalui tinja. Selama tiga tahun terakhir, program jambanisasi telah menelan anggaran hingga Rp15 miliar dari APBD Kota Madiun. Dari dana tersebut, telah sebanyak 3.000 jamban sehat yang dibangun. Pihaknya akan terus melakukan program jambanisasi untuk tahun 2015 bagi warga miskin yang ingin membangun rumah dan jambannya. Tahun 2015, akan dianggarkan untuk pembangunan sebanyak 974 jamban sehat. Bambang menjelaskan, deklarasi SBS merupakan perwujudan pelaksanaan pilar pertama dari SanitasiTotal Berbasis Masyarakat (STBM). Kegiatan itu juga merupakan upaya promotif dan preventif untuk mencegah dan menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan, meningkatan kepedulian masyarakat terhadap higenis, dan sanitasi. "Diharapkan, perilaku baik ini terus dilaksanakan dan dipertahankan selamanya," kata Wali Kota Madiun Bambang Irianto. Adapun pilar yang lain dalam mewujudkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni Cuci Tangan Pakai Sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, dan pengamanan sampah rumah tangga. "Dengan demikian, semoga masyarakat Kota Madiun semakin lama semakin sehat, sejahtera, dan maju," tambahnya. (VH) PERISTIWA 13
  • 15. Perayaan puncak Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014 yang dilak- sanakan pada 18 Oktober 2014 lalu berlangsung dengan meriah di Lapangan D Senayan Jakarta Selatan. Acara yang dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan, Plt Dirjen PP&PL, Sesditjen PP&PL, Direktur Penyehatan Lingkungan, Kepala BBTKL Surabaya, perwakilan Kadinkes dari beberapa provinsi, mitra pendukung (WHO, UNICEF, USAID, IUWASH, Plan Indonesia, Save the Chil- dren, Reckitt Benckiser Indonesia, dan Yayasan Adaro), tamu undangan lain serta anak-anak sekolah yang berjumlah ±1000, turut mewarnai perayaan tersebut. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc.,Ph.D. Setelah member- ikan sambutan pembukaan, dilaksanakan pelepasan balon oleh Wakil Menteri Kesehatan beserta jajarann- ya dan perwakilan dari WHO serta UNICEF, sebagai tanda peresmian pembukaan HCTPS VII 2014. Kemudian acara dilanjutkan dengan penobatan Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader 2014 serta pemberian plakat kepada para mitra pendukung oleh Wakil Menteri Kesehatan dan jajarannya. Adapun pemenang Duta Lingkun- gan Sehat, berasal dari perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Bali dan Papua Barat. Sedangkan pemenang Natural Leader berasal dari perwakilan Provinsi Papua Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Tidak hanya penobatan saja yang diberikan, namun Wakil Menteri Kesehatan, Tamu VIP dan para Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader juga berdialog bersama. Dalam dialog tersebut, Wakil Menteri Kesehatan melontarkan beberapa pertanyaan, salah satunya mengenai penerapan hidup bersih dengan cuci tangan pakai sabun dan keter- tarikan akan perilaku hidup sehat dan higienis dengan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Perayaan HCTPS VII bukan sekedar perayaan biasa, melainkan salah satu ajang membangun komitmen “Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS) VII 2014” PERISTIWA 14
  • 16. bersama antara pemerintah maupun stakeholder terkait untuk mewujudkan pencapaian program STBM yaitu perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya agar perilaku tersebut menjadi suatu kebiasaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan kampanye promosi perilaku cuci tangan. Adapun Rangkaian kampanye kegiatan yang dilakukan menjelang perayaan puncak HCTPS VII, diantaranya: Pemilihan Duta LS STBM dan Natural Leader. Kegiatan ini berlangsung di 34 provinsi dan 539 kabupat- en/kota mulai Mei 2014 sampai dengan Oktober 2014 dengan sasaran peserta anak sekolah dasar kelas 4 dan 5. Peserta lomba mengirimkan tulisan yang menceritakan aksi mereka dalam mengkampanyekan gerakan CTPS di lingkungan sekitar mereka. Kegiatan pemilihan Duta LS STBM dan Natural Leader melibat- kan Dinas Kesehatan Provinsi sebagai tim juri provinsi. Kampanye CTPS di Media Sosial. Melalui website, facebook, dan twitter yang bertujuan untuk menyebar- luaskan pesan CTPS kepada masyarakat. Roadshow di Sekolah Dasar. Para pemenang Duta LS STBM dan Natural Leader mengadakan roadshow sekolah dasar yaitu SDN Labschool Jakarta. Kegiatan yang dilakukan berupa kampanye kepada teman-teman sebaya mereka untuk melakukan CTPS di 5 (lima) waktu penting, sekaligus memberi contoh praktek cuci tangan yang benar. Talkshow Pentingnya CTPS dan Sanitasi yang Baik. Talkshow diselenggarakan di stasiun NET TV dan beberapa Radio (Female FM, Radio Pro 3, Lite FM, RDI) pada 12 - 19 Oktober 2014. Salah satu acara yang diselenggarakan, para Duta LS STBM dan Natural Leader berbincang-bincang dengan Wakil Menteri Kese- hatan mengenai pengalaman mereka dalam mempraktekkan dan mengkampanyekan kebiasaan CTPS di lingkungan masing-masing. Puncak rangkaian kampanye kegiatan Peringatan HCTPS VII, yaitu dilakukannya “ritual hand print” oleh Wakil Menteri Kesehatan dan Tamu VIP yang kemudian dilanjutkan dengan cuci tangan bersama. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh 1000 anak Sekolah Dasar. Terakhir, Wakil Menteri Kesehatan menyerukan slogan “Tangan Bersih” kemudian disambut serentak oleh tamu undangan beserta anak-anak sekolah dengan menyerukan “Generasi Sehat!!!” (HK) PERISTIWA 15
  • 17. Hampir setiap orang pernah merasakan nikmatnya makan mie. Mie merupakan makanan favorit yang sangat merakyat dan bahkan telah mendunia. Bahan makanan ini sangat digemari mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Sifatnya yang praktis, rasanya yang enak, dan harganya yang terjangkau merupakan daya tarik yang luar biasa. Bahkan di Indonesia masakan mie dijadikan ciri khas daerah tertentu seperti Aceh dengan masakan mie acehnya, daerah Jawa dengan mie jawanya, Bandung dengan mie kocoknya, Bangka dengan mie bangkanya, dan sebagainya. Mie pun dapat juga dibuat sebagai bahan campuran masakan lain seperti soto mie, lontong mie, rujak mie, ifu mie, mie titi, mie juhi, dll. Mie juga mudah diolah menjadi aneka macam makanan ringan (kue) seperti lontong mie, spagheti, schutel mie, perkedel mie dan lain-lain atau sebagai snack. Karena kepraktisannya mie juga biasa di manfaatkan sebagai bahan makanan pengganti nasi pada saat kedaruratan bencana. Bicara tentang mie terasa tidak akan pernah ada habisnya karena mie memang menarik dan sangat fenomenal. Oleh : dra. Dewi Minarni Fungsional Sanitarian Muda Subbag TU, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI 16 EDUKATIF DAN INFORMATIF " Mie Teman atau Lawan.....?”
  • 18. Mie yang kita kenal tentunya ada berbagai macam, ada mie basah atau mie kuning, mie putih atau bihun, mie soun dan mie kering serta mie instan. Namun diantara jenis mie, mie instanlah yang paling fenomenal di masyarakat Indonesia. Meskipun sering beredar rumor soal efek buruknya, produk makanan yang satu ini tetap digemari, seolah semua penikmat mie instan tidak terpengaruh rumor tersebut bahkan seolah lidah penikmat mie sudah menjadi kebal. Mie yang berbahan dasar gandum adalah makanan alternatif pengganti nasi karena senyawa utama yang terkandung didalamnya adalah karbohidrat yaitu mer- upakan zat sumber tenaga. Menurut catatan sejarahnya, awalnya mie dibuat di daratan Cina sekitar 2000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Dinasti Han. Dari Cina, mie berkembang dan menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan dan negara-negara di Asia Tenggara bahkan meluas sampai ke Benua Eropa. Menurut buku-buku sejarah, di Benua Eropa mie mulai dikenal setelah Marco Polo berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mie. Namun pada perkembangannya di Eropa mie berubah menjadi pasta seperti yang kita kenal saat ini. Pemanfaatan gandum sesungguhnya telah lebih dahulu berkembang di Timur Tengah, seperti di Mesir dan Persia. Logikanya mie juga mula-mula berkembang di sana, melalui proses penggilingan gandum yang diolah berupa lembaran-lembaran tipis menyerupai mie. Pada awalnya mie diproduksi secara manual, baru pada tahuan 700-an sejarah mencatat tercipta mesin pembuat mie berukuran kecil dengan menggunakan alat mekanik. Evolusi pembuatan mie berkembang secara besar-besaran setelah T.Masaki pada tahun 1854 berhasil membuat mesin pembuat mie mekanik yang dapat memproduksi mie secara masal. Sejak saat itulah, mie mengalami banyak perkembangan, seperti di Cina mulai diproduksi mie instant yang dikenal dengan nama Chicken Ramen dan di Jepang muncul Saparo Ramen (1962). Dilihat dari bahan dasarnya, mie dapat dibuat dari berbagai macam tepung, seperti tepung terigu, tepung tang mien, tepung beras, tepung kanji, tepung kacang hijau dll. Dari jenis tepung di atas, mie dari tepung terigu paling banyak digunakan khususnya untuk membuat mie instan. Adapun komposisi bahan- nya adalah tepung terigu, air, telur, garam dapur dan air abu atau air ki untuk pengenyal. Proses pembuatan mie melalui beberapa tahap. Pertama adalah tahap pencampuran. Dalam proses ini semua bahan di campur menjadi satu sampai terbentuk adonan. Berikutnya adalah tahap pengulian dimana adonan diuleni Mengenal jenis-jenis mie 17 EDUKATIF DAN INFORMATIF
  • 19. EDUKATIF DAN INFORMATIF 18 agar terbentuk adonan yang kalis, licin dan transparan. Setelah itu adonan dibentuk atau dipotong sesuai dengan jenis mie yang akan di buat. Sepintas sulit membedakan antara mie instan dan mie basah. Apalagi bila mie tersebut telah beru- bah menjadi makanan yang siap santap. Di masyarakat kita nama mie kering dan mie basah sudah sangat familier. Disebut mie basah karena kandungan airnya yang masih cukup tinggi sehingga mie basah hanya tahan 1 hari selebihnya mie jenis ini menjadi cepat basi. Kategori kedua adalah mie kering atau yang dike- nal dengan mie instan. Mie instan banyak kita jumpai di pasaran bahkan hampir di setiap rumah tangga selalu menyimpannya sebagai stok atau bahan makanan alternatif. Dari bentuk tampilan dan bahan dasarnya maka mie dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Cellophane noodles atau kita kenal dengan sebutan su un. Su un dibuat dari campuran tepung kentang dan tepung kacang hijau. Mie jenis ini sangat lunak teksturnya, warnan- ya putih bening, mudah lunak bila kena panas, sehingga cocok untuk olahan sop, suun goreng, campuran semur daging, isi pastel atau soto. Suun di jual dalam bentuk kering. 2. Mie Telur. Mie ini di buat dari tepung terigu jenis hard wheat dan diperkaya dengan telur. Biasanya dijual dalam kondisi kering dengan bentuk bulat maupun pipih. 3. Hokkien Noodles. Sering disebut dengan mie Hong Kong. Bentuknya menyerupai mie telur bulat dan halus. Biasanya dijual dalam kondisi basah dalam kemasan kedap udara. Mie ini sangat cocok untuk dibuat mie goreng atau mie rebus. 4. Ramen. Orang menyebutnya mie keriting Cina. Dijual dalam kondisi kering dalam kemasan mie instan. Sangat cocok diolah sebagai mie goreng atau mie kuah. 5. Rice stick noodles. Di sini lebih populer dengan sebutan kwetiau. Mie ini dibuat dari terpung beras dan air. Di pasa- ran dapat kita jumpai dalam bentuk kering dan basah. Kwetiau sangat cocok untuk dibuat kwetiau goreng maupun kuah.
  • 20. 19 EDUKATIF DAN INFORMATIF Somen noodles. Mi ini berasal dari Jepang, terbuat dari tepung gandum dan minyak. Teksturnya sangat lembut dan rasanya gurih. Somen dijual dalam bentuk kering, rupanya menyerupai lidi dan sangat rapuh. Cocok untuk masakan Jepang yang berkuah. 7. Soba noodles. Terkenal dengan sebutan mi Jepang. Bentuknya hampir sama seperti mie somen namun warnannya keabu-abuan atau hijau tua (mengandung sari teh hijau). Biasanya dijual dalam bentuk kering, sangat cocok untuk hidangan mie kuah. 6. 8. Rice Vermicelli. Mie ini sangat populer di Indonesia, kebanyakan orang menyebutnya dengan bihun. Bihun terbuat dari tepung beras, warnanya putih bersih dan teksturnya sangat lembut. Mie ini sangat mudah matang jadi tidak perlu di rebus, direndam air panas sudah cukup. Biasanya dijual dalam bentuk kering dalam kemasan plastik. Cocok untuk isi soup, bihun goreng, baso. 9. Mie shoa. Sejenis mie asal Cina. Terbuat dari tepung beras, mie ini berwarna putih terang berdiameter 1 sd 1,5 mm dan sangat mudah matang, dijual dalam bentuk kering dalam kemasan plastik. Mie shoa biasanya digunakan langsung di dalam masakan seperti soup atau sebagai snack seperti misoa goreng. 10. Wonton. Di sini lebih dikenal dengan sebutan kulit pangsit. Dijual dalam bentuk basah dalam kemasan plastik. Bentuknya segi empat, biasanya diolah dengan beragam isi. Wonton atau kulit pangsit baik direbus maupun digoreng biasa digunakan untuk pelengkap mie ayam.
  • 21. EDUKATIF DAN INFORMATIF 20 Siapa yang gak suka mie instan? Makanan ini sudah sangat populer teruta- ma di kalangan pekerja yang inginnya serba praktis karena tidak memiliki banyak waktu, para ibu rumah tangga, anak-anak sekolah, dan anak- anak kost, dan masih banyak lagi dari kalangan atas sampai minoritas. Karena mudah dan praktis cara pengolahannya maka mie instan sering dijadikan sebagai andalan pengganti nasi. Bahkan menyetok mie instan berbungkus-bungkus di rumah sudah menjadi hal yang umum dijumpai di setiap rumah. Sebetulnya seperti apakah mie instan itu, dan sampai sejauh mana faktor keamanannya bagi kesehatan apabila dikonsumsi setiap hari atau terlalu sering menyantap mie instan? Lalu lebih aman yang mana makan mie instan atau mie basah? Nah biar gak penasaran lebih baik kita cari tahu. Mie instan adalah produk olahan mie yang telah mengalami proses pemasakan lanjutan atau yang disebut dengan instanisasi, yaitu dikukus dan digoreng atau dikeringkan dengan udara panas hingga titik gelatinisasi, setelah itu lalu dikemas. Proses ini memungkinkan tingkat kemasakan mie yang sempurna sehingga dalam proses pemasakan mie instan hanya membutuhkan lama pemasakan 3-5 menit perebusan saja. Berdasarkan rumor di masyarakat, mengkonsumsi mie instan dapat menyebabkan nyeri pada lambung dan berbagai gangguan lain. Menanggapi berita tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menjelaskan nipagin alias methyl p-phydroxybenzoate yang digunakan pada pembuatan mie instan, dapat berfungsi sebagai pengawet yang aman dengan batas maksimum peng- gunaan. Dari hasil kajian Badan POM tentang kajian persyaratan di beberapa negara, seperti Kanada dan AS, batas maksimum penggunaan nipagin dalam pangan yang diizinkan adalah 1.000 mg/kg; sedang- kan di Singapura dan Brunei, batas maksimum penggunaan dalam kecap 250 mg/kg dan Hongkong sebesar 550 mg/kg. Apabila dilihat dari data-data tersebut Badan POM dapat menyatakan bahwa produk mie instan yang terdaftar di Indonesia masih aman untuk dikonsumsi,”kata Kustantinah (Badan POM). Berdasarkan riset yang pernah dilakukan IPB terhadap produk mie instan yang beredar di Indone- sia, Eddy Setyo Mudjajanto, dosen gizi masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan jumlah bahan pengawet yang dipakai jumlahnya bervariasi. Secara umum ada 7 komponen dalam mie Mie Instan dan dampak kesehatan
  • 22. 21 EDUKATIF DAN INFORMATIF instan, termasuk pengawet, pewarna, dan antioksidan,” urainya. “Selama ini, kita memakai standar makanan yang berkiblat pada badan keamanan pangan di Amerika/FDA. Jika dikatakan aman, kita mengikuti. Namun, meski dinyatakan aman, perlu dikaji apakah jumlahnya juga dalam level aman,” katanya. Mengenai dampak zat pengawet bagi kesehatan, ia menyebutkan jika makanan berpengawet dikonsumsi secara rutin dan terus-menerus, bisa memicu gangguan kesehatan, termasuk kanker. “Memang belum ada bukti ilmiah mengenai hal ini, baru dugaan. Karena itu, sebaiknya konsumsi mi instan sebaiknya dibatasi maksimal tiga kali dalam seminggu,”katanya. Selanjutnya, mari kita cari tahu bagaimana bila dilihat berdasarkan kandungan gizinya. Ketika orang modern bicara soal makanan, masalah gizi akan muncul dan selalu menjadi bahan perhatian. Bahkan pertanyaan senada juga akan muncul pada saat orang mengonsumsi makanan serba praktis, makanan dalam kaleng, nugget dan lain sebagainya. Dilihat dari segi nilai gizinya, kandungan mie instan sarat karbohidrat dengan kandungan protein yang relatif rendah. Bahan tambahan makanan (BTM) pada mie instan umumnya adalah
  • 23. EDUKATIF DAN INFORMATIF 22 pengembang adonan, penstabil adonan, pembuat emulsi, pembuat tekstur, dan zat pewarna agar warnanya menarik. Semuanya adalah BTM kimiawi khusus untuk industri pangan. BTM pada bumbu mie instan umumnya adalah monosodium glutamat (MSG atau vetsin) dan pemberi rasa. Adapun bahan lainnya adalah Natrium Polifosfat, Karamel, Hidrolisat Protein Nabati, Ribotide, Zat Besi dan Asam Malat, yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula Food Additive yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu. Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG), serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggu- nakan additif. Belum lagi Stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker. nam dan Myanmar dengan takaran yang sangat kecil sekali, yakni 1-2 korek kuping (setara dengan 30-60 Mg) untuk setiap porsi masakan ala China, mie atau bakso, dan pangsit. Sebenarnya, untuk jenis masakan Indonesia, tidak membutuhkan MSG, karena sudah banyak bumbu yang bisa membuat lezat makanan Indonesia. Jadi sangat disarankan menghindari penggunaan MSG yang berlebihan pada masakan ataupun makanan anda, atau anda dapat menggantinya dengan gula. Menurut dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ahli penya- kit dalam dari FKUI RSCM Jakarta, orang yang menderita gangguan lambung tidak disarank- an untuk mengonsumsi mie. “Untuk penderita sakit maag mie tidak disarankan karena mie mengandung ragi sehingga akan menambah gas di lambungnya,”katanya. Braden Kuo, seorang spesialis pencernaan dari Massachusetts General Hospital di Boston, melalui kamera kecil yang dimasukkan dalam sistem pencernaan pasien, menemukan bahwa tubuh manusia harus berjuang keras untuk mencerna ramen instant. Selama 32-jam menunjukkan perut berkontraksi bolak-balik mencoba Monosodium Glutamate (MSG), ternyata mengandung banyak hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, terutama keseha- tan anak-anak. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja, MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan. Sebe- lum tahun 60-an, MSG digunakan oleh golongan masyarakat baik ibu rumah-tangga maupun restoran di China, Jepang, Korea, Thailand, Viet-Monosodium Glutamat (MSG) proses pencernaan mie instan dalam Lambung
  • 24. 23 EDUKATIF DAN INFORMATIF untuk menggiling mie instan. Bukan hanya itu, kandungan mie instant dalam bumbu mie mempunyai kandungan garam dan MSG yang cukup tinggi yang tidak baik bagi perkembangan otak. Selain itu dapat membuat bagian pencernaan tidak sehat karena di dalam mie instan terdapat kandungan natri- um yang dapat meningkatkan asam lambung dan dapat membuat penyakit hipertensi berkembang dengan cepat. Mie instant tidak disarankan untuk dimakan pada sarapan ataupun pada saat sedang mengalami gangguan pencernaan. Beri rentang waktu antara 3 atau 4 hari. Usahakan jangan menggu- nakan hasil air rebusan mie dalam campuran kuah mie Anda karena terdapat beberapa zat lilin di dalam- nya. Dengan melihat dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkannya ternyata dibalik kenikmatan- nya, mengkonsumsi mie secara berlebihan hanya akan mendatangkan malapetaka bagi kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, rakyat Korea Selatan yang sering mengkonsumsi mie instant, mengala- mi peningkatan pesat dalam masalah kesehatan, khususnya penyakit jantung. Selain itu, kandungan monosodium glutamat (MSG) pada mi instan juga sebaiknya dihindari oleh pengidap tekanan darah tinggi.“Natrium pada MSG akan membuat tekanan darah tinggi meningkat,”ucap salah satu staf penga- jar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM ini. Mie instan sebagai “pengganjal” perut darurat, boleh saja, namun bukan untuk dimakan secara rutin. Lalu bagaimana dengan mie basah yang biasa kita jumpai di pasar-pasar tradisional ? Mie ini biasa dikonsumsi sebagai bahan campuran utama soto mie, empek-empek atau toge goreng. Mie ini berwarna kuning mengkilat, berminyak dan teksturnya lebih liat. Karena kandungan airnya yang masih cukup tinggi maka mie basah mudah basi karena hanya tahan 1 hari saja. Oleh karena itu banyak dian- tara para pembuat mie basah berupaya agar mie yang dibuatnya tetap awet dan mereka tidak akan merugi. Salah satunya dengan menggunakan formalin. Formaldehida atau formalin merupakan bahan kimia yang biasa dipakai untuk membasmi bakteri atau berfungsi sebagai disinfektan. Juga berfungsi untuk mengawetkan dan mengeringkan kulit. Jelas sekali bahwa bahan tersebut bukan untuk makanan, yang tentunya jika dikonsumsi manusia akan berdampak buruk pada kesehatan. Mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius seperti ginjal, kanker, dan lain-lain. Secara kasat mata selintas sulit membedakan mana mie berformalin dengan yang tidak berformalin. Untuk itu tidak ada salahnya teliti saat membeli mie basah atau mie segar di pasar tradisional maupun swalayan. Perhatikan saat dipegang mie akan terasa sangat kenyal atau liat, lebih tercium aroma obat meskipun sudah berulangkali dibilas bahkan direbus, saat dipotong dengan sendok teksturnya kenyal mirip karet. Dalam suhu ruang, mie tahan lebih lama yaitu lebih dari 2 hari. Warna kuning yang kuat juga perlu diwaspadai karena bisa jadi pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan. Sedangkan mie basah yang dibuat tanpa formalin, aroma tepungnya lebih kental dan sedikit bau anyir telur. Mie mudah sekali putus karena tekstur liatnya berasal dari gluten tepung, saat direbus airnya agak keruh karena ada tepung dan telur yang ikut terlarut didalam air, pastinya mie tidak tahan lama bila disimpan lama, mie akan mudah jamuran, kalau soal cita rasa mie seperti ini rasanya lebih gurih, empuk dan lembut.
  • 25. EDUKATIF DAN INFORMATIF 24 Melihat adanya efek kesehatan yang ditimbulkan maka bagi yang hobi makan mie instan atau yang terlalu sering memakan makanan ini harus mulai dapat menguranginya secara bertahap dan harus tahu apa bahayan- ya. Gunakan bahan makanan bergizi untuk tambahan menu mie anda seper- ti sayur-sayuran dan ikan atau dapat juga membiasakan mengkonsumsi makanan sehat seperti mie organik atau mie sehat buatan sendiri atau mie yang dibuat dengan bahan campuran sayuran seperti bayam, sawi hijau, wortel, buah bit. dll. yang mulai banyak diproduksi di masyarakat. Tetapi hal yang penting untuk diingat adalah perhatikan juga cara pengolahannya karena, cara pengolahan mie yang salah akan menimbulkan efek yang tidak baik dida- lam tubuh Anda nantinya. Jakarta (25/07) Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, telah menetapkan Peraturan Menteri Keseha- tan RI No 44 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. Sudah cukup lama para petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menunggu payung hukum sebagai panduan dalam melak “WUJUDKAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA SEHAT DENGAN PMK No 44” Oleh : dra. Tri Saptaningsih, M.Si Fungsional Sanitarian Madya Subdit PKSD, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI
  • 26. 25 EDUKATIF DAN INFORMATIF sanakan tupoksinya. Sebelum terbit PMK berbagai kendala dialami dalam berkoordinasi untuk mensin- ergikan program pada wilayah khusus di Pelabuhan dan Bandar Udara. Sosialisasi Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat kepada seluruh kepala KKP di seluruh Indonesia sebagai pemangku kepentingan bidang kesehatan telah dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2014. Hal ini perlu dilakukan untuk percepatan dalam pengelolaan kualitas lingkungan secara fisik dan sosial melalui penyelenggaraan pelabuhan dan bandar udara sehat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. BAGAIMANA PENYELENGGARAAN PELABUHAN DAN BANDAR UDARA ? Tujuan Mewujudkan wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang tidak menimbulkan risiko kesehatan masyarakat dan mewujudkan kondisi wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang aman, nyaman, bersih dan sehat untuk komunitas pekerja serta masyarakat di Pelabuhan dan Bandar Udara dalam melak- sanakan akitifitasnya. Siapa yang bertanggung jawab Setiap instansi dan badan usaha yang berada di lingkungan Pelabuhan dan Bandar Udara bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat, yang dilakukan sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing instansi dan badan usaha. LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN Pembentukan Forum • Forum dibentuk sebagai wadah untuk mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan kebijakan penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat. • Kantor Kesehatan Pelabuhan memprakarsai pembentukan forum dan berkoordinasi dengan pimpinan otoritas. • Unsur terdiri dari instansi terkait baik pusat maupun daerah yang membidangi Karantina, Imigrasi dan Bea Cukai, pelaku usaha, dan perwakilan asosiasi kemasyarakatan yang akuntabel berada di pelabuhan atau bandar udara yang dibentuk oleh pimpinan otoritas. • Mempunyai nama, tujuan, visi dan misi serta program yang dikembangkan sesuai dengan kebu Tuhan masih-masing. • Adanya komitmen/kesepakatan bersama antar instansi anggota forum.
  • 27. EDUKATIF DAN INFORMATIF 26 • Menyusun rencana kerja disesuaikan/disinkronkan dengan prioritas yang ingin dicapai oleh masing-masing instansi pelabuhan dan bandar udara. Kegiatan disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang yang mengacu kegiatan yang sedang dan akan diprogramkan oleh mas ing-masing anggota. Prioritas kegiatan adalah meningkatkan kebersihan, keamanan, kenya manan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat. • Mengadakan pertemuan secara berkala yang dihadiri oleh para anggota. • Melaksanakan pemantauan kegiatan instansi, pelaku usaha dan masyarakat. • Melakukan penilaian sendiri (self assesment) terhadap penyelenggaraan pelabuhan dan bandar udara sekali dalam setahun dan hasil disampaikan kepada pimpinan otoritas dan selanjutnya dilaporkan kepada menteri melalui Direktur Jenderal. • Peran forum sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator intansi dan komunitas yang ada di Pelabuhan dan Bandar Udara. Kegiatan yang dilakukan Prioritas kegiatan dalam mewujudkan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah meningkatkan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan meniadakan faktor risiko kesehatan masyarakat yang meliputi • Penyelenggaraan kesehatan lingkungan Kegiatan pengawasan terhadap media lingkungan di kawasan Pelabuhan dan Bandar Udara yang meliputi air, udara, tanah, makanan dan vektor. - Air >> penyedian air dan pengelolaan limbah cair - Udara >> Kualitas udara dan kebisingan, Penghijauan dan Kendaraan angkutan di pelabu han/bandar udara - Tanah >> Pengelolaan sampah dan Penyediaan sarana penampungan limbah B3 - Makanan >> Pengawasan jasa boga, restoran dan tempat pengelolaan makanan (TPM) - Vektor >> Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit • Penataan sarana dan fasilitas Kegiatan pengawasan pada penataan sarana dan fasilitas di kawasan pelabuhan dan bandar udara yang terdiri dari sarana dan bangunan, tempat parkir kendaraan, terminal peti kemas, fasilitas kesehatan, toilet, sarana cuci tangan dan saluran drainase. • Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat Kegiatan pengawasan dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terdiri dari gerakan kebersihan dan pencegahan penyakit, pengawasan daerah bebas rokok dan gerakan olahraga.
  • 28. 27 EDUKATIF DAN INFORMATIF • Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja Kegiatan pengawasan pada peningkatan keselematan dan kesehatan kerja yang terdiri dari sani- tasi kapal dan pesawat udara, kesehatan dan keselamatn kerja serta kesiapan kesehatan darurat. • Peningkatan keamanan dan ketertiban Kegiatan pengawasan pada peningkatan keamanan dan ketertiban yang terdiri kegiatan upaya pencegahan kriminalitas. Penghargaan Piagam penghargaan akan diberikan atas prestasi upaya penyelenggaraan kepada pelabuhan dan bandar udara sehat sesuai kriteria. Dalam pemberian penghargaan dilakukan verifikasi terhadap hasil self assesment oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh Menteri yang beranggotakan lintas sektor terkait. Tim verifikasi memberikan rekomendasi kepada Direktur Jenderal untuk memperoleh penghar- gaan dan yang belum memenuhi kriteria diberikan rekomendasi perbaikan.
  • 29. Oleh : Adhy Prasetyo Widodo, S.Si JFU Sanitarian Subdit PLUR, Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI EDUKATIF DAN INFORMATIF 28 Limbah medis, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berbahaya bagi petugas kesehatan, pasien, masyarakat, dan lingkungan. Ini adalah masalah di Indonesia, di mana sistem pelayanan kesehatan meningkat tetapi sistem pengelolaan limbah medis belum diperkuat ke tingkat yang sama. Indonesia telah meratifikasi Konvensi Stockholm dan Basel sesuai dengan Kertas Kebijakan WHO mengenai pen- gelolaan limbah layanan kesehatan yang aman (WHO 2004) yang juga mendukung Konvensi Stockholm dan Basel. Konvensi ini juga mengarahkan negara-negara untuk mengembangkan dan mengimplemen- tasikan rencana, kebijakan, peraturan, dan pedoman pengelolaan limbah medis yang aman, mengalo- kasikan sumber daya manusia dan keuangan untuk pengelolaan limbah medis yang aman dan mening- katkan promosi alternatif pengolahan limbah medis non insinerasi. Pasal 5 Konvensi POPs mendesak negara-negara untuk mengambil langkah-langkah untuk men- gurangi pelepasan POPs dari produksi yang tidak disengaja "dengan tujuan minimisasi secara terus-me- nerus dan, jika memungkinkan, eliminasi akhir." Pasal 11 mensyaratkan negara, di dalam kemampuan mereka, di tingkat nasional dan internasional untuk mendorong dan/atau melakukan penelitian yang sesuai, pengembangan, pemantauan, dan kerja sama yang berkaitan dengan pencemar organik yang Pembinaan • Dalam penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat masing-masing instansi dan badan usaha melakukan pembinaan sesuai dengan kewenangannya. • Pembinaan diarahkan kepada obyek penyelenggaraan yang berdampak pada penurunan risiko kesehatan masyarakat. • Pembinaan dilakukan secara berkala. SEHAT PELABUHANKU SEHAT BANDAR UDARAKU SEHAT BANGSAKU “Pelayanan Kesehatan dan Pengelolaan Limbah Medis, di antara Mengobati dan Mencegah Penyakit”
  • 30. 29 EDUKATIF DAN INFORMATIF persisten dan, bila relevan, mencari alternatifnya, termasuk identifikasi sumber dan pelepasannya ke lingkungan, serta pengurangan pelepasan dan/atau penghapusan. Indonesia telah meratifikasi Kon- vensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten (POPs) dan tentunya memiliki kewa- jiban untuk mengimplementasikan Konvensi tersebut, termasuk dukungan dalam hal teknologi alterna- tif. Indonesia mengandalkan insinerator sebagai pengolah limbah medis, meskipun teknologi alterna- tif telah digunakan selama puluhan tahun di banyak negara industri maju. Pemantauan dan evaluasi pen- gelolaan limbah layanan kesehatan di Indonesia padahal telah melaporkan banyak permasalahan dengan insinerator skala kecil, akan tetapi sedikit pengetahuan mengenai teknologi alternatif. Permas- alahan yang dilaporkan meliputi keadaan fisik yang buruk, insinerator skala kecil dibangun tersebar di berbagai rumah sakit dan Fasyankes lainnya, rendahnya kapasitas insinerator, keluhan dari mas- yarakat setempat tentang asap, efisiensi yang rendah dalam mencapai suhu pembakaran yang diinginkan karena tingginya biaya bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan insinerator, dan kesulitan dalam memperoleh izin operasional insinerator. Sistem berbasis panas dan uap seperti otoklaf dapat digunakan untuk mendisinfeksi limbah penyebab infeksi. Metode ini efektif dan juga mencegah pelepasan dioksin dan furan, dan emisi lainnya yang berhubungan dengan insinerator limbah medis. Namun teknik ini jarang digunakan di Indonesia, sebagian karena hanya ada sedikit pengalaman dengan teknik ini. Oleh karena itu dilaksankanlah pen- ingkatan kapasitas yang dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana otoklaf, sebagai teknologi pen golahan limbah medis non insinerasi, dapat digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah di Indonesia. Kegiatan ini memerlukan waktu hampir satu tahun untuk merancang, membangun, menguji, melatih, dan mengevaluasi teknologi dan manajemen pada pengolahan limbah fasilitas pelayanan kesehatan dengan metode non insinerasi. Pengembangan kapasitas di sebuah rumah sakit di beberapa kota di Indonesia diperlukan untuk melakukan advokasi, memasang, mem- beri panduan, melatih, dan mengevaluasi pengelolaan limbah layanan kesehatan dengan metode non insinerasi sehingga dapat Abu hasil pembakaran insinerator, terlihat botol kaca yang masih tersisa. Autoclave (otoklaf) digital
  • 31. EDUKATIF DAN INFORMATIF 30 dievaluasi, dan pengalaman yang diperoleh ini dapat memandu Indonesia dalam mengembangkan rencana nasional dan memfasilitasi penyebaran dari teknologi non insinerasi ini. Kegiatan pengelolaan Limbah medis dengan metode non insinerasi merupakan bagian dari peran Indonesia dalam implementasi ratifikasi Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten (POPs), sebuah konvensi global dengan tujuan menghilangkan beberapa polutan antro- pogenik berumur paling panjang. Konvensi telah mencatat polychlorinated dibenzo-p-dioxin (PCDDs) dan polychlorinated dibenzofuran (PCDFs) termasuk 12 senyawa POPs dan di dalam Annex C mengutip pembakaran limbah medis sebagai salah satu sumber utama PCDDs dan PCDFs. Limbah yang diolah di insinerator ini termasuk bahan plastik, terutama polyvinyl chloride (PVC) sehingga insinerasi sangat terkait dengan emisi dioksin dan furan. Pembakaran limbah medis juga dapat menyebabkan pelepasan logam berat (misalnya raksa dari termometer yang rusak atau timbal dan kadmium dari limbah elektron- ik) dan gas asam seperti sulfur oksida, hidrogen klorida, gas nitrogen juga partikulat lainnya. Racun ini, jika tidak terjebak dalam perangkat kontrol polusi, akan dilepaskan ke udara. Limbah cair dari perangkat pengendalian polusi udara dapat membawa pencemar ke badan air. Selain itu, abu hasil pembakaran harus dibuang karena termasuk dalam kategori limbah berbahaya dan beracun karena mengandung logam berat dan polutan organik persisten lainnya. Jika tidak dibuang di tempat pembuangan yang aman dan benar maka dijamin dapat mencemari tanah dan air tanah, rute ini semua dapat menyebab- kan kontaminasi rantai makanan. nakan spora Bacillus stearothermophillus.Validasi kemudian dilakukan setiap triwulan dan otoklaf harus dikalibrasi oleh laboratorium terakreditasi minimal setiap tahun, syarat lainnya adalah otoklaf harus beroperasi pada suhu 121˚C dan tekanan 15 psi selama 60 menit atau pada suhu 135˚C dan tekanan 30 psi selama 45 menit. Berdasarkan hasil uji pengolahan limbah penyebab infeksi dengan otoklaf, didapat- kan bahwa limbah medis sebelumnya memiliki angka mikroorganisme tinggi sedangkan setelah dister- ilisasi angka mikroorganismenya menjadi nol. Pemilahan Limbah medis diperlukan supaya hasil steril- isasi dapat segera didaur ulang. Pemilahan dilakukan terhadap limbah medis dan non medis yang dipilah menjadi limbah plastik infeksius yang disterilisasi, limbah selain plastik yang disterilisasi, dan limbah yang diinsinerasi. Limbah penyebab infeksi yang sudah disterilisasi bukan lagi Limbah B3, plastik yang sudah disterilisasi dapat di daur ulang dan limbah infeksius lainnya yang jusa sudah disterilisasi diperlakukan sebagai sampah domestik. Beberapa Rumah sakit telah mengelola limbah medis dengan otoklaf dan telah mengajukan izin pen- golahan kepada Kementerian Lingkun- gan Hidup. Rumah sakit yang mengo- lah limbah dengan otoklaf harus memi- liki izin pengolahan dengan terlebih dahulu melakukan uji validasi menggu Pemilahan limbah plastik (botol infus dan alat suntik tanpa jarum) untuk dilakukan sterilisasi dengan autoclave (otoklaf)
  • 32. 31 EDUKATIF DAN INFORMATIF Oleh : Nuri Handayani, SKM JFU Sanitarian Subdit HSP, Dit.PenyehatanLingkungan Ditjen PP dan PL, Kemenkes RI Mendengar kata inspektur, pikiran seakan tertuju pada kenangan film India era Tahun '90 an. Ya, film-film India pada masa itu lebih banyak mengisahkan tentang perselisihan antara 2 tokoh yang amat fenomenal dan legendaris, yaitu Tuan Takur dan Inspektur Vijay. Kita tinggalkan sejenak kenangan-ke- nangan tentang Inspektur Vijay sebab pada kesempatan kali ini kita akan lebih banyak membahas tentang Inspektur Higiene Sanitasi Pangan. Apa itu Inspektur Higiene Sanitasi Pangan ? Apakah Inspek- tur Higiene Sanitasi Pangan sama dengan Inspektur Vijay ? simak informasinya berikut ini… Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Inspektur adalah pejabat pemerintah yang bertugas melakukan pemeriksaan ; pemeriksa; penilik; pengawas (pendidikan, pajak, perburuhan, dsb). Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti men- cuci tangan dengan sabun dan air mengalir untuk melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan dan lain sebagainya. Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena eratkaitannya. Misalnya higienenya sudah baik karena mau mencuci tangan tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna. Sedangkan Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperun- tukkan sebagaima kanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pembuatan makanan atau minuman. Berdasarkan terminology diatas, maka Inspektur Higiene Sanitasi Pangan dapat didefinisikan sebagai pejabat pemerintah yang bertugas melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap segala aspek higiene dan sanitasi pada pangan siap saji yang diperdagangkan oleh seluruh usaha tempat pen- gelolaan makanan. Tempat pengelolaan makanan (TPM) yang menjadi sasaran kinerja antara lain jasab- oga (catering), rumah makan/restoran, depot air minum, panganjajanan, kantin, dan pangan industry rumahtangga. Maksud dan tujuan dibentuknya inspektur higiene sanitasi pangan adalah terciptanya petugas pengawas kualitas pangan siap saji, yang memiliki legal aspek / disahkan melalui surat keputusan peja INSPEKTUR HIGIENE SANITASI PANGAN
  • 33. EDUKATIF DAN INFORMATIF 32 bat berwenang, untuk melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan higiene sanitasi pangan siap saji sebagai upaya melindungi konsumen dari penyakit bawaan pangan sehingga tercipta kualitas pangan siap saji yang aman, bersih dan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang inspektur higiene sanitasi pangan harus dibekali oleh keahlian dan keterampilan di bidang higiene sanitasi pangan. Keahlian dan keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan. Pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan yang diinisiasi oleh Subdit Higiene Sanitasi Pangan, Direktorat Penyehatan Lingkungan telah dilaksanakan pada tanggal 10-15 November 2014 di Bapelkes Hang Jebat Jakarta Selatan. Pesertaa dalah Subdit Higiene Sanitasi Pangan dan Penanggung jawab diklatdi seluruh B/BTKL PP selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PP dan PL, Kementerian Kesehatan. Nantinya peserta yang sudah dilatih tersebut mampu melatih sanitarian di Kab/Kota untuk menjadi seorang Inspektur Higiene Sanitasi Pangan. Seorang inspektur higiene sanitasi pangan harus memahami segala aspek yang berkaitan dengan keamanan pangan, system standarisasi nasional terkait keamanan pangan, persyaratan dasar higiene sanitasi pangan, sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), teknik inspeksi, mock assessmentsistem HACCP dan mampu menyusun dokumen SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) dan HACCP. Pelatihan inspektur higiene sanitasi pangan dilaksanakan selama 6 hari sebanyak 55 jam pelaja- ran. Calon inspektur higiene sanitasi pangan akan diberimuatan dasar mengenai persyaratan tempat pengelolaan makanan, yang meliputi lokasi, bangunan/konstruksi, sarana air bersihdan air minum, peralatan standar untuk mengolah makanan, bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi dan pers- yaratan yang harus dipenuhi oleh seorang penjamah makanan. Calon inspektur higiene sanitasi pangan juga harus mampu membuat dokumen SSOP yang berisi standar operasional bagaimana melakukan proses pengelolaan makanan yang aman, serta mampu menilai titik kritis dari setiap tahapan proses pengelolaan makanan. Calon inspektur higiene sanitasi pangan juga dilatih bagaimana melakukan inspeksi. Calon inspektur harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang inspektur. Calon inspektur juga harus menghargai hak-hak auditee (yang sedang di inspeksi). Setelah lulus uji kompetensi, peserta/calon inspektur akan dinobatkan sebagai Inspektur Higiene Sanitasi Pangan yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Penya- kit dan Penyehatan Lingkungan. Dengan adanya inspektur higiene sanitasi pangan yang didukung legal aspek yang kuat, diharapkan mampu menciptakan kualitas pangan siap saji yang aman dan sehat sehingga konsumen akan terbebas dari penyakit bawaan pangan. So, apakah inspektur higiene sanitasi pangan sama dengan inspektur vijay??? Melalui tulisan ini pembaca pasti mampu menemukan jawa- bannya…
  • 34. 33 EDUKATIF DAN INFORMATIF Spanduk pelaksanaan pelatihan TOT Inspektur Higiene Sanitasi Pangan Penyerahan laporan pertanggung jawaban dari pihak penyelenggara kepada Kasubdit HSP bahwa TOT telah selesai dilaksanakan dengan sukses dan lancar Upacara penutupan TOT Inspektur HSP yang dihadiri oleh seluruh peserta, pihak penyelenggara, Kasubdit HSP serta MOT
  • 35. Pernah dengar Buah Bit gak sih? Tahu gak sih bentuknya? Khasiatnya gimana? Mungkin kita sering atau jarang mendengar dan makan buah bit.Tapi ternyata buah bit berkha- siat untuk kecantikan lho .... cekidot... 1. Buah bit memiliki asam folat yang merupakan komponen penting untuk DNA dan RNA. Sangat berguna untuk membantu pertumbuhan dan pergantian sel-sel kulit yang rusak dan mati, sehingga baik dikonsumsi untuk kamu yang mempunyai kulit kering. 2. Kalium tinggi yang terdapat di dalam buah bit memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh. Cairan dalam tubuh juga berpen- garuh terhadap kesegaran kulit wajah lho... 3. Mengkonsumsi jus buah bit yang dicampur dengan buah dan sayuran hijau lainnya dapat mem- bantu memperlancar aliran darah dalam tubuh. Hal ini dapat memperlancar aliran darah yang tersumbat diwajah saat berjerawat. Bila dikonsumsi secara rutin bukan tidak mungkin muka kamu akan mulus dari jerawat... Ayoo, tunggu apa lagi segera konsumsi buah bit. Untuk mendapatkannya cukup mudah kok. Sekarang buah bit sudah banyak dijual di pasaran. Selamat mencoba... Tahukah Kamu, Buah Bit Untuk Kecantikan ? Serba-serbi 34
  • 36. Tahukah Kamu, 10 Jenis Makanan Cepat Saji yang Membahayakan Buat Kesehatan ? Mengonsumsi makanan cepat saji (fast food) sudah menjadi tradisi masyarakat urban di era modern seperti sekarang ini. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsum- si makanan seperti ini Tidak Baik untuk kesehatan. Namun sayangnya, hal seperti itu tampaknya tidak digubris sama sekali, dan tetap saja masih banyak masyarakat yang rutin mengonsumsinya. Berikut ini 10 jenis makanan yang ada di restoran siap saji, yang ternyata dapat memicu terjadin- ya pembentukan kanker dan penyakit berbahaya lainnya. 1. Kentang goreng Kentang goreng merupakan makanan ringan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Tapi, makanan satu ini tetap dianggap buruk bila orang terlalu sering mengonsumsinya. Apapun makanan yang digoreng menggunakan minyak sayur, akan berdampak buruk bagi kesehatan. Sebab, makanan itu akan men- gandung lemak tak jenuh ganda, yang menghasilkan radikal bebas kanker dalam tubuh. Kentang goreng juga cenderung men- gandung bahan kimia penyebab kanker yang disebut dengan akrilamida. 2. Hot dog Roti berlapiskan daging sapi berukuran panjang dicampur dengan sedikit mayones, saus sambal, dan saus tomat ini pun memiliki kandungan yang tidak menyehatkan untuk tubuh. Hot dog secara langsung berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes.Yang menjadi masalah bukanlah daging yang ada di makanan itu, melainkan tingginya garam dan pengawet yang kerap digunakan. Jika benar-benar ingin mengonsumsi makanan satu ini, pilihlah yang organik, dengan kandungan rendah lemak dan sodium. 3. Donat Donat polos tidak mengandung banyak kalori, dan tidak memba- hayakan tubuh Anda. Tapi, sekarang ini donat telah memiliki banyak varian rasa, dan mengandung banyak gula. Bila mengon- sumsinya hanya satu, mungkin tidak jadi masalah. Namun pada kenyataannya, rata-rata individu mengonsumsi donat sebanyak 35 Serba-serbi
  • 37. 36Serba-serbi dua sampai tiga buah. Ingat, di dalam donat yang berasa tidak mengandung nutrisi sama sekali, yang sudah pasti membuat pen- gonsumsinya akan terus merasa kelaparan. 4. Bacon Bacon terkandung natrium yang tinggi. Tiga potongan daging saja sudah sangat berbahaya, karena mengandung sodium sangat tinggi. 5. Keripik kentang Keripik kentang lebih berbahaya untuk kesehatan karena rata-rata individu rutin mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat besar. Selain kadar lemak yang tinggi, keripik ketang juga mengandung banyak sodium dan pengawet lainnya, yang berkontribusi terha- dap kesehatan pengonsumsinya. 6. Es krim Es krim memang sangat nikmat bila dikonsumsi ketika cuaca sedang terik-teriknya. Tapi, es krim mengandung banyak kalori dan gula yang tidak kalah banyaknya dari sebotol minuman soda. Es krim yang berbahaya ini maksudnya bila ia dicampurkan dengan susu dan dijadikan milkshake. Bila dijadikan milkshake maka Anda disebut telah mengonsumsi sekitar 1.000 kalori. 7. Stick keju Keju sendiri tidak begitu membahayakan bagi kesehatan. Namun akan menjadi masalah bila keju ini sudah dicampurkan dengan tepung roti dan digoreng. Jadinya, di dalam stick keju terdapat lemak dan sodium yang sangat tinggi, dan sudah pasti sangat berbahaya untuk tubuh. 8. Burger Hamburger merupakan makanan cepat saji dengan nilai gizi yang sangat sedikit, dan sarat dengan segala sesuatu yang buruk bagi kesehatan. Burger yang tersedia di restoran cepat saji pun telah dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, dan masalah keseha- tan lainnya.
  • 38. 9. Nugget ikan Nugget ikan kerap diberikan orangtua ke anak-anaknya. Ini jelas melanggar aturan, dan tidak baik bila terlalu sering diberikan. Bila ingin sehat, makanlah daging ikan yang benar-benar fresh, dan jangan memilih ikan yang sudah diolah seperti ini. Ingat, ikan yang sudah diolah rata-rata mengandung banyak bahan pen- gawet, apalagi bila digoreng. 10. Pizza Pizza yang dicampur dengan banyak keju, daging, saus, dengan bahan lainnya, mengandung 600 kalori per slice-nya. Sebab, makanan itu mengandung lemak jenuh, sodium, dan karbohi- drat yang tinggi. Bayangkan saja bila Anda menghabiskan pizza sebanyak satu loyang? 37 Serba-serbi