Peringkat 3
Pada kelainan
kardiovaskular setelah
penyakit stroke dan
koroner arteri
Insidensi
• 50 per 100.000 penduduk
• Usia >70 tahun: 200 per
100.000 penduduk
• Meningkat pada ras
Kaukasia, Afrika-Amerika
Latin, dan Asia Pasifik
Angka
Mortalitas
• Jangka Pendek 2-5%
• Lebih sering terjadi
pada bagian
proksimal
• Apabila terjadi
emboli paru: 5-8%
Angka
Rekurensi
Meningkat dalam 6
bulan pertama
Angka kejadian
DVT sulit
dipastikan karena
penyakit ini
bersifat SILENT
dan gejala yang
timbul sering
tidak spesifik
Faktor Risiko
GENETIK
• Mutasi faktor V Leiden
• Varian protrombin G20210A
• Defisiensi protein C
• Defisiensi antitrombin
• Defisiensi protein S
• Disfibrinogenemia
• Golongan darah non O
• Riwayat DVT tanpa pencetus pada keluarga
Based On Genetic and Acquired
Faktor Trombogenik
• Gangguan sel endotel
• Terpaparnya subendotel akibat
hilangnya sel endotel
• Aktivasi trombosit atau interaksinya
dengan kolagen subendotel atau faktor
von Willebrand
• Aktivasi koagulasi
• Terganggunya fibrinolisis
• Statis
Mekanisme Protektif
• Faktor antitrombotik yang dilepaskan
oleh sel endotel yang utuh
• Netralisasi faktor pembekuan yang
aktif oleh komponen sel endotel
• Hambatan faktor pembekuan yang aktif
oleh inhibitor
• Pemecahan faktor pembekuan oleh
protease
• Pengenceran faktor pembekuan yang
aktif dan trombotik yang beragregasi
oleh aliran darah
• Lisisnya trombus oleh sistem
fibrinolisis
Trombosis terjadi karena ketidakseimbangan
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Karakteristik Klinis Skor
Kanker aktif (sedang dalam pengobatan, atau riwayat menjalani pengobatan dalam bulan terakhir atau
sedang dalam terapi paliatif)
Paresis, paralisis, atau imobilisasi akibat bidai pada ekstremitas bawah
Tirah baring >3 hari atau baru menjalani bedah mayor dalam 4 minggu terakhir
Nyeri lokal terbatas pada daerah yang sesuai dengan sistem distribusi vena dalam
Pembengkakan seluruh bagian tungkai
Pembengkakan tungkai bawah dengan diameter 3 cm lebih besar dari tungkai bawah kontralateral (diukur
10 cm di bawah tuberositas tibia)
Pembengkakan tungkai terbatas pada daerah yang simptomatik
Kolateral vena-vena superfisial (bukan varises)
Riwayat DVT sebelumnya
Diagnosis alternatif yang mirip atau sama kuatnya dengan trombosis vena dalam
+1
+1
+1
+1
+1
+1
+1
+1
+1
-2
Wells Score
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
THREE LEVEL
Rendah : <1
Sedang : 1-2
Tinggi : >2
TWO LEVEL
Kemungkinan Kecil: ≤1
Kemungkinan Besar: ≥2
Tujuan Tatalaksana
Melisis dan membuang bekuan darah
serta mencegah disfungsi vena atau
terjadinya sindrom pasca-trombosis
Membatasi bengkak
tungkai yang progresif
Mencegah terjadinya emboli
Menghentikan
bertambahnya trombus
NON FARMAKOLOGIS
• Bedrest
• Meninggikan posisi kaki
• Compression stocking
• Vena cava filter
• Terapi open surgical thrombectomy
1. Unfractionated Heparin (UFH)
ANTIKOAGULAN
FARMAKOLOGIS
Mekanisme kerja utama
• Meningkatkan kerja
antitrombin III sebagai
inhibitor faktor pembekuan
• Melepaskan tissue factor
pathway inhibitor (TFPI) dari
dinding pembuluh darah
Dosis Awal Bolus 80 unit/kgBB, kemudian 18
unit/kgBB/jam dengan infus
APTT <35 detik (<1 kali
kontrol)
Bolus 80 unit/kgBB, kemudian 4 unit/kg/jam
dengan infus
APTT 35-45 detik (1,2-1,5 kali
kontrol)
Bolus 40 unit/kgBB, kemudian 2 unit/kg/jam
dengan infus
APTT 46-70 detik (1,5-2,3 kali
kontrol)
Tidak ada perubahan
APTT 71-90 detik (2,3-3,0 kali
kontrol)
Kecepatan infus diturunkan 2 unit/kgBB/jam
APTT >90 detik (>3 kali
kontrol)
Hentikan infus selama 1 jam lalu turunkan
kecepatan infus rata-rata 3 unit/kgBB/jam
2. Low-Molecular-Weight Heparin (LMWH)
ANTIKOAGULAN
FARMAKOLOGIS
Nama Obat Dosis
Enoxaparin 1 mg/kgBB, terbagi 2 dosis per hari
Dalteparin 200 UI/kgBB, satu kali sehari
Tinzaparin 175 UI/kgBB, satu kali sehari
Nadroparin 6150 UI terbagi 2 dosis (BB 50-70 kg)
4100 UI terbagi 2 dosis (BB <50)
9200 UI terbagi 2 dosis (BB >70 kg)
Reviparin 4200 UI terbagi 2 dosis (BB 46-60 kg)
3500 UI terbagi 2 dosis (BB 35-45 kg)
6300 UI terbagi 2 dosis (BB >60 kg)
Fondaparinux 7,5 mg satu kali sehari (BB 50-100 kg)
5 mg satu kali sehari (BB <50 kg)
10 mg satu kali sehari (BB >100 kg)
3. Warfarin
ANTIKOAGULAN
FARMAKOLOGIS
• Obat pilihan untuk antikoagulasi akut
• Kerjanya memerlukan satu minggu atau lebih
• Diberikan bersamaan sebagai terapi penghubung hingga warfarin
mencapai dosis terapeutiknya
• Dosis standar warfarin yaitu 5 mg/ hari. Dosis disesuaikan setiap tiga
sampai tujuh hari untuk mendapatkan nilai INR antara 2,0-3,0
INDIKASI TROMBOLISIS
FIBRINOLITIK
FARMAKOLOGIS
• Trombosis luas dengan risiko tinggi emboli paru
• DVT proksimal
• Threatened limb viability
• Ada predisposisi kelainan anatomi
• Kondisi fisiologis baik (usia 18-75 tahun),
• Harapan hidup lebih dari 6 bulan
• Onset gejala <14 hari
KONTRA INDIKASI TROMBOLISIS
FIBRINOLITIK
FARMAKOLOGIS
• Bleeding diathesis/ trombositopeni
• Risiko perdarahan spesifik organ
• Gagal hati atau gagal ginjal
• Keganasan (metastasis otak)
• Kehamilan
• Stroke iskemik dalam 2 bulan
• Hipertensi berat tidak terkontrol (SBP>180 mmhg, DBP>110 mmhg)
● Pemberian injeksi heparin dosis rendah
● Compression stockings
● Kurangi merokok dan berat badan.
● Banyak minum air, menghindari alkohol
● Melakukan olahraga sederhana untuk tungkai
● Mengenakan pakaian yang longgar.
Pencegahan
Emboli Paru
Nyeri dada, batuk tiba-tiba, napas cepat, sesak napas, detak jantung cepat, tekanan darah
rendah, pusing, dan perasaan khawatir
DVT Berulang
DVT spontan tanpa faktor risiko memiliki risiko 30% untuk mengembangkan
gumpalan lain dalam 10 tahun dari episode pertama
Sindrom Pasca Trombolitik
Pembuluh darah dan katup rusak secara permanen oleh bekuan darah
yang menyebabkan pembengkakan terus-menerus, perubahan warna
kulit, borok kaki, atau nyeri
DVT akan sembuh tanpa komplikasi. Risiko
kekambuhan DVT tinggi sekitar 25%. Kematian terjadi
pada sekitar 6% kasus DVT dan 12% kasus emboli paru
dalam waktu satu bulan setelah diagnosis. DVT
ekstremitas bawah memiliki risiko 3% dari PE yang
fatal apabila tidak ditatalaksana secara adekuat.
Kematian akibat DVT ekstremitas atas sangat jarang
terjadi.
• DVT adalah keadaan terbentuknya bekuan darah pada lumen vena dalam yang
disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan
gangguan aliran darah vena (statis) yang dikenal dengan trias Virchow
• DVT memiliki risiko besar untuk terjadinya emboli paru yang dapat menimbulkan
kematian
• Faktor risiko DVT seperti usia tua, imobilitas lama, trauma, hiperkoagulabilitas,
obesitas, kehamilan, dan obat-obatan.
• Manifestasi klinis DVT cenderung tidak spesifik, biasanya pasien mengeluh
nyeri, bengkak, dan perubahan warna kulit.
• Diagnosis DVT ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
• Prinsip pengobatan adalah mengurangi morbiditas dan mencegah emboli paru.
Daftar Pustaka
1. Lestarini IA. Trombosis Vena Dalam. Fak Kedokt Univ Mataram. 2017;2:43-51.
http://jku.unram.ac.id/article/view/55/47%0Ahttp://jku.unram.ac.id/article/view/55
2. Andriani R, Wahid I. Defisiensi Protein S pada Trombosis Vena Dalam. J Kesehat
Andalas. 2018;7(Supplement 4):100. doi:10.25077/jka.v7i0.937
3. Andreas Christiana. Trombosis Vena Dalam.; 2004.
4. Laksono S. Deep Vein Thrombosis: How Do I Manage in Daily Pratice. Sanus Med J.
Published online 2020.
5. Hendi R, Djajakusumah TM, Hapsari P, et al. Hubungan Tirah Baring Lama Dengan
Terjadinya Deep Vein Trombosis Pada Pasien Rawat Bedah. Med kartika J Kedokt dan
Kesehat. 2018;2(1):1-14.
6. Etikasari E, Chayati N. Screening Risiko Terjadinya Deep Vein Thrombosis. J
Telenursing. 2021;3:735-743.
7. Blaik P. Pengaruh Pemberian Heparin Intravena Sebagai Profilaksis Trombosis Vena
Dalam (DVT) Terhadap Jumlah Trombosit Pada Pasien Sakit Kritis Di Icu Rsup Dr Kariadi.
Media Med Muda. 2013;26(4):185-197.
Daftar Pustaka
8. Wirabhawa M, Kawiyana KS, Suyasa IK, et al. Hubungan Dan Titik Potong Skor Caprini
Terhadap D-Dimer Sebagai Parameter Resiko Trombosis Vena Dalam Pada Pasien Paska
Fiksasi Internal Fraktur Tulang Panjang Ekstremitas Bawah. Intisari Sains Medis.
2020;11(1):291. doi:10.15562/ism.v11i1.555
9. Hanindito E, Airlangga PS, Sulistiawan SS, et al. Comparison of Length of Stay and Deep
Vein Thrombosis (DVT) Incidents in Dr. Soetomo Hospital. Folia Medica Indones.
2018;54(4):278. doi:10.20473/fmi.v54i4.10713
10. Azzahro AW, Mahmuda INN. Tantangan dalam Diagnosis dan Manajemen Kasus DVT
Persisten. Publ Ilm. Published online 2020:61-69.
11. Mutiawati VK. Trombosis Vena Dalam. In: Peran Laboratorium Untuk Meningkatkan
Ketepatan Diagnosis. PBPK SUMBA. Pustaka Bangsa Press; 2015.
12. Vascular Disease Foundation. Deep Vein Thrombosis (DVT). The Vascular Disease
Foundation. Published 2012. www.vasculardisease.org
13. Waheed SM, Kudaravalli P, Hotwagner DT. Deep Vein Thrombosis. StatPearls Publishing.
Published 2021. Accessed January 31, 2022.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507708/
Daftar Pustaka
14. Kesieme, Kesieme. Deep Vein Thrombosis: A Clinical Review. J Blood Med. 2011;(April):59.
doi:10.2147/jbm.s19009
15. Adnyana IWL, Suega K, Bakta I made. Trombosis Vena Dalam. PKB XXI. 2013;3(1):43-51.
http://jku.unram.ac.id/article/view/55
16. Hoffbrand A, Moss P. Hoffbrand’s Essential Hematology. 7 th. Susex: Wiley Blackwell; 2016.
17. Arianti M. Kadar Lipoprotein (A) Dan Trigliserida Tinggi Sebagai Prediktor Deep Vein
Thrombosis Pada Pasien Stroke Iskemik Akut. Published online 2017.
18. Hudaya O. Hubungan Kejadian Dvt (Deep Vein Trombosis) Berdasarkan Usg (Ultra Sonography)
Dengan Pasien Rawatan Icu 72 Jam Yang Menggunakan Ventilasi Mekanik Di Icu Rsup. Haji
Adam Malik Medan. Published online 2019:4-16.
19. Kusdaryono S, Soesilowati D, Sasongko H. Perbandingan Pemberian Heparin Subkutan dan
Intravena terhadap Studi Koagulasi dan D-Dimer Pasien dengan Risiko Trombosis Vena. JAI
(Jurnal Anestesiol Indones. 2012;4(3):164-170. doi:10.14710/jai.v4i3.6422
20. Deep Vein Thrombosis: Causes & Prevention. Accessed February 9, 2022.
https://completewomencare.com/deep-vein-thrombosis-causes-prevention/
Daftar Pustaka
21. Virchow’s Triad and Deep Vein Thrombosis (DVT). Accessed February 2, 2022.
https://calgaryguide.ucalgary.ca/virchows-triad-and-deep-vein-thrombosis-dvt/
22. Andi Putra Jayanegara. Diagnosis dan Tatalaksana Deep Vein Thrombosis. Contin Med Educ.
2016;43(9):652-647.
23. Kruger PC, Eikelboom JW, Douketis JD, Hankey GJ. Deep vein thrombosis: update on
diagnosis and management. Med J Aust. 2019;210(11):516-524. doi:10.5694/mja2.50201
24. Mazzolai L, Aboyans V, Ageno W, et al. Diagnosis and management of acute deep vein
thrombosis: A joint consensus document from the European Society of Cardiology working
groups of aorta and peripheral vascular diseases and pulmonary circulation and right
ventricular function. Eur Heart J. 2018;39(47):4208-4218. doi:10.1093/eurheartj/ehx003
25. Diva P, Suta D, Andi K, Saputra D, Wulan S, Sutanegara D. Profil Penderita Kanker Nasofaring
Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Januari – Desember Tahun 2014. E-
Jurnal Med. 2019;8(2):1-14.
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/400/353
Daftar Pustaka
26. Liu D, Peterson E, Dooner J, et al. Diagnosis and management of iliofemoral deep vein
thrombosis: Clinical practice guideline. Cmaj. 2015;187(17):1288-1296. doi:10.1503/cmaj.141614
27. What is Venous Thromboembolism? Accessed February 7, 2022.
https://www.cdc.gov/ncbddd/dvt/facts.html
28. Beck S, Meer J, Taylor T. Deep Vein Thrombosis. Emerg Med. 2016;48(1):29-31.
doi:10.12788/emed.2016.0005
29. Douketis JD. Deep Venous Thrombosis (DVT). MSD Manual Professional Version. Published
2021. Accessed February 9, 2022.
https://www.msdmanuals.com/professional/cardiovascular-disorders/peripheral-venous-
disorders/deep-venous-thrombosis-dvt
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
THANKS!