3. Karakteristik Arus Lalu Lintas
Tiga karakteristik primer dari arus lalu lintas :
• Volume
• Kecepatan
• Kepadatan
4. Karakteristik Arus Lalu Lintas
Volume adalah jumlah kendaraan yang melalui satu
titik yang tetap pada jalan dalam satuan waktu.
Dimana :
F = arus lalu lintas
h = waktu antara (time headway)
5. Karakteristik Arus Lalu Lintas
Kecepatan kendaraan adalah satuan yang
menyatakan hubungan antara jarak yang ditempuh
oleh kendaraan dibagi dengan waktu tempuhnya
Dimana :
S = kecepatan
Dx = jarak tempuh
Dt = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak dx
6. Karakteristik Arus Lalu Lintas
Kepadatan adalah rata-rata jumlah kendaraan
persatuan panjang jalan.
Dimana :
D = kepadatan lalu lintas (kend/km)
n = jumlah kendaraan pada lintasan (kend)
l = panjang lintasan (km)
s = jarak antara (space headway)
7. Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu
Lintas
• Model hubungan linier (Greenshields)
• Model hubungan logaritmik (Greenberg)
• Model hubungan exponensial (Underwood)
8. Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu
Lintas
Model Greenshields (1934) mendapatkan hasil bahwa
hubungan antara kecepatan dan kepadatan berbentuk linier.
9. Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu
Lintas
• Model Greenberg mengasumsikan bahwa arus lalu
lintas mempunyai kesamaan dengan arus
fluida, hubungan antara kecepatan dan kerapatan
berbentuk kurva logaritma.
10. Model Hubungan Karakteristik Arus Lalu
Lintas
Model Underwood mengemukakan hipotesis bahwa
hubungan antara kecepatan dan kepadatan
merupakan suatu fungsi exponensial.
11. Penilaian Ruas Jalan
Untuk mengukur kualitas pelayanan dari ruas jalan
dengan menggnakan tingkat pelayanan, meliputi :
• Kecepatan
• Volume / kapasitas rasio (V/C)
• Tingkat pelayanan
12. Penilaian Ruas Jalan
Tingkat
Pelayanan
Karakteristik – karakteristik
Batas lingkup
V/C
A
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi pengemudi dapat memilih kecepatan
yang diinginkan tanpa hambatan
0,00 – 0,20
B
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi
dibatasi dalam memilih kecepatan
0,21 – 0,45
C
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi
dalam memilih kecepatan
0,46 – 0,70
D
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir
0,71 – 0,85
E
Volume lalu lintas mendekati / berada pada kapasitas. Arus tidak stabil, kecepatan
terkadang terhenti.
0,86 – 1,00
F
Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas.
Antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar
> 1,00
Sumber : Abubakardkk. (1996) & Permenhub. No. KM 14 Tahun 2006
13. Satuan Mobil Penumpang (SMP)
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997, pada jalan perkotaan faktor SMP
dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis
kendaraan, yaitu :
• Kendaraan ringan (LV)
• Kendaraan berat (HV)
• Sepeda motor (MC)
• Kendaraan tak bermotor (UM)
14. Satuan Mobil Penumpang (SMP)
Pada jalan luar kota faktor SMP dikelompokkan dalam 6
(enam) jenis kendaraan, yaitu :
• Kendaraan ringan (LV)
• Kendaraan berat menengah (MHV)
• Truk besar (LT)
• Bis besar (LB)
• Sepeda motor (MC)
• Kendaraan tak bermotor (UM)
15. Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
Ekivalen mobil penumpang untuk jalan perkotaan
dikelompokkan dalam kondisi :
• Jalan tak berbagi
• Jalan satu arah dan jalan terbagi
16. Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
Ekivalen mobil penumpang untuk jalan luar kota
dikelompokkan dalam kondisi :
• Jalan luar kota dua lajur tak berbagi
• Jalan luar kota empat lajur dua arah
17. Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
Ekivalen mobil penumpang untuk jalan bebas
hambatan dikelompokkan dalam kondisi :
• Jalan bebas hambatan dua arah dua lajur tak
terbagi
• Jalan bebas hambatan dua arah empat lajut
18. Kapasitas Lalu Lintas
Kapasitas Lalu Lintas didefinisikan sebagai tingkat
arus maksimum (Fmax) kendaraan yang diharapkan
dapat melalui suatu potongan jalan pada periode
waktu tertentu untuk kondisi jalur/jalan, lalu
lintas, pengendalian lalu lintas dan kondisi cuaca yang
berlaku (Rekayasa lalu lintas, Dephub, 1999).
19. Kapasitas Lalu Lintas
• Kondisi ideal, yaitu kondisi dimana peningkatan kondisi
jalan lebih lanjut dan perubahan kondisi cuaca tidak
akan menghasilkan pertambahan nilai kapasitas.
• Kondisi medan, yaitu medan datar, medan bukit, dan
medan gunung.
• Kondisi lalu lintas, yaitu dengan kategori mobil
penumpang, kendaraan barang, dan bis.
• Kondisi pengendalian lalu lintas, merupakan hal yang
mempunyai pengaruh yang nyata pada kapasitas jalan,
tingkat pelayanan dan arus jenuh.
20. Pengumpulan Data Lalu Lintas
Arus lalu lintas dibedakan dalam variasi :
• Bulanan, dimana terjadi dalam jangka waktu satu tahun
dan juga sering disebut dengan variasi akibat musim.
• Harian, dimana terjadi dalam seminggu dipengaruhi
kegiatan manusia yang biasanya mempunyai jadwal
yang tetap dalam seminggu.
• Menurut Jam, dimana terjadi dalam jangka waktu
sehari.