Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Hrm tugas rekrutmen
Próximos SlideShares
Rekrutmen dan SeleksiRekrutmen dan Seleksi
Carregando em ... 3
1 de 11

Mais conteúdo relacionado

Hrm tugas rekrutmen

  1. TUGAS STUDY KASUS REKRUTMEN DAN SELEKSI Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah : Human Resources Management Oleh : Bimantoro Kushari 111400135 Kelas D PROGRAM STUDI MBTI SEKOLAH MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI DAN MEDIA INSTITUT MANAJEMEN TELKOM BANDUNG 2013
  2. Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini . Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang istiqamah sampai akhir zaman . Makalah ini berjudul rekrutmen dan seleksi . Dalam makalah ini saya membahas beberapa metode yang digunakan untuk rekrutmen dan seleksi serta bebrapa proses seleksi . Keunggulan dan kelemahan masing masingh metode juga saya jabarkan dalam makalah ini . Dalam makalah ini pula saya membahas kasus tentang rekrutmen PNS yang dianggap tidak transparan Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan rekan mahasiswa/i dan Pak Anton selaku dosen mata kuliah HRM , karena berkat bantuan merekalah saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waku . Saya juga menyadari bahwa makalah yang saya buat ini tidak sempurna . Karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini agar makalah ini dapat berguna untuk khalayak banyak .
  3. PENDAHULUAN Dalam makalah ini saya akan membahas tentang rekrutmen , seleksi , dan orientasi dalam suatu perusahaan . Definisi rekrutmen adalah kegiatan untuk mencari sebanyak banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia . Sumber sumber dimana terdapatnya calon karyawan tersebut dapat diperoleh melalui macam macam sumber , misalnya lembaga pendidikan , departemen tenaga kerja , biro biro konsultan , iklan di media massa dan tenaga kerja dari dalam organisasi sendiri . Proses seleksi sendiri bertujuan untuk menjaring SDM SDM yang capable di bidangnya untuk berkontribusi di sebuah perusahaan atau organisasi . Setiap organisasi tentunya mempunyai kriteria tertentu yang harus dicapai oleh calon karyawan . Demikian pendahuluan dari makalah ini , penjelasan spesifiknya akan dijabarkan dalam isi makalah ini . Latar Belakang Seleksi dan rekrutmen adalah sarana bagi organisasi untuk menambah lini departemen atau divisi di sebuah perusahaan / organisasi yang sudah selayaknya diberi penambahan SDM . Dampak yang diharapkan perusahaan dari seleksi dan rekrutmen adalah terjadinya inovasi dan peningkatan kinerja dari sebuha organisasi / perusahaan . Saya tertarik membahas tema ini karena contoh contoh dari rekrutmen / seleksi bisa saya dapatkan dari lingkungan sekitar saya dengan melihat masalah masalah rekrutmen di dalam organisasi kemahasiswaan . Rumusan Masalah 1 . Faktor faktor apa sajakah yang berpengaruh dalam seleksi tenaga kerja ? 2 . Apa sajakah proses seleksi yang ada dalam dunia organisasi / perusahaan ? PEMBAHASAN A . Faktor Faktor yang berpengaruh dalam seleksi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah organisasi / perusahaan dalam melakukan proses seleksi , diantaranya :
  4. 1 . Penawaran tenaga kerja • Hukum ekonomi berlaku, semakin banyak penawaran semakin turun harga, karena peluang memilih lebih besar, dan semakin sedikit penawaran maka harga semakin mahal. Semakin banyak SDM yang melamar kerja maka peluang sebuah organisasi akan lebih besar untuk memilih SDM yang di inginkan .Jika pelamar kerja jauh lebih sedikit dari yang diharapkan perusahaan , maka harga dan peluang calon karyawan akan semakin besar . • Banyak penyebab kelebihan atau kurangnya penawaran seperti; jumlah pengangguran, mudah atau sulitnya persyaratan, bergengsi atau tidaknya jabatan yang ditawarkan, besar atau kecilnya imbalan yang diberikan, dsb. 2 . Faktor Etika Etika seleksi terkait dengan etika lembaga pelaku seleksi termasuk keteguhan pemegang nilai, norma, perlakuan adil, jujur, Setiap perusahaan / organisasi tentu mempunyai budaya dan standard nilai masing masing yang tentunya berbeda dari organisasi lainnya . Calon karyawan yang mendaftar diseleksi berdasarkan faktor etika calon karyawan . Apakah etika calon karyawan cocok dengan budaya organisasi yang ditanamkan di organisasi tersebut . Kiatnya , kemampuan perekrut untuk memegang teguh norma-norma etika organisasi sambil memperhitungkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat dimana dia hidup dan berkarya, longgar atau ketat ?? 3 . Faktor Internal Organisasi Pertimbangan pelaksanaan seleksi dari dalam organisasi: - Anggaran - Jenis lowongan yang tersedia , untuk jabatan baru atau pengganti pejabat yang pergi - Perubahan strategi organisasi Sebuah organisasi akan melakukan rekrutmen dari internal organisasi untuk mengisi jabatan yang kosong . Organisasi akan melakukan promosi jabatan untuk orang tertentu yang menurut mereka capable untuk posisi tersebut .
  5. 4 . Faktor Kesamaan Kesempatan Setiap orang mempunyai kesempatan untuk memperoleh kesempatan kerja yang sama tanpa melihat latar belakang budaya , suku , dan ras . Ada paradigma dalam dunia seleksi kerja yang tidak bisa dihindarkan dimana latar belakang suku , ras , dan keluarga menjadi kualifikasi tambahan dalam perkrutan sehingga mengurangi kesempatan kerja bagi orang orang yang capable . B . Proses Proses seleksi 1 . Wawancara awal : mengeliminasi pelamar yang tidak memenuhi persyaratan.(misal harus S1 Manajemen Bisnis ) . Organisasi akan melayangkan pertanyaan dasar terhadap pelamar dengan tujuan mengeliminasi persyaratan . 2. Review lamaran dan resume • Memeriksa kecocokan individu dengan posisi,kelengkapan data. • Selain riwayat hidup,ringkasan tujuan karir,tugas pada pekerjaan terdahulu Sebuah organisasi akan mempertimbangkan track record seorang pelamar sebagai salah satu aspek dalamn rekrutmen . Beberapa perusahaan biasanya memiliki parameter untuk calon karyawannya , salah satunya adalah berpengalaman kerja . 3 . Tes Seleksi: untuk memperkirakan kemampuan kinerja,identifikasi sikap atau keahlian tertentu yang tdk terlihat pada waktu wawancara . Adapun jenis testnya bisa berupa Cognitif test,kemampuan Psikomotor,test pengetahuan mengenai pekerjaan,tes kepribadian ,test kesehatan,analisa tulisa tangan,dll . 4 . Wawancara kerja: percakapan yang lebih terarah,bertukar informasi antara pewawancara dan calon pekerja. Meneliti Periksa silang latar belakang dan mencari referensi dari seseorang yang dapat memvalidasi informasi /latar belakang pelamar . 5 . Keputusan seleksi : Biasanya dilakukan oleh supervisor dan atau manager . 6 . Pemeriksaan kesehatan: dilakukan sebelum atau setelah pegawai diterima (tergantung bidang pekerjaan/peraturan perusahaan) . Bersifat conditonal karena kebijakan tiap perusahaan soal kesehatan berbeda beda .
  6. Gambar diatas merupakan gambaran dari proses seleksi di beberapa organisasi C . Metode Rekrutmen 1 . METODE INTERNAL • Penataran/upgrading : Kaanryawan yang sudah bekerja beberapa periode di sebuah organisasi akan diupgrade mental dan karakternya untuk mencapai optimalisasi kinerja . Biasanya upgrading berbentuk kegiatan outbond , team building dll . • Pemindahan/mutasi : Perusahaan biasanya memiliki cabang di berbagai kota . Setiap cabang perusahaan tentu memiliki optimalisasi dan produktifitas yang berbeda . Biasanya perusahaan akan memindahkan karyawan karyawan yang bekerja di cabang asal ke cabang perusahaan yang lebih membutuhkan tenaganya . • Pengangkatan ( promosi ) : Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang optimal dan tingkat produktifitas tinggi akan dinaikan jabatannya melalui promosi . Promosi sangat efektif untuk menambah inovasi dan produkitifitas suatu bidang / divisi di perusahaan . • Penempatan pekerjaan : Seorang karyawan yang kinerjanya tidak maksimal di suatu divisi akan dipindahkan posisi ke divisi lain yang membutuhkan tenaganya . Biasanya perusahaan beranggapan karyawan tersebut memiliki kemampuan di divisi lain . • Inventarisasi keahlian pengumuman
  7. Keuntungan metode internal – Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen external. – Organisasi mengetahui pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong. – Pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan peningkatan – Pengembangan karier jelas – Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi. Kerugian metode internal • Tidak selalu memberikan perspektif baru • Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan kewenangan dan kekuasaannya. 2 . METODE EKSTERNAL Metode eksternal memfokuskan sistematika rekrutmen melalui : a. Media : koran , jurnal perdagangan , radio TV , badan penyalur tenaga kerja b. Pemerintah c . Lembaga pendidikan d . Organisasi karyawan e . Rekomendasi karyawan f . Organisasi Profesi g . Job Fairs Keuntungan metode eksternal • Memiliki gagasan dan pendekatan baru • Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman • Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang.
  8. Kerugian metode eksternal Keterbatasan keteraturan antara karyawan dengan perusahaan. • Moral dan komitmen karyawan rendah • Periode penyesuaian yang relatif lama. D . Alternatif Rekrutmen • Outsourcing :Menyewa tenaga luar melalui perusahaan lain/agen untuk mengerjakan tugas internal perusahaan. • Tenaga kerja lepas :bekerja paruh waktu,temporer,kontraktor lepas.(menguntungkan perusahaan krn flexibel dan biaya buruh lebih rendah) Alasan perusahaan menggunakan tenaga lepas seperti ini: karena fluktuasi musim,per proyek, mendapat tenaga ahli tertentu,tidak mau menambah pegawai tetap,dan pertumbuhan pesat diluar perhitungan . Study kasus Pemerintah berencana merekrut CPNS baru di 2013. Rekrutmen PNS ini disinyalir bermuatan politik karena dilakukan menjelang Pemilu 2014. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Azwar Abubakar menyebutkan, pemerintah berencana membuka lowongan 60.000 kursi Calon
  9. Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pembukaan lowongan CPNS tahun ini mempunyai syarat. Yakni, perekrutan pegawai tidak boleh melebihi 50 persen belanja pegawai. Harus ada analisa jabatan dan kompetensi. Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono meminta cara-cara rekrutmen CPNS harus obyektif dan tidak lagi diwarnai praktik kecurangan dan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dia tidak ingin, ada lagi praktek titip-menitip calon PNS. “Semua pihak harus mengedepankan obyektivitas untuk menghasilkan aparatur negara yang baik,” kata Boediono saat memberikan pengarahan kepada seluruh wakil menteri (Wamen) tentang reformasi birokrasi di Istana Wapres, Jumat (25/1). Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (Maki) Boyamin Saiman mempertanyakan rencana rekrutmen CPNS tahun ini. Jika melihat carut-marut sistem birokrasi yang ada selama ini, kata dia, seharusnya penerimaan CPNS tahun ini belum dilakukan hingga 2014. Dia mensinyalir, rekrutmen CPNS tahun ini akan sarat kepentingan politik. Seperti tahun 2008, menjelang pemilu 2009, pemerintah melakukan rekrutmen besar-besaran. Padahal, banyak instansi ketika itu mengeluh karena anggarannya 50 persennya habis untuk gaji pegawai. “Pemerintah belum tepat melakukan penerimaan PNS, tahun ini, karena belum memiliki sistem rekrutmen yang baik,” ujarnya. Selama ini sistem rekrutmen kurang baik, karena dilakukan sendiri kementerian/lembaga. Mulai dari jumlah kursi pegawai yang dibutuhkan, hingga materi soal langsung ditangani kementerian/lembaga yang bersangkutan. Sistem lama ini, membuat perekrutan yang dilakukan tidak transparan. Publik hanya bisa ikut test, namun tidak bisa mengawasi proses penerimaannya. Rekrutmen model ini, kata dia, memicu terjadinya permainan antara CPNS dan oknum penyelenggara seleksi yang notabene orang dalam kementerian/lembaga. “Rekrutmen selalu diwarnai kecurangan, mulai dari saling titip oleh pejabat sampai adanya biaya tertentu kalau mau diterima jadi PNS,” ungkapnya. Boyamin menyatakan, akibat praktek kecurangan dalam rekrutmen CPNS, membuat kinerja kementerian/lembaga tidak optimal. Sebab pegawai yang ma-suk, hanya orang-orang yang lu–lus dengan syarat tertentu yang ditentukan instansi terkait, namun tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
  10. “Misalnya untuk staf humas, bisa saja diisi oleh orang-orang yang pendidikannnya tidak berasal dari kehumasan. Tapi karena dia bermain, bisa masuk,” katanya. Ke depan, saran Bonyamin, jika pemerintah melakukan rekrutmen harus lebih transparan. Dia menyarankan pemerintah mengkuti cara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu dengan menyerahkan proses rekrutmen CPNS kepada pihak ketiga. Pemerintah cukup menunjuk lembaga luar yang kompeten. Jadi, mulai dari pembuatan soal, tempat ujian, sampai penerimaan pegawai diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga. “Jika dilakukan pihak ketiga, instansi yang terkait sulit untuk bermain,” sarannya. Dikatakan, saat ini kondisi birokrasi di Indonesia masih terlalu gemuk. Banyak pagawai di kementerian/lembaga, namun kinerjanya tidak pernah optimal dalam memberikan pelayanan kepada publik. “Indonesia itu memiliki sistem birokrasi tergemuk di dunia. Jumlah pegawai yang ada sangat banyak, namun yang benar-benar bekerja paling hanya 10 persen,” sentilnya. Gemuknya birokrasi ini, lanjutnya, diperparah dengan belum terselesaikannnya masalah tenaga honorer. Banyak tenaga honorer yang sudah mengabdi selama puluhan tahun, namun belum juga diangkat. “Padahal mereka juga menggunakan dana dan fasilitas milik instansi,” katanya. Menurut Boyamin, daripada membuka lowongan bagi CPNS baru, lebih baik pemerintah memprioritaskan pengangkatan pegawai honorer. Dengan pengalaman yang dimiliki, dia menilai, kinerja pegawai honorer akan lebih baik. “Selain itu pegawai honorer kan hitungannya tidak menambah pegawai. Dengan banyaknya pegawai yang pensiun dalam lima tahun kedepan, maka sistem reformasi birokrasi pun akan terwujud,” pungkasnya. Analisis kasus Masalah yang terjadi di dalam sistem rekrutmen PNS adalah transparansi seleksi dan maraknya KKN dalam proses seleksi tersebut . Banyak divisi di yang dihuni oleh orang yang tidak capable di bidang tersebut . Hal ini diduga oleh sistem rekrutmen PNS yang tidak transparan dan cenderung KKN . Metode rekrutmen yang dilakukan di dalam PNS adalah metode eksternal . Metode ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya :
  11. • Memiliki gagasan dan pendekatan baru • Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman • Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang. PNS memiliki gagasan dan inovasi yang baru dibandingkan dengan karyawan lama . Selain itu PNS yang lolos seleksi dengan metode eksternal akan memiliki semangat yang baru dan akan sangat memperhatikan pengalaman kerja di masa lalu . Namun dibalik sisi positif yang ditimbulkan dari metode eksternal , terdapat sisi negatif yaitu : • Moral dan komitmen karyawan rendah • Periode penyesuaian yang relatif lama. Karyawan yang masuk ke sebuah perusahaan melalui metode eksternal kemungkinan besar akan memiliki komitemen yang relatif lebih rendah daripada karyawan yang sudah bekerja bertahun tahun di perusahaan . Hal ini disebabkan oleh masa adaptasi yang relatif singkat dan banyaknya tekanan . Menurut saya , jika melihat keadaan PNS yang seperti ini , pemerintah harus turun tangan dalam proses seleksi agar terjadi transparansi dalam perekrutan . Selain itu sebaiknya dilakukan penyeimbangan perekrutan PNS . Perekrutan dari internal dan eksternal harus diseimbangkan agar SDM yang terekrut nanti benar benar capable dan tepat sasaran . Ada baiknya PNS diberi masa Orientasi / percobaan selama beberapa bulan untuk mengikat komitmen dan memberikan adaptasi kepada karyawan . KESIMPULAN Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk menggaet SDM SDM yang capable dan sesuai dengan parameter mereka . Ada 2 metode yang biasanya dilakukan perusahaan untuk merekrut anggota . Metode internal dan metode eksternal . Metode internal lebih menekankan pada pengembangan SDM di dalam internal perusahaan tersebut . Sedangkan metode eksternal lebih menekankan pada seleksi dan rekrutmen dari luar .