Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
3. Pendahuluan
• Fosfatase adalah enzim yang membuang gugus fosfat dari
substratnya dengan menghidrolisis asam fosforat monoester. Hasil
proses ini adalah ion fosfat dan molekul bergugus hidroksil bebas.
Contoh fosfatase yang umum ditemukan pada organisme adalah
fosfatase alkali.
• Fosfatase alkali (alkaline phosphatase, ALP) merupakan enzim yang
diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel
pembentuk tulang baru); enzim ini juga berasal dari usus, tubulus
proksimalis ginjal, plasenta dan kelenjar susu yang sedang
membuat air susu. Fosfatase alkali disekresi melalui saluran
empedu. Meningkat dalam serum apabila ada hambatan pada
saluran empedu (kolestasis). Tes ALP terutama digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat penyakit hati (hepatobiliar) atau
tulang.
4. Pada orang dewasa sebagian besar dari kadar ALP berasal dari
hati, sedangkan pada anak-anak sebagian besar berasal dari tulang. Jika
terjadi kerusakan ringan pada sel hati, mungkin kadar ALP agak
naik, tetapi peningkatan yang jelas terlihat pada penyakit hati akut.
Begitu fase akut terlampaui, kadar serum akan segera
menurun, sementara kadar bilirubin tetap meningkat. Peningkatan
kadar ALP juga ditemukan pada beberapa kasus keganasan
(tulang, prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-kadang
keganasan pada hati atau tulang tanpa matastase (isoenzim Regan).
Kadar ALP dapat mencapai nilai sangat tinggi pada kasus:
1. Sirosis Biliar Primer ( 20x lipat nilai normal )
2. Obstruksi Saluran Empedu Ekstrahepatik (10x lipat dari nilai normal)
3. Penyakit hati oleh alkohol, hepatitis kronik aktif, dan hepatitis oleh
virus (3x lipat dari nilai normal )
5. • Kadar ALP juga bisa meningkat pada kelainan tulang karena peningkatan
aktifitas osteoblastik (pembentukan sel tulang) yang abnormal, misalnya
pada penyakit Paget.
• Jika ditemukan kadar ALP yang tinggi pada anak, baik sebelum maupun
sesudah pubertas, hal ini adalah normal karena pertumbuhan tulang
(fisiologis). Elektroforesis bisa digunakan untuk membedakan ALP hepar
atau tulang. Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati
dan tulang; ALP1 menandakan penyakit hati dan ALP2 menandakan
penyakit tulang.
• Jika gambaran klinis tidak cukup jelas untuk membedakan ALP hati dari
isoenzim-isoenzim lain, maka dipakai pengukuran enzim-enzim yang tidak
dipengaruhi oleh kehamilan dan pertumbuhan tulang. Enzim-enzim itu
adalah :
5’nukleotidase (5’NT),
leusine aminopeptidase (LAP) dan
gamma-GT.
Kadar GGT dipengaruhi oleh pemakaian alcohol, karena itu GGT sering
digunakan untuk menilai perubahan dalam hati oleh alcohol daripada untuk
pengamatan penyakit obstruksi saluran empedu.
6. Pemeriksaan Aktivitas Enzim Alkali Fosfatase (ALP) dalam
Serum
Metoda : Dietalonamin/DEA, Pembacaan Absorban
Prinsip : Dalam suasana basa ALP mengkatalisis hidrolisis p-
nitrofenilfosfat menjadi p-nitofenol dan fosfat. Aktivitas ALP
ditentukan dengan mengukur peningkatan absorban diukur
sebagai p-nitofenol pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer clinicon 4010 atau mikrolab 300.
Cara Kerja : 1. Pipet kedalam tabung 20 µL serum
2. Tambahkan 1000 µL pereaksi
3. Campur sampai homogen
4. Inkubasi selama 1 menit
5. Baca peningkatan absorban pada fotormeter clinicon 4010
dengan progran absorban pada panjang gelombang 405 nm
atau dapat menggunakan speknofotometer.
7. Nilai Rujukan:
DEWASA : 42 – 136 U/L, ALP1 : 20 – 130
U/L, ALP2 : 20 – 120 U/L, Lansia : agak lebih
tinggi dari dewasa
ANAK-ANAK :
Bayi dan anak (usia 0 – 20 th) : 40 – 115 U/L),
Anak berusia lebih tua (13 – 18 th) : 50 – 230
U/L.
8. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan
laboratorium :
•Sampel hemolisis,
•Pengaruh obat-obatan tertentu (lihat pengaruh obat),
•Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar ALP 5-10
kali dari nilai normalnya,
•Usia pasien (mis. Usia muda dan tua dapat meningkatkan
kadar ALP),
•Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu setelah
melahirkan dapat meningkatkan kadar ALP.
10. Pendahuluan
• Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase,
GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan
ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam
limpa, kelenjar prostat dan otot jantung.
• Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi
beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari
penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT
dalam serum. Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih
awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap
berlangsung.
11. • GGT juga merupakan salah satu enzim mikrosomal yang
bertambah banyak pada pemakai
alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain
tertentu.
• Alkohol bukan saja merangsang mikrosoma
memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga
menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi
peminum itu baik.
• Kadar GGT yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi
orang yang minum alkohol dalam jumlah yang
banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3
minggu setelah asupan alkohol dihentikan. Tes gamma-
GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase
alkalis (alkaline phosphatase, ALP).
12. Pemeriksaan Aktivitas Gamma Glutamil Transpeptida (GGT)
dalam Serum
Metoda : Gamma Glutamil p-nitroanilida / GPNA, Pembacaan Absorban
Prinsip : Dalam suasana basa GGT mengkatalisis reaksi L-Gamma Glutamil p-
nitroanilida dengan glisilglisin menjadi L-Gamma Glutamil Glisilglisin
dan p-nitroanilida. P-nitroanilida yang terbentuk sebanding dengan
aktivitas GGT yang ditentukan dengan mengukur absorban
peningkatan P-nitroanilida pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer clinicon 4010 atau fotometer St 9000.
Cara kerja : 1. Pipet kedalam tabung sebanyak 50 µL serum
2. Tambahkan 1000 µL pereaksi
3. Campur sampai homogen
4. Inkubasi selama 30 detik
5. Baca peningkatan absorban pada fotometer clinicon 4010 atau
mikrolab 300, dengan program absorban pada
panjanggelombang 405 nm.
13. Nilai Rujukan:
• Dewasa:
Pria : 15 - 90 U/L,
Wanita : 10 - 80 U/L,
Lansia : sedikit lebih tinggi
•ANAK-ANAK :
Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa,
Prematur : 10 x lebih tinggi dari dewasa,
Anak : sama dengan dewasa.
(Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung
metode yang digunakan)
14. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan
laboratorium :
•Obat fenitoin dan barbiturat dapat
menyebabkan tes gamma-GT positif palsu.
•Asupan alkohol berlebih dan dalam jangka
waktu lama dapat menyebabkan peningkatan
kadar gamma-GT.