SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Baixar para ler offline
Fosfatase dan GGT (Gamma
Glutamil Transpeptidase)
Betari Wanda Saskia (1011C1008)
Meta Senawati (1011C1009)
FOSFATASE
Pendahuluan
• Fosfatase adalah enzim yang membuang gugus fosfat dari
substratnya dengan menghidrolisis asam fosforat monoester. Hasil
proses ini adalah ion fosfat dan molekul bergugus hidroksil bebas.
Contoh fosfatase yang umum ditemukan pada organisme adalah
fosfatase alkali.
• Fosfatase alkali (alkaline phosphatase, ALP) merupakan enzim yang
diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel
pembentuk tulang baru); enzim ini juga berasal dari usus, tubulus
proksimalis ginjal, plasenta dan kelenjar susu yang sedang
membuat air susu. Fosfatase alkali disekresi melalui saluran
empedu. Meningkat dalam serum apabila ada hambatan pada
saluran empedu (kolestasis). Tes ALP terutama digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat penyakit hati (hepatobiliar) atau
tulang.
Pada orang dewasa sebagian besar dari kadar ALP berasal dari
hati, sedangkan pada anak-anak sebagian besar berasal dari tulang. Jika
terjadi kerusakan ringan pada sel hati, mungkin kadar ALP agak
naik, tetapi peningkatan yang jelas terlihat pada penyakit hati akut.
Begitu fase akut terlampaui, kadar serum akan segera
menurun, sementara kadar bilirubin tetap meningkat. Peningkatan
kadar ALP juga ditemukan pada beberapa kasus keganasan
(tulang, prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-kadang
keganasan pada hati atau tulang tanpa matastase (isoenzim Regan).
Kadar ALP dapat mencapai nilai sangat tinggi pada kasus:
1. Sirosis Biliar Primer ( 20x lipat nilai normal )
2. Obstruksi Saluran Empedu Ekstrahepatik (10x lipat dari nilai normal)
3. Penyakit hati oleh alkohol, hepatitis kronik aktif, dan hepatitis oleh
virus (3x lipat dari nilai normal )
• Kadar ALP juga bisa meningkat pada kelainan tulang karena peningkatan
aktifitas osteoblastik (pembentukan sel tulang) yang abnormal, misalnya
pada penyakit Paget.
• Jika ditemukan kadar ALP yang tinggi pada anak, baik sebelum maupun
sesudah pubertas, hal ini adalah normal karena pertumbuhan tulang
(fisiologis). Elektroforesis bisa digunakan untuk membedakan ALP hepar
atau tulang. Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati
dan tulang; ALP1 menandakan penyakit hati dan ALP2 menandakan
penyakit tulang.
• Jika gambaran klinis tidak cukup jelas untuk membedakan ALP hati dari
isoenzim-isoenzim lain, maka dipakai pengukuran enzim-enzim yang tidak
dipengaruhi oleh kehamilan dan pertumbuhan tulang. Enzim-enzim itu
adalah :
 5’nukleotidase (5’NT),
 leusine aminopeptidase (LAP) dan
 gamma-GT.
Kadar GGT dipengaruhi oleh pemakaian alcohol, karena itu GGT sering
digunakan untuk menilai perubahan dalam hati oleh alcohol daripada untuk
pengamatan penyakit obstruksi saluran empedu.
Pemeriksaan Aktivitas Enzim Alkali Fosfatase (ALP) dalam
Serum
Metoda : Dietalonamin/DEA, Pembacaan Absorban
Prinsip : Dalam suasana basa ALP mengkatalisis hidrolisis p-
nitrofenilfosfat menjadi p-nitofenol dan fosfat. Aktivitas ALP
ditentukan dengan mengukur peningkatan absorban diukur
sebagai p-nitofenol pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer clinicon 4010 atau mikrolab 300.
Cara Kerja : 1. Pipet kedalam tabung 20 µL serum
2. Tambahkan 1000 µL pereaksi
3. Campur sampai homogen
4. Inkubasi selama 1 menit
5. Baca peningkatan absorban pada fotormeter clinicon 4010
dengan progran absorban pada panjang gelombang 405 nm
atau dapat menggunakan speknofotometer.
Nilai Rujukan:
 DEWASA : 42 – 136 U/L, ALP1 : 20 – 130
U/L, ALP2 : 20 – 120 U/L, Lansia : agak lebih
tinggi dari dewasa
 ANAK-ANAK :
 Bayi dan anak (usia 0 – 20 th) : 40 – 115 U/L),
 Anak berusia lebih tua (13 – 18 th) : 50 – 230
U/L.
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan
laboratorium :
•Sampel hemolisis,
•Pengaruh obat-obatan tertentu (lihat pengaruh obat),
•Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar ALP 5-10
kali dari nilai normalnya,
•Usia pasien (mis. Usia muda dan tua dapat meningkatkan
kadar ALP),
•Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu setelah
melahirkan dapat meningkatkan kadar ALP.
GGT
( Gamma Glutamil Transfetidase)
Pendahuluan
• Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase,
GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan
ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam
limpa, kelenjar prostat dan otot jantung.
• Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi
beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari
penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT
dalam serum. Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih
awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap
berlangsung.
• GGT juga merupakan salah satu enzim mikrosomal yang
bertambah banyak pada pemakai
alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain
tertentu.
• Alkohol bukan saja merangsang mikrosoma
memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga
menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi
peminum itu baik.
• Kadar GGT yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi
orang yang minum alkohol dalam jumlah yang
banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3
minggu setelah asupan alkohol dihentikan. Tes gamma-
GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase
alkalis (alkaline phosphatase, ALP).
Pemeriksaan Aktivitas Gamma Glutamil Transpeptida (GGT)
dalam Serum
Metoda : Gamma Glutamil p-nitroanilida / GPNA, Pembacaan Absorban
Prinsip : Dalam suasana basa GGT mengkatalisis reaksi L-Gamma Glutamil p-
nitroanilida dengan glisilglisin menjadi L-Gamma Glutamil Glisilglisin
dan p-nitroanilida. P-nitroanilida yang terbentuk sebanding dengan
aktivitas GGT yang ditentukan dengan mengukur absorban
peningkatan P-nitroanilida pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer clinicon 4010 atau fotometer St 9000.
Cara kerja : 1. Pipet kedalam tabung sebanyak 50 µL serum
2. Tambahkan 1000 µL pereaksi
3. Campur sampai homogen
4. Inkubasi selama 30 detik
5. Baca peningkatan absorban pada fotometer clinicon 4010 atau
mikrolab 300, dengan program absorban pada
panjanggelombang 405 nm.
Nilai Rujukan:
• Dewasa:
 Pria : 15 - 90 U/L,
 Wanita : 10 - 80 U/L,
 Lansia : sedikit lebih tinggi
•ANAK-ANAK :
 Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa,
 Prematur : 10 x lebih tinggi dari dewasa,
 Anak : sama dengan dewasa.
(Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung
metode yang digunakan)
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan
laboratorium :
•Obat fenitoin dan barbiturat dapat
menyebabkan tes gamma-GT positif palsu.
•Asupan alkohol berlebih dan dalam jangka
waktu lama dapat menyebabkan peningkatan
kadar gamma-GT.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)andreei
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITBiokimiaFKUI
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxIndahAipassa1
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmmateripptgc
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Tpibaru7
Tpibaru7Tpibaru7
Tpibaru7andreei
 

Mais procurados (20)

10
1010
10
 
Bun
BunBun
Bun
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptx
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlm
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Rheumatoid factor
Rheumatoid factorRheumatoid factor
Rheumatoid factor
 
Ti16
Ti16Ti16
Ti16
 
Tpibaru7
Tpibaru7Tpibaru7
Tpibaru7
 
Lap ndv adz
Lap ndv adzLap ndv adz
Lap ndv adz
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Tutor hema lulut
Tutor hema lulutTutor hema lulut
Tutor hema lulut
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
 

Destaque

Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gtArini Utami
 
Osteoartikular tb
Osteoartikular tbOsteoartikular tb
Osteoartikular tbAep Aldares
 
Enzimas no laboratorio clinico
Enzimas no laboratorio clinicoEnzimas no laboratorio clinico
Enzimas no laboratorio clinicoTenobio T. Coelho
 
Alanina-Aminotransferase
Alanina-Aminotransferase Alanina-Aminotransferase
Alanina-Aminotransferase TBQ-RLORC
 
Aspartato aminotransferasa
Aspartato aminotransferasaAspartato aminotransferasa
Aspartato aminotransferasafggf
 
Alanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasaAlanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasaAle Jaky
 
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT AST
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT ASTAtividade Sérica das Enzimas CK GGT AST
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT ASTRicardo Eccel
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tbgustiansa
 
Cirrose Hepática - Compreendendo e Prevenindo
Cirrose Hepática - Compreendendo e PrevenindoCirrose Hepática - Compreendendo e Prevenindo
Cirrose Hepática - Compreendendo e PrevenindoEugênia
 
“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anakup3kebumen
 
Enzimologia clinica
Enzimologia clinicaEnzimologia clinica
Enzimologia clinicaYass Romeska
 
Spondilitis Tuberkulosis
Spondilitis TuberkulosisSpondilitis Tuberkulosis
Spondilitis TuberkulosisAfiqah Jasmi
 

Destaque (20)

Amilase dan gama gt
Amilase dan gama gtAmilase dan gama gt
Amilase dan gama gt
 
gamma GT
gamma GTgamma GT
gamma GT
 
Osteoartikular tb
Osteoartikular tbOsteoartikular tb
Osteoartikular tb
 
Enzimas no laboratorio clinico
Enzimas no laboratorio clinicoEnzimas no laboratorio clinico
Enzimas no laboratorio clinico
 
Alanina-Aminotransferase
Alanina-Aminotransferase Alanina-Aminotransferase
Alanina-Aminotransferase
 
Aspartato aminotransferasa
Aspartato aminotransferasaAspartato aminotransferasa
Aspartato aminotransferasa
 
Bioquimica 4
Bioquimica 4Bioquimica 4
Bioquimica 4
 
Ast e alt
Ast e altAst e alt
Ast e alt
 
Alanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasaAlanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasa
 
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT AST
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT ASTAtividade Sérica das Enzimas CK GGT AST
Atividade Sérica das Enzimas CK GGT AST
 
enzimologia clínica
enzimologia clínicaenzimologia clínica
enzimologia clínica
 
Alanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasaAlanina aminotransferasa
Alanina aminotransferasa
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tb
 
Cirrose Hepática - Compreendendo e Prevenindo
Cirrose Hepática - Compreendendo e PrevenindoCirrose Hepática - Compreendendo e Prevenindo
Cirrose Hepática - Compreendendo e Prevenindo
 
“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak
 
Enzimologia clinica
Enzimologia clinicaEnzimologia clinica
Enzimologia clinica
 
Enzimas
EnzimasEnzimas
Enzimas
 
Spondilitis Tuberkulosis
Spondilitis TuberkulosisSpondilitis Tuberkulosis
Spondilitis Tuberkulosis
 
Transaminase
TransaminaseTransaminase
Transaminase
 
Enzimologia Clinica
Enzimologia ClinicaEnzimologia Clinica
Enzimologia Clinica
 

Semelhante a Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)

L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)Denis Sakti
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptxHanungFirman
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxUDAYANA UNIVERSITY
 
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amriePio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrieAchmad Fauzi Al' Amrie
 
Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hatidimar aji
 
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptx
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptxPengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptx
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptxTeddy481274
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxAlexFabrigaz Apt
 
Laporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilaseLaporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilasedelvisakmarani
 
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMVARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMIkaYasmaYanti1
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseNesha Mutiara
 
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxPenyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxMuhammad Nasrullah
 
farmakologi Kelenjar gonad
farmakologi Kelenjar gonadfarmakologi Kelenjar gonad
farmakologi Kelenjar gonadFebrian Asmoro
 
study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxRAHMIWARDHANI1
 

Semelhante a Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase) (20)

L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
L1 skenario a blok 14 (sindrom metabolik)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
 
Tkik3
Tkik3Tkik3
Tkik3
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
Tkk3
Tkk3Tkk3
Tkk3
 
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amriePio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
Pio pioglitazone achmad fauzi al' amrie
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Enzim dan Penyakit
Enzim dan PenyakitEnzim dan Penyakit
Enzim dan Penyakit
 
Enzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ HatiEnzim pada Organ Hati
Enzim pada Organ Hati
 
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptx
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptxPengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptx
Pengenalan makna hasil laboratorium rutin pada peserta prolanis.pptx
 
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptxTUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
TUGAS MATKUL FARMASI KOMUNITAS.pptx
 
Laporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilaseLaporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilase
 
Test fungsi hati
Test fungsi hatiTest fungsi hati
Test fungsi hati
 
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUMVARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
VARIABEL TERKENDALI PREANALITIK LABORATORIUM
 
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney DiseaseStudi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
Studi Kasus Farmakoterapi Chronic Kidney Disease
 
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and RefloluxPenyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
Penyiasatan Diagnostik - Urinalisis, Hematology and Reflolux
 
farmakologi Kelenjar gonad
farmakologi Kelenjar gonadfarmakologi Kelenjar gonad
farmakologi Kelenjar gonad
 
Tugas kie
Tugas kieTugas kie
Tugas kie
 
study kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptxstudy kasus rahmi.pptx
study kasus rahmi.pptx
 

Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)

  • 1. Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) Betari Wanda Saskia (1011C1008) Meta Senawati (1011C1009)
  • 3. Pendahuluan • Fosfatase adalah enzim yang membuang gugus fosfat dari substratnya dengan menghidrolisis asam fosforat monoester. Hasil proses ini adalah ion fosfat dan molekul bergugus hidroksil bebas. Contoh fosfatase yang umum ditemukan pada organisme adalah fosfatase alkali. • Fosfatase alkali (alkaline phosphatase, ALP) merupakan enzim yang diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel pembentuk tulang baru); enzim ini juga berasal dari usus, tubulus proksimalis ginjal, plasenta dan kelenjar susu yang sedang membuat air susu. Fosfatase alkali disekresi melalui saluran empedu. Meningkat dalam serum apabila ada hambatan pada saluran empedu (kolestasis). Tes ALP terutama digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyakit hati (hepatobiliar) atau tulang.
  • 4. Pada orang dewasa sebagian besar dari kadar ALP berasal dari hati, sedangkan pada anak-anak sebagian besar berasal dari tulang. Jika terjadi kerusakan ringan pada sel hati, mungkin kadar ALP agak naik, tetapi peningkatan yang jelas terlihat pada penyakit hati akut. Begitu fase akut terlampaui, kadar serum akan segera menurun, sementara kadar bilirubin tetap meningkat. Peningkatan kadar ALP juga ditemukan pada beberapa kasus keganasan (tulang, prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-kadang keganasan pada hati atau tulang tanpa matastase (isoenzim Regan). Kadar ALP dapat mencapai nilai sangat tinggi pada kasus: 1. Sirosis Biliar Primer ( 20x lipat nilai normal ) 2. Obstruksi Saluran Empedu Ekstrahepatik (10x lipat dari nilai normal) 3. Penyakit hati oleh alkohol, hepatitis kronik aktif, dan hepatitis oleh virus (3x lipat dari nilai normal )
  • 5. • Kadar ALP juga bisa meningkat pada kelainan tulang karena peningkatan aktifitas osteoblastik (pembentukan sel tulang) yang abnormal, misalnya pada penyakit Paget. • Jika ditemukan kadar ALP yang tinggi pada anak, baik sebelum maupun sesudah pubertas, hal ini adalah normal karena pertumbuhan tulang (fisiologis). Elektroforesis bisa digunakan untuk membedakan ALP hepar atau tulang. Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati dan tulang; ALP1 menandakan penyakit hati dan ALP2 menandakan penyakit tulang. • Jika gambaran klinis tidak cukup jelas untuk membedakan ALP hati dari isoenzim-isoenzim lain, maka dipakai pengukuran enzim-enzim yang tidak dipengaruhi oleh kehamilan dan pertumbuhan tulang. Enzim-enzim itu adalah :  5’nukleotidase (5’NT),  leusine aminopeptidase (LAP) dan  gamma-GT. Kadar GGT dipengaruhi oleh pemakaian alcohol, karena itu GGT sering digunakan untuk menilai perubahan dalam hati oleh alcohol daripada untuk pengamatan penyakit obstruksi saluran empedu.
  • 6. Pemeriksaan Aktivitas Enzim Alkali Fosfatase (ALP) dalam Serum Metoda : Dietalonamin/DEA, Pembacaan Absorban Prinsip : Dalam suasana basa ALP mengkatalisis hidrolisis p- nitrofenilfosfat menjadi p-nitofenol dan fosfat. Aktivitas ALP ditentukan dengan mengukur peningkatan absorban diukur sebagai p-nitofenol pada panjang gelombang 405 nm, pada fotometer clinicon 4010 atau mikrolab 300. Cara Kerja : 1. Pipet kedalam tabung 20 µL serum 2. Tambahkan 1000 µL pereaksi 3. Campur sampai homogen 4. Inkubasi selama 1 menit 5. Baca peningkatan absorban pada fotormeter clinicon 4010 dengan progran absorban pada panjang gelombang 405 nm atau dapat menggunakan speknofotometer.
  • 7. Nilai Rujukan:  DEWASA : 42 – 136 U/L, ALP1 : 20 – 130 U/L, ALP2 : 20 – 120 U/L, Lansia : agak lebih tinggi dari dewasa  ANAK-ANAK :  Bayi dan anak (usia 0 – 20 th) : 40 – 115 U/L),  Anak berusia lebih tua (13 – 18 th) : 50 – 230 U/L.
  • 8. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : •Sampel hemolisis, •Pengaruh obat-obatan tertentu (lihat pengaruh obat), •Pemberian albumin IV dapat meningkatkan kadar ALP 5-10 kali dari nilai normalnya, •Usia pasien (mis. Usia muda dan tua dapat meningkatkan kadar ALP), •Kehamilan trimester akhir sampai 3 minggu setelah melahirkan dapat meningkatkan kadar ALP.
  • 9. GGT ( Gamma Glutamil Transfetidase)
  • 10. Pendahuluan • Gamma-glutamil transferase (gamma-glutamyl transferase, GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. • Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum. Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung.
  • 11. • GGT juga merupakan salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada pemakai alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. • Alkohol bukan saja merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. • Kadar GGT yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan alkohol dihentikan. Tes gamma- GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase alkalis (alkaline phosphatase, ALP).
  • 12. Pemeriksaan Aktivitas Gamma Glutamil Transpeptida (GGT) dalam Serum Metoda : Gamma Glutamil p-nitroanilida / GPNA, Pembacaan Absorban Prinsip : Dalam suasana basa GGT mengkatalisis reaksi L-Gamma Glutamil p- nitroanilida dengan glisilglisin menjadi L-Gamma Glutamil Glisilglisin dan p-nitroanilida. P-nitroanilida yang terbentuk sebanding dengan aktivitas GGT yang ditentukan dengan mengukur absorban peningkatan P-nitroanilida pada panjang gelombang 405 nm, pada fotometer clinicon 4010 atau fotometer St 9000. Cara kerja : 1. Pipet kedalam tabung sebanyak 50 µL serum 2. Tambahkan 1000 µL pereaksi 3. Campur sampai homogen 4. Inkubasi selama 30 detik 5. Baca peningkatan absorban pada fotometer clinicon 4010 atau mikrolab 300, dengan program absorban pada panjanggelombang 405 nm.
  • 13. Nilai Rujukan: • Dewasa:  Pria : 15 - 90 U/L,  Wanita : 10 - 80 U/L,  Lansia : sedikit lebih tinggi •ANAK-ANAK :  Bayi baru lahir : 5 x lebih tinggi daripada dewasa,  Prematur : 10 x lebih tinggi dari dewasa,  Anak : sama dengan dewasa. (Nilai normal bisa berbeda untuk tiap lab, tergantung metode yang digunakan)
  • 14. Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : •Obat fenitoin dan barbiturat dapat menyebabkan tes gamma-GT positif palsu. •Asupan alkohol berlebih dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan peningkatan kadar gamma-GT.