SlideShare a Scribd company logo
1




 Pertemuan 6


PUPUK DAN
PEMUPUKAN
  Marlen Sahureka
2




Kompetensi yang ingin dicapai
Mahasiswa    memahami      dan   mampu
menjelaskan konsep pemupukan untuk
meningkatkan produksi pertanian.
3




           SEKUENS
1. Pupuk
2. Dasar-dasar pemupukan
a.   Tanaman yang akan dipupuk
b.   Jenis tanah yang akan dipupuk
c.   Jenis pupuk yang digunakan
d.   Jumlah (dosis) pupuk yang digunakan
e.   Waktu pemupukan
f.   Cara Pemupukan
4


                                            Pupuk Dan Pemupukan


                      1. PUPUK
a.Pengertian Pupuk
Pupuk
Adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik
  maupun anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan
  unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan
  produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan
  yang baik.
Ilmu Pemupukan
Adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki tentang zat-zat apakah
  yang perlu diberikan kepada tanah sehubungan dengan
  kekurangan zat-zat tersebut yang terkandung di dalam tanah
  yang perlu, guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman
  dalam rangka meningkatkan produksinya agar tercapai hasil
  yang tinggi.
5


                                      Pupuk Dan Pemupukan

Mengapa tanah harus dipupuk ?
1. Proses pemanenan
2. Penghayutan dan pencucian zat hara yang hilang.
Dalam pengertian yang perlu diberikan yaitu
 perlakuan       sebelum          zat-zat     (pupuk)
 diberikan/ditambahkan ke dalam tanah.
Perlakuan itu antara lain :
1. Berupa penyelidikan tentang zat apa yang kurang,
 berapa besarnya kekurangan itu, bagaimana
 perbandingannya dan kapan waktu pemberiannya.
2. Berupa penyelidikan tentang pengaruh yang tidak
 langsung atau pengaruh apa yang timbul pada bagian-
 bagian atau sifat tanah serta tanaman yang
 dibudidayakan (zat-zat)
6


                               Pupuk Dan Pemupukan

Pemberian zat yang salah, pemberian yang
berlebihan atau serba kurang dan pemberian
zat yang tidak tepat pada waktunya tentu akan
menimbulkan akibat-akibat yang fatal atau
sangat merugikan, seperti :
1. Kematian tanaman
2.    Timbulnya gejala-gejala penyakit tanaman
yang baru
3. Kerusakan fisik tanah
4. Tidak ekonomis, dll
7


                                        Pupuk Dan Pemupukan

b. Klasifikasi pupuk
1. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibagi menjadi :
   a. Pupuk tunggal (single fertilizer),
        yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur
                      Misalnya :
        Urea : N
        ZK      :K
        TSP : P
 b. Pupuk majemuk (compound fertilizer)
        Yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam
        unsur hara
        Misalnya :
        DAP: N dan P ; Rustica yellow: N, P dan K
8

                                        Pupuk Dan Pemupukan


2. Berdasarkan kadar kandungan unsur haranya
 a.    Yang berkadar unsur hara tinggi (concentrated),
       kandungan unsur haranya lebih dari 30 %
    contoh:
    - TSP -------- 45 % P2O5
      - ZK --------- 50 % K2O
    - Urea ------- 45 % N
 b.    Yang berkadar hara sedang, kandungan unsur
 haranya 20 – 30 %
    contoh.
     Abu dapur ------- 30 % K2O
 c.      Yang berkadar hara rendah (ordinary), kandungan
         unsur haranya kurang dari 20 %.
9


                                           Pupuk Dan Pemupukan


3. Berdasarkan reaksi kimianya
   a. Pupuk masam ------ Amonium sulfat (Za), Urea
   b. Pupuk Netral ------- Kapur amonium sendawa campur CaCO3+
   c. Pupuk basa --------- NaNO3
4. Berdasarkan Pembuatannya
 a. Pupuk Alam (Organik), misalnya pupuk kandang, Pupuk hijau,
 Kompos.
      b. Pupuk Buatan (pupuk anorganik), misalnya Urea, TSP,
 NPK, Za.
5. Berdasarkan kelarutannya
   a. Larut dalam air
   b. Larut dalam asam sitrat
   c. Larut dalam asam keras
10



Penyerapan pupuk
11


                               Pupuk Dan Pemupukan

    2. DASAR-DASAR PEMUPUKAN

Sebelum melakukan pemupukan, beberapa hal yang
  harus diperhatikan, yaitu:
a. Tanaman yang akan dipupuk
b. Jenis tanah yang akan dipupuk
c. Jenis pupuk yang digunakan
d. Jumlah (dosis) pupuk yang digunakan
e. Waktu pemupukan
f. Cara Pemupukan
12




Waktu pemupukan
Jenis pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk yang
mengandung unsur hara primer (N, P, K). Namun mungkin
saja tanaman juga kekurangan unsur hara lain.
Oleh karena ada 3 cara untuk mengetahui tanaman
kekurangan unsur hara (deficiency) apa saja, yaitu:
1.     Mengamati gejala-gejala yang muncul dalam
pertumbuhan tanaman, apakah normal atau tidak.
2. Analisis tanah di laboratorium dengan mengambil
sample tanah di lapangan
3. Analisis jaringan tanaman di laboratorium dengan
mengambil sample daun tanaman
.
13




Pemupukan dilakukan menjelang atau awal musim hujan. Kalau
diperlukan pupuk tambahan pada tahun yang sama, maka dilakukan
menjelang akhir musim hujan. Sebelum pemupukan dilakukan,
sebaiknya pH tanah diketahui.
Jika pH tanah asam, maka perlu diberi kapur kaptan (CaCO 3) agar pH
tanah naik sehingga pemupukan memberikan respon yang baik
pertumbuhan tanaman.
Pada saat tanaman berumur 1-3 bulan, umumnya pemupukan
dilakukan. Jika tingkat kesuburan tanah yang diolah makin jelek, maka
pemupukan dilakukan lebih awal. Setelah itu diulangi pada umur 6-24
bulan sampai tinggi tanaman melampaui tinggi gulma.
Jika perlu dilakukan pemupukan untuk meningkatkan riap volume,
maka pemupukan berikutnya diberikan menjelang penjarangan
pertama (saat tajuk bersinggungan) untuk pohon yang terpilih (tidak
dijarangkan).     Kemudian     pemupukan     berikutnya     menjelang
penjarangan kedua dan seterusnya sampai batas 5 tahun sebelum
ditebang.
14



Cara Pemupukan
Dengan berkembangnya teknologi pertanian
dan industri, telah melahirkan berbagai
produk yang cara pemberiannya lain dari
biasanya, namun secara garis besar dapat
dikelompokkan     menjadi    dua    cara
pemberian/memupuk, yakni:
•Memupuk dengan cara pemberian melalui
akar
•Memupuk dengan cara pemberian melalui
daun
15



Memupuk melalui akar
1. Disebar (broad casting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau
pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam,
kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah.
Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi,
kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian
cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan
kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.
16



Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini
adalah:
a. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik
teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan
b. Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada
pada dekat dengan permukaan tanah
c. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
d.     Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis
permukaan tinggi
e. Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya
rendah maka yang diambil tanaman sedikit
17



2. Ditempatkan di antara larikan/barisan
Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian
ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan
ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus
daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan
tanah.
18




Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut:
a. Pupuk yang digunakan relatif sedikit
b. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang
dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang
c.      Kesuburan tanah rendah
d.       Tanaman dengan perkembangan akarnya yang
sedikit
e.      Untuk tanah tegalan atau darat
f.      Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur
hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar
19




3. Ditempatkan dalam lubang
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang
sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah.
Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam
lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak
lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan
tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama
dengan cara larikan/barisan.
20


Memupuk melalui daun
• Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi
 sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada
 daun dengan alat penyemprot biasa (Hand Sprayer).
 Pada hamparan yang luas dapat digunakan pesawat
 terbang.
21



• Sebelum memberikan pupuk ke daun ada beberapa hal yang dianggap
  mutlak diketahui dulu, yaitu:
 Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti
  petunjuk dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan, lebih baik kurang
  daripada berlebihan. Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka
  untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya
  dianjurkan 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali
 Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal
  ini disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun
  (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun
 Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya.
  Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu
  menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu
  banyak menguap daripada diserap oleh daun
 Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan.
  Resikonya pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada
  saat seperti itu stomata sedang menutup
 Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk,
  karena disinilah kuncinya.
22



Larangan menyemprot daun tanaman:

•Setelah beberapa kali penyemprotan muncullah tunas baru yang nantinya
menjadi ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan.
Sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya
melebihi dari yang dianjurkan. Tetapi bila nanti tunas baru itu telah berubah
menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tak menampakkan gejala
menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot lagi.
•Pada saat bunga mulai mekar penyemprotan harus dihentikan. Kalau tidak
bunga bakal buah yang dinanti-nanti akan rontok semua dengan kata lain
tanaman tadi akan keguguran. Ketika bunga sudah menjadi pentil,
penyemprotan dengan pupuk daun boleh dilakukan lagi terutama hara P-nya
tinggi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya tetapi tetap pada
daunnya
•Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang
baru dipindah ke lapangan. Karena tanaman itu masih terhitung masih muda
dan lemas. Baru setelah tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh
pemindahan, pupuk daun bisa jalan lagi.
23



Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun
dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah,
misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau
tanah-tanah yang berbatu
Bila unsur hara dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
sangat sedikit (unsur hara mikro)
Kondisi dan sifat fisik dari pupuk yang buruk
Bila pemakaian pupuk dengan cara pemberian melalui
akar tidak berhasil
Pengaruh maksimum dari pupuk terhadap tanaman dapat
diperoleh selama musim kering
24
25


      Pupuk Dan Pemupukan




THE END
Call 08125875659   26
Call 08125875659   27

More Related Content

What's hot

Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
fahmiganteng
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
Mohammad Muttaqien
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
f' yagami
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Nurul Sholehuddin
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
Nurulia Dimitha
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
Eva Nugraha
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
Nurul Wulandari
 

What's hot (20)

Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnahKuliah 11   pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
Kuliah 11 pengelolaan hara terpadu & kesub tnah
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara3. teknik pemanfaatan unsur hara
3. teknik pemanfaatan unsur hara
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Unsur hara makro
Unsur hara makroUnsur hara makro
Unsur hara makro
 
Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)Degradasi lahan(presentasi)
Degradasi lahan(presentasi)
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 

Viewers also liked

Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
faperta007
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Sri Wahyuni
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organik
Irvani Syahrika
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Sang Thothon
 

Viewers also liked (20)

Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Slide ppt sptb
Slide ppt sptbSlide ppt sptb
Slide ppt sptb
 
Pemupukan
PemupukanPemupukan
Pemupukan
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
limbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organiklimbah tembakau sebagai pestisida organik
limbah tembakau sebagai pestisida organik
 
Revolusi pertanian
Revolusi pertanianRevolusi pertanian
Revolusi pertanian
 
Presentasi no 6 3_proposal tanaman kedelai
Presentasi no 6 3_proposal tanaman kedelaiPresentasi no 6 3_proposal tanaman kedelai
Presentasi no 6 3_proposal tanaman kedelai
 
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung HibridaTeknologi Budidaya Jagung Hibrida
Teknologi Budidaya Jagung Hibrida
 
Dosis pemupukan tanaman perkebunan
Dosis pemupukan tanaman perkebunanDosis pemupukan tanaman perkebunan
Dosis pemupukan tanaman perkebunan
 
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
Pestisida Alami dan Cara Pembuatannya
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benarSaduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
Saduran membangun kandang sapi yang baik dan benar
 
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)Karya ilmiah (pestisida tembakau)
Karya ilmiah (pestisida tembakau)
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Tumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabatiTumbuhan bahan pestisida nabati
Tumbuhan bahan pestisida nabati
 
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
Laporan kegitan penyuluhan pertanian 14
 

Similar to Pupuk dan pemupukan

Similar to Pupuk dan pemupukan (20)

Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptxKelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
Kelompok 6_Rivael Mampetua Panjaitan_Tugas DDIT_SOSEK.pptx
 
Pupuk kandang
Pupuk kandangPupuk kandang
Pupuk kandang
 
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikroMacam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
Macam macam pupuk organik dan anorganik pengertian serta unsur mikro
 
Pemupukan.pptx
Pemupukan.pptxPemupukan.pptx
Pemupukan.pptx
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3Jenis dan-fungsi-pupuk3
Jenis dan-fungsi-pupuk3
 
Cara memupuk
Cara memupukCara memupuk
Cara memupuk
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptxBab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
Bab 8. pengolahan tanah, pemupukan dan pengairan.pptx
 
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docxKANGKUNG HIDROPONIK.docx
KANGKUNG HIDROPONIK.docx
 
Bhn
BhnBhn
Bhn
 
Hidroponik sederhana
Hidroponik sederhanaHidroponik sederhana
Hidroponik sederhana
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Pupuk dan pemupukan

  • 1. 1 Pertemuan 6 PUPUK DAN PEMUPUKAN Marlen Sahureka
  • 2. 2 Kompetensi yang ingin dicapai Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan konsep pemupukan untuk meningkatkan produksi pertanian.
  • 3. 3 SEKUENS 1. Pupuk 2. Dasar-dasar pemupukan a. Tanaman yang akan dipupuk b. Jenis tanah yang akan dipupuk c. Jenis pupuk yang digunakan d. Jumlah (dosis) pupuk yang digunakan e. Waktu pemupukan f. Cara Pemupukan
  • 4. 4 Pupuk Dan Pemupukan 1. PUPUK a.Pengertian Pupuk Pupuk Adalah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau lingkungan yang baik. Ilmu Pemupukan Adalah ilmu yang bertujuan menyelidiki tentang zat-zat apakah yang perlu diberikan kepada tanah sehubungan dengan kekurangan zat-zat tersebut yang terkandung di dalam tanah yang perlu, guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam rangka meningkatkan produksinya agar tercapai hasil yang tinggi.
  • 5. 5 Pupuk Dan Pemupukan Mengapa tanah harus dipupuk ? 1. Proses pemanenan 2. Penghayutan dan pencucian zat hara yang hilang. Dalam pengertian yang perlu diberikan yaitu perlakuan sebelum zat-zat (pupuk) diberikan/ditambahkan ke dalam tanah. Perlakuan itu antara lain : 1. Berupa penyelidikan tentang zat apa yang kurang, berapa besarnya kekurangan itu, bagaimana perbandingannya dan kapan waktu pemberiannya. 2. Berupa penyelidikan tentang pengaruh yang tidak langsung atau pengaruh apa yang timbul pada bagian- bagian atau sifat tanah serta tanaman yang dibudidayakan (zat-zat)
  • 6. 6 Pupuk Dan Pemupukan Pemberian zat yang salah, pemberian yang berlebihan atau serba kurang dan pemberian zat yang tidak tepat pada waktunya tentu akan menimbulkan akibat-akibat yang fatal atau sangat merugikan, seperti : 1. Kematian tanaman 2. Timbulnya gejala-gejala penyakit tanaman yang baru 3. Kerusakan fisik tanah 4. Tidak ekonomis, dll
  • 7. 7 Pupuk Dan Pemupukan b. Klasifikasi pupuk 1. Berdasarkan kandungan unsur hara, dibagi menjadi : a. Pupuk tunggal (single fertilizer), yaitu pupuk yang hanya mengandung 1 macam unsur Misalnya : Urea : N ZK :K TSP : P b. Pupuk majemuk (compound fertilizer) Yaitu pupuk yang mengandung lebih dari 1 macam unsur hara Misalnya : DAP: N dan P ; Rustica yellow: N, P dan K
  • 8. 8 Pupuk Dan Pemupukan 2. Berdasarkan kadar kandungan unsur haranya a. Yang berkadar unsur hara tinggi (concentrated), kandungan unsur haranya lebih dari 30 % contoh: - TSP -------- 45 % P2O5 - ZK --------- 50 % K2O - Urea ------- 45 % N b. Yang berkadar hara sedang, kandungan unsur haranya 20 – 30 % contoh. Abu dapur ------- 30 % K2O c. Yang berkadar hara rendah (ordinary), kandungan unsur haranya kurang dari 20 %.
  • 9. 9 Pupuk Dan Pemupukan 3. Berdasarkan reaksi kimianya a. Pupuk masam ------ Amonium sulfat (Za), Urea b. Pupuk Netral ------- Kapur amonium sendawa campur CaCO3+ c. Pupuk basa --------- NaNO3 4. Berdasarkan Pembuatannya a. Pupuk Alam (Organik), misalnya pupuk kandang, Pupuk hijau, Kompos. b. Pupuk Buatan (pupuk anorganik), misalnya Urea, TSP, NPK, Za. 5. Berdasarkan kelarutannya a. Larut dalam air b. Larut dalam asam sitrat c. Larut dalam asam keras
  • 11. 11 Pupuk Dan Pemupukan 2. DASAR-DASAR PEMUPUKAN Sebelum melakukan pemupukan, beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: a. Tanaman yang akan dipupuk b. Jenis tanah yang akan dipupuk c. Jenis pupuk yang digunakan d. Jumlah (dosis) pupuk yang digunakan e. Waktu pemupukan f. Cara Pemupukan
  • 12. 12 Waktu pemupukan Jenis pupuk yang biasanya digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur hara primer (N, P, K). Namun mungkin saja tanaman juga kekurangan unsur hara lain. Oleh karena ada 3 cara untuk mengetahui tanaman kekurangan unsur hara (deficiency) apa saja, yaitu: 1. Mengamati gejala-gejala yang muncul dalam pertumbuhan tanaman, apakah normal atau tidak. 2. Analisis tanah di laboratorium dengan mengambil sample tanah di lapangan 3. Analisis jaringan tanaman di laboratorium dengan mengambil sample daun tanaman .
  • 13. 13 Pemupukan dilakukan menjelang atau awal musim hujan. Kalau diperlukan pupuk tambahan pada tahun yang sama, maka dilakukan menjelang akhir musim hujan. Sebelum pemupukan dilakukan, sebaiknya pH tanah diketahui. Jika pH tanah asam, maka perlu diberi kapur kaptan (CaCO 3) agar pH tanah naik sehingga pemupukan memberikan respon yang baik pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman berumur 1-3 bulan, umumnya pemupukan dilakukan. Jika tingkat kesuburan tanah yang diolah makin jelek, maka pemupukan dilakukan lebih awal. Setelah itu diulangi pada umur 6-24 bulan sampai tinggi tanaman melampaui tinggi gulma. Jika perlu dilakukan pemupukan untuk meningkatkan riap volume, maka pemupukan berikutnya diberikan menjelang penjarangan pertama (saat tajuk bersinggungan) untuk pohon yang terpilih (tidak dijarangkan). Kemudian pemupukan berikutnya menjelang penjarangan kedua dan seterusnya sampai batas 5 tahun sebelum ditebang.
  • 14. 14 Cara Pemupukan Dengan berkembangnya teknologi pertanian dan industri, telah melahirkan berbagai produk yang cara pemberiannya lain dari biasanya, namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua cara pemberian/memupuk, yakni: •Memupuk dengan cara pemberian melalui akar •Memupuk dengan cara pemberian melalui daun
  • 15. 15 Memupuk melalui akar 1. Disebar (broad casting) Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam rapat. Kerugian cara ini ialah merangsang pertumbuhan rumput pengganggu/gulma dan kemungkinan pengikatan unsur hara tertentu oleh tanah lebih tinggi.
  • 16. 16 Beberapa pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah: a. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun tidak teratur dalam barisan b. Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan permukaan tanah c. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik d. Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi e. Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang diambil tanaman sedikit
  • 17. 17 2. Ditempatkan di antara larikan/barisan Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah.
  • 18. 18 Cara ini dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: a. Pupuk yang digunakan relatif sedikit b. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan pertanaman cukup jarang c. Kesuburan tanah rendah d. Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit e. Untuk tanah tegalan atau darat f. Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah yang cukup besar
  • 19. 19 3. Ditempatkan dalam lubang Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan.
  • 20. 20 Memupuk melalui daun • Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (Hand Sprayer). Pada hamparan yang luas dapat digunakan pesawat terbang.
  • 21. 21 • Sebelum memberikan pupuk ke daun ada beberapa hal yang dianggap mutlak diketahui dulu, yaitu:  Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti petunjuk dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan, lebih baik kurang daripada berlebihan. Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya dianjurkan 10 hari bisa dipercepat jadi seminggu sekali  Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal ini disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun (stomata) umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun  Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya. Paling ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu menyengat. Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu banyak menguap daripada diserap oleh daun  Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan. Resikonya pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada saat seperti itu stomata sedang menutup  Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk, karena disinilah kuncinya.
  • 22. 22 Larangan menyemprot daun tanaman: •Setelah beberapa kali penyemprotan muncullah tunas baru yang nantinya menjadi ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan. Sebab tunas muda ini amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan. Tetapi bila nanti tunas baru itu telah berubah menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tak menampakkan gejala menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot lagi. •Pada saat bunga mulai mekar penyemprotan harus dihentikan. Kalau tidak bunga bakal buah yang dinanti-nanti akan rontok semua dengan kata lain tanaman tadi akan keguguran. Ketika bunga sudah menjadi pentil, penyemprotan dengan pupuk daun boleh dilakukan lagi terutama hara P-nya tinggi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya tetapi tetap pada daunnya •Satu lagi tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun ialah tanaman yang baru dipindah ke lapangan. Karena tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas. Baru setelah tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh pemindahan, pupuk daun bisa jalan lagi.
  • 23. 23 Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu Bila unsur hara dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit (unsur hara mikro) Kondisi dan sifat fisik dari pupuk yang buruk Bila pemakaian pupuk dengan cara pemberian melalui akar tidak berhasil Pengaruh maksimum dari pupuk terhadap tanaman dapat diperoleh selama musim kering
  • 24. 24
  • 25. 25 Pupuk Dan Pemupukan THE END

Editor's Notes

  1. Thursday, June 09, 2005