SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
1
Content
Preface
 Distribusi pendapatan dan pembangunan secara nasional erat
kaitannya
 Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau
tidaknya pembagan hasil pembangunan suatu negara di
kalangan penduduknya
 Tolak ukur pendapatan per kapita, belum cukup untuk menilai
prestasi pembangunan suatu negara
 Terdapat berbagai kriteria atau tolak ukur untuk menilai
kemerataan (parah atau lunaknya ketimpangan) distribusi
pendapatan
Kelompok 4
KONSEP-KONSEP DISTRIBUSI PENDAPATAN
4
Kurva Lorenz
Indeks atau Rasio Gini
Kriteria Bank Dunia
 Kurva Lorenz merupakan kurva yang
menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan
nasional di kalangan lapisan penduduk secara
kumulatif.
Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal
(semakin lurus) menunjukkan distribusi
pendapatan nasional yang semakin merata.
Apabila kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal
(melengkung) mencerminkan keadaan semakin
buruk, distribusi pendapatan nasional semakin
timpang
5
Kurva Lorenz
Kurva Lorenz
6
Persentase Jumlah Penduduk
PersentasePendapatanNasional
0 100
100
Indeks atau Rasio Gini adalah suatu
koefisien yang, berkisar dari angka 0 hingga
1.
Semakin kecil koefisiennya, pertanda
semakin merata distribusi pendapatannya.
Dan koefisien yang semakin besar (semakin
mendekati satu) menunjukkan distribusi
yang semakin timpang atau senjang.
7
Indeks Gini
Indeks Gini
8
G = 1 - ∑ (Xi+1 – Xi)(Yi + Yi+1)
G = 1 - ∑ fi(Yi + Yi+1)
G = Rasio Gini
Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i
Xi = Proporsi jumlah komulatif rumah tangga dalam kls i
Yi = Proporsi jumlah komulatif pendapatan dalam kls i
Bank Dunia (World Bank)
9
Kriteria ketidakmerataan versi Bank Dunia didasrkan atas porsi
pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk,
yaitu:
- 40% penduduk berpendapatan terendah (penduduk miskin);
- 40% penduduk berpendapatan menengah; serta
- 20% penduduk berpendapatan tertinggi (penduduk terkaya).
- Ketimpangan atau ketidakmerataan distribusi dinyatakan parah
apabila 40 persen penduduk berpendapatan rendah menikmati
kurang dari 12 persen pendapatan nasional.
- Ketidakmerataan sedang apabila 40 persen penduduk termiskin
menikmati antara 12 hingga 17 persen pendapatan nasional.
- Jika 40 persen penduduk termiskin menikmati lebih dari 17 persen
pendapatan nasional, maka kesenjangan dikatakan kecil, dan
distribusi pendapatan nasional dianggap cukup merata.
8 Jalur Pemerataan
10
- Strategi pembangunan pada Orde Baru menempatkan
pemerataan sebagai aspek pertama dalam trilogi pembangunan,
yang dimulai pada Pelita (Pembangunan Lima Tahun III), yang
meliputi:
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat (pangan,
sandang, perumahan)
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dlm pembangunan
khususnya generasi muda dan wanita
6. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air
7. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Pemerataan Pendapatan (Jalur 3)
11
Dan strategi khusus untuk pemerataan pendapatan secara
nasional dengan membagi tiga masalah utama, yaitu:
 Pembagian pendapatan antarlapisan pendapatan
masyarakat
 Pembagian pendapatan antar daerah, dalam hal ini
antar wilayah perkotaan dan pedesaan
 Pembagian pendapatan antar wilayah, dalam hal ini
antar propinsi dan kawasan (Barat, Tengah dan Timur)
Data Koefisien Gini Indonesia
12
Tahun 1965 = 0,38
Tahun 1993 = 0,34
Tahun 2002 = 0,34
Tahun 2007 = 0,37
Tahun 2010 = 0,38
Tahun 2012 = 0,41
* Fakta ini menunjukkan akhir-akhir ini
ketimpangan pendapatan semakin
parah
Persentase Pembagian Pendapatan Nasional di
Antara 3 Lapisan Pendapatan
1984 1993 2003 2012
20% Pendapatan Tertinggi 41,97 42,76 42,19 48,94
40% Pendapatan Menengah 37,28 36,91 37,10 34,18
40% Pendapatan Terendah 20,75 20,34 20,57 16,88
* Fakta Lain tentang presentase perolehan “kue” ekonomi yang
semakin timpang, dimana 20% penduduk dengan pendapatan
tertinggi menikmati 48,94% pendapatan nasional.
13
Distribusi Pendapatan Nasional Beberapa Negara Asia
14
Lapisan Penduduk Pendapatan 40% Bawah
Indonesia 37,4%
Malaysia 34,1%
Filipina 33,9%
Thailand 35,1%
India 36,1%
(World Bank, 2012)
*Indonesia memimpin disini
Jumlah Penduduk Miskin Indonesia(2004)
15
Provinsi Jumlah (Ribu) %
Aceh 876 18,58
Lampung 1.219 15,65
DKI Jakarta 366,80 3,70
Jawa Barat 4.421 9,89
Jawa Tengah 4.863 14,98
Jawa Timur 4.960 13,08
NTT 1.000 20,41
Maluku 338 20,76
Papua Barat 976 30,66
Indonesia 28.594 11,66
Distribusi Pendapatan Spasial di Indonesia (PDB Wilayah)
16
Pulau 2004 2008 2011
Sumatera 22,41 22,9 23,54
Jawa & Bali 60,63 59,21 58,86
Kalimantan 9,49 10,36 9,55
Sulawesi 4,16 4,19 4,61
Nusa Tenggara & 3,30 3,34 3,46
Papua
Indonesia 100 100 100
Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
17
 Era Orde Baru:
1. Program Inpres Desa Tertinggal (IDT)
2. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
3. Pemberian Beras Murah
4. Pengobatan Cuma-Cuma untuk keluarga miskin (Gakin)
 Era Reformasi:
1. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
2. Beras Miskin
3. Pengobatan Murah (Askes Miskin)
3 Aspek Keberhasilan Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
18
 Aspek yang perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk
pengentasan kemiskinan
• Pengetahuan yg akurat tentang kondisi & situasi objek
sasaran
• Kesesuaian (matching) antara tujuan yg dirumuskan
dengan persoalan yg dihadapi masyarakat
• Pemilihan program pengentasan kemiskinan yang tepat
& tersedianya sarana & prasarana penunjang yang
mencukupi
Mengapa Ketimpangan Terjadi?
19
• Ada dua faktor yanglayak dikemukakan untuk
menerangkan mengapa ketimpangan
pembangunan dan hasil-hasilnya dapat terjadi,
yaitu:
 Karena ketidaksetaraan anugerah awal
(initial endowment) di antara pelaku-pelaku
ekonomi
 Strategi Pembangunan jangka panjang dalam
Pelita lebih bertumpu pada aspek
pertumbuhan (growth) dan pertumbuhan
industri pengolahan
Indeks Kualitas Hidup
• Indeks Kualitas Kehidupan adalah sebuah
indeks sosial yang mengaitkan antara hasil
survei subyektif tentang kepuasan hidup
dengan perbandingan obyektif kualitas
hidup seluruh negara yang dilakukan oleh
Economist Intelligence Unit. Perhitungan
ini dilakukan pada tahun 2005 dan
mencantumkan 111 negara dan teritori.
• Indonesia berada pada urutan ke 71
dari 111 negara tersebut
• id.wikipedia.org
Case Study
• RAPBN-P 2013: Pemerataan Pendapatan Sulit
Masuk Asumsi Makro
• BISNIS.COM, JAKARTA— Pemerintah tak dapat
memasukkan pemerataan pendapatan, angka
kemiskinan dan tingkat pengangguran sebagai
indikator asumsi makro RAPBN-P 2013.
• Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal
Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro
mengatakan ketiga hal itu merupakan tujuan APBN
sehingga tak dapat dijadikan sebagai asumsi makro.
• Pasalnya, pemerataan pendapatan yang diindikasikan
melalui koefisien gini ratio sulit dimasukkan ke dalam
asumsi makro pemerintah karena terlalu banyak
faktor yang berada di luar kuasa pemerintah.
Cont’d
• Menurutnya, hampir di setiap negara yang memiliki
pertumbuhan ekonomi pesat, koefisien gini rasionya
juga mengalami kenaikan.
• Namun beberapa kebijakan pemerintah masih tidak
berpihak pada pemerataan pendapatan, terutama
kepada rakyat miskin
• Salah satunya adalah kebijakan investasi asing secara
langsung di Indonesia
• Kebijakan ini menyebabkan eksploitasi sumber daya
alam Indonesia dan SDMnya, dan pelanggaran dari
investor asing. (kompas.com)
• Dan sampai saat ini, kebijakan pemerintah masih
ditujukan untuk pertumbuhan semata, atau growth,
bukan kepada pemerataan pendapatan
 Pemerataan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh mutlak diperlukan,
karena masyarakat ingin hidup sejahtera pada
umumnya
 Kebijakan untuk memajukan pertumbuhan (growth)
harus diiringi dengan kebijakan pemerataan
pembangunan dan pengentasan kemiskinan
 Ketimpangan pendapatan yang terjadi harus mulai
dirubah dari saat ini, dengan memperkecil gini ratio
pada pendapatan nasional
 Sehingga distribusi pendapatan yang merata bukan
hanya mimpi, tapi dapat dijadikan kenyataan.
Berikan apa yang bisa kita
berikan untuk Indonesia!
M.SAID 24

More Related Content

What's hot

5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 15 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
Yusuf Abidin
 
Aminullah assagaf menghitung gini ratio
Aminullah assagaf menghitung gini ratioAminullah assagaf menghitung gini ratio
Aminullah assagaf menghitung gini ratio
Aminullah Assagaf
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
natal kristiono
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
erlina na
 

What's hot (20)

Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 15 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
 
Aminullah assagaf menghitung gini ratio
Aminullah assagaf menghitung gini ratioAminullah assagaf menghitung gini ratio
Aminullah assagaf menghitung gini ratio
 
ppt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesiappt Sistem perekonomian indonesia
ppt Sistem perekonomian indonesia
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
Pertanyaan dan jawaban presentasi kelompok 3
 
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
(4) PERTUMBUHAN EKONOMI
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 

Viewers also liked

Ketimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatanKetimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatan
helenapakpahan
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
MiracLe Min
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
erlina na
 
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatanBab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Tossan Ihsan
 
Railroad Lesson
Railroad LessonRailroad Lesson
Railroad Lesson
gaayathry
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
Neo Fakhlur
 
Bangun-Bangun Usaha Ekonomi
Bangun-Bangun Usaha EkonomiBangun-Bangun Usaha Ekonomi
Bangun-Bangun Usaha Ekonomi
Mega Gyanti
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Wisnu G P
 

Viewers also liked (20)

Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanKetimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
 
Ketimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatanKetimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatan
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't One99 Problems But My Brand Ain't One
99 Problems But My Brand Ain't One
 
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
RKPD Perubahan Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
Analisis Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya 2013
 
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatanBab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
Bab 10. mekanisme harga & distribusi pendapatan
 
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2014
 
Railroad Lesson
Railroad LessonRailroad Lesson
Railroad Lesson
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan PendapatanKemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan Pendapatan
 
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka RayaAnalisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
Analisis Distribusi Pendapatan 2014 Kota Palangka Raya
 
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
Kebijakan Dinegara Filipina (Hardie)
 
Bangun-Bangun Usaha Ekonomi
Bangun-Bangun Usaha EkonomiBangun-Bangun Usaha Ekonomi
Bangun-Bangun Usaha Ekonomi
 
Islamic Capital Market by Irwan Abdalloh
Islamic Capital Market by Irwan AbdallohIslamic Capital Market by Irwan Abdalloh
Islamic Capital Market by Irwan Abdalloh
 
Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesiaKependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
Kependudukan dan ketenagakerjaan di indonesia
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 

Similar to Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan

Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
agustinvidya
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
Aruel Gtl
 
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 15 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
firman sahari
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
destaputranto
 
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
Fahmi Me
 

Similar to Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan (20)

Ketimpangan yang masih lebar.pptx
Ketimpangan yang masih lebar.pptxKetimpangan yang masih lebar.pptx
Ketimpangan yang masih lebar.pptx
 
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxPPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
 
Pertemuan 11 - Pak Kartika
Pertemuan 11 - Pak KartikaPertemuan 11 - Pak Kartika
Pertemuan 11 - Pak Kartika
 
Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4Jurnal kemiskinan 4
Jurnal kemiskinan 4
 
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptxKELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
KELOMPOK ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN INDONESIA.pptx
 
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
Perekonomian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan 6juli15
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docxMakalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
Makalah Dampak Kemiskinan IPAS.docx
 
Pertumbuha ekonomi
Pertumbuha ekonomiPertumbuha ekonomi
Pertumbuha ekonomi
 
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 15 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
 
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 15 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
5 distribusi pendapatan_dan_kemiskinan 1
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
 
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
4. pertumbuhsn ekonomi indonesia
 
Ruri nurul jannah 7.7
Ruri nurul jannah 7.7Ruri nurul jannah 7.7
Ruri nurul jannah 7.7
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963Abdul ajid 11140963
Abdul ajid 11140963
 
Hasil Survei Nasional LSI-INDIKATOR tentang Kesenjangan Pendapatan di Indones...
Hasil Survei Nasional LSI-INDIKATOR tentang Kesenjangan Pendapatan di Indones...Hasil Survei Nasional LSI-INDIKATOR tentang Kesenjangan Pendapatan di Indones...
Hasil Survei Nasional LSI-INDIKATOR tentang Kesenjangan Pendapatan di Indones...
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi IndonesiaPertumbuhan ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
 

More from Bazari Azhar Azizi (12)

Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
 
2013 10 uin sistem ekonomi baru berbasis islam
2013 10 uin sistem ekonomi baru berbasis islam2013 10 uin sistem ekonomi baru berbasis islam
2013 10 uin sistem ekonomi baru berbasis islam
 
Industrialisasi dalam islam
Industrialisasi dalam islamIndustrialisasi dalam islam
Industrialisasi dalam islam
 
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliStrategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
 
Presentation balance of payment
Presentation balance of paymentPresentation balance of payment
Presentation balance of payment
 
Reformasi birokrasi sumber daya manusia
Reformasi birokrasi sumber daya manusiaReformasi birokrasi sumber daya manusia
Reformasi birokrasi sumber daya manusia
 
Accounting for partnership
Accounting for partnershipAccounting for partnership
Accounting for partnership
 
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode keduaPresentasi khalifah abbasiyah periode kedua
Presentasi khalifah abbasiyah periode kedua
 
Prinsip musyawarah 1
Prinsip musyawarah 1Prinsip musyawarah 1
Prinsip musyawarah 1
 
Pasar dalam islam
Pasar dalam islamPasar dalam islam
Pasar dalam islam
 
Tugas TI bazari azhar (s.1014.235)
Tugas TI bazari azhar (s.1014.235)Tugas TI bazari azhar (s.1014.235)
Tugas TI bazari azhar (s.1014.235)
 
Tugas studi kasus etika bisnis
Tugas studi kasus etika bisnisTugas studi kasus etika bisnis
Tugas studi kasus etika bisnis
 

Recently uploaded

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
mohhmamedd
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Recently uploaded (18)

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan SosroSistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan Sosro
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 

Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan

  • 1. 1
  • 3. Preface  Distribusi pendapatan dan pembangunan secara nasional erat kaitannya  Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau tidaknya pembagan hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya  Tolak ukur pendapatan per kapita, belum cukup untuk menilai prestasi pembangunan suatu negara  Terdapat berbagai kriteria atau tolak ukur untuk menilai kemerataan (parah atau lunaknya ketimpangan) distribusi pendapatan Kelompok 4
  • 4. KONSEP-KONSEP DISTRIBUSI PENDAPATAN 4 Kurva Lorenz Indeks atau Rasio Gini Kriteria Bank Dunia
  • 5.  Kurva Lorenz merupakan kurva yang menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan lapisan penduduk secara kumulatif. Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menunjukkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. Apabila kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal (melengkung) mencerminkan keadaan semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang 5 Kurva Lorenz
  • 6. Kurva Lorenz 6 Persentase Jumlah Penduduk PersentasePendapatanNasional 0 100 100
  • 7. Indeks atau Rasio Gini adalah suatu koefisien yang, berkisar dari angka 0 hingga 1. Semakin kecil koefisiennya, pertanda semakin merata distribusi pendapatannya. Dan koefisien yang semakin besar (semakin mendekati satu) menunjukkan distribusi yang semakin timpang atau senjang. 7 Indeks Gini
  • 8. Indeks Gini 8 G = 1 - ∑ (Xi+1 – Xi)(Yi + Yi+1) G = 1 - ∑ fi(Yi + Yi+1) G = Rasio Gini Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i Xi = Proporsi jumlah komulatif rumah tangga dalam kls i Yi = Proporsi jumlah komulatif pendapatan dalam kls i
  • 9. Bank Dunia (World Bank) 9 Kriteria ketidakmerataan versi Bank Dunia didasrkan atas porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk, yaitu: - 40% penduduk berpendapatan terendah (penduduk miskin); - 40% penduduk berpendapatan menengah; serta - 20% penduduk berpendapatan tertinggi (penduduk terkaya). - Ketimpangan atau ketidakmerataan distribusi dinyatakan parah apabila 40 persen penduduk berpendapatan rendah menikmati kurang dari 12 persen pendapatan nasional. - Ketidakmerataan sedang apabila 40 persen penduduk termiskin menikmati antara 12 hingga 17 persen pendapatan nasional. - Jika 40 persen penduduk termiskin menikmati lebih dari 17 persen pendapatan nasional, maka kesenjangan dikatakan kecil, dan distribusi pendapatan nasional dianggap cukup merata.
  • 10. 8 Jalur Pemerataan 10 - Strategi pembangunan pada Orde Baru menempatkan pemerataan sebagai aspek pertama dalam trilogi pembangunan, yang dimulai pada Pelita (Pembangunan Lima Tahun III), yang meliputi: 1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat (pangan, sandang, perumahan) 2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan 3. Pemerataan pembagian pendapatan 4. Pemerataan kesempatan kerja 5. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dlm pembangunan khususnya generasi muda dan wanita 6. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air 7. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
  • 11. Pemerataan Pendapatan (Jalur 3) 11 Dan strategi khusus untuk pemerataan pendapatan secara nasional dengan membagi tiga masalah utama, yaitu:  Pembagian pendapatan antarlapisan pendapatan masyarakat  Pembagian pendapatan antar daerah, dalam hal ini antar wilayah perkotaan dan pedesaan  Pembagian pendapatan antar wilayah, dalam hal ini antar propinsi dan kawasan (Barat, Tengah dan Timur)
  • 12. Data Koefisien Gini Indonesia 12 Tahun 1965 = 0,38 Tahun 1993 = 0,34 Tahun 2002 = 0,34 Tahun 2007 = 0,37 Tahun 2010 = 0,38 Tahun 2012 = 0,41 * Fakta ini menunjukkan akhir-akhir ini ketimpangan pendapatan semakin parah
  • 13. Persentase Pembagian Pendapatan Nasional di Antara 3 Lapisan Pendapatan 1984 1993 2003 2012 20% Pendapatan Tertinggi 41,97 42,76 42,19 48,94 40% Pendapatan Menengah 37,28 36,91 37,10 34,18 40% Pendapatan Terendah 20,75 20,34 20,57 16,88 * Fakta Lain tentang presentase perolehan “kue” ekonomi yang semakin timpang, dimana 20% penduduk dengan pendapatan tertinggi menikmati 48,94% pendapatan nasional. 13
  • 14. Distribusi Pendapatan Nasional Beberapa Negara Asia 14 Lapisan Penduduk Pendapatan 40% Bawah Indonesia 37,4% Malaysia 34,1% Filipina 33,9% Thailand 35,1% India 36,1% (World Bank, 2012) *Indonesia memimpin disini
  • 15. Jumlah Penduduk Miskin Indonesia(2004) 15 Provinsi Jumlah (Ribu) % Aceh 876 18,58 Lampung 1.219 15,65 DKI Jakarta 366,80 3,70 Jawa Barat 4.421 9,89 Jawa Tengah 4.863 14,98 Jawa Timur 4.960 13,08 NTT 1.000 20,41 Maluku 338 20,76 Papua Barat 976 30,66 Indonesia 28.594 11,66
  • 16. Distribusi Pendapatan Spasial di Indonesia (PDB Wilayah) 16 Pulau 2004 2008 2011 Sumatera 22,41 22,9 23,54 Jawa & Bali 60,63 59,21 58,86 Kalimantan 9,49 10,36 9,55 Sulawesi 4,16 4,19 4,61 Nusa Tenggara & 3,30 3,34 3,46 Papua Indonesia 100 100 100
  • 17. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan 17  Era Orde Baru: 1. Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) 2. Bantuan Langsung Tunai (BLT) 3. Pemberian Beras Murah 4. Pengobatan Cuma-Cuma untuk keluarga miskin (Gakin)  Era Reformasi: 1. Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2. Beras Miskin 3. Pengobatan Murah (Askes Miskin)
  • 18. 3 Aspek Keberhasilan Kebijakan Pengentasan Kemiskinan 18  Aspek yang perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk pengentasan kemiskinan • Pengetahuan yg akurat tentang kondisi & situasi objek sasaran • Kesesuaian (matching) antara tujuan yg dirumuskan dengan persoalan yg dihadapi masyarakat • Pemilihan program pengentasan kemiskinan yang tepat & tersedianya sarana & prasarana penunjang yang mencukupi
  • 19. Mengapa Ketimpangan Terjadi? 19 • Ada dua faktor yanglayak dikemukakan untuk menerangkan mengapa ketimpangan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat terjadi, yaitu:  Karena ketidaksetaraan anugerah awal (initial endowment) di antara pelaku-pelaku ekonomi  Strategi Pembangunan jangka panjang dalam Pelita lebih bertumpu pada aspek pertumbuhan (growth) dan pertumbuhan industri pengolahan
  • 20. Indeks Kualitas Hidup • Indeks Kualitas Kehidupan adalah sebuah indeks sosial yang mengaitkan antara hasil survei subyektif tentang kepuasan hidup dengan perbandingan obyektif kualitas hidup seluruh negara yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit. Perhitungan ini dilakukan pada tahun 2005 dan mencantumkan 111 negara dan teritori. • Indonesia berada pada urutan ke 71 dari 111 negara tersebut • id.wikipedia.org
  • 21. Case Study • RAPBN-P 2013: Pemerataan Pendapatan Sulit Masuk Asumsi Makro • BISNIS.COM, JAKARTA— Pemerintah tak dapat memasukkan pemerataan pendapatan, angka kemiskinan dan tingkat pengangguran sebagai indikator asumsi makro RAPBN-P 2013. • Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan ketiga hal itu merupakan tujuan APBN sehingga tak dapat dijadikan sebagai asumsi makro. • Pasalnya, pemerataan pendapatan yang diindikasikan melalui koefisien gini ratio sulit dimasukkan ke dalam asumsi makro pemerintah karena terlalu banyak faktor yang berada di luar kuasa pemerintah.
  • 22. Cont’d • Menurutnya, hampir di setiap negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat, koefisien gini rasionya juga mengalami kenaikan. • Namun beberapa kebijakan pemerintah masih tidak berpihak pada pemerataan pendapatan, terutama kepada rakyat miskin • Salah satunya adalah kebijakan investasi asing secara langsung di Indonesia • Kebijakan ini menyebabkan eksploitasi sumber daya alam Indonesia dan SDMnya, dan pelanggaran dari investor asing. (kompas.com) • Dan sampai saat ini, kebijakan pemerintah masih ditujukan untuk pertumbuhan semata, atau growth, bukan kepada pemerataan pendapatan
  • 23.  Pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh mutlak diperlukan, karena masyarakat ingin hidup sejahtera pada umumnya  Kebijakan untuk memajukan pertumbuhan (growth) harus diiringi dengan kebijakan pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan  Ketimpangan pendapatan yang terjadi harus mulai dirubah dari saat ini, dengan memperkecil gini ratio pada pendapatan nasional  Sehingga distribusi pendapatan yang merata bukan hanya mimpi, tapi dapat dijadikan kenyataan.
  • 24. Berikan apa yang bisa kita berikan untuk Indonesia! M.SAID 24